EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM MIKROFINANCE PERTANIAN OLEH CU CINTA KASIH KELURAHAN PULO BRAYAN KECAMATAN MEDAN BARAT. Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control Effectiveness Lending. Universitas Kristen Maranatha

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

BAB I PENDAHULUAN. pertanian meliputi sub-sektor perkebunan, perikanan, dan perikanan.

KORELASI SIKAP PETANI PLASMA KELAPA SAWIT TERHADAP PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN LAMANDAU. Trisna Anggreini 1)

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH REALISASI KREDIT TERHADAP PRODUKSI TOMAT

SKRIPSI ANALISIS PERANAN PEMBERIAN KREDIT OLEH CU.BUDI MURNI TERHADAP USAHA PETANI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA OLEH

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

SKRIPSI PENGARUH KREDIT PERTANIAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA OLEH. Mardiana Lumbanraja

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

BAB I PENDAHULUAN. di tentukan. Selain Perbankan ada juga BUMN seperti Perum Pegadaian yang

2015 PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

ANALISIS EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH di DESA SUMBER TANI KECAMATAN TALAWI KABUPATEN BATU BARA: SUATU PENDEKATAN STOCHASTIC FRONTIER

SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS BANTUAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA MEDAN OLEH FITRIA NAQIYYA

VI. KERAGAAN USAHATANI KENTANG DAN TOMAT DI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

ANALISIS PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN KARO (TINJAUAN KETEKNIKAN PERTANIAN)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam menjalankan usaha ataupun produksinya. Namun dengan suku

SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini era pembangunan telah menunjukkan perkembangan terutama

PENGARUH KEMAMPUAN PIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA POLISI SATLANTAS POLRES KUTAI KERTANEGARA. Gatot Siswanto 1

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi tersebut harus dapat diusahakan dengan kemampuan dan

ABSTRACT ROLE OF THE INTERNAL CONTROL STRUCTURE SUPPORT THE EFFECTIVENEESS OF GIVING CREDIT SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES

PERANAN KELOMPOK TANI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH

PEMAHAMAN GURU TERHADAP MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Deskriptif pada SMP di Kabupaten OKU Timur)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN DI AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SELATAN

SKRIPSI ANALISIS TINGKAT KEPERCAYAAN PENGUSAHA UKM KOTA MEDAN TERHADAP PERUSAHAAN LEASING. (Studi Kasus Pengusaha Makanan & Minuman) OLEH

I. PENDAHULUAN. produksi hanya diterima petani setiap musim sedangkan pengeluaran harus

DAMPAK PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN KARANGANYAR

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

UPAYA PEMANFAATAN KREDIT PEDAGANG BUAH DI PUSAT NIAGA PALOPO KELURAHAN DANGERAKKO KECAMATAN WARA KOTA PALOPO

ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

ANALISIS KINERJA AUDITOR INTERNAL DALAM PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH PADA BPR SHINTA PUTRA KULON PROGO

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan dengan

BAB I PENDAHULUAN. of founds) dengan pihak yang mengalami kekurangan dana. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia terkenal sebagai Negara agraris dimana mayoritas penduduknya

PENGARUH TAMBAHAN MODAL DARI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT (LKMM) TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO

KINERJA ORGANISASI KOPERASI UNIT DESA ORA ET LABORA KECAMATAN PURWOHARJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRACT FUNCTION CONTROLLER IN REGIONAL INTERNAL CONTROL BUDGET INCOME (Case Study In Cimahi Regional Revenue Agency)

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

II. TEVJAUAN PUSTAKA

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan pembangunan

Diarsi Eka Yani. ABSTRAK

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH

PROSES KLIENTISASI PETANI DAN PEDAGANG DI DUSUN AROA DESA KATALOKA KECAMATAN PULAU GOROM KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia yang masih

PERANAN PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN JASA TENAGA KERJA INDONESIA (PJTKI) DENGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI KOTA MEDAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

ABSTRACT. Key words: promotion, word of mouth, purchasing decisions.

