PROGRAM ASRAMA SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG



dokumen-dokumen yang mirip
Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

TATA TERTIB SANTRI PESANTREN AL-MA TUQ

TATA TERTIB PENGHUNI ASRAMA SADEWA SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018

TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 10 PADANG TP 2007/2008

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

PERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

dengan penuh hormat. rumah. mata.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG.

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 10 SAMARINDA

PERATURAN DAN TATA TERTIB RUSUNAWA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PERATURAN ASRAMA SMP PRESIDEN

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN. Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 2. Mewujudkan pendidikan kesehatan yang optimal.

PERATURAN SISWA. Setiap siswa/ siswi Madrasah Aliyah YATPI wajib mengikuti ketentuanketentuan

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

Peraturan dan Tata Tertib Asrama Mahasiswa UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

UNDANG-UNDANG PONDOK PESANTREN ROUDLOTUSSOLIHIN

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB KERJA PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Denah Lokasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kota Langsa KANTOR PU TEMPAT TEMU BESUK KANTIN

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

MOEHI NATIONAL COMPETITION 2017 PR IPM SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

BUKU PENGHUBUNG SDN GIRIWINAYA

2

Pedoman dan Tata Tertib di Laboratorium UNSIMAR Poso PJM. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1

LAMPIRAN ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas diperlukan tata tertib siswa yang terdiri dari hak, kewajiban, larangan dan sanksi.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

tempat umum gambar 1

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi

JADWAL KEGIATAN STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS (SPESIVIK) XI 2016

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI Jalan KH. Agus Salim No. 181 Telp Fax Bekasi 17112

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

Petunjuk Kerja ini disusun sebagai panduan tata tertib peserta didik dan sanksi pelanggaran di SMPN 1 Mojokerto

INGAT: DIISI DITANDATANGANI DIKEMBALIKAN KE SEKOLAH

TATA TERTIB STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS X (SPESIVIK X) A. TATA TERTIB SPESIVIK

TATA TERTIB SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) INSAN CENDEKIA SERPONG BAB I DASAR PEMIKIRAN, DASAR HUKUM, TUJUAN

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016

Panduan Silaturahmi Mahasiswa Keguruan (SIMAK) Tahun 2016 STKIP PGRI Sumatera Barat =====================================================

I. TATA TERTIB UMUM. 1. Semua santri wajib memiliki : a. Satu buah lemari dengan kuncinya. TATA TERTIB SANTRI MA HAD ISLAMIC CENTRE BIN BAZ

ANGKET UJI COBA PENELITIAN. 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :...

TENTANG PEDOMAN TATA TERTIB KEHIDUPAN DI ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

2. Keadaan Fisik Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

A. KEGIATAN SISWA-SISWI SMP SMA SEKAR KEMUNING

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 2802/H4/P/2009 TENTANG TATA TERTIB ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dianggap mengetahui kebenaran yang terjadi di lapangan dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. TABEL I KONDISI FISIK SD N TERBAHSARI No. Jenis Ruang Jumlah Fasilitas / sarana Kondisi

LAMPIRAN 3 ANGKET KUESIONER RUMAH KOS IDAMAN MAHASISWA

Mencetak manusia yang unggul dalam intelektual dan keterampilan dalam bidang akuntansi serta terpuji dalam moral

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Ramadhan Camp Syarat dan Ketentuan Peserta. Nurul Fikri Boarding School Serang, Banten

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan kerangka berpikir.

I. PENDAHULUAN. perlindungan anak sesuai denagan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945

PERATURAN DEKAN FAKULKTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR : 4426/UN26/I/KP/2016 TENTANG TATA PERGAULAN MAHASISWA DI FEB UNILA

BAB I PENDAHULUAN. tergambar dalam amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

2

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan sumber daya yang memiliki potensi untuk dapat

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 59 JAKARTA

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah

PROGRAM PPG BUKU PEDOMAN ASRAMA PPG SM-3T PENYUSUN: TIM PENGELOLA ASRAMA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

TATA KRAMA DAN TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 1 SIDOARJO

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 2 DEMAK

LAMPIRAN. Fasilitas Akademik Sekolah

Babak Semifinal (Essay)

PANDUAN PKBR Pengertian Fungsi PKBR Tujuan PKBR

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SDN JAMBUSARI 03 KECAMATAN JERUKLEGI

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RUANG LINGKUP LABORATORIUM

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Mulai dari sekolah regular,

BAB I PENDAHULUAN. Baik tulis, dan jam dinding. Meja, kursi, almari, buku, televisi, dan etalase piala.

