EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

SKRIPSI. Oleh Afif Hamdalah NIM

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 39

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Promosi kesehatan merupakan pilar dalam. penyelenggaraan misi meningkatkan kesehatan masyarakat

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

Pratama, et al., Efektivitas Media Promosi Piring Makanku Pedoman Gizi Seimbang sebagai paduan...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

Promosi Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Metode Ceramah Interaktif Dan Demonstrasi Disertai Alat Peraga Pada Guru Sekolah Dasar Sebagai Fasilitator

TESIS. Oleh KATHERINE EMILY PANGGABEAN /IKM

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENANGANAN BALITA DIARE DI RUMAH

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

PRADHETHI SARA NIM I

PENGARUH PROMOSI MENYIKAT GIGI TERHADAP SKOR PLAK DI SEKOLAH DASAR KANDANGAN II, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

: Penyuluhan Kesehatan gigi, Pengetahuan,Sikap, dan Keterampilan

Jurnal Kesehatan Gigi Vol.02 No.2, Desember 2015 ISSN

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

HUBUNGAN KARIES GIGI DENGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN SISWA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIWATES DAN PUSKESMAS WULUHAN KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas hidupnya harus berkembang dengan baik terutama anak-anak

Pengaruh Frekuensi Penyuluhan di UKGS pada Anak SD terhadap Derajat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut

Fath, et al, Efektivitas Penyuluhan Metode Aplikasi Inovatif GIGI SEHAT dan Pertunjukan Panggung...

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH PEER EDUCATOR TERHADAP PHBS PADA ANAK KELAS V SD N 2 DI JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL

Universitas Sam Ratulangi Manado

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENGARUH PELATIHAN GOSOK GIGI TERHADAP PRAKTIK MENJAGA KEBERSIHAN GIGI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PERTIWI 55 KASIHAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

(Kajian Pada SD Negeri Minomartani 1 Yogyakarta) Satya Bagus Pradita 1, Alfini Octavia 2. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data WHO (World Health Organization) (2013), terjadi peningkatan

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Yogyakarta berdiri di atas lahan dengan luas 2150 m 2 dengan luas

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

SUCI ARSITA SARI. R

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

PERBEDAAN PERILAKU SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI SD NEGERI TATELU KABUPATEN MINAHASA UTARA

PERBEDAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN DEMONSTRASI PADA ANAK KELAS V SD DI SDN PAGU I KECAMATAN PAGU

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

Triwik Sri Mulati, Wiwik Setyaningsih, Dodiet Aditya S Kementrian Kesehatan Politeknik Surakarta Jurusan Kebidanan

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. feses secara terus menerus lebih dari tiga kali dalam satu hari dan memiliki

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 7 / No. 2 / Agustus 2012

ARTIKEL PENELITIAN. yang berakibat buruk bagi kesehatan dan jumlah perokok di Indonesia cenderung meningkat (Notoatmodjo, 2010).

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

PROMOSI KESEHATAN DENGAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) SISWA SMA

PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

Journal of Health Education

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

PENGARUH METODE EKSPOSITORI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DASAR MAHASISWA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT

Zuhriyyatul Haq Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Manuskrip. Oleh : Icha Puspitalia Wilanda NIM : G2A PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

Economic Education Analysis Journal

*Mulyo Aji Sulistyo,**Imam Fathoni,***Leo Yosdimyati R

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

PENGARUH PENYULUHAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SDN SRIBITAN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION OF BRUSHING TEETH AGAINST DENTAL PRACTICE ON ELEMENTARY SCHOOL AGE IN SDN MUSTOKOREJO

PENGARUH PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cuci tangan mengunakan sabun telah menjadi salah satu gerakan yang

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

BAB III METODE PENELITIAN

SibueaSH,Angraini DI, AdnyaniNMD Faculty of Medicine Lampung University

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai peranan atau fungsinya masing-masing. Peran dari. memperindah wajah (Suryawati, 2010).

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. keseluruhan (Lossu dkk.,2015). Dengan memiliki gigi dan mulut yang sehat,

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat keparahan gingivitis pada tunanetra dan tidak tunanetra usia 9-14 tahun.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap

Sugiyono 1, Sri Darnoto 2. Kata Kunci : Penyakit DBD, Siswa SD, Pengetahuan dan Sikap

Oleh : Winda Siti Juliani ST ARTIKEL PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Rohmana, et al, Pengaruh Permainan Ular Tangga terhadap Pengetahuan dan Sikap dalam...

