TINJAUAN PUSTAKA. tidak sempurna. Bagian bawah cakram menjadi tempat tumbuhnya akar-akar

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

TINJAUAN PUSTAKA. sebagai berikut: Kingdom : Plantae; Divisi : Spermatophyta; Subdivisi :

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom:

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio Angiospermae, Klas Monocotyledoneae, Ordo Liliaceae Family:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Subdivisio: Angiospermae;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

II. TINJAUAN PUSTAKA. didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan tanaman

PENDAHULUAN. dan pengganti antibiotik, menurunkan tekanan darah, kolestrol serta penurunan

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Monocotyledoneae, Ordo: Liliaceae, Family: Liliales, Genus: Allium, Species:

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Karenanya, kebutuhan masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bawang merah (Allium ascalonicum Linn) merupakan tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Bawang Merah. Menurut Sunarjono dan Soedomo (1983), klasifikasi tanaman bawang merah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae,

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman bawang merah Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Sub divisio: Angiospermae, Class: Monocotyledonae, Ordo:

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Plantae; Divisi : Spermatophyta; Sub Divisi : Angiospermae; Kelas :

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Mentimun

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy ( Brassica rapa L.) adalah tanaman jenis sayur-sayuran yang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

TINJAUAN PUSTAKA. Reaksi tanah menyatakan tingkat kemasaman suatu tanah. Reaksi tanah dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kangkung (Ipomoea reptans poir) termasuk ke dalam kingdom. plantae, divisi spermatophyta, kelas dicotyledonae dan famili

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

Nur Rahmah Fithriyah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman sayuran buah termasuk Famili

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

daging atau susu tetapi juga menghasilkan pupuk kandang. Kotoran sapi memiliki

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta, Subdivisio : Angiospermae, Kelas : Monocotyledonae, Ordo : Liliales/Liliflorae, Famili : Liliaceae, Genus : Allium, Species : Allium ascalonicum L. (Steenis et al., 2005). Pangkal umbi membentuk cakram yang merupakan batang pokok yang tidak sempurna. Bagian bawah cakram menjadi tempat tumbuhnya akar-akar serabut pendek, sedangkan bagian atas diantara lapisan kelopak daun yang membengkak, terdapat mata tunas sebagai calon tanaman baru (Brewster, 2008). Tanaman bawang merah memiliki batang sejati (discus) yang berada pada dasar umbi bawang merah, yang berfungsi sebagai tempat melekatnya perakaran dan mata tunas. Pangkal daun akan bersatu dan membentuk batang semu. Yang kelihatan seperti batang pada tanaman bawang merah sebenarnya merupakan batang semu yang akan berubah bentuk dan fungsinya sebagai umbi lapis (Sinclair, 1998). Bentuk daun bawang merah memanjang seperti pipa dan berbentuk bulat, tetapi ada juga yang membentuk setengah lingkaran pada penampang melintang daun. Bagian ujung daun meruncing, sedangkan bagiaan bawahnya melebar dan membengkak. Daun berwarna hijau (Brewster, 2008). Bunga bawang merah merupakan bunga sempurna (hermaphrodites) yang pada umumnya terdiri dari 5-6 helai benang sari, sebuah putik, dengan daun bunga yang berwarna putih. Tiap rangkaian (tandan bunga) mengandung 50-200

