ISSN : Nomor 51 Tahun XIII Maret Mei 2000

dokumen-dokumen yang mirip
SEKITAR EKSEKUSI. (oleh H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

oleh: Dr.H.M. Arsyad Mawardi, S.H.,M.Hum (Hakim Tinggi PTA Makassar) {mosimage}a. PENDAHULUAN

UPAYA PERLAWANAN HUKUM TERHADAP EKSEKUSI PEMBAYARAN UANG DALAM PERKARA PERDATA (Studi Kasus Pengadilan Negeri Surakarta)

PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

BAB I. Eksekusi pada hakekatnya tidak lain ialah realisasi daripada kewajiban pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan

III. PUTUSAN DAN PELAKSANAAN PUTUSAN

BAB III EKSEKUSI NAFKAH IDDAH DAN MUT AH. A. Prosedur dan Biaya Eksekusi di Pengadilan Agama Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan. Kehakiman mengatur mengenai badan-badan peradilan penyelenggara

EKSEKUSI PUTUSAN PERKARA PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. Eksekusi atau pelaksanaan putusan ialah tindakan yang dilaksanakan secara

EKSEKUSI TANAH TERHADAP PUTUSAN SERTA MERTA Muhammad Ilyas,SH,MH Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar

EKSEKUSI RIEL PUTUSAN HAKIM TERHADAP BENDA TIDAK BERGERAK

KESIMPULAN. saja Kesimpulan dapat membantu hakim dalam menjatuhkan Putusan

BAB III PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA OLEH PEJABAT TATA USAHA NEGARA

EKSEKUSI PUTUSAN YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP

EKSEKUSI TERHADAP KEPUTUSAN HAKIM YANG MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kerangka Teori

SEKITAR PENCABUTAN GUGATAN Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENETAPKAN DAPAT DITERIMANYA CONSERVATOIR BESLAG SEBAGAI PELAKSANAAN EKSEKUSI RIIL ATAS SENGKETA TANAH

PERANAN HAKIM TERHADAP LAHIRNYA PUTUSAN PENGADILAN YANG MENYATAKAN GUGATAN TIDAK DAPAT DITERIMA (Studi Kasus Putusan No. 191/Pdt.G/2010/PN.

BAB IV. tunduk dan patuh pada putusan yang dijatuhkan. 1

MASALAH PUTUSAN SERTA MERTA DALAM PRAKTEK DI PENGADILAN NEGERI (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta)

E K S E K U S I Bagian I Oleh : Drs. H. Taufiqurrohman, SH. Ketua Pengadilan Agama Praya

BAB IV. ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NO. 0688/Pdt.G/2011/PA.Tbn TENTANG PENCABUTAN GUGATAN TANPA PERSETUJUAN TERGUGAT DALAM PERKARA CERAI GUGAT

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan diantara mereka. Gesekan-gesekan kepentingan tersebut biasanya menjadi sengketa hukum

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017. EKSEKUSI YANG TIDAK DAPAT DIJALANKAN MENURUT HUKUM ACARA PERDATA 1 Oleh: Rahmawati Kasim 2

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 1/Jan/2016. putusan yang saling bertentangan. Kata kunci: eksekusi, noneksekutabel

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN DALAM UU.NO.4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA- BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH

TINJAUAN HUKUM TENTANG KENDALA-KENDALA EKSEKUSI YANG TELAH INKRACHT (Studi Pada Pengadilan Negeri Palu) TEGUH SURIYANTO / D

ELIZA FITRIA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kembali hak-haknya yang dilanggar ke Pengadilan Negeri

BAB II SUMBER HUKUM EKSEKUSI. mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) yang dijalankan

PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE

BAB 2 EKSEKUSI. cet.2, ed. revisi, (Jakarta: Djambatan, 2002), hal. 276

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum. 1 Oleh karena

BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG Match Day 9 ARBITRASE (2)

BAB II KETENTUAN-KETENTUAN PUTUSAN MENURUT UNDANG-UNDANG KEKUASAAN KEHAKIMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena dalam Undang-Undang No. 3 tahun 2009 mengenai. Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya menurut Sudikno Mertokusumo yang dimaksud dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi sebagai bagian dari pembangunan nasional. merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

PENETAPAN AHLI WARIS DAN P3HP /PERMOHONAN PERTOLONGAN PEMBAGIAN HARTAPENINGGALAN

Oleh Ariwisdha Nita Sahara NIM : E BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENYELESAIAN PERKARA GUGATAN PIHAK KETIGA /DERDEN VERZET

