KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN DELI SERDANG Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN DELI SERDANG Oleh:

BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK PEMBUATAN AKTE KELAHIRAN

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELAYANAN PUBLIK. menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH NOMOR TAHUN 2017

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

STANDAR PELAYANAN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengetahui kuliatas pelayanan publik pembuatan Kartu Tanda Penduduk

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN. Abstract

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

JURNAL PELAKSANAAN PENGURUSAN AKTA KELAHIRAN BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak

Analisis Kualitas Pelayanan Akta Kelahiran Gratis (Bebas Bea) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Klaten

PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang

KUALITAS PELAYANAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI RSUD PORSEA KABUPATEN TOBA SAMOSIR

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

KUALITAS PELAYANAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN ROKAN HULU

Keywords : responsiveness, tangibles and empathy and community satisfaction.

- 1 - PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

Perbandingan Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan

7. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suatu pemerintahan yang baik (good governance). Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada. terhadap penentuan status pribadi dan status hukum setiap peristiwa

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PELAYANAN PENGURUSAN AKTA PERKAWINAN DIKANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. fungsi controlling dalam rangka tercapainya kualitas pelayanan. Tinggi rendahnya

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan mengayomi

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANDUNG BARAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kurniawan dalam Sinambela (2006:5), pelayanan publik adalah

I. PENDAHULUAN. suatu sistem pemerintahan sangat ditentukan oleh baik buruknya penyelenggaraan

I PENDAHULUAN. kebutuhan penerima layanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan.

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

METODE SERVQUAL-SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kantor Kecamatan Kedungbanteng, Purwokerto)

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG

PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis

PENGARUH KINERJA PEGAWAI TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM

BAB I PENDAHULUAN. wajib tunduk pada aturan-aturan hukum yang menjamin dan melindungi hak-hak

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DI KABUPATEN LANDAK

I. PENDAHULUAN. Ada kecenderungan bahwa beberapa indikator aparatur didalam sebuah

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG (Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat)

KINERJA PELAYANAN BADAN PERTAHANAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Catatan sipil merupakan suatu catatan yang menyangkut kedudukan hukum

Kualitas Pelayanan Publik dalam Pengurusan IMB

KUALITAS PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KETAPANG

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN KUARO KABUPATEN PASER AINUL YAQIN 1

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya seorang anak dilahirkan sebagai akibat dari hubungan

RIKKA PUSPITA. Sujianto, M.Si. Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Univeristas Riau,

2 alamat, pindah datang untuk menetap, tinggal terbatas, serta perubahan status orang asing tinggal terbatas menjadi tinggal tetap. Sedangkan Peristiw

I. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

W ALIKOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Alamat : Jalan Brigjen Katamso1, Wonosari, Gunungkidul Kode Pos Telp. (0274) , Fax.

mendapatkan pelayanan berlaku universal terhadap siapa saja yang berkepentingan atas hak

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT (Studi kasus pembuatan e-ktp di Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA PENCATATAN SIPIL

SAWITRI DAN SOFIA ACHNES

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 06 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PALANGKA RAYA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah dipilih menjadi sampel

Pelayanan Pengurusan Akta Perkawinan Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Perkawinan a. Sistem Mekanisme Pelayanan Akta Perkawinan

TINJAUAN PUSTAKA. langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

Analisis Kualitas Pelayanan Pada Unit Donor Darah PMI Kota pekanbaru

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kota Makassar, yang kadang dieja Macassar atau Mangkasar; dari

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 97 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memeproleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN VETERAN Jawa Timur. Oleh :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi obyektif menunjukkan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik masih

FAKTOR KUALITAS SDM YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PONTIANAK.

Transkripsi:

