PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN KELOMPOK KERJA AKREDITASI PNF PROVINSI SAMBUTAN KETUA BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN TATA KELOLA POKJA AKREDITASI PAUD DAN PNF KABUPATEN/KOTA

PANDUAN REKRUTMEN DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN AKREDITASI PROVINSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL SAMBUTAN KETUA

PANDUAN EVALUASI KINERJA BAP PAUD DAN PNF

PANDUAN PENETAPAN STATUS AKREDITASI DAN PENERBITAN SERTIFIKAT AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2016

PANDUAN TATA KELOLA BADAN AKREDITASI PROVINSI PAUD DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TAHUN 2017

PANDUAN SOSIALISASI DAN LOKAKARYA AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TAHUN 2016

PANDUAN RAPAT KOORDINASI DAERAH POKJA PAUD DAN PNF

PANDUAN EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN BAN PAUD DAN PNF

PANDUAN PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN BAN PAUD DAN PNF

PANDUAN PEMERIKSAAN BERKAS AWAL PERMOHONAN AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2016

PANDUAN RAPAT BERKALA BAP PAUD DAN PNF

PANDUAN RAPAT KOORDINASI KELOMPOK KERJA AKREDITASI PNF PROVINSI TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN PENYUSUNAN PROFIL HASIL AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2016

PANDUAN PERMOHONAN AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2005 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL

PANDUAN PERMOHONAN AKREDITASI ULANG PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2016

PANDUAN BANDING ATAS HASIL AKREDITASI BAN PAUD DAN PNF

Panduan Pelaksanaan Penilaian Dokumen Akreditasi (Desk Assessment) POKJA Provinsi Lampung Tahun 2015

Panduan Pelaksanaan Validasi Akreditasi POKJA PNF Provinsi Tahun 2015

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR 008/K/SK/LL/2016

PANDUAN DESK ASSESSMENT PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2016

PANDUAN RAPAT KOORDINASI KELOMPOK KERJA AKREDITASI PNF PROVINSI TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Panduan Rapat Program Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal

PANDUAN SUPERVISI AKREDITASI OLEH BAP PAUD DAN PNF

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN AKREDITASI PENDIDIKAN NON FORMAL TAHUN 2011

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

ORIENTASI RAKORNAS BAP PAUD DAN PNF TAHUN 2017

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

PANDUAN VALIDASI DAN VERIFIKASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 107 / HUK / 2009 TENTANG

PANDUAN VISITASI AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA. No.222, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Verifikasi. Akreditasi. Lembaga Bantuan Hukum. Organisasi Kemasyarakatan.

BUPATI KEBUMEN SURAT EDARAN NOMOR... TENTANG PETUNJUK TEKNIS MUSRENBANG DESA/KELURAHAN TAHUN 2017

Jakarta, 16 November 2017 Ketua Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal. Dr. Ing. Ir. Boedi Darma Sidi, MSA.

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG BADAN AKREDITASI PROVINSI SEKOLAH/MADRASAH TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG BADAN KOORDINASI SERTIFIKASI PROFESI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

MEKANISME PELAKSANAAN AKREDITASI 2011 BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL 2011

KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD DAN PNF TAHUN 2018 BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2010

K O M I S I I N F O R M A S I

PENGUMUMAN SELEKSI CALON ANGGOTA BADAN AKREDITASI PROVINSI SEKOLAH/MADRASAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE Nomor : 421/14063

PERATURAN MENTERI PENDIDIKANNASIONAL REPUBLIK INDONESIA BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA ( BPD ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KELOLA BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA / KELURAHAN

PANDUAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL BADAN AKREDITASI PROVINSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN UNIT SERTIFIKASI DAN PEMBERIAN LISENSI

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

PERATURAN DESA NOMOR 06 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) JAMBEWANGI MAKMUR PEMERINTAH DESA JAMBEWANGI

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Pengumpulan sumbangan masyarakat adalah penghimpunan dan/atau

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis (Lemba

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 108 / HUK / 2009 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR: 024/BAN PAUD DAN PNF/AK/2017

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 2018

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA REGISTRASI TENAGA KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1796/MENKES/PER/VIII/2011 TENTANG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH (BAP-S/M) D.I. YOGYAKARTA. PENGUMUMAN SELEKSI CALON PESERTA PELATIHAN ASESOR AKREDITASI (Jenjang SD/MI)

SELEKSI ANGGOTA MAJELIS AKREDITASI DAN DEWAN EKSEKUTIF BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI TAHUN 2016

Transkripsi:

