BUKU PETUNJUK PENERiMAAN DAN PENGOPERASiAN TRANSFORMER

dokumen-dokumen yang mirip
Pemeliharaan Trafo Distribusi

PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERLENGKAPAN INSTALASI LISTRIK

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

I. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang

PERALATAN KERJA PEMIPAAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI

Oleh Team RB BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT DINAS PERTANIAN JAWA BARAT

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

BAB II ISOLASI CAIR. Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti

BAB III PENGAMBILAN DATA

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTU TAMBAK LOROK UNIT III

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelistrikan

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

ISOLASI TEGANGAN TINGGI Bahan Listrik Bahan listrik merupakan elemen yang paling di dalam penyaluran dan penggunaan enaga listrik.

INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SESUAI PUIL 2000

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

No. Nama Komponen Fungsi

JOBSHEET PRAKTIKUM 7 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA

PEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

BAB III METODE PENENTUAN VECTOR GROUP

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

Makalah Seminar Kerja Praktek OFFLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK 1

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

SISTEM PROTEKSI RELAY

SOP Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

MACAM MACAM SAMBUNGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT)

LUQMAN KUMARA Dosen Pembimbing :

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

AC (AIR CONDITIONER)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Model : MFGA-24CR MFGA-48CR

PETUNJUK PENGOPERASIAN

BAB III PELINDUNG SALURAN TRANSMISI. keamanan sistem tenaga dan tak mungkin dihindari, sedangkan alat-alat

BAB IV PEMELIHARAAN DAN KONSRTUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN JTM

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

BAB III PENGAMAN PRIMER TRAFO DISTRIBUSI PT. PLN (Persero) AJ GAMBIR

L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK

BAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG

PROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

MAKALAH OBSERVASI DISTRIBUSI LISTRIK di Perumahan Pogung Baru. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. No : PER.04/MEN/1980 TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API RINGAN.

BAB III METODE PEMBUATAN

Teknologi Rekayasa Limbah Transformator Las Listrik

PEMANAS AIR GAS INSTAN

PerMen Ttg Syarat2 APAR

TRANSFORMATOR TEGANGAN DAN PEMELIHARAANYA PADA PT. PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN REGION JAWA TENGAH & DIY

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

JURNAL SIMETRIK VOL 7, NO. 2, DESEMBER 2017 TINJAUAN PENGAMAN GARDU DISTRIBUSI 37A TERHADAP LEDAKAN TRAFO DI SKIP DALAM PALDAM

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU.

BAB III DEFINISI DAN PRINSIP KERJA TRAFO ARUS (CT)

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

Instalasi Listrik MODUL III. 3.1 Umum

MATERIAL / PERALATAN INSTALASI DOMESTIK & NON DOMESTIK

BAB IV. PENGOPERASIAN dan PENANGANAN ELECTROSTATIC PRECIPITATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMELIHARAAN MINYAK TRANSFORMATOR PADA MINYAK TRANSFORMATOR NOMOR 4 DI GARDU INDIK KEBASEN ABSTRAK

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Diketahui : Ditanya : m Al : 200g : 0,2kg Q :... (Joule) c Al

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Transkripsi:

BUKU PETUNJUK PENERiMAAN DAN PENGOPERASiAN TRANSFORMER PT. WISMA NIAGATAMA PERKASA Jl. Ngagel Jaya Selatan ( Komplek Ruko Manyar Megah Indah Plaza Blok C-31 ) Telp. : +62 31 5041242 Fax. : +62 31 5044580 Email : wnpsby@lavabit.com Surabaya - Jawa timur Indonesia