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN DELI SERDANG Oleh: MONICA P. NAINGGOLAN (monicanainggolan77@yahoo.co.id) Pembimbing: Abdul Sadad, S.Sos, M.Si Jurusan Ilmu Administrasi Prodi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus bina widya jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 288293- Telp/Fax. 0761-63277 ABSTRACT MONICA P. NAINGGOLAN, NIM : 1101112660. The Quality of Birth Certificate Administration Service at Deli Serdang Population Administration and Civil Registration. Supervisor Abdul Sadad, S.Sos, M.Si. Population Administration Service is part of the local government obligatory functions carried out by Department of Population and Civil Registry. Department of Population and Civil Registry has the task of providing services arrangement of birth certificate regulated in accordance with Law No. 23 Year 2006 concerning Population Administration, Deli Serdang is a district which has big population that it has a wide range of population issues. The study aims to determine the role of the Department of Population and Civil Registry in providing administrative services population, especially in the maintenance of a birth certificate in Deli Serdang district as well as to identify factors that affect the role of the Departmnent of Population and Civil Registry. This research uses descriptive method and qualitative data analysis. As for the informants in this study consisted of key informants: the Secretary, Head of Civil Registration Service, the Head of Birth and Death Section, Officer of Birth and Death Section and Society. Key informants are community users of the service in the administration of Birth Certificate. Conclusions from this study indicate that the Department of Population and Civil Registration plays an important role in providing maintenance service on the birth certificate Deli Serdang. Factors that affect the service quality Making Birth Certificate at the Department of Population and Civil Registration Deli Serdang are Human Resource, Infrastructure (Facilities) and Public Participation. Keywords: Service, Population Administrasi, and Civil Registartion. Jom FISIP Vol. 2 No.2 Oktober 2015 1

PENDAHULUAN Kependudukan merupakan basis utama dari semua persoalan pembangunan. Kualitas penduduk yang baik akan melahirkan sumber daya manusia yang baik pula. Oleh karena itu, dalam mengurus semua hal yang berhubungan dengan administrasi kependudukan ditangani oleh suatu instansi yang diserahi wewenang untuk memberikan pelayanan dibidang administrasi kependudukan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 adalah undang-undang yang mengatur tentang Administrasi Kependudukan. Pada hakikatnya Negara berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk Indonesia yang berada di dalam dan/ atau diluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat terdapat tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia meliputi 4 (empat) aspek pelayanan pokok aparatur terhadap masyarakat, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pelayanan publik merupakan suatu hal yang sangat mendasar bagi instansi pemerintah maupun swasta. Pemerintah sebagai pelayan masyarakat mempunyai kewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang baik dan secara profesional. Pelayanan publik yang profesional, artinya suatu pelayanan publik yang dicirikan oleh adanya akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi pelayan atau pemerintah. Salah satu pelayanan publik yang diberikan pemerintah adalah administrasi kependudukan. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan. Catatan sipil adalah merupakan suatu catatan yang berkaitan dengan kedudukan hukum seseorang. Untuk dapat dijadikan dasar kepastian hukum seseorang maka data atau catatan peristiwa penting seseorang seperti kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengesahan anak dan pengakuan anak perlu didaftarkan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Jenis-jenis pelayanan yang terdapat pada Dinas Kependudukan dan berdasarkan Standar Pelayanan Publikantara lain: a. Pelayanan Pencatatan Kelahiran. b. Pelayanan Pencatatan Kematian. c. Pelayanan Pencatatan Perkawinan. d. Pelayanan Pencatatan Perceraian. e. Pelayanan PencatatanPengangkatan, Pengesahan, dan Pengakuan Anak. f. Pelayanan Perubahan Nama dan Status Kewarganegaraan. g. Pelayanan perubahan Status Kewarganegaraan dari WNA menjadi WNI. h. Penerbitan Kartu Keluarga. i. Penerbitan Kartu Tanda Penduduk. j. Pelayanan Surat Keterangan Pindah. Jom FISIP Vol. 2 No.2 Oktober 2015 2

Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti hanya pada pelayanan akta kelahiran dengan alasan bahwa diantara pelayanan-pelayanan yang ada pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Deli Serdang pelayanan akta kelahiran adalah yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat dibandingkan dengan pelayanan yang lainnya, akta kelahiran juga merupakan hak seorang anak setelah dilahirkan. Selain itu Akta Kelahiran memberikan manfaat bagi kepentingan administrasi dan pelayanan publik lainnya dalam pengurusan: a. Penerbitan Kartu Keluarga. b. Penerbitan Kartu Tanda Penduduk. c. Pencatatan Kematian. d. Pencatatan Perkawinan. e. Pencatatan Perceraian. f. Pencatatan Pengangkatan, Pengesahan, dan Pengakuan Anak. g. Pencatatan Perubahan Nama dan Status Kewarganegaraan. h. Pembuatan Surat Keterangan Pindah. Akta kelahiran adalah bentuk identitas setiap anak yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari hak sipil dan politik warga Negara. Hak atas identitas merupakan bentuk pengakuan Negara terhadap keberadaan seseorang di depan hukum. Jika seorang anak belum memiliki akta kelahiran maka secara hukum keberadaannya dianggap tidak ada oleh negara. Akibat banyaknya anak yang tidak memiliki akta kelahiran, banyak anak kehilangan haknya untuk mendapat pendidikan maupun jaminan sosial lainnya. Adapun prosedur pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan berdasarkan Standar Operasional Proseduradalah sebagai berikut: 1. Pemohon mengisi formulir permohonan untuk penerbitan Akta Kelahiran, kemudian mendaftarkan kepada petugas pendaftaran. 2. Petugas pendaftaran memeriksa kelengkapan berkas, seperti: surat kelahiran dari Dokter/ Bidan/ Penolong Kelahiran, Kartu Keluarga Orangtua, KTP Orangtua, Kutipan Akta Nikah/ Akta Perkawinan Orangtua. Setelah lengkap memenuhi persyaratan petugas memberikan tanda terima berkas kepada pemohon. 3. Pemohon membayar biaya retribusi ke loket pembayaran dan menerima bukti setoran. 4. Pemohon menyerahkan berkas kepada petugas pengetik dan penulis serta menandatangani buku register Akta. Petugas pengetik dan penulis memproses Akta tersebut, sesudah selesai kemudian menyerahkan kepada Kepala Seksi Kelahiran. 5. Kepala Seksi Kelahiran meneliti dan memeriksa kebenaran persyaratan, naskah pengetikan dan penulisan, kemudian membubuhkan tanda paraf pada buku Register/ berkas permohonan Akta kelahiran, kemudian meneruskannya kepada Kepala bidang Pelayanan Catatan Sipil. 6. Kabid pelayanan Catatan Sipil meneliti dan memeriksa keabsahan persyaratan, naskah pengetikan dan penulisan buku Register Akta Kelahiran, kemudian membubuhkan tanda paraf pada buku Register/ berkas Akta Kelahiran dan meneruskannya kepada Kepala Dinas. 7. Kepala Dinas menandatangani Akta Kelahiran. 8. Kemudian petugas penulis buku memisahkan berkas permohonan dengan kutipan kelahiran yang Jom FISIP Vol. 2 No.2 Oktober 2015 3

telah ditandatangani serta membubuhkan stempel Dinas dan menyerahkannya pada loket petugas penerima Akta dan berkas diarsipkan. 9. Petugas yang menerima menyerahkan kutipan Akta yang sudah selesai kepada pemohon, dan pemohon menyerahkan kembali bukti tanda terima. Sebagai salah satu Instansi Pemerintah, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Deli Serdang yang bertanggung jawab memberikan pelayanan dalam bidang administrasi kependudukan termasuk dalam hal pengurusan Akta Kelahiran harus memperhatikan setiap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dengan tingkat kualitas yang baik dan memuaskan. Namun hal tersebut nampaknya belum bisa direalisasikan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Deli Serdang, hal ini terlihat dari banyaknya keluhan para masyarakat yang melakukan urusan kependudukan padadinas tersebut, diantaranya: 1. Lamanya waktu penyelesaian pembuatan Akta Kelahiran yang tidak sesuai lagi dengan standar waktu yang telah ditetapkan yaitu 7 hari dengan berbagai alasan. 2. Masih ada sebagian pegawai yang meminta biaya pengurusan pembuatan Akta Kelahiran sekitar Rp. 100.000 s/d Rp.150.000 sementara semua biaya pembuatan Akta telah digratiskan. 3. Masih banyak terjadi kesalahan prosedur yang dilakukan oleh petugas pelayanan. Diperoleh informasi dari beberapa orang yang sedang mengurus Akta Kelahiran, bahwa petugas kurang terampil terhadap pelayanan dalam menjelaskan berbagai persyaratan, yang kemudian memberikan dampak terhadap pengurusan persyaratan menjadi tidak efektif dan efisien, dan Standar Operasional Prosedur yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. 4. Seringkali terjadi kesalahan dalam penulisan data sehingga masyarakat sering melakukan protes. 5. Masyarakat merasa mengurus Akta kelahiran dipersulit karena prosesnya yang berbelit, misalnya terlebih dahulu harus menjalani persidangan di pengadilan Negeri dan mendatangkan dua orang saksi. Masalah yang peneliti temui dari observasi sementara adalah kekecewaan yang dialami masyarakat mengenai kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan yang dilakukan pihak Dinas tersebut serta kurangnya keadilan dalam melayani masyarakat, karena adanya diskriminasi yang didasarkan pada status sosial dan ekonomi, serta kedekatan hubungan dengan pegawai pemberi layanan. Ketidakefektifan kerja tersebut dapat dilihat dari sikap dan perilaku aparat yang tidak melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh, seperti menunda pekerjaan, masuk kantor terlambat dan pulang lebih cepat, berada di luar kantor pada jam kerja. Sehingga untuk mencapai tujuan pelayanan kepada masyarakat dikhawatirkan tidak dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan. Padahal upaya pemerintahan untuk mengambil citra positif dan wibawa yang baik telah dilaksanakan antara lain melalui surat Kemenpan No. 25 Tahun2004 yang secara khusus dapat menilai kinerja pelayanan yang dilakukan oleh unit-unit pelayanan. Pemberian pelayanan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan adalah Jom FISIP Vol. 2 No.2 Oktober 2015 4

