ANALISIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TENGARAN JURNAL ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

ANALISIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TENGARAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS. MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

03Teknik RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA. Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Baku Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Tidak Baku

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia dan pada undang-undang

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tindakan. Komunikasi dalam bentuk ujaran mungkin wujudnya berupa kalimat

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

RAGAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH RAGAM BAHASA INDONESIA

MUHAMMAD ARIFIN A

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode adalah percampuran antara dua bahasa atau lebih dalam

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA. Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.

BAB I PENDAHULUAN. Kata-kata Bahasa Indonesia kaya akan imbuhan. Kurang lebih ada sekitar

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

PEMILIHAN KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI SARANA PENGUASAAN BAHAN AJAR

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

2. Punya pendirian, peduli sesama, berkomitmen dan bisa bertanggung jawab. Menurut aku, gentleman punya sifat yang seperti itu. Kalau punya pacar, dia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari ilmu linguistik. Cabang-cabang ilmu linguistik tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

BAHASA INDONESIA KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi

ERIZA MUTAQIN A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

BAB I PENDAHULUAN. system tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 90,

PENGGUNAAN VARIASI BAHASA REMAJA DALAM RUBRIK MISS GAUL PADA MAJALAH GADIS

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

Penting Tidaknya Bahasa Indonesia

MODUL PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa Indonesia. Akuntansi Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM

BAB I PENDAHULUAN. gambar. Dengan kata lain, komik adalah sebuah cerita bergambar.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAHASA INDONESIA. Karakteristik Bahasa Indonesia. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

CAMPUR KODE DALAM IKLAN ACARA DI RADIO RRI SURAKARTA

BAB VII KESIMPULAN. penyerapan mengalami penyesuaian dengan sistem bahasa Indonesia sehingga

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu, rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

Transkripsi:

ANALISIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TENGARAN JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah UTAMI RAHAYU A 310080241 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 0

1

ABSTRAK ANALISIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TENGARAN Utami Rahayu, A310080241, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 11 halaman. Tujuan penelitian ini, yaitu (1) mengungkapkan jenis ragam bahasa tulis pada pesan kesehatan di Puskesmas Tengaran, (2) menganalisis pesan kesehatan itu berdasarkan dasar ilmu bahasa, dan (3) mengungkapan pesan kesehatan itu yang sampai pada masyarakat. Pengumpulan data dari penelitian ini dengan metode observasi, dokumentasi, simak dan catat. Adapun analisis data menggunakan metode padan dan agih dengan teknik dasar yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), dan teknik lanjutan menggunakan teknik hubung banding menyamakan, teknik perluas, dan teknik ganti. Analisis data dapat diperoleh lima pembahasan terdapat jenis ragam bahasa tertentu, bentuk imbuhan, penggunaan kata baku, penggunaan EYD, dan bentuk dialek. Dari analisis itu ditemukan bahwa jenis ragam bahasa pada pesan kesehatan di Puskesmas Tengaran berjenis ragam bahasa fungsional. Tulisan pesan kesehatan ini jika dilihat banyak menggunakan imbuhan atau proses afiksasi baik berupa prefiks, sufiks dan konfiks. Pesan kesehatan ini juga terdapat kesalahan EYD-nya. Kesalahan itu banyak terletak pada penggunaan huruf besar dan tanda baca yang kurang tepat. Dalam pesan kesehatan ini juga ditemukan ragam bahasa dialek yang seharusnya tidak boleh ada dalam ragam bahasa tulis. Di akhir penelitian ini dipaparkan respon masyarakat terhadap pesan kesehatan ini. Banyak dari mereka membaca tetapi tidak pernah memperhatikan tentang penulisannya. Jadi pesan kesehatan itu sampai tetapi hanya sekedar menjadi informasi. kata kunci: ragam bahasa Tengaran 1

