TANGGUNG JAWAB DIREKSI TERHADAP AKTIVITAS PERSEROAN TERBATAS YANG BELUM BERSTATUS BADAN HUKUM

dokumen-dokumen yang mirip
KEDUDUKAN HUKUM DIREKSI TERHADAP PENGELOLAAN PERSEROAN TERBATAS YANG BELUM BERSTATUS BADAN HUKUM

PERTANGGUNGJAWABAN SEKUTU DALAM PERSEKUTUAN KOMANDITER YANG MENGALAMI KEPAILITAN

KAJIAN YURIDIS KEDUDUKAN KOMISARIS DALAM MELAKUKAN KEPENGURUSAN PERSEROAN TERBATAS

BAB I PENDAHULUAN. dengan prinsip kebersamaan, efisiensi,berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

SAHAM SEBAGAI OBJEK PEWARISAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA DARI DIREKSI DAN PEMEGANG SAHAM BANK TERLIKUIDASI YANG BERBADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS

TANGGUNG JAWAB INDUK PERUSAHAAN DALAM PERUSAHAAN KELOMPOK

KEPASTIAN HUKUM PENANAMAN MODAL ASING DALAM BENTUK PERSEROAN TERBATAS (NAAMLOZE VENNOTSCHAP)

KEPEMILIKAN SAHAM MAYORITAS OLEH DIREKTUR UTAMA

STATUS BADAN HUKUM PERSEROAN AKIBAT DARI PEMBUBARAN PERSEROAN

TANGGUNG JAWAB ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DALAM PERSEROAN ATAS KELALAIAN MELAKSANAKAN TUGAS PENGAWASAN

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN SEKURITAS TERHADAP INVESTOR DALAM PERDAGANGAN SAHAM SECARA ELEKTRONIK

Oleh : Griyo Mandraguna I Ketut Westra Anak Agung Sri Indrawati Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana

SYARAT-SYARAT SAHNYA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS (PT) DI INDONESIA 1 Oleh : Nicky Yitro Mario Rambing 2

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 Website :

TANGGUNG JAWAB PERBUATAN DIREKSI YANG DILAKUKAN ATAS NAMA PERSEROAN TERBATAS YANG BELUM MEMPEROLEH STATUS BADAN HUKUM

PERBANDINGAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

BAB V PENUTUP. penelitian yang dilakukan beserta dengan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

TANGGUNG JAWAB DIREKSI BERDASARKAN PRINSIP FIDUCIARY DUTIES DALAM PERSEROAN TERBATAS

BAB I PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan keahlian masing-masing serta cara yang berbeda-beda dalam

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan business judgment..., Kanya Candrika K, FH UI, , TLN No. 4756, Pasal 1 angka 1.

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak As

PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG SAHAM MINORITAS PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

BAB II TINJAUAN UMUM PERSEROAN TERBATAS

BAB I P E N D A H U L U A N

KEPEMILIKAN SAHAM SUAMI DAN ISTRI DALAM SATU PERSEROAN TERBATAS. Wishnu Kurniawan 1. Yeni Tan 2 ABSTRACT

PROSEDUR HUKUM YANG HARUS DITEMPUH PERSEROAN TERBATAS DALAM HAL TERJADINYA PENGURANGAN JUMLAH PENDIRI DAN AKIBAT HUKUMNYA

UNIVERSITAS INDONESIA

STIE DEWANTARA Subyek Hukum Bisnis

TANGGUNG JAWAB DIREKSI TERHADAP KERUGIAN PT BERDASARKAN DOKTRIN BUSINESS JUDGEMENT RULE

KEABSAHAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK DALAM AKTA PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM MELALUI MEDIA ELEKTRONIK

Bab 2 Badan usaha dalam kegiatan bisnis. MAN 107- Hukum Bisnis Semester Gasal 2017 Universitas Pembangunan Jaya

TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN BANK INDONESIA DALAM LIKUIDASI BANK

BAB I PENDAHULUAN. bertumbuh pesat. Menurut Peneliti terbukti dengan sangat banyaknya

BAB II ASPEK HUKUM MENGENAI PERSEROAN TERBATAS DAN PENERAPAN ASAS PIERCING THE CORPORATE VEIL ATAS TANGGUNG JAWAB DIREKSI

