PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK N0M0R 382/MENKES/PER/VI/ 1989 TENTANG PENDAFTARAN MAKANAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN NOMOR : 02592/B/SK/VIII/91 T E N T A N G PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN MAKANAN

Menimbang : Mengingat :

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

Penggunaan Bahan Tambahan Pangan

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 1191/MENKES/SK/IX/2002

2016, No Undang Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Neg

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 7/MPP/Kep/1/2000 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1190/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN EDAR ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 722/MENKES/PER/IX/88 TENTANG BAHAN TAMBAHAN MAKANAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

E N T A N G PENILAIAN KEMBALI DAN PENARIKAN DARI PEREDARAN OBAT JADI YANG BEREDAR MENTERI KESEHATAN

BUKTI PENERIMAAN JAMINAN (BPJ) NOMOR :...(3)

No. 416 Tahun 1990 Tentang : Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 918/MENKES/PER/X/1993 TENTANG PEDAGANG BESAR FARMASI MENTERI KESEHATAN

KETENTUAN UMUM. Pasal 1

2 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 722/MENKES/PER/IX/88 TENTANG BAHAN TAMBAHAN MAKANAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1175/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN PRODUKSI KOSMETIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman.

Menimbang : Mengingat :

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 61/MPP/Kep/2/2004 TENTANG PERDAGANGAN GULA ANTAR PULAU

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 73/MPP/Kep/3/2000 TENTANG KETENTUAN KEGIATAN USAHA PENJUALAN BERJENJANG

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1148/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG PEDAGANG BESAR FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN PANGAN IRADIASI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 53/BC/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 02/MEN/2010 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 16/M-DAG/PER/3/2006 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN

2015, No Perdagangan Antarpulau Gula Kristal Rafinasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran

2015, No DAG/PER/3/2007 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib terhadap Barang da

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. NOMOR : 14/M-DAG/PER/3/2007 TANGGAL : 7 Maret 2007 DAFTAR LAMPIRAN

2016, No Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Ikl

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERA PERDAGANGAN LUAR NEGERI DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PENGAKUAN SEBAGAI IMPORTIR PRODUSEN CHLOROFLUROCARBON (IP-CFC)

MENTERI KESEHATAN NOMOR : 918/MENKES/PER/X/1993 TENTANG PEDAGANG BESAR FARMASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Kosmetika. Izin Produksi.

2016, No Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

Sekretaris Jenderal, Ttd. MUCHTAR. LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR : 7/MPP/Kep/1/2000 TANGGAL : 11 Januari 2000

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 17/KMK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Tata Cara. Syarat. Pendaftaran Pakan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.345, 2011 KEMENTERIAN KESEHATAN. Cemaran Radioaktif. Pangan. Batas Maksimum.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1996 TENTANG IZIN PENGUSAHA BARANG KENA CUKAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Nama Perusahaan :... A l a m a t. Sebagai produsen atau pembuat pakan dengan bahan pakan :...

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1191/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG PENYALURAN ALAT KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70 / PMK.04 / 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1148/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG PEDAGANG BESAR FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG KOSMETIK

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42

Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan persyaratan sebagai berikut :

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN KOSMETIKA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR 417/MPP/Kep/6/2003 TANGGAL 17 JUNI 2003 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1191/MENKES/PER/VIII/2010 TAHUN 2010 TENTANG PENYALURAN ALAT KESEHATAN

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1191/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG PENYALURAN ALAT KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 18/Permentan/OT.140/4/2009 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA OBAT HEWAN

Nomor :... 1)... 2) Lampiran :... 3) Hal : Permohonan Penetapan Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah. Wakil Kuasa dari Wajib Pajak :

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.04/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 19/Permentan/OT.140/4/2009 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENDAFTARAN PAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-22/BC/2001 TANGGAL 20 APRIL 2001 TENTANG KEMASAN PENJUALAN ECERAN HASIL TEMBAKAU

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN HK TENTANG PEMASUKAN OBAT JALUR KHUSUS KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1996 TENTANG IZIN PENGUSAHA BARANG KENA CUKAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

*35150 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 5 TAHUN 1997 (5/1997) TENTANG PENGAWASAN BARANG KENA CUKAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 237/MENKES/SK/IV/1997