1) Identitas Sekolah

PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENYELENGGARAAN DISKOTIK

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PROGRAM KEGIATAN SEKOLAHKU SEHAT. SD Unggulan Muhammadiyah Kretek. Mriyan Donotirto Kretek Bantul 55772

BAB V PENUTUP. teoritis dengan hasil penelitian di lapangan dan juga mengacu pada rumusan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

TATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015

Transkripsi:

PROGRAM ASRAMA SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG I. PENDAHULUAN Pendirian sekolah unggulan dilatar belakangi oleh adanya suatu harapan bahwa pada saatnya nanti Propinsi Sumatera Selatan pada umumnya, kota Palembang khususnya dapat melahirkan putra/putri terbaiknya untuk bersama - sama membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini seperti yang kita cita - citakan. Dalam merealisasikan harapan tersebut, salah satu program yang disepakati adalah menampung anak - anak yang berpotensi melalui sekolah unggulan yang didirikan di setiap kabupaten/kota. merupakan salah satu sekolah unggulan berdasarkan surat Gubernur Sumatera Selatan tanggal 13 Januari 2000 tentang pendirian sekolah unggul. Untuk mencapai tujuan di atas bukanlah pekerjaan yang mudah, seluruh tenaga kependidikan yang berkecimpung di harus memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Program yang tidak kalah penting untuk mewujudkan tujuan di atas adalah siswa wajib tinggal di asrama. Keberadaan asrama sebagai penunjang keberhasilan program pendidikan haruslah dilengkapi dengan adanya fasilitas asrama yang memadai baik sarana maupun prasarana, antara lain: 7 gedung asrama putra dan 16 gedung asrama putri, masjid yang megah, dua ruang serba guna putra dan putri untuk makan bersama, lapangan olah raga, ruang internet, 15 ruang belajar klasikal untuk KBM mandiri, serta para pembina yang berwawasan, sabar, ramah dan pengertian, karyawan asrama yang profesional, serta keamanan yang terjamin diharapkan dapat memberikan tempat dan suasana yang terbaik kepada siswa yang akan tinggal di asrama. Siswa yang tinggal di asrama diharapkan dapat mengembangkan potensi dirinya yang selama ini belum dikembangkan secara maksimal. Potensi itu meliputi fisik, psikis (mental), kognitif (daya pikir), maupun afektif (perilaku). Dengan pola kegiatan asrama yang didesain sedemikian rupa oleh sekolah agar kegiatan itu dapat menumbuhkan sikap disiplin, mandiri berwawasan yang luas, berinteraksi sosial dan dapat menghargai orang lain, dan tak kalah penting yaitu mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi. Hal ini dapat dicapai dengan didukung oleh siswa, pembina asrama, orang tua, beserta perangkat sekolah dalam bentuk pelaksanaan program asrama yang terarah dan terpadu. 1

II. DASAR PENYELENGARAAN ASRAMA 1. Undang-undang Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 1999. 2. Surat Kakanwil Depdiknas Propinsi Sumatra Selatan Nomor 129/111/KP/2000 tanggal 24 Januari 2000, tentang Pendirian sekolah Unggul di Sumatra Selatan. 3. Surat Gubernur Propinsi Sumatra Selatan Nomor 224/SK/VIII/2000 tanggal 20 Mei 2000 tentang Persetujuan Pembukaan SMU Unggul di Propinsi Sumatra Selatan. 4. Buku Pedoman Pelaksanaan SMU Unggul. 5. Program III. STRUKTUR ORGANISASI ASRAMA Struktur pengelola asrama periode 2013/2014 dan uraian tugasnya terlampir pada lampiran 1. IV. FASILITAS ASRAMA No Uraian Jumlah Keterangan 1. Asrama Putra 5 rumah 1 rumah 6 kamar tidur, 6 kamar mandi, 1 kamar tamu 2. Asrama Putri 1 unit 1 kamar, 2 kamar mandi Bangunan bertingkat dengan 16 kamar 3. Dapur 1 unit 4. Ruang serba guna 2 unit 5. Masjid 1 unit 6. Perlengkapan kamar Dipan @ 325 Kasur, Bantal, Guling, Sprei @ 325 Rak sepatu 23 Lemari pakaian 74 42 putra, 32 putri Kipas angin 74 Dispenser - Meja 23 Meja rias 16 Asrama putri Trali, hordeng 756 Tiap jendela asrama Kotak sampah 23 Tiap asrama 7 Air bersih Minum, mandi 8 Jaringan listrik 13.200 W 9. Pos penjagaan 2