kuntum bunga. Sebagaimana daunnya, tangkai bunga itu pun merupakan pipa yang berlubang di dalamnya (Firmanto, 2011). Biji berwarna hitam, berbentuk tidak beraturan, dan berukuran agak kecil, sekitar 250 biji tiap gramnya. Biji memiliki daya tumbuh yang cepat, kecuali jika biji disimpan dalam kondisi optimum, suhu C 0 dan RH rendah. Biji bawang merah matang sekitar 45 hari setelah bunga mekar (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Syarat Tumbuh Iklim Tanaman bawang merah cocok tumbuh di dataran rendah sampai tinggi (0-1000 m dpl). Ketinggian optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan bawang merah adalah 0-450 m dpl. Tanaman bawang merah peka terhadap curah hujan dan intensitas hujan yang tinggi serta cuaca berkabut. Tanaman ini membutuhkan penyinaran cahaya matahari maksimal (minimal 70% penyinaran), suhu udara 25-32ºC, dan kelembaban nisbi 50-70% (Tim Prima Tani, 2011). Tanaman bawang merah lebih menghendaki daerah yang terbuka, dengan penyinaran ± 80%. Apabila terlindung sinar matahari, umbinya kecil. Bawang merah termasuk ke dalam golongan yang untuk pembentukan umbinya membutuhkan penyinaran lebih dari 14 jam sehari. Akan tetapi, bawang merah juga dapat ditanam pada daerah dengan lama penyinaran hanya 12 jam, walaupun hasil umbinya lebih kecil jika dibandingkan yang ditanam di daerah yang penyinarannya lebih lama (Firmanto, 2011) Budidaya bawang merah pada daerah-daerah yang beriklim kering, dengan suhu udara yang cukup tinggi dan penyinaran matahari yang penuh akan dapat

menghasilkan pertumbuhan tanaman yang optimal. Secara umum tanaman bawang merah lebih cocok diusahakan secara agribisnis/komersial di daerah dataran rendah pada akhir musim penghujan, atau pada saat musim kemarau, dengan penyediaan air irigasi yang cukup untuk keperluan tanaman (Deptan, 2003). Tanah Tanaman bawang merah memerlukan tanah berstruktur remah, tekstur sedang sampai liat, drainase dan aerasi yang baik, mengandung bahan organik yang cukup, dan ph tanah netral (5,6-6,5). Tanah yang paling cocok untuk tanaman bawang merah adalah tanah Aluvial atau kombinasinya dengan tanah Glei-Humus atau Latosol. Tanah lembab dengan air yang tidak menggenang disukai oleh tanaman bawang merah (Tim Prima Tani, 2011). Pada tanah yang asam (ph kurang dari 5,5) garam alumunium (Al) yang terlarut dalam tanah akan bersifat racun, hingga tanaman bawang merah tersebut tumbuh kerdil. Sedangkan pada tanah basa (ph lebih tinggi dari 6,5), garam mangan (Mn) tidak dapat diserap (digunakan) oleh tanaman bawang, hingga umbinya kecil dan hasilnya rendah. Pada tanah gambut (phnya lebih rendah dari 4), tanaman bawang merah memerlukan pengapuran terlebih dahulu supaya umbinya dapat tumbuh membesar (Firmanto, 2011). Pupuk Kandang Ayam Salah satu alternatif untuk mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah adalah dengan pemberian bahan organik seperti pupuk kandang ke dalam tanah. Pemberian pupuk kandang, selain dapat meningkatkan kesuburan tanah

juga dapat mengurangi penggunaan pupuk buatan yang harganya relatif mahal dan terkadang sulit diperoleh (Souri, 2001). Pupuk kandang (pukan) didefinisikan sebagai semua produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Apabila dalam memelihara ternak tersebut diberi alas seperti sekam pada ayam, jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka alas tersebut akan dicampur menjadi satu kesatuan dan disebut sebagai pukan pula (Hartatik dan Widowati, 2010). Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan. Hewan ternak yang banyak dimanfaatkan kotorannya antara lain ayam, kambing, sapi, kuda, dan babi. Kotoran yang dimanfaatkan biasanya berupa kotoran padat atau cair yang digunakan secara terpisah maupun bersamaan (Musnamar, 2003). Kandungan hara dalam pukan sangat menentukan kualitas pukan. Pupuk kandang ayam mengandung hara 57% H 2 O, 29% bahan organik, 1,5% N, 1,3% P 2 O 5, 0,8% K 2 O, 4% CaO dengan rasio C/N 9-11 (Hartatik dan Widowati, 2010). Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis hewan, umur, keadaan hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan, serta penyimpanan sebelum diaplikasikan ke lahan. Di samping mengandung unsur hara makro dan mikro, pupuk kandang juga dilaporkan mengandung hormon seperti creatin, asam indol asetat, dan auxin yang dapat merangsang pertumbuhan akar. Namun, seberapa jauh tingkat keakurasiannya masih perlu diteliti lebih lanjut (Musnamar, 2003). Salah satu cara untuk meningkatkan produksi bawang merah adalah dengan mengintensifkan penggunaan lahan dan pemberian pupuk yang