SEKITAR EKSEKUSI DAN LELANG 1

BAB I PENDAHULUAN. yang menentukan tingkah laku. Situasi yang demikian membuat kelompok itu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh:

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan tentang Perkawinan. 1. Pengertian Perkawinan. Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

PROSES ACARA EKSEKUSI PERDATA

KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA MELAKSANAKAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN ( PADA BANK SYARIAH) 1. Oleh : Drs.H Insyafli, M.HI

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENETAPKAN SITA JAMINAN ATAS BENDA BERGERAK PADA PENYELESAIAN PERKARA PERDATA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum (Rechstaat). Landasan

JENIS SITA. Sita Jaminan thdp barang milik Debitur/Tergugat (Conservatoir Beslag) Sita Jaminan thdp barang bergerak milik Penggugat :

BAB III PENUTUP. 62 Universitas Indonesia

E K S E K U S I (P E R D A T A)

A. Pelaksaan Sita Jaminan Terhadap Benda Milik Debitur. yang berada ditangan tergugat meliputi :

Drs. Munawir, SH., M.Hum

KAJIAN HUKUM PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA SENGKETA TANAH AKIBAT PERBUATAN MELAWAN HUKUM

EFEKTIFITAS EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA. Maisara Sunge Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 5 TAHUN 1975 TENTANG SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG)

PERATURAN TENTANG BIAYA DAN IMBALAN PENYELESAIAN SENGKETA ATAU BEDA PENDAPAT BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

SEKITAR PENYITAAN. (Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

SEKITAR PEMERIKSAAN SETEMPAT DAN PERMASALAHANNYA ( Oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H. Hakim Tinggi PTA Mataram )

BAB I PENDAHULUAN. penyalur dana masyarakat yang bertujuan melaksanakan pembangunan

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikodratkan oleh sang pencipta menjadi makhluk sosial yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Liberty, 1981), hal ), hal. 185.

BAB IV PEMBAHASAN. Dasar pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Bantul

BAB VI ANALISIS DATA. PELAKSANAAN EKSEKUSI HARTA BERSAMA DALAM PERKARA PERDATA NO 0444/Pdt.G/2012/PA.Tnk

BAB III. Anotasi Dan Analisis Problematika Hukum Terhadap Eksekusi Putusan. Hakim Peradilan Tata Usaha Negara

BAB I PENDAHULUAN. yang adil, serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. Untuk melaksanakan

Didahului oleh pengajuan gugatan sampai dengan putusan dan eksekusi.

SITA DALAM PERADILAN AGAMA

BERPIKIR MENURUT HUKUM TERHADAP PRINSIP NON EKSEKUTABEL JIKA OBYEK EKSEKUSI TELAH BERPINDAH TANGAN Oleh: H. Syamsul Anwar.*

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui kekuatan pembuktian alat bukti

BAB I PENDAHULUAN. Didalam Hukum Acara Perdata terdapat dua perkara, yakni perkara

BAB II KEWENANGAN MENGADILI PENGADILAN AGAMA DALAM SENGKETA WARIS ISLAM. A. Jangkauan Kewenangan Mengadili Perkara Warisan.

BAB III KEDUDUKAN ANAK DI LUAR PERKAWINAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 46/PUU-VIII/2010 DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

BAB III. Upaya Hukum dan Pelaksanaan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. oleh Pejabat Tata Usaha Negara

RUANG LINGKUP EKSEKUSI PERDATA TEORI DAN PRAKTEK DI PENGADILAN AGAMA

Kecamatan yang bersangkutan.

ABSTRAK Latar belakang

Lex Administratum, Vol. III/No.3/Mei/2015

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasal 1917 BW dijelaskan bahwa pada dasarnya suatu putusan itu

hal 0 dari 11 halaman

BAB IV. memuat alasan-alasan putusan yang dijadikan dasar untuk mengadili agar

PENTINGNYA PENCANTUMAN KETIDAKBERHASILAN UPAYA PERDAMAIAN (DADING) DALAM BERITA ACARA SIDANG DAN PUTUSAN

TINJAUAN HUKUM PUTUSAN PERKARA PERDATA NO.18/PDT.G/2011/PN.PARIGI TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA UTANG PIUTANG DENGAN JAMINAN POHON CENGKEH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk terlaksananya suatu putusan terdapat 2 (dua) upaya yang dapat ditempuh

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan interaksi dengan manusia lain sebagai makhluk

ADHAPER J U R N A L H U K U M A C A R A P E R D A T A ISSN Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2015

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya :

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jaminan perorangan. Jaminan kebendaan memberikan hak. benda yang memiliki hubungan langsung dengan benda-benda itu, dapat

