NOTULEN RAPAT PENYUSUNAN REGULASI KETAHANAN PANGAN TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEAMANAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG OTORITAS KOMPETEN KEAMANAN PANGAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Jaminan Mutu Pangan.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 20/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU PANGAN HASIL PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

2016, No /Permentan/PP.340/2/2015 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan; Mengingat

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR... TAHUN... TENTANG JEJARING KEAMANAN PANGAN DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

RENCANA KEGIATAN SUBID SERTIFIKASI & PELABELAN PRODUK PANGAN BIDANG KEAMANAN PANGAN TAHUN 2016 L/O/G/O

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN DISTRIBUSI PRODUK IMPOR DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478) 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Ka

GUBERNURJAWATENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR. 23 T.AliUlf 2017 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara.

Siste t m Pe P nga ng w a as w an Pang ang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negar

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 60/Permentan/OT.140/9/2012 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

VT.tBVV^ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TENTANG PERLINDUNGAN PANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi Undang-Undang Pangan. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 189 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 88/Permentan/PP.340/12/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik

PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 130 TAHUN 2014 T E N T A N G

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PANGAN

KEAMANAN PANGAN (UNDANG-UNDANG NO 12 TENTANG PANGAN TAHUN 2012

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN KETAHANAN PANGAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH T E N T A N G

PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU No.18 tahun 2012 tentang Pangan PP No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan. Permentan No.48/Permentan/OT.140/10/2006 tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Indonesia Nomor 5360); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 15/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN SURVEILANS RESIDU DAN CEMARAN MIKROBA PADA PRODUK HEWAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 47/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 14/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN DAN PENGUJIAN KEAMANAN DAN MUTU PRODUK HEWAN

2018, No Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lemb

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN CIAMIS

Rightsizing Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/10/2014 TENTANG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 02/Pert/HK.060/2/2006 TENTANG PUPUK ORGANIK DAN PEMBENAH TANAH

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 302 /KPTS/013/2016

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 15 TAHUN 2010 TENTANG PENGENDALIAN PRODUKSI DAN PEREDARAN GARAM

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PANGAN SEHAT DAN BEBAS BAHAN BERBAHAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/Permentan/PD.200/6/2014 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN USAHA BUDIDAYA HORTIKULTURA

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

b. bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu membentuk Tim Pengawasan Terpadu Bahan

Transkripsi:

NOTULEN RAPAT PENYUSUNAN REGULASI KETAHANAN PANGAN TAHUN 2016 a. Hari/Tanggal : Selasa/29 Maret 2016 b. Jam : 09.00 selesai c. Tempat : Perusda Citra Mandiri Jawa Tengah Unit Hotel KESAMBI HIJAU Jl. Kesambi No 7 Candi Baru Semarang d. Acara : FGD Draft Pergub berkaitan dengan Keamanan Pangan e. Peserta : 1. Eni Puji Rahayu, SH., MH. (Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Tengah) 2. Lutfi Aris Sasongko, S.TP., M.Si. (Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang) 3. Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah 4. Sekretaris dan Kepala Bidang di Lingkungan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah 5. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Jateng 6. Dinas Perkebunan Prov. Jateng 7. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Jateng 8. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jateng 9. Dinas Kesehatan Prov. Jateng 10. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Prov. Jateng 11. Badan Pengawas Obat dan Makanan Jateng 12. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jateng 13. Sekretaris pada Badan Ketahanan Pangan Prov. Jateng; 14. Kepala Bidang Keamanaan Pangan pada Badan Ketahanan Pangan Prov. Jateng; 15. Kepala Subbidang Sertifikasi dan Pelabelan Produk Pangan pada Badan Ketahanan Pangan Prov. Jateng 16. Kasubbag Program pada Badan Ketahanan Pangan Prov. 1

