BAB 1 PENDAHULUAN. tempat atau wadah dimana semua orang berkumpul, berkerjasama secara rasional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetatpi di dalam organisasi tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan khususnya bagi masyarakat petani. mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. diharapkan agar tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan di kota-kota besar di Indonesia setiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat. Visi Kota. Bandung dalam jangka waktu Tahun , yaitu "Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dari bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perkembangan zaman, khususnya Negara Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

BAB I PENDAHULUAN. interaksi serta rangkaian aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa Latin, yakni communico, communication atau communicare yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kumpulan orang yang mempunyai sikap dan. suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, birokrasi dipergunakan untuk menyebut badan-badan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lainnya, antar bidang sesama tenaga kerja untuk dapat dioptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau wadah yang digunakan orang orang

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Daerah, bahwa Peraturan Daerah tentang Recana

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. harus ditunjang oleh suatu sistem manajemen yang koorporatip dan

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan salah satu cara manusia untuk dapat berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berurusan dengan catat-mencatat, pembukuan, surat-menyurat, pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bersama. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang berkembang merupakan dambaan setiap lembaga atau

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah atau tempat dari berbagai

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada Bab ini akan diuraikan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. bagian keuangan kota Medan terdiri dari 5 sub bagian yaitu : anggaran,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. organisasi dipandang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya adalah sekelompok orang yang sengaja

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Singkat dan Aktivitas Utama Instansi Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. komputerisasi, baik sistem informasi manajemen maupun usaha-usaha yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan organisasi tidak terlepas dari unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk aktivitas dari organisasi dilaksanakan di kantor oleh pegawainya dalam

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik (Public Service) merupakan segala macam kegiatan dalam

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. demikian bukanlah sekedar merupakan aset produksi, melainkan juga menjadi kunci strategi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia merupakan faktor terpenting dalam setiap kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai apa yang ingin diketahui. Kasiram(2008:149).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat. mengoptimalkan sumber daya manusia, dan bagaimana sumber daya

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN. di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.Namun pada tahun 2001,

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pencapaian tujuan perusahaan agar lebih terarah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan sumber daya dan potensi yang ada di daerah harus dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

BAB I PENDAHULUAN. Wujud otonomi daerah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transaksional, Penempatan Karyawan, Kinerja Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. industri terutama industri pulp dan kertas tumbuh rata-rata sebesar 3,74% per

BAB I PENDAHULUAN. bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. karyawan perusahaan yang perlu sekali diperhatikan agar pencapaian tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya berbagai jenis kegiatan pembangunan di lingkungan. pengawasan yang tepat. Ini bertujuan untuk menjaga kemungkinan agar

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan kebijakan ekonomi, politik maupun perubahan situasi

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi pemerintah. Tanpa unsur manusia yang ada pada hakekatnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45).

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekolompok tujuan. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana semua orang berkumpul, berkerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya ( uang, material,mesin,metode, lingkungan ), sarana prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Upaya untuk mendorong para pegawai mencapai hasil kerja yang optimal salah satunya adalah dengan memiliki kompetensi yang baik. Fungsi utama Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. Sekterariat Daerah memiliki tugas pokok sesuai keputusan Gubernur pada Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa barat. 1

2 Perilaku Organisasi merupakan telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak dalam organisasi. Hakekat yang mendasar dari perilaku organisasi itu terletak pada ilmu perilaku itu sendiri, yang dikembangkan dengan pusat perhatian pada tingkah laku manusia dalam organisasi. Dalam hal ini pimpinan mewakili sistem administrasi atau sistem manajeman dan peranan mereka adalah mendayagunakan perilaku organisasi dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Kinerja adalah suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan oprasional. Kinerja merupakan hasil usaha yang dilakukan oleh pegawai atau fungsi pekerjaan tertentu dan aktivitas-aktivitas selama periode tertentu. Kinerja menjadi gambaran yang menunjukan sejauh mana usaha yang dilakukan dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Pada organisasi pemerintahan, jika kinerja sumberdaya aparatur baik, maka kinerja institusi pemerintahan akan baik juga. Kinerja seorang pegawai didalam organisasi sangatlah penting peranannya bagi kelangsungan organisasi itu sendiri. Dengan memiliki kinerja yang tinggi diharapkan akan menciptakan hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas dicapai oleh seorang pegawai sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya demi kepentingan organisasi dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi.