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I NOMOR : 15/M-DAG/PER/3/2007 TANGGAL : 30 Maret 2007 DAFTAR LAMPIRAN

PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT

Draft PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN PANGAN STERIL KOMERSIAL

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PENGAWASAN BARANG KENA CUKAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Industri Farmasi. Perizinan. Penyelenggaraan.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 11, Tamba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-36/BC/2010 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 01 /BC/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 5 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN PANGAN STERIL KOMERSIAL

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-11/BC/2007 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA N0M0R 382/MENKES/PER/VI/ 1989 TENTANG PENDAFTARAN MAKANAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. b. c. 1. 2. 3. bahwa pendaftaran makanan diselenggarakan dalam rangka melindungi masyarakat terhadap makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan untuk lebih menjamin keamanan dan mutu makanan yang beredar; dalam rangka menunjang pengembangan industri makanan, pelaksanaan pendaftaran perlu disederhanakan tanpa mengabaikan maksud dan tujuan pendaftaran makanan; sehubungan dengan huruf a dan b tersebut di atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 330/Menkes/Per/XII/76 tentang Wajib Daftar Makanan perlu disesuaikan dan diatur kembali dalam Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pendaftaran Makanan. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2068); Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 329/Menkes/Per/XII/75 tentang Produksi dan Peredaran Makanan; Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 722/ Menkes/Per/IX/88 tentang, Bahan Tambahan Makanan. M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDAFTARAN MAKANAN.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : a. Makanan adalah barang yang dimaksudkan untuk dimakan atau diminum oleh manusia serta semua bahan yang digunakan pada produksi makanan dan minuman. b. Makanan terolah adalah makanan yang diolah dari bahan baku, ditambah atau tidak dengan bahan tambahan makanan dan/atau bahan penolong. c. Pendaftaran adalah proses penilaian makanan sebelum mendapat persetujuan untuk diedarkan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. d. Perusahaan adalah perusahaan makanan yang menurut ketentuan perundang-undangan diwajibkan memiliki izin industri atau terdaftar. e. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang bertanggung jawab dalam bidang pendaftaran makanan. B A B II PENDAFTARAN Pasal 2 1. Produsen atau importir wajib mendaftarkan makanan yang diproduksi atau diimpor. 2. Produsen atau importir wajib menjamin keamanan mutu serta kebenaran label makanan yang didaftarkannya. Pasal 3 1. Makanan yang wajib didaftarkan adalah makanan terolah baik produksi dalam negeri maupun yang berasal dari impor yang diedarkan dalam kemasan eceran dan berlabel. 2. Makanan terolah produksi dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah makanan yang diproses oleh perusahaan. 3. Makanan terolah yang berasal dari impor harus memenuhi syarat kesehatan serta ketentuan lainnya yang berlaku.

Pasal 4 1. Industri Rumah Tangga yang sudah mengikuti penyuluhan wajib Mendaftarkan makanan hasil produksinya, yang meliputi : a. susu dan hasil olahnya; b. makanan bayi; c. makanan kalengan steril komersial; d. minuman keras. 2. Industri Rumah Tangga yang belum mengikuti penyuluhan wajib mendaftarkan semua makanan hasil produksinya. 3. Pelaksanaan penyuluhan bagi perusahaan makanan industri rumah tangga, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 5 1. Makanan yang dibebaskan dari wajib daftar adalah : a. Makanan terolah yang daya tahannya tidak lebih dari tujuh hari pada suhu kamar; b. Makanan terolah yang diproduksi oleh industri rumah tangga yang sudah mengikuti penyuluhan; c. Makanan terolah berasal dari impor yang merupakan sumbangan kepada Pemerintah Indonesia atau Lembaga Sosial; d. Makanan terolah berasal dari impor yang dalam jumlah kecil untuk keperluan tertentu. 2. Makanan terolah yang merupakan sumbangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c wajib dinyatakan dengan jelas pada wadah atau pembungkusnya bahwa makanan dimaksud merupakan sumbangan. 3. Makanan terolah yang diimpor dalam jumlah kecil sebagaimana dimaksud dalam ayat (f) huruf d hanya yang ditujukan untuk : a. keperluan pendaftaran pada Departemen Kesehatan Republik Indonesia; b. keperluan ilmu pengetahuan; c. konsumsi sendiri Pasal 6 Perusahaan yang akan mendaftarkan makanan terolah wajib telah memiliki izin industri atau terdaftar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 7 Perusahaan atau industri rumah tangga yang mendaftarkan makanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan pasal 4 wajib siap untuk diperiksa oleh petugas yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal. Pasal 8 1. Pendaftaran makanan produksi dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan pasal 4 harus dilakukan oleh penanggung jawab. 2. Pendaftaran makanan impor sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 harus dilakukan oleh penanggung jawab importir, atau perwakilan pabrik luar negeri di Indonesia yang ditunjuk atau diberi kuasa pabrik yang bersangkutan. Pasal 9 Penanggung jawab wajib memberikan keterangan yang benar pada waktu pendaftaran. Pasal 10 Pendaftaran tidak dipungut biaya dalam bentuk apapun Pasal 11 Tata cara pendaftaran ditetapkan oleh Direktur Jenderal BAB lii PERSETUJUAN PENDAFTARAN Pasal 12 Persetujuan pendaftaran makanan diberikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam hai ini Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk. Pasal 13 1. Berdasarkan hasil penilaian Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk menetapkan:

