PERFORMANCE ACCOMPLISHMENT S DALAM MOTIVASI KADER POSYANDU

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

SUCI ARSITA SARI. R

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI


TESIS. Oleh HIKMAH NURMARALITA /IKM

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEJADIAN MENARCHE

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PRAKTIK SADARI PADA SISWI SMA ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU DI KEC. BONTOBAHARI KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PRAKTIK IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI POST PARTUM

BAB III METODE PENELITIAN

1 Febriana DLS, 2 Induniasih, 3 Yanita Trisetiyaningsih

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

BAB IV. Kusuma yang terletak di Kasihan Bantul Yogyakarta. Di area posyandu. 2. Gambaran Umum Karakteristik Responden

Sugi Purwanti 1, Haryati 2, dan Asrin 3. ABSTRAKS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA. Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN PADA BATITA DI KELURAHAN KEPRABON SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017


BAB III METODE PENELITIAN

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI DESA GUNUNG SARI DAN DESA SINDANG SARI KECAMATAN CIANJUR.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Campak Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DISMENORE MELALUI MEDIA BOOKLET TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, PERILAKU, DAN DAYA TERIMA SISWI DI SMK SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh RAUDATUL MAULIDA

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA

[53] Jurnal Biotik, ISSN: , Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, Hal ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 1-6 BULAN DI POSYANDU DESA PESANTUNAN KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES

BAB III METODE PENELITIAN. design dengan rancangan time series design, dimana dilakukan beberapa

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP TINGKAT MOTIVASI MENOLONG KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS PADA POLISI KOTA YOYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

PENGARUH PELAKSANAAN FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA TERHADAP TERAPI DIET DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI BANDA ACEH

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan ANUGERAH FITRI ANGGRAENI R

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

PENGARUH TERAPI BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI POSYANDU LANJUT USIA DESA PUCANGAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: ARFIAN PRASETYO WARDHANI

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

RANI SURAYA NIM

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Journal of Health Education

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Analisis Persepsi, Motivasi, dan Kesiapan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Utara pada Interprofessional Education (IPE)

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

PENGARUH DURASI BERMAIN ADVERGAME TERHADAP LEVELS OF COMPREHENSION (TINGKAT PEMAHAMAN) DARI BRAND MESSAGE (PESAN MEREK)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ROBBANIA MUHIBBAH

PENGARUH METODE PENYULUHAN (KIE) TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN BER-KB DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

Transkripsi:

PERFORMANCE ACCOMPLISHMENT S DALAM MOTIVASI KADER POSYANDU Performance Accomplishment s in Volunteers Motivation At Integrated Health Service Activities Nevi Hasrati Nizami 1 1 Magister Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, E-mail: nevi.nizami@yahoo.com Abstrak Performance Accomplishment merupakan salah satu metode untuk mengelola individu untuk mampu mengatasi masalahnya sendiri melalui peningkatan keyakinan diri yang tinggi sehingga dapat menjalankan tugas dengan baik. Penelitian quasi-experimental design ini menggunakan pendekatan pre and post test dengan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Sampel terdiri dari 140 responden yang dipilih secara total sampling (70 responden kelompok intervensi dan 70 responden kelompok kontrol). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden adalah berusia 36-45 tahun (68.6% kelompok intervensi dan 51.4% kelompok kontrol), tingkat pendidikan SMA (62.9% kelompok intervensi dan 67.1% kelompok kontrol)dan lama pekerjaan<5 tahun (44.3% kelompok intervensi dan 58.6% kelompok kontrol). Analisis hasil penelitian juga menunjukkan Performance Accomplishment berpengaruh terhadap motivasi kader (p=0.000), pada kader posyandu di Puskesmas Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Performance Accomplishment dapat bermanfaat bagi kader posyandu untuk meningkatkan motivasi dalam mejalankan kegiatan posyandu disetiap desa. Kata Kunci: Performance Accomplishment, Motivasi, Kader Posyandu Abstract Performance Accomplishment is method used to help people in managing their own problems with high selfcofidance so that they can run activities well. This research employed quasi-experimental design and used pretest and post-test approach consisting of two groups, contol group and intervention group. The number of sample was 140 respondents selecting through total sampling technique consisting of 70 respondents from intervention group and 70 respondents from control group. The result showed that the number of respondents aging between 36-45 years old was 68.6% from intervention group and 51.4% from control group. The number of respondents with secondary education level was 62,9% from working period and 67,1% from control group. The number of respondents with working period no longer than 5 years was 44,3% from intervention group and 58,6 from controll group. Result analysis showed that Performance Accomplishment affected volunteer s motivation (p=0.000at Integrated Health Service of Darussalam sub district of Aceh Besar Regency. Based on the result it is concluded that Self efficacy can be used to improve volunteer s motivation in running their Integreted Health Service activities. Keywords: Performance Accomplishment, Motivation, Integrated Health Service s volunteers 46