1. PENERIMAAN Transformator UNINDO harus segera diperiksa pada waktu penerimaan. Apabila hal ini tidak dilaksanakan maka dianggap bahwa transformator tersebut telah diterima dalam keadaan baik. Periksalah dengan teliti, hal-hal berikut: 1.1. Keadaan peti (bila di petikan). 1.2. Ada tidaknya kerusakan pada tangki. 1.3. Ada tidaknya kekurangan atau kerusakan pada alat-alat perlengkapan. 1.4. Ada tidaknya kebocoran minyak transformator. 1.5. Bahwa semua mur dan baut dipasang dengan kencang. 1.6. Bahwa tinggi permukaan minyak transformator dalam gelas/alat penduga cukup. Apabila terdapat kelalaian,harap segera diselesaikan dengan pihak pengangkutan. 2. PENYIMPANAN 2.1. Dianjurkan agar transformator UNINDO disimpan dalam ruang yang beratap atau paling sedikit dilindungi dengan plastik atau terpal. Hindarkanlah penyimpanan transformator diudara terbuka baik untuk transformator pasangan dalam (indoor) maupun pasangan luar (outdoor). 2.2. Tempatkan transformator UNINDO diatas landasan yang kuat, untuk menghindari transformator masuk kedalam tanah yang mengakibatkan mudah terjadinya karat. 2.3. Untuk mengangkat transformator pakailah derek atau forklif yang cukup daya angkatnya. 2.4. Kuping-kuping pengangkat (lifting lug) hanya diperbolehkan untuk mengangkat transformator vertical. Tidak dibenarkan menarik horizontal pada kuping-kuping pengangkat.

Untuk menarik transformator disediakan kuping-kuping tarikan disebelah bawah tangki transformator. 3. PEMASANGAN DAN PENYAMBUNGAN 3.1. Transformator UNINDO dilengkapi dengan 4 roda yang dapat diputar 90 0, yang memungkinkan untuk didorong tanpa banyak kesukaran diatas lantai yang rata dan keras. 3.2. Penempatan transformator mempunyai pengaruh langsung atas umur, daya tahan dan efisiensinya, karena itu perhatikan hal-hal berikut dalam pemilihan tempat transformator : 3.2.1. hindarkan dari tetesan/curahan air. 3.2.2. sediakan sarana untuk pemasangan dan pemindahan/perbaikan. 3.2.3. sediakan cukup ruangan diatas transformator untuk pemeriksaan. 3.2.4. sediakan pengadaan udara pendingin yang cukup. Hindarkan terperangkapnya udara panas dalam gardu. Untuk tipe pasangan dalam (indoor), semua syarat-syarat diatas harus diperhatikan, untuk tipe pasangan luar (outdoor) hanya syarat 3.2.2. dan 3.2.3. 3.3.1. Periksa ada tidaknya kebocoran minyak transformator, kencangkan semua mur dan baut, periksa keadaan alat perlengkapan dan terminal. 3.3.2. Periksa keadaan silikagel dan alat pengering udara (bila dilengkapi dengan alat ini). 3.3.3. Warna silikagel yang siap dipakai adalah warna biru, bila warnanya merah, panaskan dulu antara 150 0 C 200 0 C sampai warna menjadi biru kembali. 3.3.4. Untuk pemeliharaan alat pengering udara, harap lihat bab PEMELIHARAAN.

3.5. Kabel-kabel distribusi harus disambungkan keterminal-terminal transformator dengan sepatu kabel yang sesuai. Hal ini perlu untuk menghindari timbulnya panas pada terminal-terminal tersebut, yang pada akhirnya menyebabkan kebocoran dan kerusakan pada transformator. 3.4. Pada waktu mengencangkan sambungan sepatu kabel pada batang penghantar terminal transformator pergunakan dua buah kunci yang sesuai. Pergunakan sebuah kunci yang cocok untuk memegang mur bagian bawah.dan pergunakan kunci yang lainnya untuk mengencangkan mur bagian atas. Bila tidak dilaksanakan sesuai petunjuk ini, maka mangkuk bakelit dibawah tutup transformator dapat retak/pecah, sehingga terminal isolator tersebut menjadi longgar dan akan terjadi kebocoran. Kebocoran tersebut mengakibatkan air masuk kedalam transformator, atau minyak akan keluar pada transformator-tranformator yang diperlengkapi dengan conservator 4. PEMERIKSAAN LISTRIK SEBELUM PENGGUNAAN TRANSFORMATOR 4.1. Periksalah kesempurnaan kontak dan kontinuitas sirkit listrik dengan menggunakan lampu sinyal atau ohmmeter, dan lakukanlah pemeriksaan ini pada semua posisi komutator-sadapan maupun komutator-hubungan. 4.2. Periksalah tahanan isolasi antar belitan dan massa/tangki dan antara belitan tegangan primer dan tegangan sekunder. 4.3. Periksa apakah posisi komutator-hubungan dan komutator-sadapan telah sesuai untuk tegangan kerja yang diinginkan, lihat pelat diagram pada tangki transformator. 4.4. Periksa apakah posisi komutator sudah tepat dan terkunci dengan baik pada posisi tersebut. 4.5. Periksa apakah perbandingan transformasi sudah sesuai dengan yang diinginkan. Pemeriksaan dilakukan dengan memberi tegangan 220V atau 380V pada sisi tegangan yang tinggi dan mengukur tegangan yang rendah.