A. PENDAHULUAN Bahasa erat kaitannya dengan penyampaian ide atau gagasan yang ada dalam pikiran dan perasaan manusia, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Berikut ini konsep komunikasi menurut Keraf (2004:23), bahwasannya bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan individu lain maupun antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Sejalan dengan pemikiran Chaer dan Agustin (2004:11) ciri-ciri hakikat bahasa antara lain, bahasa itu sebagai sistem lambang, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi. Berbicara mengenai bahasa satu hal yang tidak akan terlepas yaitu ragam bahasa dan ada yang perlu diperhatikan, yaitu media yang digunakan, latar belakang penutur, dan pokok persoalan yang akan dibicarakan. Media yang digunakan bisa berupa media tulis maupun media lisan tergantung situasi yang ada pada saat itu. Selain itu, latar belakang penutur juga harus diperhatikan. Jika, latar belakang penutur berprofesi sebagai dokter akan berbeda bahasanya dengan pedagang asongan. Untuk meghubungkan pokok pembicaraan pasti ada tema yang dibicarakan, jika tidak ada pokok pembicaraan maka akan bias topik pembicaraannya. Pesan kesehatan yang telah tertempel dalam sebuah poster atau media lain banyak menggunakan variasi bahasa. Mereka banyak memainkan bahasa agar lebih menarik dan pembaca mau membaca serta memahaminya. Terkadang bahasa yang digunakan itu lebih menggunakan bahasa alamiah dari profesi dokter dengan kata lain menggunakan bahasa kedokteran (register) untuk penyampaiannya. Misalnya, kata hepatitis, nyamuk aedes aegepty, TBC, AZPA, dan lain sebagainya. Bahasa yang alamiah itu akan tidak dimengerti oleh orang awam sebelum dijelaskan terlebih dahulu. Maka dari itu penelitian ini akan membahas ragam bahasa yang digunakan oleh pihak kesehatan dan mencari responding masyarakat, apakah dengan 2

menggunakan bahasa seperti itu akan dimengerti oleh orang awam? Penganalisisan itu akan dikaji penggunaan imbuhan yang lengkap, penggunaan kata baku, penggunaan EYD, dan analisis pengaruh bahasa dearah. Berkaitan dengan ragam bahasa perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana bentuk ragam bahasa pada pesan kesehatan di puskesmas Tengaran, bagaimana analisis ragam bahasa tersebut, dan bagaimana realisasi pesan kesehatan itu terhadap masyarakat. Berdasarkan perumusan masalah tersebut tujan dari penelitian ini adalah mengungkapkan bentuk ragam bahasa yang ada, menganalisis ragam bahasa, dan mencari tahu pesan kesehatan itu sampai ke masayarakat pembaca. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dipakai dalam berbagai keperluan tentu tidak seragam, tetapi akan berbeda-beda disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Keaneragaman penggunaan bahasa Indonesia itulah yang dinamakan ragam bahasa Indonesia (Nasucha. dkk., 2009:11). Menurut Sugihastuti (2000:14-16) ragam bahasa banyak dan digunnakan dalam situasi tertentu, maka ragam bahasa ada bermacammacam. Pertama, dari segi pembicara/penulis, ragam bahasa dapat diperinci berdasarkan (1) daerah, (2) pendidikan, dan (3) sikap. Kedua, dari segi pemakaiannya ragam bahasa dibedakan berdasarkan (1) pokok persoalan, (2) sarana, dan (3) gangguan campuran. Pemakaian ragam bahasa bisa dilihat dari resmi dan tak resmi. Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang formal adalah ragam resmi atau ragam baku, yaitu ragam yang mengikuti kaidah. Ragam resmi menuntut pemakaian kata dan kalimat yang baku, sedangkan ragam tidak resmi tidak mutlak menuntut persyaratan tersebut. Selain bentuk ragam bahasa di atas ada lagi bentuk ragam bahasa, yaitu ragam fungsional dan ragam sosial (sumber: http://tithagalz.wordpress.com/2010/10/03/ragam-dan-variasi-bahasa/; 3

diakses 20 Mei 2012). Ragam sosial yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya di dasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam bahasa yang digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orang yang akrab dapat merupakan ragam sosial tersendiri. Sedanngkan ragam fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya. Cabang ilmu bahasa yang berkaitan dengan penelitian ini ialah ilmu morfologi dengan pembatasan kajiannya pada proses pembentukan kata yang berafiks. Pada hakikatnya morfologi ialah cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur dalam pembentukan kata. Pernyataan ini diperkuat pendapat dari Samsuri (1988:15) menyatakan bahwa morfologi sebagai cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur dalam bentuk-bentuk kata. Satuan dasar analisisnya yang diakui dalam morfologi ialah morfem. Pembentukan kata berafiks itu meliputi prefiks, infiks, sufiks dan konfiks. Prefiks merupakan imbuhan yang berada di awal kata. Infiks ialah imbuhan yang ada di tengah-tengah atau sisipan. Sufiks adalah imbuhan yang ada di akhir/akhiran. Selanjutnya, konfiks merupakan imbuhan yang ada di awal dan di akhir. Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah perlambangan bahasa, pemisah, penggabungan, dan penulisan dalam suatu bahasa. Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek, yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur serapan, dan (5) pemakaian tanda baca (Finoza, 2004:13-14). Ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana interelasi antara lambanglambang itu (pemisahnya, penggabungannya) dalam suatu bahasa (Nasucha. dkk.,2009:91). 4

