: Anemia, iron tablet consumption behavior, female adolescent. Bibliographies : 63 ( )

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS KABUPATEN LAHAT

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku tentang gizi terhadap Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Ratih Puspitasari 1,Ekorini Listiowati 2

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul

PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA DENGAN STATUS HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMK NUSA BHAKTI KOTA SEMARANG

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN ASAM FOLAT TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DENGAN ANEMIA DI POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TESIS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

Keywords: Anemia, Social Economy

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

ABSTRAK. Angelia Diah Rani A., 2008; Pembimbing I: Dr,dr. Felix Kasim. M.Kes. Pembimbing II: dr. Rimonta F.G, Sp.OG.

Pengetahuan Gizi, Pola Makan, dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia Remaja Putri

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

HUBUNGAN ASUPAN MIKRONUTRIEN DENGAN JENIS ANEMIA PADA IBU HAMIL

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ZAT BESI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII DAN IX DI SMP N 8 MANADO

INTISARI. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Hamil, Tablet Kalsium Laktat. Puskesmas Sungai Jingah. xiii. 1-2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 3

ENDANG JUNITA SINAGA /IKM

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA. Hera Ariyani 1, Ekawati 1

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang harus diperhatikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

Kalimantan Selatan. RS Pelita Insani Martapura, Kalimantan Selatan *Korespondensi :

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

kelompok rawan gizi kategori WUS,karena pada fase remaja terjadi berbagai macam perubahanperubahan

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara, dan masih menjadi masalah kesehatan utama di. dibandingkan dengan laki-laki muda karena wanita sering mengalami

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DIET PENURUNAN BERAT BADAN DENGAN PERILAKU DIET PENURUNAN BERAT BADAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 7 SURAKARTA SKRIPSI

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PERILAKU HYGIENE VAGINA PADA WUS YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DAN POLA MAKAN TERHADAP STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMP NEGERI 1 KINTAMANI Remaja merupakan sebuah transisi

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 DENPASAR SELATAN

Gambaran Perilaku Makan dan Kejadian Anemia pada Remaja di STIKES Aisyiyah Yogyakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

ANALISIS FUNGSI FAKTOR KELUARGA DAN PERSEPSI FATWA HARAM MEROKOK PEGAWAI TERHADAP PERILAKU PELAKSANAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UMY TENTANG MEROKOK

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

GAMBARAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIK DAN POLA MAKAN WANITA USIA SUBUR DI DESA PESINGGAHAN, KECAMATAN DAWAN, KLUNGKUNG

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

Studi Baseline dan Riset Formatif Program Suplementasi Tablet Tambah Darah bagi Remaja Putri di 3 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

KAJIAN ANEMIA PADA SISWI SMA DI KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN BESI SAAT MENSTRUASI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA REMAJA DI SMUN I BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 2001). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Remaja adalah tahapan umur yang datang setelah masa anak anak

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2009 TENTANG DYSMENORRHOE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53

HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI BESI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARSOBURAN KEC

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu masalah yang

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas, istilah. pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan biologis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI PADA SISWI KELAS III DI SMAN 1 TINAMBUNG KABUPATEN POLEWALI MANDAR

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ZAT BESI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMP NEGERI 10 MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA SMA MTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kasus anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih sering

HUBUNGAN PERILAKU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA MEDAN TAHUN 2016 SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN.

HUBUNGAN STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET SULFAS FEROSUS (Fe) DI PUSKESMAS TLOGOSARI KULON SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA TANGKUP KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM BALI 2014