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PROBLEMA EKSEKUSI PENYERAHAN BENDA TIDAK BERGERAK DALAM SENGKETA PERDATA DIPENGADILAN NEGERI Oleh: Th. Kussunaryatun I. Pendahuluan Suatu sengketa perdata yang diajukan ke pengadilan selalu bertujuan agar sengketa tersebut mendapatkan penyelesaian melalui pemeriksaan, dan selanjutnya akan mendapatkan putusan hakim yang dapat dirasakan adil oleh kedua belah pihak yang terlibat sengketa. Putusan hakim akan menetapkan hubungan hukum yang seharusnya berlaku bagi penggugat dan tergugat. Putusan hakim baru dapat dirasakan manfaatnya apabila dapat dilaksanakan atau dieksekusi. Putusan hakim dapat dieksekusi apabila pu tusan hakim bersifat menghukum {condemnatoir vonnis). Putusan hakim yang bersifat menghukum merupakan putusan hakim yang dijatuhkan dalam suatu sengketa perdata yaitu perkara perdata ketika ada dua pihak atau lebih yang terdiri dari penggugat dan tergugat (contentieus yurisdictie). Putusan con demnatoir dapat berupa penghukuman untuk menyerahkan suatu barang, mengosongkan sebidang tanah, melakukan atau tidak melakukan perbuatan tertentu, dan pembayaran sejumlah uang. Selain condemna toir vonnis, ada putusan hakim yang bersifat mene tapkan {declaratoir vonnis) yaitu penetapan hakim yang dijatuhkan dalam suatu permohonan, yaitu per kara perdata ketika hanya ada satu pihak saja yaitu pemohon {yoluntaire yurisdictie). Putusan declara toir dapat berupa pengesahan anak angkat, pengesahan ahli waris. Selanjutnya, ada putusan hakim yang bersifat menimbulkan atau meniadakan suatu keadaan hukum {constitutifvonnis). Dari beberapa jenis putusan hakim, hanya con demnatoir vonnis saja yang dapat dieksekusi dengan syarat putusan hakim tersebut sudah mempunyai kekuatan hukum tetap {in kracht van gewijsde). Putu san hakim"^ang bersifat declaratoir dan constitutifti dak perlu dieksekusi sebab begitu putusan hakim di jatuhkan maka keadaan yang dinyatakan sah oleh penetapan atau putusan tersebut berlaku dengan sendirinya. Putusan hakim yang bersifatmenghukum tetapi tidak dapat dieksekusi tidak ada artinya, khu- susnya bagi pihak yang dimenangkan oleh putusan tersebut. II. Eksekusi Putusan Hakim Menurut Sudikno Mertokusumo, eksekusi atau pelaksanaan putusan hakim adalah realisasi kevvajiban pihak yang dikalahkan dalam putusan hakim un tuk memenuhi prestasi yang tercantum di dalam pu tusan hakim (Sudikno Mertokusumo, 1998 : 208). Selanjutnya pengertian eksekusi menurut Yahya Harahap adalah tindakan secara paksa yang dilakukan oleh pengadilan dengan bantuan kekuatan umum, terhadap pihak yang kalah (biasanya tergugat), untuk menjalankan putusan pengadilan yang telah mempu nyai kekuatan hukum tetap dan bersifat condemna toir (Yahya Harahap, 1988 : 1). Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa eksekusi atau pelaksanaan putusan hakim harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut. a. Putusan hakim bersifat condemnatoir. b. Putusan hakim harus sudah mempunyai kekua tan hukum tetap {in kracht van gewijsde). c. Dilaksanakan atas permohonan pihak yang menang, karena pihak yang kalah tidak dengan su karela mau melaksanakan putusan. d. Dilaksanakan oleh pihak pengadilan secara pak sa dengan bantuan kekuatan umum. Dalam suatu putusan hakim yang bersifat con demnatoir, pada umumnya ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Apabila putusan hakim tersebut sudah in kracht van gewijsde dan pihak yang kalah tidak mau dengan sukarela memenuhi amar putusan hakim maka pihak yang menang dapat mengajukan permohonan eksekusi kepada ketua Pe ngadilan Negeri di tempat sengketa perdata tersebut diputus dalam tingkat pertama. Dalam acara eksekusi pada Raad van yustitie pihak yang menang dan mengajukan permohonan eksekusi disebut executant, sedangkan pihak yang kalah atau termohon eksekusi disebut geexecuteerde 22 ISSN : 0852-0941 Nomor 51 Tahun XIII Maret 2000 - Mei 2000