PERANAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MONITORING EVALUASI DI KANTOR DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SULAWESI UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pendekatannya memakai diskriptif-analisis, dengan uraian lengkap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris yaitu research. Ada ahli

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

e-journal Acta Diurna Volume IV. No.5. Tahun 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif (deskriptif kualitatif). Menurut Bogdan

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang

BAB III METODE PENELITIAN

Jerry D. Mamero Antonius Boham Stefi H. Harilama

: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. responden. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengkajian yang lebih dalam

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24 / HUK / 2007 TENTANG PENGELOLAAN DANA KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

informasi yang diperlukan. Jadi laporan kualitatif kaya dengan deskripsi

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. kegunaan dari peneliti itu sendiri. Sehingga penelitian itu bisa

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG KANTOR KAS DAERAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

KAJIAN TUGAS DAN FUNGSI HUBUNGAN MASYARAKAT DI KANTOR PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA. OLEH : ROCHMA A. HIDAYAH (

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) KABUPATEN SAMPANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penulis meninjau langsung ke lapangan atau lokasi kampus Universitas Lambung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODE PENELITIAN. postpositivistik, karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BALI, Mengingat

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah, Peneliti sebagai instrument pertama, bersifat deskriptif, lebih

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5948) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2017 tentang

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

Peraturan...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hartoto (2009)

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 61 TAHUN 2005 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena terikat dengan nilai-nilai yang dibawa peneliti dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG

Transkripsi:

PERANAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MONITORING EVALUASI DI KANTOR DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SULAWESI UTARA Oleh: Rezky Queen Ganesha Mewengkang (e-mail: rezky_mewengkang@yahoo.com) Johnny Senduk ((e-mail: johnsenduk@yahoo.com) Abstrak Peran humas pada dinas Kelautan dan Perikanan dibawah kendali oleh sekretaris dalam hal ini kegiatan pelaksanaan monitoring evaluasi memiliki bidang tersendiri dalam penangananya dan beberapa bidang lainnya yang turut berperan melaksanakan tugas dan fungsi humas. Dinas Kelautan dan Perikanan beralamatkan di kompleks pertanian Kalasey kecamatan Mandolang. Dalam pelaksanaan monitoring evaluasi biasanya diadakan setahun sekali, masing - masing bidang menyampaikan laporan pada pelaksanaan kegiatan tersebut. Berdasarkan latar belakang itulah sehingga penulis ingin meneliti tentang peranan Humas dalam Pelaksanaan Monitoring Evaluasi di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara. Menurut Bernays (dalam Widjaya, 1993;54), Hubungan Masyarakat adalah Pembujukan secara langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan, serta dapat member penerangan kepada masyarakat atau juga sbagai usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian kontekstual yang menjadikan manusia sebagai instrumen, dan disesuaikan dengan situasi yang wajar dalam kaitannya dengan pengumpulan data yang pada umumnya bersifat kualitatif. Menurut Taylor (dalam Moleong, 2007:3) merupakan prosedur meneliti yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, kemudian dideskripsikan dalam bentuk kalimat. Humas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara pada realisasinya di atur oleh beberapa bagian berkompeten seperti bidang monitoring evaluasi, bidang pengembangan dan pengkajian, sub bagian kepegawaian dan hukum, sub bagian perencanaan dan keuangan dan keseluruhan kegiatan Humas pada kantor Dinas Kelautan dan Perikanan dijalankan oleh sepenuhnya oleh Sekretaris kantor Dinas Kelautan dan Perikanan yang juga sebagai Pejabat Eselon Tiga. Keyword: Peranan Humas, Monitoring Evaluasi PENDAHULUAN Humas memegang peranan penting dalam mensukseskan kegiatan yang dilaksanakan, baik instansi pemerintahan maupun swasta. Humas pemerintahan terdiri dari Humas pemerintahan pusat maupun Humas pemerintahan daerah. Humas pemerintahan pusat pada departemen-departeman mempunyai dua tugas yakni pertama menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai; kedua, menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan, peraturan-peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari. Selain itu, tugasnya menasehati pimpinan departeman dalam hubungannya dengan reaksi atau tanggapan public terhadap kebijaksanaan yang dijalankan. Humas pemerintahan daerah pada hakekatnya sama dengan humas pemerintahan pusat dalam hal pengorganisasian dan mekanisme kerja. Bedanya hanya dalam ruang lingkup. Peran humas pada dinas Kelautan dan Perikanan dibawah kendali oleh sekretaris dalam hal ini kegiatan pelaksanaan monitoring

