BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN Penyajian bab ini akan dibagi menjadi beberapa pokok bahasan. Bagian pertama membahas kesimpulan hasil penelitian atas pertanyaan penelitian pada bab satu. Bagian kedua membahas implikasi hasil penelitian. Bagian ketiga membahas mengenai keterbatasan dan bagian terakhir membahas saran untuk penelitian lebih lanjut. 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat efisiensi bank-bank di Indonesia dan menguji faktor-faktor yang menentukan efisiensi bank. Simpulan hasil penelitian ini sebagai berikut 1. Hasil studi ini menunjukkan bahwa bank yang efisien dari sudut profit dan biaya dengan pengukuran SFA adalah bank yang mampu mengoptimalkan penggunaan input untuk menghasilkan output perbankan untuk tujuan memaksimalkan profit atau meminimalkan biaya. Secara keseluruhan masih terjadi inefisiensi profit dan biaya pada perbankan di Indonesia yang ditunjukkan dengan rata-rata skor efisiensi profit kurang dari satu selama periode 2005-2009. 2. Ukuran bank mempunyai pengaruh positif terhadap efisiensi dan pengaruh ukuran bank terhadap efisensi bersifat tidak linear. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh ukuran bank terhadap efisensi berbentuk huruf 105
U terbalik. Semakin besar bank maka tingkat efsiensi bank semakin baik namun pada suatu titik tertentu efisiensi bank akan turun. 3. Risiko kredit mempunyai pengaruh negatif terhadap efisiensi biaya namun mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap efisiensi profit. Semakin besar non performing loan suatu bank akan menyebabkan efisiensi biaya turun. Bank harus mengeluarkan biaya tambahan maupun usaha manajemen untuk mengatasi kredit bermasalah (NPL). Biaya tambahan itu meliputi: biaya tambahan untuk memonitor peminjam dan nilai jaminan pinjaman, biaya untuk menganalisa dan negoisasi ulang, biaya untuk memperoleh jaminan jika terjadi default dan biaya kesempatan atas waktu yang dicurahkan untuk menangani kredit bermasalah. Biaya- biaya tersebut akan memperbesar total biaya bank yang berdampak pada rendahnya skor efisiensi biaya atau tingginya inefisiensi. Namun bank yang mempunyai NPL yang besar belum tentu mempunyai skor efisiensi profit yang kecil karena bank selain mendapatkan pendapatan dari spread dari pinjaman yang diberikan, bank juga mempunyai sumber pendapatan dari penempatan dana pada surat berharga dan juga pendapatan lain diluar bunga. 4. Kecukupan modal bank mempunyai pengaruh positif terhadap efisiensi profit namun mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap efisiensi biaya. Bank yang mempunyai modal yang besar cenderung merupakan bank yang sehat dan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan laba yang besar. Bank yang mempunyai modal yang kecil akan meningkatkan biaya meminjam yang berdampak pada rendahnya efisiensi. 106
5. Bank asing mempunyai efsiensi profit lebih baik dibandingkan dengan bank domestik. Hasil ini mengkonfirmasi hipotesis keunggulan global yang menyatakan bahwa bank asing mempunyai keunggulan dibandingkan dengan bank domestik karena bank asing mempunyai keunggulan dalam keahlian pengelolaan bank, pencarian dana dan prosedur yang lebih baik 6. Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mempunyai tingkat efisiensi profit dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan bank yang tidak terdaftar di bursa. Hal ini disebabkan bank yang terdaftar di bursa mempunyai rata-rata laba yang lebih rendah, biaya operasional yang lebih tinggi, biaya rata-rata dana pihak ketiga lebih mahal dan rata-rata pinjaman yang lebih rendah dibandingkan dengan bank yang tidak terdaftar di bursa. Tingkat efisiensi yang rendah pada bank yang go publik disebabkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk memenuhi aturan BI dan Bapepam. 