KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN JURNAL. Oleh SUPRIADI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING DALAM PERMAIAN SEPAKBOLA PADA TIM SMAN 3 SINGINGI HILIR KAB. KUANTAN SINGINGI JURNAL

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMPN 1 LOGAS TANAH DARAT KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT JURNAL. Oleh IRAWADI

JURNAL. Oleh ONY MARSAH

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KELENTURAN DENGAN KEMAPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA TIM SMAN 1 SEDINGINAN KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YUSNITA

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN TERHADAPKEMAMPUAN CHEST PASS TIM BASKET SMAN 1 KUBU KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh JUNAIDI

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA. Jurnal.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

MARPION SAPUTRA NIM

JURNAL. Oleh MASRIZAL

JURNAL. Oleh ZULHERI

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

TINJAUAN KONDISI FISIK PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) GENERASI MUDA GANTING (GMG) KELOMPOK UMUR-15 KOTA PADANG PANJANG JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PENGARUH LATIHAN X-PATTERN MULTI SKILL TERHADAP KELINCAHAN SISWA SSB RUMBAI PRATAMA PEKANBARU

KONTRIBUSI STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA PUTERA KELAS V SD NEGERI002 KINALI KECAMATAN KUANTAN MUDIK JURNAL

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA SD NEGERI 006 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh AL AMIN

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

CONTRIBUTION OF AGILITY AND ENDURANCE (VO 2 MAX) WITH DRIBBLE SKILLS OF SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU FOOTBALL MAN TEAM

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

Andrianus Rio Elmino, Eka Supriatna, Ahmad Atiq Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

PENGARUH LATIHAN CHERRY PICKERS TERHADAP KELINCAHAN SISWA KELAS XI PUTRA SMA NEGERI I TUALANG KECAMATAN TUALANG KABUPATEN SIAK

/ Handphone:

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

(The Contribution Of Speed And Agility Toward Dribble Skill On Basketball Of Students Physical Education At Riau University) Yafri Yahya *)

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

RELATIONSHIP OF AGILITY TO THE ABILITY OF DRIBBLE ON THE GIRL S BASKETBALL TEAM SMAN 3 MANDAU

THE RELATIONSHIP OF EYES COORDINATION AND HANDS OF FREE THROW SHOOTING IN BASKETBALL MALE TEAM AT SMA N 5 PEKANBARU

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL. Oleh DISLAGANA FARCE

THE RELATIONSHIP BEETWEEN THE AGILITY WITH DRIBBLING SKILLS IN LEADING THE BALL AT CLUB FOOTBALL OF GEMPA FC PANGEAN DISTRICTS KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL. Oleh TRI WAHYU AGUSTI

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KOORDINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Deni Setya Budi

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN FORWARD RUN DENGAN LATERAL SHUFFLE TERHADAP KELINCAHAN SISWA SMA NEGERI 2 PEKANBARU PADA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

JURNAL. Oleh YON MARYONO

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRI KELAS IV SDN 018 SUNGAI KERANJI KECAMATAN SINGINGI JURNAL

EFFECTS OF SKILLS TRAINING PENALTY AREA SHOTS ON SHOOTING ACCURACY OF TALENT IN SSB BINA BAKAT U-17 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVICE BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 015 KECAMATAN SENTAJO RAYA

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL. Oleh JANDRI PALISON

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

PROGRAM STUDI ILMU KEOLARAGAAN JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM EKSTRAKURIKULER SMP SANTA THERESIA PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG TIM SEPAKBOLA SMA OLAHRAGA MASMUR PEKANBARU JURNAL. Oleh RIFNALDI

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

JURNAL. Oleh HERWAN SAPUTRA

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SMASH

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA TEAM SEPAKBOLA SMK NURUL FALAH PEKANBARU. Jurnal OLEH. Rafi Ronal

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

Transkripsi:

KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN JURNAL Oleh SUPRIADI 1405166629 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2016