4.6. Apabila transformator digunakan untuk kerja pararel dengan transformator lain, periksalah apakah : 4.6.1. Perbedaan sudut fasa antar terminal primer dan sekunder sesuai. 4.6.2. Perbandingan transformasinya sama. 4.6.3. Rotasi dan polaritas. 4.6.4. Tegangan impedansinya sama. 4.7. Periksalah apakah sekering (pengaman) disisi tegangan tinggi dan tegangan rendah sudah disesuaikan. 4.8. Periksalah apakah pentanahan tangki transformator sudah sempurna. 4.9. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan janganlah melakukan pembukaan transformator tanpa kehadiran seorang tenaga ahli. 5. PEMELIHARAAN Transformator UNINDO setelah bekerja dengan baik dan dijaga secara berhatihati, hanya kan memerlukan pemeliharaan yang tidak berarti. Pemeliharaan dilakukan berkala : 5.1. Pemeliharaan Berkala Satu Tahun (cara A) 5.1.1. Pemeriksaan bagian luar. a. Periksa dan telitilah sambungan ulir, baut, keeling, press dan las apakah keadaanya memuaskan (jangan sampai ada rembesan, bocoran minyak). b. Periksa sambungan kabel/konduktor pada terminal-terminal dan pertanahan.

c. Periksa keadaan silikagel dalam alat pengering udara, sedikitnya ¾ dari silikagel harus masih berwarna biru, kurang dari itu harus diganti seluruhnya atau diaktifkan kembali : Panas reaksi terjadi apabila panas silikagel mencapai 150 C 200 C sampai warnanya biru. Periksa juga keadaan minyak dalam alat pengering udara (± 3 cc minyak transformator). Tutup alat ini tidak boleh rapat, kendorkan 2-3 putaran. 5.1.2. Pengukuran tingkat isolasi minyak (tegangan tembus) Pengukuran ini dilakukan satu atau dua kali setahun, ambilah satu liter minyak dari tangki untuk mengisi alat penguji tegangan tembus, alat penguji ini mempunyai dua elektroda bulat dengan diameter 2,5 mm. Tegangan diberikan berangsur-angsur ( 2 kv setiap detik mulai dari nol sampai terjadi loncatan api ). Tes ini harus diulang 5 kali dengan minyak yang sama dengan selang waktu 30 detik antara tes yang satu dan berikutnya. Harga rata-rata dari kelima tes ini diambil sebagai hasil. Harga ini harus serendah-rendahnya 30 kv/2,5 mm atau 120 kv/2,5 cm. Jika dibawah harga ini, minyak harus direkondisi melalui pengeringan atau penyaringan atau diganti sama sekali. 5.1.3. Pembersihan. a. Bersihkanlah isolator terminal dengan kain pembersih yang kering, tergantung dari keadaan debu, kalau dalam keadaan masih basah pergunakanlah trichorethylene. b. Juga lakukan pembersihan pada badan trafo secukupnya terutama pada bagian-bagian gelas dan berminyak c. Pembersihan radiator dilakukan dengan udara bertekanan atau didaerah yang berdebu dengan detergent dan kemudian dihembus lagi dengan udara bertekanan.

