Formulir 1 TARGET PEMBANGUNAN TAHUN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
TARGET PEMBANGUNAN TAHUN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

Total Tahun

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIS UTAMA INSPEKTORAT UTAMA SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

RENCANA KERJA DAN RENCANA ANGGARAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERUBAHAN KODE IDENTIFIKASI UNIT KERJA UNTUK PENOMORAN PADA NASKAH DINAS DI KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Badan Pertanahan Nasional Kota Binjai

PETUNJUK PENGARAH SURAT TENTANG SINGKATAN ARAHAN SURAT SERTA PENOMORAN KEPUTUSAN YANG DITANDA TANGANI UNIT PENGOLAH A.N. KBPN

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Badan Pertanahan Nasional Provinsi Lampung

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Badan Pertanahan Nasional yang kemudian dipimpin oleh Ir.Soni Harsono. Pada saat itu terjadi perubahan yang signifikan karena merupakan awal

PERTANAHAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

2013, No Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang P

RENCANA UMUM PENGADAAN KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI RIAU TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- URAIAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL DAN KANTOR PERTANAHAN

Bab I PENDAHULUAN. dikoordinasikan oleh kantor menteri Agraria BPN. pertanahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Presiden.

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

Lampiran I Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor : 923/KEP-3.4.3/XI/2013 Tanggal : 22 November 2013

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dilaksanakan BPN dikoordinasikan oleh kantor menteri Agraria BPN.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Materi : Peran SKMPP ATR/BPN dalam Optimalisasi Kinerja Program Kegiatan Strategis di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 80 TAHUN 2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sejarah Singkat Badan Pertanahan Nasional (BPN)

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERJANJIAN KINERJA. : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA TARGET

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 1. Sejarah Singkat Badan Pertanahan Nasional (BPN)

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PUSAT STATISTIK KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB II KANTOR WILAYAH AGRARIA TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONALSUMATERA UTARA

Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Indikator Pelaksanaan Kegiatan Output Kegiatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya Badan Pertanahan Nasional

Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia i

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 63 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB III DESKRIPSI PLA DAN PELAKSANAAN PLA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator. Kinerja Utama

DAFTAR NAMA JABATAN FUNGSIONAL, KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Tabel : Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif BKD Kota Bima

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN Program Uraian Indikator Kinerja Capaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Meningkatnya dukungan kinerja perangkat daerah

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

MEMUTUSKAN : / BAB I...

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

Transkripsi:

Formulir 1 PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014 BADAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NO PROGRAM/ KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR A PROGRAM : PENGELOLAAN NASIONAL 1 PUSAT a. DEPUTI BIDANG SURVEI, PENGUKURAN, DAN PEMETAAN (DEPUTI I) Outcome : DEPUTI BIDANG Terwujudnya suatu kondisi yang 1 Tersedianya cakupan wilayah kerangka dasar 5.000.000 5.000.000 SURVEI, mampu menstimulasi, kadastral nasional (hektar) PENGUKURAN, mendinamisasi dan memfasilitasi 2 Tersedianya cakupan wilayah jaringan referensi 100.000 6.376.000 DAN PEMETAAN pengembangan infrastruktur pertanahan secara nasional, satelit pertanahan (JRSP) untuk mendukung akselerasi pelaksanaan kegiatan pertanahan regional dan sektoral, yang diperlukan di seluruh Indonesia; 3 Tersedianya peta dasar pertanahan untuk pendaftaran tanah, pemetaan tematik, pemetaan nilai tanah dan kegiatan pertanahan lainnya 3.500.000 9.000.000 4 Tersedianya peta-peta tematik pertanahan 2.125.340 10.626.700 mendukung perencanaan dan arah penyelenggaraan kegiatan pertanahan dan berkontribusi dalam penyusunan data spasial pertanahan 5 Tersedianya peta dan informasi potensi nilai tanah dan kawasan sebagai referensi dan indikator ekonomi tanah untuk keadilan dan kesejahteraan 218.160 10.626.700 6 Tersedianya geospasial database pertanahan sesuai dengan standar infrastruktur data spasial nasional (Standar IDSN) (hektar) 7 Tersedianya kebijakan teknis mengenai pembuatan dan pengelolaan data spasial pertanahan nasional (paket) 472.280 2.361.400 1

i. PENGUKURAN DASAR 1 Pengukuran dan pemetaan Kerangka Dasar Kadastral Nasional di Kab/Kota, Koridor Batas Kawasan dan Koridor Batas Wilayah sesuai standar dan ketentuan Juknis 2 Tersedianya sistem referensi sesuai standar 1 Tersedianya standar dan mekanisme kendali mutu, pengukuran dan pemetaan kerangka dasar kadastral nasional, koridor batas kawasan dan koridor batas wilayah administrasi yang dihasilkan (paket) 2 Hasil pengukuran koridor Batas Kawasan, Koridor Batas Wilayah Administrasi dan Pulau Terluar (hektar) 3 Tersedianya konsep 3 Cakupan wilayah sistem JRSP untuk membangun peraturan tentang pengukuran dan pemetaan kerangka dasar kerangka dasar kadastral sesuai standar nasional Pengukuran Dasar 15.560 77.800 100.000 2.802.700 (hektar) 4 Jumlah dokumentasi titik dasar teknik (titik). 28 138 5 Jumlah layanan informasi pengukuran dasar (paket) 10 50 ii. PEMETAAN DASAR Terlaksananya Survei dan Pemetaan Dasar Sesuai Standar Operasi dan Prosedur (SOP) 1 Jumlah dokumen standard dan mekanisme survei Pemetaan Dasar dan pemetaan dasar (paket) 2 Jumlah citra optis resolusi tinggi (hektar) 400.000 8.000.000 3 Jumlah citra optis resolusi menengah (hektar) 4.000.000 20.000.000 4 Jumlah peta dasar pertanahan yang dibuat sesuai 600.000 9.000.000 standar (hektar) 5 Tersedianya geospasial database unsur dasar 680.000 3.400.000 geografi sesuai dengan standar infrastruktur data spasial nasional (Standar IDSN) (hektar) 6 Jumlah supervisi/monitoring pemetaan dasar 33 165 (paket) 7 Jumlah pembinaan pejabat fungsional survei dan 33 165 pemetaan (paket) 8 Jumlah bimbingan teknis pemetaan dasar (paket) 9 Jumlah pengadaan/upgrading hardware dan software (paket) 2 10 2

