BAB VII PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI TIMAH DARI AKI BEKAS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI TIMAH DARI AKI BEKAS

KAJIAN TEKNOLOGI DAUR ULANG TIMAH DARI AKI BEKAS YANG RAMAH LINGKUNGAN

ANALISIS KUAT TEKAN DAN PELINDIAN PADA PEMANFAATAN LIMBAH SLAG DAUR ULANG AKI BEKAS SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI MATERIAL PASIR SEMEN

Oksidasi dan Reduksi

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

Sulfur dan Asam Sulfat

APLIKASI TEKNOLOGI BERSIH, TUNGKU MODEL KUPOLA UNTUK MENINGKA TKAN KINERJA KEGIATAN DAUR ULANG AKI BEKAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI EVALUASI PROSES SOLIDIFIKASI LIMBAH B-3 DARI LIMBAH PADAT (SLAG) INDUSTRI DAUR ULANG AKI BEKAS PADA MEDIA PASIR SEMEN

GREEN INCINERATOR Pemusnah Sampah Kota, Industri, Medikal dsbnya Cepat, Murah, Mudah, Bersahabat, Bermanfaat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. Pengertian Perubahan Materi

BAB I PENDAHULUAN.

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI KUALITAS GAS SO 2 DI DAERAH INDUSTRI PENGECORAN LOGAM CEPER

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

Ajeng Rahmasari NIM 12/330087/TK/

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

...ل لن سن اف ا ن ب ن ل باف د ل ل لللن

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

Kelompok I. Anggota: Dian Agustin ( ) Diantini ( ) Ika Nurul Sannah ( ) M Weddy Saputra ( )

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi:

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pemurnian Garam Lokal Untuk Konsumsi Industri Syafruddin dan Munawar ABSTRAK

METALURGI SERBUK (POWDER METALLURGY) Metalurgi Serbuk : Teknologi pemrosesan logam dimana part-part diproduksi dari serbuk metal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

Arang Tempurung Kelapa

adalah air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau bahan kimia yang sulit untuk dihilangkan dan berbahaya.

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

ANALISIS PERANCANGAN TUNGKU PENGECORAN LOGAM (NON-FERO) SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN TEKNIK PENGECORAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

karena corong plastik yang digunakan tidak tahan terhadap benturan pada saat transportasi di lapangan. Model kedua yang digunakan terbuat dari bahan

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB VI BATTERY. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan jenis dan bahan Battery Memahami fungsi dan cara perawatan Battery

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KIMIA ELEKTROLISIS

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penggunaan minyak bumi terus-menerus sebagai bahan bakar dalam dunia

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI

BAB I PENDAHULUAN. di segala sektor, salah satunya di sektor industri. Pembangunan di sektor

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

Pemanfaatan Kulit Singkong sebagai Bahan Baku Karbon Aktif

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

PENGOLAHAN BATU BARA MENJADI TENAGA LISTIRK

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

SIDANG TUGAS AKHIR Program Studi D3 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industi ITS - Surabaya LOGO

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

UCAPAN TERIMA KASIH. Penulis

Pencemaran Lingkungan

PEMBUATAN GAS KLORIN (Cl 2 ) DAN NATRIUM HIDROKSIDA (Naoh) DARI HASIL PEMURNIAN GARAM JANGKA ACEH: Artikel Review. Ridwan *), Halim Zaini *) ABSTRAK

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

I. PENDAHULUAN. Industri sawit merupakan salah satu agroindustri sangat potensial di Indonesia

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Intisari. BAB I. Pengantar 1. I. Latar Belakang 1 II. Tinjauan Pustaka 3. BAB II.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

UNIVERSITAS GADJAH MADA PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,

KUESIONER PENELITIAN. SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR, PADAT dan GAS di BAGIAN EKSPLORASI PRODUKSI (EP)-I PERTAMINA PANGKALAN SUSU TAHUN 2008

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

Proses Pembuatan Biodiesel (Proses Trans-Esterifikasi)

Efisiensi PLTU batubara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN REAKTOR GASIFIKASI

Mengapa Air Sangat Penting?

