12/7/2012 ISU GLOBAL KULIAH 13: PERTANIAN TERPADU- BERKELANJUTAN DAN ENERGI TERBARUKAN ISU DI BIDANG PERTANIAN MATERI PDF DAPAT DIUNDUH:

dokumen-dokumen yang mirip
KULIAH 13: BERKELANJUTAN DAN ENERGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SUDIARSO. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DALAM PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM I. K e l a s. Kurikulum 2013

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik

Moch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan salah satu tindakan yang mendukung untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta

BAB I. PENDAHULUAN. Agroforestri: ilmu baru, teknik lama. Penanaman berbagai jenis. pohon dengan atau tanpa tanaman semusim (setahun) pada sebidang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EKOLOGI MANUSIA : PERTANIAN DAN PANGAN MANUSIA. Nini Rahmawati

I. PENDAHULUAN. dan menjadi suatu sistem yang menguntungkan adalah sistem agroforestri.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. berinteraksi dalam satu sistem (pohon, tanaman dan atau ternak) membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Wawasan Lingkungan Hidup Dan Sustainable Agroecosystem FAKULTAS PETERNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya

II. TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN AGROFORESTRY UNTUK KONSERVASI TANAH DAN AIR. Oleh Firmansyah, S.Hut, M.Si Penyuluh Kehutanan Ahli Pusat Penyuluhan Kehutanan BP2SDM

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. pada pulau. Berbagai fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial budaya dari

Pengembangan Wilayah Sentra Produksi tanaman, menyebabkan pemadatan lahan, serta menimbulkan serangan hama dan penyakit. Di beberapa lokasi perkebunan

AGROFORESTRI PENDAHULUAN. Apa itu Agroforestri? Cakupan pembahasan agroforestri

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Penggunaan Lahan

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. banyak dibicarakan dan dianjurkan. Hal ini terjadi karena munculnya isu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SYLABUS MATA KULIAH PERTANIAN ORGANIK

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

PENDAHULUAN. hutan yang dialih-gunakan menjadi lahan usaha lain. Agroforestry adalah salah

I. PENDAHULUAN. masyarakat dengan memperhatikan tiga prinsip yaitu secara ekologi tidak merusak. waktu, aman dan terjangkau bagi setiap rumah tangga.

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat. Sektor pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

Apa itu Agroforestri?

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

cair (Djarwati et al., 1993) dan 0,114 ton onggok (Chardialani, 2008). Ciptadi dan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agroforestri Definisi agroforestri

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggabungkan unsur tanaman dan pepohonan. Agroforestri adalah suatu

TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan mulai dari tanaman keras, non kayu, satwa, buah-buahan, satuan budi

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

I. PENDAHULUAN. Berkurangnya hutan tropis untuk kepentingan pertanian terkait dengan upayaupaya

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mata pencaharian penduduk Indonesia bergerak pada sektor

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di bumi saat ini, pasalnya dari hutan banyak manfaat yang dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. Studi komparansi kinerja..., Askha Kusuma Putra, FT UI, 2008

PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT: PERSPEKTIF LINGKUNGAN. Mukti Sardjono, Saf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

LINGKUNGAN BISNIS PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

PROGRAM PENGEMBANGAN KELAPA BERKELANJUTAN DI PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang industri jasa maupun industri pengolahan bahan baku menjadi

Apa itu PERTANIAN ORGANIK?

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, produk kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang. hampir mencakup seluruh daerah tropis (RSPO, 2009).

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTANIAN BERBASIS SUMBERDAYA & KEARIFAN LOKAL. Benyamin Lakitan 2017

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usahatani Karet

Konsep Usahatani Terpadu : Tanaman Pangan dan Ternak FAKULTAS PETERNAKAN

PENDAHULUAN. kadang-kadang tidak mencukupi (Ekstensia, 2003). Peran sektor pertanian di Indonesia terlebih di Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

POLICY BRIEF DINAMIKA SOSIAL EKONOMI PERDESAAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

INDEKS. biofuel 63, ceteris paribus 164 constant return to scale 156, 166

Inovasi Pertanian 2015

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, baik di dunia maupun nasional.

