BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu secara umum

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang kurang atau dirasakan kurang agar menjadi lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). Ada beberapa pengertian penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. action research) karena ruang lingkup penelitiannya adalah kelas, yang berusaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di lapangan (TK), sekaligus mencari jawaban

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses pembelajaran dalam kelas menggunakan model pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adanya keberhasilan dalam suatu penelitian dapat ditentukan oleh

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Pendekatan yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan

BAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lapangan yaitu kurang berkembangnya kemampuan mengenal konsep bilangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Marhamah Hasanah yang terletak di Jl. Terusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif.bogdan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian kelas adalah suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah TK Kemala

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III 3. METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Tujuan penelitian ini adalah untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek pembelajaran, yang mengacu pada pendapat Suharjono (Arikunto, 2006: 58), bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik belajar. Secara rinci Arikunto (2006:9-10), mengemukakan tujuan dari penelitian tindakan kelas yaitu: 1. Penelitian Tindakan Kelas menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. 2. Penelitian Tindakan Kelas membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan praktik pembelajaran sehari-hari yang dilakukan di kelas. 3. Penelitian Tindakan Kelas tidak membuat guru meninggalkan tugasnya. Artinya guru tetap melakukan kegiatan mengajar seperti 37

38 biasa, namun pada saat bersamaan dan secara erintegrasi guru melaksanakan penelitian. 4. Penelitian Tindakan Kelas mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik. Guru dapat mengadaptasi teori-teori yang berhubungan dengan mata pelajaran yang dibinanya. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ditujukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam praktek pembelajaran di lapangan. B. Setting Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif, yaitu bersifat praktis berdasarkan permasalahan nyata dalam peningkatan kreativitas di PAUD AL-HAKIM. Lokasi untuk penelitian ini bertempat di PAUD AL-HAKIM Jl. Kujang Sari No. 1 Kecamatan Kujang Sari Kota Bandung. Sedangkan subjek penelitian ini ditujukan kepada anak kelas B tahun ajaran 2012/2013, yaitu usia 5-6 tahun yang berjumlah 12 anak, yang terdiri dari 6 anak perempuan dan 6 anak laki-laki. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Subyek dalam penelitian ini agar memperoleh informasi yang valid dan bertalian, maka yang menjadi subyek penelitiannya dapat tergambarkan dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Subyek Penelitian Kelompok B PAUD AL- HAKIM

39 No. Nama Anak Jumlah Anak 1. Perempuan 6 Anak 2. Laki- laki 6 Anak Rancangan Penelitian Tindakan Kelas yang dipilih yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan (siklus spiral), artinya semakin lama diharapkan semakin meningkatkan perubahan atau pencapaian hasilnya. Model siklus mengikuti rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Sesuai dengan model tersebut maka langkah kegiatannya adalah: permintaan ijin, observasi dan wawancara, identifikasi permasalahan, merumuskan spesifikasi media pembelajaran, melakukan kolaborasi antara peneliti dengan guru. Prosedur penelitian ini terdiri dari 3 tindakan.setiap tindakan yang dilaksanakan merupakan hasil refleksi tindakan sebelumnya. Arikunto (2006: 20) mengungkapkan empat tahapan yang terdapat dalam Penelitian Tindakan Kelas, yaitu: menyusun rancangan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Pada tahap rancangan tindakan, dilakukan penentuan masalah atau peristiwa yang akan diamati sebagai fokus dari penelitian yang diikuti oleh pembuatan instrument pengamatan untuk memantau selama tindakan dilaksanakan. Tahap pelaksanaan adalah tahap implementasi dari apa yang telah dirancang sebelumnya, dan pelaksanaanya dilakukan di dalam kelas. Tahap pengamatan adalah tahap yang dilaksanakan selama

