SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DENGAN PENDETEKSI KEMACETAN. Hastuti Ta ali. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PENANGGULANGAN KEMACETAN LALU LINTAS PADA TRAFFIC LIGHT SIMPANG TIGA MENGGUNAKAN LDR SEBAGAI INDIKASI KEPADATAN KENDARAAN

RANCANG BANGUN PERANGKAT PENGENDALI LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY (SMART TRAFFIC LIGHT) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PENGEMBANGAN SISTEM TRAFFIC LIGHTS BERDASARKAN KEPADATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN PLC

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32

PERANCANGAN MODEL SISTEM PENGATURAN LALU-LINTAS KENDARAAN YANG AKAN MEMOTONG TITIK PUTAR-BALIK PADA JALUR BUSWAY

PEMODELAN TRAFFIC LIGHT DENGAN ANTARMUKA PORT PARALEL KOMPUTER MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

PROTOTIPE SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS MENGGUNAKAN LDR SEBAGAI SENSOR KEPADATAN KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA16

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

Pengisi Baterai 12 Volt dan 6 Volt Dengan Tampilan LCD. Bebasis Mikrokontroler ATmega8. Alfian Romadhan. Dosen pembimbing : Dr.

ABSTRAK. Kata kunci : pendeteksi, alkohol, al. Universitas Kristen Maranatha

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM MONITORING KEPADATAN PINTU MASUK GERBANG TOL DENGAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

APLIKASI SMART TRAFFIC LIGHT UNTUK MONITORING MARKA JALAN Iwan Ady Prabowo 1), Didik Nugroho 2), Kustanto 3)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

DAN. Oleh: NAMA NIM AHMAD

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

REMOTE CONTROL INFRARED DENGAN KODE KEAMANAN YANG BEROTASI. Disusun Oleh : Nama : Yoshua Wibawa Chahyadi Nrp : ABSTRAK

PERANCANGAN SIMULATOR TRAFFIC LIGHT BERBASIS ARDUINO

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

PEMBUATAN PERANGKAT SENSOR SUHU DAN CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

RANCANG BANGUN SISTEM DARURAT PADA TRAFFIC LIGHT MELALUI SMS

Implementasi Mikrokontroler MCS51 Untuk Mendeteksi Kepadatan Lalu Lintasmenggunakan Sensor Beban

Abstrak. Kata Kunci : Mikrokontroler PIC16F877, Software LD-Micro, Sistem Kontrol Tempat Parkir Mobil. 1. Pendahuluan. 2.

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh pula pada pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGENDALIAN ROBOT BERODA MELALUI SMART PHONE ANDROID. Disusun oleh : Riyan Herliadi ( )

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN ALAT

DETEKTOR JARAK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

REALISASI ALAT PENDETEKSI WARNA PADA PERMUKAAN BENDA TERPROGRAM DELAPAN WARNA. S. Wijoyo. S. M / ABSTRAK

ALAT PENDETEKSI KETINGGIAN AIR DENGAN SENSOR LEVEL BERBASIS MICROCONTROLER. Nama Tulis Sendiri Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

TESTER IC DIGITAL BERBASIS AVR ATMEGA 8535

PENDAHULUAN. Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

PENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN PENGERING TANGAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

Prototype Palang Pintu Otomatis Pada Jalur Lintasan KeretaApi Berbasis Mikrokontroler

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN.. 1

WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

PERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

III.6 Sensor Optocoupler III.7 Sensor Infra Merah III.8 Schmitt Trigger III.9 Rangkaian Penggerak Motor DC III.