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mufidah (2012) umumnya permasalahan keseh atan pada

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005).

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

EFEKTIVITAS PENYULUHAN DENGAN MEDIA BOOKLET DAN LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN FAST FOOD ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

Transkripsi:

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER Afif Hamdalah Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember e-mail: afifhamdalah@gmail.com Abstract: Dental caries is one of and mouth disease that mosly common in the community. According to the research of Department of Health, Indonesia, stated that the prevalence of caries in children is still quite high, at 85%. The objective is to analyze the difference of effectiveness between lecture method with ilustrated stories and lecture method with stair snake game in elementary school students for improving knowledge, attitude and practice towards dental and oral health. This experiment research with simple random sampling methode using Wilcoxon signed rank test and Kruskall Wallis test. This result showed that snake and ladder game method is more effective than the illustrated stories metho. it was seen from the value of knowledge (p = 0.0001), attitude (p = 0.0001) and practice (p = 0.0001). This research suggested for government agencies to take advantage of an innovative media for providing health education and good learning. Keywords: dental and oral health, effectiveness, illustrated stories, snake and ladders games Abstrak: Prevalensi karies dan penyakit periodontal mencapai 80% dari jumlah frekuensi penduduk. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember diperoleh hasil perawatan gigi pada rata-rata jumlah murid SD yang mengalami kerusakan gigi terbesar yaitu sebanyak 14,38%. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan efektivitas metode ceramah dengan media cerita bergambar dan permainan ular tangga dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap praktik menjaga kesehatan gigi dan mulut. Jumlah sampel sebanyak 78 orang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik Wilcoxon Rank Sum Test dan Kruskall Wallis program SPSS 11.5 dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode media cerita bergambar maupun media permainan ular tangga mampu memberikan pengaruh terhadap perubahan tingkat pengetahuan (p = 0,0001 dan 0,0001), sikap mendukung (p = 0,002 dan 0,0001), serta praktik menggosok gigi yang baik dan benar (p=0,004 dan 0,0001) sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Kesimpulan dari penelitian adalah efektivitas media permainan ular tangga lebih tinggi daripada media cerita bergambar dalam mempersepsikan pengetahuan, sikap, dan praktik tentang kesehatan gigi dan mulut. Kata kunci: kesehatan gigi dan mulut, efektivitas, cerita bergambar dan ular tangga PENDAHULUAN Pada saat ini, Indonesia berupaya meningkatkan program-program pendidikan kesehatan, terutama yang terkait dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di mana salah satunya adalah program pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Dari pengalaman bertahun-tahun, pelaksanaan promosi atau penyuluhan kesehatan masyarakat mengalami berbagai hambatan dalam rangka mewujudkan perilaku hidup sehat bagi masyarakat. Preventif bidang kesehatan dilakukan terutama pada anakanak atau anak sekolah. Peneliti mengambil sasaran anak-anak karena anak-anak merupakan kelompok yang masih mudah untuk diberikan pemahaman pengetahuan, sikap dan perilaku yang nantinya akan berpengaruh untuk kehidupan dewasa nantinya, mengajarkan hal-hal baik untuk masa depan anak merupakan kunci untuk menyukseskan penelitian ini. Anak-anak memiliki sifat mudah jenuh sehingga untuk mengajak anak-anak belajar biasanya para guru dan orang tua cenderung mempergunakan berbagai alat peraga dan permainan sebagai pemancing minat anak untuk belajar. Untuk belajar yang efektif tidak cukup jika hanya dengan memberikan informasi saja, tetapi kepada pelajar tersebut perlu diberikan pengalaman (Notoatmodjo, 2003). Pada penelitian ini, peneliti mengajak 118