iii. Ouput : PEMETAAN TEMATIK 1 Tersedianya Peta-Peta Tematik Utama Pertanahan sesuai dengan NSPM untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan BPN RI 1 Jumlah pemetaan tematik model untuk penyusunan standar pemetaan tematik pertanahan pada wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan, wilayah ekonomi khusus dan bidang tanah ataupun untuk tema pertanahan tertentu (paket) 95.380 476.900 Pemetaan Tematik 2 Tersedianya NSPM tentang pelaksanaan pemetaan 2 Jumlah kajian / studi standarisasi pemetaan tematik pertanahan. (paket) tematik pertanahan secara 3 Jumlah peraturan/juklak/juknis NSPM untuk survei nasional dan pemetaan tematik pertanahan yang ditetapkan (paket) 4 Jumlah integrasi secara nasional peta-peta tematik pertanahan hasil kerja Kanwil BPN Propinsi (paket) 5 Jumlah konversi data tematik ke dalam Sistem Aplikasi Geodatabase (paket). 6 Jumlah supervisi/monitoring pemetaan tematik (paket) 7 Jumlah Bimbingan Teknis Pemetaan Tematik (paket) 8 Jumlah pengadaan/upgrading hardware dan software penunjang pemetaan tematik (paket). 9 Jumlah dokumentasi atau publikasi peta tematik pertanahan nasional (paket). 10 Jumlah (tema) peta-peta tematik lainnya terpetakan sesuai dengan NSPM (paket) 11 Jumlah data sosial, ekonomi, demografi untuk pemetaan tematik yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan pertanahan (paket) 3.175.000 21.462.800 3.175.000 21.462.800 33 165 26 132 3

iv. SURVEI Survei b i POTENSI TANAH DEPUTI BIDANG HAK TANAH DAN PENDAFTARAN TANAH PENGATURAN DAN PENETAPAN HAK TANAH Tersedianya Peta Nilai Potensi Tanah Sesuai Standar Operasi dan Prosedur (SOP) sebagai referensi dan indikator ekonomi tanah untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat Terwujudnya percepatan legalisasi aset pertanahan, ketertiban administrasi pertanahan dan kelengkapan informasi legalitas aset tanah Outcome: Tersedianya rumusan kebijakan teknis dibidang pengaturan dan penetapan hak tanah serta meningkatnya pelaksanaan penetapan dan perizinan hak tanah. 1 Jumlah survei potensi tanah di wilayah khusus dan strategis (hektar) 199.400 7.726.900 Potensi Tanah 2 Jumlah supervisi (paket) 33 165 3 Jumlah pembinaan/bimtek/sosialisasi (paket) 33 165 4 Jumlah peraturan/juklak/juknis (paket) 2 8 5 Jumlah studi penilaian tanah (paket) 0 2 6 Jumlah pengembangan/sosialisasi aplikasi nilai bidang tanah dan kawasan (paket) 7 Jumlah kegiatan peningkatan pengetahuan/ketrampilan tenaga penilai tanah (orang) 8 Jumlah peralatan penunjang survei dan pemetaan bidang tanah dan kawasan (paket) 9 Jumlah pembangunan/pengembangan sistem informasi nilai aset pertanahan (paket) 10 Jumlah pengintegrasian peta ZNT, ZNEK, dan penyebaran data transaksi tanah ke dalam sistem aplikasi geodatabase BPN RI (paket) 1 Tersedianya rumusan kebijakan di bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah (paket) 2 Bertambahnya jumlah bidang tanah terdaftar (bidang) 3 Tersedianya database legalitas aset tanah yang berkualitas sesuai dengan standar (paket) 1 Jumlah penetapan dan perizinan hak atas tanah (SK) 2 Jumlah data penetapan hak dalam data base Sistem Informasi Pertanahan (Paket) 3 Terlaksananya Pembinaan, monitoring, pengendalian dan evaluasi teknis pengaturan dan penetapan hak 20 99 8 42 0 1 3.423.640 20.605.200 1.635.515 15.828.400 350 1.750 Pengaturan dan Tanah tanah (Paket) 4 Jumlah kebijakan teknis, norma, standar, pedoman dan mekanisme pengaturan dan penetapan hak DEPUTI BIDANG HAK TANAH DAN PENDAFTARAN TANAH Penetapan Hak 4

ii iii. PENINGKATAN KUALITAS PENGUKURAN, PEMETAAN DAN INFORMASI BIDANG TANAH, RUANG DAN PERAIRAN PENGATURAN DAN PENGADAAN TANAH DAN LEGALISASI TANAH INSTANSI PEMERINTAH DAN BUMN/BUMD Terlaksananya pengukuran pemetaan dan informasi bidang tanah, ruang dan perairan yang berkualitas. Terlaksananya Pengaturan pengadaan tanah pemerintah, penetapan hak atas tanah dan hak pengelolaan instansi pemerintah dan BUMN/BUMD secara lebih baik 1 Jumlah kebijakan teknis penetapan batas ruang dan perairan (Paket) 2 Jumlah bidang tanah yang ditetapkan batasnya (HGU) (Hektar) 3 Jumlah Penetapan Batas satuan Ruang Atas dan Bawah Tanah (Unit Satuan Ruang) 4 Jumlah Penetapan Batas satuan Ruang Perairan (Unit Satuan Ruang) 5 Jumlah sistem informasi bidang tanah yang dibangun (HGU, HGB, HPL dan HP) (Paket) 6 Jumlah surveyor kadastral berlisensi yang ditetapkan (orang) 7 Jumlah asisten surveyor kadastral berlisensi yang ditetapkan (orang) 0 1 Penetapan Batas 416.140 2.080.700 Ruang 5.540 27.700 300 1.400 139 694 820 4.100 8 Terlaksananyapembinaan, monitoring, pengendalian dan evaluasi teknis Penetapan Batas Bidang Tanah dan Ruang (Paket) 1 Jumlah pelaksanaan pengadaan tanah di tingkat pusat (Paket) 2 Jumlah penetapan hak atas tanah dan hak pengelolaan instansi pemerintah, Pemerintah Daerah dan BUMN/BUMD (SK) 3 Jumlah rekomendasi perjanjian pemanfaatan, penggunaan tanah atas bagian-bagian Hak Pengelolaan (SK) Pengaturan dan 120 600 Pemerintah 30 150 Bidang Tanah dan Pengadaan Tanah 4 Terlaksananya Pembinaan, monitoring, pengendalian dan evaluasi teknis Pengaturan dan pengadaan tanah pemerintah (Paket) 5 Jumlah kebijakan teknis, norma, standar, pedoman dan mekanisme Pengaturan dan pengadaan tanah pemerintah (Paket) 5

