BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan golden age yaitu usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang berkembang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tercipta sebagai makhluk sosia l tentu dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

II. KAJIAN PUSTAKA. dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat. dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak.

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCAKAP CAKAP PADA KELOMPOK B DI RA NURUL HIKMAH RINGINHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan adalah keinginan setiap orang tua (Ummu Shofi, 2008 : 2006).

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. lukisan, dan mimik muka. (Syamsu Yusuf, 2000:118)

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK SATU ATAP BATU KUALI TALAWI SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sikap dan perbuatan dengan menggunakan bahasa. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk mencetak manusia yang berpribadi kuat, cerdas dan mandiri,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat sehingga masa ini disebut golden age (masa emas). Masa

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI

JURNAL HUBUNGAN PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI. Oleh DWI MARLIAWITA ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

Di susun Oleh: PUJI RAHAYU A

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa anak anak, bermain merupakan dasar bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

KAJIAN PUSTAKA. Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang artinya suatu cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. yang dijelaskan dalam Undang Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003

Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode merupakan cara yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Setiap guru

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

K A R M I NIM. A53B111043

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Khaerunnisa,2015

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Miranti Rachmawati, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek penting dalam perkembangan adalah aspek perkembangan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena disamping berfungsi sebagai alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain juga sekaligus sebagai alat untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia umumnya dan dalam kegiatan berkomunikasi khususnya. Seperti dikemukakan oleh Laird bahwa tiada kemanusiaan tanpa bahasa dan tiada peradapan tanpa bahasa lisan (1957 : 16 ). Manusia tidak berpikir hanya dengan otaknya tetapi juga dengan rasa dan memerlukan bahasa sebagai mediumnya. Orang lain tidak akan dapat memahami hasil pemikiran kita kalau tidak diungkapkan dengan menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Masa kanak-kanak adalah masa yang paling tepat untuk mengembangkan bahasa. Karena pada masa ini sering disebut masa golden age dimana anak sangat peka mendapatkan rangsangan-rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek fisik motorik, intelektual, sosial, emosi maupun bahasa. Menurut Hurlock, (Musyafa, 2002:26) perkembangan awal lebih penting dari pada 1

2 perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh belajar dan pengalaman. Demikian pula halnya peranan bahasa bagi anak. Bahasa memberikan sumbangan yang pesat dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa. Dengan bantuan bahasa anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribad i dalam kelompok. Pribadi itu berpikir, berperasaan, bersikap, berbuat serta memandang dunia dan kehidupan seperti masyarakat disekitarnya. Sehubungan dengan pera nan penting bahasa dalam kehidupan. Holliday (1978:32) mengemukakan beberapa fungsi bahasa bagi anak. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut : (1) fungsi instrumental : bahasa digunakan sebagai alat perpanjangan tangan tolong ambilkan pensil. (2) fungsi interaksional : bahasa digunakan untuk bersosialisasi apa kabar?. (3) fungsi regulatif : bahasa digunakan untuk mengatur orang lain jangan ambil bukuku!. (4) Fungsi personal : bahasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan / pendapat saya se nang sekali. (5) Fungsi Representatif : Bahasa digunakan untuk memberikan informasi / fakta sekarang hujan. Jadi, bahasa merupakan medium yang paling penting dalam komunikasi manusia. Bahasa bersifat unik sekaligus bersifat universal bagi manusia. Berdasarkan Standrat Tingkat Pencapaian Perkembangan (STTP) dalam Permendiknas No.58 Tahun 2009 untuk Lingkup Perkembangan Bahasa anak kelompok A ada tiga perkembangan yang harus dicapai anak antara lain : (1) Menerima Bahasa (2) Mengungkapkan Bahasa (3) Keaksaraan. Sedangkan Tingkat Pencapaian Perkembangan yang harus dicapai anak dalam bahasa