PABRIK SILIKA DARI ABU SEKAM PADI DENGAN PROSES PRESIPITASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PERUBAHAN KIMIA. Disusun Oleh. Ari Wahyuni PROGRAM D3 FARMASI LABORATORIUM KIMIA DASAR

Transkripsi:

BAB VII PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI TIMAH DARI AKI BEKAS 7.1. Pendahuluan Usaha daur ulang aki bekas telah banyak dilakukan oleh industri rumah tangga dan kecil yang tersebar di berbagai tempat, biasanya tempat-tempat yang terpencil. Industri daur ulang aki jarang yang dilakukan oleh industri skala menengah-besar, hal ini dikarenakan usaha menengah-besar memerlukan biaya mobilisasi pengumpulan aki bekas yang besar untuk memenuhi kapasitasnya sehingga dirasakan lebih menguntungkan menerima hasil daur ulang setengah jadi industri kecil, untuk diproses lebih lanjut menjadi produk murni, maupun bahan baku impor (saat ini dilarang). Industri daur ulang aki bekas ini apabila tidak ditata dan tanpa penggunaan teknologi yang tepat akan berakibat buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia dalam pengumpulan, pengangkutan maupun prosesnya. Pencemaran dari usaha daur ulang aki bekas ini adalah : - Pencemaran udara yang berasal dari asap dan debu yang mengandung logam berat Pb. - Bau sulfur yang spesifik. - Limbah cair yang mengandung asam sulfat Kegiatan daur ulang ini rasanya tidak mungkin dilarang, hal ini dikarenakan daur ulang aki merupakan mata pencaharian dan dirasakan sangat menguntungkan oleh para pendaur ulang. Dilain pihak kesadaran akan bahaya dari racun logam berat timbal (Pb) yang termasuk bahan beracun berbahaya (B3) masih belum disadari oleh kebanyakan masyarakat terutama para pendaur ulang. Oleh karena itu perlu adanya kerjasama masyarakat - pemerintah sehingga terbentuk kinerja daur ulang yang akrab lingkungan. 169

7.2. Uraian Proses Produksi Aki merupakan komponen pencatu daya dalam kendaraan bermotor. Sampai saat ini komponen utamanya masih terbuat dari logam timbal (Pb) dan belum ada alternatif yang mampu menggantikannya. Sebagai pencatu daya, di dalam aki timbul reaksi kimia sebagai berikut : 2- Anoda : Pb (s) + SO 4(aq) PbSO 4(s) + 2e - Katoda : PbO 2(s) + 4H + (aq) + SO 2-4(aq) + 2e - Pb (s) + PbO 2(s) + 2H 2 SO 4 (aq) PbSO 4(s) + 2H 2 O (l) PbSO 4(s) + 2H 2 O (l) Gambar berikut menunjukkan susunan bagian dalam aki. Gambar 7.1. Komponen di Dalam Aki Reaksi tersebut di atas tidak dapat terjadi pada aki yang sudah rusak, sehingga aki tidak dapat menghasilkan daya lagi. Namun demikian logam-logam yang ada di dalam aki tersebut masih dalam kondisi yang baik dan dapat dimanfaatkan kembali. Untuk memanfaatkan komponen-komponen penyusun aki tersebut diperlukan pemisahan terlebih dahulu antar komponen yang ada, dan ini banyak dilakukan oleh para pengusaha daur ulang aki bekas. 170

Daur ulang aki ditujukan untuk mengambil logam timbal (Pb) atau disebut juga ingot dan plastik box, untuk dimanfaatkan kembali. Teknologi yang digunakan juga bermacam-macam dari yang sangat sederhana hingga teknologi tinggi, tetapi pada dasarnya logam timah diambil dengan cara reduksi-oksidasi (redoks) unsur timbal yang ada di dalam aki. Dari proses daur ulang tersebut dihasilkan 2 jenis material yaitu : 1. Logam/Ingot timbal dimanfaatkan oleh : - pabrik aki sebagi sel aki baru - pabrik cat - pabrik tabung TV - keramik dan isolasi radio aktif 2. Plastik box dimanfaatkan oleh: - pabrik aki - pabrik plastik Didalam melakukan daur ulang timah dikenal beberapa alternatif teknologi. Pemilihan teknologi ini akan menentuan disain peralatan yang akan dipergunakan. Namun secara umum dalam usaha daur ulang timah dikenal teknologi sebagai berikut: a. Elektrokimia, Yang dimaksud proses elektrokimia yaitu melakukan leaching segala metal maupun ion Pb menjadi Pb 2+ selanjutnya dengan proses elektrolisis Pb 2+ diubah menjadi Pb metal. Proses ini jarang dilakukan oleh industri kecil menengah maupun rumah tangga di Indonesia hal ini dikarenakan biaya investasi serta operasional yang mahal. Diagram proses elektrokimia adalah sebagai berikut : 171

