Policy Brief berbasis data/hasil penelitian epidemiologis: Studi Kasus KIA

dokumen-dokumen yang mirip
Surveilans Respons dalam Program KIA Penyusun: dr. Sitti Noor Zaenab, M.Kes

Pengantar Semiloka mengenai: Penggunaan data Kematian absolut untuk Peningkatan Kinerja Program MDG4 dan MDG5 di kabupaten/kota

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB I. PENDAHULUAN A.

Sesi 4 Kebijakan di Sistem Kesehatan, BPJS, dan hubungan antara unit penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran.

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

Pendekatan Kebijakan di Hulu ke Hilir. dr. Sitti Noor Zaenab, M. Kes

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

Diskusi. Kepemimpinan Dinas Kesehatan dalam usaha penurunan kematian ibu dan bayi

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

POLICY UPDATE WIKO SAPUTRA

2

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI

PENDEKATAN PERENCANAAN KESEHATAN BERDASARKAN BUKTI SERTA ANALISA BOTTLENECK

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Visi Pendidikan Spesialis dan Subspesialis: Menjadi bagian integral dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Jumlah Ternak yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) menurut Provinsi dan Jenis Ternak (ekor),

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga TA 2016

Estimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2014 TENTANG

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

B. SUMBER PENDANAAN (10) PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta Rupiah) Prakiraan Kebutuhan

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG TIM BINAAN WILAYAH BIDANG KESEHATAN

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

BULETIN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPONS

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Annual Scientific Meeting FK UGM 2012 Kampus UGM, Rabu 7 Maret 2012 pukul

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Uraian Estimasi Pendapatan

KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN SDMK

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR: 024/BAN PAUD DAN PNF/AK/2017

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

ALOKASI TAHUN ANGGARAN 2016

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

ANALISA POTENSI LAYANAN KESEHATAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. terakhir, tidak hanya menimbulkan kepanikan bagi masyarakat tetapi juga menjadi

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

Disabilitas. Website:

Dr. Kirana Pritasari, MQIH Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2 menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendahar

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017

Transkripsi:

Draft 1 Policy Brief berbasis data/hasil penelitian epidemiologis: Studi Kasus KIA Laksono Trisnantoro Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM 1

Isi 1. Pengantar: Situasi KIA di Indonesia, kematian meningkat 2. Mengapa kita tidak awas pada kematian yang meningkat? Apa yang kurang tepat selama ini? 3. Pendekatan yang dianjurkan di Propinsi dan Kabupaten: Surveilans Response. 4. Diskusi: Bagaimana menyusun Policy Brief, untuk siapa? 2

Bagian 1: Keadaan KIA di Indonesia Jumlah Kematian Ibu dan bayi tetap tinggi dan di berbagai propinsi mengalami peningkatan Terjadi perubahan tempat kematian di berbagai daerah 3

Estimasi Jumlah Kematian Ibu Menurut Provinsi di Indonesia, 2010 50% kematian (5.767) 25% kematian (2.884) 25% kematian (2.883)

31,109 JAWA BARAT 17,787 JAWA TIMUR 14,033 JAWA TENGAH 13,567 SUMATERA UTARA Estimasi Jumlah Kematian Bayi, 2010 9,615 BANTEN 7,438 NUSA TENGGARA BARAT 6,751 SULAWESI SELATAN 6,689 NUSA TENGGARA TIMUR 6,450 LAMPUNG 6,203 SUMATERA SELATAN 4,845 SUMATERA BARAT 4,470 KALIMANTAN BARAT 4,180 RIAU 4,037 DKI JAKARTA 3,960 KALIMANTAN SELATAN 3,137 SULAWESI TENGAH 2,430 ACEH 2,282 JAMBI 2,178 SULAWESI TENGGARA 1,993 PAPUA 1,909 MALUKU 1,847 KEPULAUAN RIAU 1,762 KALIMANTAN TIMUR 1,636 BALI 1,563 BENGKULU 1,556 SULAWESI BARAT 1,240 KALIMANTAN TENGAH 1,207 SULAWESI UTARA 1,180 MALUKU UTARA 979 GORONTALO 843 BABEL 793 D I YOGYAKARTA 600 PAPUA BARAT 35,000 30,000 25,000 50% kematian (86.111) 25% kematian (42.845) 25% kematian (41.313) 20,000 15,000 10,000 5,000 0

Kematian absolut cenderung meningkat di berbagai propinsi 6

Data: Tempat kematian Ibu kecenderungannya berbeda letak Hilir RS Pemerintah dan Swasta Propinsi di Jawa Puskesmas Hulu dan RB swasta Rumahtangga dan Masyarakat Papua Propinsi Seperti NTT

Kematian bayi di Papua bertambah Source: Universty of Queensland, Balitbang Kemenkes, UGM

Kasus NTT Upaya yang sungguh-sungguh untuk percepatan penurunan kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir dengan cara-cara yang luar biasa (Pergub NTT No. 42 Tahun 2009). Selama 4 tahun terakhir berhasil menurunkan kematian ibu dan bayi Kematian Ibu dan Bayi tinggi Persalinan banyak di non faskes Prosentase Tempat Persalinan di NTT (Riskesdas 2007) 77,7 80 Persalinan diharapkan dilakukan di faskes 60 40 20 0 6,7 6,9 6,5 3,5 3 2,2 Terjadi perubahan tempat kematian Semakin banyak kematian di RS; Pengalaman yang terjadi di Jawa 9

