PENERAPAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM MEMILIH SUPPLIER Rudin Himu 1, Arip Mulyanto 2, Dian Novian 3 S1 Sistem Informasi / Informatika Intisari Penelitian ini akan menerapkan metode yang ada dalam SPK, yaitu metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan menggunakan tiga tingkatan kriteria yang bersifat dinamis, yaitu kriteria utama, sub kriteria dan sub-sub riteria. Pentinya penelitian ini disebabkan adanya masalah yang sering terjadi di CV. Q-Mart pada saat pengadaan barang dan disaat mengevaluasi kinerja supplier serta penanggulangan yang digunakan dirasakan belum optimal. Adapun tujuan dari penelitian yaitu, untuk Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Supplier. Metode pemecahan masalah yang digunakan yaitu AHP.Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Eksperimen, dengan menggunakan metode Eksperimen ini, penulis akan melakukan pengujian langsung tentang AHP bersifat dinamis yang akan dirancang sesuai dengan kebutuhan objek penelitian. Adapun hasil akhir penelitian ini adalah urutan prioritas alternatif melalui perhitungan metode AHP, sehingga diperoleh satu atau beberapa supplier yang menjadi prioritas untuk mensupplier barang jenis tertentu. Adapun kekurangan dari penelitian ini yaitu nilai yang diurutkan/dirangking berdasarkan nilai terbanyak dari hasil penjumlahan, bukan berdasarkan nilai hasilk kasil kali tiap prioritas. Kata Kunci : SPK, AHP, Sub-Sub Kriteria. Abstrak
PENDAHULUAN CV. Q-MART PUTRA BUNE merupakan salah satu badan usaha yang melakukan bisnis retail produk kebutuhan sehari-hari masyarakat. CV. Q-Mart memiliki kurang lebih 200 supplier yang tersebar di sebagian wilayah Indonesia yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Manado, Palu dan Gorontalo. Kebutuhan masyarakat akan barang yang semakin meningkat, menuntut CV. Q-Mart untuk memberikan tanggapan yang cepat dan tepat terhadap permintaan pasar, untuk itu ketersediaan barang pada setiap pemasok sangat dibutuhkan. Terkait dengann pengadaan barang dan banyaknya supplier yang ada di CV. Q-Mart, permasalahan yang sering terjadi selama ini yakni pihak CV. Q-Mart mengalami kesulitan dalam hal memprioritaskan supplier untuk pemasok barang jenis tertentu, ketika permintan akan barang meningkat oleh CV. Q-Mart, stock barang pada supplier kadang terbatas dan lambatnya tanggapan balik oleh pihak supplier. Hal ini tentunya akan berdampak besar terhadap pengendalian persediaan barang di CV. Q-Mart. Pihak CV. Q-Mart harus membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan penilaian terhadap supplier untuk memperoleh hasil yang baik dan akurat. Penanggulangan yang sering di lakukan oleh pihak CV. Q-Mart untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni dengann menempatkan Safety Stock dan Economic Order Quantity (EOQ). Safety Stock adalah jumlah persediaan tambahan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan yang wajar selama selang waktu tertentu. Model persediaan Economi Order Quantity (EOQ) jumlah pemesanan paling ekonomis, yaitu jumlah pembelian barang yang dapat meminimalkan jumlah biaya pemeliharaan barang dari gudang dan biaya pemesanan barang pada waktu tertentu. Namun dalam beberapa kasus penanggulangan dengann menggunakan Safety Stock dan EOQ dirasakan belum begitu optimal dikarenakan kuantitas pesanan dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan yang lebih dominan lainnya. Olehnya itu, diperlukan sebuah sistem baru yang mampu pengatasi permasalahan tersebut.