Afif Hamdalah, Efektivitas Media Cerita Bergambar dan Ular Tangga 119 anak sekolah dasar untuk memahami materi penyuluhan yang diberikan dengan metode yang berbeda dengan penelitianpenelitian sebelumnya. Di mana peneliti memberikan penyuluhan dan menekankan pada responden bahwa belajar adalah suatu konsekuensi dari suatu pengalaman. Seseorang menjadi bertanggung jawab ketika ia diserahi tanggung jawab. Masalah kesehatan gigi di Indonesia masih merupakan hal yang menarik karena prevalensi karies dan penyakit periodontal mencapai 80% dari frekuensi penduduk. Kelompok utama yang terserang karies gigi adalah kelompok usia 6 14 tahun dengan indeks DMF-t 2,21 (Sardjono dan Heriandi, 2002). Data Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Dinas Kesehatan Kabupaten Jember (2009) menyebutkan bahwa banyaknya anak sekolah dasar yang dirawat di puskesmas akibat kerusakan gigi yaitu sebesar 41,38%. Hal ini menjadi pegangan bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian pada anak sekolah dasar. Menganalisis perbedaan efektivitas ceramah dengan media cerita bergambar dan ceramah dengan media permainan ular tangga dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik menjaga kesehatan gigi dan mulut. METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu kegiatan percobaan (experiment) yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Adapun penelitian eksperimen yang digunakan yakni penelitian eksperimen semu (quasi experimental research) (Mahfoedz, 2006). Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Patrang Kabupaten Jember. Alasan peneliti mengambil SDN 2 Patrang. Populasi dalam penelitian ini adalah murid kelas 3 di Sekolah Dasar Negeri 2 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah 78 anak sekolah di SDN Patrang 2 Kabupaten Jember. Masing-masing perlakuan digunakan responden sebanyak 26 siswa untuk setiap metode penyuluhan yang digunakan ataupun untuk kelompok kontrol Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006). Sumber data yang digunakan adalah data primer merupakan data yang dihimpun langsung oleh peneliti (Riduwan, 2005) berupa data hasil pretest dan post-test pengetahuan, sikap dan praktik siswa sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan dengan media permainan ular tangga serta cerita bergambar, data sekunder berupa data kesehatan gigi dan mulut yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengambilan data adalah metode angket. Dalam penelitian ini pemberian perlakuan pada masing-masing kelompok dilakukan pada hari yang sama. Teknik pelaksanaannya dilakukan dengan mengumpulkan subjek penelitian untuk diberi pendidikan kesehatan dengan metode dan media sesuai dengan kelompok perlakuannya. Kelompok perlakuan 1 diberi pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan media cerita bergambar, sedangkan kelompok perlakuan 2 diberi pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan media permainan ular tangga, pelaksanaan bertempat di Sekolah Dasar Negeri Patrang 02. Materi dalam kedua media ini telah disamakan terlebih dahulu, sehingga tidak terdapat perbedaan materi yang diterima oleh subjek penelitian. Data yang diperoleh disajikan dengan cara tabulasi sederhana dan silang, yaitu memasukkan data ke dalam tabel. Analisis data yang digunakan peneliti yaitu analisis uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test dan Kruskal wallis Test program SPSS 11.5 dengan α = 0,05, karena data yang dihasilkan bersifat ordinal. Wilcoxon Sign Rank Test untuk menguji kemaknaan dua set pengamatan berpasangan dari dua sampel berhubungan berskala ordinal. Kruskal wallis untuk menguji perbedaan dua sampel independen dengan data berskala ordinal. Uji Kruskal wallis ini digunakan untuk menguji perbedaan antara dua sampel bebas. Karakteristik Siswa Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah jenis kelamin.

