GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA DEWASA AWAL DI DUSUN PLALANGAN DESA PLOSOWAHYU KECAMATAN LAMONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal,

HUBUNGAN DETEKSI DINI PAP SMEAR DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR USIA TAHUN DI POLI ONKOLOGI RSUD DR.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP ISTRI DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DESA DUKUHAGUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA TERHADAP KESADARAN INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN MINAT METODE IVA DAN PAPSMEAR

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

50 Pengaruh Penyuluhan Tentang Kanker Serviks...

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

BAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut kesehatan reproduksi ini, salah satunya adalah kanker

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servix-uterus suatu daerah pada

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

No. Responden: B. Data Khusus Responden

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ABSTRAK. Nanik Widiawaty

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

SUGIATI. Kata kunci : Deskriptif deteksi dini kanker leher rahim.. Kepustakaan : 20 ( )

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

PENGARUH KONSELING METODE IVA TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN PAPSMEAR (Studi Kasus Di BPS Lilik Farida Surabaya) Erlinda Aisa ¹, Sumiati ²

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

TINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTENSION KELAS X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker yang menempati peringkat teratas diantara berbagai penyakit kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA > 25 TAHUN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN TES PAPSMEAR

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMBERIAN VAKSINASI KANKER SERVIKS DI KLINIK PERMATA HATI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Studi kualitatif..., An Nur Fatimah, FKM UI, 2009

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI IBU MELAKUKAN PEMERIKSAAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI KELURAHAN LEPO-LEPO KOTA KENDARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

BAB 1 : PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on

PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER LEHER RAHIM DI RW 7 DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN.

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

Sri Mularsih Dosen Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang ABSTRACT

Sri Suparti Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. posyandu tentang kanker serviks dengan motivasi pada pemeriksaan deteksi dini

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

BAB I PENDAHULUAN kematian per tahun pada tahun Di seluruh dunia rasio mortalitas

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SUKOSEWU KABUPATEN BOJONEGORO

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA DEWASA AWAL DI DUSUN PLALANGAN DESA PLOSOWAHYU KECAMATAN LAMONGAN Titik Sugara, Amirul Amalia, Lilis Maghfuroh.......ABSTRAK....... Deteksi dini kanker merupakan usaha untuk menemukan adanya kanker yang masih dapat disembuhkan, yaitu kanker yang belum tumbuh, masih kecil, masih lokal, masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan masyarakat tertentu dan pada waktu tertentu. Untuk melakukan tindakan medis promotif dan preventif sehingga dapat menyelamatkan jiwa penderita dari karsinoma serviks salah satunya dengan pap smear dan metode terbaru IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) masalah penelitian ini adalah meningkatnya jumlah penderita kanker leher rahim dengan judul gambaran pengetahuan tentang deteksi dini kanker leher rahim pada wanita dewasa awal di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan. Pada penelitian ini menggunakan Desain Deskriptif dengan Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dan tabel distribusi yang dikonfirmasi dalam bentuk prosentase dan narasi. jumlah populasi 22 orang dan menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan diambil seluruh wanita dewasa (2-0) tahun di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan yang memenuhi kriteria semua wanita dewasa yang bersedia diteliti. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dan analisa data dengan menggunakan metode deskriptif dengan tabel distribusi yang dikonfirmasi dalam bentuk prosentase dan narasi. Hasil analisa dalam penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah wanita dewasa mempunyai pengetahuan cukup yaitu 62 orang atau 58,5 % tentang deteksi dini kanker leher rahim. Dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilaksanakan di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan menunjukkan bahwa sebagian wanita dewasa mempunyai pengetahuan cukup tentang deteksi dini kanker leher rahim.responden yang mempunyai pengetahuan cukup perlu adanya peningkatan informasi serta penyuluhan dini petugas kesehatan yang berkompeten sehingga penderita tidak jatuh dalam kondisi yang jelek. Semakin dini pemeriksaan itu dilakukan maka semakin kecil wanita dewasa beresiko terkena kanker serviks. Kata kunci : pengetahuan, kanker keher rahim, deteksi dini. PENDAHULUAN... Deteksi dini Kanker merupakan usaha untuk menemukan adanya Kanker yang masih dapat di sembuhkan, yaitu Kanker yang belum tumbuh, masih kecil, masih Lokal, masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan masyarakat tertentu dan pada waktu tertentu. (Dhaniati Lis, 2009) Kanker leher rahim merupakan penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim (serviks). Kanker leher rahim (serviks) atau karsimona serviks uterus merupakan kanker pembunuh wanita nomor dua didunia setelah kanker payudara (Seksfile, 2007). Menurut Sumarjati Arjso, penyuluhan mengenai bahaya kanker serviks dan pencegahannya perlu digalakkan agar lebih banyak perempuan Indonesia memperoleh kesempatan untuk mendapat informasi tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks. (Ningharmanto, 2009). SURYA 5 Vol.0, No.VIII, Aprl 20

