1. Periode 18/ 19 tahun 20/ 21 tahun yaitu mahasiswa semester I s/ d semester IV. Pada periode ini tampak karakteristik sebagai berikut : Stabilitas

dokumen-dokumen yang mirip
o Karakteristik mahasiswa o Permasalahan yang muncul pada mahasiswa o Cara mengidentifikasi permasalahan yang dirasakan mahasiswa o Bentuk-bentuk

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

SUKSES DI KAMPUS. Dr. Rini Nurahaju, M.Si., Psikolog 29 Agustus 2017

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, persoalan-persoalan dalam kehidupan ini akan selalu. pula menurut Siswanto (2007; 47), kurangnya kedewasaan dan

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. ini kita semua pasti pernah merasakan tekanan-tekanan batin akibat kesalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

BAB II LANDASAN TEORITIK

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa keberadaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik di lingkungan tempat mereka berada. Demikian halnya ketika

BAB I PENDAHULUAN. Jika dilihat berdasarkan tahapan perkembangannya, individu yang baru saja

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI. Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :...

BAB 1 PENDAHULUAN. menganggap dirinya sanggup, berarti, berhasil, dan berguna bagi dirinya sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

MASA DEWASA Dewasa Awal ( tahun ) Dewasa Madya ( tahun ) Dewasa Akhir ( di atas 60 tahun )

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

Konsep Dasar Mutu Sistem Manajemen Layanan dan Bimbingan. Kuliah XIV / 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini disajikan uraian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan formal maupun nonformal. mempermudah mendapatkan pekerjaan. Berdasarkan data dari Badan

MASA KANAK-KANAK AKHIR. Rita Eka Izzaty

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. ilmunya dalam dunia pendidikan hingga tingkat Perguruan Tinggi. Dalam jenjang

BAB I HAKEKAT BIMBINGAN DI SD

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

Sigit Sanyata

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

PERBEDAAN KONSEP DIRI SISWA BERPRESTASI TINGGI DENGAN BERPRESTASI RENDAH SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu periode yang disebut sebagai masa strum and drang,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah krisis multidimensi yang diderita oleh siswa sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. akan tergantung pada orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyenangkan dan muncul dalam bermacam-macam bentuk dan tingkat kesulitan,

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Sahabat. Assalamu alaikum Wr. Wb Orang bijak berkata;

I. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga formal yang dapat meningkatkan kualitas belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Havighurst (1972) kemandirian atau autonomy merupakan sikap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti

PERTEMUAN ORANGTUA MAHASISWA BARU ITB. Sasana Budaya Ganesa Institut Teknologi Bandung 9 Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia biasanya dilaksanakan di tingkat SMP dan SMA. Bimbingan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gentra Agna Ligar Binangkit, 2013

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling Mengembangkan program bimbingan dan konseling Melaksanakan strategi layanan bk Mengembangkan jejaring laya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keterampilan yang memadai. Mahasiswa bukan hanya mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memiliki fitrah untuk saling tertarik antara laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

BLUE PRINT SKALA KEMATANGAN VOKASIONAL. Kematangan vokasional merupakan kesiapan dan kemampuan individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagi siswa

Masa remaja.ppd 1. Bab 7. Perkembangan Peserta Didik. Masa Remaja

MASA DEWASA AWAL DAN MADYA

Perkembangan Individu

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

ANALISIS KECEMASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP UNLAM BANJARMASIN DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER.

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

Permasalahan Mahasiswa 1

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

KONSELING REMAJA Putri Marlenny P, S.Psi, M.Psi, Psikolog Rumah Duta Revolusi Mental HP/WA :

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ela Nurlaela Sari, 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN STIKES INSAN SE AGUNG BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tita Andriani, 2013

Transkripsi:

1. Periode 18/ 19 tahun 20/ 21 tahun yaitu mahasiswa semester I s/ d semester IV. Pada periode ini tampak karakteristik sebagai berikut : Stabilitas kepribadian mulai meningkat Pandangan lebih realistis tentang dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya Kemampuan untuk menghadapi segala permasalahan secara lebih matang Gejolak sudah mulai berkurang

2. Periode 21/22 tahun sampai 24/25 tahun, yaitu mahasiswa semester V s/d semester VIII dengan ciri-ciri sebagai berikut : - Mulai tampak usaha memantapkan diri dalam bidang keahlian yang telah dipilih & mulai membina hubungan yang lebih serius dengan lawan jenis. - Pertimbangan lebih matang dalam mengatasi masalah yang beragam diantaranya kesulitan dalam hal ekonomi, kepastian kerja di kemudian hari, kehidupan keluarga, ketegangan/stress karena belum berhasil menyelesaikan persoalan yang mendesak.