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTERI (STUDI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA DI FAKULTAS KESEHATAN MASYARATAK UNIVERSITAS DIPONEGORO) Temi Chintia Risva, Suyatno, M. Zen Rahfiludin Bagian Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Universtitas Diponegoro Email :Temichintiarisva@gmail.com Abstract: Anemia iron deficiency is a common morbidity among adolescents due to their high need of nutrition for their growth. Iron supplementation is the solution for this problem. This study aims to find factors that are associated to iron tablet consumption behavior on female adolescents in Faculty of Public Health Diponegoro University. This is a quantitative study that use cross sectional design. Samples of this study were calculated using case control calculation with Lameshow formula. Data were collected using questionnaire and analyzed using chi-square with Odds ratio value calculation. The unvaried calculation finds that among case and control group, there are 43.5% and 45.2% respondents with good knowledge, 41.9% and 61.3% with good awareness, 59.7% and 48.5% with good purchasing power, 54.7% and 79.0% with good supply, 41.9% and 54.5% with good surrounding behavior, and also 50.0% and 75.8% with good support from surrounding. The study finds that factors associated with iron tablet consumption behavior on female adolescents in Faculty of Public Health Diponegoro University are awareness (OR= 2.192; CI95%= 1.069-4.495), support from surrounding (OR= 2.517; CI95%= 1.220-5.196), and supports from surrounding (OR= 3.133; CI95%= 1.458-6.735). These mean that respondents with good awareness, surrounding behavior, and surrounding support, are more likely to consume iron tablet 2.1 times, 2.5 times, and 3.1 time than respondents with bad awareness, surrounding behavior, and surrounding support. Based on the result of this study, writer suggest that effort to socialize information of anemia and way to prevent it should be widen not only to female adolescent but also to their family and people surround them. Key words : Anemia, iron tablet consumption behavior, female adolescent Bibliographies : 63 (1983 2015) 243

PENDAHULUAN Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering terjadi pada remaja, karena kebutuhan zat besi yang tinggi untuk pertumbuhan. Berdasarkan data hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi anemia pada kelompok remaja usia 15-24 tahun mencapai 18,4%. Remaja puteri menjadi rentan terhadap anemia sebab remaja puteri mengalami siklus menstruasi Ketidakseimbangan zat gizi juga menjadi penyebab anemia pada remaja. Remaja puteri biasanya sangat memperhatikan bentuk tubuh, sehingga banyak yang membatasi konsumsi makanan dan banyak pantangan terhadap makanan Upaya suplementasi tablet tambah darah di Indonesia diatur alam buku Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi Untuk Remaja Putri dan Wanita Usia Subur yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2006. Dalam pedoman tersebut disebutkan bahwa kegiatan Suplementasi TTD dilakukan secara mandiri dengan dosis satu tablet seminggu sekali minimal selama 16 minggu, dan dianjurkan minum satu tablet setiap hari selama masa menstruasi. 2 Meskipun sudah diatur dalam pedoman yang cukup jelas, program suplementasi ini masih mengalami banyak kendala, terutama dalam hal kepatuhan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Case Control atau studi kasus dengan cara wawancara dan pengumpulan data. Penelitian dilakukan secara langsung kepada responden dengan kuesioner untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan. Kegiatan penelitian dilaksanakan padabulan Januari 2016. Populasi pada penelitian ini ialah semua mahasiswi yang berusia 18-19 tahun di FKM Undip angkatan tahun 2015 yang berjumlah 385 orang, sedangkan besar sampel sebanyak 124 sampel yang terdiri dari 64 sampel kasus dan 64 sampel kontrol. Sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin untuk penelitian Case Control berdasarkan criteria inklusi dan eksklusi. Kriteriasampel yang ditelitiyaitu: 244

