CORONAVIRUS SARS Coronavirus Dalam blog ini akan dibahas tentang coronavirus, dengan sedikit ditekankan pada SARS coronavirus.

dokumen-dokumen yang mirip
Virus baru : Coronavirus dan Penyakit SARS

1. ASPEK BIOLOGI MORFOLOGI VIRUS EBOLA:

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

Variola vera MORFOLOGI. Group I (dsdna)

B. KARAKTERISTIK VIRUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS. Morfologi dan komponen virus

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM

BAB 1 PENDAHULUAN. Influenza adalah suatu penyakit infeksi saluran pernafasan. akut yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini dapat

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

MAKALAH KLASIFIKASI VIRUS BALTIMORE DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Umumnya tipe ini ditemukan pada burung dan unggas. Kasus penyebaran :

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.

OLeh: Bella Swandayani Sutrisno KeLas B

INFEKSI VIRUS PADA SALURAN PERNAPASAN

Bioinformatika. Aplikasi Bioinformatika dalam Virologi

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR

M. ESHA FAHLUTHFI PEMBIMBING : DR. HJ. IHSANIL HUSNA, SP.PD

COXIELLA BURNETII OLEH : YUNITA DWI WULANSARI ( )

PATOGENISITAS MIKROORGANISME

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

RIBOSOM. 5S dan 23S bersama-sama dengan 31 polipeptida yang

Rickettsia typhi Penyebab Typhus Endemik

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:

KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM????

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Selama tiga dekade ke belakang, infeksi Canine Parvovirus muncul sebagai salah

FLU BURUNG AVIAN FLU BIRD FLU. RUSDIDJAS, RAFITA RAMAYATI dan OKE RINA RAMAYANI

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

NEWCASTLE DISEASE VIRUS,,,, Penyebab Newcastle Disease. tahukan Anda???? Margareta Sisca Ganwarin ( )

DAYA TAHAN TUBUH & IMMUNOLOGI

VIRUS DEFINISI STRUKTUR Virion Nukleokapsid Kapsid Kapsomer Amplop MORFOLOGI 1. Simetri Heliks

Demam sekitar 39?C. Batuk. Lemas. Sakit tenggorokan. Sakit kepala. Tidak nafsu makan. Muntah. Nyeri perut. Nyeri sendi

Frequent Ask & Questions (FAQ) MERS CoV untuk Masyarakat Umum

PENGANTAR VIRUS. dr. Fauzia Andrini M.Kes Bagian Mikrobiologi / Unit Ketrampilan Medik FK UR

MIKROBIOLOGI BAKTERI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

AVIAN INFLUENZA. Dr. RINALDI P.SpAn Bagian Anestesi/ICU Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.DR.Sulianti Saroso

BAB I PENDAHULUAN. dengue. Virus dengue ditransmisikan oleh nyamuk Aedes aegypti. Infeksi dengan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 BAB II ISI

BAB II TINJAUAN DEMAM BERDARAH DENGUE

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menurunnya sistem kekebalan tubuh. AIDS yang merupakan singkatan dari Acquired

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. ke manusia. Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam

RIBOSOM. Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)

14.1 Dengan cara apa virus berhubungan dengan jenis lain dari mikroorganisme? 14.2 Apakah virus dianggap organisme hidup dalam pandangan sifat mereka?

dr. AL-MUQSITH, M.Si

Herpes Simpleks Virus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

REGULASI EKSPRESI GEN PADA ORGANISME EUKARYOT

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.

PEDOMAN KEWASPADAAN UNIVERSAL BAGI PETUGAS KESEHATAN

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)

Deskripsi. IMUNOGLOBULIN YOLK (IgY) ANTI Canine parvovirus MURNI UNTUK TERAPI INFEKSI VIRUS PARVO PADA ANJING

Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan epidemiologi Avian Influenza

1 Universitas Kristen Maranatha

Analisis Kestabilan Model Matematika Penyebaran Infeksi Penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dengan Faktor Host dan Vaksinasi

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci

HEPATITIS A. Maretta Putri Ardenari / C Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008 HEPATITIS A ALIAS SAKIT KUNING

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kasus Penderita Diabetes

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya

Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus atau biasa disingkat MERS-

Chlamydia psittaci merupakan salah satu bakteri dari genus Chlamydophyla. dikenal juga sebagai Miyagawanella atau Bedsonia. Chlamydia psiitaci

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

Program Studi Mikrobiologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung 2010

STRUKTUR. Asam nukleat virus

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN RUMAH ISPA PUSKESMAS DTP CIGASONG

SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat didefinisikan oleh World Health Organization (WHO)

INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?