V. ASPEK-ASPEK PEMBINAAN ASRAMA. Pembinaan peserta didik yang dilakukan pembina selama di asrama dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pribadi secara menyeluruh baik yang menyangkut aspek intelektual, kerohanian (Imtaq), fisik, mental berdisiplin dan kemandirian. A. Pembinaan Intelektual. Pembinaan intelektual yang dilakukan pembina asrama khususnya pada hal-hal yang berkaitan dengan proses berpikir/penalaran terhadap bidang akademik, serta motivasi untuk meraih cita-cita. Kegiatan pembinaan intelektual, meliputi: a. Pembinaan mata pelajaran melalui kegiatan belajar mandiri di malam hari dari jam tujuh hingga jam sembilan. Ruang belajar yang disediakan untuk belajar sebanyak 13 ruang, 6 (enam) ruang belajar untuk putra dan 7 (tujuh) ruang untuk putri. Ada satu ruang khusus yang disediakan baik putra maupun putri untuk proses belajar peserta didik yang memiliki kebiasaan belajar dengan tenang/sunyi sehingga dia dapat melakukan belajar dengan maksimal. Adapun kegiatan belajar yang dilakukan siswa itu meliputi review atau mempelajari kembali mata pelajaran yang telah dipelajari pada KBM di kelas, mengerjakan soal-soal latihan yang telah diberikan oleh ibu/bapak guru di kelas, diskusi dalam berkelompok 3-5 anak untuk membahas materi pelajaran yang dianggap sulit maupun mengerjakan soal-soal tambahan dari buku penunjang pelajaran yang dimiliki siswa sehingga ada kerja sama yang baik sesama peserta didik untuk menguasai mata pelajaran tertentu dengan baik serta mempelajari materi yang akan datang sebelum diajarkan di kelas oleh ibu/bapak guru. Tanggung jawab guru pembina di asrama pada kegiatan belajar di malam hari antara lain: Mengawasi kedisiplinan siswa dalam belajar mulai dari jam masuk kelas, proses belajar di kelas, hingga pulangnya belajar peserta didik dari kelas menuju ke asrama. Pengawasan ini dilakukan dalam rangka untuk mendukung kegiatan belajar siswa sehingga suasana belajar yang dialami oleh siswa itu tertib, aman, dan nyaman (kondusif) sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Mendampingi siswa yang mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran tertentu, misalnya matematika, fisika, kimia, biologi, atau yang lain, sehingga siswa tidak mengalami hambatan belajar saat mengikuti proses KBM di sekolah pada jam formal. Manfaat yang didapatkan pada KBM malam hari cukup dirasakan oleh siswa. 3