BAB I PENDAHULUAN. energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Tidak perlu di ragukan lagi

Berdasarkan hasil analisis menggunakan data SUSDA Tahun 2006 yang dibandingkan dengan 14 indikator kemiskinan dari BPS, diperoleh bahwa pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai lembaga yang dapat. pembangunan nasional mengakibatkan perlu adanya pembinaan dan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SERBA USAHA PADA KOPERASI TANGERANG

PERAN SERTA MASYARAKAT, LINTAS SEKTOR DAN SWASTA DALAM REVITALISASI POSYANDU (Studi kasus di Kabupaten Karanganyar, Mojokerto dan Pasuruan)

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

PEMANFAATAN POHON PISANG UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT

P U T U S A N NOMOR : 270/PDT/2012/PT-MDN L A W A N

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan

THE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN HAMLET GONDOWANGI VILLAGE SAWANGAN DISTRICT MAGELANG REGENCY

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI DALAM MENGGUNAKAN CREDIT UNION (CU) SEBAGAI LEMBAGA PEMBIAYAAN DALAM USAHATANI

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

JULIARNI SIPAYUNG ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PETA KEPENDUDUKAN, PEREKONOMIAN, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN RAKYAT KOTA SURABAYA

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragnar Oktavianus Sitorus, 2014

Abstract. vii. Universitas Kristen Maranatha

(Damanik dan Sasongko. 2003). dimana TR adalah total penerimaan dan C adalah total biaya. TR didapat dari P x Q

Kata-kata kunci : perkembangan omzet penjualan dan anggota produkif.. Abstract

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGENAI DIARE DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II, KABUPATEN GIANYAR BALI TAHUN 2015

14/41581.pdf UNIVERSITAS TERBUKA. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL ATAS TANAH PERTANIAN (Studi di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara)

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor unggulan dalam perekonomian Indonesia, hal ini

ABSTRACT. Key words: operational audit, effectiveness, credit. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

TINGKAT KESUKAAN SISWA SDN 2 KERTOSARI TERHADAP PEMBELAJARAN MULOK PENDIDIKAN PERTANIAN DI KECAMATAN TANJUNG SARI, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

I. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA VALUE FOR MONEY PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BLITAR. Amelia Ika Pratiwi 1 dan Ela Nursandia 2

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Peranan uang dalam peradaban manusia hingga saat ini dirasakan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

POTENSI DAN PERANAN ZAKAT DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN DI KOTA MEDAN SKRIPSI A M A L I A EKONOMI PEMBANGUNAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian. Oleh : PRIMA NOVITA BASUKI

ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KUD SIDO MAKMUR KECAMATAN SUMBERSUKO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM MIKROFINANCE PERTANIAN OLEH CU CINTA KASIH KELURAHAN PULO BRAYAN KECAMATAN MEDAN BARAT Oleh: Johannes Arif Manata Sirait 080902028 Johannes_mama@yahoo.com Abstrak Kesulitan terbesar para petani dalam mengembangkan usaha pertaniannya saat ini adalah mendapatkan modal. Mereka terpaksa menggunakan jasa rentenir ataupun koperasikoperasi swasta yang menyengsarakan mereka dengan bunga yang sangat besar sehingga mereka terjebak kedalam lingkaran kemiskinan. Dibutuhkan suatu lembaga yang mampu membantu mereka untuk mendapatkan modal dalam bentuk pinjaman dengan suku bunga yang ringan. CU Cinta Kasih hadir dengan suatu program yang dinamakan microfinance pertanian, yang dirancang khusus untuk menyediakan modal dalam bentuk pinjaman. CU Cinta Kasih ini menerapkan The poverty lending approach, memberikan penyediaan modal dan melengkapinya dengan kegiatan pendukung seperti pendidikan dan pelatihan kepada para anggotanya. Penelitian ini dilakukan di CU Cinta Kasih Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat untuk mengukur sejauh mana program microfinance pertanian ini efektif 1

