SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

dokumen-dokumen yang mirip
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

INOVASI KEPERAWATAN BATUK EFEKTIF DAN EDUKASI PASIEN TB PARU DENGAN MENGGUNAKAN LEAFLET DI RSUD CENGKARENG

1. Batuk Efektif. 1.1 Pengertian. 1.2 Tujuan

LATIHAN BATUK EFEKTIF DAN NAFAS DALAM PADA KLIEN DENGAN PNEMONIA. Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan sangat diinginkan oleh setiap orang.

SATUAN ACARA PENYULUHAN NUTRISI UNTUK KANKER PARU DAN MENCUCI TANGAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

INOVASI KEPERAWATAN PENCEGAHAN DAN PERAWATAN TBC ANAK. Perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan merawat. Keperawatan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENANGANAN PENYAKIT TUBERCULOSA PARU (TBC) TUGAS

Profesi _Keperawatan Medikal Bedah_cempaka

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

KONTRAK BELAJAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES NGUDI WALUYO. Kriteria Waktu Setelah. Strategi Pembelajaran. 1.

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIDKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT STROKE DAN ROM (RANGE OF MOTION)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG DI RUANGAN SYARAF RSUP DR. M DJAMIL PADANG

BAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya sebagai mahasiswa program studi D III keperawatan, Fakultas ilmu

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG KEGIATAN DEMONSTRASI CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR DI SDN 16 DAN SDN 19

Laporan Penyuluhan. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK KOMPREHENSIF I DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

Sistem Pernafasan Manusia

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan. melahirkan. Rumah sakit dituntut lebih profesional dalam

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PRE OPERASI DAN POST OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

BAB III RESUME KASUS

Fisioterapi Pada Penyakit Paru Anak

SATUAN ACARA PENYULUHAN PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA MENARIK DIRI

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

PEMERIKSAAN FUNGSI PARU DENGAN SPIROMETRI. Hj. Efy Afifah, SKp, M.Kes. Pengukuran obyektif paru menggunakan alat spirometer.

ANALISIS JURNAL PENGARUH LATIHAN NAFAS DIAFRAGMA TERHADAP FUNGSI PERNAFASAN PADA PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ventilasi mekanik merupakan terapi definitif pada klien kritis yang mengalami

SATUAN ACARA PENYULUHAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

PENDAHULUAN DEFINISI REFLEKS BATUK

SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk-batuk terutama pada malam

PRE PLANNING LOKAKARYA MINI I DI RUANG DAHLIA DAN ANYELIR EMBUN PAGI RSUP. Dr. M. DJAMIL PADANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SENAM NYERI HAID. Sasaran Penyuluhan : Keluarga Bapak Buang Budi Santosa Khususnya Saudari Rahayu I.

SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Lampiran : 1 77

4. Dampaknya dan cara penanggulangan

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan a. Tujuan Umum b. Tujuan Khusus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibutuhkan manusia dan tempat pengeluaran karbon dioksida sebagai hasil sekresi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit paru-paru merupakan suatu masalah kesehatan di Indonesia, salah

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PERAWATAN LUKA POST OPERASI APPENDIKTOMI PADA ANAK

PNEUMOTHORAX. Click Oleh to edit Master subtitle style IDRIES TIRTAHUSADA Pembimbing: Dr Haryadi Sp.Rad 4/16/12

PROPOSAL Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

Mata Ajar                   : Keperawatan Komunitas. Pokok Pembahasan    : Rematik (Artritis reumatoid dan Osteoartritis)

BAB I PENDAHULUAN. Bronkitis menurut American Academic of Pediatric (2005) merupakan

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

BAB I PENDAHULUAN. negara maju tetapi juga di negara berkembang. Menurut data laporan dari Global

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit paru-paru obstriktif kronis ( Chronic Obstrictive Pulmonary

LAMPIRAN Asuhan Keperawatan Pada, Mona Martin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

BAB I LAPORAN PENDAHULUAN

Pemberian Terapi Relaksasi Pernapasan Diapragma bagi Pasien Hipertensi di. Instalasi Gawat darurat Eka Hospital Tangerang Selatan 2015

Pusat Hiperked dan KK

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

BAB I PENDAHULUAN. Semua mahluk hidup pasti bernapas dan butuh bernapas. Bernapas. sederhana, mulai menghirup udara sampai menghembuskannya lagi hanya

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasien yang di rawat disini adalah pasien-pasien yang berpenyakit

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: MEI FATMAWATI NIM:

Anatomi dan Fisiologi saluran pernafasan. 1/9/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes 1

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Keperawatan pasca operasi merupakan periode akhir dari keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau Cronic Obstruktive

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

PERTOLONGAN GAWAT DARURAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa penyakit yang dapat menggangu sistem oksigenasi yaitu seperti TBC,

Transkripsi:

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Tema : Teknik nafas dalam dan batuk efektif Sasaran : 6 orang pasien dengan gangguan sistem pernafasan dan keluarga yang menemani pasien selama dirawat. Hari/tanggal : Selasa/8 Oktober 2013 Waktu : 10.00 10.45 WIB (45 menit) Tempat : Di Kelas III Pria, IRNA Non Bedah Bangsal Paru Dr. M. Djamil Padang A. Latar Belakang Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda asing ke dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah untuk melindungi organ paru-paru. Batuk terjadi sebagai akibat stimulasi mekanik atau kimia pada nervus aferen pada percabangan bronkus. Batuk secara terkekeh-tekeh dapat menyebabkan seseorang kehilangan banyak energi, sulit untuk mengeluarkan dahak dan dapat mengiritasi tenggorokan. Sebagian besar orang mencari pertolongan medis agar batuk cepat mereda, sementara itu ada orang yang takut batuknya menjadi penyakit yang serius. Batuk mempengaruhi interaksi personal dan sosial, mengganggu tidur dan sering menyebabkan ketidaknyamanan pada tenggorakan dan dinding dada. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, kita dapat menggunakan teknik batuk efektif. Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Namun dibandingkan dengan batuk biasa, batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang terencana atau dilatih terlebih dahulu, sehingga menghambat berbagai penghalang atau menghilangkan penutup saluran pernapasan. Teknik batuk efektif akan memberikan banyak manfaat, diantaranya untuk melonggarkan dan melegakan saluran pernapasan maupun mengatasi sesak napas akibat adanya lendir yang memenuhi saluran pernapasan. Lendir baik dalam bentuk dahak (sputum) maupun sekret dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada saluran pernapasan maupun karena sejumlah penyakit yang diderita oleh seorang individu. Kelompok C Profesi FKep Unand Bangsal Paru 1 of 10

Berdasarkan data yang didapat dari overan shift pagi pada tanggal 30 September sampai 3 Oktober 2013, ditemukan 10 dari 20 pasien mengalami kesulitan dalam mengeluarkan dahak. Padahal, pasien telah disosialisasikan tentang batuk efektif setiap kali overan, namun belum ditemukan aplikasi nyata dari pasien itu sendiri. Dari hasil observasi, kelompok menemukan 3 orang pasien mengaku sulit untuk melakukan batuk efektif dan 7 orang memperlihatkan ekspresi bingung. Hal ini disebabkan oleh pasien tidak mengetahui apa itu batuk efektif dan tidak diajarkan secara spesifik apa saja persiapan dan bagaimana cara melakukannya; karena perawat hanya menganjurkan dan menuturkan agar pasien melakukan batuk efektif pada seluruh pasien yang mengalami batuk berdahak tanpa mengevaluasi apakah pasien sudah tau atau mengerti cara melakukannya maupun dilakukan atau tidak oleh pasien. Oleh karena itu, kelompok tertarik mengangkat topik Latihan Batuk Efektif agar pasien dan keluarga lebih mengenal batuk efektif dan memahami serta mampu mengaplikasikan teknik batuk efektif. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan pasien dan keluarga memahami dan memperagakan teknik batuk efektif. 2. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu: a. Menjelaskan penggertian batuk efeketif b. Menjelaskan tujuan batuk efektif c. Menjelaskan teknik batuk efektif d. Mampu memperagakan teknik batuk efektif C. Pokok Bahasan Teknik Batuk Efektif D. Sub Pokok Bahasan a. Pengertian batuk efeketif b. Tujuan batuk efektif Kelompok C Profesi FKep Unand Bangsal Paru 2 of 10

c. Teknik batuk efektif E. Metode 1. Ceramah 2. Demonstrasi 3. Diskusi dan tanya jawab F. Media dan Alat 1. Media : Infokus/flip chart, laptop dan leaflet 2. Alat : Tissue/sapu tangan, wadah tertutup untuk penampungan dahak dan gelas berisi air hangat G. Proses Pelaksanaan No. Tahapan & Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien 1. Pembukaan (5 menit) Memberi salam Memperkenalkan anggota klompok dan pembimbing Melakukan kontrak waktu Menjelaskan tujuan dan materi yang akan diberikan Menjawab salam Mendengarkan dan memperhatikan Menyepakati kontrak 2. Kegiatan Menggali Menanggapi dan (35 menit) pengetahuan audien menjelaskan tentang nafas dalam batuk efektif Memberikan reinforcement positif Menjelaskan pengertian batuk efektif Kelompok C Profesi FKep Unand Bangsal Paru 3 of 10