BAB I PENDAHULUAN. dengan gejala saraf yang progresif dan hampir selalu berakhir dengan kematian. Korban

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Hepatitis Marker. oleh. dr.ricke L SpPK(K)/

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NEISSERIA MENINGITIDIS

RAPAT DENGAR PENDAPAT KEMENKES DENGAN PANJA KESEHATAN HAJI KOMISI IX DPR - RI

MODEL MATEMATIKA. Gambar 1 Proses Infeksi Virus HIV terhadap sel Darah Putih Sehat (Feng dan Rong 2006)

Transkripsi:

CORONAVIRUS SARS Coronavirus Dalam blog ini akan dibahas tentang coronavirus, dengan sedikit ditekankan pada SARS coronavirus. Coronavirus berasal dari bahasa Yunani κορών yang berarti mahkota (corona). Dilihat di bawah mikroskop elektron, mahkota terlihat seperti tancapan paku-paku yang terbuat dari S glikoprotein. Struktur inilah yang terikat pada sel inang dan nantinya dapat menyebabkan virus dapat masuk ke dalam sel inang. Coronavirus merupakan virus RNA besar yang terselubung. Coronavirus merupakan virus RNA strand positif terbesar. Coronavirus menginfeksi manusia dan hewan sebagai penyebab penyakit pernafasan dan saluran pencernaan. Coronavirus pada manusia menyebabkan batuk pilek dan telah dikaitkan dengan gastroenteritis pada bayi. Coronavirus pada hewan yang lebih rendah menimbulkan infeksi menetap pada inang alamiahnya. Virus manusia sukar untuk dibiakkan dan karena itu dicirikan dengan buruk. Tipe baru dari coronavirus telah diidentifikasi sebagai penyebab penyakit gawat yang disebut SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). SARS coronavirus (SARS Co-V)secara resmi telah dideklarasikan oleh WHO sebagai agen causative penyebab SARS. SARS-CoV mempunyai patogenesis yang unik sebab mereka menyebabkan infeksi pernafasan paa bagian atas dan bawah sekaligus serta dapat menyebabkan gastroenteritis. Morfologi Struktur dan komposisi Koronavirus merupakan partikel berselubung, berukuran 80-160 nm yang mengandung genom tak bersegmen dari RNA beruntai tunggal (27-30 kb; BM 5-6x10 6 ), genom terbesar di antara virus RNA. Nukleokapsid heliks berdiameter 9-11 nm. Terdapat tonjolan berbentuk gada atau daun bunga dengan panjang 20 nm yang berjarak lebar pada permukaan luar selubung, menyerupai korona matahari. Protein struktural virus meliputi protein nukleokapsid terfosforilasi 50-60K, glikoprotein 20-30K (E1) yang bertindak sebagai protein matriks yang tertanam dalam lapisan ganda lipid selubung dan berinteraksi dengan nukleokapsid, dan glikoprotein E2 (180-200K) yang membentuk peplomer berbentuk daun bunga. Beberapa virus mengandung glikoprotein ketiga (E3; 120-140K) yang menyebabkan hemaglutinasi dan mempunyai aktivitas asetilesterase. Genom RNA beruntai tunggal linear tak bersegmen, protein stuktural virus meliputi protein nukleokapsid terfosforilasi dan mengandung dua glikoprotein (bertindak sebagai protein matriks yang teranam dalam lapisan ganda lipid selubung dan berinteraksi dengan nukleokapsid), dan satu fosfoprotein terselubung serta mengandung duri besar / daun bunga yang menyebabkan hemaglutirasi dan mempunyai aktivitas asetil esterase. Protein Protein yang terdapat dalam coronavirus berupa S (spike) protein (150k), HE protein (65kD), M (membran) protein, E (envelope) protein (9-12kD), dan N (nucleocapsid) protein (60kD).