1 CONTRIBUTION OF AGILITY WITH SOCCER DRIBBLING ABILITY AT SMAN 1 KECAMATAN INUMAN Supriadi 1, Drs. Saripin., M.Kes AIFO 2, Kristi Agust., S.Pd, M.Pd 3 supriadipekanbaru1@gmail.com 1, ipin53@yahoo.com 2, kristi.agust@yahoo.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT, Background problem in this research is the lack of soccer dribbling skills in SMAN 1 District of Inuman. It is suspected factor agility. Therefore, the purpose of this study was to determine whether there is a contribution the agility with soccer dribbling ability at SMAN 1 District of Inuman. This type of research is correlational comparing the measurement results of two different variables in order to determine the level of contribution between these variables. As the independent variable (X) is agility while the dependent variable (Y) is a soccer dribbling ability. The sample in this study is malae student class XI who numbered 30 people (purposive sampling). Data obtained from the results of the test agility and ability tests dribbling. Based on the research that has been done on male students of class XI SMAN 1 District of Inuman obtained rhitung = 0422> rtabel = 0.361, meaning there is a significant corelation between agility with soccer dribbling ability. Next look for the big contribution of variable X to Y, count r 2 x 100% = 17.8%. It can be concluded "There is contributing agility with soccer dribbling ability at SMAN 1 District of Inuman with the amount of contributions amounting to 17.8%". Keywords : Agility, Dribbling, Soccer

2 KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN Supriadi 1, Drs. Saripin., M.Kes AIFO 2, Kristi Agust., S.Pd, M.Pd 3 supriadipekanbaru1.@gmail.com 1, ipin53@yahoo.com 2, kristi.agust@yahoo.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK, Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan dribbling sepakbola di SMAN 1 Kecamatan Inuman. Hal ini diduga faktor kelincahan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi kelincahan dengan dribbling sepakbola di SMAN 1 Kecamatan Inuman. Jenis penelitian yaitu korelasional membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat kontribusi antara variabel-variabel ini. Sebagai variabel bebas (X) adalah kelincahan sedangkan variabel terikat (Y) adalah dribbling sepakbola. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putera kelas XI yang berjumlah 30 orang (purposive sampling). Data diperoleh dari hasil tes kelincahan dan tes kemampuan menggirng bola. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Siswa putera kelas XI SMAN 1 Kecamatan Inuman didapat r hitung = 0.422 > rtabel = 0.361, berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kelincahan terhadap kemampuan dribbling sepakbola. Selanjutnya mencari besar kontribusi variabel X terhadap Y, r hitung 2 x 100% = 17.8 %. Maka dapat disimpulkan Terdapat kontribusi kelincahan dengan kemampuan dribbling bola pada sepakbola di SMAN 1 Kecamatan Inuman dengan jumlah kontribusi sebesar 17.8%. Kata kunci: Kelincahan, Dribbling, Sepakbola

3 PENDAHULUAN Permainan sepakbola akhir-akhir ini sudah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, dimana sepakbola sudah banyak digemari terutama oleh kaum muda, namun kaum lanjut usiapun masih banyak turun ke lapangan bersama kaum muda dengan asyik bermain sepakbola. Dengan bertambah banyaknya penggemar sepakbola dan semakin populernya permainan rakyat ini, maka semakin banyak pula bermunculan club-club elit mencari pemain dan pelatih yang berkualitas untuk menemukan sistem permainan yang sempurna dan efisien demi nama dan kesuksesan clubnya. Salah satu faktor penting untuk menemukan permainan sepakbola yang sempurna dan efisien adalah seorang pemain bola harus menguasai teknik dasar dengan sempurna. Teknik dasar adalah semua kegiatan yang mendasari permainan sehingga dengan modal demikian seorang sudah dapat bermain sepakbola. Menguasai teknik dasar sepakbola merupakan salah satu modal untuk memenangkan pertandingan. Teknik dasar sangat tergantung pada kondisi fisik yang prima, sehingga strategi yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik, namun itupun harus didukung oleh mental yang baik, agar kepercayaan diri itu muncul dengan sendirinya, sehingga taktik dapat di jalankan dengan baik. Dengan kata lain teknik tersebut harus ditunjang oleh taktik, fisik dan mental. Djezed dan ratinus (1985:5) mengatakan pelaksanaan taktik bersumber dari penguasaan teknik yang baik dan ditunjang oleh kemampuan fisik serta kekuatan mental. Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain sepakbola adalah mendribbling bola. mendribbling bola adalah gerakan lari dengan menggunakan kaki sambil mendorong atau memindahkan bola dari satu titik ke titik lain agar bola bergulir terus menerus di atas tanah. Teknik mendribbling sangat diperlukan dalam permainan sepak bola, karena dengan memiliki kemampuan dribbling yang baik maka pemain bola akan mudah untuk: 1) melewati lawan, 2) untuk memindahkan daerah permainan, 3) memancing lawan untuk mendekati bola sehingga daerah penyerangan terbuka dan 4) untuk memperlambat tempo permainan. Dengan modal demikian, pemain sepakbola sudah bisa menciptakan permainan yang sempurna dan efisien dan dapat memenangkan suatu pertandingan. Untuk dapat melakukan berbagai teknik dasar dribbling sepakbola dengan baik diperlukan kondisi fisik yang prima. Kondisi fisik merupakan kesatuan yang utuh dari unsur yang saling berkaitan dalam pembinaan dan peningkatan kualitas dribbling. Sajoto (1988:57-59) mengatakan unsur kondisi fisik tersebut meliputi: (1) kekuatan (strenght) (2) Daya ledak otot (muscular power), (3) kecepatan (speed), (4) kelentukan (flexibiliti), (5) keseimbangan (balance), (6) koordinasi (coordination), (7) daya tahan (endurance) (8) kelincahan (agility), (9) ketepatan (acuracy); (10) reaksi (reaction).

