BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tenggara, bangsa Indonesia termasuk bangsa yang dikategorikan Negara dunia ketiga.

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 609 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA, KEPENDUDUKAN, CATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 96 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2004 T E N T A N G

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk PEMERINTAH KOTA TANGERANG

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DINAS PENCATATAN SIPIL, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 216

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 86 TAHUN 2012 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP) Kota Bandar Lampung

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 25 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 75 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-W TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATIBATANG NOMOR 5f 57 TAHUN 2012 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 24 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 42 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUASIN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SUBANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

KETERPADUAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL DENGAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 83 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

e) membuat laporan secara administrasi tentang kegiatan pembinaan dan peningkatan kesertaan KB;

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPEMAS DAN KB

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

Transkripsi:

27 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah kabupaten Rokan Hilir 13 Tahun 2007 fungsi menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. 4.2 Kedudukan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 1. Badan pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana unsur penunjang pemerintah di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. 2. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang Kepala badan yang dalam melaksanankan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah 4.3 Tugas Pokok dan Fungsi Tugas pokok Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rokan Hilir untuk melaksanakan kewenangan Pemberdayaan perempuan dan Keluarga Berencana. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana meliputi Pengarusutamaan Gender, Kualitas Hidup, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;

28 b. Penyelenggaraan urusan sosial pelayanan umum di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana meliputi Pengarusutamaan Gender, Kualitas Hidup, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; c. Pembinaan dan penyelenggaran tugas di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana meliputi Pengarusutamaan Gender, Kualitas Hidup, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; d. Penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya 4.4 Struktur Organisasi Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana terdiri dari : 1. Kepala Badan 2. Sekretaris Badan membawahi a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Program c. Sub Bagian Keuangan 3. Bidang Pengarusutamaan Gender membawahi a. Sub Bidang Kebijakan Pengarusutamaan Gender b. Sub Bidang Kelembagaan Pengarusutamaan Gender 4. Bidang Keluarga Berencana membawahi a. Sub Bidang Operasional KB/KR Operasional KS/PK b. Sub Bidang Evaluasi, Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi KB 5. Bidang Keluarga Sejahtera membawahi a. Sub Bidang Institusi, Advokasi dan KIE b. Sub Bidang Pergerakan Masyarakat dan Pemberdayaan Keluarga 6. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak membawahi

29 a. Sub Bidang Kualitas Hidup, Perlindungan Perermpuan dan Anak b. Sub Bidang Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Perempuan 7. Kelompok Jabatan Fungsional 5.5 Visi dan Misi Badan KeluargaBerencana dan Pemberdayaan Perempuan Agar pembangunan lima tahun ke depan tidak berjalan sendiri tanpa arah maka diperlukan satu arahan dan persamaan visi yang mengarah pada tindakan penuh kehatihatian dan sikap arif dari semua pihak agar terjalin pembangunan terkoordinasi dan berdayaguna termasuk pembangunan yang dijalankan Badan pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dan instansi lainnya. Visi ROKAN HILIR SEJAHTERA 2015 Visi tersebut mengandung pengertian bahwa tujuan bersama antara pemerintah dan masyarakat Kabupaten Rokan Hilir yang ingin mewujudkan kondisi Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2015 yaitu kebutuhan dasar keluarga telah terpenuhi secara lahir dan batin yang diwujudkan melalui misi. Misi Memberdayakan Keluarga dalam rangka mewujudkan Kesejahteraan dan Ketahanan Keluarga a. Pemberdayaan Keluarga Miskin b) Menurunnya Proporsi Keluarga Miskin. c) Peningkatan Kualitas SDM Keluarga Miskin dan terbukanya akses d) kesempatan kerja serta modal kerja e) Meningkatkan produktifitas keluarga miskin. f) Tersedianya system informasi program (SIP) pengentasan kemiskinan.

30 g) Terjadinya sinergi antar program dan kemitraan dalam usaha menanggulangi kemiskinan secara terpadu. h) Meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan. i) Meningkatkan kelembagaan Ekonomi Desa. b. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga a) Meningkatnya jumlah keluarga yang mempunyai kegiatan Ekonomi Produktif. b) Meningkatnya partisipasi mitra usaha dalam kegiatan kelompok UPPKS. c) Berkembangnya program penguatan modal usaha. d) Meningkatnya penyerapan modal usaha oleh kelompok UPPKS e) Meningkatnya partisipasi keluarga dalam Kegiatan Bina Keluarga Balita (B KB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). Meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi untuk mendukung kebijakan kependudukan. a. Kesejahteraan Keluarga dan Keluarga Berencana b. Meningkatnya kelestarian kesertaan KB c. Meningkatnya Proporsi Keluarga Sejahtera yang menggunakan pelayanan mandiri. d. Meningkatnya usia kawin pertama wanita 21 tahun. e. Meningkatnya proporsi keluarga yang memahami tentang Kesehatan Reproduksi. f. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana pelayanan Konseling Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga. g. Meningkatnya partisipasi pria dalam program Kesejahteraan Keluarga dan Keluarga Berencana.

