Investasi Stock. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 7. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

dokumen-dokumen yang mirip
Investasi Stock. Pertemuan ke 7

Investasi - Bonds Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 6 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Investasi - Bonds. Pertemuan ke 6

PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Aria Farah Mita

PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

FINANCIAL INSTRUMENT

INVESTASI: INSTRUMEN EKUITAS DAN UTANG

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

PT ALDIRACITA CORPOTAMA DAN ENTITAS ANAK

KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI

dan Laporan Keuangan Tersendiri

PENDAPATAN PSAK 23. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7)

PENGGUNAAN INSTRUMEN KEUANGAN PADA BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

No. POS - POS Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 DESEMBER 2017 ASET 1. Kas 37,590 2.

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 JULI 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 JULI 2016 ASET 1. Kas 41, Penempatan pada Bank

Transaction in Foreign Currency

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Per 31 Oktober 2016 (dalam jutaan Rupiah)

Per 31 Agustus 2017 (dalam jutaan Rupiah)

Per 31 Januari 2018 (dalam jutaan Rupiah)

SEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Per 31 Mei 2017 (dalam jutaan Rupiah)

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 31 Juli 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 April 2018 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

- 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo )

ii. Kredit 4,251,765 iii. Pembiayaan Syariah 40,726

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA Per 30 Juni 2015 (dalam jutaan Rupiah)

TOTAL ASET 81,190,623

TOTAL ASET 85,982,283

TOTAL ASET 84,802,795

TOTAL ASET

TOTAL ASET

TOTAL ASET 89,648,272

TOTAL ASET 88,075,236

TOTAL ASET 85,932,429

TOTAL ASET 85,474,937

TOTAL ASET 87,302,409

TOTAL ASET 87,686,543

TOTAL ASET 87,035,918

TOTAL ASET 84,923,383

TOTAL ASET 83,967,262

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

PSAK 55 INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

(dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Januari 2016 (dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN PUBLIKASI BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BANTEN TBK Jl. RS Fatmawati No. 12A, Jakarta Selatan Telp.

TOTAL ASET 72,968,991

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 29 Februari 2016 POS POS

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 30 Nopember 2015 POS POS

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 31 Oktober 2015 POS POS

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 31 Desember 2015 POS POS

TOTAL ASET

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 31 Maret 2016 POS POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA Per 31 Mei 2015 (dalam jutaan Rupiah)

TOTAL ASET 73,184,906

PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA

TOTAL ASET 80,467,881

TOTAL ASET 80,369,848

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 29 Februari 2016 (dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 September 2015 (dalam jutaan Rupiah)

No. POS - POS. 30 Apr 2015

Beban Operasional Selain Bunga - Bersih (3,793,898) LABA OPERASIONAL 780,731

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2015 (Audited) (dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 Juni 2016 (dalam jutaan Rupiah)

Beban Operasional Selain Bunga - Bersih (3,049,238) LABA OPERASIONAL 572,490

ii. Kredit 2,680,105 iii. Pembiayaan Syariah -

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Oktober 2016 (dalam jutaan Rupiah) No. POS-POS 2016

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita

AKUNTANSI INVESTASI JANGKA PANJANG LONG-TERM INVESTMENT

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 30 September 2016

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017

TOTAL ASET 81,322,388

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

TOTAL ASET 75,696,230

TOTAL ASET 75,439,442

TOTAL ASET 74,801,492

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT BANK SHINHAN INDONESIA Jl. Hayam Wuruk No , Jakarta 10120

PT VICTORIA INSURANCE

NERACA BULANAN Tanggal : 31 Mei 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Oktober 2016

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Transkripsi:

Investasi Stock - Pertemuan 7 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1

Agenda 1 2 3 3 4 4 5 5 Aset Keuangan Investasi di Instrumen Surat Utang Investasi di Instrumen Ekuitas Latihan dan Pembahasan.. 2

