BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pasang surut. Untuk dapat bertahan terhadap pesaing-pesaing, maka setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dengan melihat kondisi perekonomian pada saat ini serta persaingan era

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. investasi di bidang lain, akan tetapi dalam kenyataan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis khususnya kegiatan pasar modal dalam era globalisasi ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

prasarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian negara indonesia. Sektor perekonomian yang ada di indonesia ada sektor indrustri

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. investasi di bidang lain, akan tetapi dalam kenyataan mempunyai kekhususan

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

DAFTAR ISI. ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR GRAFIK...

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (retained earning). Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan makanan di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu dari negara-negara berkembang, yang sekarang sedang mengalami perkembangan ekonomi dan industri yang cukup pesat. 1 Begitu banyak perusahaan-perusahaan didirikan baik oleh investor lokal maupun asing, dengan tujuan untuk memanfaatkan potensi alam indonesia yang kaya, atau sekedar memanfaatkan potensi biaya produksi yang murah dan potensi pemasaran yang tinggi karena populasi penduduk indonesia yang sangat besar. Dalam membangun dan mengembangkan usahanya, perusahaan-perusahaan indonesia tentu saja menggunakan pilihan-pilihan pembiayaan yang hampir sama dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain. Hal ini berakibat pada semakin ketatnya persaingan antar perusahaan sehingga kelangsungan hidup maupun kesempatan suatu perusahaan untuk berkembang sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan akses perusahaan terhadap sumber dana atau modal yang tersedia. Untuk itu setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuannya di segala bidang, dengan melaksanakan 1 Siti Maimunah, Pengaruh Struktur Modal (DER), DOL, DFL Terhadap EPS Pada Perusahaan Dalam Sektor Aneka Industri di Bursa Efek Jakarta Periode 1998-2002 (Depok : FEUI, 2004), hlm. 1. 1

2 efisiensi di semua fungsi manajemen baik keuangan, sumber daya manusia, produksi maupun pemasaran serta ditunjang dana yang memadai. Pasar modal merupakan wadah bagi perusahaan untuk memperoleh sumber dana jangka panjang. Keberadaan institusi ini bukan hanya sebagai tempat sumber pembiayaan, tetapi juga sebagai sarana investasi yang melibatkan seluruh potensi dana masyarakat yang ada di dalam negeri. Pasar modal dapat memenuhi kebutuhan dana sehingga keberadaannya diharapkan dapat memberikan peluang bagi perusahaan yang ingin go public dalam menghadapi era perdagangan bebas saat ini, karena seiring dengan perkembangan perekonomian yang ada maka perusahaan tersebut tentu membutuhkan dana yang sangat besar. Untuk memperoleh pendapatan yang diinginkan, maka seorang investor perlu melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan sebelum membuat keputusan untuk menanamkan modalnya. Salah satu kinerja keuangan yang dinilai yaitu dari aspek keuangan perusahaannya. Dan kinerja keuangan ini dapat diketahui dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Investor dalam pasar modal yang sudah maju biasanya menggunakan Price Earning Ratio (PER) untuk mengukur apakah suatu saham underpriced atau overpriced. 2 PER merupakan suatu rasio sederhana yang diperoleh dengan membagi harga pasar suatu saham dengan EPS. Besarnya deviden yang dibayar 2 Agnes Sawir, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 21.

3 perusahaan tergantung kepada besarnya EPS dan rasio pembayaran deviden, yang menunjukan bagian laba yang dibagikan sebagai deviden. Degree of Operating Leverage (DOL) dapat didefinisikan sebagai persentase perubahan laba sebelum bunga dan pajak akibat persentase perubahan penjualan. 3 DOL bagi sebuah perusahaan lebih merupakan fungsi dari proses produksi. Jika perusahaan menggunakan peralatan yang bersifat labor saving atau capital intensive dalam operasinya maka akan cenderung mempunyai biaya operasi tetap yang tinggi dan biaya operasi variabel yang relatif rendah, sehingga dapat menghasilkan degree of operating leverage yang tinggi, dan perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan EBIT dalam persentase yang lebih besar. Degree of Financial Leverage (DFL) timbul karena penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar dari pada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. 4 DFL adalah perubahan laba per lembar saham (EPS) karena perubahan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal. 5 Rasio ini merupakan salah satu rasio yang penting karena berkaitan dengan masalah trading on equity, yang dapat 3 Agus Sartono, Manajemen Keuangan, Edisi keempat (Yogyakarta : 2008), hlm. 260. 4 Ibid, hlm. 263-265. 5 Arief Sugiono, Manajemen Keuangan dan Praktisi Keuangan (Yogyakarta : 2009), hlm. 71.

