STRATEGI PENINGKATAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN KHUSUS SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN TERHADAP SARANA DAN PRASARANA SERTA TATA RUANG DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PERAN PUSTAKAWAN DALAM MEMOTIVASI SISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SMK TAMANSISWA PADANG

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN SISWA SMP N 1 BATANG ANAI

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA PAYAKUMBUH

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SUMATERA BARAT

FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT GURU MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SDN 09 AIR TAWAR BARAT

Feni Surgana 1, Malta Nelisa 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PROBLEMATIKA TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP N 3 PADANG PANJANG

PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

STRATEGI PROMOSI DI PERPUSTAKAAN BALAI BAHASA PROVINSI SUMATERA BARAT

KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEBERADAAN LAYANAN REMAJA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA REMAJA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

EFEKTIVITAS KEGIATAN STORYTELLING BAHAN PUSTAKA UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG ANAK USIA DINI DI PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA TINGKAT KUNJUNGAN DI PERPUSTAKAAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PADANG

BAB IV ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

PEMANFAATAN KOLEKSI UMUM OLEH PEMUSTAKA DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP, DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PESISIR SELATAN

POLA LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI PADANG

PENGEMBANGAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

SISTEM LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN SMK TAMANSISWA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

EVALUASI LAYANAN REFERENSI DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGELOLAAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ANDALAS (UNAND)

TATA RUANG ARSIP DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG PANJANG

EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SLB WACANA ASIH PADANG

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MAHASISWA KURANG MEMANFAATKAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI (KAPD) KOTA PADANG

Perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

TEMU KEMBALI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SUMBAR

SISTEM TEMU KEMBALI KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN NAGARI DI PERPUSTAKAAN NAGARI KELURAHAN KAMPUNG JAWA KOTA SOLOK

TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMAN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PERAN PUSTAKAWAN DALAM MEMOTIVASI ANAK USIA DINI MEMANFAATKAN LAYANAN ANAK DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMBUATAN BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMA N 1 PAINAN

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

OPTIMALISASI PENERAPAN LITERASI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

KEGIATAN LAYANAN RUANG BACA ANAK DI UPT PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

PENGOLAHAN TERBITAN RESMI PEMERINTAH DI PERPUSTAKAAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PENYUSUTAN ARSIP DINAMIS INAKTIF DI KANTOR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI SUMATERA BARAT

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan sejumlah perangkat personalia, gedung, koleksi, serta anggarannya

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Persiapan Perpustakaan Sekolah dalam Menghadapi Akreditasi Perpustakaan 1. Oleh. Heri Abi Burachman Hakim, SIP 2

BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG. Awal berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Kusuma

PENATAAN RUANGAN DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA SOLOK

2015 KONTRIBUSI KEBIJAKAN PENGADAAN KOLEKSI SIRKULASI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI PEMINJAMAN BAHAN PUSTAKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KOLEKSI BUKU DENGAN SUBJEK MINANGKABAU DI PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI KEBUDAYAAN MINANGKABAU (PDIKM) PADANG PANJANG

KAJIAN PERENCANAAN DAN DESAIN UPT PERPUSTAKAAN UNDIP. Oleh : Sugeng Priyanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chynthia Paramitha, 2015

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI MASYARAKAT DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

PENERAPAN SISTEM CLOSE ACCES PADA LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK PERTANIAN UNAND PAYAKUMBUH

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

Indri Viollita 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI UPT PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN IKIP PGRI SEMARANG. A. Sejarah Perpustakaan IKIP PGRI Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PUSTAKAWAN DAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 2 PADANG

Utilization Studies Library of Health Polytechnic Semarang. Pemanfaatan Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya jika suatu kebutuhan informasi

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN

Melia Hanum 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Meningkatkan Minat Membaca Siswa Melalui Perpustakaan

STRATEGI PROMOSI PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN BALAI BAHASA PADANG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun

KOLEKSI TERCETAK TERHADAP KEBUTUHAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN UMUM TANJUNG BALAI TAHUN 2006 PETUNJUK PENGISIAN

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap warga negara.