3 antara lain : Menyimak perkataan orang lain (bahasa ibu atau bahasa lainnya), Memahami cerita yang dibacakan, Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat (nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb), Mengulang kalimat sederhana, Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana, menjawab pertanyaan tentang keterangan / informasi secara sederhana, Bercerita tentang gambar yang disediakam atau dibuat sendiri, Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri sederhana (3-4 gambar), Bercerita tentang dongeng atau cerita yang pernah didengar. Perkembangan bahasa anak usia 3-5 tahun adalah dimana anak sudah dapat berbicara dengan baik yaitu tidak dengan terbalik -balik. Anak mampu menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana, dapat mengulang kalimat sederhana, menjawab pertanyaan tentang keterangan/informasi secara sederhana. Pada usia ini anak mulai senang mendengarkan cerita sederhana dan mulai banyak bercakap-cakap, benyak bertanya seperti apa, mengapa, bagaimana, juga dapat mengenal tulisan sederhana. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami terdapat dua daerah pertumbuhan bahasa, yaitu bahasa yang bersifat pengertian/reseptif (understanding) dan pernyataan/ekspresif (producing). Anak usia Taman Kanak-kanak berada dalam fase perkembangan bahasa secara ekspresif. Hal ini berarti bahwa anak telah dapat mengungkapkan keinginannya, penolakannya maupun pendapatnya dengan menggunakan bahasa lisan. Bahasa lisan sudah dapat digunakan anak sebagai alat komunikasi. Aspek-

4 aspek yang berkaitan dengan perkembangan bahasa lisan anak adalah sebagai berikut : (1) Kosa Kata : Seiring dengan perkembangan anak dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya, kosa kata anak berkembangan dengan pesat. (2) Sintak (tata bahasa) : Walaupun anak belum mempelajari tata bahasa akan tetapi melalui contoh-contoh berbahasa yang didengar dan dilihat di lingkungannya, anak telah dapat menggunakan bahasa lisan dengan susunan kalimat yang baik. Misalnya : Rita memberi makan kucing bukan Kucing Rita makan memberi (3) Semantik/Arti : Penggunaan kata yang sesuai dengan tujuannya. Anak Taman Kanak-kanak sudah dapat mengekspresikan keinginan, penolakan dan pendapatnya dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang tepat. (4) Fonem (bunyi kata): Anak Taman Kanak-kanak sudah memiliki kemampuan untuk merangkai bunyi yang didengarnya menjadi satu kata yang me ngandunng arti. Pada kenyataannya anak usia dini rata-rata belum banyak menguasai kosa kata yang dijelaskan oleh para ahli. Hal ini terlihat dari komunikasi yang mereka gunakan sehari- hari di sekolah, kadang juga ada anak yang tidak mau berbicara jika ada pertanyaan dari guru atau dalam kegiatan lain, hal ini tentunya akan menghambat perkembangan bahasanya. Disinilah peran guru sangat dibutuhkan dalam mengembangkan bahasa anak terutama di sekolah. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman dikelas anak Taman ka nakkanak Aisyiyah Keprabon Surakarta khususnya kelompok A yang berumur sekitar 4 5 tahun masih banyak ditemukannya anak berbahasa lisan yang

5 belum benar atau baik dan tingkat pencapaian perkembangan bahasa lisannya masih kurang dalam berkomunikasi sehari-hari. Permasalahan yang ditemukan dalam Perkembangan Bahasa Anak kelompok A di TK Aisyiyah Keprabon Surakarta, disebabkan dari Lingkungan Keluarga (Orang tua) yaitu dari sebagian anak lahir dari orang tua yang berpendidikan menengah, kurangnya anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan alasan atau ketidak setujuan yang mereka inginkan, kurangnya anak mendengarkan cerita atau dongeng yang mereka dengar, dari sebab kemungkinan yang terjadi seperti ini maka disekolahan melakukan suatu tindakan untuk menolong anak untuk dapat mengembangkan bahasa mereka dengan baik dan benar. Sedangkan Tingkat pencapaian bahasa yang harus dicapai anak usia 3-5 tahun adalah seperti: (1)Memahami cerita yang dibacakan, (2) menyebutkan kata sifat (nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb), (3) Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana, (4) Memberikan alasan yang diinginkan atau ketidak setujuan, (5) Mengulang kalimat sederhana, dan masih banyak indikatorindikator tingkat pencapaian perkembangan bahasa yang harus di capai anak usia 3 5 tahun. Mengingat kemampuan bahasa lisan merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan di usia 3-5 tahun, merupakan waktu yang tepat bagi anak untuk menguasai bahasa kedua dengan lancar dan sesuai dengan pembicara asli ( Ladefoged ; 1969:25). Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti merasa tertarik untuk menerapkan metode bercerita dengan papan flanel bagi anak didik kelompok