40 tindakan berlangsung, yang dilaksanakan oleh pengamatan atau observer. Tahap refleksi adalah pengkoreksian dari apa yang telah terjadi pada waktu melaksanakan tindakan. Berdasarkan hasil refleksi tersebut peneliti dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi selama tindakan. Dalam penelitian tindakan kelas, antara tindakan yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan.pada setiap tindakan terdapat fokus penelitian yang kemudian fokus penelitian ini dilaksanakan dan selama dilaksanakan dilakukan pengamatan. Hasil pengamatan ini kemudian dikaji sebagai tahap refleksi untuk tindakan selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan berikut:

41 Bagan 3.1 Model Prosedur Tindakan Kelas Menurut John Elliot dalam Muslihuddin (2010:72) C. Prosedur Penelitian Prosedur tindakan kelas ini terbagi ke dalam empat tahapan tindakan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap pengamatan (observing), serta tahap refleksi (reflecting). Secara prosedural dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Perencanaan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1) Membuat rencana pembelajaran berupa SKH (Satuan Kegiatan Harian). 2) Guru menyiapkan media pembelajaran berupa buku cerita bergambar. 3) Guru menerangkan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan bersama anak. 4) Menyiapakan lembaran observasi, lembaran wawancara dan dokumentasi. 5) Membuat dan menyiapkan format penilaian awal dan akhir yang akan dilakukan untuk meningkatkan kreativitas anak. 2. Tahap Pelaksanaan

42 Menurut Muslihuddin (2010: 75) pelaksanaan merupakan implementasi daripada perencanaan yang telah dibuat. Pada tahap ini meralisasikan dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya. Pada tahap ini peneliti meninjau pelaksanaan daripada perencanaan yang telah dibuat, sedangkan yang melakukan pelaksanaan ini adalah guru kelas kelompok B, dengan mengacu kepada alat penelitian yang diberikan oleh peneliti. Peneliti melihat sejauhmana penguasaan guru dalam bercerita menggunakan buku cerita bergambar, dan respon serta peningkatan kreativitas anak di PAUD AL-HAKIM kelompok B. 3. Tahap Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya kegiatan. Pengamatan dilakukan secara terus menerus dari siklus I sampai siklus yang diharapkan dapat tercapai tujuan. Tujuan pengamatan ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk melakukan refleksi pada tahapan selanjutnya. Pengamatan dilakukan secara menyeluruh dan menggunakan instrument pengumpul data yang sudah ditetapkan, sehingga dapat diperoleh seperangkat data tentang pelaksanaan tindakan. 4. Tahap Refleksi

43 Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan refleksi dari mulai siklus I, II, dan III sampai tercapainya suatu perbaikan dalam kegiatan pembelajaran dengan baik. Refleksi ini dilaksanakan oleh peneliti beserta guru sebagai pelaksana tindakan dengan cara mendiskusikan hasil pengamatan dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2006:160) instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah di olah. Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan membuat kisi-kisi instrumen penelitian. Adapun kisi-kisi yang dibuat dalam penelitian ini adalah kisi-kisi upaya meningkatkan kreativitas anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode bercerita menggunakan buku cerita bergambar adalah sebagai berikut:

44 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kreativitas Anak Taman Kanak-kanak Melalui Penerapan Metode Bercerita Menggunakan Buku Cerita Bergambar No. Variabel Sub Variabel Indikator 1. Kreativitas Orisinalitas (Originality) Anak mampu Anak TK kemampuan untuk menciptakan bentuk melahirkan gagasan- gagasan cerita yang dibuat asli sebagai hasil pemikiran sendiri tanpa meniru. sendiri Anak mampu membacakan cerita dari media yang diberikan oleh guru tanpa meniru teman (buku cerita bergambar). Teknik Pengumpulan Data Observasi Item Fleksibilitas (Fleksibility) kemampuan untuk mengajukan berbagai pendekatan atau jalan Anak mengungkapkan gagasannya mengenai isi cerita yang diberikan oleh guru. Observasi

45 pemecahan masalah Anak mampu mengembangkan imajinasinya lewat bercerita dengan menggunakan media (buku cerita bergambar). Kelancaran (Fluency) kemampuan memproduksi banyak gagasan Anak mampu mengungkapkan banyak jawaban atas pertanyaaan yang diberikan oleh guru mengenai isi cerita. Observasi Anak mampu menambahkan kosa kata baru dalam isi cerita yang diberikan oleh guru. Elaborasi (Elaboration) kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci Anak mampu bercerita sesuai dengan tema yang diberikan oleh guru. Observasi Mampu menceritakan isi cerita yang dibuat oleh anak sendiri. Dokumentasi