Latar Belakang Posyandu merupakan bentuk dari kepedulian masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan. Adapun indikator posyandu yang merupakan wahana kesehatan bersumber daya masyarakat yang melakukan 5 (lima) kegiatan utama, yaitu: Keluarga Berencana (KB), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), gizi, imunisasi dan diare. Kegiatan ini mempunyai pengaruh besar terhadap penurunan angka kematian bayi dan ibu (Isaura, 2011). Keberhasilan posyandu tidak lepas dari kerja keras kader yang dengan suka rela mengelola posyandu diwilayahnya masing-masing. Kader mempunyai peranan penting mulai dari perintisan posyandu, penghubung dengan lembaga yang menunjang penyelenggaraan posyandu, perencana, pelaksana, pembina, dan penyuluh untuk memotivasi masyarakat ikut serta dalam kegiatan posyandu diwilayahnya. Kader dalam pelaksanaan Posyandu merupakan titik sentral kegiatan Posyandu, keikutsertaan dan keaktifannya diharapkan mampu mengerakkan partisipasi masyarakat (Syafei, 2010). Cakupan keaktifan kader posyandu secara Nasional hingga tahun 2010 baru mencapai 78 % dari target 80 % dan pada tahun 2011 mencapai cakupan program atau partisipasi masyarakat sangat bervariasi, mulai dari terendah 10 % sampai tertinggi 80 %. (Depkes RI, 2012). Laporan posyandu kota Langsa pada tahun 2009 terdapat 112 Posyandu yang aktif dengan jumlah kader aktif sebanyak 360 kader dari yang seharusnya 560 orang kader Posyandu (Syafei, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa masih banyaknya kader yang tidak aktif untuk menjalankan kegiatan Posyandu, sehingga akan berdampak terhadap pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang semestinya didapatkan masyarakat tersebut Keterbatasan kader dengan berbagai faktor dapat mengurangi motivasi dan keyakinan mereka untuk bekerja dan faktor-faktor lainnya seperti kurangnya pelatihan serta keterbatasan pengetahuan dan pendidikan dan pembinaan yang seharusnya yang dimiliki oleh seorang kader. Keyakinan terhadap ketidakmampuan diri berkaitan erat dengan tinggi atau rendahnya tingkat Self efficacy kader tersebut. Seseorang yang memiliki self efficacy sangat rendah tidak akan melakukan upaya apapun untuk mengatasi hambatan yang ada. Salah satu sub variabel self effficacy yaitu Performance accopmlishment dapat mempengaruhi perilaku seseorang. 47

Metode Desain penelitian menggunakan skala likert yaitu responden disediakan lima alternatif jawaban. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan rancangan pretest and posttest with control group. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Darussalam Aceh Besar dengan jumlah kader sebanyak 140 orang. Sampel pada penelitian ini adalah total sampling, dengan dua kelompok yaitu kelompok kontrol sebanyak 70 orang kader dan intervensi sebanyak 70 orang yang ditentukan dengan simple random sampling. Pengambilan data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dan Prosedur tindakan sebagai berikut : Lembar kuesioner bagian A merupakan data demografi responden, meliputi: umur, tingkat pendidikan, pekerjaan. Lembar kuesioner bagian B merupakan lembaran kuesioner motivasi berupa 38 pernyataan dengan skala kuesioner Hasil Distribusi frekwensi Tabel 1. Distribusi Responden Pada Kelompok Intervensi dan kelompok kontrol Berdasarkan Kategori Usia, Pendidikan, Lama Pekerjaan (N=70) No Data demografi (f) (%) Kelompok Intervensi 1 Umur 1. < 20 tahun 0 0 2. 20-30 tahun 18 25.7 3. 36-45 tahun 48 68.6 4. >45 tahun 4 5.7 2 Pendidikan 1. SD 2 2.9 2. SMP 13 18.6 3. SMA 44 62.9 4. Perguruan Tinggi 11 15.7 Total 70 3 Pekerjaan 1. < 5 tahun 31 44.3 2. 5-10 tahun 30 42.9 3. 11 15 tahun 5 7.1 4. > 15 tahun 4 5.7 Kelompok Kontrol 1 Umur 1. < 20 tahun 3 4.3 2. 20-30 tahun 29 41.4 3. 36-45 tahun 36 51.4 4. >45 tahun 2 2.9 2 Pendidikan 1. SD 4 5.7 2. SMP 13 18.6 3. SMA 47 67.1 4. Perguruan Tinggi 6 8.6 3 Pekerjaan 1. < 5 tahun 41 58.6 2. 5-10 tahun 23 32.9 3. 11 15 tahun 3 4.3 4. > 15 tahun 3 4.3 Total 18 100 48

