Bab 5: Penjadwalan CPU. Konsep Dasar

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Operasi. Konsep Dasar. Histogram Waktu CPU-Burst. Penjadwal CPU PENJADWALAN CPU. Pertukaran Urutan Pada CPU Dan I/O Burts

Bab 4. Penjadwalan CPU POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 4.1 KONSEP DASAR. Konsep Dasar Kriteria Penjadwalan Algoritma Penjadwalan

BAB 4 PENJADWALAN CPU 55

Penjadualan CPU. Konsep Dasar. Penjadualan CPU. Penggantian Rangkaian Urutan CPU dan I/O Burst

Penjadualan CPU. Konsep Dasar Kriteria Penjadualan Algoritma Penjadualan Penjadualan Multiple-Processor Penjadualan Real-Time Evaluasi Algorithm

Penjadwalan CPU. Badrus Zaman

Konsep Dasar Kriteria Penjadualan Algoritma Penjadualan Penjadualan Multiple-Processor Penjadualan Real-Time Evaluasi Algorithm

Pertemuan V Penjadwalan Proses

SISTEM OPERASI PENJADWALAN PROSES

Konsed Dasar Penjadualan Proses

IF3191- Penjadwalan Proses. Henny Y. Zubir. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung. IF-ITB/HY/24-Aug-03 IF3191 Penjadwalan Proses

Deskripsi Penjadwalan Proses

PENJADWALAN PROSES. Pendahuluan

Overview Penjadwalan (1)

CPU Scheduler Ch. 5. SISTIM OPERASI (Operating System) IKI Johny Moningka

Operating System. Scheduling. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Tujuan Utama : agar proses-proses berjalan secara konkuren dan untuk memaksimalkan kinerja dari CPU.

CPU-I/O Burst Cycle adalah. siklus tunggu I/O dan eksekusi CPU. Proses dieksekusi secara bergantian

Penjadwalan Process. Konsep Dasar Penjadwalan Proses. Preemptive & Non-Preemtive Scheduling. Dispatcher.

Penjadwalan Proses. Penjadwalan: pemilihan proses selanjutnya yg akan dieksekusi Melakukan multiplexing CPU Kapan dilakukan penjadwalan?

Sistem Operasi Penjadwalan Proses

Praktikum 10. Penjadwalan CPU 2 POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 Penjadwalan CPU Premptive. ü Membuat program simuliasi Pendawalan CPU

Modul ke: Sistem Operasi. Tipe penjadwalan di prosessor preemptive. Fakultas FASILKOM. Juliansyahwiran, S. Kom, MTI. Program Studi Sistem Informasi

Penjadualan Process Bagian 2

Modul ke: Sistem Operasi. Tipe penjadwalan di prosessor non-preemptive. Fakultas FASILKOM. Juliansyahwiran, S. Kom, MTI.

DESKRIPSI PENJADWALAN PROSES

Praktikum 9. Penjadwalan CPU 1

Penjadualan Process Bagian 1

sejumlah proses aktif. Aktifitas pemindahan proses yang tertunda dari memori utama ke memori sekunder disebut swapping.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

PENJADWALAN PROSES AGUS PAMUJI. SISTEM OPERASI - Penjadwalan Proses

Operasi pada Sistem Operasi. Avida Endriani Reza Gusty Erlangga D3 TEKNIK INFORMATIKA A

adil efisiensi waktu tanggap (response time) turn arround time throughput

Makalah PENJADWALAN PROSES. Dosen : Azwar, M. Kom DI SUSUN OLEH ELAN K.LUWITI NIM :T KELAS 2/KC FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FIKOM)

Simulasi Algoritma Penjadualan Proses

Bab 3.Proses dan Penjadualan

Pertemuan - 4 PENJADWALAN PROSES. Haryono Setiadi, ST, M.Eng D3 Ilmu Komputer UNS

Algoritma Penjadwalan 2

PENJADWALAN. Sistem Operasi TIKB1023 Munengsih Sari Bunga. Politeknik Indramayu. TIKB1023/Sistem Operasi/MSB

Recap. Penjadwalan Proses. Kriteria Penjadwalan Proses. Tipe Tipe Penjadwalan. Penjadwal Jangka Pendek 9/23/2016. Ricky Maulana Fajri

IMPLEMENTASI ALGORITMA MULTILEVEL FEEDBACK QUEUE DALAM MENENTUKAN WAKTU TUNGGU DAN WAKTU KESELURUHAN PROSES

Penjadwalan Proses Sistem Operasi (TKE113117) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Bab 13. Konsep Penjadwalan

