STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

STUDI PENURUNAN KROMIUM DAN NIKEL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

PENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI. Satriananda 1 ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

APLIKASI ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN PASANGAN ELEKTRODA ALUMINIUM UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU

APLIKASI METODE ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH COOLANT. Arie Anggraeny, Sutanto, Husain Nashrianto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN PENGARUH PASANGAN ELEKTRODA TERHADAP PROSES ELEKTROKOAGULASI PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI KHROMIUM DAN TEMBAGA DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING ARTIFICIAL DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI ELEKTROKOAGULASI PASANGAN ELEKTRODA BESI UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU. Surabaya, 12 Juli 2010

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

KAJIAN PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENYISIHAN COD DAN TURBIDITI DALAM LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT. Ratni Dewi *) ABSTRAK

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENURUNAN BOD dan TSS PADA LIMBAH INDUSTRI SAUS SECARA ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN ELEKTRODA Fe, Cu dan STAINLESS

OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI LOGAM KROMIUM DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING

EFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

VOLUME 5 NO. 1, JUNI 2009

SIDANG HASIL TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu pusat industri batik yang dikenal sejak

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

KAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Yunus Tonapa, Agustinus Ngatin, Mukhtar Gozali

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.

PENYISIHAN COD LIMBAH CAIR PKS DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

OPTIMASI KONDISI ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM TIMBAL (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengolahan Air Limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dengan Cara Elektrokoagulasi Aliran Kontinyu

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

PROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) ABSTRAK

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pengolahan Deterjen Menggunakan Teknologi Elektrokoagulasi dengan Elektroda Aluminium

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.

APLIKASI ELEKTROKOAGULASI PASANGAN ELEKTRODA BESI UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Bab IV Hasil dan Pembahasan

KIMIA ELEKTROLISIS

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

PENURUNAN INTENSITAS WARNA REMAZOL RED RB 133 DALAM LIMBAH BATIK DENGAN ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN NaCl

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

(Kode : D-16) PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI PADA PENURUNAN KADAR LOGAM BERAT Cu DALAM AIR LIMBAH PABRIK TEKSTIL

APLIKASI METODE ELEKTROKOAGULASI TERHADAP PENURUNAN KADAR ION LOGAM Fe DAN Mn, KEKERUHAN SERTA WARNA PADA PENGOLAHAN AIR GAMBUT SECARA BATCH

Elektrokimia. Sel Volta

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KOPI DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI SECARA BATCH

Penurunan Kadar Logam Berat dan Kekeruhan Air Limbah Menggunakan Proses Elektrokoagulasi

Pengolahan Limbah Tekstil Menggunakan Elektrokoagulasi

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TEKSTIL MENGGUNAKAN PROSES ELEKTROKOAGULASI DENGAN SEL Al Al

ANALISA ELEKTROKOAGULASI AIR ASAM TAMBANG TERHADAP NILAI ph dan KADAR Fe

APLIKASI ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT

PENURUNAN MINYAK DAN TSS PADA AIR LIMBAH BALAI YASA DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTROKOAGULASI

I. Tujuan Setelah praktikum, mahasiswa dapat : 1. Menentukan waktu pengendapan optimum dalam bak sedimentasi 2. Menentukan efisiensi pengendapan

MAKALAH PPM TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING DENGAN PEMANFAATAN KEMBALI LIMBAH ELEKTROPLATING. Oleh: R. Yosi Aprian Sari, M.

