BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah

dokumen-dokumen yang mirip
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN MELALUI PENERAPAN PHBS

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) : Siswa-siswa sekolah dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela Mampang, Mampang Prapatan

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. melakukan penelitian tentang Pengetahuan dan Sikap orangtua terhadap Perilaku

TINJAUAN PUSTAKA. Warung Anak Sehat (WAS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun gambaran lokasi penelitian adalah sebaga berikut.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Nama saya Sam Hilda NH, saya adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan kata lain bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. (socially and economically productive life). Status kesehatan berkualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa balita adalah masa emas tumbuh kembang anak. Peran orang tua dalam membesarkan anak menjadi bagian

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

BAB 1 : PENDAHULUAN. perilaku hidup bersih dan sehat. Pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (LCHB) PENGHUNI RUMAH KOS GRADUATE HOUSE

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN. SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DESA SAMIR DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT Oleh : Dra. NUNUN NURHAJATI, M.Si.

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden :

Terapkan 10 Indikator PHBS Dalam Lingkungan Keluarga

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu, pembangunan kesehatan di arahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama, yakni

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2

A. Pengetahuan Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X).

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

LEMBAR PRATES DAN POST-TEST PELATIHAN DENGAN METODE SIMULASI KEPADA TOKOH MASYARAKAT TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: faktor keturunan, pelayanan kesehatan, perilaku dan lingkungan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

BAB II TINJAUAN TEORI. diaplikasikan pada bidang kesehatan (Azmi, 2013). Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel 343 KK. Adapun letak geografis Kecamatan Bone sebagai berikut :

KUESIONER PENELITIAN

Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE DI KELURAHAN HAMDAN KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TAHUN : Tidak Tamat Sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support)

BAB V PEMBAHASAN. A. Hubungan antara Pengetahuan dengan Praktik Sanitasi dan Higiene

BAB 1 PENDAHULUAN. produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau biasa juga disebut sebagai PHBS

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

Risa Noverawati, Ridwan Setiawan, Asep Aep Indarna, S ABSTRACT ABSTRAK

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Oleh. Friga Satria Yuga Perdana. Program S1 Kesehatan Masyarakat ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA KELUARGA LANSIA DI DESA DAMARRAJA KECAMATAN WARUNGKIARA KABUPATEN SUKABUMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

Oleh: Aulia Ihsani

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa pengertian kaitannya dengan PHBS adalah

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. Dara Sopyan, 2014

DUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

Mido Ester J. Sitorus, SKM, M. Kes Dosen Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,

Kata kunci : Peran Keluarga Prasejahtera, Upaya Pencegahan ISPA pada Balita

Profil Sanitasi Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terbentang antara 6 o garis Lintang Utara sampai 11 o. terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia.

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari) 9) terjadinya komplikasi pada mukosa.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ely Isnaeni, S. Kep, M. Kes

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Nurul Mufidah Binti Md Nasir Tempat/Tanggal Lahir : Malaysia / 6 Maret 1987

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

BAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diupayakan pencapaiannya oleh pemerintah. Upaya ini sebagai langkah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. Panti Asuhan Harapan Kita bertempat di Desa Huntu Utara, Kabupaten Bone Bolango, yang didirikan pada tanggal 2 Agustus 2003. Panti Asuhan Harapan Kita merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah tidak punya orang tua. Dan juga panti Asuhan ini masih sangat sederhana. Jumlah penghuni panti asuhan tersebut yaitu berjumlah 77 orang. Panti Asuhan Harapan Kita merupakan yayasan yang di turunkan dari yayasan yang terletak di Kecamatan Bulango Selatan Kecamatan Bone Bolango. Panti Asuhan Harapan Kita sangat sedikit penghuninya yaitu hanya berjumlah 77 orang, bahkan yayasan masih ingin menampung anak-anak yang terlantar atau sudah tidak punya keluarga untuk di tempat tinggalkan di Panti Asuhan Yayasan tersebut. B. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengumpulan Data Untuk mengetahui karakteristik responden di Panti Asuhan maka dilakukan pengumpulan data melalui kuisoner yang diikuti dengan wawancara pada anakanak di Panti Asuhan yang berjumlah 32 responden. Berikut hasil pengumpulan data pada responden yang ada di Panti Asuhan Harapan Kita:

A. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur Panti Asuhan Harapan Kita Tahun 2012 Umur (Tahun) Jumlah Prosentase (%) 7 3 9.4 8 5 15.5 9 3 9.4 10 3 9.4 11 7 21.9 12 7 21.9 13 4 12.5 Jumlah 32 100 Sumber : Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 4.1, dapat di lihat bahwa responden yang mempunyai umur 7 tahun ada sebanyak 3 orang (9.4%), untuk yang berumur 8 tahun sebanyak 5 orang (15.5%), sedangkan untuk jumlah responden yang mempunyai umur 9 dan 10 tahun sama dengan jumlah responden yang mempunyai umur 7 tahun yaitu sebanyak 3 orang (9.4%) dengan responden yang berumur 11, 12, ada sebanyak 7 orang (21.9%) dan responden yang berumur 13 tahun ada sebanyak 4orang (12.5). yang merupakan jumlah responden terbanyak dari seluruh kelompok umur yang berumur 11, 12 tahun masing-masing berjumlah 7 orang (21.9).

B. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Panti Asuhan Harapan Kita Tahun 2012 Tingkat Pendidikan Jumalah Prosentase (%) SD 27 84.4 SMP 5 15.6 Jumlah 32 100 Sumber : Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa pada umumnya tingkat pendidikan responden adalah SD yaitu sebanyak 27 responden (84.4 %), sedangkan yang terendah yaitu SMP yaitu 5 responden (15.6%). C. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin Panti Asuhan Harapan Kita Tahun 2012 Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%) Laki-laki 14 43.8 Perempuan 18 56.2 Jumlah 32 100 Sumber : Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa pada umumnya jenis kelamin perempuan yang paling banyak yaitu 18 responden (56.2 %), sedangkan yang terendah yaitu laki-laki yaitu 14 responden (43.8%).

D. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Di Panti Asuhan Harapan Kita Tahun 2012 No Pengetahuan Jumlah Persentase (%) Berapa kali sebaiknya Mandi dalam sehari : 1 a. Dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari 32 100 b. Satu kali dalam sehari 0 0 2 3 4 5 Mengapa kebersihan tubuh harus dijaga : a. Agar tetap sehat dan bersih 26 81.3 b. Agar terlihat bugar 6 18.7 Mengapa kita harus menggosok gigi : a. Agar gigi dan mulut bersih dan sehat 30 93.7 b. Agar gigi kita putih 2 6.3 Kapan saja kita perlu mencuci tangan pakai sabun : a. Cuci tangan sebelum makan dan cuci tangan setelah buang air besar dan buang air kecil 32 100 b. Kapan saja 0 0 Mengapa kuku panjang dan kotor dapat menyebabkan cacingan : a. Karena kuku panjang dapat mengandung 26 81.3 telur cacing b. Karena kuku panjang terlihat cantik 6 18.7

6 7 8 9 10 11 Apa penyebab kita bisa sakit perut : a. Karena makan makanan sembarangan dan 29 90.6 tidak mencuci tangan sebelum makan b. karena makan tidak teratur 3 9.4 Apakah anda tahu tentang gizi seimbang: a. Makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, 32 100 lemak protein, vitamin, mineral, dan serat sesuai kebutuhan energi. b. Makanan yang menyebabkan kenyang 0 0 Apakah anda tahu bagaimana jamban/toilet yang sehat a. Jamban yang berbentuk leher angsa dan tersedia air bersih, 27 84.4 sabun dan lap pengering b. Jamban yang tidak menimbulkan bau-bauan 5 15.6 Dimana sebaiknya buang sampah a. Di tong sampah yang tersedia 32 100 b. Di pekarangan 0 0 Apa manfaat tidur bagi tubuh a. Agar pertumbuhan anak tumbuh dengan baik dan memulihkan kembali tenaga 27 84.4 b. Menghilangkan rasa ngantuk 5 15.6 Apa manfaat olahraga bagi kesehatan tubuh a. Meningkatkan kebugaran tubuh dan menjauhkan dari penyakit 25 78.1 b. Agar tidak selalu terserang sakit 7 21.9

Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada anak-anak panti asuhan Harapan Kita tergolong dalam kategori baik, karena berdasarkan pemberian jawaban dari responden pada setiap pertanyaan sebagian besar responden menjawab dengan benar, seperti pada pertanyaan pengertian tentang frekuensi mandi dalam satu hari semua responden menjawab dengan benar yaitu sebanyak 32 responden (100%), kemudian pada pertanyaan tentang kebersihan tubuh sebanyak 26 responden (81.3%) menjawab dengan benar, sementara itu untuk pertanyaan menggosok gigi sebanyak 30 (93.7%) responden menjawab dengan benar, untuk pertanyaan yang menanyakan frekuensi mencuci tangan pakai sabun dalam sehari sebanyak 32 responden (100%) menjawab dengan benar, untuk pertanyaan mengapa kuku panjang bisa menyebabkan cacingan sebanyak 26 (81.3%) responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar, demikian juga untuk pertanyaan tentang penyebab sakit perut sebanyak 29 (90.6%) responden menjawab dengan benar. Semua responden yaitu sebanyak 32 (100%) mengetahui tentang gizi seimbang, sedangkan sebagian besar semua responden yaitu sebanyak 27 responden (84.4%) dapat menjawab dengan benar tentang bagaimana jamban atau toilet yang sehat, sementara itu untuk pertanyaan tentang tempat pembuangan sampah yang benar sebanyak 32 responden (100 %). Demikian juga untuk pertanyaan manfaat tidur bagi tubuh sebanyak 27 (84.4%) responden yang menjawab benar, dan 25 responden (78.1%) menjawab benar tentang manfaat olahraga bagi kesehatan tubuh.

Berikut ini distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang perilaku hidup bersih dan sehat di Panti Asuhan Harapan Kita. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan Di Panti Asuhan Harapan Kita No Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase (%) 1 Baik 30 93.8 2 Cukup 2 6.2 Sumber : Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 4.5. di atas, dapat dilihat bahwa responden terbanyak dengan tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 30 orang (93.8%), responden dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 2 orang (6.2%), dan tingkat pengetahuan kurang tidak terdapat responden. E. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Di Panti Asuhan Harapan Kita Tahun 2012 No 1 2 3 4 5 Kategori Jumlah Sikap Responden Tidak n Setuju % Setuju % % Melakukan gosok gigi dua kali sehari 32 100 0 0 32 100 Menggunakan sabun mandi pada saat mandi 32 100 0 0 32 100 Kegiatan olaharag dapat meningkatkan kebugaran tubuh 32 100 0 0 32 100 Waktu tidu yang baik kurang lebih 8 jam 32 100 0 0 32 100 Menumpuk sampah di pekarangan rumah 0 0 32 0 32 100

6 Memanfaatkan jamban/toilet untuk buang air besar 32 0 0 0 32 100 7 Mengkonsumsi buah-buahan guna menambah gizi dalam tubuh 28 87.5 4 32 100 Sumber : Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa sikap responden melakukan gosok gigi dua kali sehari masuk katogori baik, karena berdasarkan pada pemberian jawaban dari responden pada setiap pertanyaan semua 32 responden (100%) menjawab setuju, begitu pula pada pertanyaan apakah menggunakan sabun mandi pada saat mandi semua responden menjawab setuju yaitu sebanyak 32 (100%) responden, kemudian pada pertanyaan kegiatan olahraga dapat meningkatkan kebugaran tubuh sebanyak 32 (100%) responden yang menjawab setuju, selajutnya untuk pertanyaan tentang waktu tidur yang baik kurang lebih 8 jam semua responden yaitu sebanyak 32 (100%) responden menjawab setuju, demikian juga untuk pertnyaan tentang memanfaatkan jamban atau toilet untuk buang air besar setuju yaitu sebanyak 32 (100%) responden, pertanyaan menumpuk sampah di pekarangan rumah yaitu ada 32 responden (100%) yang tidak setuju, pertanyaan responden tentang konsumsi buah-buahan guna menambah gizi dalam tubuh yang menjawab setuju yaitu 28 respnden (87.5%) sedangkan yang tidak setuju 4 responden (12.5%). Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi responden menurut sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada anak-anak di lingkungan Panti Asuhan Harapan Kita.

