Tim Dosen Desain Program Pendidikan dan Pelatihan 1. Dra. Masitoh, M.Pd. 2. Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. 3. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si.

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek penting dalam suatu

kembali melalui jalur pendidikan sekolah yang khusus mempelajari bidang

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Kamus Ilmiah Populer, Dany H. (2006:264) Kontribusi diartikan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

LOGO. Manajemen Kelembagaan dan Pembiayaan Pelatihan

HAND OUT PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA SESI: IV HRM DEVELOPMENT. Training Needs Analysis Training Process Training Evaluation

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN KARYAWAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II KAJIAN TEORI. berkesinambungan agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih

DASAR-DASAR PENDIDIKAN. Ahmad Rithaudin, M.Or JASMANI

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kinerja guru di Kota Solo masih rendah, seperti yang dikemukakan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Solo, Etty Retnowati,

MANAJEMEN PENGANTAR. PENNY RAHMAWATY, M.Si. Pengantar Manajemen - Penny Rahmawaty

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG PENDIDIKAN. Oleh Epon Ningrum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Perencanaan. Monitoring dan Evaluasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk

Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sebuah program. Program yang melibatkan sejumlah komponen

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Job Analysis. 1 st Week

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT 5, APO (Align, Plan, Organise), PT. POS INDONESIA. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah sampai sekarang merupakan lembaga pendidikan utama yang. merupakan pusat pengembangan sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG PENDIDIKAN. Oleh: Epon Ningrum*)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dinamika yang kian mengglobal, ilmu pengetahuan dan teknologi

resensi buku psikologi pendidikan

MAKALAH. Oleh: Muhammad Nursa ban 2 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

BAB I. 1.7 Latar Belakang Penelitian Di negara kita terlihat adanya perkembangan dan pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DIKLAT DAN PENGEMBANGANNYA. GUSMAN, M.Pd WIDYAISWARA BALAI DIKLAT PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik guna memasuki dunia kerja, serta mengembangkan

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Adapun pengertian pendidikan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003: melimpah, Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki potensi-potensi

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia yang dapat diandalkan sebagai pencetak

tugas yang dilakukannya. Sumber Daya Manusia yang disoroti pengembangannya dalam penelitian ini adalah SDM karyawan sebuah perusahaan di Surabaya,

Analisis Jabatan. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System)

BRIDGING THE NEED OF QUALIFIED HUMAN RESOURCES IN GEOSPATIAL INFORMATION BY DEVELOPING NATIONAL WORK COMPETENCY STANDARDS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

INDUSTRIAL ENGINEERING

ON THE JOB LEARNING. Oleh. Drs. Lasiman, M.Pd. Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Bandar Lampung (UPBJJ-UT Bandar Lampung)

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

Human Resources Development

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dewasa ini sedang menghadapi sejumlah tantangan yang sangat

Training, Learning, Education and Development ADHYATMAN PRABOWO, M.PSI

Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling Oleh Sugiyatno, M.Pd Prodi Bimbingan dan Konseling FIP UNY

ABSTRAK. Kata Kunci: Perhotelan, Kepuasan Konsumen, Quality Function Deployment, House of Quality. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala

BAB I PENDAHULUAN. tidak dipungkiri jika dibalik kemudahan yang ditawarkan saat ini juga memiliki

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN KBK DI PERGURUAN TINGGI. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2004

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku, di mana individu

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lainnya, antar bidang sesama tenaga kerja untuk dapat dioptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut SISDIKNAS Tahun 2001 dalam M. Jumali dkk (2004: 21) menjelaskan:

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Terdapat hubungan yang erat signifikan antara kinerja guru dengan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas utama ini akan efektif jika guru

KEAHLIAN KESEHATAN MASYARAKAT. Tinjauan profesionalism Tjipto S. Menado

Jurnal Kependidikan 16 (4): banyaj namun sebagian besar masih berkualitas rendah jika dilihat dari salah satu indikator latar belakang pendidi

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

MENDIDIK UNTUK MEMBENTUK KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Analisis Tugas Guru Dalam Mendidik Siswa Berkarakter Pribadi yang Baik

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Oleh : Anggrita Kumidaninggar, Pendidikan Luar Sekolah,

Human Capital Readiness to Drive Holding Organization

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Qori Magfiroh, 2013

Perkembangan Ilmu Perilaku Organisasi a.posisi ilmu perilaku organisasi dalam kajian organisasi secara umum b. Peranan dan kontribusi ilmu perilaku

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang mampu bersaing di era globalisasi. Negara dengan kualitas

PENGEMBANGAN KARYAWAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan sebagai bagian dari sub sistem

BAB II BAHAN RUJUKAN

Analisis Pekerjaan. Manajemen Sumber Daya Manusia

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait untuk menilai perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN SKILL LULUSAN MELALUI PENDIDIKAN BERBASIS INDUSTRI (INDUSTRIAL BASED PROGRAM) SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Fransiska Xeviria 1, Achmad Djumlani 2, Bambang Irawan 3. Jurnal Administrative Reform, Vol.4 No.3, Juli-September 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perspektif Kebijakan Publik

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

policy? pedoman? metoda? model belajar? ?...?...?

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. dialami oleh negara lain, seperti perubahan sistim pendidikan, ekonomi,

Transkripsi:

Tim Dosen Desain Program Pendidikan dan Pelatihan 1. Dra. Masitoh, M.Pd. 2. Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. 3. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si.