iv. c PENINGKATAN PENDAFTARAN HAK TANAH DAN GUNA RUANG DEPUTI BIDANG PENGATURAN DAN PENATAAN Terwujudnya Pembinaan dan pengelolaan pendaftaran hak atas tanah, hak milik atas satuan rumah susun, tanah wakaf, guna ruang dan perairan serta PPAT Meningkatnya pengaturan dan penataan penguasaan dan pemilikan tanah serta pemanfaatan dan penggunaan tanah secara optimal. Outcome: 1 Pengelolaan Penggunaan blangko sertipikat tanah dan blangko akta PPAT (Paket) Pendaftaran Hak 2 Jumlah PPAT yang ditetapkan (orang) 764 3.820 Ruang 3 Terlaksananya Pembinaan, monitoring, pengendalian dan evaluasi teknis Pendaftaran hak atas tanah dan guna ruang (Paket) 4 Jumlah kebijakan teknis, norma, standar, pedoman 1 4 dan mekanisme pendaftaran hak atas tanah, hak milik atas satuan rumah susun, tanah wakaf, dan guna ruang serta perairan (Paket) 1 Tersusunnya kebijakan dan pelaksanaan PENGATURAN penatagunaan tanah yang optimal neraca penatagunaan tanah (kab/kota) 100 498 2 Penyelenggaraan redistribusi tanah dalam rangka tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan serta tersedianya data tekstual dan spasial bidang tanah tentang penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T) dalam rangka penataan ketimpangan : - redistribusi (bidang) 210.000 1.544.000 - IP4T 335.665 5.011.186 3 Penyelenggaraan konsolidasi tanah untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas (Bidang) 10.000 63.850 4 Terciptanya Penataan Penguasaan, Pemilikan, 134 672 Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah di Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (wilayah) Tanah dan Guna DEPUTI BIDANG DAN PENATAAN 6

i Out put : PENGEMBANGAN KEBIJAKAN TEKNIS DAN AN PENATAGUNAAN TANAH kebijakan teknis dan pelaksanaan Penatagunaan tanah yang optimal 1 Pedoman di bidang pengaturan dan penataan, penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah (jumlah) 2 Terbangunan basis data dan jaringan penatagunaan Tanah di pusat dan daerah di 33 Provinsi (paket) Tanah Penatagunaan 3 Tersusunnya Neraca Penatagunaan Tanah di pusat dan daerah (Kab/Kota, Kecamatan, Lokasi, Kawasan Khusus) - Provinsi 7 33 - Kab/Kota 100 500 - Kecamatan 0 498 - Lokasi 3 16 - Kawasan Khusus 4 Terlaksananya koordinasi internal dan eksternal Penatagunaan Tanah dalam mewujudkan Rencana Tata Ruang (Paket) 5 Terlaksananya monitoring perubahan penggunaan 2 10 tanah skala besar, perdesaan dan perkotaan (paket) ii PENGELOLAAN Terciptanya pengelolaan 1 Jumlah rumusan kebijakan teknis landreform yang 2 9 Landreform LANDREFORM landreform yang lebih baik disusun (Rumusan) 2 Jumlah data dan informasi P4T dan Redistribusi 645.565 6.580.400 yang terintegrasi dalam Sistem Informasi Manajemen Landreform (Bidang) 3 Persentase data P4T yang sesuai NSPM (Bidang) 334.665 5.030.400 4 Jumlah workshop landreform yang diselenggarakan 2 10 (Paket) 5 penerima manfaat sesuai dengan NSPM (KK) 310.000 1.550.000 6 Jumlah tanah kelebihan maksimum dan absentee 280 1.400 yang terbayar (Hektar) 7 Jumlah tanah negara yang ditegaskan menjadi 620.000 3.100.000 tanah obyek landreform (TOL) dan atau yang dikeluarkan dari TOL (Hektar) 7

iii. iv. PENGELOLAAN KONSOLIDASI TANAH PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR, PULAU-PULAU KECIL, PERBATASAN DAN WILAYAH TERTENTU (WP3WT) Terlaksananya pengelolaan konsolidasi tanah Terlaksananya pengelolaan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu. 1 Jumlah rumusan kebijakan teknis konsolidasi tanah yang disusun (Rumusan) 2 Jumlah obyek potensi konsolidasi tanah (Provinsi) 7 33 3 Proporsi provinsi orang/pihak yang bersedia mengikuti konsolidasi tanah terhadap jumlah promosi dan koordinasi (provinsi) 1 Jumlah rumusan kebijakan teknis Pertanahan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu yang tersusun (TCK/NSPM Inventarisasi, Zonasi, Penataan dan Monev) 2 Jumlah Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) yang 2 10 Konsolidasi Tanah 7 33 - pulau kecil terluar 4 41 - pulau kecil perairan dalam 8 67 - pesisir strategis (Kecamatan) 0 12 - wilayah tertentu (Lokasi) 2 20 - penyusunan basis data (Paket) - sosialisasi data WP3WT (Paket) - bimbingan teknis di provinsi (Paket) 7 33 - supervisi inventarisasi di provinsi (Paket) 7 33 3 Persentase kegiatan penataan kawasan dan monitoring dan evaluasi pemanfaatan kawasan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu yang terlaksana. - zonasi pemanfaatan kawasan (Paket) - penataan kawasan (Paket) - monitoring dan evaluasi pemanfaatan kawasan Kabupaten (Paket) - konsultasi teknis / workshop / studi banding (paket) - koordinasi pengembangan sumberdaya kawasan (Paket) Pesisir, Pulau-Pulau 4 69 Wilayah Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu 8