Bahasa baku atau bahasa standar adalah bahasa yang mempunyai nilai komunikatif yang paling tinggi, yang digunakan dalam kepentingan nasional, dalam situasi resmi atau dalam lingkungan resmi dan pergaulan sopan yang terikat oleh tulisan baku, ejaan baku, kosakata baku, tata bahasa baku serta lafal baku. Pemakaian bahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah penggunaan yang sesuai dengan fungsi dan situasinya. Dalam acara tidak resmi menggunakan ragam bahasa resmi menurut tata bahasa baik, tetapi ragamnya tidak tepat. Bahasa yang baik dan benar ialah bahasa yang baik menurut ragamnya dan benar menurut tata bahasanya. Hal ini diperkuat oleh Sugono (2001:12), bahasa yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Pesan adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan melalui proses komunikasi (Hafied, 2004:14). Pesan merupakan serangkaian isyarat/simbol yang diciptakan oleh seseorang untuk maksud tertentu dengan harapan bahwa penyampaian isyarat/simbol itu akan berhasil dalam menimbulkan sesuatu. Dari pesan kesehatan banyak berisikan tentang pencegahan penyakit yang bisa menular ataupun tidak dan cara menanggulanginya. Progam kesehatan itu bisa dilakukan misalnya, pemberatasan penyakit, perbaikan gizi masyarakat, sanitasi lingkungan, kesehatan ibu dan anak, progam pelayanan kesehatan, dan sebagainya, perlu ditunjang atau dibantu oleh promosi kesehatan. B. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tengaran. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2011-Mei 2012. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Strategi penelitiannya ialah deskripstif kualitatif. 5

Objek penelitian ini ialah ragam bahasa yang digunakan pada pesan kesehatan di puskesmas Tengaran. Subjek penelitiannya semua pihak yang memberikan informasi diperlukan dalam penelitian. Data dalam penelitian ini ialah pesan kesehatan yang ada di puskesmas Tengaran. Sumber data yang digunakan penelitian ini ialah sumber data primer, yaitu ragam bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan di puskesmas Tengaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik observasi, simak, catat, dokumentasi, dan angket. Langkah yang lebih penting ialah daya analisis yang dapat diketahui makna tersembunyi di balik penglihatan, pendengaran, dan penciuman. Keabsahan data adalah uji kreditibilitas suatu data yang diperoleh. Keabsahan data disini diperoleh dengan jalan trianggulasi data. Hal ini diperkuat dengan adanya penggunaan teknik pengumpulan data yang tidak hanya satu saja, yaitu menggunakan teknik observasi, teknik simak, teknik catat, dokumentasi, dan teknik angket. Trianggulasi adalah usaha memahami data melalui berbagai sumber, subjek peneliti, cara (teori, metode, teknik), dan waktu. Pada gilirannya trianggulasi memiliki banyak makna dengan berbagai istilah, seperti:multikasus, lintas kasus, strategi replikasi, analisis campuran, dan sebagainya. Teknik analisis data dari penelitian ini menggunakan metode padan dan agih. Dengan teknik dasarnya teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Teknik lanjutan dari metode padan, yaitu teknik Hubung Banding Menyamakan (HBS). Selanjutnya, untuk metode agih teknik lanjutannya ialah teknik perluas dan teknik ganti C. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari perumusan masalah penelitian ini, analisis datanya memfokuskan pada bentuk jenis ragam bahasa, penggunaan imbuhan, penggunaan bentuk baku, penggunaan EYD dan penggunaan bahasa daerah. 6