31 h. Meningkatnya komitmen politis untuk perlindungan terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Misi II a. Penguatan dan Pemantapan Jaringan Kelembagaan b. Penguatan Kelembagaan Desa dan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dalam program Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. c. Meningkatnya peran serta masyarakat dan LSOM dalam Program Kesejahteraan Keluarga Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. d. Tersedianya petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis, pedoman operasional tentang Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. e. Meningkatnya kualitas SDM keluarga f. Meningkatnya partisipasi tenaga program dalam program Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. Misi III a. Mendukung Kemitraan dalam rangka Pengembangan Jaringan Informasi Program Kesejahteraan Keluarga dan Keluarga Berencana b. Tersedianya data Keluarga Miskin, Keluarga Sejahtera, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. c. Mantapnya pengelolaan pelayanan informasi dan Program Penanggulangan Kemiskinan, Program Kesejahteraan Keluarga, Ketahanan Keluarga dan Keluarga Berencana. Disamping itu dari data yang saya dapatkan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Rokan Hilir yang mencapai angka 206.752 jiwa pada tahun 2010 dan angka ini meningkat dibandingkan pada tahun 2009. Sedangkan untuk Kecamatan Bangko, terjadi peningkatan jumlah pertumbuhan tetapi peningkatannya masih bisa dikatakan dapat dikendalikan sesuai

32 dengan data jumlah pertumbuhan penduduk lima tahun terakhir yang didapatkan. Pada tahun 2006 jumlah penduduk di Kecamatan Bangko mencapai 28.080 jiwa, jumlah ini mengalami peningkatan di tahun berikutnya menjadi 29.323 jiwa. Namun pada tahun 2008 jumlah pertumbuhan penduduknya mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan dan mencapai 29.100 jiwa, dan seiring berjalannya waktu jumlah penduduk di tahun berikutnya mulai mengalami peningkatan kembali menjadi 29.965 jiwa di tahun 2009 sedangkan untuk tahun 2010 sendiri jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Bangko kembali mengalami peningkatan jumlah menjadi 30.508 jiwa yang selisihnya kurang lebih 543 jiwa dari tahun kemarin. Adanya peningkatan jumlah penduduk memacu keinginan pemerintah khususnya Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional untuk melakukan tindakan yang dapat mengontrol laju pertumbuhan penduduknya. Analisis pelaksaan program keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan mempunyai tugas pokok membantu bupati melaksanakan koordinasi, perencanaan, pengendalian dan pelaksanaan dibidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana.untuk melaksanakan tugas badan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. Dalam rangka mesejahteraan keluarga badan keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan mempunyai peran sebagai berikut: a. Peremusan perencanaan, kebijakan teknis, pelaksanaan dan pengendalian dibidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana b. Pemberian pembinaan dibidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana serta pelayanan umum, c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Selain dari pada itu badan keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan juga mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut: a. Patner kerja pemerintah daerah

33 b. Mengadakan peranan aktif perempuan dan memperkecil ketertindasn perempuan. c. Memberikan wawasan tentang perempuan diberbagai aspek kehidupan: 1. Rumah tangga 2. Karier 3. Gender 4. KDRT (poligami,selingkuh,diperkecil) d. Memberikan pendidikan diberbagai bidang: 1. Politik 2. Kesehatan 3. Ketenangan kerja perempuan. 5.6 Penduduk Untuk melihat jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Bagan Jawa Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel I.1 :Data Jumlah Penduduk Bangko Tahun 2012 No Tahun Kecamatan Kelurahan KK LK PR 2 2012 Bangko Bagan Jawa 1.392 3.353 3.238 Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, 2012 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah KK di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2011 adalah 1.192, jumlah laki-laki 3.120 dan jumlah perempuan 3.119. sedangkan pada tahun 2012 jumlah KK berjumlah 1.392, jumlah laki-laki 3.353 dan jumlah perempuan 3.238. Dari data diatas dapat dilihat bahwa perkembangan penduduk di Kepenghuluan Bagan Jawa menunjukkan adanya peningkatan.

34 5.7 Jumlah Angka Kematian dan Kelahiran Untuk mengetahui jumlah angka kelahiran dan kematian di Kabupaten Rokan Hilir dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1.2 Data Kelahiran dan Kematian Bayi Tahun 2012 Priode Angka Kelahiran Angka Kematian Januari-Desember 1130 9 Sumber : Laporan gerakan sayang ibu Kabupaten Rokan Hilir, 2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Data kelahiran bayi dan data kematian berdasarkan Laporan gerakan sayang ibu kabupaten rokan hilir tahun 2012: Bulan Januari- Desember jumlah angka kelahiran bayi adalah: 1130 bayi dan jumlah kematian bayi 9 orang dalam jangka waktu 1 tahun.