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sikap Di Panti Asuhan Harapan Kita No Sikap Jumlah Persentase (%) 1 Baik 28 87.5 2 Cukup 4 12.5 Sumber : Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki sikap baik yaitu 28 (87.5%) responden, dan 4 (12.5%) responden memiliki sikap yang cukup. F. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan Di Panti Asuhan Harapan Kita Tahun 2012 No Tindakan responden Kategori Jumlah Ya % Tidak % n % Membuang sampah pada 1 tempatnya 8 25 24 75 32 100 2 Melakukan olahraga 1-3 kali seminggu 0 0 32 100 32 100 3 Membuang air besar pada jamban 27 84, 4 5 15,6 32 100 4 Mengkonsumsi buah-buahan segar 0 0 32 100 32 100 5 Membersihkan tangan sebelum dan 14 43, 8 18 56,2 32 100 setelah melakukan aktivitas Sumber : Data Primer 2012 Hasil grafik 4.8 dapat dilihat bahwa sebagian besar 8 (25%) responden yang melakukan pembuangan sampah pada tempatnya, hanya ada 24 (75%) responden yang tidak melakukan pembuangan sampah pada tempatnya,

selanjutnya ada semua 32 (100%) yang tidak melakukan olahraga 1-3 kali dalam seminggu, sedangkan yang menggunakan jamban sebagai tempat membuang air besar ada 27 (84.4%) responden dan yang tidak menggunakan 5 (15.6%) responden, serta yang tidak mengkonsumsi buah-buah segar semua 32 (100%) responden, sedangkan responden yang membersihkan tangan sebelum dan setelah melakukan aktifitas sebanyak 14 (43.8%) responden, dan yang tidak melakukan yaitu sebesar 18 (56.2%). Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi responden menurut tindakan tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada anak-anak di Panti Asuhan Harapan Kita. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tindakan Di Perumahan Cendana No Tindakan Jumlah Persentase (%) 1 Melakukan 0 0 2 Kadang-kadang 12 37.5 3 Tidak Melakukan 20 62.5 Sumber : Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa responden terbanyak dengan tindakan cukup yaitu sebanyak 12 orang (37.5%), responden dan tindakan kurang yaitu sebanyak 20 orang (62.5%).

C. Pembahasan Dari tabel 4.1 di atas menjelaskan bahwa umur responden di Panti Asuhan Harapan Kita yaitu umur 7, 8, 9 tahun ada 3 orang ( 9.4%), umur 8 tahun 5 orang ( 15.5%), 11, 12 tahun ada 7 orang ( 21.9%), serta yang umur 13 tahun ada 4 orang (12.5%). Maka dapat dilihat dari umur anak-anak Panti Asuhan Harapan Kita paling banyak yaitu anak yang berumur 3 tahun. Berdasarkan tabel 4.2 di atas menjelaskan bahwa Tingkat pendididkan anakanak di Panti Asuhan Harapan Kita yang menjadi responden yaitu SD dan SMP. Tingkat SD ada 27 orang (84.4%) yang SMP ada 5 orang ( 15.6%). dapat dikatakan tingkat pendidikan anak-anak Panti Asuhan di Desa Huntu Utara masih lebih banyak anak-anak SD. Dan pada tabel 4.3 menerangkan jenis kelamin bahwa anak-anak Panti Asuhan Harapan Kita yaitu laki-laki dan perempuan yang berjumlah laki-laki 14 orang (43.3%) dan perempuan 18 orang ( 56.2%), nie di lihat bahwa paling dominan anak perempuan di banding laki-laki. 1. Pengetahuan Anak-Anak Tentang Hidup Bersih dan Sehat. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Panti Asuhan Harapan Kita didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden 93.8% memiliki pengetahuan

