TAHAPAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
DIKLAT PENGADAAN TANAH KATA PENGANTAR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

SKEMA PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 084 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

MODUL 5 : PENGADAAN TANAH DIBAWAH 5 HA

1. Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum dan pendanaannya.

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PMK.02/2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 112 TAHUN 2015 SERI E.104 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 112 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR.22 TAHUN 2013

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1UO TAHUN 2016 TENT ANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KARO PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNANUNTUK KEPENTINGAN UMUM SKALA KECIL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PROVINSI JAWA BARAT WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

Indikator Hasil Belajar

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN. UU No. 30 Tahun 2009 (Pasal 2) tentang Ketenagalistrikkan

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

UU No. 2 thn ASAS DAN TUJUAN POKOK-POKOK PENGADAAN TANAH PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

RGS Mitra 1 of 5 NO NORMA STANDAR MEKANISME KETATALAKSANAAN KUALITAS PRODUK KUALITAS SDM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012

BERITA NEGARA. No.222, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Verifikasi. Akreditasi. Lembaga Bantuan Hukum. Organisasi Kemasyarakatan.

Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG

PENDANAAN BAGI KEPERLUAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM.

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

PERATURAN DAERAH KABUpATEN LAHAT NOMOR 08 TAHUN PENfELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM.

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 5/Mei/2016. Kata kunci: Pengadaan tanah, pembangunan, kepentingan umum

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

2011, No.80 2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/35/KEP/ /2013 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: /62/KEP/ /2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

I. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERTANAHAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI 1.

I. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERTANAHAN SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI 1. PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Reformasi Peraturan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTORAT PENGATURAN DAN PENGADAAN TANAH PEMERINTAH

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

FUNGSI SOSIAL HAK ATAS TANAH. sumber gambar: flickr.com dan yahoo.com

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA MEMPERSIAPKAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN TEKNIS UNTUK KOMISI PEMILIHAN UMUM

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 194 TAHUN 2014

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2014, No.31 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL. BAB I K

Transkripsi:

TAHAPAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM Dasar hukum: a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 b. Peraturan Kepala Badan Peran Nasional Nomor 5 Tahun 2012 c. Perpres Nomor 71 Tahun 2012 d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 tahun 2012 e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13 Tahun 2013 f. Perpres Nomor 40 Tahun 2014 g. Perpres Nomor 99 Tahun 2014 h. Perpres Nomor 30 Tahun 2015 i. Perpres Npmpr 148 tahun 2015 j. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10 Tahun 2016 k. Permen Nomor 6 Tahun 2015 l. Permen Nomor 22 Tahun 2015 1. Tahap Perencanaan PERENCANAAN Instansi yang memerlukan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, dan/atau Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Survey sosial ekonomi Kelayakan lokasi Analisis dan biaya manfaaat bangunan Perrkiraan nilai Dampak lingkungan dan dampak sosial Studi yang diperlukan Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Prioritas Pembangunan Studi Kelayakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Rencana Strategis Rencana Kerja Pemerintah Instantansi yang memerlukan Maksud dan tujuan Kesesuaian dengan RTRW dan Prioritas Pembangunan Letak Tanah Luas Tanah yang dibutuhkan Ganbaran Umum Status Tanah Perkiraan Jangka Waktu Pembangunan Perkiraan jangka waktu pelaksanaan Pengadaan Tanah Perkiraan jangka waktu pambangunan Perkiraan nilai Rencana penganggaran Letak Dokumen Perencanaan, ditetapkan Pimpimpinan Instansi/ Pejabat yang ditunjuk Disampaikan ke Gubernur PERSIAPAN Gambar 1 Bagan Alur Tahapan Perencanaan 1

