PENGOLAHAN LOGAM BERAT DARI LIMBAH CAIR DENGAN TANNIN. Djarot S. Wisnubroto Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif

dokumen-dokumen yang mirip
PENYERAPANLOGAM DEN GAN TANNIN

PEMBUATAN KHITOSAN DARI KULIT UDANG UNTUK MENGADSORBSI LOGAM KROM (Cr 6+ ) DAN TEMBAGA (Cu)

barang tentu akan semakin beraneka ragam pula hasil buangan sampingnya. Dari

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

UPAYA MINIMISASI LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN CARA PENGAMBILAN KEMBALI RADIONUKLIDA

DALAM AIR MENGGUNAKAN PARTIKEL TRICALCIUM PHOSPHATE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri yang menghasilkan limbah logam berat banyak dijumpai saat ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proporsi Protein kasar limbah (%) (% BK) Palabilitas. Limbah jagung Kadar air (%)

PENGARUH SENYAWA PENGOTOR Ca DAN Mg PADA EFISIENSI PENURUNAN KADAR U DALAM AIR LIMBAH

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

KARAKTERISASI KADAR ZAT PADAT DALAM EFLUEN PADA PROSES SORBSI LIMBAH B3 CAIR MENGGUNAKAN ZEOLIT

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

KAJIAN PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM PADA REDUKSI KADAR Pb dan Cd DALAM LIMBAH CAIR

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

KAJIAN AWAL ADSORBEN DARI LIMBAH PADAT LUMPUR AKTIF. INDUSTRI CRUMB RUBBER PADA PENYERAPAN LOGAM Cr

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ngatijo, dkk. ISSN Ngatijo, Pranjono, Banawa Sri Galuh dan M.M. Lilis Windaryati P2TBDU BATAN

3. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR UMPAN PROSES EVAPORASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

OPTIMASI KONDISI PROSES (KECEPATAN PENGADUKAN DAN TEMPERATUR) ADSORPSI LOGAM Fe DENGAN ZEOLIT 4A

Adsorpsi Fenol pada Membran Komposit Khitosan Berikatan Silang

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada bidang industri di Indonesia saat ini mengalami kemajuan

pektat dan membentuk jembatan yang akan mengikat ion-ionlogam berat dalam suatu larutan(constenla dan Lozano, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. harus berkurang dikarenakan adanya sumber-sumber air yang tercemar.

PEMISAHAN DAN PEROLEHAN KEMBALI Cr(VI) DARI ALIRAN LIMBAH ELEKTROPLATING DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR EMULSI TESIS MAGIS'1'ER. .

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PENGGUNAAN EM4 DAN BIO HS SEBAGAI PENYERAP ION LOGAM Pb 2+

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK

PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI

ADSORPSI LIMBAH URANIUM MENGGUNAKAN LEMPUNG NANGGULAN

FRAKSI TERLARUT DAN FRAKSI TIDAK TERLARUT PADA KETAN HITAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1. LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA UNTUK GURU KIMIA, DAN GURU KEPERAWATAN TENTANG RELEVANSI MATERI KIMIA TERHADAP MATERI KEPERAWATAN

PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENCUCIAN RUMPUT LAUT MENGGUNAKAN PROSES FITOREMEDIASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan industri yang telah memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH OZON DAN KONSENTRASI ZEOLIT TERHADAP KINERJA PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR YANG MENGANDUNG LOGAM DENGAN PROSES FLOTASI

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: )

HASIL DAN PEMBAHASAN y = x R 2 = Absorban

Studi Keberadaan Unsur Logam Ni, Pb, Cr dan Cd Pada Hasil Zeolitisasi Abu Terbang Dengan Larutan NaOH

SILVER RECYCLING FROM PHOTO-PROCESSING WASTE USING ELECTRODEPOSITION METHOD

PENGARUH OZON DAN KONSENTRASI ZEOLIT TERHADAP KINERJA PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR YANG MENGANDUNG LOGAM DENGAN PROSES FLOTASI

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

ADSORPSI ION Pb 2+ dan Ni 2+ OLEH NANOPARTIKEL γ-fe 2

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

BAB III METODE PENELITIAN

4.1. Penentuan Konsentrasi Gel Pektin dalam Cookies

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti industri kertas, tekstil, penyamakan kulit dan industri lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

4 Hasil dan Pembahasan

BAB II TEORI DASAR. 1. Hydroxyapatite

HASIL DAN PEMBAHASAN. nm. Setelah itu, dihitung nilai efisiensi adsorpsi dan kapasitas adsorpsinya.