Berdasarkan hasil wawancara/pengamatan pembina terhadap siswa yang pernah tinggal di asrama pada tahun sebelumnya, antara lain dapat dikemukakan: Adanya kompetisi yang positif antar peserta didik dalam mencapai penguasaan materi maupun prestasi belajar yang ada di kelas, adanya proses kerja sama yang baik antar teman dalam memecahkan masalah belajar yang tidak didapatkan lagi ketika berangkat dari rumah, adanya kesiapan mental yang lebih dalam menyambut kegiatan KBM di sekolah. b. Pembinaan intelektual yang dilakukan oleh pembina asrama selain dilakukan di kelas pada KBM mandiri pada malam hari, dilakukan juga pembinaan pada siswa di sela-sela waktu luang, melalui kegiatan diskusi kelompok belajar kecil untuk membahas materi pengetahuan umum, dan lain-lain. B. Kerohanian/IMTAQ. Pembinaan kerohanian bagi peserta didik yang beragama Islam biasanya dilakukan di masjid, sedangkan yang beragama lain (Kristen) di lakukan di kelas dengan mendatangkan guru agama yang sesuai dari luar lingkungan SMA. Adapun bentuk kegiatan pembinaan kerohanian kepada peserta didik untuk yang beragama Islam antara lain: a. Melakukan sholat fardhu lima waktu di Masjid secara berjamaah. Untuk Sholat, Maghrib, Isya, Subuh, dan Dhuhur dilakukan berjamaah secara serentak baik putra maupun putri, sedangkan Sholat ashar dilakukan secara berkelompok karena menyesuaikan keadaan aktivitas siswa. b. Tadarus dan Belajar Al-qur an menjelang sholat magrib, Isya, dan Shubuh selama 20 30 menit, dilakukan rutin berjamaah. c. pembacaan surat Yasin secara rutin setiap malam jumat dilanjutkan dengan tausiah oleh Pembina Aarama dan doa bersama. d. Pembinaan ahlak/budi pekerti oleh guru agama Islam yang dilakukan seminggu sekali untuk meningkatkan kualitas moral pribadi peserta didik. C. Pembinaan Fisik Pembinaan fisik pada peserta didik dilakukan pada sore hari setelah kegiatan KBM di sekolah melalui kegiatan olah raga yang diminati siswa. Kegiatan itu meliputi volley ball, basket, tennis lapangan, badminton, tennis meja/pingpong, dan sepak bola/foot sall. 4

Kegiatan ini dilakukan pada saat tidak ada aktivitas akademik ataupun piket asrama, biasanya dimulai jam 16.45 17.30, kemudian dilanjutkan persiapan sholat maghrib berjamaah yaitu mandi sore. D. Pembinaan Mental Berdisiplin. Pembinaan mental secara serentak biasanya dilakukan saat apel asrama setiap minggunya dan pembinaan setiap hari di tiap asrama. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk melatih mental dan sikap yang disiplin dan mandiri agar kehidupan yang ada di asrama dapat berlangsung dengan tertib dan dapat memiliki jiwa/sikap sosial yang tinggi. Di samping itu pembinaan ini dilakukan dengan harapan agar kelak menjadi insan yang memiliki dedikasi tinggi dalam mengerjakan aktivitas yang digelutinya. Adapun kegiatan yang dilakukan siswa dalam melatih mental yang berdisiplin, meliputi: a. Melakukan piket asrama pada pagi hari dan sore hari, kegiatannya antara lain: Merapikan tempat tidur setelah bangun pagi oleh masing-masing personal, membersihkan tempat tidur dan kamar mandi, merapikan ruang berkumpul asrama, merapikan sandal dan sepatu, membersihkan teras depan, manyalakan dan mematikan pompa air serta mengambil gallon air minum. Mematikan lampu kamar mandi, tempat tidur,dan asrama juga dilakukan. Kesemuanya ini dilakukan secara rutin dan bergilir setiap kamar untuk asrama putra dan putri. b. Piket Masjid setiap hari yang dilakukan secara rutin dan bergiliran setiap asrama baik putra maupun putri. Kegiatan yang dilakukan meliputi menyapu dan mengepel masjid mulai dari teras masjid sampai ruang sholat berjamaah, merapikan al-quran di almari alqur an, merapikan sajadah sholat, dan mengaji al-qur an sepuluh menit sebelum adzan serta adzan sholat. c. Melakukan kegiatan pembersihan asrama setiap dua minggu sekali, yang dilakukan pada hari minggu jam 08.00-selesai, kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan pembersihan dan menata ulang barang-barang yang ada di asrama secara total sehingga kenyamanan dan kesehatan dalam hidup di asrama dapat selalu terjaga. d. Tidak membuang sampah di sembarang tempat, meletakkan baju dan sepatu serta buku yang sesuai pada tempatnya. e. Setiap kali meminjam barangnya orang lain harus meminta izin dan mengembalikannya. 5