optimal. Pemberian pupuk organik sangat baik digunakan untuk memperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah, meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah dan lebih ramah terhadap lingkungan (Yetti dan Elita, 2008). Dosis pupuk kandang ayam yang terbaik untuk tanaman bawang merah adalah 20 ton/ha (Samadi dan Cahyono, 2005). Pupuk kandang segar mempunyai C/N = 25. Bila langsung dipupuk ke dalam tanah, jasad renik akan menarik N dari dalam tanah. Kenyataannya dalam penarikan N ini akan berlangsung persaingan diantara jasad renik, peristiwa persaingan antara jasad renik di dalam tanah disebut immobilisasi N. Pupuk kandang mempunyai cara kerja yang lambat karena harus mengalami proses-proses perubahan terlebih dahulu sebelum dapat diserap tanaman (Sutedjo, 2002). Pupuk kandang ayam dianggap sebagai pupuk lengkap karena selain menimbulkan tersedianya unsur hara bagi tanaman juga mengembangkan kehidupan mikroorganisme di dalam tanah sehingga dapat membantu struktur agregat tanah (Sutedjo dan Kartasapoetra, 2002). Pupuk kandang merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibanding bahan pembenah lainnya. Pada umumnya nilai pupuk yang dikandung pupuk kandang terutama unsur makro nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) rendah, tetapi pupuk organik juga mengandung unsur mikro esensial yang lain. Sebagai bahan pembenah tanah, pupuk kandang membantu dalam mencegah terjadinya erosi, meningkatkan kelembaban tanah dan mengurangi terjadinya retakan tanah. Pupuk kandang juga memacu dan meningkatkan populasi

mikrobia dalam tanah jauh lebih besar daripada hanya memberikan pupuk kimia (Sutanto, 2002). Ciri-ciri pupuk kandang yang baik dapat dilihat secara fisik atau kimiawi. Ciri fisiknya yakni berwarna cokelat kehitaman, cukup kering, tidak menggumpal, dan tidak berbau menyengat. Ciri kimiawinya adalah C/N rasio kecil (bahan pembentuknya sudah tidak terlihat) dan temperaturnya relatif stabil (Novizan, 2005). Urine Sapi Untuk pemanfaatan limbah peternakan padat sudah banyak diterapkan di daerah pedesaan. Contohnya, di kalangan peternak sapi perah, terutama di desa Pesanggrahan Kota Batu-Malang, dapat membuat biogas dan pupuk organik dari kotoran sapi menjadi tambahan pendapatan dan mata pencaharian baru bagi penduduk sekitar. Akan tetapi untuk pengelolaan limbah cair peternakan masih sangat kurang di tingkat daerah pedesaan. Padahal jika dikaji lebih dalam lagi kemungkinan kandungan unsur N, P, K di dalam kotoran cair sama atau bahkan lebih banyak dibandingkan dengan kotoran padat (Huda, 2013). Urine ternak dapat dijumpai dalam jumlah besar selain kotoran dari ternak. Urine dihasilkan oleh ginjal yang merupakan sisa hasil perombakan nitrogen dan sisa-sisa bahan dari tubuh yaitu urea, asam uric dan creatinine hasil metabolisme protein. Urine juga berasal dari perombakan senyawa-senyawa sulfur dan fosfat dalam tubuh (Hartatik dan Widowati, 2010). Urine ternak mengandung N ±10 g/l, sebagian besar berbentuk urea. Urine juga mengandung sejumlah unsur-unsur mineral (S, P, K, Cl, dan Na) dalam jumlah bervariasi tergantung jenis dan makanan ternak, keadaan fisiologi dan