2. Tahap Persiapan PERSIAPAN Gubernur Membentuk Tim Persiapan <10 hari beranggotakan Bupati/Walikota Satuan Kerja Provinsi Instansi yang memerlukan Instansi terkait lainnya Bertugas : Melaksanakan rencana Melakukan pendataan awal lokasi Melaksanakan konsultasi publik Menyiapkan penetepan lokasi Mengumumkan Penetapan lokasi Melaksanakan tugas lain terkait pengadaan Pemberitahuan Rencana Pembangunan Sekretariat berkedudukan di Provinsi Gambar 2 Bagan Alur Tahapan Persiapan (Membentuk Tim Persiapan) Memuat informasi maksud dan tujuan rencana ; letak dan luas yang dibutuhkan; tahapan rencana pengadaan ; perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan ; perkiraan waktu jangka waktu pelaksanaan ; dan informai lainnya yang dianggap perlu Pemberitahuan Rencana Pembangunan <20 hari sejak Dokumen Perencanaan Diterima Gubenur Secara langsung maupun tidak langsung Ditandatangani oleh ketua tim persiapan Secara Langsung Secara Tidak Langsung Sosialisasi dan tatap muka : Undangan melalui lurah/kepala desa < 3 hari sebelum pertemuan Notulenesi di tandatangani ketua Tim Persiapan/Pejabat yang ditunjuk. Surat pemberitahuan : Disampaikan kepada masyarakat Melalui lurah/kepala desa atau nama lain < 20 sejak dokumen perencanaan diterima Gubernur. Media Cetak Melalui surat kabar harian lokal dan nasional Penerbitan mininimal 1 hari kerja Media elektonik Melalui (website) Pemerintah Provinsi, kab/kota, atau Instansi yang memerlukan Pendataan Awal Gambar 3 Bagan Alur Tahapan Persiapan (Pemberitahuan Kepada Masyarakat) 2

Pihak yang berhak berupa : Perseorangan, Badan hukum, Badan sosial, Badan keagamaan, atau instansi pemerintah Pihak yang berhak meliputi pemegang hak atas ; pemegang hak pengelolaan; nadzir untuk wakaf; pemilik bekas milik adat; masyarakat hukum adat; pihak yang menguasai negara dengan itikad baik; pemegang dasar penguasaan atas ; dan/atau pemilik bangunan, tanaman, atau benda lain yang berkaitan dengan. Pendataan Awal Dilaksanakan oleh tim persiapan Tim Persiapan melakukan pengumpualan data : Pihak yang berhak Objek Pengadaan <30 hari kerja setelah sosialisasi dan tatap muka Dapat dilakukan bersama pejabat kelurahan.desa atau nama lain Konsultasi publik Dokumen perencanaan pengadaan Daftar sementara lokasi rencana di tandatangani oleh ketua Tim Persiapan Dokumen pelaksanaan Konsultasi Publik Gambar 4 Bagan Alur Tahapan Persiapan (Pendataan Awal) Konsultasi Publik Jangka waktu <60 hari kerja setelah ditantangani daftar lokasi sementara, melalui Undangan dan Pengumuman Tanda terima bukti undangan Undangan kepada Pihak ng Berhak oleh perangkat lurah/ desa setempat <3 hari sebelum pelaksanaan Konsultasi Publik Pengumumuman melalui Pengumuman di kantor lurah/ desa Media cetak/elektrinik Maksud dan tujuan rencana Tahapan dan waktu proses pengadaan Peran Penilai dalam menentukan nilai ganti rugi Insentif yang akan diberikan kepada pemegang hak Objek yang dinilai ganti kerugian Bentuk ganti rugi Hak dan kewajiban pihak yang berhak A Dilakukan proses dialogis Berita acara kesepakatan Berita acara kesepakatan Dalam Konsultasi Publik Ulang Masyarkat sepakat Konsultasi Publik Ulang <30 hari dari berita acara kesepakatan Masyarkat sepakat Instansi yang memerlukan melaporkan ke Gubernur melalui Tim Persiapan A Sekda Provinsi/Pejabat yang ditunjuk (Ketua) Kepala BPN (sekretaris dan anggota) Instansi yang menangani perencanaan daerah (anggota) Kepala Kantor wilayah KEMENHUMHAM (anggota) Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk (anggota) Akademisi (anggota) Berdasarkan 1. RTRW 2. Prioritas Pembangunan : RPJM RENSTRA Rencana Kerja Pemerintah Instansi Penanganan keberatan oleh Gubernur. Membentuk Tim Kajian Keberatan < 14 hari Tim Kajian Keberatan Menginventasasi masalah yang menjadi keberatan Melakukan pertemuan/ klairifikasi Membuat rekomendasi Rekomendasi Tim Kajian Gubernur atau didelegasikan bupati/ walikota Gubernur menerima keberatan Penetepan Lokasi Instansi yang memerlukan memindahlan lokasi Gambar 5 Bagan Alur Tahapan Persiapan (Konsultasi Publik dan Konsultasi Publik Ulang) Penetepan Lokasi Pembangunan Perpanjangan Penetapan Lokasi Berdasarkan: Konsultasi pubik Konsutasi publik ulang Ditolaknya keberatan dari pihak yang berhak dari gubernur Pengumuman Penetapan Lokasi Intansi yang memerlukan mengajukan permohonan perpanjangan waktu kepada Gubernur Diajukan < 2 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu penetapan lokasi Berlaku untuk jangka waktu 2 tahun Dapat diperpanjang 1 kali paling lama satu tahun Pertimbangan Kepala Kantor Wilayah BPN (Provinsi) Gambar 6 Bagan Alur Tahapan Persiapan (Penetapan Lokasi Pembangunan) 3