SAMBUTAN KETUA BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN KELOMPOK KERJA AKREDITASI PNF PROVINSI BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL 2014 1 Pendidikan Non Formal di dalam kondisi saat ini mempunyai peran yang sangat besar dalam memenuhi hak pendidikan sebagaimana termaktub dalam UUD 1945 terutama dalam meningkatkan sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan global yang makin nyata. Pelaksanaan Akreditasi Program dan Satuan Pendidikan Non Formal yang memiliki populasi sangat besar, termasuk dalam ragam jenis dan fungsinya, memerlukan dukungan dan partisipasi aktif dari pemerintah daerah. Kedudukan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal (BAN-PNF) dibentuk dan dioperasionalkan di tingkat pusat berdampak pada beban kerja BAN- PNF yang besar. Beban kerja tersebut meliputi proses administrasi pelaksanaan akreditasi, mulai dari sosialisasi dan lokakarya, pendaftaran, penugasan asesor, desk assessment, visitasi lapangan, validasi dan surveilen, sampai pengambilan keputusan tentang status akreditasi. Sejalan dengan semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya akreditasi program dan satuan PNF, maka ke depan akan semakin banyak program dan satuan PNF yang mengajukan permohonan akreditasi. Berdasarkan pertimbangan teknis dan acuan hukum serta peraturan yang terkait dengan BAN-PNF, sebagaimana disebutkan di dalam Permendiknas No.30 tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional, melalui kemitraan dengan Dinas Pendidikan Provinsi telah dicapai kesepakatan untuk membentuk Panita Ad Hoc BAN-PNF Provinsi. Hingga tahun 2012 sudah terbentuk sebanyak 15 Panitia Ad Hoc di 15 provinsi yang membantu pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis Akreditasi BAN-PNF. Terbitnya Permendikbud No.59 tahun 2012 tentang Badan Akreditasi Nasional yang menggantikan Peraturan Menteri di atas memberikan petunjuk tentang pembentukan Kelompok Kerja Akreditasi PNF di tingkat provinsi oleh Gubernur dengan tugas dan fungsi yang sama dengan Panitia Ad Hoc yang dibentuk sebelumnya. Dengan penetapan statusnya oleh Gubernur, tugas dan fungsi dari Kelompok Kerja ini bisa menjadi bagian dari upaya peningkatan mutu, khusus bagi Dinas Pendidikan Provinsi dalam mempersiapkan PNF untuk siap diakreditasi, disamping membantu BAN-PNF sesuai tugas yang sudah disebutkan dalam panduan Panitia Ad Hoc BAN-PNF Provinsi. Buku pedoman ini disusun dalam rangka mengatur sistem dan mekanisme pembentukan dan pengelolaan Kelompok Kerja Akreditasi PNF Provinsi, termasuk tatacara peralihan Panitia Ad Hoc menjadi Kelompok Kerja yang ditetapkan oleh Gubernur. Melalui pedoman ini diharapkan semua pihak yang terkait dapat melaksanakan peran dan fungsi masing-masing dalam rangka percepatan dan perluasan pencapaian target akreditasi PNF. Jakarta, 1 Oktober 2014 Ketua Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal Dr. Ing. Ir. Boedi Darma Sidi, MSA.

DAFTAR ISI SAMBUTAN 2 DAFTAR ISI 3 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 4 B. Dasar Hukum 6 C. Tujuan 6 D. Ruang Lingkup 7 II. III. IV. PROSEDUR PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA AKREDITASI PNF PROVINSI A. Perubahan dari Panitia Ad Hoc Akreditasi PNF Provinsi menjadi Kelompok Kerja Akreditasi PNF Provinsi 8 B. Prosedur Pembentukan Pokja Akreditasi PNF Provinsi 8 TATA KELOLA KELOMPOK KERJA AKREDITASI PNF PROVINSI A. Struktur Organisasi 11 B. Kriteria dan Unsur Kepengurusan 12 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PENDANAAN A. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 13 B. Pendanaan 14 V. PENUTUP 15 LAMPIRAN-LAMPIRAN 2 Peran dan fungsi pendidikan pada jalur nonformal semakin dirasakan penting oleh masyarakat. Hal ini sejalan dengan maraknya pendirian lembaga penyelenggara pendidikan non formal di berbagai pelosok tanah air. Menurut data resmi dari Dirjen PAUDNI, saat ini terdapat sekitar 189.963 satuan PNF dan 35.658 TK/RA/TKLB (sampai akhir Agustus 2013) di seluruh Indonesia dengan program yang meliputi pendidikan anak usia dini, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, dan program-program kursus dan pelatihan baik berbasis teknologi maupun layanan jasa. Eksistensi program dan satuan pendidikan pada jalur nonformal harus diimbangi dengan peningkatan kualitas penyelenggaraan program dan pengelolaan lembaga PNF di masyarakat. Hal ini sangat mendesak dilakukan di era globalisasi. Salah satu upaya peningkatan mutu dilakukan melalui kegiatan akreditasi untuk menilai kelayakan suatu program dan satuan PNF. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, akreditasi dilakukan oleh pemerintah melalui lembaga mandiri yang diberi kewenangan untuk melakukan akreditasi. Lembaga pelaksanaan Akreditasi Pendidikan Non Formal yang dilakukan pemerintah dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal (BAN-PNF). BAN-PNF adalah lembaga yang bersifat independen dan dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.59 tahun 2012 (menggantikan Permendiknas No. 30 tahun 2005) tentang Badan Akreditasi Nasional. BAN-PNF ditugaskan untuk melakukan penilaian kelayakan program