Pengaruh Penambahan Natrium Khlorida Terhadap Penurunan Kekeruhan dan Kandungan Polutan Tembaga Pada Proses Elektrokoagulasi Air Limbah Industri

Pengaruh Variasi Tegangan pada Pengolahan Limbah Cair Laundry Menggunakan Proses Elektrolisis

FILTER AIR DENGAN METODE ELEKTROLISA

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR LABORATORIUM DENGAN PROSES ELEKTROKOAGULASI GITA MELISA YOLANDA

PERCOBAAN AWAL PROSES ELEKTROKOAGULASI SEBAGAI METODE ALTERNATIF PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN PROSES ELEKTROLFOKULATOR SECARA BATCH

PENGOLAHAN AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI DENGAN ELEKTRODA ALUMUNIUM GRAFIT

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

PENERAPAN METODE ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

OPTIMALISASI METODE ELECTROPLATTING KOAGULASI TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM ZINKUM (Zn) PADA AIR BUANGAN LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN KARET

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

I. Tujuan. Dasar Teori

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA

TINJAUAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI DENGAN PROSES ELEKTROKOAGULASI

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK

E-Jurnal Agroindustri Indonesia Juli 2012 Available online at :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

MODUL SEL ELEKTROLISIS

PENINGKATAN KUALITAS AIR MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI DAN FILTER KARBON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

Makalah Pendamping: Kimia Paralel B

I. PENDAHULUAN. 2006), menjadi peluang besar bagi industri ini dalam pemanfaatan limbah untuk

Oleh: Rizqi Amalia ( ) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc

Indonesian Journal of Chemical Science

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

Pengaruh Logam Tembaga dalam Penyisihan Logam Nikel dari Larutannya menggunakan Metode Elektrodeposisi

Transkripsi:

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI ABSTRAK Rachmanita Nofitasari, Ganjar Samudro dan Junaidi Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik UNDIP, Jl. Prof H. Sudarto SH Tembalang Semarang Email: ganjarsamudro@undip.ac.id Limbah cair industri elektroplating mengandung logam berat yang berbahaya sehingga pengolahan terhadap limbah hasil elektroplating agar dapat diminimalisir dampaknya terhadap lingkungan.sebagian besar mengolah air limbah mereka berdasarkan coagulantion-floculantion sistem. Hal ini nyaman dalam pengolahan biaya dan jumlah besar lumpur mengakibatkan, terutama untuk yang di industri berbasis logam. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan teknologi alternatif baru berdasarkan elektrokoagulasi dan flotasi. Percobaan dilakukan secara batch 1 liter untuk 120 menit, arus searah dari 5 A dan tegangan 3 V pada densitas arus 40, 50, 60, dan 70 ma/cm2 dan Aluminium jenis elektroda dan Iron. From percobaan dapat diperoleh nilai efficiency elektrokoagulasi dari contaminan Ni adalah 95% dan Cu adalah 98% pada kepadatan arus 70mA/cm2 dan waktu procees dari 120 menit. Kata Kunci: elektrokoagulasi, nikel, tembaga, limbah elektroplating PENDAHULUAN Meningkatnya perekonomian Indonesia ditandai dengan berkembangnya berbagai industri salah satunya adalah industri elektroplating. Elektroplating adalah pelapisan logam dengan menggunakan teknik elektrokimia atau elektrolisa. Produk industri yang membutuhkan pelapisan logam antara lain adalah, peralatan rumah tangga yang terbuat dari besi, kuningan, dan alumunium. Biasanya produk seperti, meja, kursi, sendok makan, dan alat dapur lainnya dilapis dengan menggunakan logam nikel dan krom. Umumnya, produk logam bisa dilapisi dengan menggunakan emas, nikel, tembaga, seng, kuningan, perak, krom, atau logam pelapis lainnya (MenLH, 2007). Air limbah elektroplating memiliki kandungan logam berat yang tinggi.. Air limbah yang dihasilkan banyak mengandung logam-logam terlarut, pelarut dan senyawa organik maupun anorganik terlarut lainnya. (Purwanto, 2005).Untuk mengolah nilai parameter-parameterlogam berat seperti krom, besi, nikel, tembaga dan mangan dengan konsentrasi yang berbeda- beda digunakan pengolahan secara elektrokoagulasi. Pengolahan ini memiliki kelebihan yaitu lebih cepat pengoperasiannya, peralatannya sederhana, efisiensi penyisihan yang cukup tinggi dan tidak memerlukan tambahan bahan kimia. Berdasarkan uraian tersebut, maka diperlukan suatu usaha untuk mengolah limbah hasil elektroplating agar dapat diminimalisir dampaknya terhadap lingkungan. Elektrokoagulasi merupakan metode elektrokimia untuk pengolahan air dimana pada anoda terjadi pelepasan koagulan aktif berupa ion logam (biasanya aluminium atau besi) ke dalam larutan, sedangkan pada katoda terjadi rekasi elektrolisis berupa pelepasan gas hidrogen (Holt et.al., 2005). Sedangkan menurut Mollah, (2004), elektrokoagulasi merupakan proses kompleks yang melibatkan fenomena kimia dan fisik dengan menggunakan elaktroda untuk menghasilkan ion yang digunakan untuk mengolah air limbah. Penelitian elektrokoagulasi ini merupakan alternatif lain dari pengolahan kimiawi untuk dijadikan bahan pertimbangan agar mencapai hasil pengolahan yang berada dibawah standar baku mutu (Kep. Gub. DKI No. 582/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri/Perusahaan/Badan) yang telah ditetapkan oleh pemerintah serta dengan harapan agar dapat lebih efisien dan lebih baik efisiensi pengolahannya (Bambang, 2009). Proses elektrokoagulasi melibatkan peristiwa elektrolisis, yaitu peristiwa dimana 96