4 Untuk menghasilkan dribbling yang baik, maka salah satu kemampuan kondisi fisik yang harus kita miliki adalah kelincahan. Kelincahan adalah kemampuan mengubah arah dengan cepat, tepat pada saat bergerak dalam kecepatan tinggi. Kelincahan biasanya dapat dilihat dari kemampuan bergerak dengan cepat, megubah arah dan posisi, menghindari benturan antara pemain dan kemampuan berkelit dari pemain di lapangan. Kelincahan ditentukan oleh faktor kecepatan bereaksi, kemampuan untuk menguasai situasi dan kondisi dan mampu mengendalikan gerakan secara tiba-tiba. Hal ini dapat dilihat saat seseorang mendribel bola untuk melewati lawan, melepaskan diri dari penjagaan lawan dan saat bertahan satu lawan satu, pada saat ini sangat dibutuhkan kelincahan. Tanpa memiliki kelincahan yang baik, maka besar kemungkinan dribbling tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Bedasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman, penulis melihat masih banyak siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman yang kurang dalam kemampuan dribbling yang baik, hal ini dilihat sewaktu pemain sepakbola siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman melakukan dribble bola untuk melewati lawan pada saat bertanding, dimana pada saat itu pemain tersebut sulit untuk melewati lawan, satu lawan satu, sehingga bola tersebut mudah dirampas oleh lawan, hal ini diduga karena kurangnya unsur kondisi fisik, seperti kelincahan, daya tahan, kecepatan dan juga banyak faktor lainnya. Bedasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul kontribusi kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman. Kelincahan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang banyak digunakan dalam olah raga. Kelincahan pada umumnnya didefenisikan sebagai kemampuan mmengubah arah secara cepat dan tepat, sambil berlari dalam keadaan penuh. Poerwadarminto (1986:14) mengatakan kelincahan berasal dari kata lincah yang berarti gesit, cekatan. kemudian Sajoto (1988:55) mendefenisikan kelincahan sebagai kemampuan mengubah arah secara cepat dan tepat selagi tubuh bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Dalam komponen kelincahan sudah termasuk unsur mengelak dengan cepat, mengubah posisi tubuh dengan cepat, bergerak lalu berhenti dan dilanjutkan dengan bergerak dengan secepatnya. Agar seorang atlit memiliki kelincahan, yakni bergerak secepatnya dari satu titik ke titik yang lain, kemudian secara tiba-tiba mengubah arah gerakan memerlukan kecepatan dan koordinasi yang sempurna. Selanjutnya Soekarman (1987:71) menyatakan bahwa kelincahan adalah kemampuan mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak dalam kecepatan tinggi. Sajoto (1988:59) mengatakan seseorang dikataan memiliki kelincahan, apabila dia mampu mengubah arah dari satu posisi ke posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi gerak yang baik.