dalam hal menyediakan modal kepada para anggotanya. Hasil penelitian yang dilakukan memperlihatkan bahwa program microfinance pertanian oleh CU Cinta Kasih sangat membantu para anggota dalam hal penyediaan modal untuk mengembangkan usaha pertaniannya. Tetapi kegiatan-kegiatan pendukung seperti pendidikan, demoplot, diskusi dan lain sebagainya belum berjalan maksimal.. Kata kunci: Efektivitas, Koperasi, Program Mikrofinance Pertanian, The Poverty Lending Approach Abstract The biggest difficulty of farmers in developing their farm is getting the capital. They were forced to use the service of money lenders or provate cooperations that burden them with enormous interest that they get stuck into the cycle of poverty. They need an agency, that can help them to get the capital in the form of loans with mild interest. In regard to this problem, CU Cinta Kasih attends with a program which is named agricultural microfinance. It is specially designed to provide capital. CU Cinta Kasih also implemented the poverty lending approach, which gave supporting activities such as education and training to its members. The research was conducted at CU Cinta Kasih Pulo Brayan West Medan District to measure how far the agricultural microfinance program is effective in providing capital to its members. The results of this research showed that agricultural microfinance program by CU Cinta Kasih is very helpful in providing capital to develop their farm. But, in supporting activities such as education, demoplot, discussions etc have not run maximally. 2

Keywords: Effectiveness, Coorperation, Agricultural Microfinance Program, The Poverty Lending Approach PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagian besar dari penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini disebabkan oleh karena Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam sektor pertanian. Sudah sepantasnya sektor pertanian ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah terutama dalam hal kesejahteraan petani. Kondisi pada saat ini adalah petani semakin sulit mengembangkan usaha pertaniannya karena tidak mendapatkan tambahan modal. Mereka tidak memiliki sesuatu yang dapat diagunkan untuk mendapatkan modal pada lembaga keuangan formal. CU Cinta Kasih merupakan suatu koperasi kredit yang hadir untuk membantu para anggotanya mengembangkan usaha pertaniannya. Sesuai dengan fungsi koperasi pada umumnya yakni sebagai pusat permodalan bagi para anggotanya, begitu juga halnya dengan CU Cinta Kasih yang hadir membantu anggotanya memenuhi kebutuhan dari segi permodalan. Untuk mewujudkan hal tersebut, CU Cinta Kasih merancang dan menjalankan suatu program yang dinamakan dengan program microfinance pertanian. Program ini ditujukan bagi petani yang sudah menjadi anggota dari CU Cinta Kasih. Program ini juga didukung dengan kegiatan tambahan seperti pendidikan atau penyuluhan, tenaga ahli, demoplot serta 3

diskusi yang berkaitan dengan microfinance pertanian maupun pengelolaan usaha pertanian.. Perumusan Masalah Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah Bagaimana efektivitas program microfinance pertanian oleh CU Cinta Kasih Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat ini? Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program microfinance pertanian oleh CU Cinta Kasih Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat. 2. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Secara akademis, dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial dalam konsep mikrfinance untuk para petani dalam mengembangkan usaha pertaniannya. b. Secara teoritis, dapat mempertajam kemampuan penulis didalam bidang penulisan karya ilmiah dan menambah pengetahuan penulis tentang efektivitas pelaksanaan program. 4

c. Secara praktis, dapat digunakan sebagai bahan masukan, pertimbangan bagi CU Cinta Kasih dan dasar bagi anggota untuk melakukan evaluasi mengenai pelaksanaan program microfinance pertanian tersebut. Teori Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori efektivitas dan teori program microfinance pertanian. Efektivitas adalah keberhasilan suatu aktifitas dalam mencapai tujuan sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang ditentukan sebelumnya dapat dikatakan efektif dan sebaliknya apabila tujuan dan target tidak tercapai sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya maka aktifitas tersebut dikatakan tidak efektif (Bernard, 1992:27) 1. Untuk mengukur sejauh mana keberhasilan dari program yang dijalankan tersebut digunakan pendekatan efektivitas yang terdiri dari pendekatan sasaran, sumber dan proses. Mikrofinance pertanian merupakan salah satu program yang dimiliki oleh koperasi untuk membantu dalam hal penyediaan modal. Yang mana bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya (Karsono, 1989:11) 2. Hal ini dilakukan untuk membantu para anggota terlepas dari jebakan lingkaran kemiskinan. Dimana salah satu ciri dari taraf hidup dibawah garis kemiskinan adalah tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan dan sebagainya (Hartomo, 2008:318) 3. Microfinance pertanian juga menjalankan pelayanan The poverty lending approach yakni pelayanan dengan kegiatan pendukung seperti pendidikan atau penyuluhan terkait program maupun pengelolaan usaha pertanian. 5

