BAB III METODE` PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitan yang meliputi:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Dari data-data yang telah diperoleh, maka dalam bab III ini membahas tentang metode penelitian, diantaranya :

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan di dibahas tentang metode penelitian meliputi :

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan membahas mengenai metode penelitian karya tulis ilimiah diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14) mengungkapkan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angkaangka,

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango,

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

Transkripsi:

BAB III METODE` PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitan yang meliputi: A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Notoatmodjo, 2007). Lokasi penelitian yang akan diambil adalah remaja kelas XI di SMA Yadika Cicalengka, terletak di jl.h.darham no 122 Cicalengka Kabupaten Bandung yang akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013. 2. Subjek Penelitian a. Populasi Populasi penelitian adalah sekumpulan orang/subjek dan objek yang diamati dan memiliki kualitas dan karakteristik tertentu (Sugiyono, 2007). Populasi pada penelitian ini adalah remaja kelas XI di SMA Yadika Cicalengka yang berjumlah 120 orang. b. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2007). Dalam penelitian ini sampelnya adalah seluruh remaja kelas XI di SMA Yadika Cicalengka. untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus sederhana yaitu : n = N 1+N(d 2 ) Keterangan : N : Besarnya populasi (orang) n : besarnya sampel d 2 : tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan 5% 21

22 Rumus : n = N = 120 = 120 1+N (d²) 1+120 (0,05²) 1+120 (0,0025) 120 = 120 = 92.3 orang = 92 orang 1+0,3 1,3 Cara pengambilan sampel ini secara simple random sampling pada prinsipnya pengambilan sampel ini secara acak sederhana adalah apabila besarnya sampel yang diinginkan satuan elementer untuk terpilih pun berbeda-beda. Ada dua cara tehnik pengambilan sampel dengan cara acak sederhana yaitu dengan mengundi anggota populasi atau tehnik undian. Dan dengan menggunakan tabel bilangan atau angka random. Tehnik simple random hanya boleh dilakukan apabila populasinya homogen (Riyanto 2011). n1 = N1 N X n Keterangan: N = Total populasi N1= Total sub populasi stratum ke-1 n = Total sampel n1 = Total sampel stratum ke-1 Jumlah siswa kelas XI IPA 1: 40 orang, kelas XI IPS 1 : 40 orang, kelas XI IPS 2 : 40 Untuk kelas IPA1 dan IPS 1, IPS 2 : n1 = N1 N 40 X n = x 92 = 30,6 atau 31 orang 120

23 B. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah non eksperimen, yaitu dengan penelitian deskriptif. Desain penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Desain penelitian ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi atau kelompok tertentu secara akurat. Dengan kata lain penelitian deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini. Penelitian deskriptif merupakan cara untuk menemukan makna baru, menjelaskan sebuah kondisi keberadaan, menentukan frekuensi kemunculan sesuatu, dan mengkategorikan informasi. Penelitian deskriptif dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan antara berbagai variabel. Pada penelitian ini akan mengukur sejauh mana pengetahuan remaja kelas XI tentang pengetahuan HIV/AIDS di SMA Yadika Cicalengka. C. Metode penelitian Metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2007). D. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena

24 (Notoatmodjo, 2007), definisi operasional meliputi variabel, definisi oprasional, cara ukur, alat ukur, hasil ukur dan skala ukur. Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala ukur Oprasional 1 Pengetahuan Remaja tentang HIV/AIDS Kemampuan siswa kelas XI untuk menjawab kuesioner tentang kumpulan penyebab, gejala, cara penularan, penanganan, dan pencegahan HIV/AIDS. Kuesioner Baik : Jika presentase jawaban responden 76-100%. Cukup : Jika presentasi jawaban responden 56-75%. Kurang : Jika presentase jawaban responden < 56%. (Arikunto, 2006). Ordinal E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data, instrumen ini dapat berupa kuisioner, formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan dan sebagainya. Pada penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, dimana

25 peneliti mengumpulkan data secara formal kepada subjek dan subjek menjawab secara bebas tentang sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2007). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pertanyaan pilihan ganda, responden memilih jawaban yang telah disiapkan yang dianggap benar dengan diberi tanda silang. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti sendiri dengan menggunakan skala Guttman, yaitu apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, kuesioner terlebih dahulu diuji validitas dan reabilitas. Uji coba dimaksudkan untuk mendapat instrument yang benar-benar valid dan reliabel. Uji validitas dan realibilitas dilakukan di SMK Yadika Cicalengka karena dengan alasan SMK Yadika Cicalengka masih berada dalam ruang lingkup lingkungan yang sama dengan tempat penelitian SMA Yadika Cicalengka. Jumlah responden nya terdiri dari 20 orang siswa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Uji validitas menggunakan teknik korelasi moment product pearson (Sugiyono, 2007), sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha kronbach (Arikunto, 2006). F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi sebaliknya instrumen kurang valid atau tidak sahih berarti memiliki validitas rendah (Arikunto,2006). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan jika nilai r hitung > r tabel. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto,2006). Data dihitung dengan rumus sebagai berikut :