d DEPUTI BIDANG Outcome: DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT i ii PENGENDALIAN PENGELOLAAN TANAH NEGARA, TANAH TERLANTAR DAN TANAH KRITIS Terwujudnya Pengendalian Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah dan Pemberdayaan masyarakat dalam rangka Peningkatan Akses terhadap sumber ekonomi Terlaksananya Pengendalian Penerapan Kebijakan Dan Program Ouput : Terselenggaranya pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis 1 Luas tanah hak dan tanah yang telah mempunyai dasar penguasaan yang terindikasi terlantar yang 2 Luas tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis yang dikelola (Hektar) 3 Jumlah masyarakat kurang mampu yang memperoleh akses penguatan HAT dan akses sumber-sumber ekonomi (orang) 1 Jumlah Rumusan Kebijakan teknis pengendalian Penerapan Kebijakan Program Pertanahan (Paket) 2 Jumlah Data dan Informasi hak atas tanah dan perijinan yang diindikasikan terlantar yang terintegrasi dalam basis data (paket) 3 Jumlah pembinaan, pemantauan dan evaluasi pengendalian penerapan kebijakandan program pertanahan (paket) 4 Jumlah data dan informasi penerapan program pertanahan dan sektoral (paket) 1 Jumlah Rumusan Kebijakan Teknis Pengelolaan Tanah Negara, Tanah Terlantar dan Tanah Kritis (Paket) 2 Jumlah Analisa ketersediaan tanah untuk kepentingan masyarakat, pemerintah dan badan usaha (Paket) 3 Jumlah kerjasama antar instansi dalam pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis (Paket) 4 Jumlah pembinaan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis (Paket) 57.500 750.000 18.400 400.000 56.000 379.300 Pengendalian Kebijakan Dan Program 33 165 2 10 1 6 Pengelolaan Tanah 0 18 Tanah Kritis 0 6 33 165 PENGENDALIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Penerapan Negara, Tanah Terlantar Dan 9

iii. e i PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN DAN PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PENGKAJIAN, PENANGANAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA Terselenggaranya akses masyarakat dan lembaga terhadap penguatan hak atas tanah dan sumber permodalan dan produksi serta pemberdayaan masyarakat secara integratif dan lintas sektor Outcome: Berkurangnya sengketa, konflik dan perkara pertanahan serta mencegah timbulnya sengketa, konflik dan perkara pertanahan Output: Terlaksananya Pengkajian, Penanganan dan Penyelesaian Sengketa Pertanahan secara lebih berkualitas 1 Norma, Standar, Pedoman dan Mekanisme (paket) Pemberdayaan 2 Pengembangan Basis Data Pemberdayaan Masyarakat dan kelembagaan bidang pertanahan (paket) 3 Jumlah kerjasama antar instansi dalam pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan (Paket) 4 Peningkatan partisipasi masyarakat dan kelembagaan dalam pemberdayaan masyarakat bidang pertanahan (Paket) 5 Pelaksanaan kerjasama lintas sektor dalam pemberdayaan masyarakat di pemukiman informal, daerah konflik dan bencana (paket) 1 Jumlah Pengkajian/analisa atas sengketa konflik dan perkara pertanahan, 2 Jumlah Penanganan, Penyelesaian Sengketa Konflik dan perkara pertanahan (kasus) 3 Jumlah Percepatan Pengkajian, penanganan, penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan (kasus) 1 Jumlah rumusan kebijakan teknis sengketa pertanahan yang disusun (Paket) 2 Jumlah Objek sengketa yang dikaji dan dipetakan akar masalahnya (kasus) Kelembagaan 2 10 33 165 2 12 590 3.650 1.666 6.000 960 4.250 0 4 Sengketa 93 500 3 Jumlah Penyelesaian Sengketa Pertanahan (kasus) 93 300 Masyarakat Dan DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN DAN PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK Pertanahan 4 Jumlah Keputusan Penghentian dan Pembatalan Hak atas Tanah (SK) 5 Jumlah Pembinaan dan evaluasi sengketa pertanahan di daerah (Paket) 20 140 33 165 10

ii Output: Konflik PENGKAJIAN DAN PENANGANAN KONFLIK Terlaksananya Pengkajian dan Penanganan Konflik Pertanahan secara lebih berkualitas 1 Jumlah Obyek konflik yang dapat dikaji dan dipetakan akar masalahnya (Kasus) 67 400 Pertanahan 2 Jumlah Penanganan Konflik Pertanahan (kasus) 67 240 3 Jumlah rumusan kebijakan teknis konflik pertanahan yang disusun (Surat Edaran/Juknis) 2 iii. PENANGANAN DAN Terlaksananya penaganan dan PENYELESAIAN penyelesaian perkara pertanahan PERKARA secara lebih berkualitas KEGIATAN PENGELOLAAN DI DAERAH KANWIL BPN PROVINSI PENGELOLAAN Pertanahan yang terkelola dengan baik untuk peningkatan PROVINSI kesejahteraan masyarakat, keadilan P4T, keharmonisan sosial masyarakat dan keberlanjutan kehidupan masyarakat dalam wilayah provinsi 4 Jumlah pembinaan dan evaluasi konflik pertanahan di daerah (Paket) Perkara 1 Jumlah obyek perkara dapat dikaji dan dipetakan 30 250 Pertanahan akar masalahnya (kasus) 2 Jumlah Perkara yang ditangani dan dimenangkan 30 170 oleh pihak BPN RI (Kasus) 3 Jumlah Penyelesaian tindak lanjut pelaksanaan 25 150 putusan pengadilan (kasus) 4 Jumlah Rumusan Kebijakan Teknis Perkara yang disusun (Surat Edaran/Juknis) 5 Jumlah Supervisi dan Monitoring/Evaluasi Perkara 27 135 Pertanahan di daerah (Paket) Seluruh Kantor 1 luas wilayah yang dipetakan dan bidang tanah 2.100.000 10.500.000 Wilayah BPN yang ditetapkan batasnya Provinsi - JRSP (hektar) 4.385.934 21.929.672 - Peta Dasar skala 1:2.500 (hektar) 943.753 4.718.765 - Peta Dasar skala 1:10.000 (hektar) 5.662.517 28.312.587 - Peta Tematik Utama Pertanahan: Peta Penggunaan Tanah (hektar) 11.325.035 56.625.175 Peta Penguasaan Tanah (hektar) 11.325.035 56.625.175 Peta Kemampuan Tanah (hektar) 11.325.035 56.625.175 Peta Tempat-Tempat Penting (hektar) 11.325.035 56.625.175 - Peta Potensi Nilai Tanah dan Kawasan skala 6.535.489 32.677.445 1:25.000 (hektar) 11