46 Tabel 3.3 KISI-KISI PEDOMAN OBSERVASI UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR Variabel Sub Variabel Aspek Teknik Pengumpulan Data Buku Cerita Bergambar 1. Perencanaan Pembelajaran Komponen Pembelajaran a) Perumusan tujuan pembelajaran b) Perencanaan materi pembelajaran c) Pemilihan metode pembelajaran d) Pemilihan media sumber belajar e) Penentuan evaluasi Dokumentasi Dokumentasi Perencanaan Pembelajaran a) Kurikulum yang digunakan b) Perencanaan Semester c) Satuan Kegiatan Harian (SKH) d) Satuan Kegiatan Minggguan (SKM) e) Catatan Penilaian Dokumentasi

47 2. Pelaksanaan a) Guru mempersiapkan lingkungan kelas b) Guru mempersiapkan media buku cerita bergambar c) Guru menjelaskan tema sesuai dengan karakteristik perkembangan anak d) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan buku cerita bergambar Observasi 3. Evaluasi Guru menilai anak pada proses pembelajaran dan akhir pembelajaran. Observasi Untuk mengumpulkan data dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. 1. Observasi Observasi menurut Muslihuddin (2010: 60) kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sejauh mana efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kreativitas anak, respon anak terhadap apa yang dilakukan

48 oleh guru dalam hal ini ketika guru menggunakan buku cerita bergambar. a) Pedoman Observasi Kegiatan Anak Tabel 3.4 Format Pedoman Observasi Penelitian Tindakan Kelas (Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-kanak Melalui Penerapan Metode Bercerita Menggunakan Buku cerita Bergambar) No. Pernyataan Penilaian 1. Orisinalitas (Originality) a. Anak mampu menciptakan bentuk cerita yang dibuat sendiri tanpa meniru. b. Anak mampu membacakan cerita dari media yang diberikan oleh guru tanpa meniru teman (buku cerita bergambar). B C K 2. Fleksibilitas (Fleksibility) a. Anak mengungkapkan gagasannya mengenai isi cerita yang diberikan oleh guru. b. Anak mampu mengembangkan imajinasinya lewat bercerita dengan menggunakan media (buku

49 cerita bergambar). 3. Kelancaran (Fluency) a. Anak mampu mengungkapkan banyak jawaban atas pertanyaaan yang diberikan oleh guru mengenai isi cerita. b. Anak mampu menambahkan kosa kata baru dalam isi cerita yang diberikan oleh guru. 4. Elaborasi (Elaboration) a. Anak mampu bercerita sesuai dengan tema yang diberikan oleh guru. b. Mampu menceritakan isi cerita yang dibuat oleh anak sendiri. B : Indikator tercapai tanpa bantuan guru, bernilai 3 C : Indikator tercapai dengan bantuan guru, bernilai 2 K: Indikator tidak tercapai dan anak perlu stimulasi lebih lanjut, bernilai 1

50 b) Pedoman Observasi Kinerja Guru Tabel 3.5 Pedoman Observasi Kinerja Guru No. Bentuk Kegiatan Jawaban Keterangan Ya Tidak 1. Perencanaan Pembelajaran Merumuskan tujuan pembelajaran Merencanakan materi pembelajaran Memilih metode/ strategi pembelajaran Memilih media/ sumber belajar Menentukan teknik evaluasi Penggunaan dokumen kurikulum Membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran semester Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH) Membuat Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) Membuat catatan penilaian 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Guru mempersiapkan lingkungan kelas untuk anak Guru mempersiapkan media berupa buku cerita bergambar Guru menjelaskan tema sesuai dengan karakteristik perkembangan anak Guru menjelaskan materi dengan menggunakan buku cerita bergambar