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

KEPAILITAN PERUSAHAAN INDUK TERHADAP PERUSAHAAN ANAK DALAM GRUP

BAB II PENGATURAN DIREKSI MENURUT KETENTUAN UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS. perseroan yang paling tinggi, serta yang berhak dan berwenang untuk

ABSTRAK. Kata Kunci: Limited Liability, Piercing the Corporate Veil, Pemegang saham, Perseroan Terbatas. ABSTRACT

TINJAUAN YURIDIS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS JOHN EDONG / D

WEWENANG DIREKSI DAN AKIBAT HUKUMNYA BAGI PERSEROAN TERBATAS

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Dasar Hukum dan Pengertian Perseroan Terbatas (PT) a. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

ABSTRACT JURIDICAL REVIEW OF POSITION STATED OWNED ENTERPRISES AS A LEGAL INDEPENDENT ENTITY AND THE RESPONSIBILITIES IN THE MANAGEMENT OF STATED

PERANAN, KEWENANGAN DAN KEDUDUKAN DEWAN KOMISARIS DALAM PERSEROAN TERBATAS SANGANA TIMOR LUMBAN SIANTAR ABSTRACT

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KEPAILITAN SUATU PERUSAHAAN ASURANSI

FAJAR EKO PRABOWO WENNY SETIAWATI FAKULTAS HUKUM PROGRAM STUDI ILMU HUKUM KEKHUSUSAN HUKUM TENTANG KEGIATAN EKONOMI DEPOK JANUARI 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Pengesahan Badan Hukum. Perubahan Anggaran Dasar. Data. Perseroan Terbatas. Pengajuan. Tata Cara.

TANGGUNG JAWAB NOTARIS SEBAGAI PEJABAT PEMBUAT AKTA TERHADAP AKTA YANG MENGANDUNG CACAT HUKUM

EKSISTENSI DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS. Oleh : Raffles, S.H., M.H.

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Direksi mempunyai tugas dan wewenang ganda yaitu melakukan pengurusan dan menjalankan perwakilan perseroan Direksi yang mengurus dan mewakili

BAB II HUBUNGAN HUKUM INDUK PERUSAHAAN DENGAN ANAK PERUSAHAAN. A. Status Badan Induk perusahaan dan Anak Perusahaan

BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Tanggungjawab terbatas..., Ronald U.P. Sagala, FH UI, 2010.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Tanggung Jawab Direksi Terhadap Kerugian Yang Diderita Perseroan

TINJAUAN YURIDIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS (PT TERTUTUP) ABSTRACT

e) Hak Menghadiri RUPS... 55

2011, No Mengingat : Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Perubahan Data Perseroan Terbatas. 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

perubahan Anggaran Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan notaris..., E. Paramitha Sapardan, FH UI, hlm. 1. Universitas Indonesia

PROBLEMATIKA STATUS KEKAYAAN NEGARA DALAM PERMODALAN BUMN PERSERO Oleh: Amanda Savira Karin

PENERAPAN PRINSIP KEADILAN DALAM GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PEMENUHAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS DIAN APRILLIANI / D

ANALISIS YURIDIS KEDUDUKAN AKTA PERUBAHAN PERSEROAN TERBATAS YANG DIBUAT OLEH NOTARIS NAMUN TIDAK MENDAPAT PERSETUJUAN MENTERI HUKUM DAN HAM

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) YANG BERBENTUK BUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan negara merupakan salah satu asas pokok. pembentukan pemerintah Negara Kesatuan Republik

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PERSEROAN TERBATAS BERDASARKAN PRINSIP FIDUCIARY RELATIONSHIP

2016, No Manusia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar sert

BAB II PEMBUBARAN DAN TANGGUNGJAWAB LIKUDIATOR

KEKUATAN HUKUM AKTA NOTARIS BERKENAAN DENGAN PENANDATANGANAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) PERSEROAN TERBATAS MELALUI MEDIA TELEKONFERENSI

PENGELOLAAN ASET DAERAH MELALUI KEPEMILIKAN MODAL PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) (Suatu Kajian Hukum Ekonomi)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA BUMD PT PERDANA MULTIGUNA SARANA BANDUNG BARAT