Pengumuman Penetapan Lokasi >3 hari sejak penetapan lokasi Memuat: Nomor dan tanggal keputusan penetapan lokasi Maksud dan tujuan Letak dan luas yang dibutuhkan, Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan dan perkiraan jangka waktu Gubernur mengumumkan Penetapan Lokasi Instansi yang memerlukan melampirkan peta lokasi Media cetak dan atau/media elektronik Ditempelkan di kantor kelurahan/desa atau nama lain, kantor kecamatan, dan atau kantor kabupaten/kota dan di lokasi. Dilakukan paling kurang 14 (empat belas) hari kerja Media Cetak Dilaksanakan melalui surat kabar harian lokal dan nasional Paling sedikit 1 (satu) kali penerbitan hari kerja Media Elektronik Dilaksnakan melalui halaman (website) pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau instansi yang memerlukan PELAKSANAAN Gambar 7 Bagan Alur Tahapan Persiapan (Pengumuman Penetapan Lokasi) 3. Tahap Pelaksanaan PELAKSANAAN Instansi yang memerlukan mengajukan pelaksanaan pengadaan Pejabat yang membidangi urusan pengadaan di lingkungan Kantor Pertahanan Pejabat kantor pertahanan setempat Pejabat satuan perangkat daerah provinsi yang membidangi urusan peran Camat setempat pada lokasi pengadaan Lurah/kepala desa atau nama lain pada lokasi pengadaan anggota Dilaksanakan oleh Kantor Wilayah BPN (Provinsi) Dapat didelegasikan/ditugasakan Kepala Kantor Peran (Kabupten/Kota) selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Penugasan dilaporkan kepada Kepala BPN Pejabat yang membidangi urusan pengadaan di kantor wilayah BPN Ka. Kantor Peran setempat anggota Pejabat satuan kerja provinsi bidang peran Camat setempat Lurah/kepala desa setempat atau nama lain pada lokasi pengadaan yanah Keputusan penetapan lokasi Dokumen perancanaan Pengadaan Tanah Data awal Pihak yang Berhak dan Objek Pengadaan Pelaksana Pengadaan Tanah Instansi yang memerlukan mengajukan pelaksanaan pengadaan Membuat dokumen rencana kerja: Rencana Pendanaan Pelaksanaan Rencana waktu dan penjadwalan pelaksanaan Rencana kebutuhan bahan dan peralatan pelaksanaan Inventasrisasi dan alternatif solusi faktor-faktor penghambat dalam pekaksanaan Sistem monitoring pelaksanaan Penyiapan Pelaksanaan Penyiapan pelaksanaan, melakukan Agenda rapat pelaksanaan Rencana kerja dan jadwal kegiatan Menyiapkan pembentukan Satuan Tugas Perkiraan kendala teknis Rumusan strategi dan solusi terhadap hambatan dan kendalanya Langkah kordinasi ke dalam maupun ke luar Administrasi yang diperlukan Pengajuan anggran operasional Menetapkan penilai Membuat dokumen rapat Membentuk Satuan Tugas Inventarisasi dan Identifikasi Menetapkan Penilai Gambar 8 Bagan Alur Tahapan Pelaksanaan (Penyiapan Pelaksanaan) 4