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Hutan kemasyarakatan (HKm) sebagai sistem pengelolaan hutan yang

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Zero Waste. [Prinsip Menciptakan Agro-Industri Ramah Lingkungan] Dede Sulaeman [1]

KENDALA DAN PELUANG DALAM PRODUKSI PERTANIAN ORGANIK DI INDONESIA *)

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

1/7/01 KULIAH 13: PERTANIAN TERPADU- BERKELANJUTAN DAN ENERGI TERBARUKAN MATERI PDF DAPAT DIUNDUH: TIK: Setelah mempelajari kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang pertanian terpadu, pertanian berkealnjutan dan energi terbarukan. http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/01/10 //material-of-introduction-ofagriculture-sciences-pengantar-ilmuilmu-pertanianpip/ 07/1/01 1 07/1/01 ISU GLOBAL ISU DI BIDANG PERTANIAN Meningkatnya populasi manusia menuntut pasokan pangan & papan yang juga meningkat Perubahan pola hidup diversifikasi diet Kebutuhan akan sistem produksi ramah lingkungan dan berorientasi pada mutu produk Jaminan Mutu Kebutuhan transparansi & keterlacakan pada sistem produksi pertanian pencatatan rekaman dan audit Globalisasi perdagangan transfer lintas negara dapat mengacaukan keseimbangan rantai pasok (input-output) pada lokasi produksi Konsumen menetapkan aturan-aturan dan regulasi mereka kepada petani di negara lain Areal pertanian semakin menyempit peningkatan produktivitas melalui intensifikasi Akses air irigasi berkurang perubahan pola tanam Lahan terdegradasi & penurunan muka air tanah konservasi Produktivitas lahan turun asupan tambahan dari luar sistem Produksi limbah organik yang semakin berlebih pengelolaan untuk pemanfaatan bentuk lain (energi, pupuk, pakan, dll) Kompetisi penggunaan lahan pangan vs perkebunan, pangan vs bioenergi Kelangkaan tenaga kerja mekanisasi dan efisiensi menjadi tuntutan mutlak dalam sistem produksi 07/1/01 3 07/1/01 4 ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN TROPIKA SAAT INI Peningkatan methan dari kegiatan pertanian dimanfaatkan untuk biogas Persaingan produk ikan, produk ternak untuk pangan atau pakan Kompetisi penggunaan lanskap pantai pengelolaan untuk konservasi, produksi dan wisata Sumberdaya lanskap perdesaan untuk area produksi atau wisata pengelolaan agrowisata Pertanian Indigenous Konvensional Industrial/ modern Tidak Ramah lingkungan Ketidakramahan sistem pertanian terjadi karena penggunaan teknologi, pergeseran lahan pertanian ke perbukitan akibat tekanan penduduk dan konversi lahan menjadi permukiman, industri dan infrastruktur lainnya. 07/1/01 5 07/1/01 6 1

1/7/01 SISTEM PERTANIAN KONVENSIONAL Tidak ramah lingkungan, Terjadi karena penggunaan teknologi yang sarat masukan luar berupa agrokimia terutama pupuk inorganik dan pestisida buatan. Tidak efisien Lahan luas Mengelola satu sub sektor Tidak mandiri Tergantung input dari luar Di Negara berkembang yang beriklim tropika, ketidakramahan sistem pertanian lebih besar lagi Akibat bergesernya lahan-lahan pertanian ke daerah perbukitan. Tekanan penduduk dan konversi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman dan industri/pabrik. PERTANIAN INDUSTRIAL/MODERN [1] pertanian dilakukan sebagai industri dan dilakukan dengan skala industri yang besar Jumlah produk dan profit menjadi tujuan utama Digunakan teknologi maju dengan cara padat modal Orientasi pada produk, bukan pada manusia yang mengelola Semua asupan (termasuk manusia) dinilai sebagai barang, sehingga aspek sosial sering terlupakan Pengembangan teknologi dipilih yang paling menguntungkan tidak perduli darimana asalnya 07/1/01 7 07/1/01 8 PERTANIAN INDUSTRIAL/MODERN [] Orientasi pada efisiensi sumberdaya Sering mengabaikan kaidah etika dan budaya yang berlaku di masyarakat Jenis komoditi dipilih secara tepat dengan asumsi aspek sosial tidak terjadi penyimpangan Analisis terhadap dampak akibat teknologi sudah diperhitungkan secara baik melalui simulasi dan teori Penelitian dan pengembangan teknologi menjadi faktor yang sangat penting FOKUS DAN LANGKAH PERTANIAN KE DEPAN Menyikapi pemanasan global Menyelamatkan dan melestarikan lingkungan Meningkatkan produktivitas Mengatasi kelangkaan energi Mengelola sumberdaya secara efisien Pertanian Berkelanjutan dan Terpadu 07/1/01 9 07/1/01 10 PERTANIAN BERKELANJUTAN BEBERAPA LANGKAH PERTANIAN BERLANJUTAN Sebuah sistem dalam budidaya pertanian yang dapat menghasilkan pangan dan serat secara lestari dengan tetap mempertahankan sumberdaya alam dan lingkungan, dapat memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat petani, pemanfaatkan siklus daur ulang dalam sistem sehingga pemanfaatan sumberdaya lokal tinggi, keseimbangan lingkungan terjaga. Dikembangkan pertanian yang lebih ramah lingkungan Pertanian Terpadu yang Berkelanjutan LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture) Organic Farming System: Pertanian Organik SAVING LAND-SAVING MATERIAL-SAVING ENERGY 09/1/01 11 09/1/01 1