yang baik sementara untuk responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dan kurang masing-masing sebesar 6.2% dan 0%. Pengetahuan merupakan faktor pemudah bagi anak-anak untuk terlaksanakannya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan demikian faktor ini menjadi pemicu terhadap perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan, tingkat pendidikan, atau tingkat sosial ekonomi. (Notoatmodjo. 2007) Tingginya hasil dari responden untuk tingkat pengetahuan didukung dengan motivasi dari diri anak-anak yang bersangkutan serta tingkat pendidikan responden yang dominan di SD 84.4% yang sebagian besar sudah mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat yang begitu penying bagi kehidupan mereka. Karena adanya tempat tinggal yang sama, anak-anak yang berada di lingkungan Panti Asuhan Harapan Kita menyadari bahwa kesehatan diri sendiri untuk menjaga terhindar dari penyakit sangat penting, sehingga mereka mengerti dengan pengetahuan akan pentingnya menjaga kebersihan, untuk kebutuhan individu ataupun kelompok. Pengetahuan tentang hidup bersih yang dimiliki oleh anak-anak Panti Asuhan dapat membuat mereka lebih memahami lagi apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi tempat-tempat yang bisa menimbulkan penyakit dan lingkungan tidak akan tercemari. Dengan adanya perhatian atau pengarahan dari pengasuh dan pemimpin dapat membuat anak-anak memiliki tambahan informasi tentang hidup bersih.

Dari hasil penelitian jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yaitu yang dilakukan oleh Jariston H, tahun 2010 dengan judul Pengetahuan, sikap, dan tindakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak-anak yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simanglingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009 yaitu pengetahuan anak-anak tergolong baik yaitu dengan porsentasenya sebesar 97.4%. Maka dapat dibandingkan bahwa penelitian sebelumnya porsentasenya lebih baik dari penelitian ini. 2. Sikap Anak-Anak Tentang Hidup Bersih dan Sehat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden memiliki sikap baik 87.5%. Sikap anak-anak timbul berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki. Tingkat pengetahuan yang tinggi dapat mendorong anak-anak untuk bersikap lebih baik sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka (Notoatmodjo : 2003). Maka dapat di lihat bahwa sikap anak-anak di Panti Asuhan tidak ada masalah karena pengetahuan yang baik buat mereka bisa menciptakan sikap yang lebih baik pula. Karena mereka mengetahui apa yang benar sehingga sikap yang ada pada anak-anak Panti Asuhan bisa baik pula. Dan jika di bandingkan dengan penelitian sebelumnya sikap anak-anak sangat baik dengan kategori prosentasenya 94.7 %.

3. Tindakan Anak-anak Tentang Hidup Bersih dan Sehat. Dalam hal tindakan sebagian besar responden yaitu 62.5% tidak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan tindakan kesehatan yang guna meningkatkan kesehatan mereka. Hal ini terjadi karena tidak adanya keterhubungan yang dilakukan anak-anak antara pengetahuan dan sikap yang mereka miliki dengan tindakan yang mereka lakukan. Tindakan adalah setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang akan diketahui, proses selanjutnya diharapkan akan melaksanakannya atau mempraktekan apa yang diketahui atau disikapinya (Notoatmodjo : 2007). Sebagian besar anak-anak tahu dan memahami tentang kehidupan hidup bersih dasan sehat serta keberadaan sarana dan prasarana PHBS akan tetapi tindakan yang mereka lakukan tidak sesuai dengan apa yang mereka ketahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Anak-anak tidak menghiraukan apa yang akan menjadi akibat tidak melakukan semua aktifitas yang membuat mereka sehat dan bersih, namun mereka berpikir bahwa semua itu sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab pimpinan dan pengasuh di Panti Asuhan tersebut. Masih kurang tersedianya sarana dan prasarana kebersihan yang baik untuk mereka seperti tempat sampah, sikat gigi, sabun mandi, toilet dan lainnya. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya bahwa tindakannya tergolong baik dengan porsentasenya 78.9 % dibandingkan dengan penelitian ini bahwa masih cukup ini di karenakan anak-anak panti asuhan harapan kita belum