dan satuan PNF di seluruh wilayah Indonesia berdasarkan Standar Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan di dalam PP No.19 tahun 2005. Sejak awal tahun 2008 kegiatan akreditasi PNF menggunakan 14 instrumen akreditasi program dan 3 instrumen akreditasi satuan. Sampai dengan 1 September 2013, secara bertahap telah berhasil diakreditasi 3419 program dan satuan PNF dari 33 provinsi, serta surveilen terhadap 600 program PNF yang telah terakreditasi. Akreditasi ini melibatkan 1000 orang asesor yang terbagi dalam 3 klasifikasi (muda, madya dan kepala). Kedudukan BAN-PNF hanya berada di tingkat pusat, sedangkan target dan cakupan lembaga PNF tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga keterjangkauan program dan satuan PNF untuk mengikuti proses akreditasi menjadi salah satu kendala tersendiri. Oleh karena itu bantuan pengelolaan dan pendelegasian tugas dalam bentuk Kelompok Kerja Akreditasi PNF Provinsi sangat diperlukan. Sejalan dengan penerapan otonomi daerah dan Permendikbud No.59 tahun 2012 tentang Badan Akreditasi Nasional, BAN-PNF memandang perlu untuk meningkatkan kerjasama dengan Kelompok Kerja Akreditasi PNF Provinsi yang dibentuk oleh Gubernur untuk membantu pelaksanaan akreditasi. Kelompok Kerja Akreditasi PNF Provinsi yang dibentuk berdasarkan Permendikbud No.59 tahun 2012 merupakan pengganti Panitia Ad Hoc yang dibentuk berdasarkan Permendiknas No.30 tahun 2005. Selanjutnya Panitia Ad Hoc BAN-PNF yang telah terbentuk di 15 provinsi diharapkan menyesuaikan statusnya menjadi Pokja Akreditasi PNF Provinsi. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 86 tahun 2008 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Pendidikan Non Formal; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan No. 59 tahun 2012 tentang Badan Akreditasi Nasional; 5. Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 174/P/2012, tentang pengangkatan Anggota BAN PT, BAN S/M dan BAN-PNF; 6. Renstra BAN-PNF tahun 2010 2014; 7. Kebijakan BAN-PNF tahun 2013. C. Tujuan Memberikan acuan kepada seluruh pemangku kepentingan pendidikan non formal, baik pemerintah (khususnya Dinas Pendidikan Provinsi) maupun masyarakat tentang pedoman pembentukan dan pengelolaan Kelompok Kerja Akreditasi PNF di tingkat Provinsi. 3