Memperluas hubungan pribadi & berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya baik pria maupun wanita Mengembangkan peran sosial sebagai pria maupun wanita. Menerima keaaan diri secara menyeluruh, baik fisik maupun psikis serta dapat menggunakannya secara efektif.

Membebaskan diri dari ketergantungan emosional terhadap orangtua dengan tetap menjaga hubungan baik. Mencapai kepastian akan kebebasan & kemampuan untuk berdiri sendiri. Mengembangkan kemampuan intelektual termasuk memilih & mempersiapkan lapangan pekerjaan. Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga. Mengembangkan sistem nilai, etika & religi sebagai pedoman hidup.

Perkembangan Periode Dewasa Dini (±20 ±40 th) Perkembangan Fisik Perkembangan Kognitif Perkembangan Psikososial - Pilihan gaya hidup akan mempengaruhi kesehatan - Kemampuan kognitif (tahap post formal ) dan alasan moral berkembang lebih kompleks - Membuat pilihan pendidikan lanjutan dan karier - Gaya dan kecenderungan kepribadian relatif stabil, tetapi terdapatnya perubahan dalam kepribadian mungkin disebabkan oleh kejadian-kejadian pada periode sebelumnya - Memutuskan pasangan hidup dan gaya hidup - Sebagian individu menikah dan menjadi orangtua

Dampak positif dari perkembangan Merasa lebih dew asa dibandingkan sew aktu di SLTA Terdapat koreksi atas perilaku yang dianggap kurang pantas Penentuan mata kuliah lebih fleksibel dibanding di SLTA seba gai penentu Eksplorasi nilai-nilai baru & gaya hidup baru Menikmati kemandirian dari pengaw asan orangtua berusaha u/ bertanggungjaw ab Menikmati ke giatan-ke giatan intelektual tugas-tugas akademik

DAMPAK NEGATIF Tekanan-tekanan yang dapat mengganggu prestasi akademik Merasa telah dewasa prestasi akademik tinggi, tetapi; pengendalian diri pengaturan waktu belum terampil IP rendah pemilihan kegiatan Perilaku remaja mewarnai konflik batin Mereka takut gagal tidak sesuai dengan harapan diri/orangtua/masyarakat TEKANAN-TEKANAN/STRESS

salah memilih jurusan motivasi belajar rendah pindah jurusan (perlu waktu) menyalahkan diri psikofisiologis dampak stress yg ber- Kelelahan emosi & fisik larut-larut D.O. menakutkan tua/masyarakat tidak sesuai harapan orang

Penyebab Masalah pada Mahasiswa adanya perbedaan karakteristik kehidupan kampus / Perguruan Tinggi (PT) dengan lingkungan sekolah menengah, lingkungan kehidupan PT menuntut mahasiswa untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, mandiri, berfikir dewasa dan dapat mengatasi masalah-masalahnya.

Faktor Internal faktor fisik: nutrisi (gizi makanan), kesehatan & keberfungsian fisik (terutama panca indra). faktor psikis: kecerdasan, motivasi, minat, sikap, kebiasaan belajar dan suasana emosi. Faktor Eksternal Faktor sosial: manusia yang hadir secara langsung/tidak langsung. Faktor non sosial: suhu udara, waktu, suasana lingkungan (sepi, bising), keadaan tempat, kualitas gedung, kebersihan, kelengkapan alat-alat belajar dsb.

PERMASALAHAN MAHASI SWA, meliputi 2 kelompok Akademik - Kurang menguasai cara belajar mandiri - Kurang dapat mencerna bahan kuliah - Salah pilih jurusan/ program studi - Kurang dapat mengatur waktu - Kurang motivasi belajar Non Akademik - Kesulitan biaya - Kekurangan fasilitas belajar - Ketegangan dengan keluarga - Perumahan dan makanan bergizi - Konflik dengan teman Saling berpengaruh

Permasalahan Mahasiswa IP rendah Banyaknya mahasiswa pindah jurusan Frekuensi kehadiran kurang Masa studi yang panjang Banyak yang cuti Perilaku dsb. Pengamatan PA