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS

FAKTOR PEMINJAMAN TIDAK SAH (UNAUTHORIZED BORROWING) BAHAN PUSTAKA OLEH PEMUSTAKA DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Promosi Dan Minat Baca Terhadap Kunjungan Pemustaka Ke Perpustakaan SD SALMAN AL FARISI Bandung

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Transkripsi:

STRATEGI PENINGKATAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN KHUSUS SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT Hilda Mayora 1, Malta Nelisa 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email: iel.92@gmail.com Abstract The purpose of this research were to (1) describe the factors that led to the lack of visits a librarian at DPRD s library of Province Sumatera Barat, (2) explain how to exact used strategy in the use of libraries as a means of information provider at DPRD s library of Province Sumatera Barat. Data were collected through observation and interviews with librarian at DPRD s library of Province Sumatera Barat. Analysis data was collected used description. In this study have two factors that are led to the lack of the advantages of library and the strategy that usefull for solve the problem at DPRD s library of province of Sumatera Barat. The suggestion that can be delivered in this articles are, (1) the library of DPRD Province of Sumatera Barat must be think about the strategy or the way to increase the advantages of the library for librarian, (2) wish that librarian can be creative to increase the library function, (3) for staff it can give more attantion for library. Keywords: strategy; library; information; libraries. A. Pendahuluan Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi yang bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi. Agar kebutuhan masyarakat akan informasi itu terwujud, perpustakaan itu harus baik, terarah, dan terkendali. Supaya masyarakat mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, perpustakaan harus menghimpun, mengolah dan mengelola informasi-informasi yang ada agar dapat dimanfaatkan bagi pemustaka. Setiap kegiatan yang berlangsung di perpustakaan sangat erat kaitannya dengan pelayanan yang ada di perpustakaan tersebut. Begitu juga dengan pustakawannya. Pelayanan informasi disebuah perpustakaan merupakan tujuan utama dari semua penyelenggaraan kegiatan perpustakaan. Untuk mencapai tujuan itu maka diperlukan adanya perhatian dan tanggung jawab dari seluruh pustakawan untuk memberikan pelayan yang baik sebagai mana telah ada di dalam kode etik pustakawan agar tercipta suasana yang kondusif. 1 Penulis, mahasiswa prodi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, wisuda periode September 2013 2 Pembimbing, dosen FBS Universitas Negeri Padang 380