Sudut pandang filsafat ilmu, pelatihan memunculkan tiga pertanyaan: Ontologis, apakah yang dimaksud dengan pelatihan? Axsiologis, apakah manfaat pelatihan? Epistimologi, bagaimana cara mengkaji dan mengembangkan pelatihan? Apa bedanya pelatihan dengan pendidikan? UUSPN 2 tahun 1989; Pendidikan adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

UU SISDIKNAS 20 tahun 2003, Pasal 26 ayat 4 dinyatakan bahwa lembaga pelatihan merupakan satuan pendidikan non formal, disamping satuan pendidikan lainnya seperti kursus, majelis ta lim, kelompok belajar, kelompok bermain, taman penitipan anak, pusat kegiatan belajar masyarakat dan satuan pendidikan sejenis.

Pengertian pendidikan menurut UU SISDIKNAS 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1; Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara RI, yang bersumber pada ajaran agama, keanekaragaman budaya Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman.

Secara ontologis pengertian pelatihan dijabarkan oleh beberapa ahli sebagi berikut; Friedman danyardrough (1985: 4) Training is a process used by organization to meet their goals. It called into operation when discrepancy is perceived between the current situation and preferred state of affair. The trainer role is to facilitate trainees movement from the status quo toward the ideal. Pelatihan merupakan upaya pembelajaran yang diselenggarakan oleh organisasi untuk pemenuhan kebutuhan dan untuk mencapai organisasi. Pelatihan dianggap berhasil bila menyiapkan performan SDM yang seharusnya yang diinginkan oleh organisasi penyelenggara pelatihan. Peran pelatih, membantu memebelajarkan peserta pelatihan untuk mengubah prilaku yang biasa ditampilkan menjadi perilaku yang diharapkan oleh organisasi.

George F. Kneller (1984) Pelatihan mengandung beberapa arti; Pertama, proses penyampaian dan pemilikan keterampilan, pengetahuan dan nilai, nilai Kedua, produk dari proses yaitu pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam pelatihan. Ketiga, kegiatan profesional yang perlukan pengalaman khusus dan pengakuan (sertifikasi). Keempat, suatu disiplin akademik yaitu kegiatan terorganisasiuntuk pelajari proses, produk, dan profesi pelatihan dengan gunakan kajian filsafat, sejarah, dan ilmu pengetahuan tentang manusia yang bermasyarakat.

Rothwell (1996: 6-7) Pelatihan sering diberi arti; education, development, training and development, employee education, personnel development, inservice education, human resources development, human performance technology, human performance improvement, organization development, human performance enhancement.

UUSPN 20 Tahun 2003 Pelatihan merupakan pendidikan non formal. Pelatihan adalah bentuk pendidikan berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan peserta didikdengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan, serta pengembangan kepribadian profesional.

Jhonson dalam Craig (1976) Kegiatan yang disengaja, untuk memecahkan masalah sumber daya manusia dan atau masalahyang dihadapi oleh lembaga dalam upaya pengingkatan produktifitas. Andrew E. Sikula (1981) Training is a short term educational process utilizing a systematic and organized procedure by which non managerial personnel learn technical knowledge and skill for definite purpose. Development in reference to staffing and personal matter is along term education process utilizing a systematic and organized procedure by which managerial personnel learn conceptual knowledge and skill for general purpose. Pelatihan merupakan suatu proses (kegiatan) pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur sistematisdan terorganisasi dimana orang-orang selain manajer mempelajari penegtahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun pengembangan adalah proses kegiatan jangka panjang dengan menggunkan prosedur sistematis dan terorganisasi dimana tenaga manajer mempelajari pengetahuan secara konseptual dan teoritis dalam mencapai tujuan yang bersifat umum.

Departement of Employment dalam Peter Bramley (1991: xiv) Pelatihan adalah systematic development of attitude/ knowledge/ skill/ behavior pattern reqired by an individual to perform adequately a given task or job. Pelatihan merupakan upaya pengembangan sitematik suatu sikap/ pengetahuan/ ketrampilan/ pola prilaku yang diperlukan oleh seseorang untuk memilki kemampuan melakukan tugas atau pekerjaan yang tepat. PP No. 71 1991 Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegitan untuk memeberikan, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan keterampilan, produktifitas, disiplin, sikap kerja dan etos kerja pada tinggkat keterampilan tertentu yang pelaksannaanya lebih mengutamakan praktek dari pada teori.

Competency Based Training (1990-an) Is a way of approaching vocational that place primary emphasis on what a person can actually do in the work places as a result of training(the outcome) and such represents a shift a way from emphasis on the process involved in training (the input). It is concerned with training to industry specify standard rather than with an individual s achievement relative to other in group.

Henry Simamora (1995) Pertama, pelatihan adalah serangkaian aktifitas yang dirancangan untuk meningkatkan berbagai keahlian, pengetahuan, pengalaman, yang berarti perubahan sikap. Kedua, pelatihan merupakan pencipataan lingkungan tertentu dimana pegawaidapat peroleh dan pelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan dan perilaku secara spesifik berkaitan dengan pekerjaan. Ketiga, pelatihan berkenaan dengan perolehan kahlian tertentu yang diarahkan untuk membantu pegawai dalam melaksanakan pekerjaan mereka pada saat ini dengan lebih baik.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Secara epistimologis, kajian pelatihan dapat dilihat dari: Pengembangan sistem Pelatihan, memiliki masukan, psoses, keluaran. Pelatihan punya komponen, tujuan, dan proses. Model pelatihan dan Pengelolaan pelatihan Secara axiologis, kajian pelatihan berguna bagi individu/ lembaga/ organisasi dan masyarakat.

Aspek Kajian Pendidikan Pelatihan Pengembangan Kemmapuan Area kemampuan Menyeluruh (overall) Kognitif, Afektif, Psikomotorik Mengkhususkan (specific) Psikomotorik Jangka waktu pelaksanaan Relatif Panjang Relatif Pendidik Materi yang diberikan Lebih umum Lebih khusus Metode yang digunakan konvensional inkonvensional Penghargaan terakhir Gelar (degree) Sertifikat (non gelar)