5.1.4. Pemeriksaan peralatan tambahan (bila diperlukan) a. Periksalah apakah DGPT2 / DMCR / R.I.S. masih bekerja dengan baik. b. Periksalah terminal-terminal dari relay pengaman, bersih dan tidak berkarat. c. Periksalah apakah relay-relay bekerja dengan baik. 5.2. Pemeliharaan Berkala Empat Tahun (cara B) 5.2.1. Pemeriksaan bagian luar a. Periksa dan telitilah sambungan ulir, baut, keeling, press dan las apakah keadaanya memuaskan (jangan sampai ada rembesan, bocoran minyak). b. Periksa sambungan kabel/konduktor pada terminal-terminal dan pertanahan. c. Periksa keadaan silikagel dalam alat pengering udara, sedikitnya ¾ dari silikagel harus masih berwarna biru, kurang dari itu harus diganti seluruhnya atau diaktifkan kembali : Panas reaksi terjadi apabila panas silikagel mencapai 150 C 200 C sampai warnanya biru. Periksa juga keadaan minyak dalam alat pengering udara (± 3 cc minyak transformator). Tutup alat ini tidak boleh rapat, kendorkan 2-3 putaran. 5.2.2. Pemeriksaan terhadap kualitas minyak. a. Pengukuran tingkat isolasi minyak (tegangan tembus) Pengukuran ini dilakukan satu atau dua kali setahun, ambilah satu liter minyak dari tangki untuk mengisi alat penguji tegangan tembus, alat penguji ini mempunyai dua elektroda bulat dengan diameter 2,5 mm. Tegangan diberikan berangsurangsur ( 2 kv setiap detik mulai dari nol sampai terjadi loncatan api ). Tes ini harus diulang 5 kali dengan minyak yang sama dengan selang waktu 30 detik antara tes yang satu dan berikutnya

Harga rata-rata dari kelima tes ini diambil sebagai hasil. Harga ini harus serendah-rendahnya 30 kv/2,5 mm Jika dibawah harga ini, minyak harus direkondisi melalui pengeringan atau penyaringan atau diganti sama sekali. b. Pengukuran kadar asam minyak (dilakukan dalam laboratorium kimia). 5.2.3. Pembersihan. Kadar asam dinyatakan dalam milligram KOH untuk menetralisir 1 (satu) gram minyak. Jika jumlah kadarnya melebihi 0,6 maka minyak tersebut harus diganti atau diproses kimia kembali. a. Bersihkanlah isolator terminal dengan kain pembersih yang kering, tergantung dari keadaan debu, kalau dalam keadaan masih basah pergunakanlah trichorethylene. b. Juga lakukan pembersihan pada badan trafo secukupnya terutama pada bagian-bagian gelas dan berminyak c. Pembersihan radiator dilakukan dengan udara bertekanan atau didaerah yang berdebu dengan detergent dan kemudian dihembus lagi dengan udara bertekanan. 5.2.4. Pemeriksaan peralatan tambahan (bila diperlukan) a. Periksalah apakah DGPT2 / DMCR / R.I.S. masih bekerja dengan baik. b. Periksalah terminal-terminal dari relay pengaman, bersih dan tidak berkarat. c. Periksalah apakah relay-relay bekerja dengan baik. 5.2.5. Pengecatan. Pengecatan dapat dilakukan pada bagian-bagian yang luntur catnya atau pengecatan kembali secara total.

6. PERBAIKAN Hanya perbaikan kecil saja yang dibenarkan dilaksanakan ditempat pemakai. 6.1. Pergantian gelas penduga. a. Miringkan transformator dengan mengangkat pada sebelah kuping pengangkat pada sisi yang ada gelas penduganya, sampai bagian gelas penduga tersebut betul-betul telah berada diatas permukaan minyak. b. Lepaskan baut 10.S.I. gelas penduga dan lepaskan gelas penduga dari dinding tangki. c. Pasang gelas penduga baru dengan membalik urut-urutan pekerjaan diatas. 6.2. Penggantian porselin terminal tegangan menengah. a. Apabila transformator dilengkapi dengan sebuah conservator, turunkan dahulu permukaan minyak sampai kira-kira 2 cm dibawah tutup tangki. b. Lepaskan semua mur-mur pengikat porselin terminal pada sisi tangki. c. Lepaskan semua mur/ring dari batang penghantar, jaga jangan sampai batang penghantar masuk kedalam tangki dengan mengikatkan seutas kawat padanya. d. Lepaskan mangkuk aluminium dan gasketnya. e. Setelah itu porselin dapat dilepaskan dengan mudah dan dipasangkan porselin baru dengan membalik urutan pekerjaan tersebut diatas. 6.3. Pergantian porselin terminal tegangan rendah. a. Lepaskan semua mur/ring dari batang penghantar beserta mangkuk aluminium dan gasketnya. b. Porselin akan dapat dikeluarkan dengan mudah. c. Waktu memasang batang penghantar, perhatikan supaya lekukan pada dasar porselin tepat posisinya pada tonjolan dalam mangkuk bakelit sehingga bakelit tidak pecah pada waktu mengecangkan.