Pkm Memadai Pkm Memadai Pkm Memadai Pkm Memadai 10

Di NTT Kematian di non-faskes berkurang persentasenya, tapi masih banyak. Perlu perbaikan preventif dan promotif. Kematian di puskesmas memadai dan PONED persentase kematian meningkat Kematian di rumahsakit bertambah persentasenya 11

Kasus di Propinsi-propinsi Jawa Persalinan semakin di fasilitas kesehatan Sebagian besar kematian terjadi di rumahsakit Banyak kematian yang bisa dicegah Propinsi di Jawa 12

Kasus I. Di DIY terjadi kenaikan kematian 95% kematian berada di RS Hasil AMP: 59% kematian bisa dicegah 13

TEMPAT KEJADIAN KEMATIAN Rumah Pusk RS RB 6% 6% 3% Kasus 2: Di Kabupaten Tegal Terjadi kenaikan kasus kematian 85% SEBAB KEMATIAN MATERNAL 35% 19% Perdarahan Infeksi Eklamsi Lain-2 10% Sebagian kematian dapat dicegah 36% 14

Propinsi-propinsi di Jawa Masalah KIA di masyarakat (Hulu) tidak sebesar Papua dan NTT Sebagian besar kematian ada di hilir dan dapat dicegah dengan perbaikan: Sistem rujukan Mutu Pelayanan rujukan dan mutu pelayanan klinik ditingkatkan 15

2. Diskusi: Mengapa kita tidak waspada akan adanya kenaikankenaikan ini? Mengapa terjadi kematian di fasilitas, khususnya rumahsakit, yang seharusnya bisa dicegah. 16

Jawaban: Selama ini kita sering terpaku pada penggunaan rates Jarang menggunakan data kematian absolut Apakah anda setuju dengan jawaban ini? 17

3. Pendekatan yang dianjurkan Menggunakan Surveilan- Response Kegiatan berbasis surveilans untuk mengurangi kematian absolut Data absolut dipergunakan untuk keputusan manajemen dan kebijakan di daerah 18

Prinsip surveillance response BULETIN EPIDEMIOLOGI Deteksi Kasus Feedback Registrasi Respons Terencana Respons Segera BULETIN EPIDEMIOLOGI Konfirmasi Kasus Pelaporan Analisis dan Interpretasi kasus

Prinsip surveillance response untuk kematian ibu dan anak BULETIN EPIDEMIOLOGI Maternal and infant death Deteksi Kasus Feedback Registrasi Respons Terencana Respons Segera BULETIN EPIDEMIOLOGI Konfirmasi AMP: Kasus Analisis dan Interpretasi kasus Report: Pelaporan

Catatan: Banyak negara telah mengembangkan apa yang disebut sebagai audit maternal and perinatal Indonesia telah melakukan Namun belum sampai menggunakan prinsip surveillance response. 21

Prinsip 1. Menghubungkan surveilans kematian dengan aksi segera merupakan sebuah kerangka kerja yang perlu diperhatikan 2. Action dapat berupa: (1) respon segera atau (2) respon terencana (termasuk penelitian lebih mendalam mengenai penyebab kematian) 3. Indonesia belum maksimal memanfaatkannya untuk keputusan di daerah dan di pusat 22

Pemantauan terus menerus (surveilans) membutuhkan Respon Segera Respons tidak segera (masuk agenda musrenbang untuk penyusunan anggaran tahun depan)

Apa saja Respon segera? Perbaikan sistem rujukan Perbaikan mutu pelayanan di rumahakit Perbaikan mutu pelayanan di Puskesmas Dari mana anggarannya? Dana BLU Dana-dana yang sudah dianggarkan APBD Perubahan 24

Siapa penanggung-jawab Respon Segera Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota Didukung oleh: - Direktur RS - Spesialis - Puskesmas dan jaringannya -..

Respon tidak segera dan Musrenbang Apakah Data Surveilans digunakan untuk Musrenbang? Apakah data dipergunakan untuk merencanakan dana dari Pusat? Apakah dimanfaatkan oleh Lintas Sektoral.

Kesimpulan untuk respon Membutuhkan Kepemimpinan Kepala Dinas Kesehatan Kabupatenb/kota dengan diukung Propinsi Untuk respon tidak segera, membutuhkan peran strategis Bappeda Bagaimana peran dapat maksimal? Perlu penyusunan kebijakan KIA dan pelatihan

Ringkasan Penggunaan Sistem Surveilans Respon untuk kematian ibu dan bayi di kabupaten/kota diharapkan Mengurangi Jumlah Absolut Kematian Ibu dan Bayi Menurunkan AKI dan AKB (rates) yang menggunakan survei

Diskusi Bagaimana cara anda mengkomunikasikan ide ini ke pengambil kebijakan? Siapa saja mereka? Perlu didiskusikan. Terimakasih

Referensi utama: Maternal death surveillance and response Isabella Danel a, Wendy J Graham b & Ties Boerma c a. Centers for Disease Control and Prevention, Atlanta, United States of America. b. University of Aberdeen, King s College, Aberdeen, Scotland. c. Department of Health Statistics and Information Systems, World Health Organization, avenue Appia 20, 1211 Geneva 27, Switzerland. Correspondence to Ties Boerma (e-mail: boermat@who.int). Bulletin of the World Health Organization 2011;89:779-779A. 30