Tujuan Pemelajaran Mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan definisi dan klasifikasi aset keuangan. 2. Menyajikan investasi intrumen surat utang di laporan keuangan. 4. Menyajikan investasi intrumen ekuitas di laporan keuangan. 5. Menjelaskan ketentuan penurunan nilai 6. Menjelaskan ketentuan reklasifikasi 3

Investasi intrumen ekuitas merepresentasikan kepemilikan investor di saham biasa, preferen atau intrumen modal lainnya. Tingkat pengaruh investor terhadap entitas yang dimiliki intrumen ekuitasnya (investee) menentukan metode pencatatan yang diterapkan. 4

Persentase kepemilikan 0% 20% 50% 100% Tingkat Pengaruh Tidak ada / tidak signifikan Signifikan (investasi di entitas asosiasi) Kendali Metode Pencatatan Nilai Wajar* (PSAK 50, 55, 60) Ekuitas (PSAK 15) Biaya (cost) atau Ekuitas (PSAK 4, 15 & 22) Konso lidasi *Jika nilai wajar instrumen ekuitas tidak dapat diukur dengan andal, ma ka digunakan metode biaya (cost) 5

Persentase kepemilikan tidak menjadi dasar yang mutlak untuk menentukan tingkat pengaruh. Entitas harus mempertimbangkan faktor lain yang bersifat kualitatif untuk menentukan tingkat pengaruh. 6

Tidak ada pengaruh atau pengaruh tidak signifikan (PSAK 50, 55 & 60) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual 7

Pengaruh signifikan (PSAK 15): Kekuasaan untuk berpartisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Disebut juga investasi di entitas asosiasi. Umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut: 1. Keterwakilan dalama dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di investee, 2. Partisipas dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partispasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya, 3. Adanya transaksi material antara investor dan investee, 4. Pertukaran personel manajerial, atau 5. Penyediaan informasi teknis pokok. 8

Pengendalian (PSAK 4): Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas tersebut. Pengendalian juga ada ketika entitas investor memiliki setengah atau kurang suara di investee, jika terdapat: 1. Kekuasan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain, 2. Kekuasan untuk mengatur kebijakan keuanan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian, 3. Kekuasan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut, atau 4. Kekuasan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara dan mengendalikan dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara. 9

Metode Pencatatan Klasifikasi Pengakuan atas Dividen Tunai yang Diperoleh Pengakuan atas Laba atau Rugi Bersih Investee Keuntungan/ kerugian penyesuaian nilai wajar Penyajian di Laporan Keuangan Nilai Wajar Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Diakui sebagai pendapatan dividen Tidak ada Diakui dalam laba rugi tahun berjalan Pada nilai wajar *Tersedia untuk dijual Diakui sebagai pendapatan dividen Tidak ada Diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya Pada nilai wajar *Jika nilai wajar instrumen investasi ekuitas tidak dapat ditentukan nilainya dengan andal, maka menggunakan metode biaya (cost) 10

Metode Pencatatan Klasifikasi Pengakuan atas Dividen Tunai yang Diperoleh Biaya (cost) - Diakui sebagai pendapatan dividen Ekuitas - Diakui sebagai pengurang investasi Pengakuan atas Laba atau Rugi Bersih Investee Keuntungan/ kerugian penyesuaian nilai wajar Penyajian di Laporan Keuangan Tidak ada Tidak ada Sebesar nilai pengakuan awal Diakui sebagai pendapatan di laba rugi tahun berjalan dan penambah investasi Tidak ada Sebesar nilai pengakuan awal ditambah pengakuan laba atau rugi investee dikurangi perolehan dividen 11