f. Ketika bertemu dengan orang lain baik guru maupun teman melakukan senyum, sapa dan salam. E. Pembinaan Mental dan Sikap Kemandirian Pembinaan mental dan sikap kemandirian yang dilakukan oleh pembina dalam hal ini bertujuan untuk memberikan latihan latihan sikap kemandirian secara bertahap dan kontinu sesuai dengan kemampuan peserta didik, sehingga siswa akan merasa sadar arti pentingnya memiliki mental kemandirian yang tinggi tanpa selalu bergantung pada orang lain. Jika peserta didik memiliki pemahaman yang baik tentang sikap kemandirian dan mengaplikasikannya dengan baik pada akhirnya siswa dapat melakukan aktivitas maupun mengambil suatu keputusan dengan mandiri dan memperoleh rasa kepuasan yang luar biasa dihatinya karena tidak semua anak seumur dia dapat melakukan hal itu. Aktivitas untuk melatih kemandirian peserta didik berupa: a. Mematuhi dengan sadar aturan yang berlaku diasrama tanpa merasa terpaksa. b. Memahami, mematuhi dan melaksanakan jadwal kegiatan asrama dari bangun pagi hingga mau tidur kembali di malam hari tanpa merasa terbeban(enjoy). c. Menyiapkan perlengkapan sekolah tanpa harus merepotkan keluarga yang ada dirumah: 1. Mencuci seragam sekolah dan baju pribadi. 2. Menyemir sepatu sekolah. 3. Menyelesaikan tugas tugas mandiri, misalkan menyelesaikan karya ilmiah, mengarang, membuat PR dan lain lain. d. Mencuci piring dan gelas setiap kali habis makan bersama di ruang makan. e. Merapikan tempat tidur dan perlengakapan pribadi di asrama. f. Mematikan lampu kamar setiap meninggalkan kamar. g. Merencanakan kegiatan pribadi saat waktu luang yang ada di sekolah. 6

VI. JADWAL KEGIATAN ASRAMA Guna mendukung tercapainya pembinaan asrama yang sesuai dengan tujuannya maka disusun jadwal kegiatan asrama selama satu minggu. Siswa kelas X SMA Plus Negeri 17 Palembang wajib tinggal di asrama. Pada hari sabtu (tiap minggunya) pukul 14.00 WIB siswa pulang ke rumah dan harus sudah berada di asrama lagi hari minggu selambatlambatnya pukul 16.00 WIB. Bagi siswa yang berasal dari luar kota Palembang boleh tinggal di asrama pada sabtu malam itu. Berikut ini merupakan kegiatan selama di asrama: No. Waktu Kegiatan 1 15.50 17.30 Selesai mengikuti KBM di kelas, peserta didik melaksanakan kegiatan individu seperti olahraga ataupun berristirahat. 2 17.30 18.30 Tadarus Al Quran dan shalat magrhrib berjamaah 3 18.30 19.00 Makan malam 4 19.00 19.30 Tadarus Al Quran dan Shalat isya berjamaah KBM Mandiri dan atau KBM Layanan Khusus KBM Mandiri, peserta didik belajar secara individu atau 5 19.30 21.00 berkelompok, belajar dengan sistem tutor sebaya, tanpa dibimbing guru. KBM Layanan Khusus, peserta didik yang direkomendasikan oleh guru mata pelajaran (khusus Fisika, Kimia dan Matematika) untuk mendapat pelayanan bimbingan tambahan oleh guru. 6 21.00 21.30 Pengecekan dan absensi oleh pembina asrama dan kegiatan pribadi membersihkan kamar. 7 21.30 04.00 Istirahat malam / tidur 8 04.00 05.00 Bangun pagi, Tadarus Al Quran, shalat Subuh Berjamaah dan mempersiapkan diri untuk ke sekolah (mandi dan membersihkan kamar) 9 05.00 05.30 Makan pagi 10 05.30 06.15 Apel pagi dan pergi ke sekolah 7