Rachmanita N., Ganjar S., Junaidi Studi Penurunan Konsentrasi Nikel dan Tembaga energi listrik dengan arus searah digunakan untuk menginduksi reaksi redoks yang tidak spontan sehingga terjadi dekomposisi material elektroda (anoda) dan elektrolit Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut: Reaksi pada anoda M (s) M n+ (aq) + ne - 2H 2 O (l) + 2e - 4H + (aq) + O 2(g) + 4e - Reaksi pada katoda M (aq) n+ + ne - M (s) 2H 2 O (l) + 2e - H 2(g) + 4OH - Kuantitas rapat arus yang digunakan pada proses elektrokoagulasi bervariatif dari 10 A/m 2 hingga 2000 A/m 2. Umumnya rapat arus yang digunakan pada interval 10 150 A/m 2 Perbedaan kuantitas rapat arus yang digunakan tergantung pada perbedaan kondisi aplikasi. Rapat arus tinggi dipilih bila aplikasi melibatkan proses flotasi dengan dimensi proses yang besar. Sebuah analisis sitematik dibutuhkan untuk mendifinisikan danmemperjelas hubungan antara rapat arus dengan faktor-faktor pemisahan yang diinginkan (Koparal and Ogutveren, 2002). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian pengolahan air limbah elektroplating ini dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan metoda elektrokoagulasi dalam suatu bak elektrokoagulasi berkapasitas 1 liter dengan sistem aliran batch. Rapat arus yang digunakan sebesar 40, 50, 60, dan 70 ma/cm 2. Untuk percobaan ini digunakan reaktor gelas beaker dengan kapasitas 1000 ml. Waktu kontak selama 120 menit dan pengambilan sampel setiap 15 menit. Pengukuran secara langsung dilakukan untuk parameter nikel dan tembaga. Pengukuran lain juga dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai pada setiap variabel kontrol seperti suhu, kekeruhan, TDS, TSS dan ph. Gambar 1. Skema Reaktor Elektrokoagulasi Air limbah elektroplating dimasukkan ke reaktor yang telah dipasang elektrodaelektroda Alumunium dan juga elektroda Besi, yang tersusun dengan jarak yang tetap dan dihubungkan dengan arus listrik searah. Penelitian ini dilakukan analisis terhadap kemampuan masing-masing elektroda dari plat Alumunium (Al) dan Besi (Fe) sebagai anoda dan katoda. Perbandingan penggunaan bahan elektroda Alumunium dan Besi dilakukan untuk mengetahui bahan elektroda terbaik dalam menyisihkan kandungan Nikel dan tembaga. Perlakuan dilakukan dengan menggunakan kerapatan arus sebesar 40 ma/cm 2, 50 ma/cm 2, 60 ma/cm 2, 70 ma/cm 2. Pada setiap reaktor dilengkapi dengan Ampere meter, adaptor dengan tegangan sebesar 3 Volt dan kuat arus sebesar 5 Ampere. Proses pengambilan sampel dilakukan di reaktor dengan menggunakan pipet. Pengambilan sampel dilakukan setiap 15 menit selama 120 menit untuk masing-masing percobaan. Lokasi pengambilan sampel di tengah-tengah (bagian paling jernih). Hal ini bertujuan supaya flok yang mengapung atau yang mengendap tidak ikut terbawa melalui pipa karet yang dipasang pada tengah-tengah reaktor. 97

Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907-187X ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pembahasan hasil-hasil penelitian yang meliputi hasil percobaan elektrokoagulsi dengan menggunakan variasi jenis plat (Besi dan Alumunium) untuk penyisihan Nikel dan Tembaga. Pengukuran lain juga dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai pada setiap variabel kontrol seperti suhu, kekeruhan, TDS, TSS dan ph. 1. Hasil Pengujian Konsentrasi Tembaga (mg/l) Waktu (menit) Tabel 1. Hasil Penyisihan Tembaga (mg/l) dengan Plat Alumunium 40 50 60 70 0 26,30 26,30 19,48 14,42 15 20,37 10,12 4,28 2,87 30 13,21 1,04 0,76 0,52 45 8,43 26,30 17,45 13,19 60 5,54 7,42 4,13 2,16 75 3,11 0,92 0,68 0,51 90 1,49 26,30 17,11 12,47 105 0,87 7,88 3,44 2,08 120 0,58 1,05 0,67 0,51 Sumber: Data Primer 2012 Gambar 2. Kurva Penyisihan Konsenrasi Cu (mg/l) dengan Plat Alumunium 98

Rachmanita N., Ganjar S., Junaidi Studi Penurunan Konsentrasi Nikel dan Tembaga Waktu (menit) Tabel 2. Hasil Penyisihan Tembaga dengan Plat Besi RAPAT ARUS (ma/cm 2 ) 40 50 60 70 0 26,30 26,30 22,46 16,31 15 24,92 11,28 8,61 7,07 30 18,45 5,38 3,47 2,14 45 12,75 26,30 20,41 15,84 60 10,63 10,46 7,95 6,47 75 8,41 4,79 2,62 1,94 90 6,27 26,30 19,25 14,21 105 4,03 10,93 6,28 5,56 120 3,11 4,12 2,11 1,54 Gambar 3. Kurva Penyisihan Konsenrasi Cu dengan Plat Besi (mg/l) Konsentrasi Cu mengalami perubahan yang cukup signifikan dengan penurunan sebesar 26,3 mg/l menjadi 0,51 mg/l pada menit ke 120 dengan menggunakan plat Alumunium. Sedangkan dengan penggunaan plat besi penurunan terbaik pada konsentrasi 1,54 mg/l. Hasil penurunan maksimal dapat terlihat dengan menggunakan jenis plat elektroda Al dengan rapat arus sebesar 70 ma/cm 2 99

Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907-187X 2. Hasil Penyisihan Konsentrasi Nikel (mg/l) Waktu (menit) Tabel 3. Hasil Penyisihan Nikel (mg/l) dengan Plat Alumunium 40 50 60 70 0 18,1 18,1 18,1 18,1 15 14,19 13,46 12,22 11,82 30 12,78 10,48 9,81 8,76 45 7,75 6,85 6,1 5,88 60 4,93 4,54 4,39 3,91 75 2,75 3,73 3,14 2,67 90 1,46 2,15 1,44 1,02 105 1,27 1,02 0,81 0,8 120 0,94 0,88 0,8 0,8 Gambar 4. Kurva Penyisihan Konsenrasi Ni dengan Plat Al (mg/l) 100