evaluasi memiliki bidang tersendiri dalam penangananya dan beberapa bidang lainnya yang turut berperan melaksanakan tugas dan fungsi humas. Dinas Kelautan dan Perikanan beralamatkan di kompleks pertanian Kalasey kecamatan Mandolang. Dalam pelaksanaan monitoring evaluasi biasanya diadakan setahun sekali, masing-masing bidang menyampaikan laporan pada pelaksanaan kegiatan tersebut. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin meneliti tentang peranan Humas serta kegiatannnya dalam Pelaksanaan Monitoring Evaluasi di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Hubungan Masyarakat Istilah Hubungan Masyarakat atau Humas sebagai terjemahan dari istilah bahasa Inggris Public Relations, atau disingkat dengan PR, di Indonsia istilah ini sudah benar-benar dikenal oleh masyarakat luas apalagi bagi kehidupan masyarakat yang berkecimpung dalam suatu organisasi, unit kerja atau perusahaan tertentu. Humas dalam hal ini sebagai objek studi ilmu komunikasi yang cenderung mempelajari tentang bagaimana mengatur suatu informasi yang akan dikomunikasikan, serta melakukan hubungan yang bersifat kerjasama yang baik secara terencana serta mempunyai tujuan jelas dalam menjalankannya. Menurut Bernays (dalam Widjaya, 1993;54), Hubungan Masyarakat adalah Pembujukan secara langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan, serta dapat member penerangan kepada masyarakat atau juga sbagai usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahannya. Program Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi (ME) adalah dua kata yang memiliki aspek kegiatan yang berbeda yaitu kata Monitoring dan Evaluasi. Monitoring merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah program yang dibuat itu berjalan dengan baik sebagaiman mestinya sesuai dengan yang direncanakan, adakah hambatan yang terjadi dan bagaiman para pelaksana program itu mengatasi hambatan tersebut. Monitoring terhadap sebuah hasil perencanaan yang sedang berlangsung menjadi alat pengendalian yang baik dalam seluruh proses implementasi. Teori Peranan (Coleman dan Hammen) Peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu, sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan (Kamus besar Indonesia 1989). Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan). Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Begitu juga kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan. Asumsi teori peranan mengatakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan masing-masing individu menjalankan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan agar terhindar dari

konflik peranan. Seperti peranan dari Humas yang ada di Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Utara. Dalam konteks monitor dan evaluasi sebenarnya bukan kewenangan humas namun demi terlaksannya kegiatan tersebut maka humas memaikan perannya karena dalam penerapannya kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada periode yang berjalan tidak luput dari petan dan fungsi humas. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian kontekstual yang menjadikan manusia sebagai instrumen, dan disesuaikan dengan situasi yang wajar dalam kaitannya dengan pengumpulan data yang pada umumnya bersifat kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2007:3) merupakan prosedur meneliti yang menghasilkan data-data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara jalan Kompleks Pertanian Kalasey Po Box 1038 Manado. Informan Penelitian Menurut Sugiyono (2008) dalam penelitian dengan metode kualitatif penentuan besarnya jumlah informan tidak mutlak. Informan dipilih dengan tujuan untuk mendeskripsikan suatu gejala sosial atau masalah sosial tertentu berdasarkan pertimbangan tertentu sehingga sebagai sampling bertujuan (purposive sampling). Informan berjumlah empat orang yang membidangi monitoring evaluasi, bidang pengembangan dan pengakajian, sekretaris, bagian kepegawaian dan hukum, setiap pekerjaan yang berhubungan dengan kehumasan harus melalui sekretaris. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi (patisipan), wawancara mendalam dan studi dokumen (Sugiono, 2007:147). Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menangkap dan memahami pelaksanaan kegiatan disebuah instansi secara holistic, maka pengambilan data dilakukan dengan berbaur dan berinteraksi dengan pegawai dikantor dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Utara. Walaupun wawancara yang digunakan tidak berstruktur, peneliti menggunakan pedoman wawancara sebagai alat bantu agar masalah tetap berada pada jalur yang sudah dibatasi. Hasil dari wawancara merupakan data primer atau data utama yang digunakan peneliti. Sementara hasil observasi merupakan data sekunder untuk mendukung hasil utama yang ditemukan oleh peneliti. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Artinya, prosesnya