Berdasarkan Tabel 1 diperoleh hasil bahwa dari 70 responden pada kelompok intervensi mayoritas responden berada pada usia dewasa pertengahan dengan frekuensi (68,6%) yaitu usia yang berkisar antara 36 sampai 45 tahun, tingkat pendidikan berada pada kategori tinggi yaitu pada level SMA (62,9%), lama pekerjaan responden sebagai kader yang terbanyak sebesar 44,3% yaitu < 5 tahun. Sedangkan dari 70 responden pada kelompok kontrol mayoritas responden berada pada usia 36-45 tahun dengan frekuensi (51,4%) tingkat pendidikan berada pada kategori tinggi yaitu pada level SMA (67,1%), lama pekerjaan responden sebagai kader yang terbanyak sebesar 58,6,% yaitu < 5 tahun. Tabel 2 Pengaruh Personal Accomplishment terhadap motivasi sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi (N=70) Motivasi Mean SD SE Klp. Intervensi : 1. Pre-test 40.44 2.45 0,29 2. Post-test 42.01 3.14 0,37 Klp. Kontrol 1. Pre-test 40.90 2.83 0.34 2. Post-test 40.08 3.08 0.37 Berdasarkan Tabel 2 diperoleh hasil bahwa pada kelompok intervensi didapatkan nilai pre test motivasi responden pada sub variabel Personal Accomplishment adalah 40.44, standar deviasi 2.45, standar error 0.29, sedangkan nilai mean post test motivasi responden adalah 42.01, standar deviasi 3.14, standar error 0.37. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi setelah dilakukan intervensi pada sub variabel Personal Accomplishment. Sementara pada kelompok kontrol nilai mean pre-test motivasi responden pada sub variabel Personal Accomplishment adalah 40.90, standar deviasi 2.83, standar error 0.34, sedangkan nilai mean post test motivasi responden adalah 40.08, standar deviasi 3.08, standar 0.37. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya peningkatan motivasi terhadap Personal Accomplishment pada kelompok kontrol. b. Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk menjawab hipotesis yang telah dirumuskan yaitu untuk melihat adakah pengaruh Personal Accomplishment terhadap motivasi kader posyandu dalam kegiatan posyandu. Sebelum melakukan analisa bivariat terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z, yaitu untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak terdistribusi normal. Apabila data yang diperoleh berdistribusi normal (p> 0.05), maka uji paired t-tes akan digunakan namun jika data tidak berdistribusi normal maka alternatif uji statistik lain yang akan digunakan adalah Man-Whithney test. 49

Berikut tabel hasil uji normalitas: Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Motivasi Sebelum dan Sesudah Dilakukan Intervensi Self Efficacy (N=70) Motivasi Mean Median p-value Pre- Intervensi Post- Intervensi Berdasarkan Tabel 3 diatas diperoleh nilai mean untuk variabel motivasi sebelum intervensi adalah 132.5, nilai median adalah 7.23 dengan p-value adalah 0,754 dan adapun setelah intervensi nilai mean adalah 136.3 dan nilai median adalah 11.21 dengan p-value 0.140 (p > 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data untuk variabel motivasi terdistribusi secara normal. Dengan demikian perhitungan uji statistik untuk menguji pengaruh selfefficacy terhadap motivasi kader posyandu sebelum dan sesudah diberikan intervensi dapat menggunakan uji-t dependen (Paired t-test). 132.5 7.23 0.754 136.3 11.21 0.140 Tabel 4 Perbedaan Motivasi Kader Posyandu Terhadap Performance accomplishment Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi (N=140) Motivasi Mean SD Df P-value Klp. Intervensi 1. Pre- 40.44 2.45 138 0.31 Test 2. Post- 42.01 3.14 138 0.00 Test Klp. Kontrol 1. Pretest 40.90 2.85 134.92 0.31 2. Post- Test 40.09 3.07 137.9 0.00 Berdasarkan Tabel 4 dapat dijelaskan nilai mean pre test motivasi kader posyandu terhadap Performance accomplishment pada kelompok intervensi adalah 40.44 dan pada kelompok kontrol 40.90 (N=70) dengan nilai p-value pre test antara kelompok intervensi dan kontrol adalah 0,31, sementara nilai mean post test motivasi kader posyandu terhadap Performance accomplishment adalah 42.01 dan pada kelompok kontrol 40.09 (N=70) dengan nilai p-value post test antara kelompok intervensi dan kontrol adalah 0.00. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan (p-value <0,05). Hasil uji statistik diperoleh p-value post test adalah 0.00 pada kelompok intervensi, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, artinya bahwa ada pengaruh Performance accomplishment terhadap motivasi kader dalam kegiatan posyandu, hal ini berarti bahwa pemberian intervensi Performance accomplishment dapat meningkatkan motivasi kader posyandu. Sementara pada kelompok kontrol didaptkan nilai p-value 0.31, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, artinya bahwa tidak ada pengaruh Performance accomplishment terhadap motivasi kader dalam kegiatan posyandu, hal ini berarti bahwa Performance accomplishment tidak dapat meningkatkan motivasi kader posyandu pada kelompok kontrol. 50