120 Jurnal Promkes, Vol. 1, No. 2 Desember 2013: 118 123 Gambar 1. Karakteristik Responden Karena sampel yang digunakan merupakan siswa kelas 3 yang ada disuatu sekolah sehingga memiliki karakteristik yang sama dan rata-rata yang tidak jauh berbeda, sampel diambil secara random dari seluruh siswa kelas 3 SDN Patrang 2 Kabupaten Jember. Perbedaan Pengetahuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar nilai pengetahuan kelompok media cerita bergambar setelah diberikan pre test adalah sebanyak 23 responden atau 88,48% berada dalam pengetahuan sedang dan 3 responden dengan persentase 11,54% memiliki pengetahuan tinggi, setelah diberikan post test sedikit mengalami peningkatan di mana sebanyak 15 responden dengan persentase 57,69% memiliki pengetahuan sedang dan sebanyak 11 responden memiliki pengetahuan tinggi dengan persentase 42,31%. Tingkat pengetahuan pada kelompok metode permainan ular tangga yaitu, sebanyak 24 responden dengan persentase 92,31 memiliki pengetahuan sedang dan sebanyak 2 responden dengan persentase 7,69% memiliki pengetahuan tinggi, kemudian setelah diberi perlakuan diperoleh hasil sebanyak 4 responden dengan persentase 15,38% memilki pengetahuan sedang dan sebanyak 22 responden dengan persentase 84,61% memiliki pengetahuan yang tinggi. Uji statistik yang dilakukan pada kelompok perlakuan 1 (media cerita bergambar) dan perlakuan 2 (permainan ular tangga) menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank diketahui hasil nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kelompok cerita bergambar dan permainan ular tangga dengan nilai sebesar 0,0001. Karena nilai p < α (α = 0,05) maka keputusan yang dapat diambil adalah Ho ditolak dan hipotesis penelitian diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut sebelum dan sesudah dilakukan intervensi melalui media cerita bergambar dan permainan ular tangga. Uji juga dilakukan pada kelompok kontrol dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank diketahui hasil nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,001, keputusan yang bisa diambil adalah terdapat perbedaan pengetahun ketika diberi pre test dan setelah diberi post test, hal ini mungkin terjadi karena adanya rentang waktu antara pemberian pre test dan post test. Perbedaan Sikap Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap mendukung terhadap kesehatan gigi dan mulut sesudah dilakukan penyuluhan dengan menggunakan media cerita bergambar dan permainan ular tangga. Pada kelompok metode cerita bergambar sebelum dilakukan penyuluhan hanya 12 (46,15%) responden yang mendukung, setelah dilakukan penyuluhan jumlah responden bertambah menjadi 16 (61,54%) responden yang mendukung. Setelah dilakukan penyuluhan dengan metode permainan ular tangga, pada kelompok ini jumlah responden yang mendukung bertambah dua kali lipat dari 9 (34,62%) responden menjadi 18 (69,23%) responden. Sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar responden tidak mendukung terhadap kesehatan gigi dan mulut baik sebelum maupun sesudah penyuluhan. Uji statistik yang dilakukan pada kelompok perlakuan 1 (media cerita bergambar) dan perlakuan 2 (permainan ular tangga) menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank diketahui hasil nilai Asymp. Sig. (2- tailed) kelompok cerita bergambar dengan nilai sebesar 0,002 dan permainan ular tangga dengan nilai sebesar 0,0001. Karena nilai p < α (α = 0,05) maka keputusan yang dapat diambil adalah Ho ditolak dan hipotesis penelitian diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada sikap terhadap kesehatan gigi dan mulut sebelum dan sesudah dilakukan intervensi melalui media cerita bergambar dan permainan ular