PERSEROAN TERBATAS. Copyright by dhoni yusra. copyright by dhoni yusra 1

BAB II PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI BADAN HUKUM PRIVAT. Dari kata Perseroan Terbatas dapat diartikan bahwa, kata Perseroan

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA INDONESIA

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERBUATAN-PERBUATAN PENDIRI SEBELUM PERSEROAN MEMPEROLEH PENGESAHAN BADAN HUKUM Oleh: Adem Panggabean BAB I PENDAHULUAN

HUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, Jakarta, 2000 hal 1. Universitas Sumatera Utara

12FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN

SAHAM PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI OBJEK JAMINAN GADAI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Definisi Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut Perseroan) menurut

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat terpisahkan dari dunia bisnis di Indonesia. Terkait dengan

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.

TANGGUNG JAWAB SEKUTU TERHADAP COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP ( CV ) YANG MENGALAMI PAILIT

AKIBAT HUKUM PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN ATAU AKUISISI TERHADAP STATUS PERUSAHAAN MAUPUN STATUS PEKERJA PADA PT (PERSEROAN TERBATAS)

Soal Tentir Persiapan UAS Hukum Dagang. Dept. Pendidikan dan Keilmuan BEM FHUI Business Law Society (BLS)

TUGAS DAN WEWENANG SERTA TANGGUNG JAWAB DIREKSI MENURUT UU NO. 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS. Oleh : Frankiano B.

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI PT TRIKOMSEL OKE Tbk.

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE. Hj. MUSKIBAH, SH. M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terelakkan lagi, dimana Indonesia berada di tengah dan dalam kancah

PERLINDUNGAN HUKUM YANG DIBERIKAN TERHADAP PEMEGANG SAHAM DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN Oleh : NI PUTU YUNIKA SULISTYAWATI ABSTRACT

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN MODAL VENTURA (VENTURE CAPITAL COMPANY) DALAM HAL PERUSAHAAN PASANGAN USAHA MENGALAMI PAILIT

Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016

KEABSAHAN PERMEN DALAM TRANSAKSI PEMBAYARAN

Transkripsi:

TANGGUNG JAWAB DIREKSI TERHADAP AKTIVITAS PERSEROAN TERBATAS YANG BELUM BERSTATUS BADAN HUKUM Oleh : A.A Istri Esa Septianingrum Semara Desak Putu Dewi Kasih Ni Putu Purwanti Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT : This paper discusses the responbility of the directors on the activities of the limitied liability company that is not yet legal status. This paper aims to identify and analyze the legal consequences and responsibilities of the managing directors who have limitied liability legal status. Types of research in this study, using the normative nature of the research descriptive. This paper presented a study that from a limitied liability legal status, then since that time the law treats shareholders and directors apart from the limitied liability company itself. Thus shareholders who do not have an interest in a limitied liability company wealth, also not responsible for the debts of the company. Keywords : Corporation, Responsibility, Limited Company ABSTRAK : Penulisan ini membahas tentang tanggung jawab direksi terhadap aktivitas perseroan terbatas yang belum berstatus badan hukum. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalis akibat hukum dan tanggung jawab direksi yang mengelola perseroan terbatas yang belum berstatus badan hukum. Jenis penelitian dalam penulisan ini menggunakan metode normatif dengan sifat penelitian deskriptif. Tulisan ini menghasilkan penelitian bahwa sejak sebuah PT berstatus sebagai badan hukum, maka sejak saat itulah hukum memperlakukan pemegang saham dan direksi terpisah dari PT itu sendiri. Dengan demikian pemegang saham yang tidak mempunyai kepentingan dalam kekayaan PT, juga tidak bertanggungjawab atas utang-utang perusahaannya. Kata Kunci: Badan Hukum, Tanggung Jawab, Perseroan Terbatas I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perseroan Terbatas merupakan salah satu perusahaan yang diharapkan dapat menjadi sarana dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi. Perseroan Terbatas adalah bentuk perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan modal perseroan tertentu yang terbagi atas saham saham, dalam mana para pemegang saham ( persero) ikut serta mengambil satu saham atau lebih dan melakukan perbuatan perbuatan hukum dibuat oleh nama 1