3 Bagian Perbendaharaan Sekretariat Daerah merupakan salah satu bagian dari Biro Keuangan yang membawahi empat subbagian yang terdiri dari Subbagian Perbendaharaan I, Subbagian Perbendaharaan II, Subbagian Perbendaharaan Non Program, serta Subbagian Pengelolaan Kas yang masingmasing sub memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Di pimpin oleh seorang Kepala Bagian Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Bagian Perbendaharaan Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian program kerja bagian perbendaharaan, Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum koordinasi, pembinaan, pelayanan publik, membantu Kepala Biro Keuangan melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan penyelenggarakan urusan pemerintah Derah Provinsi aspek perbendaharaan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Pasal 135ayat (1), Bagian Perbendaharaan mempunyai fungsi pokok penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek perbendaharaan, Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitas pelaksanaan urusan pemerintah Daerah Provinsi aspek perbendaharaan serta penyelenggaraan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan urusan Pemerintah Daerah Provinsi aspek perbendaharaan. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, masih rendah: Terbukti/terlihat dari dimensi rendahnya kinerja pegawai adalah sebagai berikut:

4 1. Kurangnya job knowledge, dimana pengetahuan yang dimiliki oleh Pegawai di Bagian Pembendaharaan Biro Keuangan masih rendah, hal ini dapat dilihat dari kemampuan atau keahlian yang dimiliki pegawai. Contohnya : Pegawai di Bagian Perbendaharaan masih mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas menyusun dan mengecek data-data dalam pembuatan SP2D sesuai dengan tugas, pokok dan fungsiyangdiberikan Kepala Bagian Perbendaharaan. Hal ini dikarenakantidak meratanya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh pegawaimengenai ketataruangan. 2. Kurangnya dependability, dimana kurangnya kesadaran pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan akanpenyelesaian tugastugas yang telah diberikan Contohnya :Pegawai Bagian Perbendaharaan masih kurang mempunyai kesadaran penyusunan program kerja dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang seharusnya di lakukan sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi. Hal ini terlihat dari masih adanya pegawai di bagian perbendaharaan yang seing menunda-nunda pekerjaan dan lebih memilih mengobrol dengan pegawai lainnyapada saat jam kerja. Berdasarkan indikator-indikator permasalahan di atas, dapat diketahui bahwa kinerja pegawai masih rendah, diduga disebabkan oleh perilaku organisasi yang belum maksimal dalam pekerjaanya. Yang meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut :

5 1. Manusia Berbeda Perilaku. Bahwa para Pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro keuangan memiliki pengalaman dan latar belakang pendidikan yang berbeda, hal ini dapat dilihat tingkat pendidikan pada Pegawai Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan. Contohnya berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, Pegawai Bagian Perbendaharaan dalam menyelesaikan pekerjaannya ada yang cepat tanggap dan ada juga yang lambat. 2. Sikap dan perilaku pegawai, belum optimalnya pelayanan yangdiberikan oleh pegawai kepada masyarakat menunjukan sikap danperilaku dari pegawai Bagian Perbendaharaan Biro Keuanganbelum maksimal. Contohnya berdasarkan hasil pengamatan yangdilakukan oleh peneliti, dapat terlihat dari masih kurangnyakemampuan pegawai dalam memberikan sikap terhadap tugas yang akan diselesaikan. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka peneliti terasa tertarik mengadakan penelitian dan mengkaji permasalahan tersebut serta mencari bagaimana alternative pemecahan masalah yang ada yang dituangkan dalam bentuk usulan penelitian dengan judul : PENGARUH PERILAKU ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BAGIAN PERBENDAHARAAN BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