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

4. Hasil dan Pembahasan

4.2. Kadar Abu Kadar Metoksil dan Poligalakturonat

Pengaruh Pemberian Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) terhadap Penurunan Kadar Logam Berat Timbal (Pb) pada Limbah Industri Batik di Karah Surabaya

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SMK SE-KABUPATEN CIAMIS TP. 2013/2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Larutan logam kromium yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari

I. PENDAHULUAN. Bidang industri di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Hal ini

KAJIAN PEMAKAIAN FERRO SULFAT PADA PENGOLAHAN LIMBAH CHROM

PENURUNAN KADAR KROM (Cr) DENGAN MENGGUNAKAN BIOMASA AMPAS TEBU SECARA BIO-ADSORBSI

BAB I PENDAHULUAN. Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang

ADSORPSI ION TIMBAL (II) DENGAN ADSORBEN SLUDGE INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

LAMPIRAN A DATA HASIL PENELITIAN

Penentuan Kondisi Optimum Penyerapan Perlit Teraktifasi Terhadap Logam Berat Pb dan Cu

BAB I PENDAHULUAN. Boiler merupakan salah satu unit pendukung yang penting dalam dunia

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Islam Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.1

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan nilai ekonomi kandungan logam pada PCB (Yu dkk., 2009)

UJI KINERJA LARUTAN HCL PADA PROSES LEACHING LOGAM KOBALT DARI LIMBAH BATERAI LITHIUM-ION. Yuliusman dan Muhammad Resya Hidayatullah

Setelah melakukan kegiatan di LKS ini kalian mampu mengetahui cara mengukur tingkat derajat keasaman suatu zat.

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH BERBAGAI ASAM TERHADAP DAYA ADSORPSI ION KROMIUM(III) DAN KROMIUM (VI) PADA TANAH DIATOMAE

et al., 2005). Menurut Wan Ngah et al (2005), sambung silang menggunakan glutaraldehida, epiklorohidrin, etilen glikol diglisidil eter, atau agen

PENGARUH LOGAM TEMBAGA DALAM PROSES PENYISIHAN LOGAM NIKEL DARI LARUTANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTRODEPOSISI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangangan Pabrik HPAM dari Monomer Acrylamide Kapasitas ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN. industri tapioka, yaitu : BOD : 150 mg/l; COD : 300 mg/l; TSS : 100 mg/l; CN - :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

PENGEMBANGAN MATERIAL SEMEN BERBAHAN DASAR INSINERASI LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN TEKNOLOGI HIDROTERMAL

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

STUDI PENENTUAN KONDISI OPTIMUM FLY ASH SEBAGAI ADSORBEN DALAM MENYISIHKAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menunjukkan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu pusat industri batik yang dikenal sejak

Transkripsi:

PENGOLAHAN LOGAM BERAT DARI LIMBAH CAIR DENGAN TANNIN Djarot S. Wisnubroto Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOLAHAN LOGAM BERAT DARI LIMBAH CAIR DENGAN TANNIN. Telah dilakukan suatu studi tentang kemungkinan penggunaan tannin, suatu senyawa yang sering ditemukan di tanaman, sebagai bahan adsorben logam berat. Eksperimen dilakukan secara catu dengan menggunakan tannix (suatu tannin yang tak larut dalam air) serta logam berat yang dipilih adalah Cr(III). Hasil persen penyerapan tertinggi dicapai pada suatu kondisi ph 7 yaitu 99,95. Namun studi ini masih memerlukan suatu penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan model mekanisme reaksi antara tannin dan logam berat. ABSTRACT TREATMENT OF HEAVY METALS FROM LIQUID WASTE WITH TANNIN. The possibility of using tannin (a compound from the plant) as adsorbent for heavy metal treatment has been conducted. The experiments were conducted by batch method using tannix (insoluble tannin) and Cr(III) as the representative of heavy metal. The maximum separation efficiency is 99,5 at ph 7. However this study need to be continued to find the model mechanism of reaction between tannix and heavy metal. PENDAHULUAN Secara dasar pengelolaan limbah (baik radioaktif maupun B3) selalu mengikuti sikap dasar bahwa bahan yang beracun dalam limbah harus diisolasi dari lingkungan sehingga tidak membahayakan manusia dan lingkungannya. Isolasi di sini berarti menyeleksi unsur atau senyawa yang berbahaya dan melepaskan senyawa atau unsur lainnya. Banyak metode yang digunakan dalam mengisolasi suatu senyawa atau unsure yang beracun, salah satunya dengan cara presipitasi (pengenapan). Tannin, sebagai senyawa phenolic, yang mudah didapat di tanaman (daun, kayu, buah-buahan, akar) sudah dikenal lama mampu membentuk senyawa kompleks dengan protein, selulose, mineral, serta kanji. Tannin secara ilmiah didefinisikan sebagai senyawa phenolic yang mempunyai bobot molekul yang tinggi dan mempunyai group hidroksil dan group lainnya (seperti karboksil) sehingga dapat membentuk kompleks dengan protein dan makromolekul lainnya dibawah kondisi lingkungan tertentu (Horvath, 1981). Secara awam tannin adalah pembentuk rasa sepat dalam minuman teh, anggur dan lain sebagainya. Tannin mempunyai kemampuan untuk menyerap logam, tetapi mempunyai kelemahan larut dalam air, sehingga sulit untuk diterapkan dalam proses pemisahan limbah. Mitsubishi Nuclear Fuel Co., Ltd. telah membuat tannin menjadi tidak larut dalam air, dengan cara polimerisasi tannin terkondensasi dengan aldehida. Tannin tersebut menjadi larut dalam larutan basa, kemudian ditambahkan formalin dan dipanaskan [1-2]. Spesifikasi produk tannin tersebut (kemudian diberi nama komersial TANNIX) dapat dilihat pada Table 1.

Tabel 1. Spesifikasi TANNIX [1] Tannin tersebut telah diuji coba untuk pengolahan limbah beningan yang mengandung uranium dimulai pada tahun 1991 dengan laju pengolahan ratarata 30-40 m 3 tiap tahun di Mitsubishi Nuclear Fuel Co. Ltd. Kemudian mulai tahun 1997 digunakan untuk mengolah limbah beningan mengandung plutonium di fasilitas konversi pada perusahaan yang sama [4-6]. Namun sampai sekarang belum ada negara lain yang telah mencoba TANNIX tersebut. Gambar 1 menunjukkan struktur dan Gambar 2 adalah bentuk fisik dari TANNIX. Gambar 1. Struktur molekul TANNIX 75

Gambar 2. Bentuk fisik TANNIX Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan TANNIX dalam mengambil logam berat dari limbah cair. Metode yang digunakan secara catu dan unsur yang diambil dari limbah simulasi adalah khrom. METODE DAN TATA KERJA Bahan Tannin berasal dari Mitsubishi Metal Mining Co., Jepang dengan nama dagang TANNIX. Spesifikasi tannin tersebut seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Bahan logam yang dipakai adalah Cr(NO 3 ) 3.9H 2 O dengan konsentrasi 20 ppm. Bahan kimia yang digunakan dalam level analisis berasal dari Merck. Tata Kerja Limbah simulasi mengandung Cr dengan konsentrasi 20 ppm dalam air ditambahkan tannin dan diaduk. Parameter yang diukur adalah waktu pengadukan dengan penambahan tannin 1, 0 gram, demikian pula berat tannin divariasi dari 0,5 sampai dengan 2 gram, dan derajat keasaman menggunakan ph 3, 7 dan 11. Analisis konsentrasi Cr menggunakan AAS, sehingga dapat dihitung persen serapan logam tersebut dalam tannin. %EP = Diserap/Tak diserap x 100% 76

