DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

dokumen-dokumen yang mirip
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Sang Pangeran. Kinanti 1

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Pertama Kali Aku Mengenalnya

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

Alifia atau Alisa (2)

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Kegiatan Sehari-hari

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

Lavoize. nulisbuku. nulisbuku. 220cm. Oleh: Noto. Copyright 2010 by Noto. Penerbit. Desain Sampul: Diterbitkan melalui:

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Si Fero yang Tinggi Hati

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Aku ada dengan dirinya kali ini bukan karena keinginanku. Bukan karena cinta. Bukan karena kenal. Namun ini kebetulan. Diriku berdiri di depan sini.

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Kembali kepada Ketulusan Hati untuk Berbuat Baik

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

PATI AGNI Antologi Kematian

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

wanita dengan seribu pesona yang ada disebelahku. Terkadang Rini berteriak dan memeluk erat lenganku. Lucu rasanya jika memikirkan setiap kali ia

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Ramadan di Negeri Jiran

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Dua Hati yang Terbelah

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

PROLOG. Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku.

Kau Tetap Indonesiaku

Kierkegaard dan Sepotong Hati

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

RINDU 01 Gadis Itu Kupanggil Nanda

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

My Love Just For You vol1

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Arif Rahman

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Pukul setengah delapan aku mendengar bunyi pintu terbuka. Aku tahu itu pastu Crystal. Segera aku berlari ke depan dan menyambutnya.

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Not Just A Friendship, We Are Big Family

Bersahabat dengan Alam

#### Selamat Mengerjakan ####

Ternyata itu Korupsi

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Terdengar suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah mulai pagi, aku pun bangun untuk siap-siap berangkat sekolah. Nama ku Dinda aryani aku masih

AKU AKAN MATI HARI INI

Aira Arsitha THE DARKA LAIA. Pertarungan Belum Selesai. Penerbit Gia Book Community

BROADCASTING TV MIDTERMS

.satu. yang selalu mengirim surat

Di Unduh dari : Bukupaket.com

It s a long story Part I

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

Di Pantai Pasir Putih

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

Namaku adalah irvan maulana. aku adalah seorang pelajar di salah satu sekolah negri di pinggiran kota.sman 9 PADANG

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

ROMEO DAN JULIET. What's in a name? That which we call a rose. By any other name would smell as sweet. ~ Romeo and Juliet ~

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Kukatakan kepadamu, seseorang yang

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

A picture can tell a thousand words, but a few words can change it s story. Sebastyne Young

Semangat ya kerja kelompok nya. J

Negeri Peri Di Tengah Hutan

Transkripsi:

Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki yang sedang balik menatapnya, dia pun terkejut. Rasa penasaran yang membuatnya tetap berdiri dengan kaki berjinjit. Hai, jangan hanya mengintip saja, ayo ke sini, bermain bersamaku, sapa seorang bocah lelaki, yang tampak sedang asyik bermain. Hmm, sepertinya menyenangkan, pikirnya, namun masih enggan untuk beranjak dari balik dinding. Hari itu dia habiskan dengan bercakap ringan tentang cuaca hari ini, sembari memperhatikan si bocah lelaki tersebut bermain, tetap dengan kaki berjinjit. Keesokan harinya, lelah karena kemarin seharian berjinjit, dia mengambil bangku kecil dari dapur, lalu meletakkannya di depan dinding. Berharap si bocah lelaki masih ada, dia pun menaiki bangku kecil tersebut. Betapa senang hatinya ketika bocah lelaki tersebut ternyata menunggunya, dan langsung menyapa ketika kepalanya muncul dari balik dinding. Ternyata, mengobrol dengannya menyenangkan juga, pikirnya, setelah mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol tentang banyak hal. 1