Rachmanita N., Ganjar S., Junaidi Studi Penurunan Konsentrasi Nikel dan Tembaga Waktu (menit) Tabel 4. Hasil Penyisihan Nikel (mg/l) dengan Plat Fe 40 50 60 70 0 18,1 18,1 18,1 18,1 15 16,25 15,79 14,87 13,99 30 13,48 12,48 11,87 11,67 45 9,96 8,91 7,6 6,73 60 7,76 6,04 5,18 4,42 75 4,87 4,42 4,23 3,61 90 3,18 3,01 2,87 2,18 105 2,74 2,47 2,09 1,74 120 2,44 2,19 1,72 1,34 Gambar 5. Kurva Penyisihan Konsenrasi Ni dengan Plat Fe (mg/l) Konsentrasi Ni mengalami perubahan yang cukup signifikan dengan penurunan sebesar 18,1 mg/l menjadi 0,8 mg/l pada menit ke 105. Penurunan terbaik pada konsentrasi 0,8 dengan menggunakan plat Alumunium. Penggunaan plat elektroda besi terjadi penurunan konsentrasi sebesar 1,34 mg/l. Hasil penurunan maksimal dapat terlihat dengan menggunakan jenis plat elektroda Al dengan rapat arus sebesar 70 ma/cm 2. Pada proses elektrokoagulasi ini terjadi pembentukan endapan dan flok-flok yang terapung (flotation), hal ini sebagai indikasi bahwa ion-ion Al 3+ dan Fe 3+ mengikat polutan atau pengotor sangat efektif. 101

Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907-187X 3. Hasil Perubahan ph Tabel 5. Nilai ph Setelah Pengolahan Rapat Arus (ma/cm 2 ph Akhir ) ph Awal Alumunium Besi 40 6,59 7,18 50 6,65 7,06 6,26 60 6,77 7,13 70 6,73 7,18 Gambar 6. Kurva Perubahan ph Besarnya ph tidak mengalami perubahan yang berarti. ph awal sebesar 6,26 dan ph akhir tertinggi sebesar 7,18. Terjadinya kenaikan ph dikarenakan katoda memproduksi ion hidroksi (OH - ) secara berlebih, seiring dengan pertambahan waktu, sedangkan berkurangnya ph juga dikarenakan pada anoda terjadi oksidasi air (H 2 O) yang menghasilkan ion H +. Besarnya ph yang dihasilkan masih memenuhi baku mutu yang ditentukan oleh pemerintah sekitar 6-9. 4. Hasil Perubahan Kekeruhan (NTU) 40 Tabel 6. Hasil Perubahan Kekeruhan (NTU) Kekeruhan Awal (NTU) Kekeruhan Akhir (NTU) Alumunium Besi 57,1 72,2 50 52,1 68,9 278 60 47,1 52,9 70 42,1 56,2 102

Rachmanita N., Ganjar S., Junaidi Studi Penurunan Konsentrasi Nikel dan Tembaga Gambar 7. Kurva Perubahan Kekeruhan (NTU) Konsentrasi Kekeruhan mengalami perubahan yang cukup signifikan dengan penurunan sebesar 278 NTU menjadi 42,1 NTU. Hasil penurunan maksimal dapat terlihat dengan menggunakan jenis plat elektroda Alumunium dengan rapat arus sebesar 70 ma/cm 2. Dibandingkan dengan hasil penyisihan dengan Besi pada 70 ma/cm 2 sebesar 56,7 NTU. 5. Hasil Perubahan Suhu ( C) 40 Tabel 7. Hasil Perubahan Suhu ( C) Suhu Awal ( C) Suhu Akhir ( C) Alumunium Besi 30,5 30 50 30,5 30 28 60 30,5 30 70 31 30,5 Suhu awal sebesar 29 ºC, pada akhir percobaan mengalami kenaikan suhu tertinggi sebesar 31 ºC. Kenaikan Suhu tertinggi pada plat elektroda Alumunium yaitu sebesar 31 ºC. Plat elektroda Besi mengalami kenaikan suhu sebesar 30,5 ºC dengan rapat arus sebesar 70 ma/cm 2. Perubahan suhu pada proses elektrokoagulasi karena melepaskan energi berupa panas atau perubahan suhu dalam limbah. 103

Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907-187X 6. Hasil Perubahan TSS (mg/l) 40 Gambar 8. Kurva Perubahan Suhu ( C) Tabel 8. Hasil Perubahan TSS 9mg/L) TSS Akhir (mg/l) TSS Awal (mg/l) Alumunium Besi 65,2 79,3 50 55,8 70,5 163 60 52,9 64,1 70 42,8 52,7 Gambar 9. Kurva Perubahan TSS (mg/l) 104

Rachmanita N., Ganjar S., Junaidi Studi Penurunan Konsentrasi Nikel dan Tembaga 7. Hasil Perubahan TDS (mg/l) 40 Tabel 9. Hasil Penurunan TDS (mg/l) TDS Akhir (mg/l) TDS Awal (mg/l) Alumunium Besi 149 159 50 153 146 177 60 155 160 70 151 143 Gambar 10. Kurva Perubahan TDS (mg/l) Konsentrasi TDS tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan dimungkinkan karena pada anoda menghasilkan ion Al 3+ dan Fe 3+. TDS awal sebesar 177 mg/l dan TDS akhir sebesar 151 pada plat elektroda Alumunium dan 143 mg/l pada plat elektroda Besi. Hasil analisis setelah melalui proses elektrokoagulasi dengan variasi jenis plat elektroda (Al dan Fe) dan Rapat arus ( 40, 50, 60 dan 70 (ma/cm 2 )) secara umum memberikan perubahan yang signifikan. Baik konsentrasi Ni, Cu, kekeruhan, Suhu dan TSS, sedangkan perubahan ph dan TDS kurang signifikan karena pada proses elektrokoagulasi menghasilkan ion-ion dari anoda. Serta menghasilkan ion OH - dan H + yang berasal dari reaksi redoks dari air. Hasil penurunan maksimal dapat terlihat dengan menggunakan jenis plat elektroda Al dengan rapat arus sebesar 70 ma/cm 2. Pada proses elektrokoagulasi ini terjadi pembentukan endapan dan flok-flok yang terapung (flotation), hal ini sebagai indikasi bahwa ionion Al 3+ dan Fe 3+ mengikat polutan atau pengotor sangat efektif. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan temuan studi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses elektrokoagulasi efektif digunakan dalam pengolahan untuk menurunkan konsentrasi Tembaga dan Nikel, yaitu masing-masing sebesar 97% dan 98,9 %. Penurunan Konsentrasi tembaga dan nikel terbaik pada rapat arus 70 ma/cm 2 yaitu sebesar 97,5% pada menit ke 105 105

Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907-187X dan penurunan konsentrasi nikel sebesar 98,5% pada menit ke 90. 2. Penggunaan plat elektroda Alumunium dapat menyisihkan penurunan konsentrasi nikel dan tembaga diatas 90 pada menit ke 60 sedangkan plat elektroda besi penurunan diatas 90 % terjadi pada menit ke 90. DAFTAR PUSTAKA Bambang, I., Mawar D.S.S., dan Utari A. 2009. Design Pengolahan Air Limbah Domestik dengan Proses Elektrokoagulasi dengan Menggunakan Elektroda Alumunium Jurnal Teknologi Lingkungan UniversitasTrisakti 5,1 Holt, P. 2006. Electrocoagulation as a Wastewater Treatment. Journal of Australian Environmental Engineering. Vol. 3, November 1999. Koparal, A. S. dan Ogutveren, U. B. (2002) Removal of nitrate from water by electroreduction and electrocoagulation. Journal of Hazardous Materials, B89, 83-94 MenLH, 2007, Panduan Penyusunan dan Pemeriksaan Dokumen UKL-UPL Industri Elektroplating Mollah, M.Y.A., Morkovsky, P., Gomes, J. A. G., Kesmez, M., Parga, J., and Cocke, D.L. (2004), Fundamentals, Present and Future Perspectives of Electrocoagulation, Journal of Hazardous Materials, B114: 199 210 Purwanto, Syamsul H, 2005, Teknologi Industri Elektroplating, Badan penerbit Universitas Diponegoro, Semarang 106