VII. TATA TERTIB PENGHUNI ASRAMA SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG Tata tertib ini diberlakukan bagi penghuni asrama baik yang berasal dari peserta didik SMA Negeri 17 Palembang atau penghuni lainnya yang bersifat insidental. Tata tertib ini bersifat mengikat, oleh sebab itu harus diperhatikan dan dipatuhi peraturan-peraturan yang ada di dalamnya. A. KEWAJIBAN 1. Untuk menjadi penghuni asrama harus seizin Kepala SMA Negeri 17 Palembang. 2. Penghuni asrama wajib mematuhi semua peraturan yang tercantum dalam tata tertib ini. 3. Penghuni asrama wajib mendahulukan kepentingan umum dibanding kepentingan pribadi. 4. Menyelesaikan administrasi sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh sekolah. 5. Mematuhi dan menerima teguran pengurus asrama apabila berperilaku yang tidak baik atau melanggar peraturan. 6. peserta didik yang menjadi penghuni asrama wajib belajar mandiri minimal 120 menit dalam satu hari (kecuali hari Sabtu). 7. Membersihkan (menyapu dan mengepel) kamar secara rutin sesuai dengan aturan pengurus asrama. 8. Membersihkan lingkungan asrama sesuai dengan jadwal piket. 9. Merapikan tempat tidur dan lingkungan kamar sebelum meninggalkan kamar. 10. Menitipkan kunci kamar dan asrama kepada pengurus (diletakkan pada tempat yang disediakan pengurus). 11. Mengganti barang milik asrama atau sekolah yang hilang atau rusak karena disengaja atau keteledoran penghuni. B. LARANGAN Penghuni asrama dilarang: 1. Menerima tamu di dalam kamar tanpa seizin pengurus. 2. Mengajak teman atau saudara menginap di asrama tanpa seizin pengurus. 3. Membawa, menyimpan, dan menggunakan senjata tajam, api, atau sejenisnya. 8

4. Membawa, menyimpan, dan mengkonsumsi rokok, narkoba, dan zat-zat berbahaya lainnya. 5. Membawa, menyimpan dan menggunakan handphone, Pesawat TV, Komputer. 6. Membuang sampah tidak pada tempatnya. 7. Meninggalkan asrama tanpa seizin pengurus asrama. 8. Membawa kunci kamar dan asrama ke luar lingkungan asrama. 9. Membunyikan alat hiburan (radio, tape, televisi, alat musik, dll) yang dapat mengganggu ketenangan pada waktu belajar dan tidur. 10. Mencoreti, menulisi, menggambari, dan mengotori dinding, lantai, jendela, pintu, serta barang-barang milik asrama atau sekolah. 11. Meninggalkan barang berharga dan uang dalam jumlah besar di lingkungan asrama, bagi yang menyangsikan akan keamanan terhadap barang berharga dan uang miliknya dapat dititipkan kepada pengurus. 12. Menjemur pakaian di depan atau samping asrama. 13. Meletakkan pakaian kotor, handuk, atau barang tak berguna secara berantakan atau tidak pada tempatnya. C. SANKSI Bagi pelanggar tata tertib ini akan dikenakan sanksi secara bertahap, yaitu: ditegur secara lisan, ditegur dengan surat resmi, dipanggil orang tua/wali, dikeluarkan dari asrama. Tata tertib ini disusun untuk dipatuhi. Apabila ada hal-hal yang sangat penting dalam kaitannya dengan penciptaan ketertiban asrama, tetapi belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian. 9

XIII. PENUTUP Rangkaian pelaksanaan kegiatan yang ada di asrama memiliki tingkat urgensi yang cukup tinggi terhadap perkembangan aspek kehidupan peserta didik baik itu fisik, psikis (mental), kognitif (daya pikir), maupun afektif (perilaku). Gambaran yang dapat diberitahukan tentang hal itu telah dijelaskan dengan rinci dalam isi laporan ini. Patut diacungi jempol perhatian yang diberikan oleh sekolah terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut sangat tinggi, baik yang menyangkut material, kebijakan, monitoring (pengawasan), maupun evaluasi. Jika kita lihat selama ini pelaksanaan program kerja asrama dapat dilakukan secara terpadu dan terarah, baik oleh peserta didik, pembina asrama, petugas dapur, pihak kebersihan, pihak keamanan serta perangkat sekolah yang lain. Kesemuanya itu direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pribadi peserta didik yang utuh sesuai dengan yang dicita citakan dalam UUD 1945 dan program pembangunan nasional yaitu membentuk/mencetak manusia/generasi bangsa Indonesia yang seutuhnya melalui lembaga pendidikan formal yaitu. 10