Di negara maju, masalah penemuan lesi prakanker serviks telah menjadi bagian dari pelayanan rutin kesehatan masyarakat, sehingga diharapkan kejadian kanker serviks akan semakin berkurang atau dijumpai dalam keadaan stadium dini. Untuk melakukan tindakan medis promotif dan preventif sehingga dapat menyelamatkan jiwa penderita dari karsimona serviks salah satunya dengan pap smear ( Maunaba, Ida Bagus 200 : 632) Tetapi kini ada metode terbaru yang lebih murah dengan tingkat keakuratan tinggi, yakni tes IVA yang ditemukan oleh Dr. dr. Dwiyana Ocviyanti, SpOG (K). (Diananda, Rama 2008 : 56) Menurut Yayasan Kanker Lndonesia (YKI), penyakit ini telah merenggut lebih dari 250.000 perempuan didunia dan terdapat lebih dari 5.000 kasus Kanker Serviks baru, yang kurang lebih merenggut 8.000 kematian di Indonesia setiap tahunnya. ( Diananda, Rama,2008 : 56 ) Berdasarkan data yang didapat dari survei awal di Poli Onkologi RSU dr. Soegiri Lamongan Tahun 2008 jumlah penderita kanker leher rahim tiap bulannya selama bulan April sebanyak 25 orang, Mei 25 orang serta Juni 29 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penderita kanker leher rahim setiap bulannya meningkat. Dan berdasarkan survey oleh peneliti di dusun plalangan desa plosowahyu dari 0 responden 2 ( 20% ) yang belum tahu dan 8 ( 80% ) yang belum tahu tentang deteksi dini kanker leher rahim. Sampai saat ini masih ada anggapan yang berkembang dimasayarakat bahwa kanker adalah suatu penyakit keganasan yang sulit disembuhkan bahkan sulit dalam pelaksanaan penanggulangannya.sosial ekonomi masyarakat yang kurang baik, kurang gizi, kebersihan dimana lingkungan yang jelek menyebabkan angka kejadian dari kematian ibu akibat kanker leher rahim semakin bertambah. Sementara satu-satunya penyakit kanker yang hanya bisa dicegah adalah kanker leher rahim, asalkan diketahui secara dini. Tingkat pengetahuan dan kesadaran akan penyakit kanker leher rahim masih kurang dipahami masyarakat. Oleh karena kesibukan dan tidak adanya sumber dana yang bersangkutan tidak kontrol ulang kembali, sehingga penderita sudah datang dalam keadaan stadium lanjut. Sehingga sangat memungkinkan mempengaruhi meningkatnya penderita kanker leher rahim. (yayasan penanggulangan kanker leher rahim : 200 :). Deteksi dini kanker merupakan salah satu upaya yang paling efektif. jika kanker ini dapat dideteksi sedini mungkin maka angka kesembuhannya sangat tinggi. Maka dari itu diperlukan suatu upaya untuk mengubah anggapan masyarakat tersebut untuk meningkatkan betapa pentingnya deteksi dini kanker leher rahim, karena dapat mempertahankan derajat kesehatan secara optimal dan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian, dengan jalan melakukan upaya pencegahan dan penanganan yang cepat, tepat dan sesuai target sasaran yang diharapkan. Dengan fenomena yang ada di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang Gambaran Pengetahuan Tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Pada Wanita Dewasa awal di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu, Kabupaten Lamongan Tahun 2009 METODE PENELITIAN.. Dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo,Soekidjo, 2005:38) Populasinya adalah seluruh Wanita Dewasa didusun Plalangan Desa Plosowahyu Kabupaten Lamongan sebesar 22 orang. Sampel yang digunakan adalah Sebagian Wanita Dewasa di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kabupaten Lamongan 2009 Sebesar 06 orang SURYA 6 Vol.0, No.VIII, Aprl 20