D. Ruang Lingkup Pedoman Pembentukan dan Pengelolaan Pokja Akreditasi PNF Provinsi tersebut mencakup: 1. Pembentukan Pokja Akreditasi PNF Provinsi 2. Penetapan Struktur Organisasi Pokja Akreditasi PNF Provinsi 3. Penentuan Tugas dan Fungsi Pokja Akreditasi PNF Provinsi 4. Penetapan Prosedur dan Mekanisme Pengelolaan Pokja Akreditasi PNF Provinsi 5. Pendanaan Pokja Akreditasi PNF Provinsi 6. Penetapan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Hasil Akreditasi PNF di Provinsi. BAB II PROSEDUR PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA AKREDITASI PNF PROVINSI A. Perubahan dari Panitia Ad Hoc BAN-PNF Provinsi menjadi Kelompok Kerja Akreditasi PNF Provinsi Perubahan tersebut dapat ditempuh dengan tiga cara sesuai kondisi masing-masing provinsi, sebagai berikut: 1. Panitia Ad Hoc BAN-PNF Provinsi yang sudah terbentuk dapat langsung dialihkan menjadi Pokja Akreditasi PNF Provinsi. 2. Panitia Ad Hoc BAN-PNF Provinsi yang sudah terbentuk dibubarkan dan dibentuk Pokja Akreditasi PNF Provinsi. 3. Provinsi yang belum membentuk Panitia Ad Hoc BAN-PNF Provinsi maupun Pokja Akreditasi PNF Provinsi segera membentuk Pokja Akreditasi PNF Provinsi. B. Prosedur Pembentukan Pokja Akreditasi PNF Provinsi Prosedur pembentukan Pokja Akreditasi PNF Provinsi diuraikan sebagai berikut: 1. Pembentukan Tim Seleksi Calon Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi Kegiatan pembentukan Tim Seleksi Calon Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dengan mengundang unsur Akademisi di bidang pendidikan non formal, Forum Asesor, dan Organisasi Mitra PNF. Unsur Tim Seleksi terdiri dari: a) Dinas Pendidikan Provinsi b) BP-PAUDNI/PP-PAUDNI/BPKB Provinsi 4

c) Akademisi PLS/PNF d) Forum Asesor BAN-PNF Provinsi e) Organisasi Mitra PNF (HIMPAUDI, HIPKI, HISPPI, FK-PKBM, dll) Jumlah Anggota Tim Seleksi minimal 5 orang. Anggota Tim Seleksi tidak diperkenankan mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi. Selanjutnya Tim Seleksi yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi bekerja melakukan seleksi calon Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi. 2. Mekanisme Seleksi Calon Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi Mekanisme seleksi Calon Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi dilakukan secara terbuka dan obyektif melalui media informasi dan komunikasi yang tersedia sebagai berikut: a Tim Seleksi mengumumkan pendaftaran mengikuti seleksi Calon Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi. b Tim seleksi menerima dan menyeleksi berkas pendaftaran calon anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi c Wawancara Tim Seleksi terhadap calon anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi d Tim Seleksi memilih dan mengusulkan calon anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi kepada Dinas Pendidikan Provinsi. e Kriteria / persyaratan calon Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi adalah sebagai berikut 1. Warga Negara Indonesia (ber-ktp Provinsi setempat) 2. Sehat jasmani dan rohani (dibuktikan dengan surat keterangan dokter) 3. Kualifikasi akademik minimal S1, diprioritaskan dari bidang PNF/PLS 4. Berpengalaman sebagai praktisi di bidang Pendidikan Non Formal 5. Mendapat surat rekomendasi dari pimpinan instansi/organisasi Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi berjumlah minimal 5 orang berasal dari unsur yang berbeda, dengan jumlah maksimal disesuaikan dengan kebutuhan provinsi yang bersangkutan. f. Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan hasil pemilihan calon Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi kepada BAN-PNF untuk mendapatkan persetujuan. g. Susunan Calon Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi yang telah disetujui BAN-PNF diajukan ke Gubernur untuk ditetapkan dengan Surat Keputusan dengan masa tugas selama 3 tahun h. Pelantikan Anggota Pokja Akreditasi PNF dilakukan oleh Gubernur dan dikukuhkan oleh Ketua BAN-PNF. i. Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi akan dinilai kinerjanya oleh Gubernur c.q Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. j. Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya melalui mekanisme seleksi dan penetapan kembali. Anggota yang akan ditetapkan kembali dibatasi maksimal 2 orang dari jumlah keanggotaan dan selebihnya merupakan anggota yang baru. 5

A. Struktur Organisasi BAB III TATA KELOLA POKJA AKREDITASI PNF PROVINSI Pokja Akreditasi PNF dibentuk oleh Gubernur dengan struktur organisasi sebagai berikut : 1. Ketua merangkap anggota 2. Sekretaris merangkap anggota 3. Anggota Untuk mendukung pelaksanaan tugas Anggota Pokja Akreditasi PNF Provinsi dibentuk Sekretariat di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi yang dikelola oleh Kepala Sekretariat dan Staf dengan jumlah personil sesuai kebutuhan. Struktur Organisasi Pokja Akreditasi PNF Provinsi B. Kriteria dan Unsur Kepengurusan 1. Kriteria Kepengurusan Pokja Akreditasi PNF Provinsi direkrut dan diseleksi dengan persyaratan sebagai berikut: a. Warga Negara Indonesia b. Ahli dan/atau orang yang berkompeten serta berpengalaman dalam bidang Pendidikan Non Formal 2. Unsur Kepengurusan Unsur kepengurusan POKJA AKREDITASI PNF Provinsi minimum terdiri dari 5 orang (maksimal sesuai kebutuhan) yang berasal dari unsur: a. Dinas Pendidikan Provinsi b. PP-PAUDNI/BP-PAUDNI (khusus bagi Provinsi dimana terdapat PP- PAUDNI/BP-PAUDNI Regional) c. Forum Asesor d. Organisasi Mitra PNF e. Akademisi / PerguruanTinggi Ketua Sekretaris Sekretariat Anggota Anggota Anggota 6

