PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA KERTAS DAN GAMBAR PADA MATERI BILANGAN PECAHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Artikel Ilmiah Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH : SITI AMI ASIH NPM :11.1.01.05.0192 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 1
2
3
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA KERTAS DAN GAMBAR PADA MATERI BILANGAN PECAHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Siti Ami Asih 11.1.01.05.0192 Fakultas Kean Ilmu Pendidikan-Program Studi Pendidikan Matematika Sitiamiasih01@gmail.com Yuni Katmngsih, S.Pd., M.Pd Drs. Darsono., M.Kom ABSTRAK Model kooperatif tipe STAD membantu siswa berinteraksi kelompok terdiri dari 4-5 siswa untuk memacu siswa agar saling membantu satu sama lain untuk menguasai ketrampilan diajarkan. dengan penambahan media kertas sebagai alat peraga media gambar untuk mempermudah siswa memahami materi diajarkan. Perumusan penelitian (1).Bagaimana aktivitas selama kooperatif tipe STAD dengan media kertas gambar pada materi bilangan pecahan terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP? (2).Bagaimana aktivitas siswa selama kooperatif tipe STAD dengan media kertas gambar pada materi bilangan pecahan terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP? (3). Adakah pengaruh penggunaan koooperatif tipe STAD dengan media kertas gambar pada materi bilangan pecahan terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP?. Jenis penelitian digunakan Pre-Eksperimental one-group Pretest posttest dengan pendekatan Kuantitatif. Teknik analisis data penelitian adalah Lembar Observasi, Lembar pretest posttest uji Hipotesis analisis uji t-test software SPSS for windows versi 20. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Aktifitas selama proses kooperatif tipe STAD dengan media kertas gambar pada materi bilangan pecahan baik hal itu ditunjukkan pada aktivitas pertemuan ke 1 sebesar 80% terletak pada kategori baik, pertemuan ke-2 sebesar 86,67% terletak pada kategori sangat baik pertemuan ke-3 sebesar 93,33% terletak pada kategori sangat baik. (2). Aktifitas siswa selama proses kooperatif tipe STAD dengan media kertas gambar pada materi bilangan pecahan menunjukkan Pada pertemuan ke-1 jumlah seluruh skor didapat siswa yaitu 470 dengan presentase didapat 70% masuk kriteria cukup. Pada pertemuan ke-2 jumlah seluruh skor didapat siswa yaitu 478 dengan presentase didapat 71% masuk kriteria baik. Segkan pada pertemuan ke 3 jumlah seluruh skor didapat siswa yaitu 505 dengan presentase didapat 75% masuk kriteria baik. (3). Dari data diperoleh penggunaan kooperatif tipe STAD dengan media kertas gambar dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi bilangan pecahan. Selain data diperoleh peneliti bisa mengatakan mempengaruhi hasil belajar berdasarkan pada hasil analisis uji t dengan bantuan software SPSS for windows versi 20. 4
Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD, Media Kertas Gambar, Hasil Belajar siswa bilangan pecahan I. LATAR BELAKANG dituntut untuk menciptakan suasana Pendidikan suatu mampu menarik usaha untuk mencapai suatu tujuan antusias semangat siswa pendidikan. Adapun tujuan pendidikan proses. Sehingga dapat secara umum adalah membawa anak terciptanya aktif kearah suatu dimana antara siswa mampu pendidikan menkut tiga unsure berperan kegiatan. tingkat merupakan kedewasaan. pokok yaitu unsure masukan, unsure Menurut Karso (2007:26) proses usaha itu sendiri, hasil menjelaskan bahwa, matematika usaha. Fauzidin, (2011:18) sebagai ilmu atau pengetahuan Guru merupakan faktor penting tentunya pengajaran matematika di sistem pendidikan, disamping sekolah harus diwarnai oleh ilmu atau faktor lainnya (Mulyasa, 2013 : 24). pengetahuan. (Mulyasa, 2013:30). Karena menunjukkan betapa matematika selalu dapat berinteraksi langsung dengan mencari siswa, mengerti keadaan siswa, dapat meralat kebenaran telah diterima, mempengaruhi kepribadian siswa serta bila diketemukan kesempatan untuk dapat mengetahui potensi siswanya. mencoba mengembangkan penemuan- Dapat dilihat kebenaran, mampu bersedia pentingnya penemuan sepanjang mengikuti pola peningkatan pikir sah. Berdasarkan fungsi kualitas pendidikan. Maka matematika tersebut, dapat disimpulkan dituntut untuk menjadi bahwa professional. Banyak kepada mata kritik berfungsi para kemampuan pelajaran untuk matematika, memiliki konvensional, dengan sistem ceramah kemampuan sehingga siswa diberi materi secara matematika, penuh siswa hanya berperan kemampuan siswa sebagai pelajaran tanpa aya interaksi, kata lain lebih meningkatkan menguasai konsep pendengar matematika berhitung, dikarenakan cara mengajar masih mendominan harus bahwa peranan ditujukan Guru memecahkan matematika masalah meningkatkan mata sangat berguna kehidupan sehari-hari. proses Seperti penulis amati dikelas. Maka dari hal VII SMP Muhammadiyah Kota 5