1. Mahasiswi FKM UNDIP usia 18-19 tahun angkatan tahun 2014. 2. Mahasiswi FKM UNDIP yang bersedia menjadi responden 3. Mahasiswi FKM UNDIP usia 18-19 tahun yang dalam keadaan sehat. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Sampel Penelitian Mahasiswi dengan usia 18-19 tahun di wilayah Fakultas Kesehatan Universitas Diponegoro Semarang yang berjumlah 385 mahasiswi. Pada penelitian ini, peneliti menghomogenkan karakteristik responden dengan cara memilih sampel berdasarkan kriteria inklusi. 2. Hubungan Pengetahuan dengan Kebiasaan Konsumsi Tablet Tambah Darah tidak adanya hubungan pengetahuan dengan kebiasaan dengan nilai p=0,857 (p>0,05). Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan tambah darah pada remaja puteri. Hal ini dapat disebabkan oleh tingkat pendidikan responden. Seluruh responden merupakan mahasiswi tahun pertama di fakultas Kesehatan Universitas Diponegoro yang membuat tingkat pengetahuan responden relatif sama. 3. Hubungan Sikap dengan Kebiasaan Konsumsi Tablet Tambah Darah adanya hubungan sikap dengan tambah darah dengan nilai p=0,031 (p<0,05) dan OR=2,192 yang berarti bahwa responden dengan sikap baik memiliki kemungkinan mengkonsumsi tablet tambah darah 2.2 kali lebih besar dibandingkan responden dengan sikap buruk. Dalam penelitian ini, Dalam penelitian ini, sikap yang baik terbukti dapat menciptakan kepatuhan yang baik dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Hal ini disebabkan karena responden yang memiliki sikap baik juga memiliki kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya mengkonsumsi tablet tambah 245

darah sebagai upaya mencegah anemia pada remaja puteri. 4. Hubungan Daya Beli dengan Kebiasaan Konsumsi Tablet Tambah Darah tidak adanya hubungan daya beli tablet tambah darah dengan nilai p=0,207 (p>0,05). Hasil ini dapat disebabkan karena daya beli responden yang sudah cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan melalui persentase jawaban responden terkait daya beli pada kuesioner. Lebih dari separuh responden pada kelompok kasus dan kontrol mengaku harga tablet tambah darah sudah cukup terjanggkau dan responden memiliki cukup anggaran untuk membeli tablet tambah darah. Daya beli yang sudah cukup baik inilah yang menyebabkan tidak ditemukannya masalah pada daya beli responden sehingga tidak ditemukan hubungan antara daya beli dan kebiasaan pada remaja puteri di Fakultas Kesehatan Universitas Diponegoro. 5. Hubungan Ketersediaan dengan Kebiasaan Konsumsi Tablet Tambah Darah tidak adanya hubungan ketersediaan dengan kebiasaan dengan nilai p=0,063 (p>0,05).. Dalam penelitian ini, ketersediaan tidak berhubungan tablet tambah darah. Hal ini dapat disebabkan karena seluruh responden merupakan mahasiswi tahun pertama di Fakultas Kesehatan Universitas Diponegoro. Sebagian besar responden tinggal di wilayah kampus Tembalang dan wilayah kota Semarang yang merupakan kota besar dengan akses pelayanan kesehatan yang memadai. Di wilayah Tembalang dan di wilayah Semarang lainnya, apotek dan toko-toko yang menjual tablet tambah darah dapat ditemukan dengan mudah. Fasilitas berupa transportasi di wilayah tersebut juga sudah cukup memadai sehingga mempermudah responden untuk memperoleh tablet tambah 246

darah. Hal-hal tersebut menjadikan ketersediaan tablet tambah darah di lingkungan tempat tinggal responden baik yang berarti tidak ditemukan masalah pada ketersediaan tablet tambah darah di lingkungan tempat tinggal responden sehingga hasil uji chisquare membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan ketersediaan dengan kebiasaan pada remaja puteri di Fakultas Kesehatan Universitas Diponegoro. 6. Hubungan Budaya dengan Kebiasaan Konsumsi Tablet Tambah Darah adanya hubungan budaya tablet tambah darah dengan nilai p=0,012 (p<0,05) dan OR=2,517 yang berarti bahwa responden dengan budaya baik memiliki kemungkinan mengkonsumsi tablet tambah darah 2.5 kali lebih besar dibandingkan responden dengan budaya buruk. Hal ini disebabkan karena responden berasal dari berbagai daerah berbeda dengan budaya yang berbeda-beda. Latar belakang pendidikan keluarga responden juga sangat beragam sehingga mempengaruhi pandangan keluarga terhadap anemia dan upaya pencegahannya. Tidak hanya itu, teman sebaya responden yang sebagian besar juga merupakan mahasiswa dengan latar belakang pendidikan dan keluarga yang beragam. Hal ini menjadikan pandangan teman sebaya responden mengenai anemia dan konsumsi tablet tambah darah sangat beragam pula. Keberagaman latar belakang keluarga dan teman sebaya responden inilah yang menjadikan budaya menjadi begitu beragam. 7. Hubungan Dukungan Lingkungan dengan Kebiasaan Konsumsi Tablet Tambah Darah adanya hubungan sikap dengan tambah darah dengan nilai p=0,003 (p<0,05) dan OR=3,133 yang berarti bahwa responden dengan dukungan lingkungan 247