berlangsung secara berkesinambungan. Kemudian data diverifikasi untuk mencari peranan komunikasi anatarpribadi dalam mempertahankan hubungan harmonis sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian dianggap valid dituliskan kedalam laporan hasil penelitian yang lebih sederhana dan udah dimengerti. Berikut dengan kesimpulan akhir yang didapat peneliti melalui proses penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara adalah unsur pelaksanaan dari unsur lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang bertanggung jawab dalam bidang Kelautan dan Perikanan. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Utara telah diatur berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Propinsi Sulawesi Utara sesuai keputusan Gubernur Nomor: 15 Tahun 2007 Tanggal 12 Maret 2007, tentang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulut. Berdasarkan pernyataan informan pada hasil wawancara tentang kegiatan Humas dalam pelaksanaan monitoring evaluasi di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut: Di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara biasanya dilaksanakan setahun sekali. Berdasarkan berita acara serah terima pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 12 sepetember 2013, dengan pihak pertama Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan, Direktorat Jendral Pengawasan SDKP kepada pihak kedua yakni Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Utara selaku koordinator Wilayah. Dan berdasarkan KEP.197/KEPMEN-KP/SJ/2013 tanggal 8 Juli 2013 tentang tim monitoring dan evaluasi terpadu pelaksanaan program kegiatan pembangunan keluatan dan perikanan. Berdasarkan hasil wawancara dengan keempat informan yang memegang peranan dalam proses kegiatan monitoring evaluasi di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan periode tahun 2012 dan 2013 yang dilaksanakan pada tanggal 10-13 september 2013. Pelaksanaan program /kegiatan dan anggaran dinas Kelautan dan perikanan provinsi Sulawesi Utara mencakup gambaran umum pemanfaatan hasil pembangunan tahun 2012 dan perkembangan pelaksanaan DIPA tahun 2013, Sampai dengan tahun 2012, hasil pengukuran indikator kinerja yaitu produksi perikanan mencapai 492.336,8 ton terdiri dari produksi tangkap sebesar 281.633,0 ton dan budidaya sebesar 210.703,8 ton mengalami kenaikan 18,54% dari tahun 2011. Kontribusi terbesar disumbangkan dari perikanan tangkap (57,2%) yang diikuti oleh perikanan budidaya laut 42,79%. Produksi terbesar dari budidaya disumbangkan dari budidaya laut sebesar 159.642,7 ton (75,77%). Berdasarkan hasil penelitian diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa peranan humas dalam kegiatan monitoring evaluasi di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara berjalan dengan baik, walaupun dalam realisasinya harus melewati proses dan pasti menemukan hambatan. Namun sejauh ini peran humas yang membidangi monitoring evaluasi serta bagian lain yang terkait dikategorikan sukses.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan maka ditarik kesimpulan, Peranan Humas dalam Pelaksanaan Monitorng Evaluasi di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara sebagai berikut: 1. Menggambarkan kondisi umum Sulawesi Utara 2. Target Indikator Kinerja Utama Provinsi Sulawesi Utara 3. Anggaran yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan di Sulawesi Utara tahun 2012-2013. Humas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara pada realisasinya di atur oleh beberapa bagian berkompeten seperti bidang monitoring evaluasi, bidang pengembangan dan pengkajian, sub bagian kepegawaian dan hukum, sub bagian perencanaan dan keuangan. Saran 1. Disarankan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Sulawesi Utara kiranya menyediakan bagian khusus dalam bidang kehumasan dan menempatkan sumber daya sesuai dengan kompetensi, sehingga pelaksanaan dalam hubungannya di bidang kehumasan bisa lebih efektif. 2. Disarankan dalam penelitian lanjutan mengangkat hambatan yang ditemui dinas Kelautan dan Perikanan dalam pelaksanaan monitoring evaluasi. Dan diharapkan menggunakan metode dengan pendekatan kuantitatif. DAFTAR PUSTAKA Adnan, Hamdan, dan Cangara, 2009, Prinsip-Prinsip Hubungan Masyarakat, Surabaya: Usaha nasional. Arikunto, Suharsimi, 1993, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Badan penelitian dan Pengembangan kelautan, 2013, Capaian Kinerja, Jakarta Effendy, Onong Uchjana, 1988. Dinamika Komunikasi, Remajakarya,Bandung. -----------------------, 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Fuchan, Arief, 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, Surabaya: Usaha Nasional. Kriyantono, Rachmat, 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada, Media Group. Moleong, Lexy J., 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy, 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Senduk,Robert Marlon, 2013, Materi tentang implementasi pelaksanaan bidang Pengawasan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara.

Soegiono, 2007. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta. Suhandang Kustadi, 2004, Hubungan Masyarakat Suatu Pengantar, Bandung: Nuansa. Teguh Meinanda, 1981. Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung: Armico. Sumber Lain: - Dinas Kelautan dan Perikanan, 2013, Laporan Kegiatan pelaksanaan Monitoring Evaluasi, Bidang pengkajian dan Pengembangan, Provinsi Sulawesi Utara. - Kementerian Kelautan dan perikanan, Profil, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan,2013, Jakarta. - Humas P2 SDKP, 2013, Warta Pengawasan Pengawasan Sumber daya Kelautan Perikananan, Jakarta