26 r bis i = (Xi Xt) St Pi qi Keterangan r bis i : koefisien biseral soal no i X1 Xt P1 Q1 St : rata-rata skor total yang dijawab benar soal nomor i : rata-rata skor total semua responden : proporsi jawaban yang benar untuk butir soak nomor i : proporsi jawaban yang salah untuk butir soak nomor i : standar deviasi skor total semua responden, dengan rumus St = (x x² n Keputusan uji : Bila, hitung (r pearson) ᵣ tabel : artinya pertanyaan tersebut valid Bila, hitung (r pearson) ᵣ tabel: artinya pertanyaan tersebut tidak valid Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menyebarkan angket kepada 20 responden remaja kelas XI di SMK Yadika Cicalengka sebanyak 25 pernyataan. b. Setelah penyebaran angket dan mendapatkan hasil pengisian angket tersebut, lalu angket tersebut diproses dengan sistem komputer untuk dilakukan uji validitas. Item pertanyaan untuk variabel gambaran pengetahuan remaja kelas

27 XI tentang HIV/AIDS di SMA Yadika Cicalengka memiliki nilai koefisien validitas dengan titik kritis corrected item totak correlation 0,444 dapat dinyatakan valid dan untuk item pertanyaan yang memiliki nilai koefisien validitas dengan titik kritis corrected item total correlation < 0,444 dinyatakan tidak valid. (Arikunto,2006). c. Hasil yang dinyatakan valid dari 25 pertanyaan yaitu sebanyak 21 pertanyaan diantaranya nomor item 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,12,13,15,,18,19,20,21,23,24,25. d. Hasil yang dinyatakan tidak valid sebanyak tiga pertanyaan yaitu pada nomor item 14, 16, 17 dan 22. e. Hasil akhir, item pertanyaan yang digunakan pada kuisioner untuk penelitian sebanyak 21 pertanyaan. Terdiri atas 21 pertanyaan yang valid dan untuk pertanyaan tidak valid dibuang soal nomor 14, 16, 17 dan 22. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendesis, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka beberapa kalipundiambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto,2006). Ada cara atau alat pengukuran yang dipakai untuk melihat reliabilitas dalam mengumpulkan data yaitu stabilitas yaitu mempunyai kesamaan bila dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang berbeda, ekuivalen : pengukuran memberikan hasil yang sama pada kejadian yang sama, homogenitas (kesamaan) instrumen yang dipergunakan harus mempunyai isi yang sama (Nursalam, 2003). Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah membandingkan nilai r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah Alpha. Bila r Alpha lebih besar dari konstanya (0,60), maka pertanyaan tersebut reliabel ( riyanto, 2011). Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus koefisien reabilitas yaitu :

28 r 11= k k 1 1 σ2b σ t2 Keterangan : r 11 k σ2b σ t2 : Reliabilitas instrumen : Banyaknya butir pertanyaan : Jumlah varians butir : Varians total Keputusan uji : Bila nilai Cronbach s alpha lebih e konstanta (0,60) maka pertanyaan reliabel. Hasil perhitungan dengan Alpha Cronbach dinyatakan reliabel jika α > 0.60, Menurut hasil uji reliabilitas yang dilakukan kepada 20 responden yang bertempat di SMK Yadika Cicalengka, dari hasil perhitungan didapatkan r= 0,903, karena nilai α > 0.60 maka dinyatakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya atau reliabel. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa item pernyataan tentang pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS reliabel. G. Teknik pengumpulan data Cara pengumpulan data dilakukan dengan memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket kepada siswa kelas XI SMA Yadika Cicalengka, kemudian menjelaskan cara pengisiannya. Responden diminta untuk mengisi lembar kuesioner dan lembar kuesioner di ambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang telah disediakan melalui pengisian kuesioner oleh para responden tentang pengetahuan HIV/AIDS.

29 H. Analisa data Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Analisa deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan mengambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel dan grafis (Nursalam, 2003), salah satu pengamatan yang dilakukan pada tahap analisa deskriptif adalah pengamatan terhadap tabel frekuensi terdiri dari kolom-kolom yang memuat frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori. Data di olah menggunakan Anilisa univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2007) data diubah dalam bentuk presentase kemudian data tersebut diubah ke data kualitatif berupa kategori pengetahuan baik, cukup, dan kurang. Menurut (Arikunto 2006) adalah: 1. Kategori baik yaitu menjawab benar 76%-100%. 2. Kategori cukup yaitu menjawab benar 56%-75%. 3. Kategori kurang, yaitu jika menjawab benar <56%. Setelah masing-masing responden mendapatkan kategorinya kemudian dihitung jumlah responden pada masing-masing kategori tingkat pengetahuan dan kemudiaan dipresentasikan dengan rumus, adapun rumus untuk mengetahui skor presentase (Arikunto, 2006) sebagai berikut : Keterangan : P = X/N x 100% P X N : Presentase : Jumlah Jawaban yang Benar : Jumlah seluruh item soal Selanjutnya data tersebut diinterpretasikan untuk menggambarkan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di kelas XI SMA Yadika Cicalengka.

30 Setelah diperhitungkan melalui item diatas, maka peneliti melakukan interpretasi dari jawaban angket dengan cara membuat kategori untuk setiap kriteria berdasarkan tabel aturan Koentjaraningrat tahun 1990 (Suhartini, 2007). Adapun interpretasi datanya adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Interpretasi Data dengan kategori aturan koentjaraningrat Presentase Kategori 0% Tidak ada 1% - 25% Sebagian kecil 26% - 49% Hampir separuhnya 50% Separuhnya 51% - 75% Sebagian besar 76% - 99% Hampir seluruhnya 100% Seluruhnya