BAB V PENUTUP. untuk Tujuan Lain. Kedua bentuk pemeriksaan ini pada dasarnya merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PENELITIAN TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEBIJAKAN PEMERIKSAAN PAJAK OLEH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK. Disusun oleh: Deddy Arief Setiawan ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan hal tersebut yang terbagi menjadi 3 (tiga) bagian pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya. Dari berbagai alasan pengenaan pajak, kebijakan pajak di Indonesia akhir-akhir

2015, No Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan diubah sebagai berikut: 1. Kete

ISTILAH-ISTILAH DALAM PEMERIKSAAN

184/PMK.03/2015 PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 17/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEM

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.03/2015 TENTANG

Pengertian & Tujuan Pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Andriani (1991) dalam Waluyo (2011), pajak adalah iuran kepada negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BAGIAN 2 PENGERTIAN PEMBUKUAN/PENCATATAN

Diatur dalam pasal 1 angka 25 UU KUP Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan dan/atau bukti yang

Pelaksanaan Penelitian Dan Pemeriksaan Spt Tahunan Pph Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying

RINGKASAN KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Contribution from the person, to the goverment to defray the expenses

BAB I PENDAHULUAN. Makalah Pemeriksaan Pajak Page 1

Pemeriksaan. Tata cara pemeriksaan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. (Pasal 31 UU KUP)

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 50/PJ./2009

KementerianKeuangan RepublikIndonesia Direktorat Jenderal Pajak

BAB II LANDASAN TEORITIS

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 182/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 545/KMK.04/2000 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak. (KPP) Pratama Jakarta Kemayoran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa dalam

KETENTUAN FORMAL PEMERIKSAAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG

24 Maret STIE Widya Praja Tanah Grogot

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III GAMBARAN DATA TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN NPWP DAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK PADA KPP PRATAMA BINJAI

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pembetulan

FORMULA PENGHITUNGAN INDIKATOR KINERJA PELAYANAN. Realisasi pelayanan NPWP tepat waktu X 100% Jumlah penerbitan NPWP. Realisasi pelayanan pengukuhan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 27/PJ/2008 TENTANG

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

AUDIT PLAN dan AUDIT SCOPE YANG MELEGAKAN PEMERIKSA (Oleh: Johannes Aritonang)

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PAJAK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN BAB I KETENTUAN UMUM.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Wajib Pajak mengubah data SPT saat Pemeriksaan atau Penyidikan Pajak?

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK. Oleh: Suwardi, SE, M.Si, Akt.

PENAFSIRAN HUKUM Bahan Ajar, Pengantar Hukum Pajak, DTSD II Angkatan III, Tahun 2014 Agus Suharsono, Widyaiswara Madya Pusdiklat Pajak

DAFTAR KODE KRITERIA PEMERIKSAAN RUTIN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Herryanto& Toly (2013) berjudul

Hukum Pajak. Kewajiban Perpajakan (Pertemuan #9) Semester Genap

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut Soemitro dalam Waluyo (2008) adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.4. Jenis Pemeriksaan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk membiayai kegiatan pembangunan dan kegiatan rutin

NPWP dan Pengukuhan PKP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pendanaan dan pemasukan bagi Negara berasal dari pajak yang

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR :... 2) TENTANG PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK... 3) KEPADA... 4) DIREKTUR JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 16/PJ/2017

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 53/PJ/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri

PER - 50/PJ/2009 TATA CARA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 53/PJ/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN tentang PEMBERIAN FASILITAS PERPAJAKAN DAN KEPABEANAN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TERBARUKAN

BENTUK KEPUTUSAN PEMINDAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Lamhot, S.E., M.Si Dosen Tetap Politeknik Mandiri Bina Prestasi ABSTRAKSI

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Selatan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN

PERPAJAKAN I KUASA & KONSULTAN PAJAK, PEMERIKSAAN, PENAGIHAN, RESTITUSI PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak

TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)...

SE - 11/PJ/2011 PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-1/PJ/2011 TENTANG TATA CARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)... TENTANG

1 of 5 21/12/ :19

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.03/2013 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBETULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-49/PJ/2012 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73/PMK.03/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pelaksanaan pemeriksaan pajak terdiri dari 2 tujuan, yang pertama adalah pemeriksaan pajak yang bertujuan untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan dan yang Kedua adalah pemeriksaan pajak dilakukan untuk Tujuan Lain. Kedua bentuk pemeriksaan ini pada dasarnya merupakan bentuk dari tindakan mematuhi peraturan perundang-undangan perpajakan serta dalam rangka mewujudkan penerapan sistem self assessment agar berjalan dengan efektif dan semestinya. Untuk itu dirasa sangat diperlukan sekali adanya pelaksanaan pemeriksaan pajak. Berdasarkan bab pembahasan sebelumnya, maka di dapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemeriksaan Pajak untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Dalam pelaksanaan pemeriksaan pajak untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan terdapat dua kriteria dan harus sesuai dengan ketentuan umum perpajakan yang telah ditetapkan. Kriteria tersebut adalah Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Khusus. Kedua pemeriksaan ini dilakukan apabila terdapat Wajib Pajak yang mengajukan penyampaian permohonan SPT lebih bayar, WP yang diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak, WP yang menyatakan SPT Rugi, WP yang melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya, WP 91