BAB III METODE PENELITIAN

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR TABEL... ix

DETEKSI KEPADATAN LALU LINTAS MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK PADA PERSIMPANGAN JALAN BERBASIS MIKROKONTROLLER

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

PERANCANGAN DAN REALISASI SARUNG TANGAN PENERJEMAH BAHASA ISYARAT KE DALAM UCAPAN BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

PROTOTIPE ALAT PENGISI GALON OTOMATIS PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG BERBASIS ATMEGA8

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS (LINE FOLLOWER) MENGGUNAKAN SENSOR PHOTODIODE DENGAN PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

SISTEM GERAK ROBOT LINE FOLLOWER MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR PHOTODIODA

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI JARAK AMAN PADA KENDARAAN BERBASIS ARDUINO DENGAN SENSOR HC-SR04 PROJEK AKHIR 2 WILLIAM FERNANDES S NIM.

Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab

RANCANG BANGUN PINTU GARASI DAN LAMPU SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 8535

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK

PENGHITUNG SETPOINT DOWN COUNTER OTOMATIS PADA LAMPU LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN PANEL LED DOT MATRIX

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

ABSTRAK. Kata kunci : Sinyal analog, Motor servo, Mikrokontroler, LED RGB

ABSTRAK. Kata kunci: komunikasi data serial, ATMega 32. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB III PERENCANAAN SISTEM

HARDWARE PADA PEMANAS AIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16 DENGAN INFORMASI MELALUI HANDPHONE

PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN WIRELESS LAN

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

PERANCANGAN SISTEM PENGHITUNG VOLUME BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR DENGAN OUTPUT ALARM DAN SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 SECARA SOFTWARE

PENGATUR ALIRAN CAIRAN INFUS BERBASIS ATMEGA8535

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

PENGENDALI SENSOR ULTRASONIK SRF04 UNTUK MENGAKTIFKAN ON/OFF PADA TELEVISI

ABSTRAK. Untuk menjaga keteraturan di jalan raya dibuat rambu-rambu lalu lintas. Salah satu

Transkripsi:

Vol. I, No. 1 April 2015 ISSN 2302-3309 SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DENGAN PENDETEKSI KEMACETAN Hastuti Ta ali Abstract This research was based on a highly frequency of traffic jam on the traffic flow. Traffic controlling was usually used a fixed time traffic signal system. Fixed time traffic signal is traffic light which in operation is used constant time. This system had weakness because this system could not adapt automatically with situation. According that reason, the aim of this research was to design and to create a system, which can detect number of vehicle to decrease traffic jam. The device was used several components such as microcontroller ATMega128 as controller device, distance sensors GP2Y0A21 as detector object. was used to show a sign to stop, go forward, and be careful, then seven segment was used to show time for. Power supply circuit is as voltage source to all circuits in this system. GP2Y0A21 sensors will detect vehicle which pass in each branch of the road. Sensors will detect vehicle density with four conditions. That condition consist of normal, jam level 1, jam level 2, and total jam. Normal time for green light to turn on was 5 second in each intersection. The more vehicle detected by sensor, the green light will turn in longer time. The results of the experiment from traffic light is to control system with distance sensors GP2Y0A21 as jam detector showed by, and seven segment will turn on according to sensors input. To sum up, the design of traffic light in this research could adapt time, particularly in how long the green light to turn ON for each traffic jam. Keywords : Traffic Light, ATMega128, GP2Y0A21 Sensor PENDAHULUAN Transportasi yang paling banyak adalah dengan menggunakan jalan raya sebagai prasarananya. Di jalan raya seluruh transportasi darat bercampur, mulai dari mobil pribadi, sepeda motor, bus, truk, sepeda hingga becak. Transportasi dengan berbagai karakteristik yang berbeda inilah yang menyebabkan adanya aturan lalu lintas (traffic light), seperti aturan arah arus lalu lintas, rambu, hingga parkir. Masalah yang sering terjadi di persimpangan adalah kemacetan. Kemacetan sering terjadi di tengah persimpangan dimana semua kendaraan dari empat simpang bertemu. Salah satu penyebab terjadinya kemacetan adalah sistem pengaturan lalu lintas yang belum bisa bekerja secara otomatis sesuai dengan kedaaan antrian di persimpangan jalan. Lampu lalu lintas difungsikan sebagai media pengontrol arus lalu lintas. Media kontrol ini merupakan sarana untuk memudahkan pengaturan terhadap pengendara untuk mendapatkan antrian berjalan sesuai aturan yang telah ditentukan. Kendaraan dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan warna lampu yang memberikan tanda kapan harus berhenti (merah), hati-hati (kuning), jalan (hijau). Pengaturan lampu lalu lintas yang pada umumnya ditemukan adalah menggunakan sistem fixed time traffic signal. Fixed time traffic signal adalah lampu lalu lintas yang pengoperasiannya menggunakan waktu yang tepat dan tidak mengalami perubahan. Sistem ini tentunya mempunyai kekurangan karena tidak mampu secara otomatis menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Salah satu traffic light yang menggunakan sistem fixed time diterapkan di persimpangan kota Padang yakni di simpang Telkom Khatib Sulaiman. tersebut mempunyai 4 lengan persimpangan dengan pergerakan arus lalu lintas berbeda pada setiap simpang. Sistem traffic light pada artikel ini hanya mendeteksi kepadatan kendaraan pada setiap simpang. Jika terjadi penumpukan kendaraan di tengah persimpangan maka akan terjadi Sistem Pengaturan Lampu Lalu Lintas Dengan Pendeteksi Kemacetan (Hastuti & Ta ali) 45