6 A di Taman kanak-kanak Aisyiyah Keprabon Surakarta. Metode bercerita dengan papan flanel dapat diimplementasikan pada pembelajaran pengembangan bahasa dan menambah kosa kata anak karena lebih bersifat kreatif, inovatif dan menarik, sehingga anak termotivasi untuk mendengarkan cerita. Dengan memakai alat peraga berupa gambar-gambar yang menarik diharapkan anak didik bisa menambah kosa kata dan bahasa lisan dengan baik dan benar, sebagai awal mengajarkan kemampuan bahasa lisan permulaan di Taman kanak-kanak Aisyiyah Keprabon Surakarta. Dari latar belakang masalah diatas bahwa untuk meningkatkan perkembangan bahasa dan kosa kata anak perlu disampaikan dengan metode dan media yang menarik. Maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Upaya Peningkatan Perkembangan Bahasa Melalui Metode Bercerita dengan Papan Flanel Untuk Anak Usia Dini di Taman Kanak- kanak Aisyiyah Keprabon Surakarta Kelompok A Tahun Pelajaran 2010/2011. Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat mengatasi masalah rendahnya kemampuan bahasa dan kosa kata anak didik. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Rendahnya perkembangan bahasa pada anak usia dini dikarenakan kurangnya dukungan dari lingkungan keluarga anak..

7 2. Kurangnya anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan alasan atau ketidak setujuan. 3. Rendahnya pengalaman mendengarkan cerita atau dongeng. 4. Menirukan ucapan atau lafal yang tidak benar dari orang tuanya. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Metode yang digunakan dalam meningkatkan perkembangan bahasa pada anak usia dini hanya terbatas pada metode bercerita dengan papan flannel. 2. Masalah yang diteliti hanya terbatas pada peningkatan perkembangan bahasa pada anak usia 4-5 tahun yaitu menerima bahasa dan mengungkapakan bahasa. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penyusunan ini dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : Apakah metode bercerita dengan papan flannel dapat meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Keprabon Surakarta Kelompok A Tahun Ajaran 2010 / 2011?

8 E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tentang deskripsi penggunaan metode bercerita dengan papan flanel da lam meningkatkan perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Keprabon Surakarta. 2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui peningkatan perkembangan bahasa anak usia dini di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Keprabon Surakarta melalui metode bercerita dengan papan flanel. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberika n manfaat untuk berbagai pihak 1. Anak didik Anak didik dapat menerima pembelajaran yang diberikan melalui bercerita dengan senang tanpa merasa tertekan. Dengan ini pula akan meningkatkan perkembangan bahasanya. 2. Bagi guru Sebagai bahan untuk memperluas dan mempertimbangkan berbagai cerita dan konsep bahasa yang akan dipergunakan dalam proses pembelajaran.

9 3. Orang tua Sebagai pengetahuan orang tua untuk menanamkan moral moral pendidikan kepada anak melalui bercerita, tidak hanya dengan membaca dan menulis. 4. Bagi peneliti lain Dengan adanya penelitian ini mampu memberikan bahan pertimbangan dan menambah wawasan untuk mendalami tingkat pencapaian perkembangan bahasa pada anak usia dini, serta sebagai bekal dan tambahan ilmu pengetahuan untuk menjadi seorang pendidik.