Aku bertemu dengannya di atas pesawat menuju Surabaya, dalam rangka menghadiri acara pernikahan sahabatku, sekaligus menengok adikku yang sedang kuliah di sana. Pertama kali melihatnya, aku merasa dia pria yang sangat menarik. Dia membantuku memasukkan tas ke dalam kabin. Kami berkenalan ketika dia mengambilkan ponselku, yang tak sengaja terjatuh ketika aku mengeluarkannya dari tas untuk mematikannya. Ehm, sebenarnya tidak betulbetul tak sengaja terjatuh, aku hanya mencari kesempatan untuk berkenalan dengannya. Namanya Pram, usianya di awal 30-an, dan dia sedang dalam perjalanan bisnis. Waktu perjalanan yang begitu singkat, kami habiskan dengan mengobrol. Anehnya, mengobrol dengannya terasa sangat menyenangkan, seakan kami saling mengerti isi pikiran masing-masing. Percakapan kami terpaksa terputus ketika pesawat mendarat, namun kami sempat bertukar nomor ponsel. Setelah dua malam menginap di Surabaya, aku kembali ke Jakarta. Seminggu kemudian, ponselku berbunyi dan di layarnya tertera nama Pram. Tak segera kuangkat, karena aku harus menenangkan jantungku yang berdebar tak karuan. Halo?, jawabku segera setelah menekan tombol hijau di ponselku. Halo, dengan Tatiana?, terdengar suara di seberang sana, suara yang terngiang di telingaku seminggu belakangan ini. Singkat cerita, dia mengajakku bertemu di akhir minggu ini. Dengan senang hati kuiyakan ajakannya. 2

Sejak itu, kami menjadi dekat, dan tidak membutuhkan waktu lama untuk kami menjadi sepasang kekasih. Hampir setiap malam dia menelepon, hanya untuk saling berbagi cerita tentang kegiatan kami seharian. Di akhir minggu, dia akan mengajakku keluar, sekadar untuk berburu tempat makan enak, atau menonton film, kegiatan kesukaan kami. Hampir setiap hari dia selalu menanti saat-saat menyenangkan mengobrol bersama si bocah lelaki di balik dinding, hingga pada suatu hari dia memutuskan untuk memanjat dan duduk di atas dinding tersebut. Tidak, dia masih belum mau turun dari atas dinding tersebut. Beberapa kali, si bocah lelaki membujuknya untuk turun, namun rasa enggan masih menghinggapi hatinya. Kalau aku melompat turun dan terjatuh, pasti rasanya sakit sekali, begitu selalu pikirnya. Maaf Tia, bosku memanggil, nanti kutelepon lagi, katanya, padahal kami baru mengobrol selama 3 menit, hanya sempat bertukar sapa. Akhir-akhir ini dia memang sibuk, urusan kantor katanya. Frekuensi namanya muncul di layar ponselku semakin berkurang. Akhir minggu pun lebih sering kuhabiskan bersama teman-temanku. Pada awalnya aku merasa kehilangan dan sempat protes padanya, karena kami jarang bertemu dan berbicara. Apa boleh buat, pekerjaan yang menuntutku seperti ini, begitu selalu jawabnya. Namun lama kelamaan, aku mulai terbiasa dengan ketidakhadirannya. 3

Bocah lelaki itu tak muncul hari ini. Kemarin, kemarin lusa pun si bocah lelaki itu tak terlihat. Padahal dia selalu menunggu di atas dinding, menanti waktu untuk bertemu. Beberapa hari belakangan, si bocah lelaki memang jarang menghabiskan waktu dengannya. Aku sedang sibuk, maaf tidak bisa berlamalama menemanimu, kata si bocah lelaki itu padanya di suatu kesempatan. Tentu saja dia memakluminya, tapi tetap saja dia merasa ditinggalkan. Karena bosan dan lelah menunggu di atas dinding, dia memutuskan untuk duduk menunggu di balik dinding. Menunggu tanpa melakukan apa-apa benar-benar membosankan. Sesekali dia menghabiskan waktu dengan bermain sendiri, walaupun kegiatan itu juga kadang membosankan. Terkadang dia akan bernyanyi-nyanyi dengan keras, berharap si bocah lelaki di balik dinding mendengarnya kemudian memanggilnya untuk naik ke atas dinding. Pernah juga ia memanggil si bocah lelaki dari balik dinding, yang sayangnya disahuti dengan sunyi. Akan tetapi sesungguhnya sebagian besar waktunya dia habiskan untuk merenung dan berpikir. Apakah karena aku tak pernah mau turun dari atas dinding sehingga dia menjauhiku?, pikiran itu terus menerus berulang di dalam benaknya. 4