HASIL.PENELITIAN. Data Umum ) Karakteristik Responden () Karakteristik responden berdasarkan umur. Karakteristik responden berdasarkan umur pada wanita dewasa memperoleh hasil yang digambarkan pada tabel sebagai Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Umur Di Dusun Plalangan Desa Plososwahyu Kecamatan Lamongan Tahun 2009. No Umur Frekuensi Prosentase 2 3 2-25 tahun 26-30 tahun 3-35 tahun 36-0 tahun 8 26 8 3,2% 6,9% 2,5% 5,2% Dari hasil tabel di atas dapat ditunjukkan bahwa hampir setengahnya responden berumur 36-0 tahun yaitu orang 8 atau 5,2% dan sebagian kecil responden yang berumur 2,25 tahun yaitu orang atau 3%. (2) Karakteristik responden berdasarkan pendidikan. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan wanita dewasa memperoleh hasil yang digambarkan pada tabel 2 sebagai Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Tahun 2009 No Pendidikan Frekuensi Prosentase 2 3 SD SLTP SLTA PT 33 2 6 6 3,8% 20% 3% 6% Dari hasil tabel 2 diatas menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden berpendidikan SMA yaitu 6 orang tua 3% dan sebagian kecil responden yang berpendidikan sarjana yaitu 6 orang atau 6%. (3) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan wanita dewasa memperoleh hasil yang digambarkan pada tabel 3 sebagai Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun Plalangan Desa Plososwahyu Kecamatan Lamongan Tahun 2009 No Pekerjaan Frekuensi Prosentase 2 3 PNS Petani Wiraswasta IRT 38 9 5 3,7% 35% 7,9% 2,% Dari hasil tabel 3 diatas menunjukkan bahwa hampir setemgahnya responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu 5 orang atau 2,2% dan sebagian kecil responden bekerja sebagai PNS yaitu orang atau 3%. () Karekterisrik responden berdasarkan paritas Karakteristik responden berdasarkan paritas wanita dewasa memperoleh hasil yang digambarkan pada tabel sebagai Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak Di Dusun Plalangan Desa Plososwahyu Kecamatan Lamongan Tahun 2009 No Jumlah anak Frekuensi Prosentase 2 3 Tidak/belum punya 2-3 > 3 2 33 0 2,3% 3,% 37,7% 9,8% Dari hasil tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden memiliki 2-3 anak yaitu 0 orang atau 37% dan sebagian kecil responden belum atau SURYA 7 Vol.0, No.VIII, Aprl 20

tidak mempunyai anak yaitu 2 orang atau,3 %. 2. Data Khusus Distribusi pengetahuan responden tentang deteksi dini kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan tahun 2009. Tabel 5 Distribusi pengetahuan responden tentang deteksi dini kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan bulan September 2009 No Pengetahuan Jumlah Prosentase. Baik 37 3,9% 2. Cukup 62 58,5% 3. Kurang 7 6,6% Dari tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa lebih dari setengah mempunyai pengetahuan cukup yaitu 62 orang atau 58,5 % dan sebagian kecil responden mempunyai pengetahuan kurang yaitu 7 orang atau 6,6 %. Dapat diuraikan dengan sub variabel sebagai ) Pengetahuan responden tentang pengertian kanker leher rahim Tabel 6 No Distribusi responden tentang kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan pada bulan September 2009 Pengetahuan tentang Pengertian Jumlah Prosentase. Baik 65 6,3% 2. Cukup 35 33,0% 3. Kurang 6 5,6% Dari tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa lebih dari setengah responden atau 6,3 % memiliki tingkat pengetahuan baik dan sebagian kecil responden 6,5 % telah memiliki pengetahuan kurang tentang kanker leher rahim. 2) Pengetahuan responden tentang penyebab kanker leher rahim Pengetahuan responden tentang penyebab kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan tahun 2009 dari hasil penelitian memperoleh temuan sebagai tampak pada tabel Tabel 7 No Distribusi responden tentang penyebab kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan pada bulan September 2009 Pengetahuan tentang Penyebab Jumlah Prosentase. Baik 73 68,8% 2. Cukup 26 2,5% 3. Kurang 7 6,6% Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa lebih dari setengah responden atau 68,8% memiliki tingkat pengetahuan baik dan sebagian kecil responden 6,6% telah memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang penyebab kanker leher rahim. 3) Pengetahuan responden tentang tanda dan gejala kanker leher rahim Pengetahuan responden tentang tanda dan gejala kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan tahun 2009 dari hasil penelitian memperoleh temuan sebagai tampak pada tabel SURYA 8 Vol.0, No.VIII, Aprl 20