melakukan perubahan tahun buku atau metode pembukuan, WP tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT tetapi melampaui jangka waktu yang telah ditetapkan dalam surat teguran yang terpilih, dan WP yang menyampaikan SPT yang terpilih untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan analisis resiko. Penyelesaian pemeriksaan pajak untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan dapat diselesaikan dengan 2 jenis pemeriksaan, yaitu pemeriksaan kantor dan pemeriksaan lapangan. Pemeriksaan kantor merupakan jenis pemeriksaan yang dilakukan dikantor DJP, dimana sebelumnya petugas pemeriksa sudah mengirim surat panggilan kepada wajib pajak untuk datang langsung ke kantor dan meminjamkan langsung dokumen, buku, dan catatan-catatan yang berkaitan dengan pemeriksaan yang dilakukan. Selanjutnya dengan pemeriksaan lapangan, yaitu pemeriksaan yang dilakukan ditempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak, tempat kegiatan usaha, tempat pekerjaan bebas wajib pajak, dan/atau tempat lain yang di anggap perlu oleh pemeriksa pajak. Setelah semua tahap rangkaian pemeriksaan pajak selesai, selanjutnya dibuat pelaporan pemeriksaan yang dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). 2. Pemeriksaan Pajak untuk Tujuan Lain Pemeriksaan pajak untuk Tujuan Lain adalah pemeriksaan pajak yang dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan ketentuan tertentu atau ketentuan lain sebagaimana telah diatur dalam beberapa PMK, SE, serta Peraturan dari Direktur Jenderal Pajak. Pemeriksaan Tujuan Lain dilakukan dengan alasan : 92

a. Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) secara jabatan b. Penghapusan NPWP c. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) sebagaimana telah diatur dalam PMK d. Pencabutan Pengukuhan PKP e. Wajib Pajak yang mengajukan keberatan f. Pengumpulan bahan guna penyusunan norma penghitungan penghasilan neto g. Pencocokan data dan/atau alat keterangan h. Penentuan Wajib Pajak yang berlokasi didaerah terpencil i. Penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) j. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak k. Penentuan saat produksi dimulai atau memperpanjang jangka waktu kompensasi kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas perpajakan l. Memenuhi permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B). Tidak jauh berbeda dengan penyelesaian pemeriksaan untuk menguji pemenuhan kewajiban perpajakan, pemeriksaan pajak untuk tujuan lain juga diselesaikan dengan 2 (dua) jenis pemeriksaan yaitu dapat berupa pemeriksaan kantor atau lapangan. Namun pada umumnya pemeriksaan untuk tujuan lain dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan kantor. 93

Untuk pelaporannya tetap dibuat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). 3. Standar Pemeriksaan Pajak dalam menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan dan/atau Tujuan Lain Dalam praktek pelaksanaan pemeriksaan pajak menguji kepatuhan ataupun pemeriksaan untuk tujuan lain haruslah memenuhi standar yang ditetapkan oleh DJP. Standar ini digunakan untuk menjadi patokan minimum dalam kinerja petugas pemeriksa yang dilakukan. Seorang pemeriksa pajak yang diberi tugas dan wewenang penuh dalam memeriksa wajib pajak sudah seharusnya mendapat pendidikan dan pelatihan teknis cukup serta keterampilan dalam menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa pajak. Keseluruhan ketentuan yang mengatur tentang standar pemeriksaan diatur sepenuhnya dalam peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER- 23/PJ/2013. 5.2 Saran Pekerjaan di KPP yang cukup banyak dan penyelesaian laporan yang harus ditargetkan tepat waktu mewajibkan semua pegawai harus cepat dan tepat waktu dalam penyelesaiannya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar tujuan pemeriksaan tercapai, yaitu : 1. Bagi Petugas Pemeriksa Pajak 94

a. Ketika akan melaksanakan pemeriksaan diharapkan petugas pemeriksa sudah memiliki kompetensi dan kapabilitas yang baik dalam menangani pemeriksaan terkait. b. Hendaklah pemeriksa pajak mempersiapkan terlebih dahulu hal-hal yang menjadi titik krisis (critical point). Jika hal ini sudah ditetapkan dan teridentifikasi, pelaksanaan pemeriksaan akan berjalan efektif dan lebih cepat diselesaikan serta tepat sasaran. c. Pemeriksa pajak diharapkan lebih cakap dalam menjelaskan tentang alasan di lakukannya pemeriksaan kepada wajib pajak, sehingga wajib pajak dapat ikut berkontribusi dan bekerja sama dengan baik dalam membantu penyelesaian pemeriksaan. d. Meninjau kembali apakah pemeriksaan yang dilakukan sudah tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 2. Bagi Wajib Pajak a. Diharapkan kepada setiap wajib pajak dapat mengisi SPT dengan benar, hal ini harus diperhatikan agar WP terhindar dari sanksi perpajakan b. Jika WP diminta untuk menunjukkan dokumen serta catatan-catatan penting yang dirasa perlu dan berkaitan dengan tujuan pemeriksaan agar memperlihatkan sesuai dengan permintaan petugas pemeriksa serta agar tidak mempersulit berjalannya proses pemeriksaan. c. Wajib Pajak juga diharapkan memiliki kesadaran terhadap kewajibannya, kejujuran dalam penghitungan pajaknya, serta komitmen dalam menjalankan peraturan perundang-undangan perpajakan. 95