Strategi Peningkatan Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat Hilda Mayora, Malta Nelisa Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat (1) menyatakan: Setiap pendidikan formal dan non-formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan anggota. Salah satu upaya peningkatan fungsi informasi baik itu di dalam lingkungan pendidikan atau instansi adalah dengan cara merangsang minat baca pemustaka, melalui pengoptimalan pemanfaatan perpustakaan, baik itu perpustakaan sekolah atau perpustakaan khusus. Peningkatan pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu tugas dari pustakawan dalam mencapai fungsi dari perpustakaan. Perpustakaan sebagai media penyimpanan dan penyedia informasi mempunyai tantangan untuk menciptakan perpustakaan yang berjalan sesuai dengan fungsinya. Hal ini dapat dicapai dengan cara mengatur strategi yang tepat agar pemanfaatan perpustakaan dapat dioptimalisasikan (Sudarsono, 2009: 164). Dalam usaha pemanfaatan perpustakaan, harus diingat kondisi perkembangan dunia perpustakaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa penerapan teknologi informasi pada perpustakaan telah mengakibatkan perkembangan dan pengaruh yang sangat pesat, meski pada dasarnya teknologi informasi adalah alat namun dalam penerapannya ternyata telah mengubah pola pikir dan pola tindak perpustakaan. Demikian juga halnya pada perpustakaan khusus, perkembangan teknologi informasi memberi manfaat yang besar dalam hal mengoptimalkan fungsi perpustakaan sebagai media penyimpan dan penyedia informasi. Pada UU No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, keberadaan perpustakaan menjadi sangat penting. Undang-Undang ini menjadi payung hukum bagi segala aktifitas kinerja perpustakaan dan seluruh elemen pendukung kegiatannya. Bertolak dari fungsi perpustakaan sesuai dengan undang-undang di atas, memacu pustakawan menciptakan suasana yang kondusif, karena perpustakaan sebagai media belajar dan rekreasi harus ditingkatkan pemanfaatannya, sehingga tercipta masyarakat pembelajar sepanjang hayat. Hal ini juga dapat menjadi jalan keluar bagi perpustakaan yang mengalami miskin kunjugan, dengan cara berpatokan kepada Undang-Undang yang telah ada. Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat adalah perpustakaan khusus yang bergerak di bidang pemerintahan dan mempunyai koleksi yang dapat memenuhi informasi khusus dalam bidang pemerintahan. Di perpustakaan ini terdapat permasalahan mengenai kurangnya kunjungan oleh pemustaka. Kurang dimanfaatkannya perpustakaan sebagai wadah penyimpanan dan penyedia informasi dilatarbelakangi oleh kesibukan para anggota dan staf DPRD Provinsi Sumatera Barat akan tugas-tugas yang menyita waktu, membuat waktu untuk berkunjung ke perpustakaan semakin tidak ada. Sedangkan koleksi yang tersedia di perpustakaan sangatlah lengkap dan bisa dimanfaatkan sebagai referensi yang dapat membantu menyelesaikan pekerjaan anggota perpustakaan. Permasalahan lain yang ada di perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat bukan bersangkutan masalah layanan yang menyebabkan tidak ada kunjungan di perpustakaan ini, namun lebih karena letak perpustakaan yang tidak strategis. Perpustakaan yang terletak di lantai tiga membuat pemustaka malas untuk berkunjung, karena memerlukan tenaga untuk menaiki anak tangga, pemustaka yang kebanyakan sudah berada pada kondisi fisik yang tidak kuat lagi 381

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 2, No. 1, September 2013, Seri E dibuat lelah untuk datang ke perpustakaan karena jalan satu-satunya hanyalah melalui tangga. Sebelum dipindahkannya perpustakan ke lantai tiga, pemustaka masih banyak yang berkunjung kesana, walaupun hanya untuk memebaca koran dan majalah namun kunjungan tetap ada setiap hari. Pemustaka sadar atas pentingnya referensi untuk digunakan dalam menunjang pekerjaan mereka, namun karena letak perpustakaan yang menyulitkan pemustaka untuk berkunjung dan meminjam koleksi yang ada, menyebabkan pemustaka lebih memilih menggunakan fasilitas internet saja dalam mencari informasi yang mereka butuhkan, sedangkan koleksi yang ada di perpustakaan sudah sangat lengkap dan sangat bermanfaat bagi pemustaka dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tidak hanya pemustaka yang jarang berkunjung ke perpustakaan namun, pustakawannya juga tidak setiap hari pergi ke perpustakaan dan menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan pustakawan merasa tidak adanya pekerjaan di perpustakaan, pemustaka tidak ada yang berkunjung, dan koleksi yang rutin masuk setiap hari hanya koran sehingga, membuat pustakawan malas untuk duduk di perpustakaan karena kerjanya tidak begitu berarti. Ditambah dengan umur yang sudah tua dan kondisi fisik yang sudah mulai menurun, membuat pustakawan tidak dapat setiap harinya menjalankan tugas di ruangan perpustakaan. Pustakawan akan pergi ke perpustakaan apabila ada yang membutuhkan informasi untuk dipinjam, setelah itu pustakawan akan kembali ke bawah. Koleksi perpustakaan yang terdapat di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat terdiri dari 54 judul buku, antara lain buku-buku tentang politik, Undang-Undang, filsafat, sejarah, kamus, karya umum, majalah dan koran. Koleksi yang tersedia cukup lengkap dan sesuai dengan badan induk yang bergerak di bidang politik, namun frekuensi kujungan disetiap harinya hanya berkisar antara 3-7 orang per harinya dan itu tidak semuanya yang datang berkunjung dengan tujuan memanfaatkan koleksi atau mencari informasi, ada juga yang hanya sekedar untuk bersantai dan melepas lelah sejenak dari pekerjaan yang menumpuk. Pemustaka yang datang untuk mencari informasi kebanyakan untuk membaca koran atau majalah saja, sedangkan koleksi inti yang tersedia sangat jarang sekali disentuh dan dimanfaatkan. Berdasarkan uraian diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi peningkatan pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan Khusus sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat. B. Metodologi Penulisan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dengan dua orang pustakawan dan studi pustaka. Analisis dilakukan secara deskripsi. Objek penelitiannya adalah strategi meningkatkan fungsi perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat. C. Pembahasan 1. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kurangnya Kunjungan Pemustaka di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat 382

