panduan praktis Pelayanan Imunisasi

dokumen-dokumen yang mirip
panduan praktis Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes Penuhi Syarat

panduan praktis Sistem Rujukan Berjenjang

panduan praktis Edukasi Kesehatan

panduan praktis Skrining Kesehatan

panduan praktis Pelayanan Ambulan

PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)

panduan praktis Pelayanan Kebidanan & Neonatal

Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi Bagi Peserta JKN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Pelayanan Alat Kesehatan

KONSEP PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PELAYANAN KESEHATAN

Program Rujuk Balik Bagi Peserta JKN

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

MANFAAT DALAM PENGATURAN PERPRES NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS

BAB 1 : PENDAHULUAN. health coverage di tahun Universal health coverage berarti setiap warga di

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan. iurannya dibayar oleh pemerintah (Kemenkes, RI., 2013).

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.29, 2013 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan.

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG

Pelayanan Kesehatan. panduan praktis. Kantor Pusat

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

Tanya-Jawab Lengkap. BPJS Kesehatan. e-book gratis KOMPILASI OLEH: MAJALAHKESEHATAN.COM

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur :

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG

Buku Saku FAQ. (Frequently Asked Questions) BPJS Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. agar terhindar dari penyakit sehingga tercapai kekebalan masyarakat

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN

panduan praktis Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

7. Apa yang dimaksud dengan PBI (Penerima Bantuan Iuran) Jaminan Kesehatan?... 6

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

PERATURAN MENTERl KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

BAB I PENDAHULUAN. 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

Buku Saku FAQ. (Frequently Asked Questions) BPJS Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

Gate Keeper Concept Faskes BPJS Kesehatan

JEJARING BIDAN DENGAN BPJS. Oleh: Niken Choirul H

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehat, cerdas dan produktif. Pencapaian pembangunan manusia yang diukur

Pembahasan KemenKes RI (7 Sep 2012)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu diantaranya adalah pencegahan penyakit. Sebagai upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

panduan praktis Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. imunisasi antara lain untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakitpenyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. terbesar kedua dari negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar. (1)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xviii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

No. Dok UPT.PUSKESMAS RANGKASBITUNG. Revisi KERANGKA ACUAN IMUNISASI. Tanggal Halaman A. PENDAHULUAN

Yth. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di tempat.

KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk Pelaksanaan Sweeping/Backlog Figting

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan seutuhnya untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan kesehatan tersebut difokuskan pada usaha promotif dan

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN PELAYANAN IMUNISASI PROGRAM IMUNISASI

Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar

Transkripsi:

panduan praktis Pelayanan Imunisasi 02

02 panduan praktis Pelayanan Imunisasi Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. Masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan stakeholder terkait tentu perlu mengetahui prosedur dan kebijakan pelayanan dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan haknya. Untuk itu diperlukan Buku Panduan Praktis yang diharapkan dapat membantu pemahaman tentang hak dan kewajiban stakeholder terkait baik Dokter/Dokter Gigi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Peserta BPJS Kesehatan maupun pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang program Jaminan Kesehatan Nasional. Dengan terbitnya buku ini diharapkan masyarakat akan mengetahui dan memahami tentang Jaminan Kesehatan Nasional, sehingga pada saat pelaksanaannya masyarakat dapat memahami hak dan kewajibannya serta memanfaatkan jaminan kesehatan dengan baik dan benar. Tentu saja, pada waktunya buku panduan praktis ini dapat saja direvisi dan diterapkan berdasarkan dinamika pelayanan yang dapat berkembang menurut situasi dan kondisi di lapangan serta perubahan regulasi terbaru. Direktur Utama BPJS Kesehatan Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes. panduan praktis Pelayanan Imunisasi 03

04 panduan praktis Pelayanan Imunisasi Daftar Isi I Definisi I Definisi 05 II Landasan Hukum 05 III Tujuan 05 IV Sasaran 06 V Penanggung Jawab (PIC) 06 VI Ruang Lingkup 06 VII Indikator 07 VIII Implementasi Program 07 IX Hal-hal yang harus diperhatikan 14 Imunisasi adalah memasukkan kuman penyakit yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh dengan cara suntik atau minum dengan maksud agar terjadi kekebalan terhadap jenis penyakit tertentu di dalam tubuh II Landasan Hukum Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 pasal 21 (3) Pelayanan imunisasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri Pertusis Tetanus dan Hepatitis-B (DPT-HB), Polio, dan Campak. III Tujuan Bertujuan untuk meningkatkan cakupan balita yang mendapatkan imunisasi panduan praktis Pelayanan Imunisasi 05