1. Jenis Ragam Bahasa Ragam bahasa ialah variasi bahasa yang digunakan sehari-hari. Ragam bahasa banyak diidentifikasikan sebagai keaneragaman bahasa yang digunakan manusia. Keaneragaman ini banyak jenisnya ada yang berbentuk lisan dan ada pula yang berbentuk tulis. Pada penelitian ini menggunakan ragam bahasa tulis yang bermediakan poster pesan kesehatan. Tidak bermediakan pada ragam bahasa lisan. Pertama, dari segi pembicara/penulis, ragam bahasa dapat diperinci berdasarkan (a) daerah, (b) pendidikan, dan (c) sikap. a) Ragam bahasa daerah atau logat Data 10 menunjukkan bentuk ragam daerah Asi gampang, ora larang cepet brangkang. Jika dibahasa Indonesiakan menjadi ASI mudah, tidak mahal cepat merangkak. Kalimat itu bisa dikatakan menjadi ragam bahasa daerah atau logat karena terdapat unsur kedaerahan, yaitu bahasa Jawa. b) Ragam bahasa yang ditinjau dari segi pendidikan Penelitian ini menggunakan ragam bahasa cendekiawan pada bidang ilmu kesehatan. Sehingga terkadang sulit untuk memahaminya jika ada bahasa ilmiah yang perlu dicari artinya. Bahasa yang digunakan pun khas dan hanya ada pada bidang kesehatan. c) Ragam bahasa ditinjau dari sikap pemicara/penulis Suasana dalam pesan kesehatan ini terlihat tidak formal atau bahasa yang santai, terkadang menggunakan ragam bahasa lisan yang sebaikanya tidak digunakan dalam ragam bahasa tulis. Tujuan dari penggunaan bahasa yang santai agar masyarakat mudah memahami dan untuk mengakrabkan pembaca. 7

Kedua, dari segi pemakaiannya ragam bahasa dibedakan berdasarkan. a) Ragam bahasa yang ditinjau dari pokok persoalan berhubungan erat dengan hal yang dikuasai Pada permasalahan penelitian ini banyak kaitannya pada bidang kesehatan. Karena objek kajian yang dianalisis ialah pesan kesehatan yang berada di Puskesmas. Hal yang harus dikuasai ialah paermasalahan kesehatan tidak pada hal lainnya. b) Ragam bahasa ditinjau dari dari sarananya dibedakan menjadi ragam lisan dan ragam tulis Ada yang membedakan ragam ini yaitu mengenai aksen, tinggi rendah dan panjang pendek suara, irama kalimat ini hal yang dimiliki pada ragam lisan. Adapun pada ragam tulis hal yang diperhatikan keutuhan dan dan kelengkapan fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, dan objek. c) Ragam bahasa yang bercampur dengan bahasa asing atau daerah Tabel Ragam bahasa yang bercampur dengan bahasa asing atau daerah No Data Bahasa daerah/dialek Bahasa ilmiah 1 Data 1 HIV dan AIDS 2 Data 4 Avian Influenza 3 Data 8 TBC 4 Data 10 ASI GAMPANG, ORA LARANG Bahasa inggris/lain nya Eksklusif 8

CEPET BRANGKANG 5 Data 16 Aedes Aegypti Drum Apabila dilihat antara resmi atau tidak resmi, pesan kesehatan di Puskesmas Tengaran termasuk dalam ragam tulis yang tidak resmi. Selain itu pesan kesehatan ini termasuk dalam ragam bahasa fungsional. Karena membahas tentang bidang tertentu, yaitu bidang kesehatan. 2. Penggunaan Imbuhan Penggunaan imbuhan yang sering disebut afiksasi sering digunakan dalam ragam bahasa tulis. Proses afiksasi ini bisa merubah bentuk asli dari kata dasarnya sendiri. Data 3 Kawasan dilarang merokok Proses imbuhan ini menunjuk pada kata dilarang dan merokok. Kata dilarang berproses dari di + larang dan prefiks ini tidak akan merubah bentuk kata dasar itu sendiri. Fungsi prefiks di- pada kata ini akan membentuk kata pasif. Prefiks ini tidak akan menimbulkan nosi lain selain membentuk kata kerja pasif. Selain kata dilarang kata yang mengalami afiksasi yaitu kata merokok. Kata merokok berproses dari me + rokok. Fungsi dari prefiks me- yaitu membentuk kata kerja dari kata benda. Nosi prefiks me- pada kata merokok menyatakan melakukan pekerjaan menghisap rokok. 3. Penggunaan Kata Baku Kata baku digunakan untuk membakukan sebuah kata yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Kata tidak baku bisa terjadi kebanyakan karena ada unsur bahasa lisan yang dimasukkan pada bahasa tulis. 9

