BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KETERLAKSANAAN PENILAIAN BERBASIS KTSP DI MTsN MODEL IDI KABUPATEN ACEH TIMUR S K R I P S I A F R I L A NIM :

BAB I PENDAHULUAN. program pendidikan juga sudah dilaksanakan diantaranya adalah. kependidikan yang lainnya melalui berbagai pelatihan dan peningkatan

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

BAB I PENDAHULUAN. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MA ASY-SYAFI IYAH JATIBARANG BREBES

Djuharis Rasul Peneliti di Pusat Kurikulum Diknas Sosialisasi KTSP

METODOLOGI PENELITIAN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan Undang-undang RI.No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laharja Ridwan Mustofa, 2013

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BABI PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan. sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I. I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional terdapat penjelasan mengenai standar nasional. dan afektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), menuntut

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2006 dan NOMOR 6 TAHUN 2007 Tentang PELAKSANAAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

Adela Siahaan dan Siti Jubaedah Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN sangat banyak sekali perubahan setiap pergantian Menteri Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

I.PENDAHULUAN. menunjukkan kondisi ini adalah berdasarkan The Third Internasional

BAB I PENDAHULUAN. dan sikapnya (afektif) serta keterampilannya (psikomotorik). pendidikan nasional yang diatur dalam Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

Standar Nasional Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Sejak ditetapkannya Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

ANALISIS KESIAPAN GURU BIDANG STUDI DALAM MENGAJARKAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 6 KECAMATAN MEDAN KOTA Oleh: Andika Dewi Putri Kamarlin Pinem

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Deskripsi Kemampuan Mahasiswa Biologi Tahun Ajaran 2009/2010 Dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran Berdasarkan KTSP di Sekolah Menengah

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, di mulai sejak tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan. efisien serta mengikuti perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran sentral dalam kehidupan manusia. Seiring

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

PEMAHAMAN GURU BIOLOGI TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMA NEGERI KABUPATEN KUANSING TAHUN 2013

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SULIT DITERAPKAN DI INDONESIA. Kunaryo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. tentang kurikulum yang termasuk kategori pola lama seperti yang dikemukakan

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada bab II pasal 3 mengamanatkan bahwa:

PANDUAN PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. penelitian ini mengenai implementasi KTSP dalam pemanfaatan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bab ini dikemukakan beberapa simpulan dan rekomendasi yang

REFLEKSI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MAN 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB V PENUTUP. diambil beberapa kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: a. Guru mata pelajaran Seni Rupa di SMA Negeri 1 Godean, SMA Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika di SMA Negeri 1 Klaten dapat disampaikan berikut.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN KURIKULUM DITINJAU DARI TINGKAT KABUPATEN SAMBAS PADA DAERAH TERTINGGAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Penerapan KTSP Sekolah Dasar di Wilayah Jakarta Timur. Sukiniarti

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi bangsa Indonesia dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan pendidikan dalam memasuki era globlalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian, diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan. Dalam hal ini para penyelenggara negara melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan berbagai usaha guna meningkatkan mutu pendidikan. Diantaranya dengan merumuskan kurikulum pendidikan sebagai usaha menjawab tantangan di atas melalui proses panjang dan membutuhkan waktu yang lama pula, yang pada akhirnya melahirkan sebuah kurikulum baru sebagai penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya (2004) yaitu dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui kurikulum ini pihak sekolah diberi kebebasan yang sama dalam menyusun silabus sesuai dengan kebutuhan. Dalam perjalanannya dunia pendidikan Indonesia telah menerapkan enam kurikulum, yaitu kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1994, kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi dan terakhir Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikeluarkan pemerintah melalui Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, Permen nomor 23 tahun 2006 tentang standar kelulusan, dan nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Permen nomor 22 dan 23 tahun 2006. Perubahan kurikulum merupakan suatu hal yang biasa dalam rangka merespon perkembagan masyarakat yang begitu cepat. Pendidikan harus mampu menyesuaikan dinamika yang berkembang dalam masyarakat, terutama tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Dan itu bisa dijawab dengan perubahan kurikulum. 1 Untuk itulah berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan PP No. 19 tahun 2005, mengamanatkan disusunnya kurikulum pada jenjang 1 Kunandar, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satan Pendidikan KTSP Dan Sukses Sertifikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 107 1