PERMASALAHAN MAHASI SWA DI UNJ 1. Karier & Pekerjaan - belum memahami potensi diri - kurang memahami bidang kerja di lingkungan - ingin mendapat pelatihan pendukung kesiapan kerja - khawatir tidak mendapat pekerjaan - belum merencanakan masa depan 2. Ekonomi & Keuangan - khawatir kondisi keuangan keluarga - khawatir putus kuliah - uang saku tidak cukup - uang untuk membeli sarana belajar tidak cukup - ingin mendapat beasisw a

3. Diri Pribadi - daya juang kurang - kurang serius - ceroboh - kurang percaya diri & pemalu - kurang terbuka pada orang lain 4. Pendidikan & Pelajaran - kurang memahami istilah asing - sukar menyelesaikan masalah - kurang memahami penjelasan dosen - sukar belajar kelompok - takut bicara di kelas - kurang mampu memahami buku & membaca cepat - kurang kosenttrasi - kurang mampu belajar efektif - khawatir gagal/mendapat nilai rendah - cara mengajar dosen membosankan - meragukan manfaat masuk perguruan tinggi

5. Keluarga - konflik orangtua anak - komunikasi kurangharmonis - dijodohkan orang tua - dendam terhadap orangtua - orang tua gangguan mental - orang tua meninggal dunia

Permasalahan Mahasisw a UNJ yg Datang ke ULBK 1. Pendidikan & Pelajaran - ingin pindah jurusan - merasa tidak mampu di jurusan - kurang dapat belajar dengan baik - sukar membagi waktu bekerja & kuliah 2. Diri Pribadi - kurang percaya diri - takut hidup sebatang kara 3. Ekonomi & Keuangan - keuangan kurang mendukung 4. Hubungan sosial - sukar memilih pasangan hidup - sukar bergaul dengan teman - bingung memilih antara dua pacar - sukar bergaul dengan lawan jenis - hubungan dengan pacar kurang harmonis

Dengan layanan yang bersifat preventif dan kuratif : melalui berbagai jenis layanan (perencanaan individual, layanan responsif, bimbingan dan konseling dalam setting individual/ kelompok) dosen mata kuliah, PA, nara sumber, tutor sebaya

Layanan yang bersifat preventif dapat diberikan dalam bentuk layanan informasi misalnya : - Informasi karir dan pekerjaan sesuai jurusan/prodi - Informasi kesempatan/peluang kerja - Penugasan studi lapangan - Informasi dan pembahasan hasil potret diri & hasil ujian - Komunikasi antar pribadi - Prosedur melamar kerja - Mengenal dan memahami potensi diri - Memahami permasalahan diri

Melakukan identifikasi, misal IP di bawah standar minimum yang telah ditentukan. Mengidentifikasi letak masalah pada materi perkuliahan yang belum dikuasai. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab yaitu internal atau eksternal Prognosis yaitu mengambil kesimpulan dan keputusan untuk upaya pengentasan. Treatment, pemberian layanan bantuan sesuai dengan prognosis yang telah dilakukan.

Cara menagih Memotivasi Faktor Luar Pemahaman thd. setiap thp. perkemb. Proses Belajar Metode mengajar Reward (evaluasi/ feed back) Faktor Dalam Pengetahuan sebelumnya Motivasi Strategi kognitif

FORMAT STRATEGI INTERVENSI LAYANAN PREVENTIF No Intervensi Bentuk Intervensi Kelom pok Dosen MK Pelaksana Intervensi Dosen PA Nara Sumber Individual Klasikal Konselor DUDI Ket 1 Mengajarkan materi baru 2 Mengajarkan kembali materi yang sulit 3 Menyediakan bahan ajar 4 Mengerjakan/membahas soalsoal 5 Belajar kelompok 6 Diskusi kelompok 7 Mengerjakan tugas terstruktur 8 Belajar/praktik di lab. 9 Studi lapangan 10 Memberi kesempatan magang 11 Praktik Kerja Lapangan 12 Pelatihan keterampilan penunjang karier 13 Memberi inf. karier & pekerjaan 14 Pelaksanaan konseling 15 Metode alternatif lain

FORMAT IDENTIFIKASI MAHASISWA BERMASALAH I. Identitas 1. Nama : 2. No. Registrasi : 3. Semester : 4. Alamat : 5. No. Test/HP : II. Perolehan IP : III. Permasalahan : IV. Perkiraan Faktor-faktor Penyebab V. Kesimpulan VI. Pemberian Layanan Bantuan