Lingkungan 1/7/01 DEFINISI PERTANIAN TERPADU Merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan kegiatan sub sektor pertanian (tanaman, ternak, ikan) untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya (lahan, manusia, dan faktor tumbuh lain), kemandirian, dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan. Integrasi dapat dilakukan secara vertikal dan atau horisontal Untuk menjamin keberlanjutan, diperlukan ketepatan rancangan, keterukuran dan keterlacakan CAKUPAN PERTANIAN TERPADU Energi dan Biomas SDM Produksi Efisien, Produktif, Mandiri, Berdaya Komunitas Ekonomi Wilayah 07/1/01 13 07/1/01 14 VISUALISASI KONSEP PERTANIAN TERPADU Doc. T. Budiarti Doc. T. Budiarti http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://.bp.blogspot.com/- tnfmbgor8q4/tiltjl7pani/aaaaaaaaayu/gfpd9wlsqbi/s1600/padu%b1.jpg&imgrefurl=http://ilmu-taniternak.blogspot.com/011/07/pertanian-terpadu-denganteknologi.html&h=336&w=400&sz=38&tbnid=hghfxphdi8uixm:&tbnh=90&tbnw=107&prev=/search%3fq%3dfoto%bpertanian%bterpadu%6tbm%3disch%6t bo%3du&zoom=1&q=foto+pertanian+terpadu&usg= tyfjuoo0kjp15sr7_gvlpcvujm=&docid=kkuzplvvssjdm&sa=x&ei=f_g_uk_qdzhqrqe9rihqcw&ved= 0CCoQ9QEwAA LOW-INPUT RICE-FISH FARMING SYSTEM IN IRRIGATED AREAS IN MALAYSIA Material flow on a traditional farm system FAO/ICLARM/IIRR. Integrated agriculture-aquaculture: a primer. FAO Fisheries Technical Paper. No. 407. Rome, FAO. 001. 149p. System 1: Farm layout of traditional system FAO/ICLARM/IIRR. Integrated agriculture-aquaculture: a primer. FAO Fisheries Technical Paper. No. 407. Rome, FAO. 001. 149p. System : Farm layout of improved system Material flow of an improved farm system 3