Pelaksana Pengadaan Tanah Penyiapan Pelaksanaan Membentuk Satuan Tugas Inventarisasi dan Identifikasi Menetapkan Penilai Membuat: Penyusunan rencana jadwal kegiatan Penyiapan bahan Penyiapan peralatan teknis Koordinasi Dengan perangkat kecamatan dan lurah/kepala desa Penyiapan peta bidang Pemberitahuan kepada pihak yang Berhak melalui lurah/kepala desa Pemberitahuan rencana dan jadwal pelaksanaan pengumpulan data > 30 hari kerja Hasil Inventasi dan Identifikasi Hasil Inventaris dan Indentifikasi Peta bidang Daftar nominatif Diserahkan oleh Ketua Satuan Tugas kepada Ketua Panitia Pelaksana Pengumuman di kantor lurah/desa/ kecamatan >14 hari kerja Pihak yang Berhak setuju A Berita acara hasil invenatrisasi Data Fisik : Pengukuran dan pemetaan batas keliling lokasi Pengukuran dan pemetaan bidang per bidang Membuat: Data fisik penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan (Satgas A) Data Pihak yang Berhak dan Objek yang berhak (Satgas B) Mengajukan keberatan kepada Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah <14 hari kerja Dasar penentuan pihak yang berhak dalam pemberian ganti rugi Diterima ketua Pelaksana disambung ke gambar selanjutnya Data pihak yang berhak : Nama, pekerjaan, dan alamat pihak yang berhak Nomor Induk Kependududkan atau Identititas diri lainnya Bukti penguasaan dan/atau pemilikan, bangunan, tanaman dan yang berkaitan dengan Letak, luas dan nomor identifikasi bidang Status dan dokumennya Jens penggunaan dan pemanfaatan Pemilikan dan/atau penguasaan, bangunan Pembebanan hak atas Ruang atas dan bawah Melakukan verifikasi dan dan perbaikan <14 hari kerja Berita acara perbaikan hasil inventarisasi dan identifikasi Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membuat berita acara penolakan Gambar 9 Bagan Alur Tahapan Pelaksanaan (Inventarisasi dan Indentifikasi) Pelaksana Pengadaan Tanah A Penyiapan Pelaksanaan Satuan Tugas Inventarisasi dan Identifikasi Menetapkan Penilai (Jasa Penilai/Penilai Publik) Penilaian meliputi: Tanah Ruang atas dan bawah Bangunan Tanaman Benda yang berkaitan dengan Kerugian lain yang dapat dinilai Dari ketua Pelaksana Pengadaan Tanah, memberikan : peta bidang ; daftar nominatif; dan dan data yang diperlukan Hasil Inventaris dan Indentifikasi Pelaksanaan Pengadaan Penilai <30 hari kerja Penilaian Ganti Kerugian <30 hari kerja Besarnya nilai ganti rugi disampaikan kepada Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Berita acara penyerahan hasil penilaian Besaarnya nilai nanti kerugian setiap bidang dijadikan dasar musyawarah untuk menetapkan ganti rugi Musyawarah Gambar 10 Bagan Alur Tahapan Pelaksanaan (Penetapan Penilai Dan Besarnya Nilai Ganti Kerugian ) 5

