PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 RAMBAH SAMO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEER TEACHING (PEMBELAJARAN SESAMA TEMAN) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTs MENAMING

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE RESITASI

Kata Kunci: Perbedaan, Student Teams Achievement Division, Team Assisted Individualization, Hasil Belajar

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL STAD BERBANTU MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMPN 1 KEPENUHAN HULU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE pada PEMBELAJARAN MATEMATIKA di KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 PADANG PANJANG

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs SEJAHTERA BERSAMA RAMBAH SAMO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH SAMO

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

Susti Rahmah Yulita S 1

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 RAMBAH HILIR

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI QUANTUM TEACHING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 RAMBAH HILIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E- mail: Abstrack

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Andri Juliadi *), Tika Septia **), Lucky Heriyanti Jufri **)

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia.

PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

ABSTRACT. Keywords: Buzz Group, quiz, learning outcome

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

Robby Apriadi 1), Wince Hendri 2), dan Nawir Muhar 2) Universitas Bung Hatta. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Hesti Noviyana STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Rotating Trio Exchange (RTE) model, Mathematics learning achievements.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

PENERAPAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

Mohammad Ulil Absor Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK LINGKARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

ABSTRACT. Keywords: Comprehension of Mathematical Concepts, Direct Instruction, Football Verbal Techniques.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH GROUP INVESTIGATION (GI) TYPE IN TEACHING BIOLOGY TO STUDENT AT THE CLASS X MAN KOTO SOLOK

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR Elvita Yeni *), Hardianto 1), Suwandi 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar matematika siswa. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas X SMA Negeri 3 Rambah Hilir. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Sampling Jenuh. Sampel dalam penelitian kelas X 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 1 sebagai kelas kontrol. Dengan uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan kedua sampel tersebut berdistribusi normal dan tidak homogen. Analisis data menggunakan uji Karena =, H 0 ditolak. Jadi disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar matematika siswa. Kata Kunci: Pengaruh, Jigsaw, Hasil Belajar ABSTRACK This study examines the effect of cooperative learning model Jigsaw on the results of students' mathematics learning. The population in this study class X SMA Negeri 3 Rambah Hilir. The sampling technique is done by sampling jenuh. Samples X 2 class as the experimental class and the class as a class X 1 control. With the test of normality and homogeneity tests showed the two samples are normally distributed and not homogeneous. Analysis of the data using the Because = H 0 is rejected. So it is concluded that there are significant Jigsaw cooperative learning model for students' mathematics learning outcomes. Keywords: Effect, Jigsaw, Learning Outcomes * Hp : 087893192956 e-mail : PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memajukan daya pikir serta analisa siswa. Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berfikir. Oleh karena itu, logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika (Risnawati 2008:2). Selain itu, matematika merupakan sarana berfikir ilmiah dan berperan dalam ilmu eksakta, teknik dan juga ilmu sosial. Mengingat pentingnya peran matematika tersebut, maka pemerintah melalui sekolah melakukan upaya guna meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan perbaikan sistem pengajaran melalui penyempurnaan kurikulum, melakukan kegiatan pelatihan dan keterampilan bagi guru. Pembelajaran matematika bersifat logis, sistematis rasional dan eksak, sehingga mampu untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas pembelajaran matematika bisa dilihat dari aspek hasil belajar siswa. Hasil belajar yang memuaskan merupakan indikator tercapainya proses pembelajaran yang diharapkan. Hasil belajar yang diharapkan adalah hasil belajar matematika yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar matematika siswa dapat dipengaruhi beberapa faktor, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam diri siswa itu sendiri. Salah satu faktor dari luar diri siswa yaitu model pembelajaran yang digunakan seperti penggunaan metode konvensional salah satunya yaitu metode ceramah. Dalam pembelajarannya guru lebih banyak aktif dan dianggap sebagai sumber ilmu yang mempunyai peranan sangat penting di dalam kelas, sedangkan siswa cukup mendengarkan materi yang disampaikan, kemudian mencatat apa yang disampaikan guru, dan mengerjakan soal yang diberikan guru. Penggunaan metode konvensional tidak ada salahnya, akan tetapi sebaiknya digunakan metode yang bervariasi guna untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Keaktifan siswa di kelas dapat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran matematika. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 5 10 Januari 2015 terhadap proses pembelajaran matematika di SMA Negeri 3 Rambah Hilir kelas X, terlihat bahwa masih banyaknya siswa yang menunggu pembahasan dari guru kemudian menyalinnya dan siswa masih kesulitan dalam menguasai materi meskipun sudah diulangi penyampaiannya. Disamping itu masih banyaknya kebiasaan buruk siswa belajar di dalam kelas diantaranya siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, masih banyaknya siswa yang sering keluar masuk pada saat proses pembelajaran, pengetahuan awal siswa yang kurang memuaskan, kemampuan bertanya siswa yang masih kurang, motivasi dan minat belajar siswa masih rendah serta aktivitas belajar siswa yang kurang maksimal.