kemacetan. Berdasarkan alasan yang telah dijelaskan dapat disimpulkan, bahwa permasalahan yang terjadi pada pengaturan lalu lintas simpang empat adalah lampu lalu lintas yang tidak bisa bekerja secara otomatis sesuai dengan kondisi antrian kendaraan di persimpangan, sehingga sering terjadi penumpukan kendaraan di tengah persimpangan yang menyebabkan kemacetan. 1. Pengontrolan Lampu Lalu Lintas Penelitian ini dirancang untuk mendeteksi kepadatan kendaraan pada setiap simpang dan juga dapat mendeteksi terjadinya penumpukan kendaraan di tengah persimpangan. Jika terjadi penumpukan kendaraan di tengah persimpangan, maka lampu merah pada semua simpang akan aktif sampai kendaraan tidak terdeteksi lagi oleh sensor. Penelitian ini dirancang untuk mendeteksi kepadatan kendaraan pada setiap simpang dan juga dapat mendeteksi terjadinya penumpukan kendaraan di tengah persimpangan. Jika terjadi penumpukan kendaraan di tengah persimpangan, maka lampu merah pada semua simpang akan aktif sampai kendaraan tidak terdeteksi lagi oleh sensor. 1.1. Traffic Light Menurut UU no. 22/2009 alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki, dan tempat arus lalu lintas lainnya. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan, agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling menggangu antar arus yang ada. 1.2. Sistem Kendali Sistem kendali adalah hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Diagram blok sistem kendali secara umum pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram Blok Sistem Kendali 46 Masukan menyatakan suatu sistem atau proses (mekanis, termis, elektris, hidraulik, pneumatik) sedang tanda panah menunjukkan arah proses yang dinyatakan oleh variabel masukan dan keluaran. Pada umumnya variabel sebelah kanan menunjukkan keluaran pada kotak tersebut, atau lebih umum tanda panah yang menuju kotak adalah masukan sedangkan tanda panah yang menjauhi kotak adalah keluaran daripada kotak tersebut. Plant adalah suatu sistem. Sistem adalah kombinasi komponen-komponen yang saling mempengaruhi bersama dan membentuk suatu proses yang dapat dinyatakan secara matematis. Masukan dan keluaran merupakan variable atau besaran fisik. Keluaran merupakan hal yang dihasilkan oleh kendalian sedangkan pengendalian (Plant) masukan adalah yang mempengaruhi kendalian (keluaran). Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama. 1.3. Sensor Jarak Pada dasarnya, sensor ini sama seperti sensor infrared konvensional. GP2Y0A21 memiliki bagian transmitter/emitter dan receiver (detektor). Bagian transmitter akan memancarkan sinyal IR, sedangkan pantulan dari IR (apabila mengenai sebuah objek) akan ditangkap oleh bagian detektor yang terdiri dari lensa fokus dan sebuah postion sensitive detector. Gambar 2. Skema Sensor Jarak SHARP GP2Y0A21 (Sumber: Datasheet SHARP GP2Y0A21) 1.4. Mikrokontroller ATMega128 ATMega128 mempunyai port bersifat bidirectional (dua arah) pada saat berfungsi sebagai port I/O digital. Setiap pin dikonfigurasi sebagai input dan output secara JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional), Vol. I, No. 1 April 2015