pendidikan dasar dan menengah yaitu KTSP. Penyusunan kurikulum harus disesuaikan dengan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Pengelolaan dan Standar Penilaian serta berpedoman pada acuan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2 Untuk itulah Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama mulai tahun ajaran 2007/2008 memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Terkait dengan penyusunan KTSP, BSNP telah membuat panduan penyusunan KTSP. Panduan ini diharapkan menjadi acuan bagi satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan. 3 Meskipun telah disediakan panduan, kesuksesan implementasi kurikulum sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru yang akan menerapkan dan mengaktualisasikan kurikulum tersebut dalam pembelajaran (who is behind the classroom). Kemampuan guru tersebut terutama berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap implementasi kurikulum, serta tugas yang dibebankan kepadanya, karena tidak jarang kegagalan implementasi kurikulum di sekolah disebabkan oleh kurangnya pemahaman guru terhadap tugas yang harus dilaksanakannya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa berfungsinya kurikulum terletak pada bagaimana implementasinya di sekolah, khususnya di kelas dalam kegiatan pembelajaran, yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan, serta terbentuknya kompetensi peserta didik. Dalam prosesnya, interaksi berkualitas yang dinamis antara kepala sekolah, guru, kurikulum, dan peserta didik memainkan peran yang sangat penting, terutama dalam penyesuaian kurikulum dengan tuntutan globalisasi, perubahan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan situasi, kondisi, dan lingkungan belajar. 2 Masnur Muslih, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hlm. 1 3 Masnur Muslih, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Pemahaman dan Pengembangan, hlm. 10 2

Semuanya itu menuntut profesionalisme guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi berkualitas yang dinamis. Sukmadinata mengungkapkan bahwa hambatan utama dalam pengembangan kurikulum di sekolah terletak pada guru, diantaranya kurangnya pengetahuan dan kemampuan guru itu sendiri. Di samping itu implementasi kurikulum dalam pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh dukungan sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai, terutama kondisi ruang pembelajaran, perpustakaan, laboratorium, dan alat bantu pembelajaran. 4 Pelaksanaan KTSP yang efektif dan menyenangkan menuntut guru untuk lebih sabar, penuh perhatian dan pengertian, serta mempunyai kreativitas dan dedikasi untuk menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Ternyata hal tersebut belum terjadi di MA Asy-syafi iyah Jatibarang - Brebes, dimana tidak semua guru mampu memahami hakikat pembelajaran berdasarkan KTSP. Sehingga dalam pembelajaran guru cenderung memberikan pelajaran berdasarkan buku yang telah ada dan tidak memperhatikan kesempurnaan pembelajaran tak terkecuali pada mata pelajaran matematika sehingga hasil belajar peserta didik masih banyak yang dibawah Nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan terendah diantara SMA/MA atau sederajat di sekitarnya. Pembelajaran matematika menggariskan peserta didik harus mempelajari matematika melalui pemahaman, aktif membangun pengetahuan baru, pengalaman dan pengetahuan yang dialami sebelumnya. Pembelajaran matematika juga harus menyenangkan dan membutuhkan strategi dan metode pembelajaran yang menarik agar peserta didik menjadi lebih berminat, lebih aktif, berpikir logis, sistematis dan konsisten. Namun dalam praktek pembelajarannya, matematika dianggap sesuatu yang abstrak, menakutkan dan tidak mempunyai daya tarik di mata peserta didik. Sehingga hal ini mengakibatkan rendahnya output peserta didik dalam penguasaan matematika. Penyampaian materi oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar 4 E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008) hlm. 5 3