4 memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap rentabilitas modal sendiri dari perusahaan tersebut. Return On Assets (ROA) merupakan rasio untuk mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada. 6 Atau rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan. Di lihat dari faktor fundamental, naik dan turunnya harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Pada faktor eksternal dapat dilihat pada perkembangan makro ekonomi. Sedangkan pada faktor internal biasanya dilihat pada kinerja perusahaan terutama rasio keuangan, baik dari rasio leverage, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar. Dimana rasio tersebut telah teruji dan memiliki pengaruh terhadap harga saham yang akan menyebabkan pengaruh pada Price Earning Ratio (PER). Untuk itu penulis mencoba menganalisis Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45. Agar para investor sebelum memutuskan untuk membeli dan menjual saham, para investor dapat memperhatikan keberhasilan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan melalui operasi perusahaan, maka dari itu penulis membuat grafik perkembangan rata-rata Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 yang terlihat pada Gambar 1.1, berikut ini : 6 Ibid, hlm. 80.

5 Kali (X) 45,00 40,00 35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 2005 2006 2007 2008 2009 Gambar 1.1 Tahun PER Rata-rata PER Pada Perusahaan LQ 45 Periode 2005-2009 Sumber : Data diolah penulis Pergerakan rata-rata Price Earning Ratio (PER) dari hasil selisih pembagian antara Close Price (CP) dengan Earning Per Share (EPS) dalam indeks LQ 45 terlihat pada Gambar 1.1. Pergerakan rata-rata PER dari tahun 2005 hingga tahun 2009 cenderung berfluktuasi. Hal ini dapat dilihat PER pada tahun 2005 memiliki nilai sebesar 18,33x, pada tahun 2006 mengalami kenaikan menjadi 42,04x, lalu pada tahun 2007 mengalami penurunan secara drastis menjadi 12,54x, sedangkan pada tahun 2008 kembali naik menjadi 19,90, dan pada tahun 2009 naik kembali menjadi 30,59. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi PER yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan, maka akan meningkatkan harga sahamnya.

6 Selain itu, Price Earning Ratio (PER) juga dipengaruhi oleh Rasio keuangan yang lain seperti rasio leverage. Untuk melihat pengaruh dari Degree of Operating Leverage (DOL) terhadap Price Earning Ratio (PER) agar para investor sebelum memutuskan untuk membeli dan menjual saham, para investor dapat memperhatikan keberhasilan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan melalui operasi perusahaan, maka dari itu penulis membuat grafik perkembangan rata-rata Degree of Operating Leverage (DOL) pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 yang terlihat pada Grafik, berikut ini : Persen (%) 4,00 3,50 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 2005 2006 2007 2008 2009 Gambar 1.2 Tahun DOL Rata-rata DOL Pada Perusahaan LQ 45 Periode 2005-2009 Sumber : Data diolah penulis Pergerakan rata-rata Degree of Operating Leverage (DOL) dari hasil selisih pembagian antara Growth Operating Profit dengan Growth Total Revenue dalam indeks LQ 45 terlihat pada Gambar 1.2. Pergerakan rata-rata DOL dari

7 tahun 2005 hingga tahun 2009 cenderung berfluktuasi. Hal ini dapat dilihat DOL pada tahun 2005 memiliki nilai sebesar 0,74%, pada tahun 2006 mengalami penurunan menjadi 0,18% lalu pada tahun 2007 naik menjadi 1,71% pada tahun 2008 turun kembali menjadi 0,71% dan pada tahun 2009 meningkat drastis menjadi 3,83%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi DOL yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan, maka akan semakin besar fluktuasi naikturunnya laba sebagai akibat dari perubahan volume penjualan. Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis mencoba melakukan penelitian dalam judul ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN NON BANK INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005 2009. B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Dalam kaitannya dengan latar belakang yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang ada, yaitu sebagai berikut : a. Pergerakan rata-rata Price Earning Ratio (PER) dari tahun 2005-2009 cenderung berfluktuasi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