Ah, itu biasa, setiap hubungan pasti mengalaminya, kata temanku Karin, ketika aku mengadu padanya bahwa aku merasa hubungan kami mulai hambar. Dia semakin sibuk dengan pekerjaannya. Aku pun menyibukkan diri dengan pekerjaanku. Aku tak tahu, dia menyibukkan diri dengan pekerjaan untuk menghindariku, atau memang keadaan yang mengharuskannya begitu. Kami memang jarang berbicara tentang perasaan masing-masing. Kami lebih banyak membahas hal-hal yang terjadi di sekeliling kami. Mungkin, karena aku takut untuk terlalu terlibat secara emosional. Beberapa kali dia mendengar suara si bocah lelaki memanggilnya dari balik dinding. Sebenarnya dia ingin sekali menjawab, namun dia hendak membalas si bocah lelaki yang selama ini mengacuhkannya, sehingga dia memutuskan untuk diam, pura-pura sibuk dengan dunianya sendiri. Hingga pada suatu hari, ketika si bocah lelaki kembali memanggilnya untuk yang kesekian kali, dia tak tahan untuk tak menjawab. Mengapa tidak kau saja yang ke sini?, teriaknya. Aku tak bisa, dindingnya sudah menjadi terlalu tinggi, jawab si bocah lelaki itu. Dia pun terkejut, karena ternyata dinding di antara mereka sudah menjadi sangat tinggi. Selama ini dia tidak menyadarinya, karena dia tidak pernah lagi berusaha memandang ke balik dinding itu. Mengapa kau tidak berusaha lebih keras untuk memanjatnya, jawabnya lirih pada si bocah lelaki itu. 5

Kalian berdua masih bertengkar?, tanya Karin padaku. Aku malas menjawab pertanyaannya. Memang sudah 2 bulan terakhir ini aku menghindar dari Pram. Terakhir kali bertemu kami bertengkar hebat, saling menyalahkan karena masing-masing merasa yang lain tidak berusaha cukup keras. Kukira kalian sudah cukup dewasa untuk membicarakan hubungan kalian secara baik-baik, yah, setidaknya salah satu dari kalian lah, cetus Karin, ketika aku tetap membisu. Sekarang, tanyakan pada hatimu, apakah kau mencintainya atau tidak, tak perlu bertanya-tanya apakah dia mencintaimu atau tidak, itu urusan nanti. Kalau iya, lakukan sesuatu, apapun, supaya dia tahu. Kalau tidak, ya sudah, lanjutkan hidupmu, masih banyak lelaki lain di dunia ini, lanjut Karin. Aku tercenung mendengar perkataan Karin. Aku mulai berpikir, apakah gadis kecil di dalam hatiku masih berada di depan dinding yang sama? Humm.. ya, dia masih menunggu si bocah lelaki di balik dinding itu datang menjemputnya. Tapi, sampai kapan dia mau menunggu? Apakah dengan saling menunggu semua akan terselesaikan? Selama ini, dia tidak pernah mau melompati dinding hanya karena... takut terjatuh dan mengalami sakit? 6

Ketika kau jatuh cinta, mengalami sakit itu hal yang wajar, namanya juga jatuh Tapi, siapa yang tahu, bahwa ketika kau jatuh, lelaki itu datang dan menangkapmu sehingga kau tidak perlu merasakan sakit?, lanjut Karin lagi. Gadis kecil itu memandang dinding di hadapannya. Dia mengambil tangga di halamannya, menyandarkannya ke dinding, kemudian mulai menapaki tangga tersebut satu per satu. Saatnya menjadi dewasa, pikirnya. 7