Strategi Peningkatan Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat Hilda Mayora, Malta Nelisa a. Faktor eksternal Faktor eksternal yang menyebabkan kurangnya kunjungan pemustaka di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat. 1) Sumber Informasi Lain Salah satu sumber penyedia informasi lain adalah internet. Seperti yang telah dibahas pada pendahuluan, keberadaan internet sangat berpengaruh terhadap kunjungan yang didapati oleh perpustakaan pada saat sekarang ini. Dengan adanya internet kita dapat lebih mudah mencari informasi dimanapun kita berada, berbeda dengan perpustakaan, kita harus menyengajakan waktu untuk pergi berkunjung demi mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Pada Gedung DPRD Provinsi Sumatera Barat menyediakan Wi-Fi sebagai media penyambungan dengan internet. Adanya Wi-Fi membuat anggota DRPD Provinsi Sumatera Barat bisa mengakses internet dari ruangannya masing-masing, dengan begitu apabila mereka hendak mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, mereka tidak perlu lagi ke perpustakaan, cukup menggunakan internet mereka bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Hal ini merupakan faktor utama penyebab kurang dimanfaatkannya Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat sebagai media penyimpan dan penyedia informasi bagi memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya. 2) Kurangnya Minat Baca Pemustaka Pemustaka Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat adalah seluruh staf dan anggota dewan DPRD Provinsi Sumatera Barat itu sendiri. Ikatan mereka semata-mata hanya koleksi perpustakaan dan informasi yang disediakan. Oleh karena itu tidak gampang bagi pustakawan untuk mengajak pemustaka memanfaatkan perpustakaan dengan baik, karena tidak adanya suatu keharusan yang menyebabkan pemustaka harus berkunjung di perpustakaan setiap harinya. Pada akhirnya kunjungan yang ada juga sangat sedikit, hal ini dikarenakan anggota perpustakaanya hanya seluruh staf dan anggota dewan DPRD Provinsi Sumatera Barat saja, sedangkan kesibukan akan pekerjaan masing-masing membuat tidak ada banyak waktu untuk berkunjung ke perpustakaan. Setiap pemustaka mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda dalam mencari informasi ke perpustakaan. Tidak semua pemustaka yang mencari informasi guna untuk dibaca, namun kebanyakan informasi yang dicari hanya digunakan sebagai bahan rujukan dalam membantu menyelesaikan pekerjaannya saja. Jadi apabila tidak ada masalah dalam pekerjaannya, ditambah lagi tidak dibutuhkan rujukan dalam membantu menyelesaikan pekerjaan, membuat pemustaka tidak akan datang berkunjung ke perpustakaan, dengan demikian perpustakaan akan kehilangan kunjungannya. b. Faktor Internal Ada beberapa faktor internal yang menyebabkan kurangnya pemustaka memanfaatkan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasinya di DPRD Provinsi Sumatera Barat antara lain. 1) Fasilitas Di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat masih banyak kekurangan-kekurangan yang ada, terutama pada fasilitasnya. Kekurangan fasilitas pada perpustakaan seperti kursi dan meja baca, komputer, serta sarana 383