Penjadwalan Proses. Penjadwalan bertugas memutuskan hal-hal berikut : Proses yang harus berjalan. Kapan dan selama berapa lama proses berjalan

Penjadwalan Proses. 1. Adil Proses proses diperlakukan sama yaitu mendapat jatah waktu prosessor yang sama

MODUL 5 MANAJEMEN PROSES (2) (PENJADWALAN PROSES)

Understanding Operating Systems Fifth Edition. Chapter 4 Processor Management

Mata Kuliah : Sistem Operasi Kelas : Teknik Informatika 4

IMPLEMENTASI ALGORITMA MULTILEVEL FEEDBACK QUEUE DALAM MEMENTUKAN WAKTU TUNGGU DAN WAKTU KESELURUHAN PROSES

Pengaturan Proses Dalam system operasi. proses

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM IV Penjadwalan Proses I

SIMULASI PERBANDINGAN PENJADWALAN ROUND ROBIN DAN FCFS UNTUK MANAJEMEN PROSES DALAM SINGLE PROCESSING

Dosen pengampu : Mohamad Dani Sifat : Tutup buku dan peralatan elektronik

APLIKASI PEMBELAJARAN SISTEM OPERASI DALAM MATERI PROSES PENJADWALAN FCFS, SJF DAN ROUND ROBIN

Process Control Block (PCB) Masing-masing proses Direpresentasikan oleh Sistem Operasi dengan menggunakan Process Control Block (PCB),

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. b. Kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan. a. Jenis pekerjaan yang akan diselesaikan

Sistem Operasi PENGATURAN PROSES

BAB V Penjadwalan CPU

SISTEM OPERASI. Sri Kusumadewi

BAB III TEKNIK PENJADWALAN PROSESOR

PROSES. DESKRIPSI PROSES. PROSES MERUPAKAN UNIT TERKECIL YANG SECARA INDIVIDU MEMILIKI SUMBER DAYASUMBER DAYA YANG DIJADWALKAN SISTEM OPERASI

Analisis Perbandingan Algoritma Penjadwalan CPU A New Improved Round Robin dan A Dynamic Time Quantum Shortest Job Round Robin Artikel Ilmiah

PENGATURAN PROSES. Proses adalah program yang sedangdieksekusi atau sofware yang sedang dilaksanakan.

Proses dan Penjadwalan

PENJADWALAN PROSES. Tiga Level Penjadwalan

Algoritma Schedulling

BAB 16. Evaluasi dan Ilustrasi

Dasar Sistem Operasi. Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI

Proses Burst Time Prioritas P P1 7 1 P2 9 3 P P4 19 2

Algoritma Penjadwalan pada Tinyos

Proses. Deskripsi Proses. Proses merupakan unit terkecil yang secara individu memiliki sumber dayasumber daya yang dijadwalkan sistem operasi

MANAJEMEN PROSES. Pointer State proses Keadaan proses: Keadaan mungkin, new, ready, running, waiting, halted, dan juga banyak lagi.

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

JURNAL ITSMART Vol 4. No 2. Desember 2015 ISSN :

MANAJEMEN MEMORI. Manajemen Memori 1

Bab 3: Proses-Proses. Konsep Proses

KONSEP PROSES STATUS PROSES

Praktikum 13. Manajemen Memori 1 ALOKASI MEMORI POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI:

SIMULASI UNTUK PENENTUAN WAKTU TURN-AROUND MINIMUM PADA PENJADWALAN PROSES SISTEM OPERASI WINDOWS

Bab 3: Proses-Proses. Konsep Proses

SISTEM OPERASI. fb : materi mufadhol. Operating System Concepts. Oleh : Mufadhol, S.Kom. Copyright MasYong

Jawaban Soal UTS Instalasi dan Penggunaan Sistem Operasi Semester Genap 2014/2015 D3 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom

Processes. Processes. SISTIM OPERASI (Operating System) IKI-20230

Minimisasi waktu penyelesaian tugas berdepedensi dengan pekerja homogen terbatas menggunakan algoritma greedy

Perbedaan Proses dan Program

Perbedaan Anatara Thread dan Proses

MODUL 4 KONSEP PROSES, KONKURENSI, MANAJEMEN PROSES (1) M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - M O D U L 4

Operating System: An Overview. Ch. 6: Process Scheduling. Ch. 6: Process Scheduling. Agenda. Basic Concept Scheduling Criteria Scheduling Algorithms

METODE PENJADWALAN PROSES AGUS PAMUJI. SISTEM OPERASI Metode Penjadwalan Proses

7. Pengaturan Proses

THREAD Ulir utas thread

MAKALAH SISTEM OPERASI Perbedaan Proses dan Thread. Disusun Oleh : NOVITA ANGGRAINI PUTRI

Bab I Pengenalan Sistem Operasi. Apa yang dimaksud Sistem Operasi?