iklim. Hara tersebut dibutuhkan oleh mikroba dan pertumbuhan tanaman. Urine terdiri atas 90-95% air. Urea dalam urine adalah bahan padat utama yang umumnya >70% nitrogen dalam urine (Hartatik dan Widowati, 2010). Selama ini masih jarang penggunakan urine sapi sebagai pupuk padahal urine sapi memiliki prospek yang bagus untuk diolah menjadi pupuk cair karena mengandung unsur-unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanaman secara lengkap seperti N, P, K, Ca, Mg yang terikat dalam bentuk senyawa organik. Urine sapi yang paling baik untuk diolah menjadi pupuk cair adalah urine sapi murni segar (kurang dari 24 jam) yang belum bercampur dengan cemaran lain yang ada dalam kandang (Sudiro, 2011). Beberapa keunggulan urine sapi diantaranya mempunyai kandungan unsur hara yang lengkap diantaranya N, P, K, Ca, Fe, Mn, Zn, dan Zu. Pemberian urine sapi dapat memberikan pengaruh pada pertumbuhan akar tanaman. Menurut Lingga dan Marsono (2008), dari segi kadar haranya, pupuk kandang cair dari urine sapi memiliki kandungan hara yang lebih tinggi dibandingkan dengan kotoran padatannya. Kandungan zat hara pada urine sapi, nitrogen 1,00%, fosfor 0,50%, kalium 1,50%, dan air sebanyak 95%. Selain itu banyak penelitian yang melaporkan bahwa urine sapi mengandung zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai pengatur tumbuh diantaranya adalah IAA. Karena baunya yang khas urine ternak juga dapat mencegah datangnya berbagai hama tanaman sehingga urine sapi juga dapat berfungsi sebagai pengendalian hama tanaman dari serangan (Sudiro, 2011).

Pada proses fermentasi urine terdapat kelebihan jika dibandingkan dengan urine yang tidak difermentasi, yaitu meningkatkan kandungan hara yang terdapat pada urine tersebut yang dapat menyuburkan tanaman. Selain itu, bau urine yang telah difermentasi menjadi kurang menyengat jika dibandingkan dengan bau urine yang belum difermentasi (Sudiro, 2011). Pupuk kandang cair juga baik sebagai sumber hara tanaman. Mengumpulkan pupuk kandang cair dilakukan dengan cara yang baik, maka bahan ini merupakan sumber pupuk yang dapat dimanfaatkan dengan mudah. Saran menggunakan pupuk kandang cair : (1) lantai kandang dan tempat memandikan ternak harus terbuat dari semen, demikan juga bak penampungan limbah cair dan kencing dibuat dengan ukuran 3 x 3 m dan kedalaman 1,5 m, (2) buat kolom penampungan sehingga kencing ternak dan limbah cair lainnya dapat ditampung. Sebelum kencing dan limbah cair lainnya mencapai kolam, buang atau pisahkan bahan padat dan dimanfaatkan untuk membuat kompos. Untuk menyaring bahan padat dapat menggunakan kasa atau jaringan pada ujung saluran pembuangan, (3) buat bak yang terbuat dari beton atau semen berukuran 2 x 2 m dan kedalaman 1 m. Campur kencing ternak dengan air untuk mengencerkan sebelum digunakan untuk menyiram tanaman, (4) dapat membuat saluran pembuangan yang terbuat dari semen atau beton langsung ke lahan pertanian (Sutanto, 2002).