BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA APEL BERSAMA DALAM RANGKA 17-AN TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Hadirin peserta Upacara yang Saya hormati, Dengan rasa syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehingga kita semua masih diberikan nikmat dan kesehatan, sehingga secara seksama kita dapat kembali melaksanakan Apel Bersama, dalam keadaan sehat wal afiat. 1
Hadirin yang saya hormati, Salah satu prinsip dalam pelaksanaan tugas instansi pemerintah adalah transparansi dan pertanggungjawaban kepada publik atas apa yang telah dan akan dilakukan. Hal ini sesuai dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik ( good governance), yang terdiri dari tiga prinsip utama, yaitu transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Reformasi birokrasi yang bersendikan demokratisasi, menuntut pemerintah (daerah) untuk mampu menggalang tumbuhnya partisipasi, mengutamakan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Esensi dari good governance sebagai proses sinergi sektor publik, swasta dan masyarakat adalah bagaimana ketiga faktor akan terlibat baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan maupun dalam pengawasan manajemen pemerintahan daerah. Dengan cara tersebut terbentuk rasa handarbeni dari seluruh elemen 2
masyarakat atas kebijakan-kebijakan publik di lingkungannya. Di Kabupaten Semarang, berdasarkan hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhada p Pelayanan kepada masyarakat pada tahun 2013 secara umum dinilai baik, namun perlu terus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan. Berbagai kebijakan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik telah memberikan pondasi dalam reformasi pelayanan publik. Salah satu instrumen kebijakan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik tersebut adalah dengan penyusunan Standar Pelayanan. Standar pelayanan merupakan tolok ukur yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa setiap 3
penyelenggara pelayanan publik baik yang memberikan pelayanan kepada masyarakat (baik masyarakat umum maupun sesama PNS) secara langsung maupun tidak langsung wajib menyusun, menetapkan dan menerapkan Standar pelayanan sebagai tolok ukur dalam penyelenggaraan pelayanan di lingkungan masing-masing. Oleh karena itu pelayanan harus sesuai dengan standar, dan melayani harus dengan hati bukan sesuka hati. Selain penyusunan Standar Pelayanan, guna mendukung perbaikan ketatalaksanaan pelayanan publik perlu juga didukung dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Berkenaan dengan SOP, telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan sebagai pengganti Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 4
PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operating Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan. Di sisi lain sebagaimana kita ketahui bahwa keberhasilan dalam mewujudkan reformasi birokrasi sangat ditentukan oleh perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur itu sendiri. Reformasi birokrasi bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, aparatur pemerintahan yang bersih dari korupsi dan melayani masyarakat dengan baik. Reformasi birokrasi dapat diibaratkan sebagai sebuah rangkaian kereta api yang harus bergerak dari satu stasiun ke stasiun berikutnya, dan untuk menghela rangkaian gerbong tersebut diperlukan adanya lokomotif sebagai penggerak utamanya dalam rangka mewujudkan 9 program percepatan reformasi birokrasi, yaitu : 1. Quick Win, 2. Manajemen Perubahan, 5
3. Penataan & Penguatan Organisasi, 4. Penataan Tatalaksana, 5. Penataan sistem manajemen SDM Aparatur, 6. Penyusunan Perundang-undangan, 7. Peraturan Pengawasan Internal, 8. Peningkatan Akuntabilitas Kinerja dan 9. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Ada 4 hal mendasar yang apabila dilaksanakan dengan benar sudah cukup untuk menghela reformasi birokrasi yaitu : perampingan birokrasi, seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil, promosi jabatan secara terbuka dan penerapan teknologi informasi dalam pelayanan publik. Di Kabupaten Semarang hal tersebut terus menerus diupayakan diantaranya perampingan birokrasi di level kecamatan dengan meniadakan eselon di bawah Sekretaris Camat. Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil yang akan diselenggarakan dengan sistem CAT ( Computer Assisted Test) diyakini lebih efisien, akuntabel dan obyektif, serta formasi kebutuhan akan CPNS tersebut 6
didasarkan pada analisa jabatan dan analisa beban kerja dari masing-masing formasi yang dibutuhkan. Teknologi informasi dalam pelayanan publik yang sudah dilaksanakan oleh beberapa SKPD termasuk yang sudah menerapkan Sisitem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2008. Namun demikian yang belum dapat dilaksanakan adalah promosi jabatan secara terbuka. Oleh karena itu diharapkan semua pegawai harus berbenah diri untuk menuju ke arah yang lebih baik dalam upaya mewujudkan birokrasi yang lebih baik, efektif dan efisien. Dan kepemimpinan menjadi faktor penentu keberhasilan reformasi birokrasi. Karena pemimpin harus menjadi role mode yang dapat memberikan contoh integritas, lurus, bersemangat dengan perubahan, dan mampu untuk menahan diri. Pemimpin dituntut konsekuen dan konsisten. Memang berbuat konsekuen kerap kali berat dan menyakitkan. Namun tidak ada keberhasilan tanpa pengorbanan. 7
Oleh karena itu reformasi memang harus dipandang sebagai sebuah proses perubahan yang tidak pernah ada habisnya. Ibarat mendaki gunung yang belum ketahuan berapa tingginya, maka kita harus tetap kuat dan konsisten untuk mendaki dan kuncinya harus terus bergerak karena reformasi birokrasi harus dijalani terus menerus. Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan rahmat, hidayah dan perlindungan-nya kepada kita semua. Sekian terima kasih Wassalamualaikum Wr.Wb. BUPATI SEMARANG Ttd. H. MUNDJIRIN 8
9