Dukungan Sistem Operasi :

Reza Chandra Universitas Gunadarma PTA 2010/2011

SMK MUHAMMADIYAH 4 JAKARTA TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SISTEM OPERASI MENEJEMEN MEMORI

Manajemen Proses. Ptputraastawa.wordpress.com. Sistem Operasi Putu Putra Astawa

TUGAS ARTIKEL THREAD SISTEM OPERASI

Pemodelan CPU Scheduling dengan Algoritma Round Robin sebagai Media Pembelajaran Mata Kuliah Sistem Operasi

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Transkripsi:

Bab 5: Penjadwalan CPU Konsep Dasar Kriteria Penjadwalan Algoritma Penjadwalan : FCFS, SJF, Priority, RR Penjadwalan Multiple-Processor Penjadwalan Real-Time Evaluasi Algoritma 6.1 Konsep Dasar Dengan sistem multiprogramming akan diperoleh utilitas CPU yang maksimal Pada saat proses dieksekusi, terdiri dari siklus eksekusi CPU dan menunggu I/O (CPU I/O Burst Cycle) 6.2 1

Urutan CPU dan I/O Bursts 6.3 Histogram waktu CPU-burst 6.4 2

CPU Scheduler Memilih diantara proses yang ada di memori yang siap dieksekusi (ready) dan mengalokasikan CPU untuk satu diantara proses-proses tersebut Keputusan penjadwalan CPU diambil pada saat proses: 1. Berpindah dari state running ke waiting. 2. Berpindah dari state running ke ready. 3. Berpindah dari state waiting ke ready. 4. Diterminasi. Penjadwalan nomor 1 dan 4 tidak dapat ditunda (nonpreemptive). Penjadwalan nomor 2 dan 3 dapat ditunda (preemptive). 6.5 Dispatcher Modul dispatcher module memberi kontrol ke CPU untuk memilih proses dengan short-term scheduler; yang melibatkan: switching context switching ke user mode Melompat ke lokasi yang tepat pada user program untuk restart progra Dispatch latency waktu yang dibutuhkan dispatcher untuk menghentikan satu proses dan memulai proses lain yang sedang berjalan 6.6 3

Kriteria Penjadwalan Utilitas CPU membuat CPU sesibuk mungkin Throughput jumlah proses yang menyelesaikan eksekusi pada satu unit waktu Waktu Turnaround jumlah waktu untuk mengeksekusi proses tertentu Waktu Tunggu jumlah waktu suatu proses menunggu dalam ready queue Waktu Respon jumlah waktu yang dibutuhkan dari sebuah permintaan dikirim sampai mendapatkan respon pertama, bukan output (untuk lingkungan time-sharing) 6.7 Kriteria Optimal Untilitas CPU maksimal Throughput maksimal Waktu turnaround minimal Waktu tunggu minimal Waktu respon minimal 6.8 4

Penjadwalan First-Come, First-Served (FCFS) Proses Burst Time P 1 24 P 2 3 P 3 3 Diasumsikan proses dapat dengan urutan: P 1, P 2, P 3 Gantt Chart untuk penjadwalan diatas adalah: P 1 P 2 P 3 0 24 27 30 Waktu Tunggu untuk P 1 = 0; P 2 = 24; P 3 = 27 Rata-rata waktu tunggu: (0 + 24 + 27)/3 = 17 Waktu Turnaround untuk P 1 = 24; P 2 = 27; P 3 = 30 Rata-rata waktu turnarount: (24+27+30)/3=27 Bersifat Non preemptive (tidak dapat ditunda) 6.9 Penjadwalan FCFS (Cont.) Diasumsikan proses dapat dengan urutan P 2, P 3, P 1. Gantt chart untuk penjadwalah tersebut: P 2 P 3 P 1 0 3 6 30 Waktu tunggu untuk P 1 = 6; P 2 = 0 ; P 3 = 3 Rata-rata waktu tunggu: (6 + 0 + 3)/3 = 3 Waktu turnaround untuk P 1 = 30; P 2 = 3 ; P 3 = 6 Rata-rata waktu turnarount: (30+3+6)/3 = 13 Hasilnya lebih baik dari sebelumnya, dimana proses sebelumnya terjadi convoy effect dimana proses kecil berada di belakang proses besar 6.10 5