- Laporan hasil supervisi (paket) 135 675 - Laporan hasil pembinaan/bimtek/sosialisasi ke kab/kota (paket) - Peta ZNT, ZNEK dan penyebaran data transaksi tanah yang terkoreksi dan disahkan (paket) - Tenaga profesional di bidang penilaian tanah (orang) 33 165 135 675 99 495 - Tenaga terampil di bidang penilaian tanah (orang) 264 1.320 - Hardware dan software teknologi informasi yang 99 495 terkini (paket) - Penetapan Batas HPL Transmigrasi (Hektar) 11.010 55.000 Indikator Output pada Kab/Kota : - Peta Dasar skala 1:1.000 (Ha) 31.458 157.300 - Peta Potensi Tanah (Ha) 70.781 353.900 - Informasi Nilai Tanah dan Pasar Tanah 415 2.100 Kabupaten/Kota (Paket) - Informasi Peta ZNT, ZNEK dan Data Transaksi 415 2.100 tanah Kabupaten/Kota (Paket) - Hardware dan software teknologi informasi yang 415 2.100 terkini 2 Jumlah legalisasi aset tanah, pengelolaan 600.977 3.004.884 Informasi dan pemeliharaan data pertanahan - PRONA (Bidang) 157.292 787.000 - Transmigrasi (Bidang) 30.237 152.000 - Pemeriksaan Tanah HPL Transmigrasi (Hektar) 11.010 55.000 - Ajudikasi (Pendaftaran Tanah Sistematik) 62.917 315.000 (Bidang) - Tanah UKM (Bidang) 30.000 150.000 - Tanah Petani (Bidang) 23.000 115.000 - Tanah Nelayan (Bidang) 3.000 15.000 - Legalisasi Swadaya (Bidang) 471.876 2.350.000 - Pengelolaan Informasi Pertanahan 815.799 4.100.000 12

- Pemeliharaan Data Pertanahan 1.248.208 6.241.000 - Pemeriksaan tanah 251.667 1.260.000 3 Penataan dan pengaturan pertanahan - Redistribusi Tanah (Bidang) 210.000 1.050.000 - Konsolidasi Tanah (Bidang) 10.000 50.000 - Neraca Penggunaan Tanah (Kabupaten/Kota) 100 500 - Inventarisasi P4T (Bidang) 335.665 1.678.325 - Redistribusi Tanah Swadaya (Bidang) 12.583 63.000 - Konsolidasi Tanah Swadaya (Bidang) 6.292 7.000 - Penataan dan Inventarisasi P3WT 200 1.000 4 Luas Aset tanah terindikasi terlantar/ bekas hak/ tanah kritis dan jumlah POKMASDARTIBNAH/GEMARA - Identifikasi dan Penertiban Tanah Terindikasi Terlantar (Hektar) - Inventarisasi Tanah Bekas Hak/Tanah Kritis (Hektar) - Pembentukan POKMASDARTIBNAH/GEMARA (Kelompok) - Fasilitasi Pra dan Pasca Sertipikasi Tanah UKM, Nelayan, Transmigrasi dan Petani (Paket) - Inventarisasi Tanah Hak yang diindikasikan terlantar (Paket) 5 Jumlah pengkajian dan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan - Pengkajian Sengketa, Konflik dan Perkara 150.000 750.000 18.400 400.000 201 1.000 33 165 33 165 2.791 11.250 400 2.000 Pertanahan - Penanganan Perkara Pertanahan 731 2.500 - Mediasi 700 2.500 - Operasi Penyelesaian Masalah Pertanahan Beraspek Perdata/TUN (Operasi Tuntas) - Operasi Penyelesaian Masalah Pertanahan Berindikasi Pidana (Operasi Sidik Sengketa) 900 4.000 60 250 13

B PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN AN TUGAS TEKNIS LAINNYA DI BADAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 1 PUSAT 1 Persentase pemenuhan anggaran yang direncanakan BPN RI denganpagu yang dialokasi Pemerintah kepada BPN RI (%) 2 Meningkatnya opinilaporan hasil keuangan dan kekayaan BPN RI (tingkat) 3 terpenuhinya kebutuhan pegawai di seluruh Unit Kerja di lingkungan BPN RI (%) 4 Terwujudnya penataan sistem politik dan hukum pertanahan/keagrariaan (Paket) 5 Prosentase hasil penelitian dan pengembangan yang dijadikan bahan kebijakan pertanahan 6 Meningkatnya persentase pemenuhan data dan informasi pertanahan yang dibutuhkan (%) 7 Meningkatnya status akreditasi Program Studi STPN (Nilai) 8 Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat "Sangat 9 Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan BPN RI (%) 10 Bertambahnya jumlah pegawai BPN RI yang mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan organisasi (%) 11 Meningkatnya pengelolaan administrasi umum dan barang milik negara (%) UTAMA - WTP 5 25 70 100 12 60 - A "Sangat Memuaskan" Memuaskan" 8 40 SEKRETARIAT UTAMA Outcome: SEKRETARIAT Meningkatnya Kualitas Koordinasi, Sinkronisasi dan Integrasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi BPN RI serta Mutu Pelayanan Publik di Bidang Pertanahan 14