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 2, No. 1, September 2013, Seri E penunjang layanan lainnya berpengaruh pada peranan perpustakaan, sehingga pemustaka merasa kurang nyaman berada di perpustakaan. Bentuk ruangan yang kurang memadai dikarenakan besar ruangan yang tidak cukup untuk menampung seluruh koleksi serta fasilitas penunjang kegiatan layanan perpustakaan, dan kurangnya rak untuk meletakan koleksi membuat pustakawan sulit dalam menata letak koleksi. Hal ini menjadi sulit apabila ada koleksi baru yang datang, karena tidak adanya ruang lagi pada rak memaksa pustakawan membongkar semua koleksi dari awal dan menyusunnya kembali (stock opname) agar koleksi yang baru datang dapat disusun sesuai dengan kelasnya. Andaikan hal ini terjadi dalam 2 tahun sekali, maka rasanya sangat menyulitkan pemustaka karena harus membongkar dan menyusun kembali semua koleksi yang ada. 2) Koleksi Koleksi yang ada di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat hanya terdiri dari 54 judul buku. Koleksi- koleksi yang ada antara lain buku tentang bidang politik, undang-undang, filsafat, sejarah, biografi, karya umum, agama, majalah dan koran. Koleksi yang ada disesuaikan dengan badan induk tempat perpustakaan khusus ini bernaung. Dilihat dari koleksi yang ada, rasanya cukup lengkap dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya. Jumlah masing-masing judul buku paling banyak hanya 10 eksemplar saja, keterbatasan ini sebetulnya tidak begitu berpengaruh kepada jumlah kunjungan pemustaka yang datang ke perpustakaan. Hal ini dikarenakan jumlah kunjungan yang ada setiap harinya hanya berkisar antara 3-7 orang, dan dari jumlah ini hanya sedikit sekali yang meminjam koleksi buku, karena kebanyakan pemustaka yang berkunjung datang dengan tujuan membaca koran dan majalah saja, akibatnya koleksi buku perpustakaan ini jarang sekali dimanfaatkan. 3) Anggaran Perpustakaan harus mempunyai rancangan anggaran, baik itu dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Deskripsi atas kebutuhan dana perpustakaan dapat digambarkan melalui perencanaan dan pengendalian perpustakaan yang diwujudkan melalui bentuk laporan yang disebut dengan anggaran. Menurut Sulistyo-Basuki (1993: 218) alokasi anggaran untuk perpustakaan khusus tersedia 35% untuk bahan pustaka, (2/3 diantaranya untuk pengadaan majalah dan 1/3 untuk pengadaan buku) 50% untuk gaji pegawai, 9% untuk peralatan (1/4) dari pengeluaran atas bahan bacaan, sedangakan untuk penjilidan, percetakan, distribusi dokumen tersedia dana sebesar 6% dari keseluruhan anggaran. Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat memiliki anggaran sendiri yang masuk ke dalam APBD. Anggaran yang dianggarkan oleh APBD untuk perpustakaan ini ± Rp. 70.000.000,00 per tahunnya. Meskipun masuk ke dalam anggaran APBD tetap saja pembelian koleksi perpustakaan ini tidak bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan perpustakaan tesebut. Semua dana atau anggaran yang dikeluarkan sudah ada rinciannya, serta penggunaan setiap dana harus diketahui oleh pimpinan. Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat mengalami kesulitan dalam melengkapi fasilitas penunjang layanan perpustakaan karena terhalang oleh dana. Keadaan ini bisa kita lihat dari kurangnya fasilitas yang ada di 384