Jateng; 17. Ir. Agus Mugio (Pengawas Keamanan Pangan/ Staf Manajer Administrasi OKKPD Jateng) 18. Suharso, SP., M.Si. (Inspektor /Auditor/ Staf Manajer Teknis OKKPD Jateng) 19. Widarti, STP, M. Si. (Inspektor/ Staf Manajer Mutu Bidang Doksistu OKKPD Jateng) 20. Staf Subbag Program pada Badan Ketahanan Pangan Prov. Jateng f. Ringkasan Rapat : I. Arahan Kepala Badan Ketahanan Pangan Prov. Jateng. 1) Masalah pangan kedepan tentunya akan menjadi tantangan tersendiri, hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan pangan oleh masyarakat dunia yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi atau ketersediaan pangan. 2) Permasalahan yang muncul antara lain : a. Produksi pangan dengan tanpa mengindahkan kaidah norma, maupun standart keamanan pangan b. Penggunaan bahan tambahan tanpa memperhatikan dan menerapkan aspek standart keamanan pangan, sehingga produk pangan tersebut diragukan keamanannya. c. Perubahan orientasi konsumen yang tadinya masih berorientasi pada kuantitas akan beralih pada kualitas. Konsumen akan mencari pangan yang mempunyai jaminan keamanan pangan meskipun dengan harga yang lebih di banding pangan yang tidak terjamin. 3) Amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan, antara lain : a. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terwujudnya penyelenggaraan Keamanan Pangan di setiap rantai Pangan secara terpadu. b. Pemerintah menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria Keamanan Pangan dan Mutu Pangan. c. Setiap Orang yang memproduksi dan memperdagangkan Pangan wajib memenuhi standar Keamanan Pangan dan Mutu Pangan. d. Pemenuhan standar Keamanan Pangan dan Mutu Pangan sebagaimana dimaksud diatas dilakukan melalui penerapan sistem jaminan Keamanan 2

Pangan dan Mutu Pangan. e. Pemerintah dan/atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi oleh Pemerintah dapat memberikan sertifikat Jaminan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan. f. Petani, Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Pelaku Usaha Pangan di bidang Pangan Segar harus memenuhi persyaratan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan Segar. g. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib membina, mengawasi, dan memfasilitasi pengembangan usaha Pangan Segar untuk memenuhi persyaratan teknis minimal Keamanan Pangan dan Mutu Pangan. h. Penerapan persyaratan teknis Keamanan Pangan dan Mutu Pangan Segar sebagaimana diatas dilakukan secara bertahap sesuai dengan jenis Pangan Segar serta jenis dan/atau skala usaha. II. Pembahasan Draft Pergub yang berkaitan dengan Sistematika Pergub A. Usulan Biro Hukum Berdasarkan draft usulan draft Pergub yang disusun oleh Badan Ketahanan Pangan selaku SKPD pemrakarsa, disampaikan bahwa : a. Draft Pergub pasal 30 tentang Penyidikan dan pasal 31 tentang Ketentuan Pidana dihapuskan mengingat keduanya hanya diatur dalam Peraturan Daerah. b. Masukkan informasi tentang pengundangan pergub yang dalam draft pergub belum ada, sehingga dalam draft ditambahkan sebagai berikut : Diundangkan di Semarang pada tanggal SEKRETARIS DAERAHPROVINSI JAWA TENGAH SRI PURYONO KARTOSOEDARMO BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 NOMOR.. B. Usulan Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim a. Nomenklatur Judul : Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan Mengingat Tupoksi BKP sesuai Perpres 45 Tahun 2015 pasal 34 adalah menangani keamanan pangan segar b. Masukkan untuk konsideran menimbang (1). Menghapus point d (2). Mengubah point e menjadi point d (3). Koreksi redaksional (huruf kapital, spasi, tanda baca) c. Masukkan untuk konsideran mengingat 3

(1). Menghapus point 3 UU perikanan karena pergub hanya mengatur tentang produk pangan segar asal tumbuhan (2) Menghapus point 4 UU Peternakan dan Kesehatan Hewan karena pergub hanya mengatur tentang produk pangan segar asal tumbuhan (3) Mengganti point 9 dengan PP 17 Tahun 2015 sebagai PP terbaru tentang Ketahanan Pangan dan Gizi (4) Penambahan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35/Permentan/ OT.140/7/2008 tentang Persyaratan dan Penerapan Cara Pengolahan Hasil Pertanian Asal Tumbuhan Yang Baik (Good Manufacturing Practices); (5) Penambahan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44/Permentan/ OT.140/10/2009 tentang Pedoman Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian Asal Tanaman Yang Baik (Good Handling Practices) (Berita Negara Tahun 2009 Nomor 399) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 22/Permentan/ HK.140/4/2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44/Permentan/OT.140/10/2009 Tentang Pedoman Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian Asal Tanaman Yang Baik (Good Handling Practices) (Berita Negara Tahun 2015 Nomor 596); 6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/ OT.140/10/2009 tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayur Yang Baik (Good Agriculture Practices for Fruit and Vegetables) (Berita Negara Tahun 2009 Nomor 402); 7. Penambahan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 20/Permentan/OT.140/2/2010 tentang Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian; 8. Penambahan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 04/Permentan/PP.340/2/2015 Tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan Dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan; 9. Koreksi redaksional (huruf kapital, spasi, tanda baca). d. Masukkan pada ketentuan umum (1). Koreksi redaksional (huruf kapital, spasi, tanda baca) sebagaimana terlampir (2) Penghapusan beberapa definisi karena tidak muncul di dalam Badan Pergub. (3) Penambahan definisi pangan segar, GAP, GHP, GMP 4