Tabel 8 No Distribusi responden tentang tanda dan gejala kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan pada bulan September 2009 Pengetahuan tentang tanda dan gejala Jumlah Prosentase. Baik 72 67,9% 2. Cukup 29 27,3% 3. Kurang 5,7% Dari tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa lebih dari setengah responden atau 67,9% memiliki tingkat pengetahuan baik dan sebagian kecil responden,7% memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang tanda dan gejala kanker leher rahim. ) Pengetahuan responden tentang pencegahan kanker leher rahim Pengetahuan tentang pencegahan kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan tahun 2009. No Tabel 9 Distribusi responden tentang pencegahan kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan pada bulan September 2009 Pengetahuan tentang pencegahan Jumlah Prosentase. Baik 0 37,7% 2. Cukup 59 55,6% 3. Kurang 7 6,6% Dari tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden atau 55,6% memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan 6,6% memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang pencegahan kanker leher rahim. PEMBAHASAN.. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diproses melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, Soekidjo, 2003: 2). Berdasarkan tabel 5 di atas menunjukkan bahwa responden sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup sebesar 58,5% dan sebagian kecil mempunyai pengetahuan kurang sebesar 6,6%. Hal ini dipengaruhi oleh pendidikan seseorang dimana hasil penelitian sebagian besar pendidikan responden adalah SMA. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya informasi dari petugas kesehatan, media massa mengenai berita kesehatan yang berhubungan dengan deteksi dini kanker, ataupun dari masyarkat sendiri yang tidak ada motivasi untuk mencari informasi mengenai deteksi dini kanker. Pengetahuan penderita tentang deteksi dini meliputi : pengetahuan tentang kanker leher rahim, penyebab kanker leher rahim, tanda dan gejala kanker leher rahim, pencegahan kanker leher rahim sebagaimana hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai ) Pengetahuan wanita dewasa tentang kanker leher rahim Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilainilai yang baru diperkenalkan. (Waqid, kkk, 2007: 3) Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik tentang pengertian kanker SURYA 9 Vol.0, No.VIII, Aprl 20

leher rahim 6,3% dan pengetahuan kurang 5,6%. Berdasarkan uraian diatas sebagian besar wanita dewasa berpendidikan menengah keatas. Selain itu wanita dewasa telah mempunyai modal untuk mencari kesembuhan dengan jalan periksa atau kontrol ke petugas kesehatan yang berkompenten untuk mendapatkan pengobatan. 2) Pengetahuan wanita dewasa tentang penyebab kanker leher rahim Menurut Depkes (998:72) bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku individu terhadap masalah kesehatan. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pengetahuan tentang kesehatan sehingga kesadaran untuk melakukan perawatan diri semakin tinggi dan dengan pendidikan diharapkan terdapat peningkatan perilaku sehat Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui pengetahuan baik tentang penyebab kanker leher rahim sebesar 68,8% dan pengetahuan kurang 6,6%. Hal ini disebabkan oleh pendidikan responden yang sebagian besar berpendidikan SMA. Berdasarkan uraian diatas sebagian besar wanita dewasa berpendidikan menengah keatas. Selain itu wanita dewasa telah mempunyai modal untuk mencari kesembuhan dengan jalan periksa atau kontrol ke petugas kesehatan yang berkompenten untuk mendapatkan pengobatan. 3) Pengetahuan Wanita dewasa tentang tanda dan gejala kanker leher rahim Semakin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi, sehingga makin banyak pola pengethuan yang dimiliki (Kuncoroningrat,2003:67). Menurut WHO Wanita berpendidikan lebih mampu berkomunikasi dan pada giliranya mampu menyeleksi informasi yang mereka butuhkan dari petugas pelayanan kesehatan (Widyaningrum, 999:0) Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik tentang tanda dan gejala 67,9 dan sebagian kecil responden,7%. Hal ini disebabkan oleh pendidikan responden yang sebagian besar adalah berpendidikan SMA. Menurut WHO wanita berpendidikan lebih mampu berkomunikasi dan pada gilirannya lebih mampu menyeleksi informasi yang mereka butuhkan dari petugas pelayanan (Widyaningrum, 999: 0). Berdasarkan uraian diatas sebagian besar wanita dewasa berpendidikan menengah keatas. Selain itu wanita dewasa telah mempunyai modal untuk mencari kesembuhan dengan jalan periksa atau kontrol ke petugas kesehatan yang berkompenten untuk mendapatkan pengobatan. ) Pengetahuan Wanita dewasa tentang pencegahan kanker leher rahim Hal ini mungkin dipengaruhi oleh usia responden. Hasil penelitian yang menunjukkan penderita sebagian besar berusia 36-0 tahun, sehingga semakin tua umur seseorang maka fungsi dan ketajaman memori akan mengalami penurunan secara perlahan. Bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan dalam aspek fisik dan psikologis mental. (Waqid, dkk, 2007: 3). Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup tentang pencegahan kanker leher rahim, yaitu sebanyak 55,6% dari jumlah responden. Hal ini bisa disebabkan karena dua kemungkinan yaitu dari petugas kesehatan yang meliputi kurangnya informasi dan penyuluhan petugas KESIMPULAN DAN SARAN.. Kesimpulan ) Lebih dari setengah responden mempunyai pengtahuan baik tentang pengertian kanker leher rahim. 2) Lebih dari setengah responden mempunyai pengetahuan baik tentang penyebab kanker leher rahim. SURYA 50 Vol.0, No.VIII, Aprl 20