1/7/01 CIRI PERTANIAN TERPADU Pengelolaan pertanian secara luas secara komprehensif Beorientasi pada produktivitas, efisiensi, keberlanjutan dan diterima secara sosial dan menguntungkan secara ekonomi Suatu sistem yang mandiri dengan sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture). mampu berjalan dengan baik tanpa ketergantungan asupan dari luar sistem. dapat diukur dan dievaluasi pada setiap tahapan. BENTUK PERTANIAN TERPADU Agroforestri Silvopastura Agropastoral Agrosilvopastura Agrofisheries Agrosilvofisheries 07/1/01 19 07/1/01 0 AGROFORESTRI Agroforestry dikenal dengan istilah wanatani atau agroforestri yang arti sederhananya adalah menanam pepohonan di lahan pertanian. Koppelman (1996) : Agroforestry sebagai bentuk menumbuhkan dengan sengaja dan mengelola pohon secara bersama-sama dengan tanaman pertanian dan atau pakan ternak dalam sistem yang bertujuan berkelanjutan secara ekologi, sosial dan ekonomi. Agroforestri dapat sederhama dan komplek AGROFORESTRI SEDERHANA adalah suatu sistem pertanian dimana pepohonan ditanam secara tumpangsari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim. Pepohonan bisa ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan, secara acak dalam petak lahan, atau dengan pola lain misalnya berbaris dalam larikan sehingga membentuk lorong/pagar. Jenis-jenis pohon yang ditanam : bernilai ekonomi tinggi misalnya kelapa, karet, cengkeh, kopi, kakao, nangka, melinjo, petai, jati dan mahoni atau yang bernilai ekonomi rendah seperti dadap, lamtoro dan kaliandra. Jenis tanaman semusim biasanya tanaman pangan yaitu padi (gogo), jagung, kedelai, kacang-kacangan, ubi kayu, sayursayuran dan rerumputan atau jenis-jenis tanaman lainnya 07/1/01 1 07/1/01 AGROFORESTRI KOMPLEKS adalah suatu sistem pertanian menetap yang melibatkan banyak jenis tanaman pohon (berbasis pohon) baik sengaja ditanam maupun yang tumbuh secara alami pada sebidang lahan dan dikelola petani mengikuti pola tanam dan ekosistem menyerupai hutan. Di dalam sistem ini, selain terdapat beraneka jenis pohon, juga tanaman perdu, tanaman memanjat (liana), tanaman musiman dan rerumputan dalam jumlah besar. Ciri utama dari sistem agroforestri kompleks ini adalah kenampakan fisik dan dinamika di dalamnya yang mirip dengan ekosistem hutan alam baik hutan primer maupun hutan sekunder AGROFORESTRI SEDERHANA 07/1/01 4 4

1/7/01 AGROFISHERIES Pengusahaan tanaman dan ikan dalam satu sistem yang serasi. Mina padi adalah bentuk yang paling terkenal. Ikan ditanam di areal sawah dengan tujuan pembesaran. Ikan membantu memangsa hama padi sehingga tidak perlu dikendalikan dengan pestisida. AGROSILVOFISHERIES: kombinasi praktek budidaya tanaman pangan (cashcrop), tegakan pohon dan perikanan. AGROFORESTR KOMPLEKS 07/1/01 6 AGROPASTURA AGROFORESTRI KOMPLEKS Pemeliharaan ternak terpadu dengan tanaman. Contoh yang saat ini dikembangkan adalah tebu-sapi dan kelapa sawit-sapi. Sapi diberi pakan dari pucuk tebu selama musim giling (5-6 bulan) sehingga tidak diperlukan biaya pengadaan pakan. Daun sawit ampas buah sawit diproses menjadi pakan sapi. AGROSLIVOPASTURA: praktek kombinasi tanaman pangan (cash crops), tegakan pohon dan peternakan. TUMPANG SARI AGROFORESTRI SEDERHANA 07/1/01 7 Berkembang dalam beberapa dekade Ada permintaan produk perrtanian yang lebih sehat Salah satu sistem pertanian yang dapat ramah lingkungan Memanfaatkan sumberdaya lokal Suatu proses produksi makanan dan serat yang dilakukan dengan cara-cara yang dapat diterima secara sosial, menguntungkan secara ekonomi, dan berkelanjutan secara agro-ekosistem IFOAM 09/1/01 9 09/1/01 30 IFOAM 5