baik memiliki kemungkinan mengkonsumsi tablet tambah darah 3,1 kali lebih besar dibandingkan responden dengan dukungan lingkungan buruk. Upaya yang dilakukan dengan mengikutkan peran serta lingkungan adalah faktor penting yang ada disekeliling responden dalam meningkatkan kepatuhannya mengonsumsi tablet tamba darah. Pada penelitian ini, dukungan lingkungan terbukti merupakan faktor penting yang berhubungan dengan tambah darah. KESIMPULAN 1. Tidak ada hubungan pengetahuan dengan kebiasaan pada remaja puteri di Fakultas Kesehatan Universitas Diponegoro 2. Ada hubungan sikap dengan tambah darah pada remaja puteri di Fakultas Kesehatan Universitas Diponegoro, dengan nilai OR= 2.192 (CI95%= 1.069-4.495), yang berarti bahwa responden dengan sikap baik memiliki kemungkinan mengkonsumsi tablet tambah darah 2.2 kali lebih besar dibandingkan dengan responden dengan sikap buruk. 3. Tidak ada hubungan daya beli tablet tambah darah pada remaja puteri di Fakultas Kesehatan Universitas Diponegoro 4. Tidak ada hubungan ketersediaan tablet tambah darah pada remaja puteri di Fakultas Kesehatan Universitas Diponegoro 5. Ada hubungan budaya dengan tambah darah pada remaja puteri di Fakultas Kesehatan Universitas Diponegoro, dengan nilai OR=2.517 (CI95%= 1.220-5.196), yang berarti bahwa responden dengan budaya baik memiliki kemungkinan mengkonsumsi tablet tambah darah 2.5 kali lebih besar dibandingkan responden dengan budaya buruk. 6. Ada hubungan dukungan lingkungan dengan kebiasaan pada remaja puteri di Fakultas 248

Kesehatan Universitas Diponegoro, dengan nilai OR= 3.133 (CI95%= 1.458-6.735), yang berarti bahwa responden dengan dukungan lingkungan baik memiliki kemungkinan mengkonsumsi tablet tambah darah. 249

DAFTAR PUSTAKA 1. Varney, H. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Jakarta, EGC. 2006 2. RISKESDAS. Riset Kesehatan Dasar 2006. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementrian Kesehatan. 20016. 3. Sudoyo Aru W, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006 4. National Anemia Action Council.. Anemia in Adolescents : The Teen Scene. 2009 January 14. Available from: http://www.anemia.org. 5. Arisman MB. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; p.145-147. 2002 6. Agus, Zan. Pengaruh Vitamin C Terhadap Absorpsi Zat Besi pada Ibu Hamil Penderita Anemia. In : MEDIKA Jurnal Kedokteran dan Farmasi. Vol. XXX; p. 496 499.2004 7. Depkes RI, Pedoman Operasional Penanggulangan Anemia Gizi di Indonesia, Jakarta. 1996 8. Seck, B. C. & Jackson, R. T., Determinats of Compliance with iron supplementation among pregnant women in Senegal. Public Health Nutrition, pp. 596-602. 2007 9. Sutham, I., Nathamongkolchai & Voramongkol, N.,Compliance of Pregnant Women Regarding Iron Suplementation in Vientiane Municipality, Lao P.D.R.2003 10. Gklinis. Suplementasi Iron Zinc Antisipasi Anemia Remaja Putri http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.cgi?newsid1 0845,64236 diakses pada 23 November 2015 250