51 3. Evaluasi Guru menilai anak pada proses pembelajaran dan akhir pembelajaran 2. Wawancara Wawancara menurut Notoatmodjo (2005) dalam Destrina (2011: 47) adalah alas suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulakan data, dimana peneliti mendapat keterangan atau pendirian secara lisan dari sasaran penelitian (responden) atau bercakap-cakap berhadapan muka (Face to Face) jadi data tersebut diperoleh langsung responden melalui suatu pertemuan atau percakapan. Pada penelitian ini wawancara dilakukan kepada kepala sekolah dan guru untuk mengetahui kondisi guru, situasi sekolah, latar belakang siswa, bagaimana kemampuan kreativitas anak, strategi pembelajaran yang digunakan dalam merangsang kreativitas anak, media yang digunakan untuk meningkatkan kreativitas. Adapun Format wawancara sebelum dan sesudah tindakan sebagai berikut: a. Format wawancara sebelum tindakan Pedoman Wawancara Narasumber Nama : Jabatan :

52 1. Bagaimana keadaan kreativitas anak di PAUD AL-HAKIM? 2. Strategi apa yang digunakan dalam proses meningkatkan kreativitas di PAUD AL-HAKIM? 3. Bagaimana cara upaya meningkatkan kreativitas di PAUD AL- HAKIM? 4. Untuk meningkatkan kreativitas anak, metode apa yang ibu terapkan? 5. Untuk meningkatkan kreativitas anak, media apa yang ibu gunakan saat ini? b. Format wawancara sesudah tindakan Pedoman Wawancara Narasumber Nama : Jabatan : 1. Bagaimana pendapat ibu mengenai pembelajaran kreativitas anak melalui penerapan metode bercerita menggunakan buku cerita bergambar di PAUD AL-HAKIM? 2. Bagaimana pendapat ibu terhadap penerapan metode bercerita menggunakan buku cerita bergambar untuk meningkatkan kreativitas anak yang telah dilakukan?

53 3. Apa kelebihan penerapan metode bercerita menggunakan buku cerita bergambar dalam meningkatkan kreativitas anak di PAUD AL-HAKIM? 4. Apakah sebelumnya ibu pernah menerapkan metode bercerita menggunakan buku cerita menggambar untuk meningkatkan kreativitas anak? 5. Menurut pendapat ibu sejauh mana peningkatan kreativitas anak setelah menggunakan penerapan metode bercerita menggunakan buku cerita bergambar? 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu pengumpulan data berupa dokumen-dokumen baik berupa dokumen tertulis, gambar, dan elektronik. Pada penelitian ini dokumen yang diambil yaitu berupa foto pada saat pembelajaran bercerita dilakukan. Hal ini dilakukan sebagai bukti hasil kreativitas anak selama proses pembelajaran. E. Analisis Data Menurut Trip dalam Sukidin (2002:111) dalam Destrina Garnida (2011:49) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses menguraikan sesuatu ke dalam bagian-bagian yaitu identifikasi data dan membuat interpretasi. Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah

54 analisis data kualitatif, dimana hasil yang diperoleh yaitu dari observasi, wawancara dan dokumentasi. F. Validitas Data Validitas data merupakan persoalan yang paling penting dalam penulisan ilmiah penelitian tindakan kelas. Untuk menguji keterpercayaan atau derajat kebenaran penelitian ini, ada beberapa validitas Kunandar dalam Yuliartien (2011:68),diantaranya : 1. Member Check Yaitu memeriksa kembali keterangan keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber yang relevan dengan PTK. Dalam hal ini, dilakukan guna menguji seberapa besar kebenaran yang ada di dalam data penelitian dan guru di PAUD tersebut. 2. Triangulasi Yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis peneliti dengan membandingkan hasil dari guru pendamping berupa temuantemuan yang baru, sebagaimana penelitian penyusunan laporan. 3. Exper Opinion Yaitu dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas, dalam hal ini pakar kreativitas anak dan metode bercerita menggunakan buku cerita bergambar untuk

55 memeriksa semua tahapan-tahapan penelitian dan memberikan arahan terhadap masalah penelitian yang dikaji.