1/7/01 PANGAN ORGANIK PRINSIP UMUM Pangan yang berasal dari sebuah sistem pertanian organik yang menerapkan praktek-praktek manajemen yang bertujuan untuk memelihara ekosistem dan mencapai produktivitas yang berkelanjutan, dan melakukan pengendalian gulma, hama dan penyakit, melalui berbagai cara seperti daur ulang residu tumbuhan dan ternak, seleksi dan pergiliran tanaman, manajemen pengairan, pengolahan lahan dan penanaman serta penggunaan bahan hayati (SNI No. 01-679- 00) Menghasilkan makanan yang aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan manusia. Menguntungkan, baik secara ekonomis maupun sosial, kepada konsumen dan produsen. Mudah dipraktekkan dan mampu menjaga kelestariannya. 09/1/01 3 Menghargai alam dan menjaga kelestarian lingkungan. Menghasilkan makanan yang cukup untuk memenuhi peningkatan populasi umat manusia. 09/1/01 31 ORGANIK VS TRADISIONAL DAN KONVENSIONAL BEBERAPA HAL PENTING DALAM Parameter Tradisionil Konvensional Organik Hasil Rendah-Sedang Sedang-Tinggi Sedang-Tinggi Kualitas Sedang-Tinggi Rendah-Sedang Sedang-Tinggi Biaya Rendah Tinggi Rendah-Sedang Toksisitas Tidak ada Tinggi Tidak ada Lingkungan Terlindungi Rusak Terlindungi & Perbaikan Kelanggengan Langgeng Tak langgeng Langgeng 09/1/01 33 1 Genetic Engineering : Genetic engineering (GE) tidak diperbolehkan dalam pertanian organik.. Benih/Bibit : Benih/ bibit yang digunakan harus sesuai dengan agroekosistem yang ada, tahan terhadap hama dan penyakit, dan berasal dari produk pertanian organik. 3. Masa Konversi : Masa konversi harus cukup lama hingga terbentuk kesuburan tanah untuk menunjang sistem pengengolaan pertanian organik. 09/1/01 34 a.k.seta BEBERAPA HAL PENTING DALAM 4. Kesuburan Tanah : Peningkatan atau penjagaan kesuburan dan aktivitas biologi tanah dilakukan terutama dengan mengembalikan bahan organik dari tanaman dan ternak/hewan. 5. Konsevasi Tanah dan Air : Pertanian organik harus meningkatkan konservasi tanah dan air, menjaga kualitas air, dan menggunakan air dengan cara yang efisien dan bertanggungjawab. BEBERAPA HAL PENTING DALAM 6. Pengendalian Hama, Penyakit dan Gulma : Pertanian organik mengedepankan cara biologis, mekanis dan kultural dalam pengendalian hama, penyakit dan gulma. 7. Pencegahan Kontaminasi : pertanian organik harus dijaga dari kontaminasi dengan bahan-bahan terlarang dalam pertanian organik. 09/1/01 35 09/1/01 36 6

1/7/01 MANFAAT SUMBER ENERGI TERBARUKAN DARI SUMBERDAYA BIOLOGI 1. EKONOMI * sumber pendapatan * daya saing. SOSIAL * lapangan kerja * kesehatan 3. LINGKUNGAN * tidak mencemari lingkungan * biodiversitas Sumberdaya Biologi untuk biodisel: kelapa sawit, minyak jarak, bunga matahari, kedelai, minyak kelapa, tebu, singkong dan alga. 09/1/01 37 07/1/01 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 38 BIOFUEL http://corongonline.blogspot.com/011/04/bi ogas-solusi-alternatif-sumber-energi.html PRODUK DARI BIO-FUEL Setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar). Bio-Ethanol: digunakan sebagai pengganti BBM pada transportasi. Bahan bakunya adalah dari Tanaman Tebu dan Ubi Kayu. Bio-Diesel: akan menjadi pengganti Bahan Bakar Diesel (Solar) Bahan Bakunya adalah dari Kelapa Sawit dan Jarak Pagar. Bio-Oil mempunyai 3 turunan yaitu: Bio-Kerosin: sebagai pengganti Minyak Tanah di rumah tangga dengan berbahan baku Kelapa Sawit dan Jarak Pagar Bio-Oil: sebagai pengganti Automotive Diesel Oil (ADO) dan Power Plantdengan berbahan baku Kelapa Sawit dan Jarak Pagar., dan Bio-Oil sebagai pengganti Industry Diesel Oil (IDO), Bio-Oil: sebagai pengganti Minyak Bakar, bahan bakunya adalah Kelapa Sawit dan Jarak Pagar. 07/1/01 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 39 07/1/01 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 40 PENERAPAN PERTANIAN TERPADU PADA PETANI DENGAN KARAKTERISTIK LAHAN SEMPIT/ MODAL KECIL PERTANIAN TERPADU BERBASIS MASYARAKAT Contoh: PERTANIAN TERPADU BERBASIS DESA - Usaha pertanian (dalam arti luas) di desa tersebut dipandang sebagai satu kesatuan sistem pertanian yang terpadu. - Petani, peternak, pemelihara ikan, industri pengolah, pedagang, dll. terkait dan saling mendukung satu sama lain dalam siklus input-output usahanya. - Dapat memiliki komoditas/ produk unggulan, dapat berupa kawasan AGROPOLITAN. Selamat Belajar Sampai Bertemu Kembali Pada Kuliah ke 14 MATERI PPT DAPAT DIUNDUH: http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/01/10//material-of-introductionof-agriculture-sciences-pengantar-ilmu-ilmu-pertanianpip/ 07/1/01 4 7