i Output: Biro Perencanaan PERENCANAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM DAN ANGGARAN SERTA ADMINISTRASI KERJA SAMA LUAR NEGERI BIDANG Perencanaan, pemantauan dan evaluasi program dan anggaran serta administrasi kerjasama luar negeri BPN RI yang berkualitas. 1 Persentase pemenuhan anggaran yang direncanakan BPN RI denganpagu yang dialokasi Pemerintah kepada BPN RI (%) 2 Persentase kerja sama luar negeri bidang pertanahan yang diprogramkan terlaksana (%) 3 Persentase data dan informasi hasil inventarisasi pemantauan dan evaluasi dimanfaatkan dalam rangka penyusunan program dan anggaran. (%) Dan Kerjasama 4 Peningkatan peringkat LAKIP BPN RI (peringkat) 2 10 Luar Negeri ii PEMBINAAN ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN ANGGARAN BADAN NASIONAL Output: Terselenggaranya pengelolaan anggaran sesuai dengan aturan yang berlaku Biro Keuangan dan 1 Persentase pelaksanaan anggaran berjalan sesuai Pelaksanaan peraturan yang berlaku (%) Anggaran 2 Persentase ketersediaan data dan informasi anggaran Badan Pertanahan Nasional; (%) 3 Persentase pelaksanaan dan Daya Serap anggaran sesuai dengan rencana (%); 4 tersedianya data penyelesaian kerugian negara (kasus) 5 terlayaninya pelaksanaan APBN (%) 6 PersentaseKeuangan Manual Bulanan dan Laporan Keuangan BPN RI dengan SAI (Sistem Akuntansi Instansi) menuju Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) (%). iii PENYELENGGARAAN URUSAN TATA USAHA PIMPINAN, PENGAMANAN, DAN URUSAN KEPROTOKOLAN Output: Terlaksananya pengelolaan tata usaha pimpinan, keamanan, dan urusan keprotokolan. 1 Persentase penyelesaian konsep-konsep surat, keputusan, atau dokumen lainnya yang ditandatangani oleh KBPN RI, eselon I dan komite Pertanahan 2 Persentase distribusi surat, dokumen, pesan, disposisi ke unit kerja Eselon I dengan tepat waktu dan tepat sasaran Biro Tata Usaha Pimpinan Dan Protokol 3 Persentase digitalisasi dokumen pimpinan 15

4 Persentase terjaminnya keamanan lingkungan kantor BPN RI 5 Persentase Terjaminnya keamanan pimpinan BPN RI 6 Persentase Terlaksananya penyiapan urusan keprotokolan bagi kegiatan KBPN RI dan Eselon I iv v PEMBINAAN ORGANISASI DAN PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN BPN PENGELOLAAN ADMINISTRASI UMUM Output: Penataan organisasi dan layanan kepegawaian Output: Terlaksananya pengelolaan administrasi umum dan barang milik negara 7 Jumlah komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan eksternal dan internal lembaga 8 Jumlah pemberian penghargaan di bidang pertanahan kepada perseorangan dan atau lembaga (buah) 70 350 Biro Organisasi 1 Jumlah Pembinaan organisasi dan Kepegawaian dan Kepegawaian 2 Proporsi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran serta prosedur kerja yang jelas, efektif efisien dan terukur (%) 3 Proporsi layanan pengembangan kepegawaian yang tepat waktu dan tepat sasaran (%) 4 Proporsi layanan mutasi kepegawaian yang tepat waktu dan tepat sasaran (%) 5 proporsi layanan umum kepegawaian yang tepat waktu dan tepat sasaran (%) 6 Proporsi data kepegawaian yang lengkap dan akurat dengan dukungan SIMPEG (%) Biro Umum 1 Terbinanya unit kerja pengelolatata naskah dinas, 120 600 tata kearsipan dan penggandaan (unit kerja) 2 Terpenuhinya kebutuhan perlengkapan pegawai (%) 3 Terbayarnya gaji pegawai dan tunjangan serta terpenuhinyaurusan rumah tangga kantor(orang) 1.300 6500 4 Terbinanya unit kerja pengelola Barang Milik 120 600 Negara dan tersedianya data Barang Milik Negara yang akurat dan akuntabel (Unit Kerja) 5 Pengadaan Blanko Akta PPAT dan Blanko sertipikat 12.160.246 60.801.232 16

vi Output: Pusat Data Dan vii PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI PENGEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN BIDANG DAN HUBUNGAN MASYARAKAT Tersedianya Data dan Informasi Pertanahan yang terintegrasi secara nasional dalam rangka pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pertanahan Nasional (SIMTANAS) Terlaksananya pengembangan peraturan perundang-undangan bidang pertanahan dan Hubungan Masyarakat 1 Lima (5) standar sistem informasi pertanahan yang mencakup teknologi informasi, data dan informasi, perangkat lunak untuk internal dan eksternal, perangkat keras dan sistem keamanan jaringan 2 Ketersediaaan data dan informasi pertanahan nasional pada sistem informasi dan manajemen pertanahan nasional (SIMTANAS) (%) 3 Kantor Pertanahan dan Layanan informasi pertanahan online (%) 4 Kantor Pertanahan terlayani dengan program Larasita (%) 1 Jumlah Rancangan peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang pertanahan (Peraturan) 2 Jumlah Penyampaian informasi di bidang pertanahan (paket) 3 Jumlah Peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan yang terdokumentasi dalam sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum (Peraturan) Informasi 12 60 4 21 Hubungan 2 10 250 1.251 Pertanahan Pusat Hukum dan Masyarakat viii PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIDANG Output: Terlaksananya Penelitian dan Pengembangan Bidang Pertanahan 4 Jumlah pemberian bantuan, pendampingan dan konsultasi hukum bagi lembaga dan pejabat BPN RI (paket) 2 10 Pusat Penelitian Jumlah hasil penelitian dan pengembangan (paket) 9 49 dan Pengembangan 17