Data 6 Bila ingin tahu Seharusnya kata bila dibakukan menjadi kata apabila. Karena kata bila dirasa kurang baku dan terkesan menggunakan bahasa lisan bukan bahasa tulis. 4. Penggunaan EYD Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dalam sebuah tulisan pesan kesehatan terkadang tidak pernah diperhatikan. Terpenting dalam pesan kesehatan itu sampai kepada pembaca. Penggunaan huruf besar, angka, tanda baca dan lain-lain tidak diperhatikan. Data 1 PILIH GAYA HIDUP SEHAT TANPA HIV dan AIDS, kalimat yang betul sesuai EYD Pilih gaya hidup sehat tanpa HIV dan AIDS!. Penggunaan huruf besar semua dalam satu kalimat menurut tataran Bahasa Indonesia salah. Huruf besar digunakan di awal atau digunakan untuk singkatan dan lain sebagainya. Kalimat pada data 1 juga menunjukkan kalimat perintah seharusnya diberi tanda seru (!) di akhir kalimat. 5. Unsur Percampuran Bahasa (dialek) Pada data 10 terdapat percampuran bahasa, yaitu bahasa Jawa. Asi gampang, ora larang cepet brangkang, percampuran ini terjadi karena sebagian besar pengunjung dari Puskesmas Tengaran ialah orang Jawa Tengah dengan bahasa ibu Jawa. Tujuan yang mungkin terjadi yaitu menarik pembaca yang sebagian besar berbahasa Jawa supaya membaca pesan tersebut paham maksud kesemuanya. 6. Realisasi Pesan Kesehatan Terhadap Masyarakat Pembaca Respon masyarakat terhadap pesan kesehatan yang berupa poster di Puskesmas Tengaran cukup baik. Bisa dilihat dari prosentase pembaca 10

lebih tinggi yang dirata-rata sekitar 56% dengan mengambil sampel tiga puluh orang. D. SIMPULAN Simpulan yang dapat diambil dari perumusan masalah yang telah dikemukakan adalah sebagai berikut. Bentuk ragam bahasa yang ada pada pesan kesehatan di Puskesmas Tengaran ialah adanya ragam bahasa daerah, adannya ragam cendekiawan dalam bidang kesehatan, bentuk bahasanya yang tidak formal, pokok persoalan dalam ragam bahasa ini berkaitan erat dengan bidang kesehatan, sarana yang digunakan yaitu bentuk tulis, dan pesan kesehatan ini ada gangguan percampuaran dengan bahasa lain baik bahasa inggris atau daerah atau bahasa ilmiah. Jika dilihat ciri-ciri bentuk tulisannya termasuk pada ragam bahasa fungsional yang membahas pada bidang kesehatan. Pada penggunaan imbuhan dikaji tentang bentuk afiksasi (prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks), fungsi dari imbuhan, dan nosi atau variasi bahasa akibat adanya proses afiksasi. Banyaknya penggunaan kata yang tidak baku dengan ditandai banyak penggunaan bahasa lisan dan daerah. Penulisannya banyak yang tidak sesuai dengan pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kesalahan EYD ini paling banyak pada penulisan huruf besar dan tanda baca. Di pesan ini juga ada gangguan percampuran unsur kedaerahan. Respon masyarakat terhadap pesan kesehatan yang berupa poster di Puskesmas Tengaran cukup baik. Bisa dilihat dari prosentase pembaca lebih tinggi yang dirata-rata sekitar 56% dengan mengambil sampel tiga puluh orang. 11

DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2004. Sosiolinguistik:Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Finoza, Lammudin. 1993. Komposisi Bahasa Indonesia. Cetakan Pertama. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Hafied, Cangara. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Garfindo. Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Sun. Nasucha, Yakub. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakart: Media Perkasa. Samsuri. 1988. Morfologi dan Pembentukan Kata. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta. Sugihastuti.2000. Bahasa Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugono, Dendy. 2001. Seribu Satu Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Akademika Pressindo. Tithagalz. 2012. Ragam dan Variasi Bahasa. diakses 20 Mei 2012 melalui http://tithagalz.wordpress.com/2010/10/03/ragam-dan-variasi-bahasa/ 12