impian masyarakat atas pemberian pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Berbeda dengan pemberian pelayanan oleh swasta, yang apabila pelanggan tidak puas bisa beralih kepada perusahaan lain yang sejenis, pemberian pelayanan oleh pemerintah bersifat unik, karena tidak ada peluang bagi masyarakat untuk berpindah pada instansi lain. Situasi inilah yang harus disadari oleh instansi pemerintah yaitu untuk selalu meningkatkan pelayanan sesuai dengan standar yang ditetapkan. TINJAUAN PUSTAKA 1. Organisasi Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendirisendiri. (James L. Gibson, 1986). Komponen-komponen penting organisasi meliputi: 1. Tujuan Merupakan motivasi misi, sasaran, maksud dan tujuan yang akan dicapai dalam rentang waktu tertentu. Tujuan berdasarkan rentang dan cakupannya dapat dibagi dalam beberapa karakteristik antara lain: a. Tujuan jangka panjang. b. Tujuan jangka menengah. c. Tujuan jangka pendek. 2. Struktur Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. 3. Sistem Setiap organisasi baik formal maupun informal, akan menganut suatu sistem yang mengatur bagaimana cara organisasi mencapai tujuannya. Untuk itulah setiap organisasi memiliki peraturan-peraturan yang merefleksikan kepentingan-kepentingan organisasi. Sistem pada organisasi itu dapat berupa anggran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan khusus, prosedur dan peraturan lainnya. 2. Pelayanan Publik Pelayanan menurut Moenir (2002:6) adalah kegiatan yang diteruskan oleh organisasi atau perseorangan kepada konsumen yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki, konsumen yaitu masyarakat yang mendapat manfaat dan aktivitas yang dilakukan oleh organisasi yang memberikan pelayanan. Pelayanan publik menurut Kurniawan (2005:4) adalah pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan Ada beberapa komponen standar pelayanan publik yaitu: a. Dasar hukum Setiap bentuk kebijakan pelayanan publik yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan harus memiliki dasar hukum yang sah untuk menyelenggarakan pelayanan publik sesuai peraturan perundang-undangan. b. Persyaratan Dalam hal ini mengenai syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif. c. Sistem, mekanisme, dan prosedur Sistem, mekanisme, dan prosedur yaitu tata cara pelayanan yang dilakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan. d. Jangka waktu penyelesaian Jom FISIP Vol. 2 No.2 Oktober 2015 5