Contoh soal 1: Tanggal 1 Oktober 2012, PT MU membeli 100.000 lembar saham biasa PT MC dengan harga pasar Rp1.000 per lembar. Nilai par saham PT MC Rp500 per lembar. PT MU membayar biaya transaksi yang terkait langsung sebesar Rp 5 juta. Persentase kepemilikan hak suara bagi PT MU 10%. Pembelian saham ini tidak menghasilkan pengaruh signifikan bagi PT MU terhadap PT MC. Pada tanggal 1 Oktober 2013, PT Orginal menjual 50.000 lembar saham PT MC dengan harga Rp1.100 per lembar dan membayar biaya transaksi sebesar Rp 1 juta. Harga pasar per lembar saham PT MC pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013 masingmasing Rp1.100 dan Rp900. Laba bersih PT MC tahun 2012 dan 2013 masing-masing Rp300juta dan Rp500juta. Dividen tunai yang dibagikan dan dibayarkan PT MC tahun 2012 (dibagikan dan dibayar Mei 2012) dan 2013 (dibagikan dan dibayar Mei 2013) masing-masing Rp100juta dan Rp200juta. Tugas: 1. Buat jurnal selama tahun 2012 dan 2013 di pembukuan PT MU terkait kepemilikan saham di PT MC. 2. Sajikan investasi di laporan keuangan akhir tahun 2012 dan 2013. 12

Jawaban Soal Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 1. Jurnal 1 Oktober 2012 Investasi saham PT MC Rp100.000.000* Beban transaksi investasi saham 5.000.000 Kas Rp105.000.000 *(Rp1.000 x 100.000) 31 Desember 2012 Nilai wajar 31 Desember 2012 = Rp1.100 x 100.000 Rp110.000.000 Nilai perolehan awal 100.000.000 Selisih 10.000.000 Penyesuaian perubahan nilai wajar aset keuangan diukur pada nilai wajar Keuntungan/kerugian belum terealisasi laba rugi Rp10.000.000 Rp10.000.000 13

Jawaban Soal Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 1. Jurnal Mei 2013 Kas Pendapatan dividen (10% x Rp 200 juta) *(Rp1.000 x 100.000) Rp20.000.000 Rp20.000.000 1 Oktober 2013 Harga jual = Rp1.100 x 50.000 Rp55.000.000 Biaya transaksi (1.000.000) Selisih 54.000.000 Nilai investasi (Rp 100 juta x 50%) (50.000.000) Keuntungan penjualan 4.000.000 Kas Rp54.000.000 Investasi saham PT MC Rp50.000.000 Keuntungan penjualan saham 4.000.000 14

Jawaban Soal Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 1. Jurnal 31 Desember 2013 Nilai wajar 31 Desember 2012 = Rp900 x 50.000 Rp45.000.000 Nilai perolehan awal (yang tersisa) 50.000.000 Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp 5.000.000 aset keuangan diukur pada nilai wajar (Cr) Penyesuaian perubahan nilai wajar 10.000.000 aset keuangan diukur pada nilai wajar (Dr) Keuntungan/kerugian belum terealisasi laba rugi (Dr) Rp15.000.000 Keuntungan/kerugian belum terealisasi laba rugi Penyesuaian perubahan nilai wajar aset keuangan diukur pada nilai wajar Rp15.000.000 Rp15.000.000 15

Jawaban Soal Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 3. Penyajian di laporan posisi keuangan Per 31 Desember 2012 Aset Lancar Investasi saham PT MC, nilai wajar Rp110.000.000 Per 31 Desember 2013 Aset Lancar Investasi saham PT MC, nilai wajar Rp45.000.000 16

Jawaban Soal Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 3. Penyajian di laporan laba rugi komprehensif Akhir periode 31 Desember 2012 Pendapatan dan beban lain-lain: Keuntungan belum terealisasi laba rugi Laba bersih Rp10.000.000 xx Akhir periode 31 Desember 2013 Pendapatan dan beban lain-lain: Keuntungan penjualan saham Rp 4.000.000 Kerugian belum terealisasi laba rugi 15.000.000 Laba bersih xx 17

Jawaban Soal Tersedia untuk Dijual 1. Jurnal 1 Oktober 2012 Investasi saham PT MC Kas *(Rp1.000 x 100.000) + 5.000.000 Rp105.000.000* Rp105.000.000 31 Desember 2012 Nilai wajar 31 Desember 2012 = Rp1.100 x 100.000 Rp110.000.000 Nilai perolehan awal 105.000.000 Selisih 5.000.000 Penyesuaian perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Keuntungan/kerugian belum terealisasi pendapatan komprehensif lain Rp5.000.000 Rp5.000.000 18