ix Output: Pusat Pendidikan 2 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BIDANG Terselenggarakannya Pendidikan dan Pelatihan di lingkungan BPN RI yang berkualitas (profesional) 1 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan bagi seluruh CPNS di lingkungan BPN RI 2 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan bagi seluruh pejabat struktural di lingkungan BPN RI 3 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis bagi pegawai di lingkungan BPN RI 4 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional bagi pegawai di lingkungan BPN RI 5 Penyelenggaraan Tugas Belajar jenjang pendidikan S2 dan S3 bagi pegawai di lingkungan BPN RI KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN AN TUGAS TEKNIS KANWIL BPN PROPINSI KANWIL BPN PROVINSI DUKUNGAN MANAJEMEN DAN AN TUGAS TEKNIS KANWIL BPN PROPINSI Output: Terlaksananya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Kanwil BPN Provinsi 878 11390 Dan Pelatihan 125 1875 263 4622 68 1130 9 145 1 gaji dan tunjangan lainnya tepat waktu (pegawai) 20.693 103.465 2 operasional perkantoran satker daerah (paket) 453 2.265 3 dukungan menejemen dan teknis satker daerah (paket) 453 2.265 Seluruh Kantor Wilayah BPN Provinsi 3 STPN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN AN TUGAS PENDIDIKAN STPN Output: Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas melalui Pendidikan STPN Sekolah Tinggi 1 Terbayarnya gaji pegawai dan tunjangan serta 170 850 Pertanahan terpenuhinya urusan rumah tangga STPN (orang) Nasional (STPN) 2 operasional perkantoran STPN (Paket) 3 Jumlah Lulusan Tugas belajar Dosen dan Staf 9 45 Administrasi Pasca Sarjana S-2 (Orang) 4 Jumlah Lulusan Tugas belajar Dosen dan Staf 2 10 Administrasi Pasca Sarjana S-3 (Orang) 5 Jumlah Lulusan Mahasiswa Sarjana Sains Terapan 80 400 Bidang Pertanahan (orang) 6 Meningkatnya Status Program Diploma IV Pertanahan STPN (nilai) - A 18

7 Meningkatnya Status semua Program studi - A pendidikan lainnya (nilai) 8 Meningkatnya Status Lembaga STPN (nilai) - A 9 Jumlah penelitian pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi(paket) 10 Jumlah pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat (paket) 11 Jumlah pengadaan bidang tanah untuk pembangunan gedung negara (bidang) 15 75 10 50 0 2 12 Jumlah gedung negara yang dibangun (unit) 13 Jumlah pengadaan sarana dan prasarana kantor dan pendidikan (Paket) 3 15 14 Jumlah gedung negara direhab (unit) 15 Jumlah pengadaan kendaraan roda 4 (unit) 2 10 16 Jumlah pengadaan kendaraan roda 6 (unit) 0 2 17 Jumlah Lulusan Pendidikan Ketrampilan untuk masyarakat non Institusional 18 Jumlah Lulusan Program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral 19 Jumlah Lulusan Program Diploma IV Pertanahan/ S- 128 650 9 45 1 20 Jumlah Lulusan Pendidikan Khusus PPAT 27 150 21 Jumlah Lulusan Program Spesialis Penilaian Tanah / S-2 Penilaian Tanah / S-2 Pertanahan 11 60 19

C PROGRAM PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR BADAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 1 PUSAT SEKRETARIAT UTAMA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA (PUSAT) Outcome : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana BPN RI Terlaksananya pengadaan dan pengembangan Sarana dan Prasarana kantor 1 Meningkatnya persentase pemenuhan kebutuhan tanah dan gedung negara di lingkungan BPN RI (%) SEKRETARIAT UTAMA 2 Meningkatnya persentase pemenuhan kebutuhan meubelair, peralatan dan mesin (%) 3 Jumlah Gedung Negara, Peralatan dan Mesin yang 165 825 dilakukan perbaikan (unit) Biro Umum 1 Jumlah pengadaantanah untuk pembangunan gedung 0 1 negara (bidang) 2 Jumlah terbangunnya gedung negara (unit) 1 3 3 Jumlah pengadaan sarana dan prasarana penunjang lainnya (Paket) 4 Jumlah pengadaan kendaraan operasional kantor (Unit) 5 Jumlah Pengadaan peralatan dan Mesin (Paket) 6 Jumlah Pengadaan Kapal Bermotor (Paket) 20

2 KEGIATAN PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA (DAERAH) D 1 PUSAT PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA (DAERAH) Terlaksananya pengelolaan Sarana dan Prasarana Kanwil BPN Provinsi dan Kantah Kab/Kota 1 Jumlah pengadaan tanah untuk pembangunan gedung negara (Bidang) 27 135 Wilayah BPN 2 Jumlah gedung negarayang dibangun(unit) 27 135 3 Jumlah gedung negara direhab (unit) 16 80 4 Jumlah pengadaan sarana dan prasarana kantor PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR BADAN NASIONAL INSPEKTORAT UTAMA Meningkatnya akuntabilitas kinerja pelaksanaan tugas pada semua unit kerja BPN RI Outcome : 16 80 serta peralatan teknis (Paket) 5 Jumlah pengadaan kendaraan roda 4(Unit) 30 150 6 Jumlah pengadaan kendaraan roda 2 (Unit) 110 550 7 Jumlah pengadaan peralatan dan mesin (Paket) 16 80 1 PersentaseTemuan Hasil Pemeriksaan yang ditidaklanjuti terhadap jumlah temuan (%) 2 Rasio Jumlah Temuan Pemeriksaan terhadap jumlah obyek pemeriksaan berkurang (%) 100 100 UTAMA 20 15 Seluruh Kantor Provinsi INSPEKTORAT 21