06 panduan praktis Pelayanan Imunisasi IV Sasaran VII Indikator Sasaran program meliputi semua balita peserta BPJS V Penanggung Jawab (PIC) Bagian Manajemen Pelayanan Primer Kantor Cabang BPJS Kesehatan VI Ruang Lingkup Imunisasi dasar diberikan kepada balita peserta BPJS dengan penyediaan vaksin oleh Pemerintah melalui Dinas Kesehatan setempat. a. Imunisasi Dasar Lengkap 0 11 bulan 1) BCG 1 kali 2) DPT-HIB 3 kali 3) Polio 4 kali 4) Campak 1 kali b. Imunisasi HB-0 bayi baru lahir agar satu paket dengan persalinan, retriksi bukan untuk kasus Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Proses: Jumlah balita yang mendapat imunisasi Jumlah faskes primer pemberi layanan imunisasi dasar Output: Meningkatnya angka cakupan balita yang mendapatkan imunisasi dasar VIII Implementasi Program Imunisasi Dasar a. Perencanaan Langkah-langkah yang dilakukan antara lain: 1. Mapping data kebutuhan pelayanan imunisasi termasuk memetakan fasilitas kesehatan primer yang dapat melakukan imunisasi dasar, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat. panduan praktis Pelayanan Imunisasi 07

08 panduan praktis Pelayanan Imunisasi 2. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk penyediaan dan distribusi vaksin. a. Jenis vaksin yang disediakan oleh Pemerintah Vaksin BCG Vaksin Polio Vaksin Campak Vaksin DPT-HIB b. Distribusi vaksin program pemerintah Distribusi ke seluruh faskes yang melayani pemberian imunisasi. Fasilitas kesehatan harus mengutamakan pemberian vaksin yang disuplai oleh pemerintah Fasilitas kesehatan dapat menyediakan vaksin di luar vaksin pemerintah namun tidak ditanggung pemerintah dan biayanya ditanggung oleh peserta. 3. Melakukan koordinasi dengan Faskes Tingkat Pertama dalam penyelenggaraan pelayanan Imunisasi. 4. Melakukan sosialisasi dan pemberian informasi ke peserta BPJS Kesehatan yang memiliki Balita, melalui Faskes tingkat pertama (Puskesmas/ Klinik/DokterKeluarga). 5. Membuat Laporan Kegiatan Melakukan pencatatan balita yang telah mendapat layanan imunisasi dan melaporkan penggunaan vaksin ke Pemerintah panduan praktis Pelayanan Imunisasi 09

10 panduan praktis Pelayanan Imunisasi Pengorganisasian Alur Imunisasi Dinas Kesehatan Laporan Imunisasi Balita Peserta BPJS Faskes Tingkat I Imunisasi Sosialisasi Peserta BPJS Input Data Imunisasi Laporan Imunisasi 1. Kantor Cabang sebagai penanggung jawab : a. Melakukan koordinasi dengan dokter Faskes Tingkat Pertama, b. Sosialisasi dan informasi kepada peserta, c. Memonitor laporan pelayanan imunisasi dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. 2. Divisi Regional memonitor cakupan balita peserta BPJS Kesehatan yang mendapatkan imunisasi. c. Pelaksanaan 1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama melayani balita untuk diberikan imunisasi dasar KC/KOK Mapping Data Balita 2. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama mencatat dan melaporkan pelayanan Imunisasi balita peserta BPJS Kesehatan kepada KC/KOK BPJS Kesehatan. 3. BPJS Kesehatan melakukan rekapitulasi dan membuat laporan penggunaan vaksin kepada pemerintah dan/atau pemerintah daerah. panduan praktis Pelayanan Imunisasi 11

12 panduan praktis Pelayanan Imunisasi d. Monitoring Dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi kegiatan dalam bentuk pencatatan dan pelaporan, diinput dalam aplikasi P-Care, dengan kegiatan meliputi : 1) Jumlah faskes tingkat pertama yang melayani imunisasi 2) Jumlah balita yang terlayani imunisasi 3) Jenis cakupan imunisasi dasar panduan praktis Pelayanan Imunisasi 13

14 panduan praktis Pelayanan Imunisasi IX Hal-hal yang harus diperhatikan 1. Penentuan mapping faskes yang dapat melayani imunisasi dan mendapatkan laporan pelaksanaan imunisasi 2. Memastiksan sosialisasi dan Informasi pemberian Imunisasi sampai ke peserta BPJS Kesehatan 3. Memastikan komitmen Pemerintah Daerah dalam penyediaan dan distribusi vaksin 4. Mekanisme pembayaran pelayanan imunisasi harus dipahami oleh faskes primer bahwa sudah termasuk dalam komponen kapitasi 5. Pencatatan yang akurat atas pelayanan imunisasi