Jangka waktu penyelesaian yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. e. Biaya tarif Biaya tarif yaitu ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetap kan berdasarkan yang telah ditetapkan oleh peraturan. f. Produk pelayanan Produk pelayanan yaitu hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. g. Sarana, prasarana, dan atau fasilitas Sarana, prasarana, dan atau fasilitas yaitu peralatan dan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan, termasuk peralatan dan fasilitas pelayanan bagi kelompok rentan. h. Kompetensi pelaksana Kompetensi pelaksana yaitu kemempuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman. i. Pengawasan internal Pengawasan internal yaitu pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana. j. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan Penanganan pengaduan, saran, dan masukan yaitu tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut. k. Jumlah pelaksana Jumlah pelaksana yaitu tersedianya pelaksana sesuai dengan beban kerja. l. Jaminan pelayanan Jaminan pelayanan yaitu memberikan kepastian pelayanan yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan. m. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan resiko keraguan. n. Evaluasi kinerja pelaksana Evaluasi kinerja pelaksana yaitu penilaian untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar pelayanan. Azas-azas pelayanan publik (Tjandra, 2005:11) diantaranya adalah: a. Transparan Aktivitas pelayanan publik diharapkan bersifat terbuka, mudah diakses oleh semua pihak yang bersifat transparan sehingga institusi diharapkan menetapkan jaringan informasi yang dibutuhkan masyarakat secara lengkap sehingga memungkinkan masyarakat membuat keputusan secara rasional dan meminimalkan resiko. b. Akuntabilitas Dapat dipetanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, norma sosial dan kebutuhan yang berlaku. c. Kondisional Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas. d. Partisipatif Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat. e. Kesamaan hak Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, gender dan status ekonomi. f. Keseimbangan hak dan tanggung jawab Pemberian dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak. 3. Kualitas Pelayanan Jom FISIP Vol. 2 No.2 Oktober 2015 6

Menurut Sinambela, dkk (2006:13) kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan pelanggan (meeting the needs of customers. Parasuraman (2001:162) menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah suatu pengertian yang kompleks tentang mutu, tentang memuaskan atau tidak memuaskan. Kualitas pelayanan dikatakan bermutu apabila pelayanan yang diharapkan lebih kecil daripada pelayanan yang dirasakan (bermutu). Dikatakan kualitas pelayanan memenuhi harapan, apabila pelayanan yang diharapkan sama yang dirasakan (memuaskan). Demikian pula dikatakan persepsi tidak memenuhi harapan apabila pelayanan yang diharapkan lebih besar daripada pelayanan yang dirasakan (tidak bermutu). Kualitas pelayanan dari harapan yang diharapkan seperti dikemukakan diatas ditentukan oleh empat faktor yang saling terkait dalam memberikan suatu persepsi yang jelas dari harapan pelanggan dalam mendapatkan pelayanan. Keempat faktor tersebut yaitu: 1. Komunikasi dari mulut ke mulut, faktor ini sangat menentukan dalam pembentukan harapan pelanggan atas suatu jasa/ pelayanan. Pemilihan untuk mengkonsumsi suatu jasa/ pelayanan yang bermutu dalam banyak kasus dipengaruhi oleh informasi dari mulut ke mulut yang diperoleh dari pelanggan yang telah mengkonsumsi jasa tersebut sebelumnya 2. Kebutuhan pribadi, yaitu harapan pelanggan bervariasi tergantung pada karakteristik dan keadaan individu yang mempengaruhi kebutuhan pribadinya 3. Pengalaman masa lalu, yaitu pengalaman pelanggan merasakan suatu pelayanan jasa tetentu dimasa lalu mempengaruhi tingkat harapannya untuk memperoleh pelayanan jasa yang sama dimasa kini dan yang akan datang 4. Komunikasi eksternal, yaitu komunikasi yang digunakan oleh organisasi jasa sebagai pemberi pelayanan melalui berbagai bentuk upaya promosi juga memegang peranan dalam pembentukan harapan pelanggan. Ada beberapa dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman, dalam Pasolong (2008:135) yaitu: a. Bukti Langsung (Tangible) b. Keandalan (Reliability) c. Daya Tanggap (Responsivennes) d. Jaminan (Assurance) e. Empati (Empathy) Menerapkan prinsip menyiapkan kualitas pelayanan sebaik mungkin perlu dilakukan untuk dapat menghasilkan kinerja secara optimal, sehingga kualitas pelayanan dapat meningkat, dimana yang penting untuk dilakukan adalah kemampuan membentuk layanan yang dijanjikan secara tepat dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap mutu pelayanan. 4. Administrasi Kependudukan Menurut Atmosudirjo (2011:24) administrasi adalah suatu perwujudan tertentu didalam masyarakat modern dan eksistensi daripada organisasi ini berkaitan dengan organisasi. Namun menurut pendapat Sugiono (2004:24) definisi administrasi dapat dilihat dalam pengertian sempit dan luas. Administrasi secara sempit didefinisikan sebagai penyusunan dan pencatatan data dari informasi secara sistematis, baik internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperolehnya kembali baik sebagian maupun keseluruhan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan Jom FISIP Vol. 2 No.2 Oktober 2015 7

atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama atau etnisitas tertentu. Faktor demografi adalah salah satu dari sekian banyak faktor eksternal dari lingkungan pemasaran. Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk: a. Struktur umur b. Struktur perkawinan c. Umur kawin pertama d. Paritas e. Disrupsi perkawinan f. Proporsi yang kawin Donal Z. Bouge dalam Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI, yang mengemukakan: Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan perubahannya sepanjang masa melalui 5 (lima) komponen yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkaawinan, migrasi, dan mobilitas sosial. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelayanan Akta Kelahiran Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Deli Serdang 1. Tangible Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung, penulis menggambarkan bahwa kualitas dalam pembuatan akta kelahiran dilihat dari dimensi tangible (tampilan fisik pemberi layanan) belum dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari perlengkapan/fasilitas kerja petugas yang belum memadai untuk melaksanakan tugas pemberian layanan kepada masyarakat. Sedangkan kondisi ruang tunggu belum sepenuhnya memberi rasa nyaman kepada masyarakat yang sedang mengurus akta kelahiran dan perlu adanya evaluasi kinerja petugas loket pelayanan akta kelahiran pada Dinas Kependudukan dan demi mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan mewujudkan kepuasan masyarakat. 2. Reliability Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung, penulis menggambarkan bahwa kualitas dalam pembuatan akta kelahiran dilihat dari dimensi reliability belum dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari ketepatan waktu pembuatan akta kelahiran dimana yang seharusnya penyelesaian akta kelahiran menurut SOP hanya 7 hari namun ada masyarakat yang penyelesaian akta kelahirannya sampai satu bulan, begitu juga dengan biaya pembuatan akta kelahiran yang masih rancu karena di papan pengumuman dinas semua biaya pembuatan akta kelahiran di gratiskan namun ada masyarakat yang dikenakan biaya pengurusan sampai Rp. 100.000. Perlu adanya evaluasi kinerja petugas pelayanan akta kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Deli Serdang dan penambahan pegawai demi mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan mewujudkan kepuasan masyarakat. 3. Responsivennes Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung, penulis menggambarkan bahwa kualitas dalam pembuatan akta kelahiran dilihat dari dimensi responsivennes belum dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari sikap para pegawai yang belum terlalu tanggap dalam hal menanggapi berbagai Jom FISIP Vol. 2 No.2 Oktober 2015 8

keluhan masyarakat, dan malah mengoper-oper masyarakat ke pegawai lain dengan alasan karena di sedang sibuk dan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Pegawai yang baik akan melayani apapun keluhan dari masyarakat yang berkaitan dengan pekerjaannya. Perlu adanya evaluasi kinerja pegawai pelayanan akta kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Deli Serdang demi mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan mewujudkan kepuasan masyarakat. 4. Assurance Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung, penulis menggambarkan bahwa kualitas dalam pembuatan akta kelahiran dilihat dari dimensi assurance belum dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya keramahan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, misalnya menjawab setiap pertanyaan dari masyarakat dengan cuek dan terpaksa. Kalaupun ada si pegawai sedang ada masalah di kantor atau luar kantor seharusnya tetap bersikap bijaksana dan bertanggung jawab dalam melayani karena sudah tugasnya untuk melayani masyarakat. Kurangnya kehati-hatian putugas dalam pembuatan akta kelahiran sehingga sering terjadi kesalahan dalam penulisan data-data pada akta kelahiran. Hal ini membuat masyarakat kerepotan karena harus bolak-balik lagi ke dinas untuk memperbaikinya. Perlu adanya evaluasi kinerja petugas pelayanan akta kelahiran pada Dinas Kependudukan dan demi mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan mewujudkan kepuasan masyarakat. 5. Empathy Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung, penulis menggambarkan bahwa kualitas dalam pembuatan akta kelahiran dilihat dari dimensi empathy belum dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari keluhan masyarakat yang merasa diacuhkan dan tidak dianggap oleh pegawai ketika bertanya seputar tentang cara pembuatan Akta Kelahiran. Masyarakat juga merasa kalai pegawai dinas tidak adil dalam memberikan pelayanan, misalnya jika penampilan masyarakat yang mengurus Akta Kelahiran maka pegawai dengan cepat dan sigap langsung melayani dengan baik, sedangkan ketika ada masyarakat yang penampilannya biasa saja pegawai terkadang mengabaikannya. Seharusnya di dalam pelayanan tidak ada perbedaan dalam melayani masyarakat. Bersikap adillah dalam memberikan pelayanan tanpa memandang apapun. Adil yang dimaksud yaitu pelaksanaan pelayanan tidak membedakan golongan atau status masyarakat yang dilayani, dan juga tidak membedakan adanya hubungan kekerabatan. Jadi, dengan demikian dapat merata di semua kalangan masyarakat. SIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dari pertanyaan yang terdapat dalam perumusan masalah dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa ternyata tanggapan masyarakat mengenai pelayanan pembuatan akta kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Jom FISIP Vol. 2 No.2 Oktober 2015 9