Metode AHP yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty dapat memecahkan masalah kompleks, dimana kriteria yang diambil cukup banyak, Struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian tersedianya data statistik yang akurat. Pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi (Kusrini, 2007): a. Mengidentifikasi masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penulisan hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas. b. Menentukan prioritas elemen 1) Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan. 2) Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relative dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya. c. Sintesis Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesiskan untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah : 1) Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks 2) Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. 3) Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata. d. Mengukur Konsistensi
Dalam membuat keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah : 1) Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relative elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relative elemen kedua dan seterusnya 2) Jumlahkan setiap baris 3) Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan 4) Jumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut maks e. Menghitung Consistency Indeks CI dengan rumus: Dimana n = banyak elemen f. Hitung Rasio Konsistensi/Consistency Ratio (CR) dengan rumus: Dimana : CR = Consistency Ratio CI = Consistency Indeks IR = Indeks Random Consistency g. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgment harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. Daftar Indeks Random Konsistensi (IR) bisa dilihat dalam table berikut ini :
Tabel 1. Daftar Indeks Ramdom konsistensi Ukuran Matriks Nilai IR 1,2 0,00 3 0,58 4 0,90 5 1,12 6 1,24 7 1,32 8 1,41 9 1,45 10 1,49 11 1,51 12 1,48 13 1,56 14 1,57 15 1,59 Penilaiam kriteria dan subkriteria dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1995), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel Analisis seperti berikut: Tabel 2. Nilai Skala Perbandingan Berpasangan Intensitas Keterangan Kepentingan 1 Kedua elemen sama pentingnya Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen 3 yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen lainnya Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen 7 lainnya 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan Jika aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan Kebalikan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i
METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, peneliti menggunkan metode penelitian eksperimen. Kristaung (2011). Metode eksperimen dapat memungkinkan peneliti melakukan manipulasi atas variabel bebas atau independen. Keuntungan lain dari metode ini adalah peneliti akan lebih efektif untuk melakukan manipulasi atas sejumlah variabel bebas yang dikelompokkan sebagai variabel, pada sisi lain metode eksperimen lebih nyamana dilakukan karena lingkungan penelitian sepenuhnya berada dalam kendali peneliti. Kristaung (2011). Gambar 1. Bagan Alir Tahapan Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Kriteria Awal Untuk Pemilihan Supplier Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, didapatkan data syarat-syarat yang menjadi kriteria dalam memilihn supplier yakni: 1. Kualitas Barang 2. Harga Barang 3. Pengiriman Barang 4. Return 5. Layanan Pengaduan 6. Jalur/Fasilitas pengiriman. Kriteria Usulan Untuk Pemilihan Supplier Tabel 3. Kriteria, Sub Kriteria dan Sub-Sub Kriteria Kriteria Kualiatas Barang Harga Barang Sub Kriteria Ketahanan Barang Mutu Produk Kesesuaian Harga Diskon Ketentuan Pembayaran Sub-Sub Kriteria Baik Kurang baik Tidak baik bermutu Kurang bermutu Tidak bermutu sesuai tidak sesuai 7% 6% 5% lansung tidak lansung
Pengiriman Barang Return Layanan Pengaduan Jalur dan Fasilitas Pengiriman Kelancaran Pengiriman Waktu Pengiriman Jumlah Pengiriman Kemudahan Menanggapi Produk Cacat Kecepatan Menanggapi Produk Cacat Kemudagan dihubungi Kecepatan Menanggapi Permintaan Kemudahan Perubahan Jalur Pengiriman Kemudahan Perubahan Waktu Pengiriman Lancar tidak lancar 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7 hari seluruh Sebagian mudah tidak mudah Cepat lambat mudah Sulit Cepat lambat mudah Sulit mudah Sulit Implementasi Dari penelitian yang telah peneliti lakukan, dalam penerapan metode AHP dengann menggunakan tiga tingkatan matrik berdasarkan data yang ada yakni Kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria dapat dilakukan. Kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria yang digunakan bersifat dinamis sehingga nantinya ketika terjadi kesalahan dalam penulisan kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria dapata dilakukan pengeditan. Kriteia yang bersifat dinamis juga berfungsi untuk melakukan penambahan ataupun pengurangan pada kriteria.
