ANALISIS EPIDEMIOLOGI HIV AIDS DI KOTA BANDUNG DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG
KEBIJAKAN DALAM PERMENKES 21/2013 2030 ENDING AIDS Menurunkan hingga meniadakan infeksi baru Menurunkan hingga meniadakan kematian berkaitan dengan AIDS Meniadakan diskriminasi
2030 ENDING AIDS Tujuan pengendalian HIV-AIDS Meningkatkan kualitas hidup ODHA Kegiatan Penanggulangan HIV-AIDS : - Promosi kesehatan - Pencegahan penularan HIV - Pemeriksaan diagnosis HIV - PDP (Perawatan Dukungan dan Pengobatan) - Rehabilitasi
GAMBARAN ESTIMASI PREVALENSI HIV DI INDONESIA MENURUT PROPINSI TAHUN 2012 Estimasi Jumlah ODHA 591.823 4
4000 3500 JUMLAH HIV DAN AIDS YANG DILAPORKAN PER TAHUN SD Desember 2012 JAWA BARAT 3717 3000 2799 2500 2000 1500 1000 500 0 1347 992 892 572 642 582 461 287 337 374 280 336 380 203 242 245 54 112 187 152 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 AIDS HIV POS Total = 81.049 Sumber: Laporan RS & Pukesmas
KUMULATIF KASUS AIDS KAB/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 1989 S.D 2014
10 Kabupaten/Kota dengan Jumlah AIDS Tertinggi dari Tahun 1989 sd Desember 2014 1800 1750 1600 1400 1200 1000 826 800 600 494 400 200 351 312 238 229 199 125 83 0 KOTA BANDUNG KOTA BEKASI KAB INDRAMAYU KAB SUBANG KOTA BOGOR KOTA SUKABUMI KAB BOGOR KAB BANDUNG KAB BEKASI KAB. CIANJUR
FENOMENA GUNUNG ES kasus terdeteksi HIV[+]: (?)
Akses Remaja Kota Bandung Populasi Kunci Pada Layanan Kesehatan Reproduksi dan HIV di Kota Bandung Penduduk 2. 483.977 jiwa 30 kecamatan, 151 Kelurahan, 73 puskesmas Penduduk usia 15-19 tahun 220.356 Penduduk usia 20-24 tahun 215.777 Source: BPS Kota Bandung, 2014
ESTIMASI INFEKSI BARU HIV PER SUBPOPULASI Wanita Populasi umum / Ibu rumah Tangga Sumber: Pemodelan HIV 2012, Ditjen PP&PL
BAGAIMANA SITUASI PENULARAN HIV - AIDS DI KOTA BANDUNG SAAT INI.? Status epidemic HIV AIDS di Kota Bandung masuk pada kategori epidemi terkonsentrasi penularan HIV pada kelompok populasi berisiko lebih dari 5% dan ibu hamil kurang dari 1% kasus HIV AIDS sd Agustus 2016 tercatat sebanyak 3940 kasus, dengan kasus saat ditemukan HIV 2111 kasus dan AIDS 1829 kasus dengan rata rata 200 sd 400 kasus baru pertahun Berdasarkan pekerjaan terbanyak pada pekerja swasta (26,65%) Wiraswasta (16,75%) dan tidak bekerja (14,90%). Penularan HIV pada ibu rumah tangga (IRT) melalui transmisi seks yang saat ini mencapai 11,70 % dari kasus HIV total rata rata 40 orang IRT terinfeksi HIV pertahun
MENGAPA TERJADI PENINGKATAN KASUS HIV PADA IBU RUMAH TANGGA Saat ini kasus HIV terbanyak pada pengguna NAPZA suntik 44,06 % akan tetapi mengalami penurunan 3 4 % pertahun Sedangkan melalui transmisi seksual mengalami kenaikan: Homoseksual 10,91 % Naik 1-2 % pertahun Heteroseksual 36,90% Naik 3 4 % pertahun kelompok umur terbanyak yaitu kel. Umur 20 sd. 29 th (48,12%) dan 30 Sd. 39 th (33,91%) Tingginya kasus pada Pengguna NAPZA suntik dan usia 20 sd. 29 th / 30 Sd. 39 th (usia reproduksi/ menikah) memicu peningkatan kasus penularan HIV baru melalui heteroseksual secara signifikan
APA YANG TERJADI JIKA IBU RUMAH TANGGA TERINFEKSI HIV.? Beresiko MENINGKATKAN epidemi di Kota Bandung menjadi Generalized epidemic penularan HIV pada ibu hamil lebih dari 1% meningkatkan penularan HIV melalui perinatal (ke anak) saat ini mencapai 2,79% LOSS GENERATION KEMAMPUAN SOSIAL/ EKONOMI MENURUN
BEBERAPA LOGIKA Yang Harus Di Waspadai.. Populasi Kunci Populasi Jembatan Masy umum Bayi