Menjelaskan tujuan Nafas dalam dan batuk efektif Menjelaskan teknik nafas dalam dan batuk efektif Mendemontrasikan Mendemonstrasikan batuk efektif teknik nafas dalam Memberikan dan batuk efektif pertanyaan Mendemonstrasikan bersama Memberi kesempatan audien untuk Memberikan jawaban bertanya Memberikan reinforcement positif Memberikan kesempatan pada audien lain untuk menjawab Memberikan reinforcement positif dan meluruskan konsep Meminta masukan dari pembimbing akademik dan atau pembimbing klinik 3. Penutup Evaluasi validasi Menyimak (5 menit) Menyimpulkan bersama-sama Mengucapkan terima Kelompok C Profesi FKep Unand Bangsal Paru 4 of 10

kasih Mengucapkan salam penutup Menjawab salam G. Pengorganisasian a. Penyaji : Maya Syafni, S. Kep b. Moderator : Nola Asril, S. Kep c. Observer/fasilitator : Asneli Sartika, S. Kep I. Uraian Tugas a. Moderator - Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan - Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing - Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien - Menyampaikan kontrak waktu - Merangkum semua audien sesuai kontrak - Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi - Menganalisis penyajian b. Penyaji - Bertangung jawab memberikan penyuluhan - Memahami topik penyuluhan - Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif - Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audien - Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien c. Fasilitator - Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara. - Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer. Kelompok C Profesi FKep Unand Bangsal Paru 5 of 10

- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan. - Membagikan leaflet di akhir acara. d. Observer - Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target - Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan - Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP e. Pembimbing - Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan. - Mengevaluasi laporan dari observer. J. Setting Tempat Keterangan: Penyaji Moderator Observer/fasilitator Pembimbing Pasien Keluarga pasien K. Evaluasi Evaluasi akan dilakukan adalah: 1. Evaluasi Struktur a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan. b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H. Kelompok C Profesi FKep Unand Bangsal Paru 6 of 10

c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan. d. Pasien dan keluarga ± 10 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang disepakati. 2. Evaluasi Proses Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang latihan batuk efektif, tentang definisi batuk efektif, tujuan batuk efektif, teknik batuk efektif dan mampu memperagakan cara batuk efektif. 3. Evaluasi Hasil Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian batuk efektif dengan benar b. 60% sasaran mampu menjelaskan tujuan batuk efektif c. 60% sasaram mampu menjelaskan teknik batuk efektif dengan benar d. 60% sasaran mampu mendemonstrasikan batuk efektif Kelompok C Profesi FKep Unand Bangsal Paru 7 of 10

Lampiran Materi NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF A. Pengertian 1. Nafas dalam Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh (Parsudi, dkk., 2002) 2. Batuk Efeketif Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat energi dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal (Smeltzer, 2001). B. Tujuan Teknik nafas dalam dan Batuk Efektif 1. Mengurangi nyeri luka operasi saat batuk 2. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret 3. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium 4. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret 5. Meningkatkan distribusi ventilasi. 6. Meningkatkan volume paru 7. Memfasilitasi pembersihan saluran napas C. Indikasi teknik nafas dalam dan batuk efektif Dilakukan pada pasien seperti :COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis, Asma, chest infection, pasien bedrest atau post operasi D. Kontra indikasi batuk efektif 1. Tension pneumotoraks 2. Hemoptisis 3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard akut infark dan aritmia. 4. Edema paru 5. Efusi pleura yang luas E. Alat dan Bahan yang disediakan Kelompok C Profesi FKep Unand Bangsal Paru 8 of 10

1. Tissue/sapu tangan 2. Wadah tertutup berisi cairan desinfektan (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir. 3. Gelas berisi air hangat E. Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak 1. Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi cairan desinfektan yang dicampur dengan air (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir 2. Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng 3. Buang dahak ke tempat tersebut 4. Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari. 5. Buang isi kaleng bila berisi pasir : kubur dibawah tanah 6. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram 7. Bersihkan kaleng dengan sabun D. Tehnik nafas dalam 1. menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui hidung (bukan menarik napas dalam) dengan mulut tertutup 2. kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui mulut dengan posisi seperti bersiul 3. Dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah air trapping dan kolaps saluran napas kecil pada waktu ekspirasi E. Teknik Batuk Efektif 1. Tarik nafas dalam 4-5 kali 2. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik 3. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan 4. Keluarkan dahak dengan bunyi ha..ha..ha atau huf..huf..huf.. 5. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan Kelompok C Profesi FKep Unand Bangsal Paru 9 of 10

DAFTAR PUSTAKA Smeltzer, S. (2001). Buku ajar keperawtan medikal bedah. Jakarta: EGC. Perry & Potter. Funamental Keperawatan. Jakarta: EGC. Kowalak, J. (2011). Buku ajar patofisiologi. Jakarta: EGC. Rab, T. (2010). Ilmu penyakit paru. Jakarta: TIM. Tamsuri, A. (2008). Asuhan keperawatan klien gangguan pernafasan. Jakarta: EGC. Kelompok C Profesi FKep Unand Bangsal Paru 10 of 10