e. Ruang lingkup Pergub diusulkan menjadi 1) Jaminan keamanan pangan segar asal tumbuhan 2) Jaminan mutu pangan segar asal tumbuhan 3) Pembinaan pangan segar asal tumbuhan 4) Pengawasan pangan segar asal tumbuhan Atau 1) Jaminan keamanan dan mutu pangan segar asal tumbuhan 2) Pembinaan dan pengawasan pangan segar asal tumbuhan Catatan : Apabila Ruang lingkup di atas disetujui, maka sistematika Pergub perlu menyesuaikan. Merujuk Pada Definisi Istilah dalam : (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan, (2) Permentan Nomor 20/Permentan/OT.140/2/2010 tentang Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian, (3) Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 04/Permentan/PP.340/2/2015 Tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan Dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan f. Beberapa istilah dalam ruang lingkup Draft Pergub ini, antara lain : (1) Sistem Jaminan Mutu adalah tatanan dan upaya untuk menghasilkan produk yang aman dan bermutu sesuai standar atau persyaratan teknis minimal. (2) Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan dan minuman. (4) Pangan Segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung dan/atau yang dapat menjadi bahan baku pengolahan pangan. (5) Pangan Segar Asal Tumbuhan yang selanjutnya disingkat PSAT adalah pangan asal tumbuhan belum mengalami pengolahan dapat dikonsumsi secara langsung, diolah secara minimal, dan/atau dapat menjadi bahan baku pengolahan pangan. (6) Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan 5

benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. (7) Keamanan PSAT adalah suatu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah PSAT dari kemungkinan mengandung cemaran kimia dan cemaran biologis melampaui batas maksimum. (8) Pengawasan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk memastikan PSAT yang dimasukkan atau dikeluarkan dari wilayah Negara Republik Indonesia memenuhi persyaratan keamanan pangan. C. Masukan dari peserta FGD 1) Nomenklatur Judul 1. Judul Awal : Pengawasan Keamanan Dan Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing Pangan Segar 2. Usulan Peserta FGD : a. Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan Dan Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing (Usul Biro Hukum) b. Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (Usul Pak Agus) c. Pengawasan Keamanan Pangan Segar Dan Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing (Usul Pak Harsono) d. Keamanan Pangan Segar e. Keamanan Dan Mutu Pangan Segar f. Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan 2) Asas : disesuaikan dengan UU 18 tahun 2012 3) Maksud : Point c kata Jawa Tengah dihapus 4) Tujuan : Point e kata daerah dihapus 5) Sasaran : Petani produsen, Pasca Panen, Distribusi, Retail Modern dan Tradisional Objek : Pangan Segar 6) Ruang Lingkup 1. Draft awal : pengawasan, pengelolaan dan peredaran pangan segar. jaminan mutu dan keamanan pangan segar; dan peningkatan nilai tambah daya saing pangan segar. 2. Usul Peserta FGD : Pembinaan dan pengawasan pangan segar asal tumbuhan, kata pengelolaan dihapus Jaminan keamanaan dan mutu pangan segar asal tumbuhan 6

peningkatan nilai tambah daya saing pangan segar dihapus g Kesimpulan FGD ini menjadi sarana penting menggali masukkan bagi penyempurnaan draft Pergub yang sedang disusun. Diperlukan pembahasan lanjutan untuk perbaikan draft Pergub pasal per pasal. H. Saran 1. Diharapkan tim menyusun jadwal penyusunan Regulasi Kedaulatan Pangan sehingga regulasi dapat ditetapkan sesuai target waktu yang telah ditentukan. 2. Diharapkan dilakukan konsultasi dengan Kementerian Pertanian RI agar pergub dapat dioperasionalkan dan disinkronkan dengan aturan yang ada di atasnya. 3. Penggalian muatan lokal atas untuk memperkaya muatan pergub yang disusun sehingga klausul pasal-pasal pengaturan dalam pergub dapat sesuai dengan kondisi di Jawa Tengah. Mengetahui Semarang, 29 Maret 2016 Kasubbag Program TTD Cahyo Widi Wibowo, SE, M.Si Notulis TTD Listya Puspitasari 7