Metallic Lead (Pb) Lead Oxide (PbO) HCl + NaCl Reductive Electrolysis Lead Dioxide (PbO2) Leaching Plumbous Le ad (Pb2+) Metallic Lead Lead Sulfate (PbSO4) Lead Sulfide (PbS) Na2SO4 Sumber : Technical Working Group Of The Basel Convention (EnTA) (2) b. Proses Redoks Gambar 7.2. Skema Proses Elektrokimia Prosesd redoks dipergunakan reaktor, yang berbentuk kupola maupun rotary kiln. Proses ini menggunakan karbon/arang serta udara sebagai reduktor dan oksidator untuk melelehkan sel aki menjadi timah cair. Suhu diperlukan untuk melelehkan timah sehingga akan terpisah anatar timah dan pengotor diantaranya sulfur. Suhu operasi terjadi lebih dari 500 O C. Proses ini banyak dilakukan di Indonesia, baik dengan teknologi yang sangat sederhana maupun yang sudah maju. Skema proses redoks adalah sebagai berikut : Karbon Sel Aki Reaktor Pb Cair Cetak Produk Udara Slag Gambar 7.3. Skema Proses Redoks 172

Teknologi yang berkembang di industri rumah tangga/ikm Indonesia saat ini biasanya hanya berupa kubangan di dalam tanah yang disebut kuwen. Prinsip operasi dari kuwen adalah dengan mencampur arang dan sel aki kemudian arang dinyalakan dengan menambah udara dari blower. Setelah sel timah mencair dipisahkan untuk dicetak. Debu logam berat berhamburan sehingga mencemari lingkungan. Sketsa gambar kuwen adalah sebagai berikut : tanah Arang + sel Aki Blower tanah Blower Timah cair Dicetak Gambar 7.4. Sketsa Daur Ulang Aki Bekas Secara Tradisional Dari sketsa gambar diatas terlihat bahwa teknologi tradisional tersebut sangat tidak aman karena polusi udara yang mengandung logam berat (B3) timah, sehingga membahayakan bagi para pendaur ulang sendiri maupun lingkungan. Disamping itu gas-gas sisa pembakaran SOx maupun NOx selain mengakibatkan pencemaran udara juga akan menimbulkan bau spesifik sulfur. 173

Untuk mengurangi pencemaran maka harus dilakukan pengisolasian sumber dampak, yaitu dengan memasang cerobong beserta perangkap debu. Bangunan cerobong bisa dibuat dari batu bata yang di plaster. Ceroong ini bekerja karena ada tarikan vent serta efek chime. Gambar sketsa cerobong adalah sebagai berikut : Vent Unit perangkap debu Bangunan cerobong tanah Blower Kuwen sebagai tempat masak Gambar 7.5. Modifikasi Kuwen Dengan Memasang Cerobong Dan Perangkap Debu Proses redoks dengan mengguakan kuwen adalah proses batch, apabila menggunakan proses kontinyu maka diperlukan reaktor yang berupa kiln maupun kupola. Dengan menggunakan kiln atau kupola memudahkan isolasi debu yang keluar saat pengecoran. Debu keluar bersama-sama dengan gas hasil 174

pembakaran masih mempunyai suhu yang tinggi (+ 450 o C), sehingga perlu didinginkan. Pendinginan dapat berupa pendinginan udara maupun pendinginan air. Pemanfaatan panas gas hasil pembakaran adalah untuk pemanasan awal udara umpan. Kelebihan panas dapat diturunkan dengan memasang kolom sprayer air. Kolom sprayer bermanfaat juga sebagai peralatan untuk menurunkan kandungan debu di dalam aliran gas tersebur. Debu di dalam air dapat dipisahkan dengan saringan, sementara air dapat di sirkulasi. Slag yang merupakan hasil samping dari pengecoran adalah campuaran dari arang, besi serta komponen kecil lainnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi pengganti pasir dalam pembuatan bahan bangunan. Disain kiln maupun kupola terdiri dari bagian : - Tahan panas terbuat dari bata tahan api - Ruang bakar / ruang reaksi - Tuyer sebagai tempat pemasukan udara - Inlet sebagai tempat pemasukan bahan baku : arang, sel aki, gros - Out let yang terdiri dari tiga bagian yaitu : o tempat pengeluaran produk o pembuangan gas sisa pembakaran/ sisa reaksi o pengeluaran slag Sketsa gambar kiln maupun kupola adalah sebagai berikut : Arang, serbuk besi, sel aki Gas ke gas treatment Slag + timah cair Gambar 7.6. Gambar Sketsa Kiln 175

