BAB I PENDAHULUAN. Suhu mempengaruhi sifat mekanik material, yaitu ketangguhan material

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahan logam dalam pembuatan alat alat dan sarana. Untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan upaya pengembangan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Uji impak. Proses penyerapan energi ini akan diubah menjadi berbagai respon material, yaitu. Deformasi plastis Efek Hysteresis Efek Inersia

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:

PRAKTIKUM UJI KETANGGUHAN BAHAN

III. METODE PENELITIAN. Adapun tempat pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

ANALISIS SIMULASI UJI IMPAK BAJA KARBON SEDANG (AISI 1045) dan BAJA KARBON TINGGI (AISI D2) HASIL PERLAKUAN PANAS. R. Bagus Suryasa Majanasastra 1)

TINGKAT KETELITIAN PADA REDESIGN ALAT UJI IMPAK TERHADAP SKALA LABORATORIUM METALURGI FISIK Agus Suyatno 1), Suriansyah S 2) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERANCANGAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY KAPASITAS 100 JOULE. Yopi Handoyo 1)

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROSES PENGERASAN (HARDENNING)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

Masa berlaku: Alamat : Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Juli 2009 Telp. (022) ; Faks. (022) ,

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor:0-100(pan)

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

STUDI PEMBUATAN BESI COR MAMPU TEMPA UNTUK PRODUK SAMBUNGAN PIPA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2012 sampai dengan November

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

MATERIAL TEKNIK 5 IWAN PONGO,ST,MT

Pengujian Impak (Hentakan) Pengujian Metalografi Pengujian Korosi Parameter pada Lambung Kapal...

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V DIAGRAM FASE ISTILAH-ISTILAH

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV Pembahasan 69

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

BAB II LANDASAN TEORI. ketika itu banyak terjadi fenomena patah getas pada daerah lasan kapal kapal

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

Asyari D. Yunus - Struktur dan Sifat Material Universitas Darma Persada - Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL MODUL 3 - PENGUJIAN IMPAK DELIANA RAMDANIAWATI KELOMPOK: 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA MANGAN AUSTENITIK HASIL PROSES PERLAKUAN PANAS

MATERIAL TEKNIK DIAGRAM FASE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketika itu banyak terjadi fenomena patah getas pada daerah lasan kapal kapal

ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL TROMOL REM SEPEDA MOTOR DENGAN PENAMBAHAN UNSUR CHROMIUM TRIOXIDE ANHYDROUS (CrO 3 )

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

Impact Toughness Test. Sigit Ngalambang

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

STUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA Sigit Gunawan 1 ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung sebagai tempat pengelasan

Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Disusun Oleh : WIDI SURYANA

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIDIK GUNRATMONO NIM : D

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA ABSTRAK

II TINJAUAN PUSTAKA. menghasilkan sifat-sifat logam yang diinginkan. Perubahan sifat logam akibat

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

CYBER-TECHN. VOL 11 NO 02 (2017) ISSN

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADA BAJA AAR-M201 GRADE E

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Besi-Karbon. Sistem Besi-Karbon 19/03/2015. Sistem Besi-Karbon. Nurun Nayiroh, M.Si. DIAGRAM FASA BESI BESI CARBIDA (Fe Fe 3 C)

PENGARUH HEAT TREATMENT

FERIT, PERLIT, SEMENTIT, MARTENSIT, DAN BAINIT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KEKUATAN IMPAK BAJA ST 60 DI BAWAH TEMPERATUR EKSTRIM

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

I. PENDAHULUAN. rotating bending. Dalam penggunaannya pengaruh suhu terhadap material

07: DIAGRAM BESI BESI KARBIDA

STUDI PENGARUH BESARNYA ARUS LISTRIK TERHADAP DISTRIBUSI KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KEKUATAN IMPAK PADA BAJA KARBON RENDAH JENIS SB 46

TIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik

Alasan pengujian. Jenis Pengujian merusak (destructive test) pada las. Pengujian merusak (DT) pada las 08/01/2012

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS LAS LISTRIK PADA SUDUT KAMPUH V GANDA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPACT DARI MATERIAL ST 37

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia teknik dikenal empat jenis material, yaitu : logam,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan Materi #11

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Baja adalah sebuah senyawa antara besi (Fe) dan karbon (C), dimana sering

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

PENGARUH PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1

Pengaruh Unsur-unsur Paduan Pada Proses Temper:

MATERIAL TEKNIK LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

PENGARUH VARIASI MEDIA PENDINGIN HASIL SAMBUNGAN LAS BAJA PADUAN TERHADAP NILAI KETANGGUHAN. Abstract

SIFAT MATERIAL. Dipl. Ing. Soedihono, ST, MT

BESI COR. 4.1 Struktur besi cor

TUGAS AKHIR PENELITIAN STAINLESS STEEL

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

ANALISA QUENCHING PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN MEDIA SOLAR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suhu mempengaruhi sifat mekanik material, yaitu ketangguhan material terhadap perpatahan. Suhu merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya perpatahan. Material pada suhu tertentu akan menyerap energi tertentu pula, ketika diberikan perlakuan pembebanan. Fenomena perpatahan akibat kehadiran suhu tersebut yang akan menjadi kajian penelitian ini. Baja karbon rendah adalah paduan yang mengandung besi dan karbon, selain itu komposisi kimia lain yang dimiliki antara lain elemen paduan seperti nikel, khrom, molibden, mangan atau silikon dengan persentase sekitar 5%. Elemen paduan ditambahkan untuk menghambat laju dekomposisi austenit γ secara langsung atau tak langsung membentuk ferit dan karbida ( α + C ) selama perlakuan panas, sehingga baja menjadi lebih kuat. Baja karbon rendah banyak digunakan untuk konstruksi umum, terutama konstruksi mesin proses pengolahan bahan-bahan gas, cairan atau padatan berupa serbuk halus, yang di bentuk menjadi bejana bertekanan. Konstruksi mesin bejana bertekanan banyak menggunakan baja karbon rendah, maka material yang menjadi kajian adalah baja karbon rendah. Peralatan bejana bertekanan berfungsi mengolah dan menyimpan bahan-bahan pada tekanan dan suhu yang ditentukan berdasarkan proses perubahan bentuk bahan, sedangkan perubahan suhu yang terjadi pada bejana bertekanan adalah dari 1