a. persetujuan pendaftaran; atau b. persetujuan dengan syarat; atau c. penolakan pendaftaran. 2. Keputusan terhadap permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak permohonan pendaftaran diterima oleh Direktorat Jenderal dengan menggunakan contoh formulir M1, M2 atau M3. Pasal 14 Persetujuan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 berlaku untuk selamanya sepanjang masih memenuhi persyaratan. Pasal 15 1. Dalam persetujuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ditetapkan label yang boleh digunakan. 2. Label makanan terdaftar yang beredar harus sesuai dan tidak boleh menyimpang dari label sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 16 1. Makanan yang berdasarkan hasil penilaian mendapatkan persetujuan pendaftaran diberikan nomor pendaftaran. 2. Nomor pendaftaran dalam negeri diberi tanda MD dan nomor pendaftaran impor diberi tanda ML. 3. Nomor pendaftaran harus dicantumkan pada label makanan yang bersangkutan sehingga mudah dilihat. Pasal 17 1. Setiap 4 (empat) tahun setelah mendapatkan nomor pendaftaran pemohon wajib mengirimkan laporan kepada Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk dengan menggunakan contoh formulir M4. 2. Tembusan laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan dan Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan setempat.

Pasal 18 1. Nomor pendaftaran dapat dicabut apabila : a. atas permintaan pemohon; b. pemohon melanggar pasal 17; c. hasil produksi tidak memenuhi syarat lagi. 2. Nomor pendaftaran batal apabila : a. nama dagang yang digunakan telah terdaftar secara sah oleh perusahaan lain pada Departemen Kehakiman; b. makanan tersebut tidak diproduksi lagi. BAB IV PENILAIAN KEMBALI Pasal 19 Terhadap makanan yang telah mendapat persetujuan pendaftaran dapat dilakukan penilaian kembali apabila berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi ditemukan hal-hal yang tidak sesuai. BAB V S A N K S I Pasal 20 1. Perusahaan atau importir yang melanggar pasal 9 atau pasal 15 peraturan ini, atau makanan yang diproduksi atau diedarkan ternyata kemudian membahayakan atau mengganggu kesehatan, wajib menarik makanan yang bersangkutan dari peredaran dan melaporkan pelaksanaan-nya kepada Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk dengan menggunakan contoh formulir M6. 2. Sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Direktur Jenderal dengan menggunakan contoh formulir M5. 3. Jika dalam jangka waktu 2 (dua) bulan produsen atau importir tidak melaksanakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) akan dikenakan pencabutan nomor pendaftaran atau hukum lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) ditetapkan oleh Direktur Jenderal dengan menggunakan contoh formulir M7. 5. Keputusan tentang sanksi tersebut di atas diumumkan kepada masyarakat luas.

BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 21 1. Makanan yang telah mendapatkan nomor pendaftaran sebelum berlakunya peraturan ini masih boleh beredar selama 1 (satu) tahun sejak berlakunya peraturan ini. 2. Produsen atau importir yang telah memiliki nomor pendaftaran wajib dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) tahun menyesuaikan dengan peraturan ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 330/Menkes/Per/XII/76 tentang Wajib Daftar Makanan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 23 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur Jenderal. Pasal 24 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : 2 Juni 1989 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, ttd Dr. ADHYATMA, MPH

Formulir M1 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 382/Men.Kes/Per/VI/1989 Tanggal : 2 Juni1989 -------------------------------------------------------- DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERSETUJUAN PENDAFTARAN NO.... Sesuai dengan surat Permenkes No.... tentang Pendaftaran Makanan dan SK Dirjen POM tentang Petunjuk Pelaksanaannya, dengan ini kami memberikan persetujuan pendaftaran makanan di bawah ini : 1. Nama makanan : 2. Nama dagang : 3. Jenis kemasan : 4. a. Nama pabrik/perusahaan : b. Alamat : 5. Nama perusahaan pemberi lisensi/perusahaan asal : 6. a. Nama importir/perwakilan pabrik luar negeri : b. Alamat : dengan nomor pendaftaran : DEPKES RI dan dengan label seperti terlampir. Nomor pendaftaran ini berlaku untuk seterusnya dan dapat dicabut/ dibatalkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jakarta,... a.n. Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Kepala Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman NIP

Formulir M2 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 382/Men.Kes/Per/VI/1989 Tanggal : 2 Juni1989 -------------------------------------------------------- DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN Jl. Percetakan Negara 23, Tromol Pos 143, Jakarta 10560, Telp 411781 Nomor : Lampiran : Perihal : Perintah penarikan Kepada makanan dari peredaran. Penanggung Jawab Perusahaan/ Importir -------------------------- Berdasarkan hasil penilaian terhadap makanan : Nama makanan : Nama dagang : Jenis makanan : dengan ini diberitahukan bahwa pendaftaran makanan tersebut mendapat persetujuan dengan syarat. Nomor pendaftaran untuk produk tersebut diatas akan diberikan kepada Saudara, setelah dipenuhi persyaratan berikut : Persyaratan tersebut agar dipenuhi selambat-lambatnya tanggal... Keputusan persetujuan akan kami beritahukan selambatlambatnya 6 bulan sejak tanggal surat ini. Demikian agar maklum. a.n. Direktur Jenderal Pengawasan 1. Kakanwil Depkes RI Propinsi Obat dan Makanan 2. Ka Balai POM Kepala Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman NIP

Formulir M3 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 382/Men.Kes/Per/VI/1989 Tanggal : 2 Juni1989 -------------------------------------------------------- DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN Jl. Percetakan Negara 23, Tromol Pos 143, Jakarta 10560, Telp 411781 Nomor : Lampiran : Perihal : Penolakan pendaftaran Kepada Penanggung Jawab Perusahaan/ Importir -------------------------- Berdasarkan hasil penilaian terhadap makanan : Nama makanan : Nama dagang : Jenis makanan : dengan ini diberitahukan bahwa pendaftaran makanan tersebut DITOLAK dengan alasan sebagai berikut : Apabila Saudara masih berminat untuk mendaftarkan makanan tersebut, Saudara dapat mengajukan Permohonan kembali dan mengisi Permohonan Pendaftaran yang baru dengan memperhatikan alasan penolakan tersebut di atas. Demikian agar maklum. a.n. Direktur Jenderal Pengawasan 1. Kakanwil Depkes RI Propinsi Obat dan Makanan 2. Ka Balai POM Kepala Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman NIP

Formulir M4 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 382/Men.Kes/Per/VI/1989 Tanggal : 2 Juni1989 --------------------------------------------------------- NAMA PERUSAHAAN/IMPORTIR : ALAMAT : LAPORAN PRODUK MAKANAN Sesuai ketentuan pasal 17 Peraturan Menteri Kesehatan RI No.... tentang Pendaftaran Makanan, dengan ini kami sampaikan informasi sebagai berikut : Nama Makanan Diproduksi/ Nomor Pendaftaran Diimpor *) MD/ML Tanggal Masih/Tidak Keterangan Catatan :...19... *) Coret yang tidak perlu Penanggung jawab, Lampirkan label makanan...