S (spike) protein (150k) S protein dapat mengikat asam salisilat (9-O-acetyl neuraminic acid) pada permukaan membrane sel inang dimana hal ini memberi kemampuan virus untuk hemagglutinasi. Antibodi yang melawan S protein dinetralisasi. HE protein (65kD) Hanya terdapat pada coronavirus yang mempunyai protein hemagglutinin-esterase. Bentuk protein ini juga seperti paku (lebih kecil dari S protein) pada permukaan virus. Protein ini juga dapat mengikat asam salisilat. Aktivitas esterase dari HE protein dapat memecah asam salisilat dari rantai gula, yang dapa membantu virus untuk masuk dalam sel inang dan bereplikasi. Antibodi yang melawan HE protein juga akan dinetralisasi oleh virus. M (membran) protein Protein ini membantu perlekatan nukleokapsid ke membran dari struktur internal seperti Badan Golgi dan tidak ditemukan pada membran plasma sel. E (envelope) protein (9-12kD) Protein kecil ini juga terdapat pada membran virus. Pada sel yang terinfeksi, protein ini ditemukan di sekitar nucleus dan permukaan sel. N (nucleocapsid) protein (60kD) Nukleokapsid protein mengikat genom RNA didahului dengan beberapa rangkaian dan menuju M protein pada permukaan dalam membrane virus. N protein merupakan protein terfosforilasi. Tidak seperti virus RNA lain, coronavirus tidak bergabung dengan RNA polymerase dalam partikel virus. Polymerase dibuat setelah infeksi dengan menggunakan genom RNA positif sebagai mrna. Klasifikasi: Ordo Nidovirales Familia Coronaviridae Genus Coronavirus Coronavirus penyebab SARS terletak pada Group IV ((+)ssrna) Tampaknya terdapat dua kelompok antigenik koronavirus manusia, yang diwakili oleh strain 229E dan OC43. Replikasi Replikasi dari koronavirus dimulai saat ia mengambil tempat dalam sitoplasma. Koronavirus melekat pada reseptor sel sasaran melalui duri glikoprotein pada selubung virus (melalui E2 atau E3). Koronavirus manusia dan tikus memakai reseptor yang tidak saling berhubungan. Reseptor untuk koronavirus manusia adalah N aminopeptidase, sedangkan isoform majemuk dari antigen karsinoembrionik yang berkaitan dengan famili glikoprotein, bertindak sebagai reseptor untuk koronavirus tikus. Kemudian partikel diinternalisasi, kemungkinan melalui endositosis absorptif. Glikoprotein E2 dapat menyebabkan penyatuan selubung virus dengan selaput sel.

Peristiwa pertama setelah pelepasan selubung adalah sintesis polimerase RNA yang bergantung pada RNA spesifik virus yang merekam RNA komplementer (untaiminus) dengan panjang penuh. Hal ini bertindak sebagai cetakan untuk suatu set kumpulan dari 5-7 mrna subgenomik. Dengan diterjemahkannya masing-masing mrna subgenomik ke dalam polipeptida tunggal, prekursor poliprotein tidak lazim pada infeksi koronavirus. Kemungkinan RNA genomic menyandi suatu poliprotein besar yang diolah untuk menghasilkan polymerase RNA virus. Molekul RNA genomik yang baru disintesis dalam sitoplasma berinteraksi dengan protein nukleokapsid membentuk nukleokapsid heliks. Nukleokapsid bertunas melalui selaput retikulum endoplasmik kasar dan apparatus Golgi pada daerah yang mengandung glikoprotein virus. Virus matang kemudian dibawa dalam vesikel ke bagian tepi sel cuntuk keluar atau menunggu hingga sel mati untuk dilepaskan. Virion tidak dibentuk melalui pertunasan pada selaput plasma. Sejumlah besar partikel dapat terlihat pada permukaan luar sel yang terinfeksi dan kemungkinan diadsorbsi setelah virion dilepaskan. Beberapa koronavirus lebih sering menimbulkan infeksi sel yang menetap daripada sitosidal. Penyakit yang ditimbulkan Penyakit pernafasan dan batuk pilek, infeksi Gastrointestinal akut, penyakit Neurologik susunan syaraf pada hewan. Pada blog ini, akan lebih dibahas mengenai SARS Coronavirus. Gejala dari SARS Mula-mula gejalanya mirip seperti flu dan bisa mencakup: demam, myalgia, lethargy, gejala gastrointestinal, batuk, radang tenggorokan dan gejala non-spesifik lainnya. Satu-satunya gejala yang sering dialami seluruh pasien adalah demam di atas 38 C (100.4 F). Sesak napas bisa terjadi kemudian. Gejala tersebut biasanya muncul 2 10 hari setelah terekspos, tetapi sampai 13 hari juga pernah dilaporkan terjadi. Pada kebanyakan kasus gejala biasanya muncul antara 2 3 hari. Sekitar 10 20% kasus membutuhkan ventilasi mekanis. Awalnya tanda jasmani tidak begitu kelihatan dan mungkin tidak ada. Beberapa pasien akan mengalami tachypnea dan crackle pada auscultation. Kemudian, tachypnea dan lethargy kelihatan jelas. Kemunculan SARS pada Sinar X di dada (CXR) bermacam-macam bentuknya. Kemunculan patognomonic SARS tidak kelihatan tetapi biasanya dapat dirasakan dengan munculnya lubang di beberapa bagian di paru-paru. Hasil CXR awalnya mungkin lebih kelihatan. Jumlah sel darah putih dan platelet cenderung rendah. Laporan awal mengindikasikan jumlah neutrophilia dan lymphopenia yang cenderung relatif, disebut demikian karena angka total sel darah putih cenderung rendah. Hasil laboaratorium lainnya seperti naiknya kadar lactat dehydrogenase, creatinine kinase dan C-Reactive protein. Penularan SARS - melalui kontak langsung dengan penderita SARS - melalui udara yang telah tercemar coronavirus Pengobatan yang dilakukan