Hal ini bertujuan untuk mewujudkan konsep kesejahteraan sosial yang merupakan kegiatan-kegiatan terorganisir, bertujuan untuk membantu individu atau masyarakat guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan meningkatkan kesejahteraannya selaras dengan kepentingan keluarga dan masyarakat (Suharto, 2005) 4. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di CU Cinta Kasih yang berlokasi di Jln. K.L Yos Sudarso no.138d Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat dengan lama penelitian satu bulan. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu keadaan subyek atau objek dengan mengumpulkan, mengelola, menyajikan dan menjabarkan hasil penelitian sebagaimana adanya. Populasi dan sampel dalam penelitian dilakukan melalui total sampling (sampel total N=n, jika jumlah populasi kurang dari 100) dengan jumlah 56 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan juga studi lapangan yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara, observasi dan pembagian kuesioner berupa angket. Teknik analisa data dalam penelitian menggunakan tabel tunggal. Analisa tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi variabel penelitian ke dalam sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori. TEMUAN DAN ANALISIS Temuan dan anlisis yang dapat dipaparkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Kualitas sasaran program microfinance pertanian: 6

Program microfinance pertanian ini telah mampu mencapai tujuan jangka pendeknya yakni membantu anggota dalam menyediakan modal dalam bentuk pinjaman untuk mengembangkan usaha pertaniannya. Seluruh anggota merasa terbantu dan tertarik dengan adanya program ini. Para anggota ini juga merasa bahwa jumlah pinjaman yang diterima dari program microfinance pertanian ini mampu memenuhi kebutuhan modal usaha pertaniannya. Mereka juga tidak merasakan kesulitan dalam hal pengembalian pinjaman karena disamping tingkat bunga yang relatif rendah proses pengembalian ini juga dilakukan saat masa panen tiba. Artinya, saat masa panen tiba, mereka dapat menyisihkan hasilnya untuk memenuhi kebutuhannya dan kemudian mengembalikan pinjaman dari program microfinance pertanian tersebut. Program microfinance pertanian ini belum berjalan maksimal karena belum seluruh anggota merasakan bahwa program ini dapat meningkatkan kesejahteraannya. Dialami oleh anggota yang lahannya tidak cukup luas. Bagi anggota yang memiliki lahan pas-pasan, program microfinance pertanian ini hanya mampu memebuhi kebutuhan pengembangan usaha pertaniannya saja sedangkan dalam hal kebutuhan sehatri-harinya masih sama seperti sebelum mengikuti program tersebut. Program microfinance pertanian ini juga belum mampu memenuhi kegiatan pendukungnya seperti pendidikan dan penyuluhan. Hal ini disebabkan oleh karena belum seluruh anggota yang pernah mengikuti atau mengetahui secara langsung dari kegiatan-kegiatan tersebut.. 7

2. Penggalian sumber CU Cinta Kasih dalam menjalankan program mikrofianance pertanian: CU Cinta Kasih mampu menemukan daerah yang berpotensi untuk pengembangan usaha pertanian melalui kegiatan observasi yang dilakukan selama ini. Seluruh anggota menganggap bahwa daerah mereka berpotensi dalam sektor pertanian. Tetapi belum seluruh anggota mengetahui adanya kegiatan observasi tersebut. Hal ini disebabkan oleh karena sebagian anggota merupakan anggota yang baru mengikuti program microfinance pertanian ini pada tahap III dan IV. Sedangkan kegiatan observasi ini dilakukan pada tahap I dan II atau pada saat program ini mulai dijalankan. CU Cinta Kasih mampu menjalankan program microfinance pertanian ini dengan baik dalam bidang pendanaan. Karena mempunya jumlah asset sekitar 25 milyar rupiah. Hal ini membuat anggota tidak pernah mengalami keterlambatan dalam hal pencairan pinjaman dari program microfinance pertanian ini. CU Cinta Kasih memiliki individu-individu yang mampu membuat anggota memahami program microfinance pertanian ini. masingmasing dalam menjalankan program microfinance pertanian ini. 3. Proses pelaksanaan program microfinance pertanian Belum seluruh anggota merasakan atau mengetahui bahwa CU Cinta Kasih pernah mendatangkan tenaga-tenaga ahli. Hal ini disebabkan oleh karena ketidaktahuan mereka akan hal tersebut. Mereka hanya mendapatkan intisari 8