Afif Hamdalah, Efektivitas Media Cerita Bergambar dan Ular Tangga 121 tangga. Uji juga dilakukan pada kelompok kontrol dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank diketahui hasil nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,132, keputusan yang bisa diambil adalah tidak terdapat perbedaan sikap ketika diberi pre test dan setelah diberi post test pada kelompok kontrol. Perbedaan Praktik Perbedaan Praktik terhadap kesehatan gigi dan mulut siswa Sekolah Dasar pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan praktik cara menggosok gigi antara kelompok perlakuan dengan media cerita bergambar, kelompok perlakuan dengan metode permainan ular dan kelompok kontrol. Pada kelompok metode permainan ular tangga pengetahuan responden baik sesudah penyuluhan sebesar 88,46%. Kelompok metode cerita bergambar baik sebelum maupun sesudah penyuluhan sebagian besar responden pengetahuannya kurang baik sebesar 65,38%. Sedangkan pada kelompok kontrol pengetahuan responden baik sesudah maupun sebelum penyuluhan sebagian besar responden pengetahuannya kurang baik dengan jumlah responden sama. Uji statistik yang dilakukan pada kelompok perlakuan 1 (media cerita bergambar) dan perlakuan 2 (permainan ular tangga) menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank diketahui hasil nilai Asymp. Sig. (2- tailed) kelompok cerita bergambar dengan nilai sebesar 0,004 dan permainan ular tangga dengan nilai sebesar 0,0001. Karena nilai p < α (α = 0,05) maka keputusan yang dapat diambil adalah Ho ditolak dan hipotesis penelitian diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada praktik terhadap kesehatan gigi dan mulut sebelum dan sesudah dilakukan intervensi melalui media cerita bergambar dan permainan ular tangga. Uji juga dilakukan pada kelompok kontrol dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank diketahui hasil nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 1,000, keputusan yang bisa diambil adalah tidak terdapat perbedaan sikap ketika diberi pre test dan setelah diberi post test pada kelompok kontrol. Bergambar dan Media Permainan Ular Tangga Pengetahuan Bergambar dan Permainan Ular Tangga dalam Meningkatkan Pengetahuan terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Sekolah Dasar pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan Hasil penelitian efektivitas media dapat dilihat dari selisih nilai rata-rata pre test dan post test pengetahuan responden. Nilai rata-rata pre test dari responden yang mendapatkan penyuluhan dengan media cerita bergambar adalah sebesar 7,85 berubah menjadi 9,15 pada nilai rata-rata post test. Peningkatan nilai rata-rata yang terjadi pada media cerita bergambar sebesar 1,31. Nilai rata-rata pre test dari responden yang mendapatkan penyuluhan dengan media permainan ular tangga adalah sebesar 7,69 berubah menjadi 11,53 pada nilai rata-rata post test. Pada media permainan ular tangga peningkatan nilai rata-rata pengetahuan sebesar 3,65. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata-rata pre test adalah sebesar 5,29 berubah menjadi 6,58 pada nilai ratarata post test dengan penurunan sebesar 0,65. Peningkatan pencapaian nilai ratarata pengetahuan responden pada kelompok perlakuan metode ceramah dengan media permainan ular tangga lebih tinggi daripada kelompok media cerita bergambar dan kelompok kontrol dapat dilihat dari jumlah sampel yang meningkat pada kelompok media ular tangga sebanyak 23 siswa dengan persentase 88,66%, sedangkan pada media cerita bergambar peningkatan hanya pada 17 siswa atau sebesar 65,38%. Hasil uji statistik menggunakan uji Kruskal wallis menunjukkan nilai Asym. Sig (2-tailed) sebesar 0,0001. Karena nilai p < α (α = 0,05) maka Ho ditolak. Kesimpulan yang diambil dari hasil uji Kruskal wallis yaitu terdapat perbedaan efektivitas metode penyuluhan menggunakan media cerita bergambar dan permainan ular tangga terhadap pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.