Jawaban Soal Tersedia untuk Dijual 1. Jurnal Mei 2013 Kas Pendapatan dividen (10% x Rp 200 juta) *(Rp1.000 x 100.000) Rp20.000.000 Rp20.000.000 1 Oktober 2013 Harga jual = Rp1.100 x 50.000 Rp55.000.000 Biaya transaksi (1.000.000) Selisih 54.000.000 Nilai investasi (Rp 105 juta x 50%) (52.500.000) Keuntungan penjualan 1.500.000 Kas Rp54.000.000 Investasi saham PT MC Rp52.500.000 Keuntungan penjualan saham 1.500.000 19

Jawaban Soal Tersedia untuk Dijual 1. Jurnal 31 Desember 2013 Nilai wajar 31 Desember 2012 = Rp900 x 50.000 Rp45.000.000 Nilai perolehan awal (yang tersisa) 52.500.000 Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp 7.500.000 aset keuangan tersedia untuk dijual (Cr) Penyesuaian perubahan nilai wajar 5.000.000 aset keuangan tersedia untuk dijual (Dr) Keuntungan/kerugian belum terealisasi (Dr) Rp12.500.000 pendapatan komprehensif lain Keuntungan/kerugian belum terealisasi pendapatan komprehensif lain Penyesuaian perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Rp12.500.000 Rp12.500.000 20

Jawaban Soal Tersedia untuk Dijual 3. Penyajian di laporan posisi keuangan Per 31 Desember 2012 Aset Tidak Lancar Investasi saham PT MC, nilai wajar Rp110.000.000 Per 31 Desember 2013 Aset Tidak Lancar Investasi saham PT MC, nilai wajar Rp45.000.000 21

Jawaban Soal Tersedia untuk Dijual 3. Penyajian di laporan laba rugi komprehensif Akhir periode 31 Desember 2012 Laba bersih Pendapatan komprehensif lain: Keuntungan belum terealisasi - pendapatan komprehensif lain xx Rp5.000.000 Akhir periode 31 Desember 2013 Pendapatan dan beban lain-lain: Keuntungan penjualan saham Rp 1.500.000 Laba bersih xx Pendapatan komprehensif lain: Kerugian belum terealisasi - Rp12.500.000 pendapatan komprehensif lain 22

Metode Ekuitas Contoh soal 2: Tanggal 1 Oktober 2012, PT MU membeli 100.000 lembar saham biasa PT MC dengan membayar kas sebesar Rp 200 juta. Persentase kepemilikan hak suara bagi PT MU 25%. Pembelian saham ini menghasilkan pengaruh signifikan bagi PT MU terhadap PT MC. Pada tanggal 2 Januari 2014, PT MU menjual 60.000 lembar saham PT MC sebesar harga pasar Rp2.200 per lembar. Setelah penjualan, PT MU tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap PT MC. Harga pasar per lembar saham PT MC pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013 masingmasing Rp2.300 dan Rp2.200. Laba bersih PT MC tahun 2012 dan 2013 masing-masing Rp300juta dan Rp500juta. Dividen tunai yang dibagikan dan dibayarkan PT MC tahun 2012 (dibagikan dan dibayar Mei 2012) dan 2013 (dibagikan dan dibayar Mei 2013) masing-masing Rp100juta dan Rp200juta. Tugas: 1. Buat jurnal selama tahun 2012 dan 2013 di pembukuan PT MU terkait kepemilikan saham di PT MC. 2. Sajikan investasi di laporan keuangan akhir tahun 2012 dan 2013. 3. Buat jurnal penjualan tahun 2014. 23