Berita acara penyerahan hasil penilaian Besaarnya nilai nanti kerugian setiap bidang dijadikan dasar musyawarah untuk menetapkan ganti rugi Pelaksana Pengadaan Tanah Pihak yang Berhak Intansi yang memerlukan Musyawarah <30 hari sejak hasil penilaian dari Penilai diertima Ketua Pelaksanaan Pengadaan Tanah Pelaksana Pengadaan Tanah Undangan <5 hari kerja sebelum waktu musyawarah Musyawarah menetapkan bentuk ganti rugi serta menyampaikan besarnya ganti kerugian <30 hari kerja Berita acara kesepakatan : Pihak yang berhak yang hadir atau kuasanya Pihak yang berhak yang hadir atau kuasanya, yang tidak setuju Pihak yang berhak yang tidak hadir dan tidak memberikan kuasa. sepakat Mengajukan ke Pengadilan Negeri <14 hari kerja setelah berita acara Mengajukan ke Mahkamah Agung <14 hari kerja setelah berita acara Pengadilan Negeri memutuskan <30 hari kerja setelah berita acara Mahkamah Agung memutuskan <30 hari kerja setelah berita acara Pihak yang berhak menerima Pemberian Ganti Rugi Pelepasan Hak Gambar 11 Bagan Alur Tahapan Pelaksanaan (Musyawarah, Proses Beracara di Pengadilan Negeri Dan Mahkamah Agung) Bentuk ganti kerugian Uang Tanah penggganti Pemukiman kembali Kepemilikan saham Bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak Dalam muswawarah, pemberian ganti rugi megutamakan dalam bantuk uang Pemberian Ganti Rugi Dibuktikan dengan surat keterangan lurah/kepala desa atau nama lain Pemberian Ganti Rugi dalam Keadaan Khusus Pihak yang berhak membutuhkan ganti kerugian dalam keadaan mendesak Diberikan 25% dari perkiraan ganti kerugian berdasarkan NJOP tahun sebelumnya Bentuk uang Bentuk penggganti Bentuk pemukiman kembali Bentuk kepemilikan saham Bentuk lain Pemberian Ganti Rugi Berita acara: Daftar Pihak yang berhak penerima ganti rugi Bentuk dan besarnya ganti rugi kerugian yang telah diberikan Daftar dan bukti pembayaran/kwitansi Berita acara pelepasan hak atas atau penyerahan Pemutusan Hubungan Hukum Antara Pihak ng Berhak Dengan Objek Pengadaan Tanah Gambar 12 Bagan Alur Tahapan Pelaksanaan (Pemberian Ganti Rugi) Pemberian sisa ganti rugi setelah ditetapkan hasil penilaiaian dari Penilai atau setetalah putusan pengadilan 6

Berita acara acara penitipan ganti kerugian Pihak yang berhak masih menguasai objek pengadaan Penyerarah bukti penguasaan atau kepemilikan objek kepada ketua pelaksanaan pengadaan Penitipan Ganti Kerugian Menitipkan ke pengadilan negeri di wilayah lokasi Bentuk ganti kerugian berupa uang Instansi yang memerlukan mengajukan permohonan pengosongan kepada Pengadilan Negeri di Wilayah lokasi pengadaan Pengambilan ganti kerugian oleh pihak yang berhak Instansi yang memerlukan menitipkan ganti kerugian Penitipan dilakukan dalam hal: Pihak yang berhak menolak bentuk/besarnya ganti kerugian hasil musyawarah dan tidak mengajukan ke pengadilan Pihak yang berhak menolak bentuk/besarnya ganti kerugian hasil pengadilan negeri/mahkamah Agung Pihak yang berhak tidak diketahui keberadaannya Objek pengadaan : 1) sedang menjadi objek perkara di pengadilan, 2) masih dipersengkatakan kepemilikannya, 3) objek sitaan dari pihak yang berwenang, dan 4) menjadi jaminan di bank Disertai surat pengantar dari ketua pelaksana pengadaan Pelepasan objek Gambar 13 Bagan Alur Tahapan Pelaksanaan (Penitipan Ganti Rugi) Pelepasan Objek Tanah Dilakukan dihadapan kepala kantor peran setempat Pelaksanaan Pengadaan Tanah melakukan : Menyiapkan surat pernyataan pelepasan/penyerahan hak atas Menartik bukti penguasaan atau kepemilikan objek Pengadaan Tanah dari Pihak yang terkait Memberikan tanda terima pelepasan Mebubuhi tanggal, paraf, dan cap pada sertifikat dan buku bukti kepemilikan yang sudah dilepaskan kepada negara Penerima Ganti Rugi atau kuasanya wajib: Menadatangani surat pernyataan pelepasan/ penyerahan hak atas Menandatangani berita acara Pelapesan hak Menyerahkan bukti-bukti penguasaan atau kepemilikan objek Menyerahkan salinan/fotocopy identitas kuasanya Berita acara pelepasan objek pengadaan Pemutusan Hubungan Hukum Antara pihak yang berhak dengan objek pengadaan Gambar 14 Bagan Alur Tahapan Pelaksanaan (Pelepasan Objek Tanah) 7