Strategi Peningkatan Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat Hilda Mayora, Malta Nelisa perpustakaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa, fasilitas sangat penting dalam menunjang peran perpustakan. Kebanyakan fasilitas yang terdapat di perpustakaan ini merupakan peralatan lama yang sudah tidak terpakai lagi pada bidang asalnya, dan peralatan yang sudah tidak terpakai lagi itu dibawa ke perpustakaan. Agar koleksi perpustakaan dapat terawat, perpustakan harus memiliki pendingin ruangan seperti AC dan kipas angin, namun pendingin ruangan yang ada di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat merupakan peralatan lama yang sudah hampir rusak, bisa kita bayangkan bagaimana dampak yang ditimbulkan dengan kondisi seperti ini, koleksi yang ada menjadi berdebu dan lembab sehingga menimbulkan lumut dan jamur 4) Kurangnya Tenaga Pustakawan Di Perpustakan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat memiliki 6 orang tenaga pustakawan, namun hanya 1 orang yang merupakan pejabat fungsional perpustakaan, sedangakan 5 anggota lain bukan merupakan lulusan dari perpustakaan. Kasubag perpustakaan itu sendiri tidak memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan melainkan S2 Hukum di Universitas Padjajaran. Keadaan ini menjadikan anggota perpustakaan banyak yang tidak tahu tugas pokok dari seorang pustakawan. Umumnya yang dijadikan staf perpustakaan adalah para pegawai yang akan pensiun dan dirasa tidak maksimal lagi dalam bekerja, maka mereka akan diletakan pada bidang perpustakaan. Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat dianggap sebagai suatu bagian yang tidak terlalu penting katena dirasa tidak begitu memberikan pengaruh kepada terhadap induk. Andaikan seluruh pegawai DPRD mengerti dan paham akan pentingnya perpustakaan sebagai sarana penyedia informasi bagi suatu instansi, hal ini tidak akan terjadi, dan perpustakaan akan berjalan sesuai dengan perannya. 5) Posisi letak perpustakaan yang kurang strategis Kurangnya kunjungan dan dimanfaatkannya Perpustakaan Khusus DPRD Provinsi Sumatera Barat dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka dikarenakan letak perpustakaan yang tidak strategis. Gedung DPRD Provinsi Sumatera Barat ini terdiri dari tiga lantai, dan perpustakaannya berada pada lantai ke tiga. Tidak ada lift untuk mencapai lantai tiga, hanya ada anak tangga yang menghubungkan antara lantai satu ke lantai berikutnya. Seperti yang diketahui, pada umunya yang bekerja di DPRD Povinsi Sumatera Barat adalah mereka yang sudah mulai beranjak tua. Keadaaan stamina yang sudah mulai menurun dan fisik yang sudah tidak kuat lagi menyulitkan pemustaka untuk pergi ke perpustakaan yang ada di lantai tiga. Ditambah lagi hanya perpustakaan tujuan mereka di lantai tiga, karena pada lantai tiga hanya ruangan perpustakaan yang ada, jadi bagi pemustaka memang memerlukan waktu khusus untuk berkunjung ke perpustakaan. 1. Strategi yang Digunakan dalam Peningkatan Pemanfaatan Perpustakaan sebagai Sarana Penyedia Informasi di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat. a. Strategi yang digunakan dalam menghadapi faktor eksternal 1) Sumber informasi lain 385