suhu kamar menjadi suhu tinggi atau dari suhu kamar menjadi suhu rendah. Bejana bertekanan juga mengalami perubahan tekanan. Perubahan suhu yang terjadi pada bejana bertekanan dari suhu kamar menjadi suhu rendah akan terjadi kemunduran nilai energi impak (nilai charpy), untuk mengetahui nilai tersebut maka perlu dilakukan suatu penelitian karakteristik ketangguhan. Karakteristik ketangguhan akan menunjukkan nilai energi impak suatu bahan, khususnya baja karbon rendah sebagai bahan bejana bertekanan. Bejana bertekanan yang terbuat dari baja karbon rendah harus memiliki ketangguhan terhadap tekanan tinggi pada suhu rendah ketika dioperasikan. Melihat kenyataan seperti itu, maka memerlukan suatu langkah-langkah yang menunjang, agar bejana bertekanan memiliki karakteristik ketangguhan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terutama keadaan transisi dari rapuh menuju ulet yang terjadi ketika akan digunakan sebagai bejana bertekanan. Baja karbon rendah merupakan bahan yang digunakan sebagai bejana bertekanan, tetapi begitu banyak berbagai jenis baja karbon rendah, dan yang sesuai serta memenuhi adalah baja karbon rendah A 516 g 70. Pengujian perlu dilakukan untuk menentukan sifat ketangguhan baja karbon rendah A 516 g 70, yang memenuhi suatu persyaratan spesifikasi standar ketangguhan bejana bertekanan dan aman ketika dioperasikan. Pengujian yang dilakukan untuk menentukan pengaruh suhu yang dinamakan uji impak metode charpy, yaitu pengujian yang terdiri dari pembebanan secara tiba-tiba batang uji yang ditakik di tengah-tengah yang diletakkan antara dua tumpuan dengan satu kali pukulan ayunan palu dibelakang sisi takik sampai patah. Uji impak yang 2

telah menjadi standar secara umum ada 2 metode yaitu izod dan charpy. Penelitian ini menggunakan metode charpy, sebab biaya pengujian yang lebih murah dan alat pengujian yang ada di lapangan adalah mesin uji charpy. Hasil analisis suhu baja karbon rendah A 516 g 70, dimanfaatkan sebagai karakteristik ketangguhan baja karbon rendah A 516 g 70 untuk penggunaan konstruksi bejana bertekanan yang aman, baik dan tangguh memenuhi persyaratan baku mutu. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis berinisiatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan melakukan pengujian impak metode charpy terhadap baja karbon rendah A 516 grade 70 dan menjadikannnya sebagai tugas akhir yang diberi judul Pengaruh Suhu Terhadap Energi Impak Baja Karbon Rendah A 516 g 70 dengan Menggunakan Uji Impak Metode Charpy 1.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah Beberapa sistem dan komponen yang terkait dengan masalah pengujian impak metode charpy perlu diperhatikan, supaya hasil dari pengaruh suhu terhadap energy impak menghasilkan karakteristik ketangguhan yang optimal sesuai dengan yang diharapkan. Penyusun mengidentifikasi beberapa masalah yang berhubungan dengan pengujian impak metode charpy baja karbon rendah A 516 g 70, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh suhu terhadap energi impak baja karbon rendah A 516 g 70? 2. Bagaimana pengaruh suhu pada uji impak metode charpy terhadap baja karbon rendah sehingga terjadi perpatahan rapuh menuju ulet? 3

Pengujian impak baja karbon rendah A 516 g 70 ini agar lebih terarah dan selalu mengacu pada pokok pembahasan masalah, diperlukan batasan-batasan masalah. Batasan-batasan masalah tersebut yaitu sebagai berikut : 1. Menentukan energi impak pada suhu pengujian tertentu, 2. Memfokuskan pada keadaan perpatahan dari rapuh menuju ulet dari baja karbon rendah A 516 g 70, dalam penggunaan sebagai konstruksi bejana bertekanan 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian penentuan dan analisis kurva suhu transisi baja karbon rendah A 516 g 70 ini adalah : a. Menentukan energi impak yang diserap baja karbon rendah A 516 g 70 pada suhu pengujian tertentu melalui uji impak metode Charpy b. Menentukan pengaruh suhu terhadap keadaan perpatahan rapuh menuju ulet dari baja karbon rendah A 516 g 70. 4

1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian pengujian impak baja karbon rendah A 516 g 70, dapat diimplementasikan untuk : a. Melengkapi referensi sifat ketangguhan baja karbon rendah A 516 g 70 berdasarkan pengaruh suhu terhadap energi impak. b. Studi awal sifat ketangguhan dalam bidang produsen bejana bertekanan seperti boiler, tabung gas, dan lain sebagainya. 1.5. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T). Penelitian dilengkapi dengan melakukan studi pustaka yang dilaksanakan di : a. Laboratorium Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung, b. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, c. Perpustakaan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung, d. Perpustakaan Institut Teknologi Bandung (ITB), e. Perpustakaan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung. 5