bahwa siswa sulit memahami pelajaran matematika jika 1. Mengembangkan hanya konvensional. Guru hanya menjelaskan sehingga kemampuan visual 2. Mengembangkan imajinasi anak 3. Membantu meningkatkan kurang terjalin interaksi antara kemampuan anak terhadap hal-hal dengan siswa siswa dengan siswa. abstrak Salah satu faktor dasar rendahnya hasil belajar siswa yaitu 4. Membuat siswa menjadi lebih kreatif digunakan monoton Selain penggunaan media atau kurang aya variasi. Dengan, kegiatan belajar mengajar demikian maka sebagai harus akan lebih efektif jika mampu memberikan media suatu sesuai dengan materi karakter siswa inovatif untuk menciptakan aktif hal untuk memaksimalkan sehingga respon dengan media kertas ataupun umpan balik antara siswa gambar. Maka akan diikut sertakan akan berdampak pada hasil Kooperatif tipe STAD (Student belajar siswa. Teams akan terjadinya Dari uraian telah dijelaskan sebelumnya. mengamati Peneliti tertarik untuk pengaruh Achievement proses Division). Pemilihan yaitu karena terjadi ceramah latihan apabila digunakan terjadi sifatnya hanyalah satu arah yaitu media kertas gambar dengan dari saja. Kekurangan terjadi kooperatif tipe STAD dari (Student Teams Achievement Division). tersebut harus diperbaiki yaitu dengan Alasan peneliti media memanfaatkan kertas gambar adalah media kooperatif tipe STAD. mempermudah siswa untuk memahami Dalam ceramah kooperatif materi, membuat siswa tertarik untuk tipe STAD siswa dikelompokan mempelajarinya, tim-tim Menurut Basuki Farida (2001 : 42 ) yaitu : dengan 4-5 anggota, anggota tersebut campuran ditinjau dari tingkat kinerja, jenis kelamin atau suku. Guru 6
mempresentasikan sebuah pelajaran itu. Kooperatif Tipe Stad Dengan Media Akibatnya seluruh siswa diberikan kuis Kertas Dan Gambar Pada Materi individual tentang materi tersebut, pada Bilangan saat itu maka todak boleh saling Belajar Siswa Kelas Vii Smp Tahun membantu. Pelajaran 2015/2016 Ide utama dibalik adalah memotivasi siswa agar saling memberi semangat membantu menuntaskan Terhadap Hasil kooperatif tipe STAD Pecahan ketrampilan- II. METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (Idependen Variabel) ketrampilan dipresentasikan. Dalam penelitian variabel Apabila menginginkan tim mereka bebasnya mendapat penghargaan tim, mereka Kooperatif tipe harus membantu teman satu tim STAD dengan media Kertas mempelajari materi tersebut. Mereka Gambar. harus memberi semangat teman satu adalah 2. Variabel Terikat (Idependen timnya agar melakukan hal dependen) terbaik, menyatakan norma bahwa Dalam penelitian variabel pelajaran itu penting, bermanfaat terikat menyenangkan. Para siswa bekerja Observasi sama Lembar setelah menyampaikan materi pelajaran. Mereka boleh bekerja berpasangan jawaban membandingkan masing-masing, mendiskusikan, saling membantu satu adalah Lembar Aktivitas Observasi, Aktivitas siswa hasil belajar siswa. B. Teknik Pendekatan Penelitian 1. Teknik Penelitian sama lainnya jika ada salah memahaminya. Mereka mendiskusikannya dari boleh pendekatan Penelitian teknik eksperimen. Penelitian penyelesaian masalah, atau mereka boleh saling memberikan kuis. pretest-posttest one-group yaitu pretest belakang sebelum diberi perlakuan penulis mengadakan penelitian dengan posttest setelah diberi perlakuan. Berdasarkan latar judul Pengaruh Model Pembelajaran 2. Pendekatan Penelitian 7
Penelitian pendekatan Kuantitatif. acak C. Tempat Waktu Penelitian E. Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data. 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah SMP Muhammadiyah Kota. 1. Isntrumen Penelitian. Instrument digunakan penelitian Penelitian dilaksanakan pada 31 adalah lembar observasi tes hasil belajar. 2. Waktu Penelitian tanggal dari populasi dilakukan secara Agustus - 2. Validasi Instrumen Dalam penelitian validasi 8 digunakan adalah validasi isi. September 2015. yaitu D. Populasi Sampel dengan pertimbangan matematika 1. Populasi meminta seorang seorang dosen matematika di sekolah akan Dalam penelitian menjadi populasi adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah dituju sebagai tempat penelitian. 3. Teknik Pengumpulan Data Kota berjumlah 28 Teknik pengumpulan data siswa. penelitian adalah lembar observasi tes hasil belajar siswa 2. Sampel F. Teknik Analisa Data. Dalam penelitian menjadi sampel adalah siswa kelas SMP a. Analisis data aktivitas Guru Kota b. Analisis data aktivitas siswa 28 siswa. VII-E Muhammadiyah berjumlah peneliti memilih teknik Simple Random Sampling. simple Dikatakan (sederhana) pengambilan 1. Analisis Deskriptif anggota karena sampel c. Hasil belajar siswa 2. Analisis Instrumen a. Uji Normalitas 8