Hal tersebut mengakibatkan kurang kondusifnya proses pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru bidang studi matematika SMA Negeri 3 Rambah Hilir Tahun Pelajaran 2014/2015 masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan pada ulangan harian matematika siswa kelas X SMA Negeri 3 Rambah Hilir tahun ajaran 2014/2015 disajikan Tabel 1. Tabel 1. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika siswa kelas X SMAN 3 Rambah Hilir semester ganjil 2014/2015. Jumah Kelas KKM % < KKM % siswa KKM X 1 22 75 9 orang 40,9 13 orang 59,1 X 2 21 75 10 orang 47,62 11 orang 52,38 (sumber Data:Guru Matemtika SMAN 3 Rambah Hilir TP 2014 / 2015). Dari tabel 1 tersebut terlihat bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai KKM. Untuk mengatasi masalah ini perlu adanya alternatif penyelesaiannya yaitu dengan metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok kecil, kemudian mereka mendiskusikan masalah-masalah yang ada. Pembelajaran seperti ini akan membuat siswa lebih aktif dan lebih efektif karena siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit dengan mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Di antara model pembelajaran kooperatif yang ada, model Kooperatif tipe jigsaw lah yang dipahami oleh penulis. Jigsaw adalah suatu teknik yang didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Melalui pembelajaran Jigsaw ini, siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan dapat mengarahkan siswa pada proses interaksi dengan bertukar informasi antar siswa dalam kelompok belajar. Seorang guru harus menuntun siswa untuk bisa bekerjasama dengan baik dan merasa bertanggung jawab dengan kelompoknya serta memberikan bimbingan selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga terciptanya interaksi aktif antara siswa dengan guru dan antar siswa dengan siswa. Dengan adanya interaksi dan keaktifan siswa dihadapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika untuk mencapai suatu pembelajaran matematika yang diinginkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Rambah Hilir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar matematika siswa pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Rambah Hilir. Manfaat penelitian ini adalah Bagi siswa, Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan siswa aktif dan bisa bekerja sama dalam belajar sehingga mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa di sekolah. Bagi guru, memberikan sumbangan pemikiran pada guru-guru matematika di SMA dalam upaya mencari alternatif pembelajaran matematika yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa disekolah. Bagi sekolah, sebagai salah satu bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di SMA Negeri 3 Rambah Hilir. Bagi Peneliti, bekal awal sebagai calon guru matematika agar nantinya dapat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Bagi peneliti lain, sebagai bahan pertimbangan, masukan ilmiah dan menumbuhkan motivasi untuk meneliti pada mata pelajaran lain atau permasalahan yang lain. 1. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa saling membantu dalam kelompok belajar. Pembelajaran kooperatif juga dikenal dengan pembelajaran secara kelompok. Slavin dalam Isjoni (2009: 15) mengatakan bahwa Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: 1. Menyampaikan tujuan dan memotifasi siswa. 2. Menyajikan/ menyampaikan informasi. 3. Mengkoordinasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar. 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar. 5. Evaluasi 6. Memberikan penghargaan. 2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah satu jenis pembalajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Dalam metode jigsaw, para siswa bekerja dalam kelompok yang heterogen. Jumlah siswa bergantung pada jumlah konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari. Kelompok ini disebut kelompok asal. Setiap kelompok asal tersebut diberikan lembar ahli kepada masing-masing anggota kelompok. Siswa- siswa yang mendapat topik yang sama akan bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusi kan topik yang mereka terima. Setelah diskusi kelompok ini selesai, selanjutnya mereka kembali ke kelompok asal dan secara bergantian mengajari teman satu timnya mengenai topik mereka. Kemudian semua siswa diberi kuis yang mencakup seluruh topik yang telah dipelajari dan skor kuis akan menjadi skor kelompok. Skor yang disumbangkan siswa kepada kelompoknya didasarkan pada skor perkembangan individual, dan kelompok yang meraih skor tertinggi akan menerima penghargaan. Sehingga, setiap siswa termotivasi untuk