7. Pangsa pasar bank pada dana pihak ketiga mempunyai pengaruh positif terhadap efisiensi profit maupun biaya. Hasil ini mengkonfirmasi Relative Market Power (RMP) hyphotesis yang menyatakan bahwa hanya perusahaan yang mempunyai pangsa pasar dan produk yang terdifferensiasi dengan baik akan mendapatkan kekuasaan pasar dalam menetapkan harga produk dan berdampak pada perolehan profit supernormal. 5.2 Implikasi Hasil Penelitian Temuan empiris penelitian ini mempunyai implikasi teori dan kebijakan. Implikasi teori pada penelitian ini berkaitan dengan pengujian teori skala, teori 107
relative market hyphothesis dan teori global advantage. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya fenomena skala ekonomi atau increasing return to scale. Pada penelitian ini terdapat bukti empiris bahwa pengaruh ukuran bank terhadap efisensi biaya maupun efisiensi profit bersifat tidak linear yaitu berbentuk huruf U yang terbalik ( inverted U shape). Hasil penelitian ini juga mengkonfirmasi teori relative market hyphotesis. Teori relative market hyphotesis menyatakan bahwa hanya perusahaan besar dengan pangsa pasar yang besar dan produk terdifferensiasi dengan baik akan dapat menetapkan kekuasaan pasar dengan menetapkan harga dan memperoleh keuntungan supernormal. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi hipotesis keunggulan global (global advantage) yang menyatakan bahwa bank asing mempunyai keunggulan lebih dibandingkan dengan bank domestik karena bank asing mempunyai keahlian dalam pengelolaan bank, pencarian dana dan prosedur yang lebih baik. Hasil penelitian ini mempunyai implikasi bagi manajer bank maupun bagi bank Indonesia. Bagi manajer bank hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki kinerja efisiensi bank apabila skor efisensi bank yang diperoleh masih belum efisien. Apabila bank masih belum efisien berarti ada kesempatan untuk meningkatkan efisiensinya karena pemanfaatan input untuk menghasilkan output pada bank yang bersangkutan belum optimal. Bagi bank Indonesia hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan konsolidasi perbankan. Penggabungan bank-bank kecil menjadi satu bank dapat meningkatkan efisiensi, namun apabila bank itu 108
semakin besar maka belum tentu terjadi peningkatan efisiensi. Peningkatan efisiensi pada bank besar dapat dicapai apabila bank besar dapat memanfaatkan skala ekonomi yang dimiliki. 5.3 Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini ukuran bank menggunakan variabel total aktiva. Sementara itu dalam konsep Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dasar penguatan struktur perbankan menggunakan ukuran modal sendiri. Sehingga untuk menganalisis kebijakan konsolidasi perbankan yang dilakukan Bank Indonesia tidaklah tepat jika menggunakan total aktiva. Pada penelitian ini faktor teknologi tidak dimasukkan dalam model penelitian. Secara konseptual dan bukti empiris, faktor teknologi sangat berperan dalam peningkatan pelayanan kepada nasabah dan merupakan salah satu kunci memenangkan persaingan bank. Tidak dimasukkannya faktor teknologi dalam penelitian ini disebabkan peneliti tidak mempunyai akses data mengenai besarnya pengeluran bank untuk investasi pada teknologi. 5.4 Saran Berdasarkan keterbatasan yang diuraikan diatas maka saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut. 1. Penggunaan variabel ukuran bank selain menggunakan total aktiva dapat juga menggunakan variabel lain seperti jumlah modal sendiri, jumlah karyawan 109
ataupun jumlah kantor cabang bank. Ukuran mana yang akan digunakan juga akan tergantung pada tujuan penelitian. 2. Memasukkan faktor teknologi dalam model penelitian mengingat pentingnya peran faktor ini dalam meningkatkan efisiensi bank dan memenangkan persaingan di era perkembangan teknologi bank yang sangat cepat. 110