3) Lebih dari setengah responden mempunyai pengetahuan baik tentang tanda dan gejala kanker leher rahim. ) Lebih dari setengah responden mempunyai pengetahuan cukup tentang pencegahan kanker leher rahim. 2. Saran Diharapkan mampu meningkatkan upaya peningkatan kegiatan, penyebarluasan informasi tentang kesehatan khususnya kanker leher rahim Masyarakat hendaknya melakukan pemeriksaan pap smear atau IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) secara rutin dan hendaknya lebih memahami dan meningkatkan pengetahuan tentang deteksi dini yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta pencegahan kanker leher rahim. Diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang kanker leher rahim. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut tentang hubungan pengetahuan dengan upaya pencegahan melalui deteksi dini kanker leher rahim dengan sampel yang lebih representatif sehingga memperoleh hasil yang lebih berkualitas....daftar PUSTAKA... Aditya, (2009). Ca Cervix. Diakses tanggal 30 Juli jam 9.55 WIB.http//patuaditya blngspot.com Alimul, H (2007). Metode Penelitian Dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Arikunto,S.(2003) Metode penelitian suatu pendekatan praktek Edisi Revisi,jakarta : Rhineka cipta Andrijono (2009). Kanker Serviks kedua. Jakarta : FKUI. Edisi Anonim (2009).Pusat Promosi Kesehatan. Diakses tanggal 30 Juli jam 20.00 WIB http://www.promosikesehatan.com. Azrul, A (2003). Metodologi Penelitian Kedoteran Dan Kesejahteraan Masyarakat. Batam: Bina Rupa Aksara. Dhaniati Lis, (2009). Dorong Deteksi Dini Kanker Serviks. Bandung diakses tanggal 27 Agustus 2009 jam 3.03 WIB. Diananda, Rama (2008). Mengenak Seluk Beluk Kanker. Jakarta : Kata Hati. Draft modul pelatihan (2007). Kanker serviks dan payudara. Hanifa W, (999). Ilmu Kandungan Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Ika Puspitasari, (2007). Mencegah Kanker Leher Rahim. Diakses tanggal 30 Juli jam 9.00 WIB (www.imcv.org) Ika Sarengat, (2007). KankerServiks.dokter.indo.net.id Kuncoroningrat (2003) Pendidikan dan perilaku kesehatan.jakarta : Rhineka cipta Manuaba, Ida Bagus Gde, (999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan. Mansyoer, Arif (999). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aescullapius. Nursalam, (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam, (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Ningharmanto, (2009). Cegah Kanker Serviks Dengan Vaksin. Word Press.com SURYA 5 Vol.0, No.VIII, Aprl 20

Notoatmodjo, Soekidjo (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Bhineka Cipta. Rachmad Yuliadi,(2008). Bahaya Kanker Serviks Bagi Wanita. Diakses tanggal 2 Agustus 2009 jam 5.00 WIB.www.kespro.info Rasidi Imam, (200). Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Jakarta: EGC Seksfile, (2007). Kanker Leher Rahim Bisa Dicegah. Diakses tanggal 30 Juli jam 8.00 WIB. Diakses tanggal 30 Juli jam 8.00 WIB. (http:www.unsjournals.com) Sobar, Alex (2003). Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung : CV. Pustaka Setia. Suharsini, Arikunto (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Waqid, dkk (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yayasan Kanker Indonesia Cabang Lamongan (200). Tim Penanggulangan Kanker Leher Rahim Dan Payudara. SURYA 52 Vol.0, No.VIII, Aprl 20