5 Dari berbagai pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang lincah adalah oranng yang mempunyai kemampuan mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan sikap tubuhnya. Kelincahan bukan hanya menuntut kecepatan saja tetapi kelincahan juga menuntut kecepatan dan fleksibilitas dari sendi anggota tubuh. Berdasarkan defenisi di atas, Emral (2003:35) juga mengatakan bahwa gerak berkontribusi dengan adanya gerak sebagai kapasitas manusia atau obyek, gerak tersebut dapat berupa gerak tunggal atau gerak berulang-ulang, gerakan berlaku untuk seluruh tubuh, bagian-bagian tubuh atau obyek, gerakan dilakukan memindahkan tubuh secepat-cepatnya (usaha maksimal), akibat gerak terjadilah perpindahan tempat atau posisi tertentu ke tempat lain dengan posisi tubuh tetap seimbang. Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar yang cukup memiliki peranan penting dalam permainan sepakbola, tidak heran jika para pengamat sepakbola mangatakan bahwa mahirnya seorang pemain bola dapat dilihat pada bagaimana seorang pemain tersebut mendribbling bola. Menurut Tim Pengajar Sepakbola (2005:109) mendribbling adalah teknik dalam usaha memindahkan bola dari satu daerah ke daerah lain pada saat permainan sedang berlangsung. Kemudian Soejono (1985:143) mengatakan mengiring bola adalah membawa bola dengan kaki untuk melewati lawan. Dari defenisi di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa dribbling adalah kemampuan menguasai bola dengan kaki sambil berlari untuk melewati lawan atau membuka daerah pertahanan lawan pada saat permainan sedang berlangsung. METODE PENELITIAN Jenispenelitian ini adalah penelitian yang bersifat korelasional. Dengan dua variable yaitu variabel babas dan variabel terikat, variabel bebas tersebut adalah kelincahan (X) sedang variabel terikatnya adalah kemampuan dribbling (Y) menurut Arikunto (1998). Penelitian ini dilakukan di lapangan sepakbola kecamatan Inuman. Waktu penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei 2016. Populasi adalah subyek penelitian (Arikunto,1998). Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman yang mengikuti latihan sepakbola yaitu sebanyak 46 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik proposiv sampling, menurut yusuf (2007:205) porposive sampling penentuan sampelnya di landasi tujuan atau pertimbangan tertentu terlebih dahulu. Karena hanya orang tertentu yang diambil untuk dijadikan sampel, yaitu siswa laki-laki sebanyak 30 orang, dan yang wanita tidak dijadikan sampel karena kemampuannya sangat kurang dalam bermain sepakbola. Data penelitian ini diperoleh dari hasil tes zig-zag run dan tes dribbling sepakbola.

6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Variable dalam penelitian ini terdiri dari kelincahan (X) dengan kemampuan dribbling (Y) sepakbola siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman. Yang mana jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 orang. Agar lebih jelasnya masing-masing deskripsi data tersebut dapat dilihat sebagai berikut : 1. Kelincahan Variabel kelincahan diukur dalam satuan detik dengan menggunakan bentuk zig-zag run test. Berdasarkan tes yang dilakukan didapat skor tertinggi = 15,32 dan skor terendah = 20.61 menghasilkan rata-rata (mean) = 17,33, simpangan baku (standar deviasi) = 1.08. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi skor kelincahan ini, dapat dilihat pada histogram berikut ini: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Skor kelincahan Siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman No Kelas Interval Absolut Frekwensi Relatif 1 15.32-16.42 4 13.33 2 16.43-17.53 13 43.33 3 17.54-18.64 10 33.33 4 18.65-19.75 2 6.67 5 19.76-20.86 1 3.33 Jumlah 30 100% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 30 orang siswa yang melakukan tes kelincahan, 3 orang berada pada perolehan (15.32-16.42), kemudian 13 orang pada perolehan 16.43-17.53, sedangkan 10 orang berada pada perolehan (17.54-18.64), selanjutnya 2 orang pada perolehan (18.65-19.75), dan 1 orang pada perolehan (19.76-20.86). untuk lebih jelasya dapat di lihat pada histogram berikut ini:

Frekuensi Relatif 7 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 43.33 33.33 13.33 6.67 3.33 15.32-16.42 16.43-17.53 17.54-18.64 18.65-19.75 19.76-20.86 Kelas Interval 2. Kemampuan Dribling Gambar 1. Histogram variabel kelincahan Variabel kemampuan Dribling diukur dengan melakukan tes dribling dalam satuan detik. Berdasarkan tes yang dilakukan didapat skor tertinggi = 19,42 dan skor terendah = 9.26 menghasilkan rata-rata (mean) = 13,38, simpangan baku (standar deviasi) = 2,95. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi skor kemampuan dribbling ini, dapat dilihat pada histogram berikut ini Tabel 2. Distribusi Frekuensi skor kemampuan dribbling siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman No Kelas Interval Absolut Frekwensi Relatif 1 9.26-11.36 11 36.67 2 11.37-13.47 6 20 3 13.48-15.58 6 20 4 15.59-17.69 3 10 5 17.70-19.80 4 13.33 Jumlah 30 100% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 30 orang siswa yang melakukan tes kemampuan dribbling, 11 orang berada pada perolehan (9.26-11.36), kemudian 6 orang pada perolehan (11.37-13.47), sedangkan 6 orang berada pada perolehan (13.48-15.58), selanjutnya 3 orang pada perolehan (15.59-17.69), dan 4 orang pada perolehan (17.70-19.80). untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram di bawah ini:

Frekuensi Relatif 8 40 35 30 25 20 15 10 5 0 36.67 20 20 13.33 10 9.26-11.36 11.37-13.47 13.48-15.58 15.59-17.69 17.70-19.80 Kelas Interval Gambar 2. Histogram kemampuan dribbling B. Penyajian Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas dengan Uji Lilliefors Sebelum melakukan pengujian hipotesis tentang hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas sebaran data. Hasil analisis normalitas sebaran data masing-masing variabel disajikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 4. Rangkuman uji normalitas sebaran data dengan uji liliefors No Variabel N Lo Ltab Distribusi 1. kelincahan (X) 30 0.1489 0.161 Normal 2. Kemampuan dribling(y) 30 0.1548 0.161 Normal Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk kelincahan (X), skor Lo = 0,1361 dengan n = 30, sedangkan L tab pada taraf pengujian signifikan α=0,05 diperoleh 0.161 yang lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari kelincahan berdistribusi normal. Kemudian hasil pengujian untuk kemampuan dribbling (Y), skor Lo = 0,1548 dengan n = 30, sedangkan L tab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh 0.161 lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari kemampuan dribbling berdistribusi normal.

9 Berdasarkan uraian di atas ternyata semua variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) datanya tersebar secara normal, karena masing-masing variabel Lo nya kecil dari pada Ltab pada α = 0,05. Hal ini berarti bahwa data masing-masing variabel penelitian ini tersebar secara normal atau populasi darimana data sampel diambil berdistribusi normal. b. Pengujian Hipotesis Pengajuan hipotesis ini terdapat hubungan antara kelincahan dengan kemampuan dribbling. Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka didapat skor rata-rata kelincahan sebesar 17.33 dengan simpangan baku 1.08. Untuk skor rata-rata kemampuan dribbling didapat 13.38 dan simpangan baku 2.95. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara kelincahan dan kemampuan dribbling sebagai berikut: Tabel 5. rangkuman Hasil Analisis r hitung r 2 hitung Taraf Signifikan Kesimpulan 0,422 0,178 α = 0,05 Signifikan Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan dribbling pada taraf signifikan α = 0,05 dengan kontribusi sebesar 17.8%. Dengan hasil analisis korelasi antara kelincahan terhadap kemampuan dribbling sepakbola, maka pengujian hipotesisnya dilanjutkan dengan uji t. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 6. rangkuman Hasil Uji t t hitung t tabel Dk Kesimpulan 2.46 1.70 28 Ho ditolak dan Ha diterima C. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis yang dikemukakan di atas ternyata ke dua hipotesis alternatif yang diajukan diterima kebenarannya, selanjutnya akan dikemukakan pembahasan yang lebih rinci sehubungan dengan diterimanya hipotesis tersebut. Dari hasil analisis yang telah diajukan terhadap pengujian hipotesis ini ternyata kedua variabel menunjukkan hubungan yang positif dan saling mempengaruhi. Hal ini didasarkan r hitung = 0.422> r tabel = 0.361 pada taraf signifikan α = 0,05. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari setiap kenaikan variable X (kelincahan) akan diikuti oleh variable Y (kemampuan dribbling) begitu sebaliknya.