i IRWIL I ii PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR BPN RI WILAYAH I PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR BPN RI WILAYAH II Terlaksananya pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur BPN RI di Wilayah I Terlaksananya pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur BPN RI di Wilayah II 1 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja dan Kasus (Obrik); 2 Rata-rata Jumlah Laporan Hasil Review Laporan Keuangan, Evaluasi SPI Pengadaan Barang dan Jasa, Program Kerja DIPA/Renstra dan LAKIP (%); 3 Rata-rata Jumlah Laporan Pemantauan / Pemutakhiran Hasil Pemeriksaan Intern dan 4 Rata-rata Jumlah Laporan Pengolahan Hasil Pemeriksaan (%); 5 Rata-rata Jumlah kebijakan teknis bidang pemeriksaan / pengawasan (%); 6 Rata-rata Jumlah auditor sebagai peserta diklat mandiri/ seminar / workshop / lokakarya / sosialisasi / asistensi (%); 7 Rata-rata Jumlah Laporan pembinaan / Asistensi (intern dan ekstern) / Koordinasi dan Konsultasi Pengawasan (%); 8 Rata-rata Jumlah Laporan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional Auditor (%). 9 Rata-rata Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Intensitas Pengawasan dalam upaya perbaikan pelayanan publik (%) 1 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja dan Kasus (Obrik); 2 Rata-rata Jumlah Laporan Hasil Review Laporan Keuangan, Evaluasi SPI Pengadaan Barang dan Jasa, Program Kerja DIPA/Renstra dan LAKIP (%); 3 Rata-rata Jumlah Laporan Pemantauan / Pemutakhiran Hasil Pemeriksaan Intern dan 4 Rata-rata Jumlah Laporan Pengolahan Hasil Pemeriksaan (%); 33 177 33 177 IRWIL II 22

5 Rata-rata Jumlah kebijakan teknis bidang iii PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR BPN RI WILAYAH III Terlaksananya pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur BPN RI di Wilayah III pemeriksaan / pengawasan (%); 6 Rata-rata Jumlah auditor sebagai peserta diklat mandiri/ seminar / workshop / lokakarya / sosialisasi / asistensi (%); 7 Rata-rata Jumlah Laporan pembinaan / Asistensi (intern dan ekstern) / Koordinasi dan Konsultasi Pengawasan (%); 8 Rata-rata Jumlah Laporan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional Auditor (%). 9 Rata-rata Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Intensitas Pengawasan dalam upaya perbaikan pelayanan publik (%) 1 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja dan Kasus (Obrik); 2 Rata-rata Jumlah Laporan Hasil Review Laporan Keuangan, Evaluasi SPI Pengadaan Barang dan Jasa, Program Kerja DIPA/Renstra dan LAKIP (%); 3 Rata-rata Jumlah Laporan Pemantauan / Pemutakhiran Hasil Pemeriksaan Intern dan 4 Rata-rata Jumlah Laporan Pengolahan Hasil Pemeriksaan (%); 5 Rata-rata Jumlah kebijakan teknis bidang pemeriksaan / pengawasan (%); 6 Rata-rata Jumlah auditor sebagai peserta diklat mandiri/ seminar / workshop / lokakarya / sosialisasi / asistensi (%); 7 Rata-rata Jumlah Laporan pembinaan / Asistensi (intern dan ekstern) / Koordinasi dan Konsultasi Pengawasan (%); 33 177 IRWIL III 23

8 Rata-rata Jumlah Laporan Penilaian Angka Kredit iv PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR BPN RI WILAYAH IV Terlaksananya pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur BPN RI di Wilayah IV Pejabat Fungsional Auditor (%). 9 Rata-rata Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Intensitas Pengawasan dalam upaya perbaikan pelayanan publik (%) 1 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja dan Kasus (Obrik); 2 Rata-rata Jumlah Laporan Hasil Review Laporan Keuangan, Evaluasi SPI Pengadaan Barang dan Jasa, Program Kerja DIPA/Renstra dan LAKIP (%); 33 177 IRWIL IV 3 Rata-rata Jumlah Laporan Pemantauan / Pemutakhiran Hasil Pemeriksaan Intern dan 4 Rata-rata Jumlah Laporan Pengolahan Hasil Pemeriksaan (%); 5 Rata-rata Jumlah kebijakan teknis bidang pemeriksaan / pengawasan (%); 6 Rata-rata Jumlah auditor sebagai peserta diklat mandiri/ seminar / workshop / lokakarya / sosialisasi / asistensi (%); 7 Rata-rata Jumlah Laporan pembinaan / Asistensi (intern dan ekstern) / Koordinasi dan Konsultasi Pengawasan (%); 8 Rata-rata Jumlah Laporan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional Auditor (%). 9 Rata-rata Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Intensitas Pengawasan dalam upaya perbaikan pelayanan publik (%) 24

v IRWIL V PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR BPN RI WILAYAH V Terlaksananya pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur BPN RI di Wilayah V 1 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja dan Kasus (Obrik); 2 Rata-rata Jumlah Laporan Hasil Review Laporan Keuangan, Evaluasi SPI Pengadaan Barang dan Jasa, Program Kerja DIPA/Renstra dan LAKIP (%); 3 Rata-rata Jumlah Laporan Pemantauan / Pemutakhiran Hasil Pemeriksaan Intern dan 4 Rata-rata Jumlah Laporan Pengolahan Hasil Pemeriksaan (%); 5 Rata-rata Jumlah kebijakan teknis bidang pemeriksaan / pengawasan (%); 6 Rata-rata Jumlah auditor sebagai peserta diklat mandiri/ seminar / workshop / lokakarya / sosialisasi / asistensi (%); 7 Rata-rata Jumlah Laporan pembinaan / Asistensi (intern dan ekstern) / Koordinasi dan Konsultasi Pengawasan (%); 8 Rata-rata Jumlah Laporan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional Auditor (%). 9 Rata-rata Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Intensitas Pengawasan dalam upaya perbaikan pelayanan publik (%) 33 177 25