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil seluruh eksperimen dinyatakan dalam Tabel 2. Tabel 2. Hasil Eksperimen Penggunaan Tannix untuk pengambilan Cr(III) Dari hasil eksperimen tersebut ternyata bahwa perlu waktu lebih dari 4 jam tannix untuk mencapai keseimbangan dengan Cr(III). Hal ini jauh lebih lambat daripada unsur logam lain yang rata-rata di bawah 1 jam. Ini menunjukkan bahwa terdapat indikasi mekanismenya bukan pertukaran ion yang terjadi dalam interaksi antara tannix dan Cr(III). Bahkan semakin lama pencampuran justru terjadi penurunan penyerapan. Indikasi bahwa mekanismenya bukan pertukaran ion juga terlihat bila berat tannix ditambahkan maka yang terjadi adalah semakin tinggi tannix yang ditambahkan maka semakin besar pula efisiensi pemisahannya. Perlu diperhatikan bahwa Cr(III) hanya 20 ppm, sedangkan tannixnya dalam skala 0,5 2 gram. Perlu dipertimbangkan hal ini bila digunakan dalam proses pengambilan logam berat Cr(III). Tentu saja kondisi ini tidak berlaku untuk logam lain, karena dari pustaka[ 3-5 ] menunjukkan bahwa U, Pu, Cr(VI) memerlukan jauh lebih sedikit tannix. Terlihat bahwasanya dengan menggunakan 2 gram tannix maka diserap 51,65% Cr(III). Analisis sampai hasil ini menunjukkan bahwa parameter utama yang sangat berperan dalam naik turunnya penyerapan adalah ph. Hal ini terbukti, pada ph 3 dimana tak ada penambahan senyawa asam atau basa maka persen penyerapan tetap sekitar 50%, namun ketika dinetralkan sampai ph 7 maka terjadi lonjakan efisiensi penyerapan sampai 99,95%. Nilai tersebut merupakan nilai terbaik yang di dapat dalam penelitian ini. Pada kondisi basa yaitu ph 11 terjadi penurunan sampai 26,50%. 77

KESIMPULAN Tannin atau tannix terbukti mampu mengambil logam berat Cr, namun perlu studi lebih lanjut mengenai efektifitas penyerapan, karena dari hasil penelitian terbukti kemampuan maksimal tannin (dalam bentuk tannix) untuk persen penyerapannya memang sampai 99,95% pada kondisi ph 7 tetapi pada berat tannix 2 gram dan waktu keseimbangan memerlukan 4 jam atau lebih. Namun demikian hasil ini merupakan langkah awal dari evaluasi lebih lanjut penggunaan tannin sebagai alternatif penyerap untuk mengolah limbah radioaktif cair. DAFTAR PUSTAKA 1. ANONIM, A New Method of Using Vegetable Tannin for the Processing of Effluents Containing Plutonium Has Been Developed by PNC. Science & Technology IN JAPAN, 62, p.45, 1997 2. Y.NAKAMURA, W.SHIRATO, H.YAMAKAWA, N.FUJIWARA, Y.NAKAMURA. Experience on Treatment of Liquid Waste from UF6 to UO2 Conversion Process with Insoluble Tannin. International Conference on Future Nuclear Systems(Global 97). Vol.2, p.1187, 1997 3. Y.NAKANO, K.TAKESHITA, T.TSUTSUMI, Y.NAKAMURA. Relation between the Adsorption Capability of Cr(III) and the Particle Structure of Water-Insoluble Tannin. 62nd Annual Meeting of The Society of Chemical Engineers, Japan. Vol.3, p.208, 1997 4. Y.NAKANO, K.TAKESHITA, T.TSUTSUMI, Y.NAKAMURA. Improvement of Adsorption Capability of Heavy Metal Ion by Controlling the Structure of Condensed-Tannin Gel. 30th Fall Meeting of The Society of Chemical Engineers, Japan. Vol.1, p.207, 1997 5. Y.NAKANO, K.TAKESHITA, T.TSUTSUMI, Y.NAKAMURA. Adsorption of Cr(VI) onto Polymer Gel Prepared by Crosslinking Condensed-Tannin Molecules. 30th Fall Meeting of The Society of Chemical Engineers, Japan. Vol.2, p.229, 1997 6. Y.NAKAMURA, W.SHIRATO, K.TAKESHITA, Y.NAKANO. Recovery of Uranium for Fuel Plant Liquid Waste by Water-Insoluble Tannin. 1997 Fall Meeting of the Atomic Energy Society of Japan.Vol.3, p.749, 1997 78