bersama dengan tidak bertanggung jawab sendiri untuk persetujuan persetujuan perseroan itu. 1 Menurut pasal 1 angka 1 Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UUTP), yang dimaksud dengan Perseroan Terbatas adalah Badan Hukum yang merupakan persekutuan modal didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang diterapkan dalam Undang Undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Lebih dipilihnya Perseroan Terbatas sebagai bentuk perusahaan dibandingkan bentuk yang lain dikarenakan oleh dua hal yaitu: pertama, perseroan terbatas merupakan asosiasi modal dan kedua, perseroan terbatas merupakan badan hukum yang mandiri. Sebagai asosiasi modal maka ada kemudahan bagi pemegang saham perseroan terbatas untuk mengalihkan sahamnya kepada orang lain, sedangkan sebagai badan hukum yang mandiri berdasarkan UUPT maka pertanggung jwaban pemegang saham bersifat terbatas. Sebagai badan hukum perseroan terbatas memiliki karakteristik antara lain : adanya harta kekayaaan yang terpisah, mempunyai tujuan tertentu mempunyai kepentingan sendiri dan adanya organisasi yang teratur. 2 Perseroan Terbatas yang telah bersama badan hukum akan menjadi lembaga yang mandiri dan sebagai pendukung hak dan kewajiban, dapat melakukan perbuatan hukum baik dalam maupun diluar pengadilan serta memiliki harta yang terpisah daeri para pengurusnya maupun para pendirinya. 1.2 TUJUAN PENELITIAN Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui akibat hukum terhadap PT yang belum berbadan hukum dan tanggung jawab direksi terhadap pengelolaan PT yang belum berbadan hukum. II. ISI MAKALAH 1 CST. Kansil, 2005, Hukum Perusahaan Indonesia Bagian I, Cet VII, Pradnya Paramita, Bandung,hal.91. 2 Ali Ridho, 1986, Hukum Dagang tentang Aspek-Aspek Hukum dalam Asuransi Usaha, Asuransi Jiwa dan Perkembangan Perkembangan Perseroan Terbatas, Pradnya Paramita, Bandung, hal.303. 2

2.1 METODE PENELITIAN Penulisan ini, menggunakan metode penelitian hukum normatif yaitu, suatu proses untuk menentukan suatu aturan hukum, prinsip hukum, maupun doktrin hukum untuk menjawab permasalahan hukum yang dihadapi. 3 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1 Akibat Hukum Terhadap Perseroan Terbatas Yang Belum Berbadan Hukum Di dalam Pasal 7 ayat 4 UUPT dikatakan Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan. Untuk memperoleh status Badan Hukum pertama-tama harus didahului dengan pengajuan nama perseroan, kemudian mengajukan permohonan kepada menteri untuk mendapatkan pengesahan mengenai pendirian badan hukum perseroan yang dilakukan bersama-sama oleh para pendirinya atau menguasakan kepada notaris yang dilakukan secara elektronik melalui Sistem Informasi Badan Hukum. Status dari perbuatan hukum yang dilakukan oleh perusahaan yang belum memperoleh status badan hukum dapat dilihat dari beberapa aspek berdasarkan UU PT. Perbuatan hukum atas nama Perseroan yang belum memperoleh status badan hukum, hanya boleh dilakukan oleh semua anggota Direksi bersama-sama semua pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris Perseroan dan mereka semua bertanggung jawab secara tanggung renteng atas perbuatan hukum tersebut. Selanjutnya perbuatan hukum yang dilakukan bersama-sama ini akan menjadi tanggung jawab perseroan secara hukum setelah perseroan memperoleh status sebagai badan hukum. 4 Perbuatan hukum dilakukan oleh pendiri atas nama Perseroan yang belum memperoleh status badan hukum, perbuatan hukum tersebut menjadi tanggung jawab pendiri yang bersangkutan dan tidak mengikat Perseroan. Dan perbuatan hukum ini hanya mengikat dan menjadi tanggung jawab Perseroan setelah 3 Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, hal. 35 4 Edillius dan Sudarsono, Manajemen Koperasi dalam Teori dan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1996, hal. 1 3