Penjadwalan Shortest-Job-First (SJF) Hubungan antar proses berdasarkan panjang CPU burst berikutnya. CPU dialokasikan untuk proses yang mempunyai waktu terpendek terlebih dahulu Terdapat 2 skema: nonpreemptive ketika CPU diberikan ke proses, maka proses tidak dapat ditunda sampai menyelesaikan CPU burst nya preemptive jika proses baru datang dengan CPU burst lebih kecil dibandingkan sisa waktu proses yang sedang dieksekusi, maka proses ditunda dan diganti dengan proses baru. Skema ini disebut juga dengan Shortest-Remaining- Time-First (SRTF). SJF optimal menghasilkan rata-rata waktu tunggu minimal pada sekumpulan proses 6.11 Contoh SJF Non-Preemptive Process Arrival Time Burst Time P 1 0.0 7 P 2 2.0 4 P 3 4.0 1 P 4 5.0 4 SJF (non-preemptive) P 1 P 3 P 2 P 4 0 3 7 8 12 16 Waktu tunggu untuk P 1 = 0; P 2 = 6; P 3 = 3; P 4 = 7 Rata-rata waktu tunggu = (0 + 6 + 3 + 7)/4 = 4 Waktu turnaround untuk P 1 = 7; P 2 = 10; P 3 = 4; P 4 = 11 Rata-rata waktu tunggu = (7 + 10 + 4 +11)/4 = 8 6.12 6

Contoh SJF Preemptive Process Arrival Time Burst Time P 1 0.0 7 P 2 2.0 4 P 3 4.0 1 P 4 5.0 4 SJF (preemptive) P 1 P 2 P 3 P 2 P 4 P 1 0 2 4 5 7 11 16 Waktu tunggu untuk P 1 = 9; P 2 = 1; P 3 = 0; P 4 = 2 Rata-rata waktu tunggu = (9 + 1 + 0 + 2)/4 = 3 Waktu turnaround untuk P 1 = 16; P 2 = 5; P 3 = 1; P 4 = 6 Rata-rata waktu tunggu = (16 + 5 + 1 + 6)/4 = 7 6.13 Menentukan Panjang CPU Burst berikutnya Hanya mengestimasi panjang CPU burst. Dapat dilakukan menggunakan panjang CPU burst sebelumnya, menggunakan exponential averaging. 1. t n = panjang aktual dari CPU burst ke n 2. τ n + 1 = 3. α, 0 α 1 nilai prediksi untuk CPU burst berikutnya 4. Tentukan : τ n = 1 = α t n + 1 ( α ) τ. n 6.14 7

Prediksi Panjang CPU Burst berikutnya 6.15 Contoh Exponential Averaging α =0 τ n+1 = τ n Histori saat ini tidak dihitung. α =1 τ n+1 = t n Hanya menghitung CPU burst aktual terakhir. Jika kita menurunkan formula, didapatkan: τ n+1 = α t n +(1 - α) α t n -1 + +(1 - α ) j α t n -1 + +(1 - α ) n=1 t n τ 0 Karena baik α dan (1 - α) kurang dari atau sama dengan 1, setiap successor mempunyai nilai yang lebih rendah dari predecessor. 6.16 8

Penjadwalan Priority Setiap proses mempunyai nilai prioritas (integer) CPU dialokasikan untuk proses dengan prioritas tertinggi (nilai integer terkecil = prioritas tertinggi). Preemptive nonpreemptive SJF adalah penjadwalan prioritas dimana prioritasnya adalah berdasarkan hasil prediksi waktu CPU burst berikutnya. Problem Starvation proses prioritas rendah tidak pernah dieksekusi Solution Aging seiring waktu berjalan meningkatkan prioritas proses. 6.17 Contoh Priority Non-Preemptive Process Arrival Time Burst Time Priority P 1 0.0 7 3 P 2 2.0 4 1 P 3 4.0 1 3 P 4 5.0 4 2 Priority (non-preemptive) P 1 P 2 P 4 P 3 0 7 11 15 16 Waktu tunggu untuk P 1 = 0; P 2 = 5; P 3 = 11; P 4 =6 Rata-rata waktu tunggu = (0 + 5 + 11 + 6)/4 = 4.5 Waktu turnaround untuk P 1 = 7; P 2 = 9; P 3 = 12; P 4 = 10 Rata-rata waktu tunggu = (7 + 9 + 12 +10)/4 = 9.5 6.18 9