10 Berdasarkan analisis tersebut dapat dijelaskan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman. Besar koefisien korelasi antara kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola adalah 0.422, Hal ini berarti bahwa dengan meningkatkan factor kelincahan dalam program latihan sepakbola di SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman ternyata dapat meningkatkan kemampuan dribbling bola. Berdasarkan hasil penelitian ini mendukung pendapat Sajoto (1998:60) bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah dari satu posisi ke posisi lain di area tertentu, atau seseorang yang mampu merubah satu posisi ke posisi yang berbeda dengan kemampuan tinggi dan koordinasi gerak yang baik. Jelaslah, bahwa untukn meningkatkan kemampuan dribbling dalam sepakbola, maka diperlikan kelincahan untuk mendapatkan kemampuan yang lebih baik lagi. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal tersebut, dibutuhkan kelincahan sebaik mungkin, karena telah terbukti dalam penelitian ini bahwa dalam kemampuan dribbling terdapat unsur ke.lincahan. Dalam permainan sepakbola, kelincahan dibutuhkan saat mengontrol bola, mendribel bola saat melewati lawan dan berbalik arah dalam waktu yang singkat untuk mengatasi bola beralih ke lawan. Pada pemain sepakbola yang kelincahannya baik akan memiliki koordinasi gerakan yang baik, hal ini timbul karena adanya kerjasama yang baik antara syaraf pusat dengan anggota tubuh yang dipergunakan dalam melakukan gerakan.kelincahan dalam sepakbola akan terlihat saat pemain melakukan gerakan merubah arah ke samping, belakang, atau ke depan. Dalam program latihan dalam mencapai hasil yang maksimal juga dibutuhkan kedisiplinan, kedisiplinan yang dimiliki pelatih akan menghasilkan kualitas di atas standar norma latihan itu sendiri. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab terdahulu dapat dikemukakan kesimpulan yaitu : "Terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman hal ini ditandai dengam r hitung = 0.422 > rtabel = 0.361. Selanjutnya mencari besar kontribusi variabel X terhadap Y, r hitung 2 x 100% = 17.8 %. Maka dapat disimpulkan Terdapat kontribusi kelincahan dengan kemampuan dribbling bola pada sepakbola di SMAN 1 Kecamatan Inuman dengan jumlah kontribusi sebesar 17.8%.

11 Rekomendasi Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran-saran yang dapat membantu mengatasi masalah yang ditemui dalam hubungan kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman yaitu: Disarankan kepada pelatih agar dapt memberikan program latihan yang mampu meningkatkan kelincahan kepada siswa karena kelincahan sangat dominan digunakan untuk kemampuan dribbling sepakbola, sehingga menghasilkan teknik yang sempurna. Pada atlet unruk lebih memperhatikan dan menerapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam peningkatan kemampuan dribbling dalam sepakbola dan untuk lebih mengembangkan kemampuan kondisi fisik lainnya. Untuk sekolah supaya lebih memperhatikan dan memberikan dukungan demi tercapainya prestasi sepakbola khususnya SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman. Bagi para peneliti disarankan untuk dapat mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan dribbling dalam sepakbola. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1998). Menajemen Penelitian. Yogyakarta: PT. Bina Aksara. Poerwadarminto,(1986), kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Sajoto, Muhammad. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olah Raga. Jakarta. PLLPTK Dirjen DKTI. Soekarman, R.(1987). Dasar Olah Raga Untuk Pelatih Dan Atlit. Jakrta: PT. Inti Idayu Press. Sudjana. (1992). Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito. Sukatamsi,. (1997). Permainan Besar I Sepak Bola. Jakarta; DEPDIKBUD. Tim Pengajar Sepakbola. (2005). Buku Ajar Sepak Bola Dasar. Padang: UNP.