termasuk pada kategori Kurang Baik. Hal itu dikarenakan pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Deli Serdang belum mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan dan kurang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Selain itu, para pegawai yang bekerja pada Dinas Kependudukan dan juga belum mampu memberikan pelayanan yang maksimum, kurangnya fasilitas pelayanan yang memudahkan dalam melayani masyarakat. Kurangnya keramahan pegawai serta masih kurang tanggap akan kebutuhan masyarakat yang akan dilayani membuat masyarakat merasa kurang puas dengan pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Deli Serdang. Pelayanan yang belum maksimal, dimana yang sehharusnya penyelesaian akta kelahiran menurut SOP hanya 7 hari jam kerja namun waktu penyelesaiannya menjadi satu bulan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pegawai bidang pelayanan akta kelahiran pada Dinas Kependudukan dan yang mengakibatkan seluruh pegawai harus bekerja keras, namun hasilnya tidak maksimal, sehingga menjadi kurang memuaskan kepada masyarakat, dan pelayanannya menjadi Kurang Baik. Jika para pegawai Dinas Kependudukan dan memberikan pelayanan dengan baik, maka secara langsung masyarakat akan merasakan suatu kepuasan terhadap pelayanan yang diterima oleh mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran pada Dinas Kependudukan dan meliputi: 1. Sumber Daya Manusia, dilihat dari segi jumlah sumber daya manusia, tingkat pengetahuan, pendidikan dan keahlian. 2. Sarana Prasarana (fasilitas), terdiri dari peralatan kerja, perlengkapan kerja, dan perlengkapan bantu. 3. Partisipasi masyarakat, yaitu dalam penerapan pola pelayanan yang tertib dan sesuai aturan yang berlaku. DAFTAR PUSTAKA Budiono, B. 2003. Pelayanan Prima Perpajakan. Edisi kedua. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Hasibuan, H. Malayu. 2003. Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan Konsep Pelayanan Publik serta Implementasinya. Bandung: Mandar Maju. Kurniawan, Agun. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan. Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP, AMP, YKPN. Moenir HAS. 2002. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Napitupulu, Painan. 2007. Pelayanan Publik dan Customer satisfaction. Bandung: Alimni. Nugroho, Riant. 2009. Public Policy: Teori Kebijakan, Analisis Kebijakan, Proses Kebijakan Perumusan, Implementasi, Evaluasi, Revisi Risk Manajemen Dalam Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Jom FISIP Vol. 2 No.2 Oktober 2015 10

Pasolong, Harbani. 2008. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta. Rangkuti, Fredy. 2008. Measuring Customer satisfaction. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum. Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 25 Tahun 2008. Kepmenpan Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat. Sedarmayanti. 2002. Good Governance. Bandung: Mandar Maju. Semil, Nurmah. 2005. Analisis Kinerja Pelayanan Instansi Pemerintah. Semarang: MAP Undip. Sinambela, Poltak, Lijan. 2006. Reformasi Pelayanan Publik (Teori Kebijakan dan Implementasi). Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi R&D. Bandung: Alfabeta. Toha, Miftah. 2002. Administrasi Kepegawaian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Tjiptono F. 2005. Service Quality. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tjiptono, Fandy. 2004. Service Total Quality. Yogyakarta: PT. Grasindo. Peraturan dan Perundang-Undangan: Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Undang-undang Dasar 1945. Jom FISIP Vol. 2 No.2 Oktober 2015 11