Vol. I, No. 1 April 2015 ISSN 2302-3309 tersendiri tanpa memperngaruhi pin-pin yang lain. Tiga alamat alokasi memori I/O untuk mengatur setiap port I/O yaitu: a. Data register (PORTX) PORTX digunakan untuk menyimpan data yang akan ditulis dan dikeluarkan ke port I/O pada saat dikonfigurasi sebagai output. b. Data direcion register (DDRX) DDRX digunakan untuk mendefinisikan port sebagai input atau sebagai output. c. Port input pin (PINX) PINX digunakan untuk menyimpan data yang terbaca dari port I/O pada saat dikonfigurasi sebagai input. 1.5. (Light Emitting Diode) Pemasangan (Light Emitting Diode) agar dapat menyala adalah dengan memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan positif ke kaki anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda. Konsep pembatas arus pada dioda adalah dengan memasangkan resistor secara seri pada salah satu kaki. Rangkaian dasar untuk menyalakan membutuhkan sumber tegangan dan resistor sebagai pembatas arus seperti pada Gambar 3. Gambar 3. Rangkaian (Light Emitting Dioda) (Sumber: Bishop, 2004: 60) 1.6. Seven Segment Seven Segment merupakan sebuah komponen yang terdiri dari 7 buah led yang diatur dan dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat membentuk angka 0 sampai dengan angka 9 dan dapat juga menampilkan huruf. Fungsi dari seven segment pada rangkaian smart traffic light yakni sebagai display timer. Seven segment terdiri dari 2 jenis konfigurasi yaitu common cathode dan common anode. 1.7. Basic Compiler Perancangan program sistem lalu lintas ini menggunakan Bahasa Basic Compiler (BASCOM). BASCOM merupakan sejenis software (perangkat lunak) yang bekerja sesuai dengan sintaks bahasa Basic. Pemrograman BASCOM- AVR mempunyai beberapa kemudahan, untuk membuat program software ATMega128, karena dilengkapi dengan simulator untuk komunikasi serial. Simulator ini sangat berguna untuk melihat simulasi hasil program yang telah dibuat sebelum program tersebut di download ke dalam IC atau ke dalam mikrokontroler. Dengan demikian, proses perancangan sistem yang dibuat akan lebih mudah. 2. Hasil Perancangan Kondisi sistem akan dikelompokkan menjadi empat kondisi yakni: a. Kondisi sistem sepi, jika kondisi dimana beban arus lalu lintas dari semua sisi (ke empat simpang) berimbang, maka sistem akan memberi kesempatan yang sama pada semua jalur. b. Kondisi kemacetan tingkat satu, jika sensor satu dari salah satu jalur aktif selama waktu tertentu berterusan. Maka kondisi ini diasumsikan sebagai kemacetan tingkat satu, yakni jalur yang sensor satunya aktif akan mendapatkan lampu hijau lebih lama dari sistem normal. Penambahan waktunya adalah 10 detik. c. Kondisi kemacetan tingkat dua, jika kondisi kemacetan tingkat satu bertahan dan sensor 2 dari jalur tersebut aktif selama waktu tertentu berterusan. Maka kondisi ini diasumsikan sebagai kemacetan tingkat dua. Jalur yang sensor 1 dan 2 aktif, akan mendapatkan lampu hijau lebih lama dari kemacetan tingkat satu. Penambahan waktunya adalah 10 detik. d. Kondisi kemacetan total, jika sensor emergency yang berada di tengah bundaran mndeteksi kendaraan selama waktu 3 detik. Maka kondisi ini disebut macet total. Jika ini terjadi maka lampu merah akan menyala disemua jalur. Kondisi ini bertahan selama 15 detik. Sistem Pengaturan Lampu Lalu Lintas Dengan Pendeteksi Kemacetan (Hastuti & Ta ali) 47