Metode Ekuitas Jawaban Soal 2 1. Jurnal 1 Oktober 2012 Pembelian investasi Investasi saham PT MC Kas Rp200.000.000 Rp200.000.000 31 Desember 2012 Pengakuan laba tahun 2012 PT MC Investasi saham PT MC Rp75.000.000* Pendapatan dari laba PT MC Rp75.000.000 *25% x Rp 300 juta 24

Metode Ekuitas Jawaban Soal 2 1. Jurnal Mei 2013 Penerimaan dividen PT MC Kas Investasi saham PT MC Rp50.000.000 ** 25% x Rp 200 juta 31 Desember 2013 Pengakuan laba PT MC Investasi saham PT MC Pendapatan dari laba PT MC Rp125.000.000 *25% x Rp 500 juta Rp50.000.000** Rp125.000.000* 25

Metode Ekuitas Jawaban Soal 2 1. Jurnal 1 Januari 2014 Penjualan sebagian saham PT MC Kas yang diterima Kas Investasi saham PT MC Rp50.000.000 ** 25% x Rp 200 juta Rp50.000.000** 26

Metode Ekuitas Jawaban Soal 2 3. Penyajian di laporan posisi keuangan Per 31 Desember 2012 Aset Tidak Lancar Investasi saham PT MC Rp275.000.000 Per 31 Desember 2013 Aset Tidak Lancar Investasi saham PT MC Rp350.000.000 27

Metode Ekuitas Jawaban Soal 2 3. Penyajian di laporan laba rugi komprehensif Akhir periode 31 Desember 2012 Pendapatan dan beban lain-lain: Pendapatan dari laba PT MC Rp 75.000.000 Laba bersih xx Akhir periode 31 Desember 2013 Pendapatan dan beban lain-lain: Pendapatan dari laba PT MC Rp 125.000.000 Laba bersih xx 28

Metode Ekuitas Kehilangan pengaruh signifikan di entitas asosiasi Tidak memiliki pengaruh atau pengaruh tidak signifikan (PSAK 55) Memperoleh pengendalian bersama (PSAK 12) Memperoleh kendali (PSAK 4 & 22) Ketika kehilangan pengaruh signifikan, investor mengakui investasi yang tersisa di entitas asosiasi pada nilai wajar. Investor mengakui dalam laporan keuangan laba rugi setiap selisih antara: a. Nilai wajar investasi yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi, dengan b. Jumlah tercatat investasi dalam tanggal ketika hilangnya pengaruh signifikan 29

Metode Ekuitas Ketika kehilangan pengaruh signifikan dan investasi tersisa dicatat sesuai PSAK 55, nilai wajar investasi saat dihentikan sebagai investasi pada entitas asosiasi dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sesuai PSAK 55. 30

Metode Ekuitas Jawaban Soal 2 3. Jurnal Penjualan 1 Januari 2014 Penjualan sebagian saham PT MC Kas yang diterima (60.000 x Rp 2.200) Rp132.000.000 Nilai wajar investasi tersisa (40.000 x Rp 2.200) 88.000.000 Kas Rp132.000.000 Kerugian penjualan investasi 130.000.000 Investasi saham PT MC Rp262.000.000* *Rp350.000.000 (nilai tercatat) 88.000.000. 31

Penurunan Nilai Pada setiap tanggal pelaporan, entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Bukti objektf meliputi peristiwa-peristiwa yan gmerugikan bagi pemegang aset keuangan, seperti: 1. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami oleh penerbit atau peminjam, 2. Pelanggaran kontrak, seperti terjadi tunggakan pembayaran pokok atau bunga, 3. Pemberi pinjaman, karena alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan peminjam, memberi keringanan pada pihak peminjam, 4. Terdapat kemungkinan pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan, 5. Hilangnya pasar aktif aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau 6. Adanya penurunan estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan. 32