BAB IV KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PENDANAAN A. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 1. Pokja Akreditasi PNF Provinsi berkedudukan di Ibukota Provinsi. 2. Tugas Pokok Pokja Akreditasi PNF membantu persiapan pelaksanaan akreditasi PNF dan membina mutu PNF terkait dengan akreditasi di masing-masing provinsi. 3. Fungsi Pokja Akreditasi PNF Provinsi adalah : 1) Membantu persiapan pelaksanaan akreditasi: a. Mengkoordinasikan pendaftaran dan pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan akreditasi serta pengiriman berkas (Instrumen dan Dokumen Kelengkapannya) ke BAN- PNF. b. Bekerjasama dengan Forum/Asosiasi Asesor dalam membantu peningkatan kompetensi asesor akreditasi PNF di provinsi. c. Melaksanakan fungsi kesekretariatan Pokja Akreditasi PNF 2) Membina mutu PNF Provinsi terkait dengan akreditasi: a. Melakukan Sosialisasi Akreditasi termasuk Lokakarya dan Bimbingan Teknis persiapan akreditasi PNF. b. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program atau satuan PNF yang sudah terakreditasi. B. Pendanaan Pendanaan untuk kegiatan Pokja Akreditasi PNF Provinsi berasal dari APBD dan dapat didukung oleh APBN sesuai ketersediaan dana, kebutuhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. a. Program dan kegiatan Persiapan Pelaksanaan Akreditasi PNF dibiayai melalui APBN, yaitu Sosialisasi dan Lokakarya Akreditasi, sesuai prioritas dan alokasi anggaran BAN-PNF. b. Program dan kegiatan pembinaan mutu PNF Provinsi terkait dengan akreditasi dibiayai melalui APBD Provinsi, seperti: 1) Fungsi Kesekretariatan Pokja Akreditasi PNF Provinsi 2) Sosialisasi dan Lokakarya Akreditasi 3) Bimbingan Teknis Persiapan Akreditasi PNF 4) Pemeriksaan permohonan dan kelengkapan berkas akreditasi, pendaftaran dan pengirimannya ke BAN-PNF 5) Peningkatan kompetensi asesor akreditasi PNF di provinsi 6) Monitoring dan evaluasi terhadap program atau satuan PNF yang sudah terakreditasi. 7

BAB V PENUTUP Akreditasi PNF merupakan langkah penting untuk peningkatan mutu program dan satuan pendidikan non formal. Oleh karena itu diperlukan dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah pusat maupun daerah serta berbagai pihak yang terkait. LAMPIRAN-LAMPIRAN FORMAT STEMPEL POKJA AKREDITASI PNF PROVINSI STEMPEL: Keberadaan Pokja Akreditasi PNF di Provinsi merupakan salah satu pendukung upaya peningkatan mutu program dan satuan PNF di daerah. Dengan pedoman Pembentukan dan Pengelolaan Pokja Akreditasi PNF Provinsi ini diharapkan Pokja Akreditasi PNF Provinsi dapat memiliki acuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan sebaik-baiknya. POKJA AKREDITASI PNF PROVINSI JAWA TENGAH Ukuran: 7 x 4 cm 8

CONTOH FORMAT KOP SURAT POKJA AKREDITASI PNF PROVINSI: KELOMPOK KERJA AKREDITASI PENDIDIKAN NON FORMAL PROVINSI JAWA TENGAH Sekretariat: Jl. Pemuda No.10 Semarang Nomor : 01/Pokja/DIY/X/2013 Semarang, 10 Oktober 2013 Lampiran: Perihal : Undangan Rapat Koordinasi Kepada Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Di Semarang Dengan Hormat, Sehubungan dengan.. Kami mengundang Bapak untuk menghadiri Rapat yang akan diselenggarakan pada: Hari/Tanggal :.. Waktu :.. Tempat :.. Agenda :.. Demikian surat undangan ini kami sampaikan, atas bantuan dan kesediaannya kami sampaikian terima kasih. Kelompok Kerja Akreditasi PNF Provinsi Jawa Tengah, Prof. Dr. Rasdi Eko Siswoyo, M.Sc. Ketua 9