APA YANG MEMPERCEPAT PENULARAN HIV SEHINGGA BERISIKO MENINGKATKAN STATUS EPIDEMI MENJADI GENERALIZED EPIDEMIC? Kota Bandung yang mudah diakses dari kabupaten/ kota lain sebagai tujuan dan perlintasan wisata dengan mobilitas warga dari dalam kota dan luar wilayah yang tinggi. Informasi tentang HIV tidak sampai ke masyarakat secara lengkap stigma dan diskriminasi TINGGI orang test HIV sedikit (< 1% jumlah penduduk Kota Bandung dalam 1 tahun) deteksi dini HIV tidak berjalan Pelaksanaan deteksi dini HIV oleh masyarakat yang belum dilaksanakan oleh seluruh kelurahan di Kota Bandung. Rendahnya akses ODHA terhadap ART Resiko penularan Sebaran WPS di banyak lokasi, prostitusi online dan wanita pekerja seks tidak langsung (WPSTL) di Kota Bandung yang sulit dijangkau KIE. Peredaran NAPZA di Kota Bandung terutama NAPZA suntik
APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGHAMBAT PENULARAN? Penguatan mental untuk mencegah perubahan perilaku negatif Penyebar luasan informasi tentang HIV secara lengkap kepada semua lini di masyarakat menurunkan stigma dan diskriminasi Seperti : Melalui Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN), Informasi Keagamaan di majlis ta lim, dll Deteksi dini HIV ditingkat masyarakat Seperti : Motivasi test HIV bagi Masyarakat terutama Ibu hamil, orang dg TB, Calon Pengantin, dll Pengobatan HIV bagi Orang dengan HIV Dapat berfungsi mencegah penularan HIV
APA YANG BISA DILAKUKAN WPA PENJANGKAUAN Melakukan pemetaan tempat dan kelompok beresiko Melaksanakan sosialisasi, pembinaan thd masyarakat, Keluarga dan Individu dalam upaya penghapusan stigma dan diskriminasi Memotivasi masyarakat, Keluarga dan Individu (termasuk ODHA) untuk KT HIV dan akses layanan lainnya dll PENDAMPINGAN Melaksanakan bimbingan kesehatan bagi ODHA dan Masyarakat Managerial kasus ODHA dll RUJUKKAN Melakukan rujukkan dan menerima rujukkan Klien sesuai kewenangan Melakukan koordinasi dengan Kader,Layanan/ Puskesmas lain, stakeholder dll Melakukan pencatatan sederhana hasil penjangkauan dan pendampingan dll
BAGAIMANA PROSES TEST HIV DILAKSANAKAN UNTUK CALON PENGANTIN.. Test HIV bagi calon pengantin dilakukan atas persetujuan calon pengantin melalui proses KONSELING Konseling dilakukan di 30 Puskesmas UPT/ Kecamatan setelah mendapatkan permohonan/ Rujukkan dari Kelurahan Pelaksanaan konseling dilaksanakan bersamaan dengan imunisasi TT pada CATIN Jika CATIN setuju untuk test HIV maka hasil test hanya diketahui masing masing CATIN dan petugas kesehatan (Pasangan CATIN tidak diberitahu kecuali atas persetujuan keduanya) Informasi pelaksanaan test HIV dari Puskesmas terhadap kelurahan dalam pembuatan NA adalah hanya informasi pelaksanaan KONSELING, bukan hasil test.
RT/ RW KELURAHAN KUA PROSES PERNIKAHAN Pembuatan surat pengantar NA Jika dimungkinkan sudah tersedia surat rujukkan untuk Konseling dan TT dari kelurahan PUSKESMAS Pemberian surat rujukkan untuk Konseling dan TT Pembuatan NA (Jika sudah Lengkap) Verifikasi NA, hasil Konseling dan TT, dan syarat2 lainnya Pelaksanaan Koseling, Test HIV dan Penyuntikan Imunisasi TT
PERLUKAH MENDUKUNG ODHA? Setiap ODHA (orang dengan HIV/AIDS) masih mempunyai hak hidup dan sosial yang sama dengan orang yang sehat ODHA tidak boleh mendapat stigma (pandangan buruk) atau diskriminasi dari masyarakat Pengucilan terjadi karena kurangnya pemahaman tentang penularan HIV
APAKAH SAYA TERINFEKSI HIV?
TERIMAKASIH p2pl - dinas kesehatan kota bandung