semua anak-anak yang mempraktekannya tindakan sehingga anak-anak Panti Asuhan harapan Kita masih kurang. Adapun penyebab dan akibat PHBS pada item tatanan rumah tangga adalah sebagai berikut : a. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan Penyebab langsung kematian bayi di Indonesia diantaranya asfiksia, berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Tetanus Neonatorum, masalah pemberian makanan, Gangguan hematologic, dan infeksi. b. Pemberian Asi Esklusif Anak yang tidak diberi ASI esklusif lebih cepat terserang penyakit kronis seperti kanker, jantung, hipertensi, dan diabetes. Dan setelah dewasa kemungkinan anak bisa menderita kekurangan gizi dan obesitas. c. Menimbang Balita Jika penimbangann balita tidak dilakukan makan akibatnya yaitu balita tidak akan tumbuh dengan sehat, dapat terserang penyakit demam, pilek dan diare, jika balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah) di curigai bayi tersebut mengalami gizi buruk. d. Menggunakan Air Bersih Jika dalam air kandungan zat atau mineral melebihi standar atau tidak air bisa mengandung racun, bisa mengakibatkan rasa mual, rasa tidak enak bila di konsumsi, dapat menghalang perjalanan oksigen dalam tubuh, serta dapat menyababkan hambatan pada pertumbuhan anak. e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit, oleh karena sangat penting untuk diketahui dan diingat bahwa perilaku mencuci tangan dengan sabun merupakan perilaku sehat yang sangat efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular berupa diare, ISPA, kecacingan pada anak dan Flu-Burung. f. Menggunakan jamban Sehat Jika tidak menggunakan jamban yang sehat maka lingkungan tidak akan menjadi bersih, sehat, dan berbau, dapat mencemari sumber air yang disekitar, dapat mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit diare, Kolera Disentri, Typus, Kecacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan. g. Memberantas Jentik Nyamuk Apabila tidak memberantas Jentik Nyamuk maka akan ada penyakit berupa Demam Berdarah Dangue, Chikungunya, Malaria, Filariasis. Maka dengan itu harus melakukan pemberantasan jentik nyamuk sekali dalam seminggu. h. Makan Buah dan Sayur Penyebab tidak mengkonsumsi buah dan sayur yaitu akan meyebabkan penyakit Diabetes, menghambat buang air besar, menjadikan berat badan kita jadi naik, kanker, anemia. i. Melakukan aktifitas Fisik

Akibat jika tidak melakukan aktifitas fisik yaitu bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis. j. Tidak merokok Bahaya perokok aktif dan pasif yaitu menyebabkan kerontokan rambut, gangguan pada mata seperti katarak, kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok, menyebabkan paru-paru kronis, merusak gigi dan menyababkan bau mulut yang tidak sedap, menyebabkan stroke dan serangan jantung, menyebabkan kanker kulit, kemandulan dan impotensi, serta menyebabkan kangker rahim dan keguguran. Secara umum perbandingan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan PHBS dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini. Tabel 4.10 Perbandingan Antara Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Kategori PHBS Pengetahuan Sikap Tindakan Baik (%) 93.8 87.5 0 Cukup (%) 6.2 12.5 37.5 Kurang (%) 0 0 62.5 Sumber :Data Primer 2012 Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dari masyarakat yang ada di Panti Asuhan Harapan Kita sudah tergolong baik hal ini bisa dilihat dari tingkat prosentase yaitu sebesar 93.8%, dan untuk sikap dari

anak-anak yang berada di Panti Asuhan juga sudah tergolong baik dapat dilihat dengan nilai prosentasinya yaitu 87.5%, sedangkan tindakan anak-anak di Panti Asuhan Harapan Kita tergolong masih kurang, hal ini terlihat pada prosentase yaitu 62.5%. Hal ini di akibatkan karena tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa membuat hidup anak-anak menjadi bersih dan sehat. Namun ada sebagian yang melakukan yaitu prosentase yaitu 37.5%. Ini disebabkan bahwa tindakan anak-anak di Panti Panti Asuhan Harapan Kita belum melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan dan kebersihan yang bisa bermanfaat bagi mereka. Belum ada inisiatif dari tindakan anak-anak tersebut sehingga masih rentan terhadap penyakit yaitu seperti Diare, penyakit Kulit, dan sebagainya. Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya bahwa perbandingan Pengetahuan, sikap, dan tindakan anak-anak ketiga-tiganya baik, tidak ada masalah.