Antibiotik masih belum efektif digunakan untuk menyembuhkan para penderita SARS. Pengobatan SARS hingga saat ini masih bergantung pada anti-pyretic, supplemen oksigen dan bantuan ventilasi. Jika terdapat kasus SARS yang mencurigakan, pasien harus diisolasi, lebih baik di ruangan yang bertekanan negatif, disertai dengan kostum pengaman lengkap untuk segala kontak apapun dengan pasien SARS. Pada awalnya akan digunakan steroid dan antiviral drug ribavirin untuk pengobatan, namun tidak ada bukti yang mendukung terapi ini, bahkan sekarang ini justru banyak yang mencurigai bahwa ribavirin tidak baik bagi kesehatan. Ribavirin analog dengan nukleosid, dimana pemakaiannya Ribavirin 400 mg tiap 8 jam (1200 mg sehari) dengan cara intravena untuk paling tidak 3 hari (atau sampai mencapai kondisi stabil) Lalu ribavirin 1200 mg 2 kali sehari (2400 mg sehari) secara oral Di China, obat dari tanaman tradisional telah digunakan secara teratur dan dikombinasikan dengan obat sintetik untuk mengobati SARS dan dipercaya dapat bekerja secara efektif. Test in vitro memperlihatkan interferon dapat melawan SARS Co-V, sehingga menghasilkan pendapat bahwa interferon diperbolehkan dan menjadi pilihan dalam pengobatan SARS. Oseltamivir phosphate (Tamiflu, Roche Laboratories Inc., USA) merupakan inhibitor terhadap neuraminidase untuk pengobatan influenza A dan B. Obat ini juga sering diresepkan bersama dengan obat-obat lain yang digunakan untuk pengobatan SARS si China. Epidemiologi Antibodi terhadap coronavirus pernafasan timbul pada masa awal kanak kanak, dimana prevalensinya meningkat seiring dengan umur, dan ditemukan lebih dari 90 % pada orang dewasa. Kebanyakan orang yang tinggal di pelabuhan mempunyai antibody anticoronavirus yang bagus, namun dengan adanya reinfeksi sering diindikasikan bahwa dalam lingkungan hidup ini terdapat bermacam-macam jenis coronavirus. Jenis virus yang telah menginfeksi manusia tidak akan menginfeksi hewan. Pada kebanyakan infeksi pernafasan, coronavirus sering terjadi di musim dingin karena adanya kontak antar manusia yang semakin dekat. Kebanyakan kejangkitan terjadi tiap beberapa tahun dengan siklus hidup yang tergantung dari jenis coronavirus. Gambar dari coronavirus Gambar SARS coronavirus

Gambar dari replikasi Coronavirus Pustaka

Anonim, Virology Chapter Twenty Five Corona Viruses, Colds, and SARS, http://pathmicro.med.sc.edu/virol/coronaviruses.htm, diakses tanggal 2 Maret 2008 Anonim, Antiviral Therapy, http://www.sarsreference.com/archive/verocells.htm, diakses tanggal 2 Maret 2008 Anonim, Coronavirus Virion, www.rkm.com.au/.../coronavirus-virion.html, diakses tanggal 28 April 2008 Anonim, SARS Coronavirus, http://pathmicro.med.sc.edu/virol/coronaviruses.htm, diakses tanggal 2 Mei 2008 Anonim, Coronavirus, http://en.wikipedia.org/wiki/sars_coronavirus, diakses tanggal 2 Mei 2008 Jawetz, Melnich & Adelberg, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, 629 631, Buku Kedokteran EGC, Jakarta