Pemberian Ganti Kerugian Pemutusan Hubungan Hukum Antara Pihak ng Berhak Dengan Objek Pengadaan Tanah Ganti rugi yang yang telah dititipkan di pengadilan negeri atau telah dilakukan pelepasan hak, hubungan hukum antara Pihak yang Berjak dan nya hapus demi hukum Pemutusan Hubungan Hukum Antara pihak yang berhak dengan objek pengadaan Dilkasanakan di hadapan kepala kantor pertahanan setempat Pemutusan hubungan hukum pada yang ganti kerugiannya dititipkan di pengadilan karena : Sedang berpekara di pengadilan Masih dipersengkatakan pemiliknya Objek sitaan dari pihak berwenang Menjadi jaminan bank Pemutusan hubungan hukum antara pihak yang berhak dengan objek pengadaan terhadap aset Pemerintah/Pemerintah Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah/Kas Desa berlaku > 60 hari sejak ditetapkannya penetapan lokasi Kepala kantor pertahanan memberitahukan pemutusan hubungan hukum kepada yang bersangkutan Terhadap yang belum terdaftar, Ketua Pelaksana pengadaan menyampaikan pemberithuan kepada lurah/kepala desa, camat setempat Kepala Kantor Peran melakukan pencatatan hapusnya hak pada buku Berita acara Disampaikan ke Ketua Pelaksanaan Pengadaan <7 hari sejak berita acara pelepasan hak objek pengadaan Pendokumentasian peta bidang, daftar normatif, dan data adminstrasi pengadaan Gambar 15 Bagan Alur Tahapan Pelaksanaan (Pemutusan Hubungan Hukum) Pendokumentasian peta bidang, daftar normatif, dan data adminstrasi pengadaan Pelaksana pengadaan melakukan pengumpulan, pengelompokan, pengolahan, dan penyimpanan data Peta bidang Daftar nominatif Data administrasi Disimpan, didokumentasikan, dan diarsipkan oleh kantor peran setempat. Data dapat berbentuk data elektronik Dibuat salinan dua rangkap, untuk Instansi yang memerlukan Dokumen di kantor wilayah BPN atau kantor peran setempat PENYERAHAN HASIL Gambar 16 Bagan Alur Tahapan Pelaksanaan (Pendokumentasian Pengadaan Tanah) 8

4. Tahap Penyerahan Hasil PENYERAHAN HASIL Berita Acara Penyerahan Dokumentasi: Peta bidang Daftar nominatif Data administrasi Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Membuat dokumentasi menjadi 2(dua) rangkap 1 (satu) rangkap asli digunakan untuk kelengkapan permohonan sertifikat hak atas 1 (satu) rangkap fotocopi yang telah dilegalisir diserahkan kepada instansi yang memerlukan Instansi yang memerlukan Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyerahakan hasil dokumen pengadaan <7 hari sejak pelepasan hak objek Berita acara Pelaksanaan Pembangunan Instansi yang memerlukan melakukan pendaftaran/pensertifikatan >30 hari sejak penyerahan hasil pengadaan Instansi yang memerlukan dapat mulai melaksanakan setelah dilakukan penyerahan hasil Gambar 17 Tahapan Penyerahan Hasil 9