Ke cyclone Inlet Bata tahan api Tuyer Gambar 7.7. Sketsa Kupola 7.3. Limbah Yang Dihasilkan Untuk mengetahui limbah yang dihasilkan dapat dipahami melalui proses yang dipergunakan. Di Indonesia industri daur ulang baik skala kecil maupun menengah lebih banyak menggunakan sistem redoks. Secara umum, skema daur ulang aki dan cemaran yang timbul disajikan dalam gambar berikut : 176

Aki bekas Pemotongan Asam sulfat Kotak Plastik Sel Aki Penghancuran Daur ulang Debu Gas Bau slag Limbah cair Pencucian Logam timah Pengeringan Pemurnian Gas Extruder Pellet plastik Industri Industri : - aki - cat - tabung TV - keramik dan isolasi radio aktif Gambar 7.8. Skema Daur Ulang Aki Dan Cemarannya Sifat-sifat limbah adalah sebagai berikut : a. Gas dan bau, cemaran ini berupa gas-gas sisa hasil pembakaran, SO2, debu, Pb dan lain lain. b. Padat, berupa slag sisa daur ulang. Slag ini dapat dipergunakan sebagai bahan pengganti pasir maupun batu dalam bahan bangunan. c. Limbah cair, limbah cair berupa asam sulfat biasanya limbah ini sudah tercecer di pengumpul maupun sumber. 177

7.3. Proses Pengolahan Limbah Gas dan Bau 7.3.1. Bahan dan Alat Dalam melakukan daur ulang timah dari aki bekas dengan menggunakan reaktor, diperlukan perangkap debu, sehingga debu-debu yang terkumpul akan mudah dikendalikan. Jenis-jenis perangkap debu antara lain : a. Cyclone b. Bag filter c. Scrubber d. Electric Precipitator Jenis peralatan tersebut dapat dikombinasikan satu sama lain, tergantung dari ukuran partikel, jumlah partikel, kondisi operasi. Disamping untuk menurunkan tingkat pencemaran debu, juga menurunkan suhu serta kadar sulfur dalam aliran udara hasil pembakaran. Peralatan-peralatan tersebut diatas biasanya sebagian besar terbuat dari metal/besi kecuali untuk bag filter ditambah filter yang terbuat dari polyester maupun serat yang lain. Penggunaan perangkap debu Electric Precipitator (EP) dapat mengurangi tingkat polusi debu sampai 99% tetapi memerlukan catu daya DC yang besar, operasionalnya mahal sehingga akan sulit bagi IKM menggunakan alat ini. Prinsip kerja dari cyclone adalah debu yang terdapat di dalam aliran gas berputar menuruti bodi cyclone. Dalam perputaran tersebut debu akan collapse dan jatuh. Sehingga gas yang keluar akan lebih bersih. Bag filter akan menyaring debu dengan diameter tertentu berdasar pada ukuran lubang mesh filter yang dipasang. Scrubber bekerja dengan memanfaatkan prinsip cylone dan semburan air dan NaOH. Dengan adanya putaran gas dan semburan cairan tersebut maka debu akan turun disamping itu SOx yang terikut dalam gas akan bereaksi dengan soda untuk membentuk garam Na2SO4. Campuran air NaOH dapat disirkulasi. 178

7.3.2. Gambar Peralatan Gas bersih Gas kotor debu Gambar 7.9. Cyclone 7.4. Proses Pengolahan Limbah Padat Hasil samping daur ulang ini adalah slag. Slag merupakan campuran karbon dengan logam-logam pengotor timah diantaranya besi (Fe). Slag biasanya berupa bongkahan dengan ukuran yang tidak beraturan. Slag bisa dipergunakan sebagai bahan bangunan sebagai subtitusi, kerikil maupun pasir. Slag dipecah dan diayak dengan mesh sesuai yang dikehendaki. 179

7.5. Daftar Pustaka 1. Tata Surdia, Prof. Ir, MS Met E, Kenji Chijiiwa, Prof DR., 2000. Teknik Pengecoran Logam 2. Technical Working Group Of The Basel Convention, 2002, Preparation Of The Technical Guidelines For The Environmentally Sound Management Of Waste Lead-Acid Batteries 3. Kristanto P, 2002, Ekologi Industri, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. 4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 5. Parker, 1981. Air Pollution. John Willey & Sons, New York. 6. Perry R.H, 1984. Chemical Enggineering Hand Book, Sixth edition. 180