122 Jurnal Promkes, Vol. 1, No. 2 Desember 2013: 118 123 Sikap Bergambar dan Permainan Ular Tangga dalam Meningkatkan Sikap terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Sekolah Dasar pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan Hasil penelitian efektivitas media dapat dilihat dari selisih nilai rata-rata pre test dan post test sikap responden. Nilai rata-rata pre test dari responden yang mendapatkan penyuluhan dengan media cerita bergambar adalah sebesar 20,53 berubah menjadi 21,27 pada nilai rata-rata post test. Peningkatan nilai rata-rata yang terjadi pada media cerita bergambar sebesar 0,27. Nilai rata-rata pre test dari responden yang mendapatkan penyuluhan dengan media permainan ular tangga adalah sebesar 20,04 berubah menjadi 21,69 pada nilai rata-rata post test. Pada media permainan ular tangga peningkatan nilai rata-rata pengetahuan sebesar 1,65. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata-rata pre test adalah sebesar 19,73 berubah menjadi 19,92 pada nilai rata-rata post test dengan penurunan sebesar 0,19. Peningkatan pencapaian nilai rata-rata sikap responden pada kelompok perlakuan metode ceramah dengan media permainan ular tangga lebih tinggi daripada kelompok media cerita bergambar dan kelompok kontrol. Peningkatan pencapaian nilai rata-rata sikap responden pada kelompok perlakuan metode ceramah dengan media permainan ular tangga lebih tinggi daripada kelompok media cerita bergambar dan kelompok kontrol dapat dilihat dari jumlah sampel yang meningkat pada kelompok media ular tangga sebanyak 23 siswa dengan persentase 88,66%, sedangkan pada media cerita bergambar peningkatan hanya pada 12 siswa atau sebesar 46,15%. Hasil uji statistik menggunakan uji Kruskal wallis menunjukkan nilai Asym. Sig (2-tailed) sebesar 0,0001. Karena nilai p<α (α = 0,05) maka Ho ditolak. Kesimpulan yang diambil dari hasil uji Kruskal wallis yaitu terdapat perbedaan efektivitas metode penyuluhan menggunakan media cerita bergambar dan permainan ular tangga terhadap sikap mengenai kesehatan gigi dan mulut antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Praktik Bergambar dan Permainan Ular Tangga dalam Meningkatkan Praktik terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Sekolah Dasar pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan Hasil penelitian efektivitas media dapat dilihat dari selisih nilai rata-rata pre test dan post test praktik responden. Nilai rata-rata pre test dari responden yang mendapatkan penyuluhan dengan media cerita bergambar adalah sebesar 3,54 berubah menjadi 4,54 pada nilai rata-rata post test. Peningkatan nilai rata-rata yang terjadi pada media cerita bergambar sebesar 1. Nilai rata-rata pre test dari responden yang mendapatkan penyuluhan dengan media permainan ular tangga adalah sebesar 4,08 berubah menjadi 6,92 pada nilai rata-rata post test. Pada media permainan ular tangga peningkatan nilai rata-rata pengetahuan sebesar 2,85. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata-rata pre test adalah sebesar 4 berubah menjadi 4 pada nilai rata-rata post test sehingga tidak ada peningkatan sama sekali. Peningkatan pencapaian nilai rata-rata praktik responden pada kelompok perlakuan metode ceramah dengan media permainan ular tangga lebih tinggi daripada kelompok media cerita bergambar dan kelompok kontrol. Peningkatan pencapaian nilai ratarata praktik responden pada kelompok perlakuan metode ceramah dengan media permainan ular tangga lebih tinggi daripada kelompok media cerita bergambar dan kelompok kontrol dapat dilihat dari jumlah sampel yang meningkat pada kelompok media ular tangga sebanyak 22 siswa dengan persentase 84,62%, sedangkan pada media cerita bergambar peningkatan hanya pada 10 siswa atau sebesar 38,46%. Hasil uji statistik menggunakan uji Kruskal wallis menunjukkan nilai Asym. Sig (2-tailed) sebesar 0,0001. Karena nilai p<α (α = 0,05) maka Ho ditolak. Kesimpulan yang diambil dari hasil uji Kruskal wallis yaitu terdapat perbedaan efektivitas metode penyuluhan menggunakan media cerita bergambar dan permainan ular tangga terhadap praktik mengenai kesehatan gigi dan mulut antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.

Afif Hamdalah, Efektivitas Media Cerita Bergambar dan Ular Tangga 123 KESIMPULAN Hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah bahwa sebagian besar responden yang diambil secara random dalam penelitian di SDN Patrang 02 berjenis kelamin perempuan. Terdapat perbedaan yang signifikan antara metode ceramah menggunakan media cerita bergambar dan media permainan ular tangga dalam upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas 3 SDN Patrang 02 sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan; Terdapat perbedaan efektivitas antara metode ceramah dengan media cerita bergambar, metode ceramah dengan media permainan ular tangga dan kelompok kontrol yaitu media permainan ular tangga lebih efektif dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan gigi dan mulut serta praktik cara menggosok gigi dengan baik dan benar. Peningkatan pengetahuan, sikap, dan praktik terhadap kesehatan gigi dan mulut lebih tinggi pada kelompok yang mendapatkan penyuluhan dengan media permainan ular tangga daripada kelompok media cerita bergambar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penilaian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. 2009. Data Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Kabupaten Jember. Jember: Dinkes Jember. Mahfoedz, I. 2006. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sardjono, S., & Heriadi, Y. 2002. The Correlation Between Dental Caries and Nutritional Status of Children Aged 6-12 Years Old at West of Jakarta. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia Tahun ke-52. Edisi Khusus. Jakarta: PDGI.