Formulir M5 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 382/Men.Kes/Per/VI/1989 Tanggal : 2 Juni1989 --------------------------------------------------------- DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN Jl. Percetakan Negara 23, Tromol Pos 143, Jakarta 10560, Telp 411781 Nomor : Lampiran : Perihal : Perintah penarikan Kepada makanan dari peredaran Penanggung Jawab Perusahaan/ Importir -------------------------- Berdasarkan hasil pemeriksaan/pengujian yang dilakukan oleh BPOM... ternyata makanan, nama makanan : nama dagang : kode produksi : nomor pendaftaran : melanggar ketentuan Peraturan/Keputusan Menteri Kesehatan/Keputusan Direktur Jenderal tentang...nomor... pasal... Oleh karena itu Saudara kami perintahkan : 1. tidak lebih dari 2 bulan setelah tanggal surat ini (cap Pos) agar : a. telah selesai melakukan penarikan kembali makanan tersebut di atas dari peredaran, dan b. melaporkan hasil pelaksanaan penarikan makanan tersebut kepada kami dengan menggunakan contoh Formulir M 5.

2. terhadap makanan yang ditarik dari peredaran supaya dilakukan perbaikan label/pemusnahan dengan disaksikan oleh petugas Balai POM setempat. Demikian untuk dilaksanakan. Tembusan : 1. Kakanwil Depkes RI di seluruh Indonesia a.n. Direktur Jenderal Pengawasan 2. Ka Balai POM Obat dan Makanan di seluruh Indonesia Kepala Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman NIP

NAMA PERUSAHAAN/IMPORTIR : ALAMAT : Formulir M6 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 382/Men.Kes/Per/VI/1989 Tanggal : 2 Juni1989 --------------------------------------------------------- LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENARIKAN MAKANAN DARI PEREDARAN Sesuai dengan surat perintah no.... tanggal... tentang penarikan dari peredaran nama makanan : nama dagang : kode produksi : nomor pendaftaran : dengan ini kami laporkan 1. Jumlah yang diproduksi : 2. Jumlah yang sudah diedarkan hingga tanggal : 3. Jumlah total yang ditarik dari peredaran hingga tanggal... : dengan rincian sebagai berikut : Nama Penyalur/Pengecer Alamat Jumlah Terhadap makanan tersebut telah dilakukan perbaikan label/pemusnahan dengan disaksikan oleh petugas BPOM... Tembusan :...19... 1. Kakanwil Depkes RI Penanggung jawab, Propinsi... 2. Ka. Balai POM......

Formulir M7 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 382/Men.Kes/Per/VI/1989 Tanggal : 2 Juni1989 --------------------------------------------------------- DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN Jl. Percetakan Negara 23, Tromol Pos 143, Jakarta 10560, Telp 411781 Nomor : Lampiran : Perihal : Pencabutan Nomor Kepada Pendaftaran Penanggung Jawab Perusahaan/ Importir -------------------------- Berdasarkan hasil pemeriksaan/pengujian yang dilakukan oleh BPOM... ternyata makanan, nama makanan : nama dagang : kode produksi : nomor pendaftaran : melanggar ketentuan Peraturan/Keputusan Menteri Kesehatan/Keputusan Direktur Jenderal tentang...nomor... pasal... Oleh karena itu No. Pendaftaran MD/ML yang telah kami berikan terhadap produk tersebut di atas kami cabut dan dinyatakan tidak berlaku terhitung sejak tanggal surat ini. Selanjutnya Saudara kami perintahkan : 1. tidak lebih dari 2 bulan setelah tanggal surat ini (cap Pos) agar :

a. telah selesai melakukan penarikan kembali makanan tersebut di atas dari peredaran, dan b. melaporkan hasil pelaksanaan penarikan makanan tersebut kepada kami dengan menggunakan contoh Formulir M 6. 2. terhadap makanan yang ditarik dari peredaran supaya dilakukan perbaikan label/pemusnahan dengan disaksikan oleh petugas Balai POM setempat. Demikian untuk dilaksanakan. Tembusan : 1. Kakanwil Depkes RI a.n. Direktur Jenderal Pengawasan di seluruh Indonesia Obat dan Makanan 2. Ka Balai POM Kepala Direktorat Pengawasan di seluruh Indonesia Makanan dan Minuman 3. GA P M M I 4. Yayasan Lembaga Konsumen NIP