Contoh Priority Preemptive Process Arrival Time Burst Time Priority P 1 0.0 7 3 P 2 2.0 4 1 P 3 4.0 1 3 P 4 5.0 4 2 Priority (non-preemptive), asumsi apabila prioritas sama, diambil yang datang lebih dahulu P 1 P 2 P 4 P 1 P 3 0 2 6 10 15 16 Waktu tunggu untuk P 1 = 10; P 2 = 0; P 3 = 11; P 4 =1 Rata-rata waktu tunggu = (10 + 0 + 11 + 1)/4 = 4.5 Waktu turnaround untuk P 1 = 15; P 2 = 4; P 3 = 12; P 4 = 5 Rata-rata waktu tunggu = (15 + 4 + 12 +5)/4 = 9 6.19 Round Robin (RR) Setiap proses mendapatkan unit waktu tertentu dari waktu CPU (waktu quantum), biasanya 10-100 millisecond. Setelah waktu selesai, proses ditunda dan ditambahkan pada ready queue. Jika terdapat n proses pada ready queue dan waktu quantum q, kemudian setiap proses mendapatkan waktu CPU 1/n pada bagian waktu q tersebut. Tidak ada proses yang menunggu lebih dari (n-1)q unit waktu. Performansi q besar FIFO q kecil q harus lebih besar dari context switch, jika tidak terjadi overhead yang tinggi. 6.20 10

Contoh RR dengan Waktu Quantum = 20 Process Burst Time P 1 53 P 2 17 P 3 68 P 4 24 Gantt chart : P 1 P 2 P 3 P 4 P 1 P 3 P 4 P 1 P 3 P 3 0 20 37 57 77 97 117 121 134 154 162 Biasanya, RR mempunyai rata-rata waktu tunggu yang lebih besar dari SJF, tetapi respon yang lebih baik 6.21 Waktu Quantum dan waktu Context Switch 6.22 11

Waktu Turnaround dengan Waktu Quantum yang Bervariasi 6.23 Multilevel Queue Ready queue dibagi ke dalam antrian yang terpisah foreground (interactive) background (batch) Setiap antrian mempunyai algoritma penjadwalan masing-masing foreground RR background FCFS Penjadwalan yang harus dilakukan antara antrian Penjadwalan Prioritas Tetap (Fixed priority scheduling); (misalnya, melayani semua foreground kemudian background). Kemungkinan starvation. Time slice setiap antrian mendapat sejumlah waktu CPU yang dapat digunakan diantara proses-prosesnya, yaitu, 80% untuk foreground pada RR dan 20% untuk background pada FCFS 6.24 12

Penjadwalan Multilevel Queue 6.25 Multilevel Feedback Queue Proses dapat berpindah antar beberapa antrian; aging juga dapat diimplementasikan. Multilevel-feedback-queue scheduler ditentukan dengan parameter berikut: Jumlah queue Algoritma penjadwalan untuk setiap antrian Metode digunakan untuk menentukan kapan upgrade proses Motode digunakan untuk menentukan kapan menurunkan proses Metode digunakan untuk menentukan antrian mana dari proses yang masuk ketika proses memerlukan layanan 6.26 13

Contoh Multilevel Feedback Queue Tiga antrian: Q 0 time quantum 8 milliseconds Q 1 time quantum 16 milliseconds Q 2 FCFS Penjadwalan Job baru masuk antrian Q 0 yang melayani FCFS. Jika mendapatkan CPU, job menerima 8 millisecond. Jika tidak selesai dalam 8 millisecond, job dipindah ke antrian Q 1. Pada job Q 1 melayani lagi FCFS dan menerima 16 millisecond tambahan. Jika masih belum selesai, ditundan dan dipindah ke antrian Q 2. 6.27 Multilevel Feedback Queues 6.28 14

Penjadwalan Multiple-Processor Penjadwalan CPU lebih kompleks ketika tersedia multiple CPU. Homogeneous processors dalam multiprocessor. Load sharing Asymmetric multiprocessing hanya satu prosessor yang mengakses struktur data sistem, mengurangi kebutuhan data sharing 6.29 Penjadwalan Real-Time Hard real-time dibutuhkan untuk menyelesaikan critical task dalam sejumlah waktu yang dijaminkan. Soft real-time computing membutuhkan proses kritis berdasarkan prioritas. 6.30 15

Dispatch Latency 6.31 Evaluasi Algoritma Deterministic modeling mengambil beban kerja yang telah ditetapkan dan mendefinisikan kinerja setiap algoritma untuk beban kerja itu. Queueing models Implementasi 6.32 16

Evaluasi Penjadwal CPU dengan Simulasi 6.33 Penjadwalan Solaris 2 6.34 17

Prioritas Windows 2000 6.35 18