perbuatan hukum tersebut disetujui oleh semua pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh semua pemegang saham Perseroan. 2.2.2 Tanggung Jawab Direksi Terhadap Pengelolaan PT Yang Belum Berbadan Hukum Dalam hal ini terdapat PT sudah melakukan perbuatan hukum tetapi PT itu sendiri belum memperoleh status badan hukum itu dikarenakan didalam UUPT, PT merupakan badan usaha yang diatur memiliki banyak kelebihan dari bentuk badan usaha lain, yaitu kepastian hukum terhadap PT dijamin dengan berlakunya UUPT itu sendiri. Maka dari itu PT melakukan perbuatan hukum yang dilakukan atas nama Perseroan, padahal PT belum berstatus badan hukum. 5 Setelah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), maka PT telah sah sebagai badan hukum dan menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-perjanjian dan kekayaan perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya. Sejak sebuah PT berstatus sebagai badan hukum, maka sejak saat itu hukum memperlakukan pemegang saham dan pengurus (direksi) terpisah dari PT itu sendiri. Dengan demikian pemegang saham yang tidak mempunyai kepentingan dalam kekayaan PT, juga tidak bertanggung jawab atas utang-utang perusahaan atau PT. Sebagai badan hukum, pada prinsipnya PT dapat memiliki segala hak dan kewajiban yang dapat dimiliki oleh setiap orang-perorangan, dengan pengecualian hal-hal yang bersifat pribadi, yang hanya mungkin dilaksanakan oleh orang-perorangan yang dalan hubungan tertentu, dengan PT. Tanggung jawab direksi pada dasarnya beriringan dengan keberadaan, tugas, wewenang hak dan kewajiban yang melakat pada dirinya. Suatu kewenangan adalah suatu hak yang diperoleh setelah memenuhi persyaratan tertentu. Suatu kewenangan tidaklah berdiri sendiri, kewenangan itu selalu berimbalan kewajiban yang merupakan tanggung jawabnya. 6 Demikian juga dengan kewenangan dan kecakapan direksi perseroan, akan selalu beriringan 5 Gunawan Widjaya, Risiko Hukum Pemilik dan Komisaris PT, Forum Sahabat, Jakarta, 2008, hal.60 6 Munir Fuady, Perlindungan Pemegang Saham Minoritas, CV. Utomo, Bandung, 2005, hal.218 4

dengan tanggung jawabnya selaku direksi, yang berwenang mengurus perseroan sesuai maksud dan tujuan yang terdapat dalam anggaran dasar dan ketentuan yang berlaku lainnya. III. KESIMPULAN Akibat dari perbuatan hukum yang dilakukan oleh perusahaan yang belum memperoleh status badan hukum dapat dilihat dari beberapa aspek berdasarkan UU PT. Perbuatan hukum atas nama Perseroan yang belum memperoleh status badan hukum, hanya boleh dilakukan oleh semua anggota Direksi bersama-sama semua pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris Perseroan dan mereka semua bertanggung jawab secara tanggung renteng atas perbuatan hukum tersebut.tanggung jawab perbuatan hukum atas nama PT yang belum sah berbadan hukum, apabila perbuatan yang dilakukan oleh semua anggota Direksi bersama - sama semua pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris. DAFTAR PUSTAKA Ali Ridho, 1986, Hukum Dagang tentang Aspek-Aspek Hukum dalam Asuransi Usaha, Asuransi Jiwa dan Perkembangan Perkembangan Perseroan Terbatas, Pradnya Paramita, Bandung. CST. Kansil, 2005, Hukum Perusahaan Indonesia Bagian I, Cet VII, Pradnya Paramita, Bandung. Edillius dan Sudarsono, 1996, Manajemen Koperasi dalam Teori dan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta. Gunawan Widjaya, 2008, Risiko Hukum Pemilik dan Komisaris PT, Forum Sahabat, Jakarta. Marzuki, Peter Mahmud., 2005, Penelitian Hukum., Kencana, Jakarta. Gunawan Widjaya, 2008, Risiko Hukum Pemilik dan Komisaris PT, Forum Sahabat, Jakarta. Munir Fuady, 2005, Perlindungan Pemegang Saham Minoritas, CV. Utomo, Bandung. PERATURAN Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 5