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 2, No. 1, September 2013, Seri E Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini sebagai berikut. Pertama, pustakawan harus menyediakan layanan internet khusus perpustakaan dengan halaman perpustakaan yang berisikan semua informasi mengenai seluruh koleksi dan informasi yang ada di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat. Kedua, pustakawan harus tetap memperhatikan hal apa saja yang dibutuhkan oleh pemustaka, selain itu informasi yang ada tetap harus sesuai dengan ketentuan perpustakaan khusus itu sendiri, yaitu informasinya harus berhubungan dengan fungsi badan induk organisasinya yaitu DPRD Provinsi Sumatera Barat. Ketiga, setelah menyediakan pelayanan melalui internet dan penyempurnaan koleksi hal berikut yang bisa dilakukan oleh pustakawan agar perpustakaan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya adalah dengan cara memberikan layanan yang optimal. Layanan yang baik akan membuat pustakawan akan merasa dihargai dan nyaman, dengan begitu pemustaka akan nyaman dan betah berada di perpustakaan. 2) Kurangnya minat baca Strategi yang bisa dilakukan oleh pemustaka dalam menghadapi permasalahan ini sebagai berikut. Pertama, dengan cara membagikan brosur mengenai bahan bacaan dan koleksi yang ada di perpustakaan ke ruangan-ruangan pemustaka. Pada brosur terdapat beberapa isi ringkas yang berisikan informasi penting dari masing-masing buku, sehingga pemustaka tidak memerlukan waktu banyak untuk mengetahui isi dari buku tersebut. Kedua, pemustaka juga bisa mengatasi permasalahan ini adalah dengan cara mengadakan acara perlombaan seperti mengumpulkan artikel dalam satu bulan, artikel yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan bagi pemustaka dalam mencari informasi yang dibutuhkan. b. Strategi yang digunakan dalam menghadapi faktor internal 1) Fasilitas Strategi yang bisa digunakan dalam permasalahn ini adalah sebagai berikut. Pertama, dengan cara melengkapi segala kekurangan fasilitas yang dirasa perlu demi kenyaman layanan sehingga pemustaka puas menggunakan jasa layanan perpustakaan. Kedua, agar hal ini dapat tercapai diperlukan tambahan dana yang lebih pula. Disini pustakawan harus bijak dalam menyusun anggaran, agar dana yang ada bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Ketiga, untuk menunjang kegiatan perpustakaan perlu adanya kerja sama antara pustakawan dan pihak pimpinan dalam memperhatikan keperluan perpustakaan, agar keberadaan perpustakaan di DPRD Provinsi Sumatera Barat dapat memberi manfaat bagi instansi induk tempat dia bernaung. 2) Koleksi Untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di DPRD Provinsi Sumatera Barat, ada beberapa usaha yang bisa dilakukan. Pertama, perpustakaan harus melengkapi koleksi yang ada. Tidak hanya memperhatikan buku-buku yang telah menjadi langganan setiap tahunnya, namun pustakawan juga harus memperhatikan kebutuhan informasi pemustaka yang berubah setiap waktunya. Kedua, karena kebutuhan informasi pemustaka bisa berubah setiap saat, membuat pustakawan harus cerdas dalam menyikapi permasalahan ini, agar koleksi yang telah ada bisa dimanfaatkan. cara 386

Strategi Peningkatan Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat Hilda Mayora, Malta Nelisa yang tepat digunakan adalah memperhatikan kelengkapan koleksi agar disaat koleksi dibutuhkan oleh pemustaka, koleksi itu ada. Ketiga, cara mengatasi permasalahan mengenai kebutuhan informasi pemustaka yang berbeda-beda adalah dengan cara mencari tahu agenda kerja anggota DPRD, dengan begitu informasi apa yang dibutukan waktu itu oleh pemustaka dapat dilengkapi oleh pustakawan. 3) Anggaran Cara yang bisa dilakukan pemustakan dalam memenuhi kebutuhan yaitu dengan cara: Pertama, memanfaatkan dana kecil yang didapati oleh perpustakaan, seperti biaya yang dikenakan karena terlambat mengembalikan koleksi, iuran pustakawan, serta bisa juga dengan cara membuka kerja sama dengan pihak luar agar bisa mendapatkan koleksi atau fasilitas dari cara hibah atau hadiah. Kedua, dengan cara menciptakan suatu karya yang nantinya bisa dijual dan dijadikan uang, seperti pembuatan indeks, terjemahan serta karya penting lainnya. 4) Tenaga pustakawan Strategi yang tepat digunakan dalam permasalah ini sebagai berikut. Pertama, dengan cara memberi pelatihan khusus kepada pustakawan seperti seminar perpustakaan atau pelatihan kepustakawanan. Kedua, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh staf pimpinan DPRD Provinsi Sumatera Barat adalah kebijakan dalam penempatan karyawannya. Hal yang harus diubah dalam sistem perpustakaan adalah meletakkan orang yang bekualitas dan mempunyai kemampuan di bidang perpustakaan, bukan meletakkan pegawai yang akan memasuki masa pensiun, karena konsentrasi dan kondisi fisiknya sudah mulai menurun. Ketiga, strategi lain yang dapat dilakukan adalah dengan penambahan tenaga pegawai yang mempunyai ilmu di bidang perpustakaan. 5) Letak perpustakaan yang tidak strategis Agar perpustakaan mendapatkan kunjungan yang optimal setiap harinya, maka letak Perpustaakaan Khusus DPRD Provinsi Sumatera Barat ini harus dipindahkan ketempat yang lebih mudah dikunjungi, misalnya dipindahkan ke lantai 1. Apabila letak perpustakaan dilantai 1 pemustaka mempunyai banyak waktu untuk datang dan memanfaatkan koleksi perpustakaan karena tidak jauh dari ruangan mereka. Disaat jam istirahat banyak pegawai yang suka mengisinya waktu setelah makannya dengan membaca koran dan majalah, namun keadaan perpustakaan yang berada dilantai tiga menjadi susah untuk dikunjungi, sehingga pemustaka mengurungkan niatnya uruk berkunjung. D. Simpulan dan Saran Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya kunjungan terhadap perpustakaan. Adapun faktor penyebab kurangnya kunjungan pemustaka yang ada di Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut. 1) Faktor eksternal yang mempengaruhi kurangnya kunjungan seperti: a) keberadaan sumber informasi lain; b) minat baca kurang karena banyak koleksi yang tebal, sehingga memerlukan waktu untuk membacanya. 2) Faktor internal yang menyebabkan kurangnya kunjungan yang didapati oleh perpustakaan ini adalah: a) fasilitas penunjang layanan kurang; b) koleksi perpustakaan masih belum lengkap; c) anggaran perpustakaan yang kurang; d) tenaga perpustakaan yang msih sedikit; e) posisi letak perpustakaan yang tidak strategis. 387