Gambar 4. Blok Diagram Sistem Pengendalian Traffic Light Pengujian rangkaian keseluruhan bertujuan untuk mengetahui seluruh rangkaian pada masing- masing blok dapat saling berhubungan dan berfungsi dengan baik. Pengujian pertama yakni dengan menghidupkan seluruh rangkaian tanpa ada objek yang melewati sensor, sehingga keempat simpang menyala selama 5 detik bergantian (merah, kuning, dan hijau). Ketika ada kendaraan yang melewati sensor S1 maka hijau pada simpang selatan akan menyala hijau, serta pada simpang barat, utara dan timur menyala merah (Tabel 1) Berdasarkan Tabel 1, hasil sistem kerja rangkaian secara keseluruhan berdasarkan parameter ON (hidup) dan OFF (mati). Lamanya waktu merah dan hijau menyala berdasarkan kepadatan kendaraan masing-masing simpang yang dideteksi sensor, semakin padat kendaraannya, maka lama penyalaan hijaunya juga akan semakin lama. Pada saat sensor pada bundaran mendeteksi adanya kendaraan, maka semua led merah pada 4 simpang aktif. Sistem akan memberikan waktu selama 15 detik pada kendaraan di bundaran untuk menyelesaikan kemacetan. Setelah 15 detik sistem akan berlanjut seperti sebelumnya. Tabel 2 menunjukkan bahwa persimpangan dalam kondisi sepi. Semua sensor pada 4 simpang tidak mendeteksi adanya kendaraan jadi dianggap sepi. Dimulai dari simpang selatan mendapatkan waktu 5 detik untuk lampu hijau menyala, maka lampu merah simpang barat akan hidup selama 5 detik, lampu merah simpang utara akan hidup selama 10 detik, dan lampu merah simpang timur akan hidup selama 15 detik. Tabel 1. Sistem Kerja Rangkaian Keseluruhan ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF 3 15 15 5 20 5 25 5 ON ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF 3 25 25 5 30 5 35 5 ON ON ON OFF OFF OFF OFF OFF 3 25 25 15 40 5 45 5 ON ON ON ON OFF OFF OFF OFF 3 25 25 25 50 5 55 5 ON ON ON ON ON OFF OFF OFF 3 25 25 25 50 15 65 5 ON ON ON ON ON ON OFF OFF 3 25 25 25 50 25 75 5 ON ON ON ON ON ON ON OFF 3 25 25 25 50 25 75 15 ON ON ON ON ON ON ON ON 3 25 25 25 50 25 75 25 ON OFF ON ON OFF ON ON ON 3 15 15 25 40 20 60 25 OFF OFF OFF OFF ON ON OFF OFF 3 5 5 5 10 25 35 5 OFF OFF OFF OFF ON OFF ON OFF 3 5 5 5 10 15 25 15 OFF OFF OFF OFF ON ON ON OFF 3 5 5 5 10 25 35 15 OFF OFF OFF OFF ON OFF ON ON 3 5 5 5 10 15 25 25 OFF OFF OFF OFF OFF OFF ON OFF 3 5 5 5 10 5 15 15 OFF OFF OFF OFF OFF OFF ON ON 3 5 5 5 10 5 15 25 OFF OFF OFF OFF ON ON ON ON 3 5 5 5 10 25 35 25 OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF 3 5 5 5 10 5 15 5 ON ON ON ON ON ON ON ON 3 25 25 25 50 75 100 25 ON OFF ON OFF ON OFF ON OFF 3 15 15 15 30 15 45 15 48 JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional), Vol. I, No. 1 April 2015