Untuk mendapatkan nilai-nilai dari kriteria utama, sub kriteria dan sub-sub kriteria terlebih dahulu dilakukan proses perhitungan matriks. Langkah pertama dalam proses tersebut yaitu menginput nilai kriteria, setelah menginput nilai kriteria langkah selanjutnya yaitu menjumlahkan semua elemen pada setiap kolom matriks kriteria, selanjutnya melakukan normalisasi kriteria, selanjutnya menjumlahkan semua elemen tiap baris pada matriks normalisasi kriteria, selanjutnya membagi hasil penjumlahan tiap baris dengann banyaknya kriteria (n), selanjutnya menghitung matriks nilai prioritas kriteria tiap baris, selanjutnya mengalikan nilai setiap inputan matriks tiap kriteria dengann nlai masing-masing prioritastiap kriteria, selanjutnya menjumlahkan setiap baris dari hasil perkalian tersebut, kemudian langkah selanjutnya yaitu membagi tiap hasil penjumlahan tersebut dengann masing-masing nilai prioritas tiap kriteria, selanjutnya menghitung lamda maks, setelah menghitung lamda maks kemudian menghitung nilai CI kemudian setelah didapat hasil dari CI langkah selanjutnya menghitung nilai CR, jika didapat nilai CR kurang dari sama dengann 0,1 maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diteria. Jika hasil perhitungan CR lebih dari 1 maka CR di tolak, dan akan mulai kembali dari pengimputan nilai awal. kemudia untuk mendapatkan nilai prioritas sub kriteria dan sub-sub kriteria, harus melakukan proses perhitungan matriks. Gambar 2. Proses Matriks Kriteria Utama
Untuk mendapatkan hasil dari penilaian supplier, nilai yang diambil yaitu nilai prioritas dari kriteria utama, nilai prioritas dari sub kriteria dan nilai prioritas dari sub-sub kriteria, kemudian nilai-nilai tersebut dikalikan berdasarkan input data paket dan input data awal supplier. ketika melakukan penambahan data supplier maka data yang dimaksud untuk ditambahkan tersebut beserta data penilaian kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria. Data paket dan data supplier yang diinput tersebut kemudian akan dilakukan proses perhitungan hasil akhri, Dari data hasil akhir yang diperoleh kemudian akan dilakukan proses perangkingan untuk medapatkan supplier yang menjadi prioritas untuk mensupplier barang jenis tertentu di CV. Q-Mart Putra Bune Gorontalo. Gambar 3. Bilai Prioritas Kriteria Utama, Sub Kriteria dan Sub-sub Kriteria
Setelah nilai pada proses perengkingan diperoleh, maka didapatkan penerapan metode Analitical Hierarchy Process untuk memilihn supplier jenis barang tertentu dengann menggunakan tiga kriteria berlapis yaitu kriteria utama, sub kriteria dan subsub kriteria yang bersifat dinamis dapat dilakukan. Ujicoba aplikasi diperoleh hasil dengan menggunakan aplikasi yang bersifat komputerisasi lebih baik dibandingkan dengann menggunakan analisis manual, berdasarkan data yang dihasilkan dari proses manual oleh pihak CV. Q-Mart dan analisis menggunakan SPK ternyata data yang dihasilkan dengan menggunakan SPK lebih akurat dan analisis data dari segi waktu jika menggunakan analisis manual harus membutuhkan waktu yang lama ± 3-6 jam akan tetapi setelah menggunakan analisis berbasis SPK maka waktu yang dibutuhkan ± 30 menit, dengann demikian analisis yang dibuat menggunakan SPK lebih hemat waktu. Untuk itu analisis yang dibangun dengann SPK diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pihak CV. Q-Mart dalam menilai kinerja dan memilih supplier untuk pemasok barang jenis tertentu dan dapat memanimalisir permasalahan permasalahan yang sering terjadi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Ujicoba aplikasi diperoleh hasil dengan menggunakan aplikasi yang bersifat komputerisasi lebih baik dibandingkan dengan menggunakan analisis manual, berdasarkan data yang dihasilkan dari proses manual oleh pihak CV. Q-Mart dan analisis menggunakan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ternyata diperoleh data yang dihasilkan lebih akurat dan analisis data dari segi waktu jika menggunakan analisis manual harus membutuhkan waktu yang lama sekitar 1 sampai dengan 3 jam akan tetapi setelah menggunakan analisis berbasis SPK maka waktu yang dibutuhkan hanya beberapa menit saja, dengan demikian analisis yang dibuat menggunakan SPK lebih hemat waktu.
Saran Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar SPK AHP bisa di implementasikan pada objek yang lebih luas lagi serta kriteria yang digunakan bersifat dinamis. Penelitian ini bisa dikembangkan lagi dengan syarat bukan hanya hasil akhir saja yang di rangking akan tetapi hasil pengalian antara nilai prioritas kriteria utama, sub kriteria dan sub-sub kriteria tetap dilakukan perangkingan. sehingga tidak saling marugikan antara supplier satu dangan supplier lainnya yang memiliki kesamaan hasil akhir perangkingan. Penelitian ini masih bisa dikembangkan lagi setelah di input semua matriks nilai kriteria, ketika mengklik tombol proeses matriks langsung menanmpilkan hasil akhir nilai prioritas untuk kriteria utama, sub kriteria dan sub-sub kriteria. DAFTAR PUSTAKA Fathoni, (2005), Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Garut: Penerbit Rineka Cipta. Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pemdukung Keputusan. STMIK Amikom Yogyakarta. Andi. Kristaung, (2011). Metodologi Penelotian Sistem Informasi dan Manajemen Informatika. Grokol: Penerbit Mitra Wacana Media. Limansantoso, M. 2013. Memilihn Supplier Produk Calista Dengann Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) pada PT. Buana Mitra Utama-Gresik, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, (online), Vol.2, No.1, (http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/download/155/134, diakses 26 Agustus 2013) Saaty, Thomas L. 2008. Decision Making With The Analityc Hierarchy Process, Katz Graduate School of Business, University of Pittsburgh, PA 15260, USA. Int. J Services Sciences, Vol.1, No.1. (http://www.fcmfmpep.org.br/disciplinas/turma1/mb- 721/Aula03/Artigo_Saaty_2008.pdf) jurnal internasional. diakses 26 agustus 2013) Sudaryono, (2010), Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.