juga belum menggunakan strategi yang sesuai dengan kondisi peserta didik. Guru cenderung menggunakan metode pembelajaran yang membosankan. Akibatnya murid kurang berminat untuk belajar dan anak sering melakukan aktifitas sendiri saat guru menerangkan. Selain dalam proses pembelajaran, Penilaian hasil belajar juga merupakan salah satu hal yang penting. Dimana akhir dari pembelajaran adalah penilaian. Dalam melaksanakan penilaian guru dituntut untuk mengikuti standar penilaian yang telah diamanatkan pemerintah. Standar Penilaian Pendidikan merupakan acuan dasar dalam melaksanakan penilaian proses dan hasil pembelajaran yang telah ditetapkan dalam Permendiknas No. 20 Tahun 2007. Pemberlakuan standar penilaian di SMA/MA diharapkan dapat meningkatkan mutu lulusan dalam mencapai standar kompetensi lulusan SMA/MA dan pada akhirnya mampu meningkatkan mutu pendidikan. Namun dalam pelaksanaannya, penilaian yang dilaksanakan guru kebanyakan hanya menggunakan bentuk tes ulangan harian atau tes tertulis, sehingga nilai atau hasil belajar peserta didik masih banyak yang dibawah KKM khususnya mata pelajaran matematika, padahal evaluasi yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) harus sesuai dengan Standar penilaian yang meliputi ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Keberhasilan pembelajaran akan bermuara pada hubungan yang harmonis antara kurikulum dan guru sebagai pelaksananya. Kemungkinan kurangnya hubungan yang harmonis antara guru dengan kurikulum menyebabkan gagalnya peserta didik dalam ujian, bahkan bisa menjadi sebab terpuruknya pendidikan nasional. Ini yang harus direnungkan dan dipikirkan matang-matang, agar segala kelemahan masa lalu tidak terulang kembali untuk yang akan datang. Apalagi pemerintah telah menetapkan standar kompetensi lulusan dan standar isi, untuk dijadikan acuan dalam pengembangan KTSP. Berhasil tidaknya pelaksanaan KTSP dengan otonomi sekolah, sangat tergantung kepada kepala sekolah, guru, peserta didik dan juga masyarakat dalam menyikapi dan melaksanakan KTSP tersebut. Oleh karena 4

itu dukungan dari semua pihak yang terkait untuk terlaksananya KTSP ini sangat diharapkan, agar KTSP sebagai kurikulum yang baru diperkenalkan dapat dipahami dan dilaksanakan secara efektif. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul "Analisis pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam Mata Pelajaran Matematika di MA Asy-syafi iyah Jatibarang Brebes. Belum terlihat masalah yang jelas sehingga perlu dilakukan penelitian, khususnya fokus pada standar penilaian. Selanjutnya akan penulis jelaskan tentang istilah-istilah yang akan dipakai dalam pembahasan judul tersebut, yaitu: 1. Analisis Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebabmusabab, duduk perkara, dsb) 5.. 2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. 6 yang terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, silabus. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP diberlakukan mulai tahun ajaran 2007/2008. Kurikulum ini merupakan landasan operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dalam penelitian ini aspek yang akan dianalisis adalah standar penilaian pendidikan dalam matematika pelajaran matematika di MA Asysyafi iyah Jatibarang., hal. 19 5 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002) 6 E.Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Karya, 2006) 5

3. Matematika Dalam penelitian ini mata pelajaran matematika kelas XI di MA Asy-syafi iyah Jatibarang yang akan dijadikan objek penelitian. 4. MA Asy-syafi iyah Jatibarang Brebes Merupakan tempat penulis melakukan penelitian. Sekolah ini berada di Desa Jatibarang Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Jadi, berdasarkan penegasan istilah di atas pengertian dari judul penelitian ini adalah penyelidikan terhadap pelaksanaan standar penilaian penidikan kurikulum tingkat satuan pendidikan dalam mata pelajaran matematika kelas XI di MA Asy-syafi iyah Jatibarang Brebes B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut maka dengan rumusan masalahpenelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pelaksanaan standar penilaian pendidikan KTSP dalam pembelajaran Matematika di MA Asy-syafi iyah Jatibarang - Brebes? 2. Adakah kendala yang dialami oleh guru matematika dalam menerapkan KTSP di MA Asy-syafi iyah Jatibarang - Brebes? C. Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : a. Mengetahui pengembangan standar penilaian pendidikan KTSP dalam pembelajaran Matematika di MA Asy-syafi iyah Jatibarang - Brebes b. Mengetahui kendala-kendala yang dialami guru Matematika dalam menerapkan KTSP di pembelajaran Matematika di MA Asysyafi iyah Jatibarang - Brebes. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini sangat penting dilaksanakan untuk meningkatkan mutu/kualitas pendidikan, mengingat akhir-akhir ini cepat sekali terjadinya pembaharuan kurikulum pendidikan yang berimplikasi langsung pada 6

proses pembelajaran. Bukan itu saja penelitian ini juga dianggap penting karena data yang diperoleh dan hasil deskripsinya akan sangat bermanfaat: a. Sebagai bahan kajian Kepala Sekolah dan guru-guru Matematika dalam upaya meningkatkan pemahaman pembelajaran Matematika di sekolah. b. Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami mata pelajaran matematika yang diajarkan oleh guru c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para peneliti yang berminat untuk meneliti tentang analisis pelaksanaan KTSP selanjutnya di sekolah. 7