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 2, No. 1, September 2013, Seri E Untuk mengubah suatu masalah menjadi suatu keadaan yang stabil diperlukan strategi yang tepat. Strategi yang bisa digunakan pada permaslahan di atas seperti dalam menghadapi permasalahkan yang datang dari faktor eksternal antara lain: a) mengadakan promosi perpustakaan, b) menyediakan halaman perpustakaan di internet, c) membuat beragam kegiatan yang dapat meningkatkan fungsi perpustakaan seperti perlombaan menggumpulkan artikel. Strategi yang bisa digunakan dalam menghadapi permasalahan dari faktor internal antara lain: a) melengkapi fasilitas yang ada, b) menambah koleksi sesuai dengan kebutuhan pemustaka setiap saat, c) menyusun anggaran perpustakaan dengan tepat dan bijak, d) memberi pelatihan kepustakaan kepada pustakawan serta menambah tenaga pustakawan yang punya kemampuan kelebihan dan loyalitas dalam bekerja, e) menempatkan posisi perpustakaan di tempat yang strategis. Setelah melakukan penelitian langsung ke Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat, maka ada beberapa saran sebagai masukan bagi perpustakaan DPRD dalam mencapai kemajuan, 1) Perpustakaan Khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat harus memikirkan strategi atau langkah yang tepat dalam peningkatan pemanfaatan perpustakaan, agar perpustakaan dapat dimanfaatkan secara efektif. 2) Petugas pustakawan diharapkan dapat lebih kreatif dalam meningkatkan fungsi perpustakaan sebagai sarana pemberi informasi, dengan cara memberikan layanan yang baik terhadap pemustaka, sehingga pemustaka merasa puas telah menggunakan jasa perpustakaan. 3) Bagi staf badan induk untuk lebih dapat memberi perhatian lebih kepada perpustakaan. Catatan: artikel ini disusun berdasarkan Tugas Akhir Makalah penulis dengan Pembimbing Malta Nelisa, S.Sos., M.Hum. E. Daftar Rujukan Sudarsono, Blasius. 2009. Pustakawan Cinta dan Teknologi. Jakarta: ISIPII Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2010. Yogyakarta: Pustaka Timur. Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Pemustaka. 2010. Yogyakarta: Pustaka Timur. Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. 2010. Yogyakarta: Pustaka Timur. 388