Penurunan Nilai Pada setiap tanggal pelaporan, entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Bukti objektf meliputi peristiwa-peristiwa yan gmerugikan bagi pemegang aset keuangan, seperti: 1. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami oleh penerbit atau peminjam, 2. Pelanggaran kontrak, seperti terjadi tunggakan pembayaran pokok atau bunga, 3. Pemberi pinjaman, karena alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan peminjam, memberi keringanan pada pihak peminjam, 4. Terdapat kemungkinan pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan, 5. Hilangnya pasar aktif aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau 6. Adanya penurunan estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan. 33

Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan Pinjaman yang diberikan dan piutang Ada pengukuran penuruna nilai? Kerugian penurunan nilai Tidak n.a n.a Ya Selisih nilai tercatat dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugia kredit yang belum terjadi) yang didiskontokan dengan suku bunga efektif pengakuan awal. Kerugian diakui pada laba rugi. Pemulihan kerugian penurunan nilai Dapat dipulihkan dan diakui di laba rugi. Pemulihan tidak boleh mengakibatkan, pada tanggal pemulihan terjadi, nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi jika tidak terjadi penurunan nilai 34

Penurunan Nilai Aset Keuangan Tersedia untuk dijual: Ada pengukuran penuruna nilai? Kerugian penurunan nilai Instrumen utang Ya Jika penurunan nilai wajar atas aset tersedia untuk dijual Instrumen ekuitas, ada pasar aktif dan nilai wajar bisa ditentukan dengan andal telah diakui langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui langsung ke dalam ekuitas (pendapatan komprehensif lain), harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi Pemulihan kerugian penurunan nilai Dapat dipulihkan dan diakui di laba rugi. Tidak dapat dipulihkan melalui laba rugi 35

Penurunan Nilai Aset Keuangan Tersedia untuk dijual: Ada pengukuran penuruna nilai? Kerugian penurunan nilai Instrumen utang Ya Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas Instrumen ekuitas, ada pasar aktif dan nilai wajar bisa ditentukan dengan andal dan diakui pada labar rugi, adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi. Pemulihan kerugian penurunan nilai Dapat dipulihkan dan diakui di laba rugi. Tidak dapat dipulihkan melalui laba rugi 36

Penurunan Nilai Aset Keuangan Ada pengukuran penuruna nilai? Kerugian penurunan nilai Pemulihan kerugian penurunan nilai Tersedia untuk dijual: Instrumen ekuitas, tidak ada ada pasar aktif dan nilai wajar tidak bisa ditentukan dengan andal Ya Kerugian diukur dari selisih nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar atas aset keuangan serupa. Tidak dapat dipulihkan Kerugian diakui pada laba rugi 37

Transfer / Reklasifikasi Loans & Receivab le Situasi yang langka HTM Diijinkan jika ada perubahan intensi. Diijinkan namun harus memenuhi TAINTING RULE FVTPL AFS

Tainting Rule Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebeulm jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibanding dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: 1. Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati waktu jatuh tempo, 2. Terjadi setelah entitas telah memperoleh secara substansial seluruh pokok aset keuangan sesuai jadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat, atau 3. Terkait kejadian yang di luar kendali entitas, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas. 39

Reklasfikasi Entitas : 1. tidak dapat mereklasifikasi instrumen keuangan ke dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal, 2. tidak dapat mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama dimiliki atau diterbitkan, 3. tidak dapat mereklasifikasi instrumen keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal intrumen ditetapkan oleh entitas sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, 4. dapat mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dalam kondisi saat langka dengan ketentuan dan direklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang (setelah memenuhi kriteria pinjaman yang diberikan dan piutang), jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk diperdagangkan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. 40

Reklasfikasi Entitas : 1. dapat mereklasifikasi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, dengan memperhatikan ketentuan tainting rule, dan diukur kembali nilai wajarnya. Reklasifikasi dari dan ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, harus memperhatikan ketentuan tainting rule. 41

Nurul Husnah dan Dwi Martani Slide OCW Universitas Indonesia Departemen Oleh : Nurul Akuntansi Husnah dan FEUI Dwi Martani martani@ui.ac.id Departemen Akuntansi atau dwimartani@yahoo.com FEUI http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ 42