Vol. I, No. 1 April 2015 ISSN 2302-3309 Tabel 2. Sistem Kerja Lampu Lalu Lintas Kondisi Sepi OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF 3 5 5 5 10 5 15 5 Tabel 3. Sistem Kerja Lampu Lalu Lintas Kondisi Kemacetan Tingkat Satu ON OFF ON OFF ON OFF ON OFF 3 15 15 15 30 15 45 15 ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF 3 15 15 5 20 5 25 5 OFF OFF ON OFF OFF OFF OFF OFF 3 5 5 15 20 5 25 5 OFF OFF OFF OFF ON OFF OFF OFF 3 5 5 5 10 15 25 5 OFF OFF OFF OFF OFF OFF ON OFF 3 5 5 5 10 5 15 15 Tabel 4. Sistem Kerja Lampu Lalu Lintas Kondisi Kemacetan Tingkat Dua OFF ON OFF ON OFF ON OFF ON 3 25 25 25 50 25 75 25 OFF ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF 3 25 25 5 30 5 35 5 OFF OFF OFF ON OFF OFF OFF OFF 3 5 5 25 30 5 35 5 OFF OFF OFF OFF OFF ON OFF OFF 3 5 5 5 10 25 35 5 OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF ON 3 5 5 5 10 5 15 25 3. Kesimpulan dan Saran 3.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian lampu lalu lintas secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Perancangan dan pembuatan perangkat pengendali lampu lalu lintas dengan sensor jarak GP2Y0A21 sebagai pendeteksi kemacetan dapat bekerja dalam 4 keadaan yang berbeda sesuai dengan kepadatan kendaraan yang terdeteksi oleh sensor. Pada saat sensor mendeteksi kendaraan di bundaran dalam waktu 3 detik semua lampu merah pada simpang aktif selama 15 detik. b. Perancangan program yang diterapkan pada artikel ini dapat mengendalikan lampu lalu lintas agar dapat bekerja sesuai dengan kepadatan lalu lintas. c. Setelah melakukan pengujian kinerja perangkat pengendali lampu lalu lintas, rangkaian dapat bekerja dengan baik yakni, sensor jarak GP2Y0A2 dapat mendeteksi objek, serta dan seven segment akan menyala sesuai dengan kepadatan objek yang terdeteksi oleh sensor. 3.2. Saran Saran dalam penyempurnaan sistem ini, sebaiknya menggunakan LCD untuk menampilkan informasi kepada pengguna jalan apabila terjadi penambahan waktu untuk lampu merah. Kepustakaan [1] Afni. 2008. Prototype Pengontrol Traffic Light Empat, Empat Fase dengan Setting Waktu dan Sensor Pelanggaran. Universitas Negeri Padang. [2] Andalia, Susiana. 2009. Perancangan Prototif Traffic Light berbasis Sistem Pengaturan Lampu Lalu Lintas Dengan Pendeteksi Kemacetan (Hastuti & Ta ali) 49

mikrokontroler AT89S52. Universitas Sumatera. [3] Bishop, Owen. 2004. Dasar-Dasar Elektronika. Jakarta : Erlangga. [4] Bolton. 2006. Sistem Instrumentasi dan Sistem Kontrol. Jakarta: Erlangga. [5] Datasheet GP2Y0A21. www.gp2y0a21yk_e.pdf.com. Diakses 01 Oktober 2013. [6] Setiawan, Afrie. 2011. Mikrokontroler Atmega8535 dan Atmega16 Menggunakan Baskom AVR. Yogyakarta: Penerbit Andi 50 JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional), Vol. I, No. 1 April 2015