pendidikan dan penyuluhan dari ketua kelompoknya masing-masing. Tenagatenaga ahli ini hanya mampu membantu mereka membuat anggaran pengeluaran dan pemasukan saja, tidak dalam hal pengelolaan pertaniannya. CU Cinta Kasih pernah melakukan demoplot untuk menguji atau membuktikan kualitas bibit, pupuk, pestisida dan lain sebagainya yang ditawarkan kepada para anggota. Hasil demoplot ini masih jauh dari harapan bahkan menunjukkan kegagalan. Para anggota kurang berminat menggunakan tawaran dari CU Cinta Kasih tersebut. Hal ini terjadi karena kurang maksimalnya perhatian terhadap kegiatan demoplot tersebut. Program microfinance pertanian ini dilengkapi dengan kegiatan diskusi terkait pemahaman program maupun terkait usaha pertanian. Diskusi ini belum mengikutsertakan seluruh anggota bahkan sebagian dari mereka tidak mengetahui kegiatan ini. Hal ini terjadi karena suasana diskusi yang terkesan informal sehingga mereka tidak tertarik untuk mengikutinya. Seluruh anggota menganggap bahwa program microfinance pertanian oleh CU Cinta Kasih ini sebagai jalan keluar untuk menjawab kesulitan dalam hal penyediaan modal. Mereka tidak perlu khwatir lagi dengan dengan kebutuhan modal usahanya pertaniannya. Hal ini membuat mereka tetap berkeinginan untuk mengikuti program microfinance pertanian oleh CU Cinta Kasih. 9

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Efektivitas pelaksanaan program microfinance pertanian oleh CU Cinta Kasih ini hanya mampu memenuhi kebutuhan modal yang dibutuhkan oleh para anggotanya saja. Sedangkan dalam hal kegiatan-kegiatan lainnya seperti pendidikan dan penyuluhan, observasi. demoplot, tenaga-tenaga ahli, diskusi dan lain sebagainya, CU Cinta Kasih belum mampu memaksimalkannya. Masih sedikit anggota yang bersedia menggunakan bibit, pupuk, pestisida, dan lain sebagainya yang ditawarkan oleh CU Cinta Kasih ini. Program microfinance pertanian ini memang mampu membantu anggota dalam menyediakan modal tetapi belum mampu meningkatkan kesejahteraan dari anggota itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh faktor luas lahan yang dimiliki para anggota tersebut. Tetapi seluruh anggota merasa bahwa program microfinance pertanian ini merupakan jalan keluar bagi mereka dalam mengatasi masalah mereka dalam hal penyediaan modal untuk usaha pertaniannya. 10

Rekomendasi Adapun yang menjadi rekomendasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. CU Cinta Kasih diharapkan dapat lebih meningkatkan intensitas kehadiran para tenaga ahli yang didatangkan untuk membantu anggota dalam usaha pertaniannya. Tenaga ahli ini juga harus mampu membantu anggota agar dapat mengelola usaha pertaniannya agar tidak hanya sekedar dari pengalaman yang dilakukannya selama ini saja. b. CU Cinta Kasih diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan penyuluhan yang dilakukan agar tidak hanya membantu anggota dalam membuat anggaran pemasukan dan pengeluaran saja melainkan juga mampu membantu anggota dalam mengelola usaha pertaniannya. c. CU Cinta Kasih diharapkan memperbaiki kualitas dari demoplot yang dilakukan agar dapat memberikan hasil yang maksimal agar nantinya membuat anggota tertarik untuk mengunakan bibit, pupuk, pestisida dan lain sebagainya yang ditawarkan oleh CU Cinta Kasih tersebut. d. CU Cinta Kasih diharapkan meningkatkan kualitas dari diskusi yang dilakukan agar mengikutsertakan seluruh anggota dari program microfinance pertanian ini. 11

DAFTAR PUSTAKA 1) Hartomo, 2008.Ilmu Sosial Dasar.Jakarta: Bumi Aksara. 2)Karsono,Edy.2008. Mengenal Koperasi di Indonesia.Bandung: CV LESTARI 3)Barnard, I, chester. 1992. Organisasi dan Manajemen, Struktur, Perilaku dan Proses. Jakarta, Gramedia. 4)Suharto, Edi,2005.Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan & Pekerja Sosial, Bandung: PT Refika Aditama 5) Hendrojogi. 2004.Koperasi azas-azas, teori, dan praktik. Jakarta: PT.Grafindo 12