Pembahasan Motivasi merupakan konsep yang menggambarkan kondisi ekstrinsik yang merangsang perilaku tertentu, maupun respon instrinsik yang menampakkan perilaku manusia (Swanburg, 2000), sedangkan Martin and Dowsen 2009;Wentzel 1999 menjelaskan motivasi sebagai perangkat keyakinan dan emosi saling terkait. Keyakinan dan emosi ini mendorong dan mempengaruhi perilaku sesorang. Salah satu faktor ekstrinsik dari motivasi seseorang adalah faktor dorongan dari luar yang berpengaruh terhadap kinerja yang meliputi pelatihan, pembinaan, fasilitas dan insentif, pelatihan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta menstimulus dan menggali pengalaman dan pengetahuan sesorang yang disebut juga Performance Acoomplishment, hal ini didukung oleh penelitian Latief (2010), dimana pengetahuan yang cukup dapat meningkatkan kinerja seorang kader, penelitian ini diperkuat berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Notoadmodjo (2003), menyatakan bahwa meningkatnya pengetahuan seseorang mempengaruhi pemahaman, cara berpikir dan penganalisaan terhadap sesuatu sehingga dengan sendirinya akan memberi pemahaman yang berbeda terhadap objek yang diamati yang pada akhirnya akan mengubah perilaku seseorang. Peningkatan motivasi kader menjalani kegiatan posyandu karena pelatihan merupakan proses belajar untuk memperoleh keterampilan dan suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kepercayaan diri kader agar dapat melaksanakan tugas yang telah diberikan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2011) bahwa terdapatnya hubungan antara seberapa sering mengikuti pelatihan dengan kinerja kader dalam kegiatan posyandu di Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh Performance Acoomplishment terhadap motivasi seseorang, yang mana motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang mendorongnya melakukan perbuatanperbuatan suatu perilaku, faktor dorongan dari luar motivasi seseorang sangat mempengaruhi kinerja baik melalui pelatihan, pembinaan dan sebagainya. Pelatihan diperlukan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman kader melalui eksplorasi 51

(menggali pengalaman) atau personal accomplishment, adanya pengetahuan yang luas bagi kader dan keterampilan serta pengalaman yang baik tentang kegiatan posyandu, sehingga meningkatkan motivasi kader posyandu dalam menjalankan kegiatan posyandu. Kesimpulan Adanya perbedaan motivasi kader dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Darussalam Tahun 2014 Referensi Amalia, R (2011). Lama menjadi kader, frekuensi pelatihan, pengetahuan gizi dan sikap kader posyandu dengan perilaku penyampaian informasi tentang pesan gizi seimbang. Semarang: Universitas Diponegoro Depkes R.I. 2012. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta. Departemen Kesehatan R.I dan sikap kader terhadap posyandu) dengan praktik kader dalam pelaksanaan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Wonokerto. Di unduh di http://www.journal.unikal.ac.id/ind ex.php/kesehatan/article/download Martin, A.J., Dowson, M. 2009. Interpersonal Relationship, motivation, Engagement, and Achievement: Yields for Theory, Current Issues and Educational Practice. Review of Educational Research, 79, 327-365 Notoatdmojo, S. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta. Andi Otfset Swanburg, R, (2000). Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan untuk perawat klinis. EGC: Jakarta Syafei, Abdullah. 2010. Pemberdayaan Kader dalam Revitalisasi Posyandu. di unduh di http://www.ugm.ac.id pada tanggal 28 Februari 2014 Isaura, V. 2011. Faktor-aktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Kader Posyandu Di wilayah Kerja Puskesmas Tarusan Kecamatan Koto Xi Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Di unduh di http://www.repository.unand.ac.id pada tanggal 20 Januari 2014 Latief, Vita N, (2010). Hubungan fajtor predisposing kader (pengetahuan 52