b. Uji Homogenitas seluruh skor didapat siswa yaitu 470 dengan presentase c. Uji t-paired sampletest didapat 70% masuk kriteria cukup. Pada pertemuan ke-2 jumlah seluruh skor III. HASIL DAN PEMBAHASAN analisis didapat siswa yaitu 478 dengan observasi aktivitas presentase didapat 71% proses masuk 1. Berdasarkan hasil kooperatif kriteria baik. tipe STAD dengan media kertas Segkan pada pertemuan ke 3 jumlah gambar dengan bantuan seluruh skor diperoleh didapat siswa yaitu 505 dengan aya peningkatan secara klasikal presentase didapat 75% pada aktivitas. Aktivitas masuk pada pertemuan ke-1 sebesar 80% Dengan terletak pada kategori baik, dikatakan bahwa pertemuan ke-2 sebesar 86,67% materi bilangan pecahan dengan terletak pada kategori sangat baik pertemuan ke-3 sebesar 93,33% terletak pada kategori STAD dengan media kertas sangat gambar dinyatakan baik. seorang pengamat, baik.peningkatan presentase secara klasikal dari kriteria demikian baik. dapat kooperatif tipe 3. Berdasarkan Uji t-paired Sample aktivitas menunjukkan bahwa Test Bilangan signifikansi 0,000< 0,05, maka H0 ditolak Ha diterima. pecahan materi dengan kooperatif diperoleh Berdasarkan bahwa prosentase nilai nilai tipe STAD dengan media kertas rata-rata pretest = 66,43 % gambar dinyatakan baik. posttest 2. Berdasarkan hasil analisis = diperoleh 78,43 selisih % maka 78,43% - observasi aktivitas siswa 66,43% = 12%. Hal berarti proses kooperatif pengaruh tipe STAD dengan media kertas Kooperatif tipe STAD (Student gambar dinyatakan baik. Teams Achievement Division) Pada pertemuan ke-1 jumlah dengan media kertas gambar 9
pada materi bilangan pecahan (STAD) Student Teams Achievement Division dengan Materi Bilangan Bulat di SMP Muhammadiyah 2 Kertosono Tahun Pelajaran 2012/2013 : Unp terhadap hasil belajar siswa sebesar 12 %. Arifin. 2009. Analisis Validitas Reabilitas Data. http://afidburhanuddin.wordpress.com IV. Kesimpulan Saran A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar setelah siswa meningkat Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Basuki Farida. 2001. Media Pembelajaran. Bandung: Rosda kooperatif tipe STAD Darsono, Max. 2001, Belajar Pembalajaran. Semarang: IKIP Semarang pres. dengan media Kertas Gambar pada materi bilangahn pecahan. Hal dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas pertemuan ke 1-ke 3, aktivitas siswa pertemuan 1-ke 3 tes hasil belajar siswa sudah dipaparkan diatas. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan diatas maka penulis menyarankan penggunaan Kooperatif tipe STAD dengan Media kertas gambar karena berpengaruh terhadap hasil belajar siswa matematika. uraian tersebut, Dari proses belajar mengajar matematika harus bisa lebih baik lagi bisa menjadi maksimal IV. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Zainal Pembelajaran (2012). Penerapan Kooperatif Tipe Indriani, Luki. (2013). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Open-Ended Pada Materi Hitung Bilangan Terhadap Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV SDN Karangsono Nganjuk Tahun 2013/2014 : Unp Marlina, Lubis 2011. Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Melalui Tindakan Guru Inovatif Pada Kelas X Di Sma Negeri 1 Semarang. jurnal, 25 desember 2015 Munandar, Utami, 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta Mulyasa. 2013. Uji Kompetensi Penilaian Kinerja Guru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Nurul Karomah Muthiah (2013). Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Untuk Siswa Tunagrahita Kelas IV SDLB Dewi Sartika Taman Sidorjo : Unp 10
Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta : Penerbit Andi Purwanto, M. Ngalim, 2010. Prinsipprinsip Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sudirman, Arief.2013. Pengertian Media Gambar Kelebihan penggunaan media Gambar. www.langkah.com/2015 /03/pengertian-media-gambar-kelebihanya. 11 januari 2016 Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, R&D). Bandung : ALFABETA, cv. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Ung-Ung Republik Indonesia Nomor 20 Th 2003 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 11