6 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka yang dijadikan permasalahan adalah kinerja Pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Rendahnya kinerja pegawai tersebut diduga disebabkan oleh kurangnya perilaku organisasi yang dimiliki para pegawai. Dari pernyataan tersebut, dapat diidentifikasikan maslah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh perilaku organisasi terhadap Kinerja Pegawai Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat? 2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat bagi perilaku organisasi dalam menciptakan kinerja pegawai yang optimal? 3. Usaha apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Menemukan data dan informasi tentang pengaruhperilaku organisasi terhadap kinerja pegawai di bagian perbendaharaan biro keuangan sekretariat daerah provinsi jawa barat. b. Mengembangkan data dan informasi tentang hambatan-hambatan pengaruh perilakuorganisasi terhadap kinerja pegawai di bagian perbendaharaan biro keuangan sekretarian daerah provinsi jawa barat.

7 c. Menerapkan data dan informasi tentang usaha-usaha yang dilakukan dalam menanggulangi hambatan-hambatan pengaruh perilaku organisasi terhadap kinerja pegawai di bagian perbendaharaan biro keuangan sekretariat daerah provinsi jawa barat. 2. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian terdiri dari kegunaan teoritis yang berdasarkan pertimbangan konsektual dan konseptual dan kegunaan praktis untuk perbaikan bagi lembaga yang bersangkutan. Kegunaan penelitian ini di jelaskan sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis Memperluas wawasan dalam menerapkan teori-teori yang peneliti peroleh selama kuliah di Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung. 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan untukpertimbangan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat mengenai masalah pengaruh Perilaku Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Bagian PembendaharaanBiro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.

8 D. Kerangka Berpikir Kerangka pemikiran merupakan teori-teori yang digunakan oleh peneliti sesuai pedoman atau landasan dalam penelitian yang disusun dalam suatu pola pemikiran untuk memecahkan masalah penelitian. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana Pengaruh Perilaku Organisasiterhadap Kinerja Pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Maka penulis mengemukakan pengertian yang berpedoman kepada pendapat para ahli berhubungan dengan variabel yang menjadi kajian dalam melaksanakan penelitian, yakni: perilaku organisasi(variabel bebas) dan kinerja pegawai (variabel terikat). Teori Perilaku Organisasi menurut Thoha (2012:5), mengatakan bahwa : Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasi bagimanakah perilaku manusia itu usaha pencpaian tujuan-tujuan organisasi. Berdasarkan uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa perilaku organisasi dapat terbentuk dari sifat pegawai dalam menghadapi situasi kerja di tempat kerja baik di dinas atau intansi pemerintahan maupun perusahaan. Perilaku merupakan kondisi atau energi yang mengerakan diri/pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi maupun pegawai itu sendiri.

9 Menurut Thoha (2007 : 36) mengemukakan prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi, yaitu: 1.Manusia Berbeda Perilaku 2.Kebutuhan 3.Membuat Pilihan untuk Bertindak 4.Pengalaman 5.Reaksi senang atau tidak senang 6.Sikap dan Perilaku Seseorang Pendapat dari ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab yang telah diberikan kepadanya dalam periode waktu tertentu. Pengertian kinerja menurut Mangkunegara (2001:67),bahwa : Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang dicapai sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai yang meningkat akan turut mempengaruhi atau meningkatkan prestasi organisasi tempat pegawai tersebut bekerja, sehingga tujuan yang telah ditentukan sebelumnya akan dapat tercapai.bicara tentang kinerja pegawai, erat kaitannya dengan dengan cara mengadakan penilaian terhadap pekerjaan seseorang sehingga perlu ditetapkan standar kinerja atau performance. Gomes (2003:142) mengatakan dimensidimensi kinerja pegawai sebagai berikut:

10 1) Quantity of work 2) Quality of work 3) Job knowledge 4) Creativeness 5) Cooperation 6) Dependability 7) Initiative 8) Personal qualities Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan tercapainya suatu tujuan organisasi tidak terlepas dari kinerja pegawainya, organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang di dalamnya memiliki kinerja yang baik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang sangatlah komplek. Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan tercapainya suatu tujuan organisasi tidak terlepas dari kinerja pegawainya, organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang di dalamnya memiliki kinerja yang baik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang sangatlah komplek. Keterkaitan dari perilaku organisasi dengan kinerja yaitu setiap organisasi memiliki tujuan untuk mencapai sasaran yang telah di tetapkan dan direncanakan sebelumnya sehingga mengalami suatu peningkatan sesuai dengan yang di harapkan. Hal tersebut perlu di tunjang oleh beberapa faktor dalam organisasi, salah satunya perilaku organisasi dimana apabila perilaku organisasi ini di terapkan sesuai konsep dasar perilaku organisasi akan mempengaruhi terhadap kinerja pegawai/ karyawan dalam memberikan pelayanan.

11 Perilaku organisasi merupakan ilmu interdisipliner dengan menitikberatkan pada psikologi sosial. Perilaku organisasi secara langsungberhubungan dengan pengertian, ramalan dan pengendalian tingkah laku orang-orang dalam suatu organisasi serta menyelidiki bagaimana perilaku orang orang tersebut mempengaruhi usaha usaha pencapaian tujuan organisasi. Hubungan atau keterkaitan perilaku organisasi dengan kinerja menurut Larry L.Cummings yang di kutip oleh Thoha (2012:8) yaitu Suatu cara berpikir,suatu cara untuk memahami persoalan persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil hasil penemuan berikut tindakan tindakan pemecahan. Pengertian kinerja yang di kemukakan oleh Dharma (2001:51) menyatakan bahwa Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai pegawai dalam periode waktu tertentu. Keterkaitan antara perilaku organisasi dengan kinerja dimana kinerja dapat di tingkatkan melalui telaah tentang perilaku yang di aplikasikannya dalam proses kegiatan organisasi. E. Hipotesis Berdasarkan tolak dari kerangka pemikiran tersebut, maka peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut: Perilaku organisasi yang dimiliki pegawai berdasarkan karakteristik perilakupegawai berpengaruh terhadap kinerja pegawai Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Provinsi Jawa Barat.

12 Hipotesis statistik a. Ho : ρs = 0, Perilaku Organisasi: Kinerja para pegawai = 0,Perilaku (X) Kinerja (Y) artinya Perilaku Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barattidak ada pengaruh yang signifikan. b. H1 : ρs 0 = Perilaku Organisasi : Kinerja para pegawai 0, Perilaku (X) Kinerja (Y) artinya Perilaku Organisasi terhadap kinerja pegawaidi Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat ada pengaruh yang signifikan. c. Definisi Operasional Variabel Berdasarkan hipotesis diatas maka dapat disimpulkan bahwa definisi operasional menjelaskan konsep-konsep yang masih abstrak dari hipotesis supaya bisa diukur dan dipahami orang lain. Adapun definisi operasional penelitian ini adalah: 1. Perilaku Organisasi (X) adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasi

13 bagimanakah perilaku manusia itu usaha pencpaian tujuan-tujuan organisasi. 2. Kinerja (Y) adalah hasil perkerjaan yang dicapai oleh pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat untuk mencapai hasil yang maksimal dengan indikator yaitu: kualitas kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan, komunikasi. έ pyέ pyx X Y Gambar 1.1. Paradigma Penelitian Keterangan Gambar : X: Variabel Perilaku Organisasi Y:Variabel Kinerja Pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat έ: Pengaruh dari variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian pyx : Besarnya kinerja pegawai dari variabel perilaku organisasi py : Besarnya pengaruh dari variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian.

14 F. Lokasi dan Lamanya Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan dengan mengambil lokasi di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa BaratJl.Diponegoro No.22 Citarum Telp (022) 4204483 Kota Bandung 2. Lamanya Penelitian Pada penelitian ini peneliti memerlukan waktu yang terhitung dari 26 oktober sampai dengan 31 maret 2016