8 Price Earning Ratio (PER) yang dihasilkan sebuah perusahaan, maka akan meningkatkan harga sahamnya. b. Pergerakan rata-rata Degree of Operating Leverage (DOL) dari tahun 2005-2009 cenderung berfluktuasi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Degree of Operating Leverage (DOL) yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan, maka akan semakin besar fluktuasi naikturunnya laba sebagai akibat dari perubahan volume penjualan. 2. Pembatasan Masalah Untuk menghindari semakin meluasnya masalah penelitian ini, maka penulis melakukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah tersebut antara lain : a. Penelitian ini menggunakan sampel hanya pada perusahaan yang konsisten tergabung dalam indeks LQ 45 (non bank) yang terdaftar di BEI selama periode 2005-2009. b. Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya dengan membahas tentang Degree of Operating Leverage (DOL), Degree of Financial Leverage (DFL), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA) dan Price Earning Ratio (PER).

9 C. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah dijelaskan maka dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi leverage perusahaan yang terlihat dalam tingkat leverage operasi Degree of Operating Leverage (DOL) dan tingkat financial leverage Degree of Financial Leverage (DFL) pada perusahaan (non bank) indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009? 2. Bagaimana kondisi struktur permodalan perusahaan yang terlihat dalam tingkat Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan (non bank) indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009? 3. Bagaimana kondisi profitabilitas perusahaan yang terlihat dalam tingkat Return On Assets (ROA) pada perusahaan (non bank) indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009? 4. Bagaimana nilai pasar jika diperbandingkan dengan laba per lembar sahamnya pada perusahaan (non bank) indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009? 5. Apakah secara parsial dan simultan Degree of Operating Leverage (DOL), Degree of Financial Leverage (DFL), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan (non bank) indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009?

10 D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kondisi leverage perusahaan yang terlihat dalam tingkat leverage operasi Degree of Operating Leverage (DOL) dan tingkat financial leverage Degree of Financial Leverage (DFL) pada perusahaan (non bank) indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009. 2. Untuk mengetahui kondisi struktur permodalan perusahaan yang terlihat dalam tingkat Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan (non bank) indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009. 3. Untuk mengetahui kondisi profitabilitas perusahaan yang terlihat dalam tingkat Return On Assets (ROA) pada perusahaan (non bank) indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009. 4. Untuk mengetahui nilai pasar jika diperbandingkan dengan laba per lembar sahamnya pada perusahaan (non bank) indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009. 5. Untuk mengetahui secara parsial dan simultan Degree of Operating Leverage (DOL), Degree of Financial Leverage (DFL), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan (non bank) indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009.

11 E. Manfaat atau Kegunaan Penelitian Adapun manfaat dan kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis dalam melakukan penelitian ini khususnya dalam bidang ekonomi pada kegiatan investasi serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Degree of Operating Leverage (DOL), Degree of Financial Leverage (DFL), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Assets (ROA) terhadap Price Earning Ratio (PER). 2. Bagi Investor Untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan dan informasi tambahan dalam menilai kinerja perusahaan dan dapat mengambil keputusan investasi pada saham-saham non bank indeks LQ 45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagi Perusahaan Aspek nilai perusahaan dapat digunakan sebagai alat ukur terhadap efektivitas dan efisiensi penggunaan semua sumber daya yang ada di dalam proses operasional perusahaan. 4. Bagi Institusi Pendidikan Dapat memberikan informasi dan dokumentasi penelitian tentang kinerja dan sebagai referensi untuk penelitian berikutnya.

12 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan proposal skripsi ini dimaksudkan untuk mempermudah pembaca dalam memperoleh gambaran umum dari keseluruhan penulisan proposal skripsi ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini memberikan suatu gambaran singkat mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tinjauan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan sebagai landasan pendekatan untuk mencapai tujuan penelitian yang disusun kedalam kerangka pikir penelitian serta disusun kedalam suatu rumusan hipotesa. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian mengenai tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data dalam metode pengumpulan data, metode analisis data dan definisi operasional variabel.

13 BAB IV : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Bab ini berisi karakteristik data emiten yang menjadi objek penelitian. BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi uraian mengenai analisis dan hasil penelitian dari data objek penelitian serta merupakan jawaban permasalahan yang ada. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pembahasan masalah dan saran yang dapat dijadikan masukan untuk mengatasi masalah yang diteliti.