mempelajari materi dengan baik supaya dapat membantu kelompoknya. Kunci dari metode Jigsaw ini adalah ketergantungan. Setiap siswa bergantung pada teman satu kelompoknya untuk bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan pada saat penilaian. Langkah langkah pembelajaran dengan model kooperatif tipe jigsaw pada penelitian ini adalah: 1) Guru membuka pelajaran dan mengarahkan kepada siswa model pembelajaran yang akan digunakan. 2) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang anggotanya terdiri dari 4-5 siswa secara heterogen dan disebut sebagai kelompok asal. 3) Setiap siswa pada masing-masing kelompok asal diberi satu lembar ahli yang terdiri atas topik yang berbeda yang harus menjadi fokus perhatian masing-masing anggota tim saat mereka membaca. 4) Anggota kelompok yang mendapatkan bagian materi yang sama berkumpul menjadi satu kelompok dan disebut dengan kelompok ahli. 5) Siswa pada kelompok ahli mendiskusikan bagian materi yang menjadi tanggung jawabnya. 6) Siswa yang berada di kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok ahli. 7) Setelah diskusi dalam kelompok asal, semua siswa dievaluasi secara individual mengenai semua materi yang telah dipelajari. 8) Setelah dilakukan evaluasi, diadakan pemberian skor dan penghargaan kelompok. 3. Model Pembelajaran Konvesional Dalam pembelajaran konvensional, guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan urutan langkah dalam menyampaikan materi kepada siswa. Pembelajaran konvensional didominasi oleh guru sehingga mengakibatkan siswa bersifat pasif, peran siswa pada pembelajaran ini yaitu mendengar dan mencatat penjelasan dari guru. Pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yang cenderung pada belajar menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan dan jarang melibatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran di kelas. 4. Hasil Belajar Matematika Menurut Mulyono (2009: 37) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Sedangkan Sudjana (2009: 22) berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan yang dicapai siswa setelah melalui kegiatan belajar. Dalam proses belajar tersebut guru meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah penilaian hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang diperoleh sebagai akibat usaha kegiatan belajar dan dinilai dalam periode tertentu. Di antara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan. A. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar matematika siswa SMAN 3 Rambah Hilir. Manfaat penelitian ini adalah: Bagi siswa, Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan siswa aktif dan bisa bekerja sama dalam belajar sehingga mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa di sekolah. Bagi guru, memberikan sumbangan pemikiran pada guru-guru matematika di SMA dalam upaya mencari alternatif pembelajaran matematika yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa disekolah. Bagi sekolah, sebagai salah satu bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di SMA Negeri 3 Rambah Hilir. Bagi Peneliti, bekal awal sebagai calon guru matematika agar nantinya dapat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Bagi peneliti lain, sebagai bahan pertimbangan, masukan ilmiah dan menumbuhkan motivasi untuk meneliti pada mata pelajaran lain atau permasalahan yang lain. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen karena peneliti tidak dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran matematika pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol akan diterapkan pembelajaran konvesional. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Post-test Only Control Design seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rancangan Penelitian Post-test Only Control Design. Kelas Perlakuan Postes Eksperimen X O Kontrol - O Sumber: Sugiyono (2009:112) Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 3 Rambah Hilir. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Rambah Hilir Tahun Ajaran 2014/ 2015 yang terdari dari 2 kelas. Setelah dilakukan uji normlitas, homogenitas dan uji kesamaan rat-rata pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling Jenuh karena semua populasi dijadikan sampel. Kelas X 2 terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas X 1 terpilih sebagai kelas kontrol. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah nilai atau hasil belajar matematika siswa. Instrumen pada penelitian ini adalah tes. Tes ini digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes berbentuk tes uraian.langkahlangkah dalam penyusunan tes adalah sebagai berikut: 1) Membuat kisi kisi tes berdasarkan silabus. 2) Menyusun tes sesuai dengan kisi-kisi 3) Memvalidasi soal yang dilakukan oleh 2 validator yaitu, 1 orang dosen dan 1 guru. 4) Menguji coba soal tes uji coba. 5) Menghitung validitas, tingkat kesukaran, daya pembada dan reliabilitas soal tes. 6) Memilih soal tes dari soal tes uji coba. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai reliabilitas butir soal = 0,640, maka instrumen termasuk dalam katagori Reliabel yang tinggi, sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk diujikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa hasil belajar matematika siswa setelah diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Data hasil belajar siswa ini diperoleh dari nilai tes. Tes akhir pada kelas eksperimen dan kontrol dilaksanakan pada tangga 29 Januari. Setelah dilaksanakan tes akhir diperoleh data hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan kontrol. Hasil analisa tes akhir dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 3. Hasil Analisis Tes Kelas N X max X min Eksperimen 21 85,809 100 75 Kontrol 22 68,636 91 41 Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa pada kelas eksperimen dan kontrol tes akhir diikuti oleh 21 siswa kelas eksperimen dan 22 siswa kelas kontrol. Rata-rata nilai tes akhir siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol dan nilai terendah pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak maka uji normalitas dan uji homogenitas. Dari perhitungan yang diperoleh, kedua data tersebut berdistribusi normal dan tidak homogen. Maka dilakukan uji-t. Berdasarkan perhitungan didapat t = 4,830 dan = 2,081. Berdasarkan hasil perhitungan dapat = makah 0 ditolak dan H 1 diterima yang artinya adanya perbedaan kemampuan hasil belajar matematika antara siswa yang menggunakan model pembelajaran kooopertif tipe Jigsaw dan yang menggunakan pembelajaran konvesional. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis diketahui terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar matematika siswa SMA Negeri 3 Rambah Hilir. Pelaksanaan pembelajaran model Jigsaw pada kelas X SMAN 3 Rambah Hilir, yaitu siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab mengajarkan materi kepada teman-teman yang lain. Keberhasilan setiap siswa ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil penelitan yang telah dilaksanakan, diperoleh kesimpulan yaitu: Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMAN 3 Rambah Hilir tahun ajaran 2014/2015, yaitu: rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen yang menggunakan model Jigsaw lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Berdasarkan kesimpulan, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Model Jigsaw dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran matematika khususnya materi logika matematika yang baru pernah pelajari siswa pada kelas X SMA/MA. 2. Bagi Guru matematika SMAN 3 Rambah Hilir yang mengajar di kelas X diharapkan dapat menerapkan model Jigsaw pada pembelajaran matematika untuk memberi variasi kegiatan pembelajaran di kelas. 3. Apabila hendak menggunakan model Jigsaw ini, diharapkan siswa lebih mempersiapkan dan lebih mendengarkan arahan dari guru agar dalam berdiskusi dapat terlaksana dengan baik. 4. Siswa SMAN 3 Rambah Hilir hendaknya mulai membiasakan untuk belajar kelompok dan mendapatkan ilmu dari teman-teman yang lebih pandai. 5. Bagi Mahasiswa / Calon guru, sebagai pedoman dalam mengajar nantinya. 6. Bagi peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini, peneliti menyarankan untuk lebih memperhatikan hubungan sosial siswa dalam membentuk kelompok dan sebelum mengadakan kuis pastikan semua siswa memahami materi yang diajarkan. DAFTAR PUSTAKA Isjoni, 2009. Pembelajarn Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Mulyono, 2009. Pendidikan bagi anak kesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Risnawati. 2008. Srategi Pembelajaran Matematika. Pekanbaru: Suska Press. Sugiyono,2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Trianto. 2008. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Bandung: Remaja Rosdakarya.